Anda di halaman 1dari 3

KOORDINASI PELAYANAN TENTANG PELAYANAN

DPJP

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


3/1/PAP/00/1/RSI.CG-2018 00 1/3

Ditetapkan Oleh:
Direktur
Tanggal terbit:
STANDAR PROSEDUR
31 Januari 2018
OPERASIONAL

Dian kania Sari,dr.,M.Kes

Seorang dokter yang bertanggung jawab terhadap rencana


pelayanan kesehatan yang diberikan kepada,pasien, menangani
PENGERTIAN
kasus penyakit utama dari pasien sesuai bidang keilmuan yang
dikuasai.
1. Mengurangi kemungkinan terjadinya kejadian yang tidak
TUJUAN diinginkan ( KTD )
2. Mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan pasien
Kebijakan Direktur Nomor: 1.A/DIR/006/RSI.CG-2018. Tentang
1. Menjadi seorang DPJP dapat / bisa seorang dokter umum
atau dokter spesialis atau dokter gigi spesialis.
2. Pada pasien dengan kasus yang memerlukan perawatan
KEBIJAKAN bersama oleh lebih dari satu dokter, maka harus di tetapkan salah
satu dokter sebagai DPJP.
3. DPJP ditetapkan berdasarkan masalah utama yang dihadapi
pasien.

PROSEDUR
1. Dokter penanggung jawab pelayanan yang ditunjuk sesuai
dengan kasusu penyakit utama dari pasien yang merupakan bidang
keilmuan yang dikuasanya
2. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) wajib
memberikan penjelasan yang dapat dimengerti oleh
pasien/keluarga mengenai rencana pelayanan yang akan diberikan
termasuk prosedur yang akan dilaksanakan, hasil pelayanan serta
kemungkinan terjadi kejadian tidak diharapkan (KTD)
3. Rencana pelayanan yang akan diberikan oleh dokter
pennggung jawab pelayanan harus ditulis di lembar khusus yang
telah disediakan
4. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) bertugas
memberikan rangkaian asuhan medis yang meliputi :
• Pemeriksaan medis untuk penegakan diagnosis
• Merencanakan dan member terapi
• Melakukan tindak lanjut/rujukan
• Rehabilitasi
• Melakukan konsultasi (jika diperlukan
5. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP) hanya
memberikan asuhan medis sesuai bidang keilmuan yang
dikuasainya
6. Apabila diperlukan konsultasi ke dokter lain, Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) harus memberitahu dan
mendapat persetujuan dari pasien dan atau keluarga.
7. Saran maupun rencana pelayanan yang diberikan oleh
dokter konsultan harus diketahui oleh dokter penanggung jawab
pelayanan (DPJP) agar tidak bertentangan dengan pelayanan yang
telah dan akan dilakukan
8. Bila pasien dikonsulkan untuk masalah penyakit lain yang
bukan keahlian dari DPJP yang telah ditunjuk, maka asuhan medis
dilakukan oleh dokter yang memiliki keahlian sesuai diagnosis
pasien tersebut.
9. Pasien dapat menerima pelayanan dari Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP) maupun dokter konsultan pada saat yang
sama (rawat bersama).
10. Apabila kasus utama yang ditangani oleh Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan(DPJP) sudah dinyatakan sembuh
tetapi perlu pelayanan di bidang keilmuan yang lain,Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan wajib menyerahkan tanggung
jawabnya kepada dokter lain sesuai dengan bidangnya, dokter yang
memberikan perawatan selanjutnya adalah Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP) yang baru.
11. Formulir rencana pelayanan harus diisi dan ditanda tangani
oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) beserta
pasien/keluarga
12. Menjadi seorang DPJP dapat/bisa seorang dokter umum
atau dokter spesialis atau dokter gigi spesialis
13. Pada pasien dengan kasus yang memerlukan perawatan
bersama oleh lebih dari satu dokter, maka harus ditetapkan salah
satu dokter sebagai DPJP
14. DPJP ditetapkan berdasarkan masalah utama yang dihadapi
pasien.
15. Dokter penanggung jawab pelayanan yang ditunjuk sesuai
dengan kasusu penyakit utama dari pasien yang merupakan bidang
keilmuan yang dikuasanya.
16. DPJP wajib mengisi formulir lembar pelayanan dengan
lengkap.
17. Penjelasan yang benar dan dapat dimengerti oleh pasien
dan atau keluarga pasien mengenai rencana pelayanan tersebut,
termasuk prosedur yang akan dilaksanakan, hasil pelayanan serta
kemungkinan terjadinya KTD.
18. Apabila diperlukan konsultasi ke dokter lain, dokter
penanggung jawab pelayanan (DPJP) harus memberitahu dan
mendapat persetujuan dari pasien atau keluarga pasien.
1. Instalasi Rawat Inap.
2. Instalasi Rawat Jalan.
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Gawat Darurat.
4. Instalasi Intensive Care Unit

Anda mungkin juga menyukai