Anda di halaman 1dari 17

KOMUNIKASI BREAKING BAD NEWS

Anggota Kelompok :
Lisna Dewi 220210190010
Rahma Ayu Muliawati 220210190011

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2021
Prolog : Klien merupakan seorang pasien gagal jantung stadium akhir dengan prognosis yang

buruk. Saat dikaji klien mengatakan takut mati karena khawatir keluarganya akan mengalami

kesulitan keuangan, sehingga ingin segala cara ditempuh sampai nafas terakhir dalam

kehidupannya. Namun keluarga meminta merahasiakan informasi tersebut kepada klien.

Cast :

● Lisna Dewi : Perawat

● Rahma Ayu : Pasien


No. Kegiatan Deskripsi Keterangan Dialog

1. Setting up the - Setting ruangan - Perhatikan Sebelum berinteraksi dengan klien, pastikan

interview yang menjamin kenyamanan perawat menjaga privasi klien dan lingkungan

privasi klien klien agar klien agar tetap nyaman

- Setting terjalin

penerangan komunikasi

yang nyaman efektif dan agar

bagi klien pasien bisa

- Setting dengan tenang

lingkungan yang mengungkapkan

aman dari perasaannya

gangguan

(kebisingan, dll)

2. Introduce - Perawat - Gunakan bahasa Perawat : "Selamat pagi, pak. Saya Lisna

yourself and mengucapkan yang sopan dan Dewi, perawat yang bertugas pada pagi hari

identify patient salam intonasi suara ini”

with two - Perawat yang baik pada Pasien : “Pagi ners”


identifiers memperkenalka klien Perawat : “Baik, dengan Tn. S benar?”

n diri - Lakukan kontak Pasien : “Benar ners”

- Perawat mata pada klien Perawat : “Boleh disebutkan tanggal

menanyakan lahirnya?”

nama dan Pasien : “17 April 1943”

tanggal lahir

pasien

3. Assessing - Perawat - Lakukan Perawat : “Baik sudah benar ya pak.

patient's bertanya komunikasi Sebelumnya, bagaimana kondisi bapak pagi

condition bagaimana efektif ini?"

kondisi pasien - Lakukan kontak Pasien : "Saya merasa buruk, ners. Saya

- Pasien mata pada masih suka sesak, lalu belum bisa tidur dengan

menjelaskan pasien nyenyak, ners”

kepada perawat - Gunakan Perawat : “Obatnya diminum teratur

mengenai intonasi suara pak?”

kondisinya dan yang sesuai Pasien : “Dimunum ners”

keluhan yang dengan kondisi Perawat : “Baik mungkin nanti saya akan
masih pasien pasien komunikasikan dulu dengan dokter ya pak”

rasakan - Rencanakan Pasien : “Baik ners”

intervensi

mengenai

keluhan yang

masih dirasakan

pasien

4. Assessing the - perawat menilai - Perhatikan Perawat : "Baik. Lalu mengenai penyakit

patient’s pengetahuan/ perubahan bapak, apa pendapat bapak mengenai penyakit

perception persepsi pasien emosi dan yang sedang bapak derita?"

tentang penyakit ekspresi klien Pasien : "Seperti yang sudah saya sering

yang dideritanya - Berikan respon katakan ya, ners. Saya merasa bahwa penyakit

- Pasien empati pada yang saya derita ini sudah sangat parah, ners.

menjelaskan pasien Saya selalu memikirkan apakah ajal saya

persepsi tentang sudah dekat. Kira-kira berapa lama lagi saya

penyakit yang bisa bertahan ners? Apakah masih ada

pasien derita. kemungkinan saya untuk sembuh?"


Pasien

menjelaskan

bahwa pasien

merasa

kondisinya

buruk dan

waktunya tidak

akan lama lagi.

- Pasien bahkan

bertanya

mengenai

berapa lama lagi

umurnya pada

perawat

4. Identification - Perawat - Perhatikan Perawat : "Kenapa bapak bertanya

the reason why bertanya alasan emosi dan seperti itu?"

patient asked mengapa pasien ekspresi klien Pasien : “Karena saya ingin tahu
those question menanyakan hal - Berempati mengenai kondisi saya. Saya selalu merasa

tersebut kepada pasien waktu saya tidak lama lagi. Jadi bagaimana

- Pasien kondisi saya, ners? Apakah masih ada

menjelaskan kesempatan saya untuk sembuh? Kalau ners

alasannya tidak mau menjawab, saya tidak mau minum

mengapa pasien obat dan tidak mau makan"

menanyakan hal

tersebut.

- Pasien bahkan

mengancam

perawat tidak

ingin makan dan

minum obat,

jika perawat

tidak menjawab

pertanyaannya/ti

dak bisa
memberi

informasi terkait

kondisinya

5. Calms the - Perawat - Berempati pada Perawat : "Bapak jangan bicara seperti

patient and menenangkan pasien itu, bapak harus tetap berusaha untuk sembuh.

give pasien dan - Jalin rasa Kalau bapak tidak mau makan dan minum

explanations to memberikan kepercayaan obat, kondisi bapak akan semakin memburuk"

the patient pengertian/penje dengan pasien Pasien : “Lalu bagaimana ya ners? Saya

lasan kepada benar-benar ingin mengetahui tentang kondisi

pasien agar tidak saya. Tolong ners, lakukan cara apapun agar

melakukan hal saya bisa sembuh”

tersebut

6. Identify - Perawat - Pasien Perawat : "Sebelumnya kalau boleh saya

patient's menanyakan mengungkapkan tau, apa yang bapak khawatirkan mengenai

concerns about kekhawatiran perasaannya kondisi bapak kedepannya?"

his condition apa saja yang - Perawat Pasien : "saya takut mati ners. Saya

dirasakan pasien - memperhatikan bingung, jika saya meninggal bagaimana nasib


- Pasien emosi dan keuangan keluarga saya nanti? Siapa yang

menjelaskan ekspresi klien akan menafkahi keluarga saya, ners?”

semua - Perawat

kekhawatiran memberikan

yang ia rasakan empati pada

(pasien klien

mengeluh takut

mati. Pasien

mengeluh Takut

keluarganya

mengalami

kesulitan

keuangan kalau

ia meninggal,

karena ia adalah

kepala keluarga)

7. Calm down the - Perawat - Berempati pada Perawat : “Sekarang bapak tenang saja,
patient and menenangkan pasien jangan terlalu memikirkan tentang hal tersebut.

Give pasien dan - Jalin rasa Yang harus bapak lakukan sekarang itu bapak

encouragement berikan kepercayaan harus tenangkan diri dulu. Bapak jangan

and motivation dorongan agar dengan pasien sampai tidak mau melanjutkan pengobatan

to the patient pasien jangan - Beri sedikit atau tidak mau makan, karena itu malah akan

mogok makan sentuhan untuk memperburuk kondisi bapak"

dan minum obat menunjukkan Pasien : "Tapi saya takut, ners"

- Perawat rasa empati Perawat : "Saya sangat mengerti perasaan

menjelaskan bapak. Tapi saat ini bapak tidak perlu takut

pada pasien atau khawatir, kami tenaga kesehatan juga

bahwa tenaga pasti akan mengusahakan yang terbaik untuk

kesehatan dan bapak. Keluarga bapak juga pasti ingin kondisi

keluarga akan yang terbaik bagi bapak. Jadi bapak harus tetap

melakukan yang semangat dan jangan sampai stress, karena itu

terbaik bagi juga bisa berpengaruh bagi kondisi bapak"

pasien, jadi yang Pasien : “Baiklah ners jika itu memang

harus dilakukan yang terbaik untuk saya”


pasien adalah

fokus ke

pengobatannya.

- Perawat

memberikan

motivasi dan

semangat pada

pasien agar terus

fokus pada

pengobatannya

dan ingatkan

pasien jangan

stress

- Pasien menjadi

tenang dan

menerima

kondisinya
- Terjalin

kepercayaan

antara pasien

dan perawat

8. Give spiritual - Mendoakan - Perhatikan Perawat : “Iya bapak. Bapak sekarang

motivation to pasien agar perubahan tenang saja tidak perlu memikirkan apa-apa.

the patient diberikan emosi pasien Bapak

kondisi - Jalin fokus saja pada pengobatan bapak, dan jangan

terbaiknya kepercayaan lupa berdoa kepada Tuhan tentang kondisi

- Mengingatkan dengan pasien bapak ya pak”

pasien untuk Pasien : “baik ners, terimakasih banyak.

berdoa Tolong doakan saya juga ya ners”

Perawat : “Pasti pak. Pasti akan kami

doakan yang terbaik untuk bapak. Kalau

begitu, sekarang bapak kembali beristirahat ya

pak. Makannya dihabiskan, dan obatnya


diminum ya pak”

Pasien : “Iya ners”

9. Perform the - Bertanya kepada - Berbicara Perawat : “Baik bapak ada yang mau

termination pasien apakah dengan suara ditanyakan lagi?”

stage ada hal-hal yang yang Pasien : “Tidak ners”

ingin ditanyakan disesuaikan Perawat : “Baik jika tidak ada yang ingin

- Memberitahu dengan kondisi ditanyakan, kalau begitu saya tinggal dulu ya

letak tombol call pasien pak, kalau ada apa-apa atau butuh bantuan

nurse dan - Menjelaskan kami, bapak tekan saja tombol call di sebelah

fungsinya dengan kata- tempat tidur bapak ya pak”

- Berpamitan kata yang Pasien : “Baik ners terimakasih”

kepada pasien mudah Perawat : “Sama-sama bapak”

dimengerti

pasien

- Berikan
senyuman pada

pasien
Dialog :

*Sebelum berinteraksi dengan klien, pastikan perawat menjaga privasi klien dan lingkungan

klien agar tetap nyaman*

Perawat : "Selamat pagi, pak. Saya Lisna Dewi, perawat yang bertugas pada pagi hari ini”

Pasien : “Pagi ners”

Perawat : “Baik, dengan Tn. S benar?”

Pasien : “Benar ners”

Perawat : “Boleh disebutkan tanggal lahirnya?”

Pasien : “17 April 1943”

Perawat : “Baik sudah benar ya pak. Sebelumnya, bagaimana kondisi bapak pagi ini?"

Pasien : "Saya merasa buruk, ners. Saya masih suka sesak, lalu belum bisa tidur dengan

nyenyak, ners”

Perawat : “Obatnya diminum teratur pak?”

Pasien : “Dimunum ners”

Perawat : “Baik mungkin nanti saya akan komunikasikan dulu dengan dokter ya pak”

Pasien : “Baik ners”

Perawat : "Baik. Lalu mengenai penyakit bapak, apa pendapat bapak mengenai penyakit

yang sedang bapak derita?"

Pasien : "Seperti yang sudah saya sering katakan ya, ners. Saya merasa bahwa penyakit

yang saya derita ini sudah sangat parah, ners. Saya selalu memikirkan apakah ajal saya sudah

dekat. Kira-kira berapa lama lagi saya bisa bertahan ners? Apakah masih ada kemungkinan saya

untuk sembuh?"
Perawat : "Kenapa bapak bertanya seperti itu?"

Pasien : “Karena saya ingin tahu mengenai kondisi saya. Saya selalu merasa waktu saya

tidak lama lagi. Jadi bagaimana kondisi saya, ners? Apakah masih ada kesempatan saya untuk

sembuh? Kalau ners tidak mau menjawab, saya tidak mau minum obat dan tidak mau makan"

Perawat : "Bapak jangan bicara seperti itu, bapak harus tetap berusaha untuk sembuh.

Kalau bapak tidak mau makan dan minum obat, kondisi bapak akan semakin memburuk"

Pasien : “Lalu bagaimana ya ners? Saya benar-benar ingin mengetahui tentang kondisi

saya. Tolong ners, lakukan cara apapun agar saya bisa sembuh”

Perawat : "Sebelumnya kalau boleh saya tau, apa yang bapak khawatirkan mengenai

kondisi bapak kedepannya?"

Pasien : "saya takut mati ners. Saya bingung, jika saya meninggal bagaimana nasib

keuangan keluarga saya nanti? Siapa yang akan menafkahi keluarga saya, ners?”

Perawat : “Sekarang bapak tenang saja, jangan terlalu memikirkan tentang hal tersebut.

Yang harus bapak lakukan sekarang itu bapak harus tenangkan diri dulu. Bapak jangan sampai

tidak mau melanjutkan pengobatan atau tidak mau makan, karena itu malah akan memperburuk

kondisi bapak"

Pasien : "Tapi saya takut, ners"

Perawat : "Saya sangat mengerti perasaan bapak. Tapi saat ini bapak tidak perlu takut atau

khawatir, kami tenaga kesehatan juga pasti akan mengusahakan yang terbaik untuk bapak.

Keluarga bapak juga pasti ingin kondisi yang terbaik bagi bapak. Jadi bapak harus tetap

semangat dan jangan sampai stress, karena itu juga bisa berpengaruh bagi kondisi bapak"

Pasien : “Baiklah ners jika itu memang yang terbaik untuk saya”

Perawat : “Iya bapak. Bapak sekarang tenang saja tidak perlu memikirkan apa-apa. Bapak
fokus saja pada pengobatan bapak, dan jangan lupa berdoa kepada Tuhan tentang kondisi bapak

ya pak”

Pasien : “baik ners, terimakasih banyak. Tolong doakan saya juga ya ners”

Perawat : “Pasti pak. Pasti akan kami doakan yang terbaik untuk bapak. Kalau begitu,

sekarang bapak kembali beristirahat ya pak. Makannya dihabiskan, dan obatnya diminum ya

pak”

Pasien : “Iya ners”

Perawat : “Baik bapak ada yang mau ditanyakan lagi?”

Pasien : “Tidak ners”

Perawat : “Baik jika tidak ada yang ingin ditanyakan, kalau begitu saya tinggal dulu ya

pak, kalau ada apa-apa atau butuh bantuan kami, bapak tekan saja tombol call di sebelah tempat

tidur bapak ya pak”

Pasien : “Baik ners terimakasih”

Perawat : “Sama-sama bapak”

Anda mungkin juga menyukai