Anda di halaman 1dari 161

Ayu

MENIT 0-24
Kriteria menentukan Vena: kaya “oh Vena ini cocok loh diinjeksikan disitu”
1. Palpasi di area lengan
2. Kalo Vena nya ngga terlihat bisa pake torniquet
3. Kriteria Vena nya :
a. harus tidak boleh bercabang,
b. tidak boleh bekas suntikan sebelumnya,
c. cari daerah yang ngga ada bulunya,
d. Vena nya milih yang ngga gerak gerak biar ga melenceng pas disuntik, biar ga gerak2,
venanya kita tekan, ditahan biar ga gerak2
e. Kalo ga terlihat, diraba kalo misal ada tonjolan venannya itu
f. Kalo yang kurus/atletis pas udah di kasi torniquet pasti Vena nya udah keliatan di bagian
lipatan siku/antekubital
g. Pilih venanya yang besar jangan yang kecil
Prosedur SC:
1. Pertama perhatikan 6 benar
2. Perhatikan ukuran diameter dan oanjang jarum yang digunakan, kalo SC biasanya pake jarum
ukuran 1,5-2 cm dengan diameternya 2-2,5 mm
3. Jaga kesterilan alat
4. Sudut injeksinya kalo SC 45 derajat
5. Kalo SC ngga diaspirasi
EKG
● Nonton video yang katanya mau diupload di live tapi masih jadi wacana
● Perekaman ekg dilakukan dengan meletakkan elektroda daerah dada dan ekstremitas. Hal
ini bertujuan untuk melihat aktivitas denyut jantung yang direfleksikan dalam bentuk
gelombang tertentu dan direkam pada kertas grafik khusus atau EKG …. Paper.
● Ekg merupakan pemeriksaan diagnostik yang bertujuan untuk melihat aktivitas denyut
jantung, yang direkam dari 12 sandapan/lead
● Hasil ekg didapatkan dengan menempatkan elektroda pada daerah tubuh tertentu
● Elektroda sendiri memiliki 2 komponen. Yaitu substansi perekat yang menempel pada kulit
untuk mengamankan elektroda pada tempatnya. Dan substansi gel yang mengurangi
impedansi listrik kulit dan mendorong deteksi arus listrik
● Elektroda2 ini membentuk garis imajiner yang disebut dengan lead/sandapan, yang
berfungsi sebagai titik referensi dimana aktivitas listrik dilihat
● Elf membentuk gelombang yang muncul pada kertas atau monitor, yang mempresentasikan
arus listrik sesuai dengan lead nya
● Ekg 12 sandapan memiliki 10 elektroda, 6 elektroda ditempatkan di dada dan 4 elektroda
ditempatkan di ekstremitas
● Elektroda di dada atau prekordial lead menghasilkan 6 sandapan, yaitu V1, V2, V3, V4, V5, dan
V6
● Elektroda di ekstremitas atau lim lead menghasilkan 6 sandapan, yaitu lead 1, lead 2, lead 3, lead
aVR, lead aVL, dan lead aVF
● Penempatan elektroda2 ini harus tepat, karena penempatan yang salah akan menghasilkan
kesalahan diagnosis atau kesimpulan yang salah
● Mahasiswa diharapkan mampu melakukan prosedur perekaman ekg dengan benar dan bisa
menginterpretasikan hasil perekaman tersebut

● Alat yang diperlukan


1. Mesin EKG
2. Jelly
3. Elektroda di dada
4. Bengkok
5. Sarung tangan
6. Elektroda ekstremitas atas dan bawah
7. Alkohol swab
8. Tisu
● Kebel2 untuk ditempatkan di elektroda dada:
1. Kabel C1 untuk V1 (merah)
2. Kabel C2 untuk V2 (kuning)
3. Kabel C3 untuk V3 (hijau)
4. Kabel C4 untuk V4 (coklat)
5. Kabel C5 untuk V5 (hitam)
6. Kabel C6 untuk V6 (ungu)
● Kabel2 untuk ditempatkan di ekstremitas:
1. Kabel R untuk tangan kanan (merah)
2. Kabel L untuk tangan kiri (kuning)
3. Kabel F untuk kaki kiri (hijau)
4. Kabel N/RF untuk kaki kanan (hitam)
● Yang perlu diperhatikan pada perekaman:
1. Warna pada kabel dapat berbeda sesuai dengan alat yang digunakan, sehingga yang perlu
dilihat adalah tulisan pada setiap kabel tersebut
2. Kalibrasi pada mesin EKG, pada layar EKG tertera kalibrasi kecepatan 25 mm/detik, dan
voltase 10 mm/mV
Pengkajian perencanaan keperawatan
● Yang harus dikaji ulang adalah apakah pada catatan perencanaan keperawatan pasien direncanakan melakukan
tindakan perekaman EKG?
● Jika sudah benar, kita lakukan cuci tangan 6 langkah
● Memberi salam pada pasien dan keluarga
● Perkenalan diri
● Tanya nama dan ttl buat mastiin pasiennya bener
● Jelaskan apa yang mau dilakukan : “pada hari ini saya akan melakukan tindakan perekaman ekg pada bapak.
Tindakan perekaman ekg ini adalah tujuannya untuk melihat gambaran aktivitas listrik jantung bapak.
Prosedurnya nanti saya akan menempelkan beberapa kabel di tangan, kaki, dan juga dada bapak. Nah pada saat
perekaman ekg nanti, beberapa saat bapak diminta untuk tidak melakukan pergerakan, tidak berbicara, dan
silahkan melakukan pernapasan dengan rileks seperti biasanya. Apakah bapak bersedia untuk dilakukan
perekaman ekg?”
● Siapkan alat
● Dateng lagi ke pasien terus cuci tangan
● Perhatikan 3P (privasi, posisi, pencahayaan). Posisi pasien terlentang
● Lepas logam logam yang digunakan pasien kaya cincin, jam tangan. Karena adanya benda2 ini akan mengganggu
perekaman yang akan dihasilkan
● Dekatkan alat ke pasien
● Nyalakan mesin, lalu cek kalibrasi nya udah bener belum
Pemasangan elektroda
● Pemasangan elektroda di ekstremitas: elektroda di ekstremitas atas lebih kecil dari
elektroda di ekstremitas bawah, kalo kebalik pun ga masalah tapi cukup apa ga di
pasiennya. Penempelan elektroda di tangan tidak boleh kena tulang, jadi agak ke atas
sedikit
1. Bersihkan ekstremitas atas (pergelangan tangan) pake alkohol swab
2. Letakkan jelly di elektroda
3. Pasang elektroda di pergelangan tangan
4. Pasang kabel: R untuk tangan kanan, L untuk tangan kiri
● Pemasangan elektroda di ekstremitas bawah:
1. Bersihkan ekstremitas bawah pake alkohol swab
2. Peletakan jelly di elektroda disimpan di bagian logam pada elektroda
3. Pasang kabel2, di alat itu hijau untuk kaki kiri, dan hitam untuk kaki kanan. Tapi kembali
lagi, biasanya alat itu beda2. Jadi tetep liat tulisandikabel ya:)
JUJU

MENIT 24-48
● Pemasangan elektroda di dada
1. Ijin ke pasien kalo bajunya akan sedikit di buka
2. Bersihkan daerah dada dengan kapas alkohol sesuai lokasi pemasangan
3. Pemasangan elektroda:
a. V1 di ICS 4 sebelah kanan, kasih jelly dada nya bagian ICS 4
b. V2 di ICS 4 tapi sebelah kiri, kasih jelly lagi
c. V4 di ICS 5 midklavikula. Habis v2 lompat ke V4, karena V3 itu ada di antara v2 dan v4
d. V3 di antara V2 dan V4. Kasih jelly
e. V5 di ICS 5 mid axila luar, kasih jelly
f. V6 di ICS 5 mid axila, kasih jelly
g. Pasang deh elektrodanya disetiap jelly tdi
h. Pasang kabel sesuai yg udah dijelasin sebelumnya
● Saat perekaman ekg kita anjurkan pasiennya tidak bergerak, tidak berbicara, tangan sam
kaki tidak boleh menyentuh kepinggir tepat tidur, silakan bernafas dengan normal, dan
tetap rileks
berikut ini terlihat di layar mesin EKG sudah terlihat gelombang” sadapan
yang akan diperiksa, udah ada lead 1, lead 2, lead 3, AVR, AVL, AVF, kita
geser sudah terlihat V1, V2 , V3, V4, V5, V6 ke 12 lead ini sudah terbaca
dengan jelas pada layar. jika terdapat lead yang tidak jelas terbaca dilayar kita
perhatikan kembali di pasien apakah ada elektroda yg terlepas atau tidak pada
tempatnya. jika sudah terlihat dengan jelas kita mulai dengan pencet tombol
start, untuk menu perekaman ini sudah disetting dengan menu auto
setelah hasil nya keluar yg harus diperhatikan pada kertas EKG adalh kalibrasinya voltase 10mm/mV
terlihat disitu ada 10 kota kecil kemudian kecepatannya 25mm/s
lalu kita perhatikan di gelombang AVR , di lead AVR semua gelombang dlm kondisi terbalik sehingga
dpt dipastikan bahwa EKG ini layak untuk dibaca
bapak perekamannya sudah selesai ya akan saya bantu untuk melepaskan elektrodanya saya mulai
melepaskan di daerah dada terlebih dahulu , bagaimana perasaannya pak ? enak sus. deg degan ga pak
nunggu hasilnya ? deg degan sus takut ga normal . lalu lepaskan elektroda yg ada di ekstremitas. lalu
rapihkan alatnya. bapak gmn posisinya udah nyaman ? nyaman sus. selanjutnya kita akan mengisi
identitas pada kertas EKG
SETELAH MERAPIHKAN PASIEN DAN MERAPIHKAN ALAT ; selanjutnya kita menuliskan
identitas pasien pada kertas hasil rekaman yg dituliskan yaitu nama pasien, tanggal lahir , nomor rekam
medik, tanggal pelaksanaan perekaman , waktu pelaksanaan rekaman, dan nama perawat yg melakukan
perekaman setelaah itu lakukan cuci tangan 6 langkah . selanjutnya lakukan pendokumentasian respon
pasien selama dan setelah perekaman, tindakan yg diberikan apa aja, hasil pemeriksaan dari hasi
rekaman EKG dan tulis dengan prinsip dokumentasi tulisan ditulis dengan jelas, mudah dibaca , ditulis
dengan paraf dan nama jelas perawat jika terdapat kesalahan dalam penulisan tidak di tip ex tapi dicoret
lalu sertakan paraf
SESI PERTANYAAN
1. klo misalkan pemasangan sadapan yg V7, V8, V9 yg dibelakang posterior itu apakah bersamaan dgn prikordial yg anterior atau gmn ya bu posisi pasiennya ?

jawab : posisi pasiennya nanti duduk pas perekamannya

2. Ibu apaakah kita harus memperdalam interpretasi hasil EKG?

Jwab : nanti stelah inii woy

3. ibu tdi tuh gelombang yg harus terbalik itu yg PQRST ya bu ?

jawab Iya yg AVR

4. Kan pas pemeriksaan tuh gaboleh ada logam” ditubuh pasien klo semisal pasiennya fraktur yg biasanya dipasangkan pen gitu gmn bu

jawab : nanti jadi catatan karna itu kan gabisa terlepas gitu aja ya, ditulis di kertas EKG nya bahwa pasien terpasang pen

5. klo pemasangan EKG kan pasiennya harus diem ya trs gmn klo pemasangan EKG di anak

jawab : nanya nya di matkul anak , klo mau elektrodanya itu bentuknya kek perekat gitu ada

6. klo pemeriksaan ekstremitas klo pasiennya buntung di salah satu ekstremitasnya gmn bu ?

jawab : Yg wajib ada itu pokoknya tangan kanan, tangan kiri , kaki kiri wajib ada tpi klo kaki kanan boleh ditempatkan dimana pun itu kan yg gronit yg netral yg warna
hitam kabel nya netral nah itu boleh dipasangkan di mana ajaa ga masalah ga akan menggangu hasil tpi klo yg lain tdk ditempelkan atau ditempelkan bukan pada
tempatnya contoh : warna merah kan tuh dipasang di tangan kanan tpi klo kita pake mesin EKG yang buatan USA atau Eropa warna merah itu di kaki kiri makannya kita
jaangan lihat warnanya kita liatnya tulisan di elektrodanya jadi klo itu tertukar yg tangan kanan di pasang di kaki kiri nanti hasil rekaman EKG nya akan terlihat tdi kan
contohnya AV R harus terbalik biar layak baca nanti hasilnya dia tdk akan terbalik gelombangnya keatas semua nantiakan terlihat adanya ipatologis ohh ini pasiennya
pernah punya infark miokard padalal mah tdk pasang EKG nya aja yg salah . klo pasien nya tdk bisa melakukan pemeriksaan diagnostik dengan EKG kita bisa pake cara
lain seperti EHO, atau foto rontgen
1. tadi kan gaboleh bergerak dan berbicara pada saat perekaman apakh itu akan mempengaruhi hasil ya bu atau
bagaimana ?

jawab : iya betul karena klo bergerak atau berbicara gamabran EKG nya jadi goyang’ gelombangnya dan ga bisa di
baca, klo pas persiapan boleh gerak pas perekamaan tdk boleh . kita bisa liat apakaah posisi elektrodanya itu udah pas
atau blm lihat di monitornya klo pasangnya salah bukan ditempatnya malah ditulang nanti hasilnya itu akan hitam” di
rekamannya

2. klo pasiennya itu udah ketakutan duluan pas liat alatnya padahal udah kita kasih edukasi itu gmn bu? nantikan
mempengaruhi hasil

jawab : iya pasti berubah karna kan dia deg degan jadi nanti heart ratenya meningkat, pasiennya diminta tenang dulu
dan dijelasin lebih detailnya bahwa prosedurnya cuma ditempelin dulu bla bla. bla jadi tungga pasienya tenang intinya
ibu baca doang
E = elekro

K = kardio, kita harus hapal sistem sirkulasi jantung biar bisa baca EKG

G = Grafik
ibu baca doang
selanjutnya ada sistem konduksi jantung ada SA Node : 60-100x/menit, AV node ; 40-60x /menit,
Serabut Furkinje ; 20-40 x/menit

ada 3 elektrolit yg berpengarh dalam elektrofisiologi ada : natrium, kalium, dan kalsium ketiga
elektrolit ini bisa kita lihat di hasil EKG, Hiponatremi,hipernatremi, hiperkalium, hipokalium,
hipokalsium, hiperkalsium
Gelombang P itu munculnya dari depolarisasi atrium, depolarisasi itu selnya menerima rangsangan,
saat dia menerima rangsangan maka munculah gelombang P, walaupun P nya blm muncul sempurna
nanti ada kontraksi dari atriumnya selesai nanti akan muncul gelombang P yg sempurna ,

selanjutnya akan ada depolarisasi ventrikel untuk menghasilkan gelombang QRS , kemudian si
ventrikelnya kontraksi sudah mulai muncul ST segmen stelah ventrikelnya kontraksi akan repolarisasi
ventrikel sel nya kembali ke fase istirahat atau menerima rangsangan nah ini nanti pada fase
repolarisasi ventrikel akan muncul gelombang T sehingga sampe ventrikelnya relaksasi selesai
gelombang T nya selesai
untuk membaca EKG juga kita perlu tau arteri korener untuk menentukan apakah pasiennya terkena
infark/iskemi/injury . 3 pembuluh darah yg menyuplai kebutuhan O2 dan nutrisi jantung ada :

1. RCA (right coronary artery) untuk menutrisi di atrium kanan, ventrikel kanan dan bagian
inferiur bagian bawah jantung
2. LAD ( left anterior descendens) di bagian ventrikel kiri
3. LCx (left sircum flex) sircum kan artinya memutar ya berarti di memutar dari bagian samping ke
blkng jantung ke posteriornya

yang kemarin yg pasiennya gagal jantung penyebab awalnya kan infark miokard kan di left coronary
artery berarti nanti di hasil EKG nya akan terlihat pembesaran dari ventrikel kiri
itu contoh kertasnya ada lead 1 atau bisa disebut juga sadapan ya, ada lead 2, lead 3, trs AVR, AVL DAN AVF tu
yang untuk sadapan atau lead yg di ekstremitas

nah klo sadapan yg di prekordial ada VI, V2, V3, V4, V5, V6

Kemudian ada lead 2 panjang karna panjang biasanya

trs ada lead 2 panjang 6 detik untuk benar” memastikan & membaca hasil EKG nya dan untuk menghitung rate
ya terutama di lead 2 panjang

kalibrasinya standar internasionalnya ada 25 mm/s atau 10 mm/mvol klo kalibrasinya sudah seperti ini nanti cara
bacanya pun akan terstandar. klo ada kalibrasinya 50mm/s nanti kalibrasi cara bacanya pun akan berbeda

digaris kalibrasinya tuh ada 2 kotak besar 10 kotak kecil artinya 10 mm


di kertas EKG tadi ada yang namanya kotak besar yg warna garisnya lebih tegas klo kotak kecil itu yg
brada di dalam kotak besarjadi 1 kotak besar ad 5 kotak kecil kesamping dan 5 kotak kecil kebawah klo
kalibrasinya 25 mm/s dan 10 mvolt cara bacanya nilai dari 1 kotaknya akan jadi 1 kotak kecil ini klo
vertikal itu menunjukan voltase . 1 kotak kecil nilainya 1 mm berarti klo 1 kotak besar nilainya 5 mm.
klo kesamping menunjukan waktu detiknya 1 kotak kecil nilainya 0,04 detik klo satu kotak besar karna
kotak kecilny ada 5 berarti 0.04 dikali 5 jadi 0,02 detik. jadi 1 kotak besar 0,02 detik dan 5 mm atau 0,5
mvolt. klo 1 kotak kecil waktunya 0,04 detik dan ketinggiannya 1 mm
Ranti

48-72
Perekaman

•Kalibrasi itu yang 1, 2 , 10 mm/ m volt, karena ada 2 kotak


besar artinya ada 10 kotak kecil, tadi 1 kotak kecil nilainya
5ml jadi ini 10 mm. Inikalibrasi yang normal
•Klo kalibrasi yang setengah berarti Cuma 5 kotak kecil, jadi
nanti baca nya akan beda
•Dan ada lagi nih yang 4 kotak besar beda lagi kalibrasi nya
Jadi klo standar internasional itu yang normal itu 10 mm/mvolt
Nilai tiap kotak

•1 kotak kecil tadi 0,04 detik kalo kesamping itu kan waktu
•Kemudian 25 kotak kecil itu 1detik, kotak besarnya ada 5
•Kalo kita mau ngitung heart rate itu biasanya kan 1 menit (60 detik),berarti
kalo 60 detik itu 1500 kotak kecil, kotak besarnya ada 300
Lalu yang bagian vertikal nya (mm)
● 1 kotak kecil itu, 0,1 mv
● 1 mv, adalah 10 kotak kecil makanya tadi di kalibrasi itu 10mm/mv
karena karena 10 mm itu sama dengan 1 mv
Jadi dalam mengitung heart rate itu yang di ingat adalah ini karena rumus
heart rate itu asalnya darisini
Bagaimana cara membacanya ?

Nah ada segitiga einthovens jika kita menghapal segitiga itu maka kita akan tau lokasi sandapan jantung

● Yang pertama lead 1 : jadi lead satu ini dihasilkan/ arus nya itu dari tangan kanan ke tangan kiri
● Kali lead 2 : dihasilkan dari tangan kanan ke kaki kiri arus listriknya
● Klo lead 3 : dihasilkan dari kaki kiri ke tangan kiri

Jadi nanti klo misal terlihat dilayar ada terganggu di lead 3 berarti yang harus dilihat kaki kiri, tangan kiri
Sekarang aVR, aVL, aVF

● aVR : R nya itu Right, berarti dari tangan kanan


● aVL : L nya itu Left, berarti itu ditangan kiri
● aVF : F nya itu foot berarti ada di kaki kiri

Kenapa di aVR itu PQRST nya terbalik ?

aVR ini kan dari tangan kanan ya, klo ke …. arusnya akan melawan sumbu jantung yaitu di lead 2,
lead 2 itu namanya anak emas, klo di aVR itu anak tiri karena aVR sama lead 2 itu suka berlawanan,
jadi sumbu jantung yang bagus itu ada di lead 2 karena dia akan memotret dari tangan kanan ke kaki
kiri searah dengan sumbu jantung

Klo lead aVR dia memotret nya dari bawah keasat jadi akan berlawanan dari sumbu jantung sehingga
aVR itu terbalik
V1 : di ics 4 sternum kanan

V2 : di ics 4 sternum kiri

setelah V2 kita loncat ke V4 yang ada di ics 5 midklavikula kiri, setelah V4 baru pasang V3 diantara
V3 dan V4 . Lanjut ke V5 di ics 5 axila luar, lalu V6 di ics 5 axila tengah
Bagaimana menentukan adanya V7,V8,V9 ?

Ada orang yang dekstrocardia, jadi ekg nya lead kanan, ekg lead kanan mah V1R V2R, tpi V3R, V4R,
nya kesamping jadi klo org dengan dekstro cardia/jantung dikanan kita cek ekg nya seperti ini

Bagaimana untuk posteriornya?, untuk dekstro cardia V4, V5 , V6 nya diganti jadi V7,V8,V9 di
posterior untuk melihat bagian posteriornya
Kalo ngapalin itu kan pusing, tips dari ibu ngapalin nya dari inferior dulu, inferior kan
dibawah, maka lihat garisnya yang mengarah ke bawah (di slide 50) yang mengarah
kebwah itu lead 2,lead 3, sama aVF
Adalagi yang lokasi jantungnya bilateral, bilateral itu arahnya kesamping yaitu lead 1,
aVL, V5, V6. untuk aVr kita gabaca ya karena nilainya terbalik
Untuk anterior erarti tinggal sisanya yaitu V4 ada yang mengatakan anterior itu V3 dan
V4 tapi ada juga yang mengatakan anterior itu dari V1 sampai V4 atau ada yang bilan
V1-V2 itu septal jadi klo yang V1-V4 itu disebut anteroseptal jadi tergantung kita
membacanya
lokasi ini berfungsi untuk nanti kita menginterpretasikan apakah diah ohh iskemi di
daerah inferior, oh dia infark injuri nya didaerah septal ini bisa terlihat darisini
Jadi itu tu sudah kesatua misal ada gangguan di lead 2, lead 2 kan ada di inferior bersama
lead 3 sama aVF jadi jangan cari ke lead 1. Jadi gangguan itu misal iskemi akan terlihat
jika 2 dalam kesatuan itu bermasalah
Gelombang P ; adalah depolarisasi atrium

Gelombang QRS : adalah hasil dari depolarisasi ventrikel, ga ada nyebut oh gelombang nya di R aja tapi nyebutnya QRS
kompleks

Yang garis lurus ini isoelektrik itu disebut ST segmen dia repolarisasi ventrikel

T : repolarisasi ventrikel

PR interval ini dilihat dari awal P ke Q, adalagi Q

Ada QT interval berarti dari awal Q sampai ke T

Kenapa tidak ada repolarisasi atrium ? Karena repolarisasi atrium itu ngegabung di pqrs nya jadi ga keliatan

Garis isoelektris ini adalah garis lurus, kalo keatas itu disebut defleksi positif, kalo dibawah garis isoelektris itu disebut
defleksi negatif

Defleksi positif pertama di kurva ekg itu pasi P, defleksi negatif pertama di ekg itu adalah Q

Kalo deflesi positif di QRS kompleks itu pasti R

Gelombang T adalah defleksi terakhir di kurva ekg


Gelombang P ini

- lebarnya kurang dari 3 kotak kecil


- Tinggi nya juga kurang dari 3 kotak kecil
- Misal nya lebar/tinggi nya lebih dari 3 berarti ada kelainan, di atrium karena P tadi adalah
depolarisasi atrium
P itu ada berbagai macam

P normal itu tadi tidak lebih dari 3

P Pulmonal : P nya tinggi nyaris 4 tingginya, ini gangguan nya di atrium


kanan
•P mitral : P nya itu lebar lebih dari tiga atau P nya berbentuk huruf
M, biasanya gangguan nya di atrium kiri
•P inverted : P nya kebawah ini biasanya pada gangguan junctional
atau kalo irama nya junctional
•P bifasik : P nya udah kebawah terus keatas biasanya gangguan
di atrium kiri atau wondering atrial vas maker
•P tidak ada : ini pada aritmia, biasa atrial febilasi atau ventrikel
febilasi
PR interval itu dari awal P samapi awal Q

- Lebarnya 3-5 kotak kecil


PR normal : 3-5 kotak kecil

PR memendek : kurang dari 3 kotak kecil

PR memanjang ; >5 kotak kecil


QRS kompleks : dari awal Q sampe awal S

- Labernya 1,5 sampai 3 kotak kecil


- Tingginya tergantung lead
Kenapa ada q dan Q : klo Q nya besar itu biasanya adalah Q patologis jadi Q nya abnormal

- mau bentuknya seperti apapun misal cuman QR saja atau RS saja tetapi itu adalah QRS
kompleks
MUNA

MENIT 72-96
● telinga kelinci pada gambar pojok bawah kanan, itu terlihat r dan R’ nampak seperti telinga
kelinci. Ini di slide jenis-jenis kompleks QRS
● sedangkan pada gambar atas banget ini ada V1 & V2 yang terlihat telinga kelinci, itu curiga
RBBB (Right Bundle Branch Block)
● ada lagi namanya LBBB, biasanya diserabut turkinya dari konduksinya, bukan di esanol.
● LBBB (Left Bundle Branch Block), gambarannya r nya landai, kaya di gambar V5 & V6. Ada r,
S, R’ tpi aga landai.
● lebarnya kan < 0,04 detik = ga nyampe 1 KK pada gambar Q nya (normal)
● tingginya nya < ⅓ tinggi R, jadi ga boleh lebih dri R. jumlah R =11 KK dan Q=3 Berarti itu
normal yakni < ⅓ tinggi R
● Q pathologis (yg ga normal) klo misalnya gelombang Q lebih dari ⅓ tingginya dri R dan lebarnya
tidak kurang dri 1 KK
● biasnya ini pada nekrosis sel otot jantung pada infark, jadi klo ada kemarin kasus gagal jantung
ada pasiennya infark, nah klo misal kita llihat hasil EKG nya pasti Q pathologis
● Macam-macam gelombang Q
● Gambar 1, gelombang q normal
● Gambar 2, gelombang q normal walaupun tidak ada gelombang S
● Gambar Q pathologis di 3,4,& 5. Biasanya Q pathologis itu di gambar pake Q besar. Nah Q ini
biasanya lebih dari ⅓ R. Hitung sediri aja itu perbandingan kotak R atau r sama Q, klo misal Q
lebih banyak berarti ga normal
● kan itu normalnya < 27 KK, ada gambar R ada 11 KK, berarti emang normal
● R nya tdi katanya klo R itu dari V1 ke V6 makin lama makin tinggi, perhatikan gambar atas ini.
● Klo S kebalikannya, S itu dri V1 ke V6 makin lama makin pendek. Makanya tdi digambar
gelombang S itu di V1 & V2 kurang dri 7 KB
● gelombang T, T itu dri awal T sampe akhir T.
● T itu normalnya positif keatas. klo misal terbalik namanya T invertid gambarnya kaya dibawah ini
yaa
● macam-macam gelombang T
● gambar 1 bawah, itu T normal. Tingginya < 5 mm = < 1 KB (lead ekstremitas). lead prekordial,
tinggi < 10 mm
● gambar 2 T kebalik (invertid), jika ada 2 T invertid di lead berarti benar klo T pasien T invertid.
Tpi klo T invertidnya hanya 1 lead ditemukannya, tdk dpt diartikan bahwa gelombang T pasien
invertid
● gambar A, T normal
● gambar B, T sedikit meningkat
● gambar C, T nya inversi tpi simetris
● gambar D, masih inversi tpi tidak dalam
● gambar E, juga masih inversi tpi dangkal
● yang CDE itu walaupun gambarnya dia inversi, kita tdk boleh langsung bilang bahwa ini
abnormal. bisa jadi penyebab lainnya, makanya harus dicek di solmed2 itu benar ga ada gangguan
/ tidak nya.
● gambar F, T nya difasik karena sudah keatas dan ke bawah
● gambar G, T nya ga ada atau flat T
● seharusnya U itu ga ada ya
● kalaupun ada biasanya muncul setelah T (yg ada buletan), gelombangnya kaya T tpi lebih kecil
● gmn kita menyakinkan klo itu U atau T? jadi T itu pasti defleksi positif pertama di QRS pada
kurva EKG. jadi klo udah ada PQRS
● jadi U itu diantara PQRST dan PQRST. klo misal ada gelombang sebelum Q, itu bukan U tpi P
berikutnya
● ST segmen ini penting yaa
● akhir S sampai awal T
● tidak semua gambar EKG secantik gambar diatas ini, jadi ST itulah yg akan menentukan ST nya
naik (elevasi) atau ST turun (depresi )
● nah pada gambar di atas itu ST isoelektrik atau ST nya sejajar berarti artinya normal
● perhatikan J point nya, jadi J point itu titik dri akhir S tdi sebelum memulai ST segmen.
● ST elevasi itu J point nya diatas garis isoelekris
● Nah gambar diatas ini ST depresi dimana J pointnya di bawah garis elektris/garis sejajar. Itu dah
ada nama jenis-jenisnya yaa
● walaupun arahnya menaik kaya gambar kedua, itu tetep ST depresi yaitu J poinnya di bawah
isoelektris
● hal ini berlaku pada gambar 3 yang sejajar tpi J poinnya tetep dibawah
● Gambar QT interval itu dari awal Q sampai akhir T
● kesimpulannya itu udah ada ya digambar atas banget ini, itu kata si ibu harus hafal berapa
kotaknya, detiknya, dan berapa mm nya
● yang harus di Interpretasi EKG adalah rhytemh nya teratur atau tidaknya, heart reat nya (HR),
gelombang P nya berapa kotak, detik, dan mm, PR Interval, QRS kompleksnya dilihat,
Gelombang T, QT interval, dan gelombang lainnya
● melihat axis jantungnya seperti apa, Bundle Branch block, pembesaran ga dri hipertropi, atrium,
ventrikel, ada iskemik, abnormalitas lainnya seperti kadar elektrolitnya terganggu atau ga
● itu semua yg harus kita lihat dri hasil EKG
● RHYTHM / IRAMA JANTUNG
● untuk menentukan irama kita lihatnya lead II panjang, biasanya 6 detik.
● untuk melihat detik pada kertas EKG, di gambar biasanya ada strips di kertas EKG pingir” nya.
● nah kan ntar itung aja stripnya ada 6
● Kita lihat lead II panjang apakah teratur atau tidak. lihatnya dri jarak R ke R selanjutnya / jarak R-
R
● pada gambar itu R-R 18 KK, berarti iramanya teratur/reguler (irama teratur)
● Bsa juga menggunakan kertas untuk memastikan jaraknya sama atau engga
● apakah semua R dihitung atau beberapa aja? Lebih baik diitung semuanya untuk memastikan
● kenapa sih pake angka 300 dan 1500? karena 1 detik = 300 KB atau 1 detik = 1500 KK
(kecepatan/alibrasi) UNTUK YG IRAMA TERATUR
● terserah mau pake apa rumusnya, perhatikan KK atau KB yng digunakan
● Gmn cara ngitung rate klo misalnya iramanya TIDAK TERATUR? ambil EKG strip sepanjang 6
detik, hitung jumlah QRS kemudian kalikan 10. Kenapa diambil 10? kan karena 6 detik, jadi biar
klo dikalikan hasilnya 60 detik
● klo mau yg 12 detik boleh, tpi ntar dikalikannya ama 5 bukan 10, karena 12x5 = 60 detik
● heart rate itu biasanya 60 detik yaa
● klo mau tau strip itu gmn, lihat contoh gambar yg iramanya ga teratur yaa, itu di pingir” kertasnya
ada strip begitu
● INGAT TERATUR ATAU ENGGA NYA IRAMANYA, KARENA BEDA RUMUS RATENYA
● Ini contoh soal dan gambar irama teratur dengan penghitungan rate nya
● Kan itu pake KB makanya 300 : 4 KB = 75 BPM
● Klo misal mau pake KK nih, berarti 1500 : 20 KK = 75 BPM
● Jadi pake rumus apa aja, seharusnya hasilnya tetep sama yaa
● Ini contoh soal dan gambar irama yang tidak teratur dengan perhitungan rate nya
● itu kan diketahui ada 7 strip, tpi strip pertama ga usah dihitung, jadi 6 strip = 6 detik
● kemudian itung jumlah QRS. Pada gambar diatas ada 13 jumlah QRS, berarti
13 x 10 = 130 BPM
● Axis itu sumbu jantung
● Jangan lihat gambar axis yg ada kuningnya, bingung ntar kalian. Lihat aja yg diatas gambar ini
banget yaa
● Itu bagian” atau range masuk axis mana, perhatikan derajat dan lokasinya kuadran yaa
● RAD = Right Axis Defination / Defiasi kekanan jantungnya
● EAD = Extrem Axix Defination
● LAD = Left Axix Defination / Defiasi kekiri jantungnya
● Hafalkan dlu kuadran dari normal, RAD, LAD, dan EAD
● Kemudian, bagaimana cara menentukannya? lanjut ke slide berikutnya
● Kita lihat lead I dan aVF pada gambar diatas ini
● Di lead I, kita lihat QRS nya. Q itu jumlahnya ada berapa klo digambar itu 1 KK, S nya juga ada
berapa sekitar 7 KK di gambar.
● Berarti 7-1 = 6, hasil 6 berarti negatif atau positif? Positif yaaa
● kenapa di lingkatan berwarna biru sebelah kiri itu nentuin negatif sama positifnya begitu? karena
lead I pada segitiga entoferm ada dari tangan kanan ke tangan kiri
● Tangan kanan = sumbu negatif dan tangan kiri = positif
● karena tadi Leadnya hasilnya positif, berarti yg diarsir bagian positifnya
nata
lanjutan slide atas
● di gambaran ekg lead 1 positif dimana R lebih tinggi dari S, berarti arsir bagian positif di
QRS nya
● di aVF ,R nya ada 9 kotak dan S nya ada 1. Jadi 9-1=8 (masih positif), sehingga yang
diarsir bagian bawah positif
● aVF di segitiga methoven garisnya kebawah /mengarah ke kaki. Arus listrik itu dari negatif
ke positif jadi arah nya dari atas ke bawah
● Karen aVF nya R nya lebih besar dari S, dan QRS nya positif maka yang di arsir di bagian
QRS yang positif
● lalu gambar lead 1 san aVF yang sudah diarsir tadi digabungkan, yang terarsir banyak di
bagian ungu antara 0 sampai 90
● dibagian itu dalam normal range artinya axisnya normal
● apabila R lebih tinggi dari S maka pasti positif
● hapalkan segitiga othoven apa itu pokoknya gais
● kalo misal kurang yakin kalo cuma liat lead 1 dan aVF dan butuh hal untuk meyakinkan
itu benar deviasi kanan kiri atau normal, maka liat lead 2 nya
● untuk yang lead 1 dan aVF sama kayak tadi
● lihat lead 2, R nya masih lebih tinggi daripada S jadi positif
● lead 2 miring liat dari segitiga, lead 2 itu dari tangan kanan ke kaki kiri
● positif di bawah jadi arsir yang positif krn ekg positif
● gabung ke 3 gambar dan liat yang terarsir lebih banyak
● berarti normal
● ada 2, hipertropi atrium dan ventrikel
● hipertropi atrium : kaalu atrium nya terganggu maka yang terganggu gelombang P
● P normalnya 3 kotak
● kalau atrium terganggu maka P nya lebar lebih dari 3
● di gambar lead 1 P nya lebih dari 3 kotak, jadi pembesaran atrioum kiri (LAH) Left
Atrium Hipertropi
● Liat leadV1, P nya divasi itu dicurigai juga untuk LAH
● atau P invertif tapi lebih dari 1 mm
● Pnya negatif di V1 dan lebih dari 1 mm
● P kedalamannya lebih dari1 kotak kecil
● PR interval normalnya 3-5 kotak kecil, kalau memanjang atau memendek kurang
dari rentang nromal maka dicuigai ada hipertrofi atrium kiri, atau da lebih dari 3
kotak kecil P bifasik di V1
● P pulmonal /P tinggi
● P tinggi normalnya kurang dari 3 kotak kecil,
● P pulmonal tinggi di lead 2,3,aVF
● Pembesaran atrium bisa lihat dari gelombang P, kalau P nya lebar maka
pembesaran atrium kiri dan kalau P nya tinggi maka pembesaran atrium kanan
● P mitral : lebar
● P pulmonal : tinggi
● Hipertropi ventrikel kanan dilihat tinggi R di V1 dibagi S di V!, kalau hasilnya
lebih besar dari 1 maka pembesaran ventrikel kanan
● liat V1 ada R ada 12 kotak, S ada 4 kotak. 12;4=3 jadi lebih dari 1 jadi ada
hipertropi ventrikel kanan
● temukan right axis deviation (RAD) bisa menunjukan ada hipertropi ventrikel
kanan
● liat lead 1, S nya lebih panjang dari R berarti negatif jadinya pembesaran ventrikel
kanan
● apabila tinginya lebih dari 1 hanya terjadi di salah satu lead aja masih bisa
diindikasikan hipertopi ventrikel kanan. Ga harus liat semua, liat di V1 aja
● Tinggi S di V! + R di V5/V6 nilainya lebih besar atau sama dengan 35
● liat V1 itu S nya ada 20 ditambah R di V5 ada 20 maka jadi 40 dan lebih dari 35
maka ada indikasi pembesaran
● S V1ada 20 dan R di V5 ada 20 lebih maka nilainya lebih dari 35, dan ada
pembesaran ventrikel kiri
● Lihat R di lead 1 ada 15 + S di lead 3 ada 15 jadi total 30 ,sedangkan kalau lebih
dari 25 mm maka terjadi pembesaran ventrikel kiri
● liat V5 kalau ST-T abnormal. itu isoelektris itu junkpoinnya di bawah dan ada fase
depresi dan T nya invertif
● yang V6 ga ada ST depresi tapi T nya invertif
● 0.5 mm= 5 kotak
● misal ST depresi di lead 1 dan aVL berarti iskemik di daerah lateral
● lead 1 aVL V5 menunjukan daerah lateral
● ada 2 ST yang abnormal di lead soulmate maka bermakna
● kalo ST elevasi ada injury ,kalo ST depresi bener ada iskemi
● infak = Q normalnya kurang dari ⅓ R dan lebarnya kurang dari 1 kotak kecil, kalo
abnormal berarti Q patologis dan menunjukan pasiennya sudah infak lama
berbulan bulan/bertahun tahun
Berdaarkan waktu

● T tinggi (baru beberapa menit kejadian nyeri dada/iskemi nya)


● ST elevasi aja= baru beberapa jam
● Q patologis + ST elevasi ( udah lebih dari 12 jam)
● Q patologis dan T terbalik ( udah beberapa hari)
● Q patologis, ST dan T normal= udah infak lama/omi (old myokard infak)
● liat gambar 2, kalo baru beberap amenit sampai 1 jam maka ada ST elevasi
● gambar 3: ST elevasi dan T invertif maka beberapa hari
● gambar 4:ST elevasi, T invertif lebih dlam, Q patologis = 1 minggu
● T invertif dan Q patologis = sebulan
● Q patologis aja = lebih dari sebulan/bertahun tahun
yang terganggu

● lead 1 tidak ada ST elevasi, T normal


● lead 2 tidk ada St elevasi ,T tidak invertif
● lead 3 tidak ada ST elevasi, T nya tidak invertif
● tanda iskemik dan injury ga ada

liat tanda infak

● lead 2 Q lebih dalam daripada R ,soulmate lead 3 sama Q lebih dalam daripada R,
lalu ke aVF sama Q lebih dalam dari R
● ktiganya Q patologis maka ada infak di inferior
interpretasikan ekg

misal

● teratur apa engga


● Heart rate berapa
● gelombang P nya berapa detik, berapa mm
● P nya ada QRS kompleks apa engga
● kalo P ketemu QRS kompleks maka nama depannya sinus
● HR diatas 100= sinus takikardi
● HR dibawah 60 : sinus bradikardi
● irama ga teratur : sinus aritmia
● kalo T ny aga ada, maka di kondisi atrial flutter,fibrilation,flat line
● tulis nilai gelombang T
● gambar merah T nya ga ada tapi bergetar, maka atrial fibrilasi
● tulis PR interval
● PR kalo memanjang/lebih dari 3 kotak kecil namanya AV blok
● ada AV blok banyak derajat (123)
● Q nya ada Q patologis apa engga
● lalu simpulakn
kelainan elektrolit pada hasil EKG

● hiperkalemi = T lancip
● Hipokalemi= long QU interval, muncul gelombang U
● hipokalsemi= QT memanjang
● hiperkalsemi = St segmen pendek sekali
● hiperkalsemi = St panjang banget , Qt panjang banget
● hipokalsemi = st pendek banget, qt pendek banget
● sinus aritmia = P diikuti QRS T, jaraknya beda jumlah kotaknya jadi tidak teratur, P
normal QRS normal T normal
● kalo HR antara 60-100 = sinus rhytm
● HR dibawah 60 =sinus bradikardi
● HR diatas 100 = sinus takikardi
● HR bagus, semua bagus tapi iram tidak teratur = sinus aritmia
● sinus = P diikuti QRS kompleks
● tidak sinus = belajar di kritis aja ceunah
interpretsi

● irama
● HR
● gelombang P QRS T ST
● interpretasi akhir

Anda mungkin juga menyukai