Oleh:
NIRM : 06.03.18.013
KEMENTERIAN PERTANIAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telahmelimpahkan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Makalah K3 (Kesehatan
Keselamatan Kerja) Makalah ini berisikan tentang pengertian K3 menurut beberapa ahli,
dasar hukum penyebab terjadinya kecelakaan, sumber-sumber bahaya di tempat kerja.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu
kamisangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang khususnya
pembaca dan semoga Allah SWT. senantiasa meridhai segala urusan kami. Amin
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
BAB III..................................................................................................................................................7
PENUTUPAN.......................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di dalam kegiatan sehari-hari dalam melakukan aktivitas, kita sering tidak menduga
akan mendapatkan resiko kecelakaan pada diri kita sendiri. Banyak sekali masyarakat
yang belum menyadari akan hal ini, termasuk di Indonesia. Baik di lingkungan kerja
(perusahaan, pabrik, atau kantor), di jalan raya, tempat umum maupun di lingkungan
rumah.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi
pekerja, perusahaan, lingkungan hidup dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat
kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh
perusahaan juga instansi pemerintahan. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja bertujuan menciptakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang
terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat
kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (Azmi, 2008).
Penerapan K3 adalah untuk mengurangi atau mencegah kecelakaan yang
mengakibatkan cidera atau kerugian materi. Karena itu, para ahli K3 berupaya
mempelajari fenomena kecelakaan, faktor penyebab, serta cara efektif untuk
mencegahnya.Upaya pencegahan kecelakaan kerja di Indonesia masih menghadapi
berbagai kendala, salah satu diantaranya adalah pola pikir yang masih tradisional yang
menganggap kecelakaan adalah sebagai musibah, sehingga masyarakat bersifat pasrah
terhadap kecelakaan kerja yang menimpa
2.1.1 Pengertian K3
1. Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan
kerjaadalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil
dan makmur.
2. Menurut Suma’mur (2001, p.104), keselamatan kerja
merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan
tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
3. Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja
adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan
dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin,
peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja .
4. Mathis dan Jackson (2002, p. 245), menyatakan bahwa Keselamatan
Adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang
terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada
kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
5. Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000,
p.6), mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi
dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan
maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
6. Jackson (1999, p. 222), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan
Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis
tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh
perusahaan
2.1.2 Tujuan K3
o Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan
orang lain di tempat kerja.
o Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman
dan efisien.
o Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesehatan
dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan
keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional
terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi kesehatan dan
keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik pekerja, tetapi juga
mental, psikologis dan emosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting dalam
ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan perundang-
undangan yang dibuat untuk mengatur masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai kesehatan dan keselamatan kerja,
tetapi masih banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan
kerja yang disebut sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan
yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi
kecelakaan kerja.
DAFTAR PUSTAKA