Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Oleh:

Nama : INA PRATIWI

NIRM : 06.03.18.013

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MANOKWARI

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telahmelimpahkan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Makalah K3 (Kesehatan
Keselamatan Kerja) Makalah ini berisikan tentang pengertian K3 menurut beberapa ahli,
dasar hukum penyebab terjadinya kecelakaan, sumber-sumber bahaya di tempat kerja.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu
kamisangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan
makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan serta


wawasanbagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah
yang telah ia buat.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang khususnya
pembaca dan semoga Allah SWT. senantiasa meridhai segala urusan kami. Amin

Manokwari, 26 Januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
BAB III..................................................................................................................................................7
PENUTUPAN.......................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Di dalam kegiatan sehari-hari dalam melakukan aktivitas, kita sering tidak menduga
akan mendapatkan resiko kecelakaan pada diri kita sendiri. Banyak sekali masyarakat
yang belum menyadari akan hal ini, termasuk di Indonesia. Baik di lingkungan kerja
(perusahaan, pabrik, atau kantor), di jalan raya, tempat umum maupun di lingkungan
rumah.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi
pekerja, perusahaan, lingkungan hidup dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat
kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh
perusahaan juga instansi pemerintahan. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja bertujuan menciptakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang
terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat
kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (Azmi, 2008).
Penerapan K3 adalah untuk mengurangi atau mencegah kecelakaan yang
mengakibatkan cidera atau kerugian materi. Karena itu, para ahli K3 berupaya
mempelajari fenomena kecelakaan, faktor penyebab, serta cara efektif untuk
mencegahnya.Upaya pencegahan kecelakaan kerja di Indonesia masih menghadapi
berbagai kendala, salah satu diantaranya adalah pola pikir yang masih tradisional yang
menganggap kecelakaan adalah sebagai musibah, sehingga masyarakat bersifat pasrah
terhadap kecelakaan kerja yang menimpa

1.2. Rumusan Masalah


1. apa saja bahaya ditempat kerja?
2. apa saja bahaya fisik dan mekanik?
3. Apa saja bahaya kimiawi dan biologis?
4. apa saja masalah psikologis dan sosial?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Dapat mengetahui sebab-sebab kecelakaan kerja
2. Dapat mengetahui sumber-sumber bahaya di tempat kerja
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. K3

2.1.1 Pengertian K3
1. Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan
kerjaadalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil
dan makmur.
2. Menurut Suma’mur (2001, p.104), keselamatan kerja
merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan
tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
3. Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja
adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan
dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin,
peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja .
4. Mathis dan Jackson (2002, p. 245), menyatakan bahwa Keselamatan
Adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang
terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada
kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
5. Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000,
p.6), mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi
dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan
maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
6. Jackson (1999, p. 222), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan
Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis
tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh
perusahaan

2.1.2 Tujuan K3
o Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan
orang lain di tempat kerja.
o Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman
dan efisien.
o Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja

2.2 Bahaya di tempat kerja


Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 di tempat kerja, antara lain : faktor
bahaya biologi(s), faktor bahaya kimia, faktor bahaya fisik / mekanik, faktor bahaya
biomekanik serta faktor bahaya social – psikologis.
2.2.1 Bahaya Fisik dan Mekanik
Bahaya fisik merupakan potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan –
gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar secara terus menerus oleh faktor
fisik.
Faktor fisik adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat fisika antara lain
kebisingan, penerangan, getaran, iklim kerja, gelombang mikro dan sinar ultra ungu.
Faktor – faktor ini mungkin berasal dari bagian tertentu yang dihasilkan dari proses
produksi atau produk samping yang tidak diinginkan.
Contoh kasusnya adalah mesin las, speaker, atau suara kendaraan yang sudah di
modifikasi sehingga mengeluarkan suara yang terlalu bising diatas nilai ambang batas
yang memekakan telinga. Jika terlalu lama terpapar oleh bising, pekerja dapat mengalami
gangguan pendengaran seperti penurunan pendengaran hingga tuli.
Contoh kasus kedua adalah memegang peralatan yang bergetar sering mempengaruhi
tangan dan lengan pengguna sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh
darah dan sirkulasi di tangan. Sebaliknya, mengemudi traktor di jalan bergelombang
dengan kursi yang dirancang tidak sesuai dengan antoprometri pekerja sehingga
menimbulkan getaran ke seluruh tubuh dapat mengakibatkan nyeri punggung bagian
bawah.
2.2.2 Bahaya kimiawi dan biologis
A. bahaya kimiawi
Bahaya kimia adalah bahaya yang berasal dari bahan bahan kimia dari mulai yang ber
substansi cair, padat, ataupun juga gas yang berada di tempat kerja.
Risiko kesehatan timbul dari pajanan berbagai bahan kimia. Banyak bahan kimia yang
memiliki sifat beracun dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan kerusakan pada
sistem tubuh dan organ lainnya yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara utama
yaitu :
Inhalasi (menghirup) : Dengan bernapas melalui mulut atau hidung, zat beracun dapat
masuk ke dalam paru-paru. Seorang dewasa saat istirahat menghirup sekitar lima liter
udara per menit yang mengandung debu, asap, gas atau uap. Beberapa zat, seperti fiber /
serat, dapat langsung melukai paru – paru. Lainnya diserap ke dalam aliran darah dan
mengalir ke bagian lain dari tubuh.
Pencernaan (menelan) : Bahan kimia dapat memasuki tubuh jika makan makanan yang
terkontaminasi, makan dengan tangan yang terkontaminasi atau makan di lingkungan
yang terkontaminasi. Zat di udara juga dapat tertelan saat dihirup, karena bercampur
dengan lendir dari mulut, hidung atau tenggorokan.
Penyerapan ke dalam kulit atau kontak invasif : beberapa diantaranya adalat zat yang
melewati kulit dan masuk ke pembuluh darah, biasanya melalui tangan dan wajah.
B. biologis
Bahaya biologi adalah bahaya yang berasal dari tanaman, binatang, organisme atau
mikro organisme yang kemudian masuk kedalam tubuh kita yang dapat mengancam
kesehatan serta dapat juga dari pekerja yang menderita penyakit tertentu yang dapat
menularkan virusnya kepada pekerja lain seperti TBC, Hepatitis A/B.
2.2.3 masalah psikologis dan sosial
Jenis bahaya ini dari beberapa ahli menyebutnya sebagai bahaya dalam
pengorganisasian pekerjaan, merupakan bahaya yang berasal dari konflik batin dengan
lingkungan yang ada di tempat kerja, baik itu dengan rekan kerja maupun dengan fasilitas
yang ada di lingkungan kerja dimana kemudian dapat menganggu aspek psikologis
pekerja sehingga dapat menyebabkan produktivitas pekerja menurun.
Contohnya: aksi bullying, kekerasan, pelecehan, pengucilan, tekanan dan himpitan
pekerjaan, tuntutan deadline pekerjaan, persaingan kerja tidak sehat, pekerjaan yang
monoton, jenjang karir tidak bagus, alat bantu kerja yang tidak memadai dan lainnya.
BAB III
PENUTUPAN

Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesehatan
dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan
keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional
terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi kesehatan dan
keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik pekerja, tetapi juga
mental, psikologis dan emosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting dalam
ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan perundang-
undangan yang dibuat untuk mengatur masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai kesehatan dan keselamatan kerja,
tetapi masih banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan
kerja yang disebut sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan
yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi
kecelakaan kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Azmi, R. 2008. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Oleh P2K3 Untuk Meminimalkan Kecelakan Kerja Di PT Wijaya Karya
Beton Tahun 2008. Skripsi FKM USU. Medan.
Suma’mur. 2001. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, Jakarta : CV Haji
Masagung.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3): Definisi, Indikator Penyebab dan Tujuan
Penerapan Keselatan dan Kesehatan Kerja
(http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3.html)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(http://anandasekarbumi.files.wordpress.com/2010/11/sap-9-msdm-10-11.ppt)

Anda mungkin juga menyukai