Salah satu teknik penentuan solusi optimal yang digunakan dalam pemrograman linier adalah
metode simpleks, yang didasarkan pada teknik eleminasi Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal
dengan simpleks dilakukan tahap demi tahap yang disebut dengan iterasi. Metode simpleks adalah
suatu metode yang secara sistematis dimulai dari suatu pemecahan dasar yang fleksibel ke
pemecahan dasar yang fisibel lainnya dan ini di lakukan berulang- ulang sehingga tercapai sesuatu
pemecahan dasar yang optimum dan pada setiap step menghasilkan suatu nilai dari fungsi tujuan
yang selalu lebih besar atau sama dari step-step sebelumnya.
Beberapa istilah yang sering digunakan dalam metode simpleks:
1. Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung dari nilai
tabel sebelumnya.
2. Variabel non basis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada sembarang iterasi.
Jumlah variabel non basis selalu sama dengan derajat bebas dalam sistem persamaan.
3. Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang iterasi. Pada
solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack atau variabel buatan.
4. Solusi atau nilai kanan merupakan nilai sumber daya pembatas yang masih tersedia. Pada
solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber daya pembatas awal yang ada,
karena aktivitas belum dilaksanakan.
5. Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan ≤ menjadi persamaan (=). Penambahan variabel ini terjadi
pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan berfungsi sebagai variabel basis.
6. Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi persamaan (=). Penambahan ini terjadi pada
tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel surplus tidak dapat berfungsi sebagai variabel
basis.
7. Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala dengan
bentuk ≥ atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal. Penambahan variabel ini terjadi
pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus bernilai 0 pada solusi optimal, karena kenyataannya
variabel ini tidak ada. Variabel hanya ada di atas kertas.
8. Kolom pivot (kolom kerja) adalah kolom yang memuat variabel masuk. Koefisien pada
kolom ini akan menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan baris pivot (baris kerja).
𝑐𝑗 4 8 0 0 M M
𝒄𝒊 VB 𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝒔𝟏 𝒔𝟐 𝒒𝟏 𝒒𝟐 NK Rasio
2 1 1
M 𝒒𝟏 0 -1 1 − 2 3 𝐵1 − 𝐵2
3 3 3
1 1 1 1
8 𝒙𝟐 1 0 − 0 2 6 𝐵
3 3 3 3 2
2𝑀 + 8 𝑀−8 −𝑀 + 8
𝒁𝒋 8 -M M
3 3 3
2M+16
2𝑀 − 4 𝑀−8 −𝑀 + 8
𝒁𝒋 − 𝒄𝒋 0 -M 0
3 3 3
𝑐𝑗 4 8 0 0 M M
𝒄𝒊 VB 𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝒔𝟏 𝒔𝟐 𝒒𝟏 𝒒𝟐 NK Rasio
3 1 3 1 3
4 𝒙𝟏 1 0 − − 3 𝐵
2 2 2 2 2 1
1 1 1 1 1
8 𝒙𝟐 0 1 − − 1 𝐵2 − 𝐵1
2 2 2 2 2
𝒁𝒋 4 8 -2 -2 2 2
2- 20
𝒁𝒋 − 𝒄𝒋 0 0 -2 -2 2-M
M
Karena nilai 𝑍𝑗 − 𝑐𝑗 ≤ 0, maka tabel sudah optimum.
Jadi, nilai minimmnya adalah 20, ketika 𝑥1 = 3 dan 𝑥2 = 1.
3) Kendala bertanda sama dengan (=) hanya memerlukan variabel atribut qs dengan syarat
seperti di atas.
Jadi untuk kendala umum, setiap kendala akan memuat: variabel slack atau variabel artifisial.
Variabel-variabel demikian sejak awal (dalam soal) pada ruas kanannya b bertanda tidak negatif,
sedangkan variabel lainnya (variabel soal dan surplus) bernilai nol. Jadi variabel slack dan
artifisial pada tablo awalnya diambil sebagai variabel basis terhadap titik sudut masalah
tertambah (augmented problem). Tetapi kita masih tetap belum mempunyai solusi basis layak
untuk soal aslinya. Dengan kata lain seluruh phase I akan berlangsung terus sampai variabel
artifisial menjadi nol.
Penyelesaian:
Soal diubah menjadi:
−2𝑥1 + 𝑥2 + 𝑦1 = 2
2𝑥1 + 𝑥2 + 𝑞1 = 9
3𝑥1 + 𝑥2 − 𝑦2 + 𝑞2
𝑥1 , 𝑥2 , 𝑠1 , 𝑠2 , 𝑞1 , 𝑞2 ≥ 0
Minimumkan fungsi:
𝑧 = 𝑥1 + 𝑥2 + 0𝑦1 + 0𝑦2 − 𝑀𝑞1 − 𝑀𝑞2
Tabel awal
Tabel selanjutnya
x1 + 4x2 + 2x3 48
x1 + 2x2 + 4x3 60
x1 , x2, x3 0.
3.