Anda di halaman 1dari 52

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI
DASAR ASN
PENGELOLA SISTEM INFORMASI
ADMINISRASI KEPENDUDUKAN
DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
PEMERINTAH KABUPATEN
MAJALENGKA

PERCEPATAN PENANGANAN GANGGUAN


JARINGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI
KEPENDUDUK ( SIAK ) DI 26 KECAMATAN
KABUPATEN MAJALENGKA

DISUSUN OLEH :

NAMA : FREDY CAHYONO, A.Md


NIP : 19870426 201903 1 002
KELAS / NO. ABSEN : Angkatan I / No. 1

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II


ANGKATAN I PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA BADAN
KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

BEKERJA SAMA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN

ii
Judul : Percepatan penanganan gangguan jaringan Sistem Informasi
Adminisrasi Kependudukan ( SIAK ) di 26 Kecamatan Di
Kabupaten Majalengka
Nama : Fredy Cahyono, A.Md
NIP : 19870426 201903 1 002
Tempat Aktualisasi : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Majalengka

DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN


Bandung, 10 Juli 2019
Peserta Diklat,

Fredy Cahyono, A.Md


NIP. 198704262019031002

Mengetahui,
Coach Mentor

DR. Hj. Tati Iriani, SH, MM. Abu Sholeh Mulyana, S.Kom.
NIP. 195904221985032005 NIP. 19720917 200604 1 007

Penguji

........................
.

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat
rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi
Nilai-nilai Dasar Profesi ASN dengan judul “Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar PNS Pengelola Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Majalengka.” Penyusunan Laporan Akhir
Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS ini dimaksudkan untuk mengaktualisasikan
kegiatan-kegiatan yang dirancang di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Pemerintah Kabupaten Majalengka.
Laporan Akhir Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi ASN ini disusun
sebagai salah satu syarat kelulusan Diklat Latsar Pola Baru CPNS Golongan II
Pemerintah Kabupaten Majalengka tahun 2019. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan Laporan Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi ASN ini
tidak terlepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Abu Sholeh Mulyana, S.Kom selaku mentor yang telah mencurahkan
waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dalam penyelesaian
aktualisasi nilai-nilai dasar ASN.
2. Ibu Dr. Tati Iriani, SH, MH, selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan petunjuk, dan saran dalam
penyelesaian aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini.
3. Para Widyaiswara Pelatsar CPNS Kemenkumam 2019 serta para Pelatih
TNI Pusdikarmed yang telah membimbing selama penulis mengikuti
Pelatsar CPNS Kemenkumham 2019.
4. Keluarga tercinta, Istri Umi Salamah dan Anak Nayla Syifa Ramadani yang
merupakan sumber motivasi dan selalu mencurahkan kasih sayangnya
kepada penulis.

i
5. Rekan-rekan Diklat Latsar CPNS Golongan II Pemerintah Kabupaten
Majalengka tahun 2019, khususnya angkatan I atas dukungan, doa dan
motivasi yang telah diberikan diklat Latsar ini.

Semoga amal kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi


investasi kebaikan untuk mendapat balasan yang lebih baik. Akhirnya penulis
berharap semoga Laporan Rancangan Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini
bermanfaat terutama bagi penulis dan pembaca pada umumnya, serta menjadi
sebuah kontribusi bagi pelayanan Administrasi Kependudukan pada khususnya di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Majalengka.

Majalengka, 10 Juli 2019

Fredy Cahyono, A.Md.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR .......................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................1
1.2. Tujuan Aktualisasi.......................................................................3
1.3. Manfaat Aktualisasi.....................................................................3
1.4. Ruang Lingkup ...........................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1 Profil Organisasi .........................................................................5
2.2 Visi dan Misi Organisasi ............................................................7
2.3 Struktur, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ...........................10
2.3.1 Sruktur Organisasi ......................................................................10
2.3.2 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ..........................................11
2.3.3 Uraian Tugas Peserta Diklat .......................................................13
2.3.4 Nilai – Nilai Organisasi ..............................................................13
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR ASN
3.1 Nilai - Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara ..................................15
3.1.1 Akuntabilitas ...............................................................................15
3.1.2 Nasionalisme ..............................................................................17
3.1.3 Etika Publik ................................................................................17
3.1.4 Komitmen Mutu .........................................................................20
3.1.5 Anti Korupsi ...............................................................................21
3.2 Kedudukan dan Peran PNS ...............................................24
3.2.1 Manajemen ASN ...............................................................24
3.2.2 Whole of Government (WoG) ............................................26
3.2.3 Pelayanan Publik ...............................................................27
3.3 Issue dan Core Issue.................................................................28
3.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ANEKA ................................30
3.5 Flow Chart Kegiatan..................................................................38
BAB IV JADWAL KEGIATAN
LEMBAR PENGENDALIAN MENTOR
LEMBAR PENGENDALIAN COACH

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. USG Analysis (Perumusan Isu Terpilih)................................................28


Tabel 2. Kegiatan Aktualisasi ANEKA................................................................30
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Aktualisasi Bulan Juli.................................................39
Tabel 4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi Bulan Agustus..........................................41

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi.............................................................................10

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem informasi administrasi kependudukan merupakan sub sistem
dari administrasi negara, yang mempunyai peran sangat penting dalam
Pemerintahan dan pembangunan penyelengaraan administrasi
kependudukan yang diarahkan pada pemenuhan hak dari setiap warga
negara dibidang pelayanan admistrasi kependudukan.
Sejalan dengan arah penyelengaraan administrasi kependudukan,
maka pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil sebagai sub pilar dari
adminstrasi kependudukan perlu ditata dengan sebaik-baiknya, agar dapat
memberikan manfaat dalam perbaikan Pemerintahan dan pembangunan,
dimana pengelolaan data administrasi penduduk merupakan tanggung jawab
Pemerintahan Kabupaten/Kota, dalam pelaksanaanya diawali dari
Rt/Rw/Kelurahan dan Kecamatan selaku ujung tombak pendaftaran
penduduk.
Sistem informasi kependudukan telah banyak dikembangkan oleh
Pemerintah untuk mendukung pelayanan terhadap masyarakat, salah satu
media yang dimanfaatkan oleh Pemerintah adalah media teknologi
informasi. Media ini banyak dimanfaatkan oleh Pemerintah sehingga
terbentuklah sebuah konsep elektronik government (e-government) yang
telah di rancangan untuk mendukung Sistem Informasi Pemerintahan,
termasuk di dalamnya menyangkut sistem administrasi kependudukan.
Manfaat diterapkanya e-government pada setiap lapisan adalah
meningkatkan fungsi pelayanan publik serta meningkatkan kinerja sumber
daya manusia dan secara langsung meningkatkan efisiensi dan efektifitas
kerja dari Pemerintah Kabupaten/Kota. Dengan demikian informasi yang
dihasilkan akan menjadi lebih lengkap, cepat dan akurat dengan biaya
yang lebih efisien dalam pengelolaan data dan pencarian data/informasi.

1
Sistem konektifitas sistem administrasi kependudukan bisa berupa on-
line yaitu komunikasi data antar komputer tersambung secara terus menerus
dalam kurun waktu 24 jam, selanjutnya untuk masalah gangguan jaringan
Sistem Informasi Adminisrasi Kependudukan ( SIAK ) di 26 Kecamatan di
Kabupaten Majalengka maka harus ada solusi untuk meningkatkan kualitas
layanan pemeliharaan jaringan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan di 26 Kecamatan di Kabupaten Majalengka.
Pemerintahan kecamatan yang mempunyai admistrasi kependudukan
dimana sistem administrasinya ini sering melibatkan banyak masyarakat
yang memerlukan pelayanan admistrasi yang lancar dan cepat. Terdapat
beberapa pelayanan administrasi kependudukan yang dilayani oleh
Pemerintah Kabupaten Majalengka beserta kecamatannya diantaranya
adalah administrasi kartu tanda penduduk, kartu keluarga, surat keterangan
pindah kependudukan, surat kelahiran, surat kematian dan lain sebagainya.
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang berjalan
merupakan sistem yang harus siap pakai sebagai proses pelaksanaan
pelayanan administrasi jika mengalami gangguan maka akan mengakibatkan
pelayanan administrasi kependudukan di 26 kecamatan di Kabupaten
Majalengka menjadi terhambat.
Dengan perkembangan teknologi informasi, kebijakan Pemerintah
tentang penyelenggaraan Pemerintahan yang baik melalui teknologi
informasi, karena masih lambatnya penanganan gangguan jaringan SIAK di
kecamatan maka penulis merasa perlu adanya peningkatan kualitas layanan
pemeliharaan jaringan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang
akan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, maka
disusunlah sebuah rancangan aktualisasi dengan judul “PERCEPATAN
PENANGANAN GANGGUAN JARINGAN SISTEM INFORMASI
ADMINISRASI KEPENDUDUKAN ( SIAK ) DI 26 KECAMATAN DI
KABUPATEN MAJALENGKA ”.

2
1.2 Tujuan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Aneka dalam Profesi PNS
Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS adalalah membentuk
PNS yang profesional dan memiliki nilai-nilai dasar profesi PNS sehingga
mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai
pelayan masyarakat, pelaksana kebijakan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa. Selain itu sebagai seorang yang berprofesi dalam bidang
pelayanan publik, melalui pembuatan tulisan ini, saya berharap untuk selalu
dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan kewajiban
sehari-hari secara konsisten dan profesional.

1.3 Manfaat Aktualisasi


Adapun manfaat dari pembuatan aktualisasi ini adalah :
1. Mewujudkan akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas jabatan
2. Mengedepankan nasionalisme dalam pelaksanaan tugas jabatan
3. Menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatan
4. Mewujudkan inovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatan
5. Mengedepankan sikap anti korupsi dan mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan instansi
6. Menjadi motivasi dan semangat untuk selalu melakukan aktualisasi nilai
dasar ASN untuk jangka panjang.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup rencana aktualisasi ini meliputi 7 kegiatan yang
bersumber dari inovasi penulis.
1. Kegiatan yang bersumber dari Inovasi penulis
a. Membuat group whatsapp yang terdiri dari 26 operator kecamatan
pengelola SIAK
b. Memotret keaadaan sebenarnya jaringan SIAK di 26 Kecamatan
c. Menyiapkan bahan edukasi untuk peningkatan pelayanan jaringan
SIAK di 26 kecamatan

3
d. Pelaksanaan edukasi cara perbaikan jaringan internet di 26 kecamatan
e. Pelaksanaan edukasi ke operator kecamatan cara memperbaiki
hardware dan software.
f. Mempersiapkan peralatan cadangan untuk perbaikan jika terjadi
kerusakan jaringan SIAK di kecamatan bisa dikerjakan di saat itu
juga.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Profil Organisasi


Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 1883, bahwa
penyelenggaraan Catatan Sipil yang semula tanggung jawabnya berada pada
Departemen Kehakiman, dialihkan kewewenangan dan tanggung jawabnya
ke Departemen Dalam Negeri yang petugas pencatatannya pada waktu itu
dinamakan Pegawai Catatan Sipil. Pegawai itu ditunjuk dan diberi
wewenang untuk menyelenggarakan pencatatan-pencatatan dalam membuat
akta pada daftar yang sudah ditentukan dari masing-masing peristiwa
dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Akta Catatan Sipil tersebut
merupakan akta autentik yang didalam hukum pembuktian mempunyai
kekuatan sendiri dan lebih sempurna.
Di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Majalengka
juga mempunyai Website http://disdukcapil.majalengkakab.go.id dibuat
oleh kami untuk memberikan informasi tentang administrasi kependudukan
kepada warga masyarakat Kabupaten Majalengka. Melalui situs ini pun
kami mencoba memberikan kemudahan bagi masyarakat yang mengurus
dokumen kependudukan melalui fitur "Pendaftaran Online" serta fitur "Cek
status KTP-el" untuk mengetahui status KTP-el masyarakat apakah sudah
siap cetak atau masih dalam proses penunggalan data di Data Centre.
Melalui kemudahan akses layanan administrasi kependudukan ini,
kami berharap masyarakat dapat segera melakukan update atau melakukan
pemutakhiran dokumen kependudukannya apabila terjadi peristiwa penting
kependudukan.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Majalengka
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan dan tugas
pembantuan lingkup Pelayanan Pendaftaran Penduduk, Pelayanan
Pencatatan Sipil, Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, dan

5
Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan di Bidang Kependudukan dan
Pencatatan Sipil.
Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaen Majalengka
menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan program dan anggaran
2. Pengelolaan keuangan
3. Pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan barang
milik Negara
4. Pengelolaan urusan ASN
5. Penyusunan perencanaan di bidang pendaftaran penduduk, pencatatan
sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama
administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen
kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan
6. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendaftaran penduduk,
pencatatan sipir, Pengelolaan informasi administrasi kependudukan,
kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi
pelayanan administrasi kependudukan
7. Pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk
8. Pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil
9. Pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan
10. Pelaksanaan kerja sama administrasi kependudukan
11. Pelaksanaan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan
12. Pelaksanaan inovasi pelayanan administrasi kependudukan
13. Pembinaan. koordinasi, pengendalian bidang administrasi
kependudukan
14. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan sipil
15. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati/walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

6
2.2 Visi dan Misi Organisasi

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL


KABUPATEN MAJALENGKA
VISI
"TERWUJUDNYA TERTIB ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
MENUJU MAJALENGKA RAHARJA"
MISI
1. Meningkatkan Kualitas Database Kependudukan
2. Mengembangkan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
3. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Aparatur
4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan
Sipil
5. Meningkatkan Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat dalam
Kepemilikan Dokumen Kependudukan
6. Meningkatkan Penataan Dokumen Kependudukan

Makna Visi:

Untuk terwujudnya tertib administrasi yang baik maka Pelayanan


yang diterima oleh masyarakat harus melebihi yang diharapkan yaitu
Pelayanan prima adalah suatu pelayanan yang terbaik dalam memenuhi
harapan dan kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain, pelayanan prima
merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas.
Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah suatu pelayanan
yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan/masyarakat.
Dalam pelayanan prima terdapat dua elemen yang saling berkaitan,
yaitu pelayanan dan kualitas, kedua elemen tersebut sangat penting untuk
diperhatikan oleh tenaga pelayanan

7
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan.
Kualitas pelayanan meliputi dimensi-dimensi sebagai berikut :
1. Ketepatan waktu pelayanan berkaitan dengan waktu tunggu dan proses
2. Kualitas pelayanan berkaitan dengan akurasi atau kecepatan pelayanan
3. Kualitas pelayanan berkaitan dengan kesopanan dan keramahan pelaku
bisnis
4. Kualitas pelayanan berkaitan dengan tanggung jawab dalam penanganan
keluhan pelanggan
5. Kualitas pelayanan berkaitan dengan sedikit banyaknya petugas yang
melayani serta fasilitas pendukung lainnya
6. Kualitas pelayanan berkaitan dengan lokasi, ruangan tempat pelayanan,
tempat parkir, ketersediaan informasi, dan petunjuk/panduan lainnya
7. Kualitas pelayanan berhubungan dengan kondisi lingkungan, kebersihan,
ruang tunggu, fasilitas musik, AC, alat komunikasi, dan lain-lain

Makna Misi

1. Meningkatkan Kualitas Database Kependudukan.


Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendaftaran penduduk dan
pencatatan sipil harus dilakukan dengan menyediakan data dan informasi
skala nasional dan daerah mengenai hasil pendaftaran penduduk dan
pencatatan sipil yang akurat, lengkap, mutakhir dan mudah diakses, serta
mewujudkan peruntukan data secara sistematis melalui pengenal tunggal
dengan tetap menjamin kerahasiaan.

2. Mengembangkan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan.


Saat ini informasi administrasi kependudukan masih sebatas
pelayanan KTP, KK, pengelolaan data penduduk, kelahiran, kematian, dan
pindah. Informasi tersebut belum memiliki pelayanan informasi profil

8
kependudukan sehingga. Untuk itu perlu pengembangan sistem yang sudah
ada. Sistem informasi administrasi kependudukan sangat dibutuhkan untuk
kemudahan dalam mengelola data kependudukan dan penyusunan profil
kependudukan.

3. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Aparatur.


Melalui Pendidikan dan Pelatihan penjenjangan dapat membentuk
kepribadian seseorang agar memiliki sikap mental dan perilaku yang baik.
Selain itu dapat meningkatkan motivasi kerja yang berorientasi pada hasil
kerja yang lebih. Selain itu pendidikan dan pelatihan di bidang teknis secara
implementatif sebagian besar aparatur yang mengikuti pelatihan telah
membawa perubahan atau perbedaan keterampilan dibandingkan
sebelumnya, bahkan hasil kerjanya lebih baik daripada sebelumnya.

4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan


Sipil.
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) adalah suatu
sistem pengumpulan, pengolahan dan penyajian data penduduk yang cepat
dan akurat agar menghasilkan informasi kependudukan yang tepat guna
untuk membantu pemerintahan dalam pembangunan dan pelayanan kepada
masyarakat. SIAK meliputi Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil,
diterapkan dengan menggunakan teknologi informasi. Peningkatan kualitas
pelayanan publik melalui SIAK yang dijalankan oleh Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Majalengka, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 102 Tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 yang memuat tentang pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi
Kependudukan. Untuk mengukur peningkatan kualitas pelayanan publik
melalui SIAK di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Majalengka digunakan lima dimensi utama yaitu Keandalan, Daya Tanggap,
Jaminan, Empati, dan Bukti Fisik.

9
2.3 Sruktur, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
2.3.1 Struktur Organisasi
Gambar 1. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN MAJALENGKA

Kepala Dinas
Tatang Rahmat, SH.
Pembina Utama Muda / IV c Sekretaris
NIP. 19670403 198803 1 014 H. Duddy Darajat, SH,M,Si
Pembina Tk.I IV/b
NIP. 19621005 198903 1 014

Kelompok Jafung / Arsiparis


Heri Sutari Sunandar Kasubbag Umum dan Kepegawaian Kasubbag Keuangan Kasubbag Perencanaan
Penata / III c Yuyun Sitti Rahayuningsih, S.Sos Mamah Ratna Solemah H. Didi Suherdi, S.Ag
NIP. 19630511 198903 1 007 Penata Tingkat I/III d Penata/ III c Penata Tingkat I/III d
NIP. 19610710 199603 2 001 NIP. 19651111 199108 2 001 NIP. 19630804 198502 1 001

Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Kabid Pelayanan Pencatatan Sipil Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan
Dra. Titin Kustiningsih H. Sunarto, SKM, M.Si. Dra. Erna Yulmarita, MM. Drs. Ichwan
Pembina/IV a Pembina/IV a Pembina/IV a Pembina/IV a
NIP. 19650930 199203 2 006 NIP. 19670403 198803 1 014 NIP. 19650707 199203 2 005 NIP. 19671127 199312 1 002

Kasi Identitas Penduduk Kasi Kelahiran dan Kematian Kasi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan Kasi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan
Tati Supartiningsih, S.H. Karnen, S.IP Riki Riksawanda, S.S. Ade Rosana, AKS
Penata Tingkat I/III d Penata Tk.I/III d Penata Tk.I/III d Penata Tk.I/III d
NIP. 19630322 199303 2 002 NIP. 19661103 198903 1 010 NIP. 19781130 200501 1 003 NIP. 19700720 199201 2 002

Kasi Pindah Datang dan Pendataan Penduduk Kasi Perkawinan, Perceraian, Perubahan Kasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Kasi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan
Ceti S.Sos Status Anak dan Perwarganegaraan Abu Sholeh Mulyana, S.Kom Dra. Dewi Siti Aminah
Penata Tk.I/III d Euis Nursipah, SH. Penata Muda Tingkat I / III b Penata Tk.I/III d
NIP. 19680715 198803 2 002 Penata Tingkat I / III d NIP. 19720917 200604 1 007 NIP. 19660330 199201 2 001
NIP. 19650624 199203 2 007

10
2.3.2 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dan bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas
pokok merumuskan, menyelenggarakan, membina, dan mengevaluasi
urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas desentralisasi dan tugas
pembantuan pada bidang kependudukan dan pencatatan sipil yang
meliputi penyelenggaraan kesekretariatan, bidang pelayanan
pendaftaran penduduk, bidang pelayanan pencatatan sipil, bidang
pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan bidang
pemanfaatan data dan inovasi pelayanan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
Kepala Dinas mempunyai fungsi :
1. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan
2. Perumusan kebijakan urusan pelayanan bidang pendaftaran
penduduk, bidang pencatatan sipil, bidang pengelolaan informasi
administrasi kependudukan dan bidang pemanfaatan data dan
inovasi pelayanan
3. Penyelenggaraan urusan pelayanan bidang pendaftaran penduduk,
bidang pencatatan sipil, bidang pengelolaan informasi administrasi
kependudukan dan bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan
4. Pembinaan dan evaluasi urusan pelayanan bidang pendaftaran
penduduk, bidang pencatatan sipil, bidang pengelolaan informasi
administrasi kependudukan dan bidang pemanfaatan data dan
inovasi
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Kepala
Dinas mempunyai uraian tugas :
1. Merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan operasional
kesekretariatan

11
2. Merumuskan dan menyelenggarakan operasional urusan pelayanan
bidang pendaftaran penduduk, bidang pencatatan sipil, bidang
pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan bidang
pemanfaatan data dan inovasi pelayanan
3. Merumuskan dan menyelenggarakan dokumen perencanaan
RPJPD, RPJMD, RKPD, Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana
Kerja (RENJA), Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) urusan kesekretariatan, bidang
pendaftaran penduduk, bidang pencatatan sipil, bidang pengelolaan
informasi administrasi kependudukan dan bidang pemanfaatan data
dan inovasi pelayanan
4. Merumuskan dan menyelenggarakan laporan pertanggungjawaban,
meliputi : LKPJ, LPPD dan Laporan Akuntabilitas Kinerja urusan
kesekretariatan, bidang pendaftaran penduduk, bidang pencatatan
sipil, bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan
bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan
5. Membina, menilai, mendelegasikan, membagi tugas kepada
bawahan sesuai dengan kewenangan
6. Mengawasi, mengendalikan, mengevaluasi penyelenggaraan
kesekretariatan, urusan pelayanan bidang pendaftaran penduduk,
bidang pencatatan sipil, bidang pengelolaan informasi administrasi
kependudukan dan bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan
7. Menyelenggarakan konsultasi dan koordinasi urusan
kesekretariatan, pelayanan bidng pendaftaran penduduk, bidang
pencatatan sipil, bidang pengelolaan informasi administrasi
kependudukan dan bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan
8. Menyelenggarakan dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas
kepada Bupati dan atau kepada yang memberikan tugas
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati

12
2.3.3 Uraian Tugas Peserta Diklat
Sebagai Staf / Pengelola Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan mempunyai Uraian tugas sebagai berikut:
1. Memperbaiki Peralatan SIAK
2. Perbaikan Peralatan Percetakan E-KTP
3. Perbaikan Peralatan Perekaman E-KTP
4. Perbaikan Software SIAK
5. Maintenance Jaringan SIAK
6. Memperbaiki Peralatan SIAK di kecamatan
7. Menyiapkan Perangkat Peralatan SIAK
8. Menyiapkan Perangkat Peralatan Percetakan E-KTP
9. Menyiapkan Perangkat Peralatan Perekaman E-KTP

2.3.4 Nilai-nilai Organisasi


Nilai Budaya di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
dapat disampaikan sebagai berikut :
1. RAMAH
Sikap dan tutur kata yang manis dengan berpraduga positif dan
berbudi bahasa menarik serta selalu berusaha untuk menolong
pelanggan dengan rasa tulus.
2. PEDULI
Segera memahami dan merespon dengan sungguh-sungguh
masalah yang dihadapi pelanggan dan segera membantu
menyelesaikan masalah tersebut dengan tuntas serta memuaskan
keinginan pelanggan dengan rasa tulus.
3. JUJUR
Selalu memegang teguh kelulusan dan keikhlasan dalam
memberikan pelayanan serta tidak melakukan kecurangan apapun
untuk dirinya ataupun pelanggaran terhadap kepentingan pelanggan
dengan rasa tulus.

13
4. PROFESIONALISME
Bekerja sesuai dengan standar profesi yang telah ditentukan bagi
setiap profesi yang bertugas di lingkup Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil.
5. KERJASAMA
Bahu-membahu dalam memberikan pelayanan dalam
melaksanakan tugas sehari-hari baik dibidang pelayanan medik
maupun pelayanan lainnya.
6. INOVATIF
Kreatif dan dinamis dalam menciptakan perubahan.

14
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR ASN

3.1 Pengertian dan Nilai –Nilai Dasar ASN


ASN sebagai pelayan masyarakat yang memiliki integritas dan
mengutamakan kepentingan publik harus mampu menerapkan nilai-nilai
dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi. Dari nilai-nilai dasar profesi ASN memiliki indikator yang akan
digunakan untuk menerapkan kegiatan yang dilakukan ASN adalah sebagai
berikut :
3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki
makna yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab. Akuntabilitas adalah suatu kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai sedangkan akuntabilitas
adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama,
yaitu untuk menyediakan kontrol demokratis ( peran demokratis );
untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional ); dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
( peran belajar ).
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu : akuntabilitas
vertikal ( pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi ) dan
akuntabilitas horisontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas).
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang
akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi

15
akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas
program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat
akuntabilitas berupa : Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja, dan
Laporan Kinerja.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada
beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
d. Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan
kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan
hasil yang diharapkan.

16
i. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.
Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan
nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi
berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-
nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar
yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat
mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar
memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan
kebangsaannya.
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme berarti
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.
3.1.3 Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang
baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan
sesuai nila-nilai yang dianut.

17
Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada
perbedaan antara keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi
yang baik atau benar. Sedangkan moral mengacu pada kewajiban
untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Etika
juga dipandang sebagai karakter atau etos
individu/kelompokberdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan
pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu.
Berdasarkan UU ASN, kode etik dan kode perilaku ASN adalah :
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.

18
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
undang-undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut :
a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

19
3.1.4 Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab
pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar
dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu
merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi
dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang
harus diperhatikan, yaitu:
1) Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk
mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan
alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
2) Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada
tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
3) Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan

20
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
4) Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan
melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan
dalam mengevaluasi kualitas pelayan yaitu :
a) Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi
b) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan
yang telah dijanjikan
c) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk
memberikan pelayanan dengan tanggap
d) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan,
dan sifat dapat dipercaya
e) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap
kebutuhan pelanggan.

3.1.5 Anti Korupsi


Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering
dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar
biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi,

21
keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak
hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi
yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran
mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang
dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta
baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat
membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
2) Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang
memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi
akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat
banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran
tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah
berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
membantu sesama.
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang
tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat

22
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran
menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam
kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk
melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia.
Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini
maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan
nista.
6) Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang
sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya
untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia
tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya
dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk
hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi
modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa
mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu
keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-
banyaknya.

23
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia
tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka
mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut
untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia
seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil
kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin
mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan
bangsanya.

3.2 Kedudukan dan Peran PNS


3.2.1 Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting
dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum,
berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi
dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil
dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan pebuh
kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945.
Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan
oleh bangsa Indonesia. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN
untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan

24
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS
dalam system birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk
menciptakan birokrasi yang professional. Untuk dapat membangun
profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN
tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No.
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya,
Pegawai ASN terdiri atas:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
membina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan,
memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK
adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian
kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka
waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut: 1. Pelaksana kebijakan publik; 2. Pelayan
publik; dan 3. Perekat dan pemersatu bangsa Agar dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan
haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik
dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku
yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam
penyelenggaraan birokrasi pemerintah.

25
3.2.2 Whole of Government (WoG)

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan


yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuantujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal
sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan. Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG
menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan
perhatian dari pemerintah. Pertama, adalah adanya faktor-faktor
eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi
kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan
yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam
menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan
layanan publik.
Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena
ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa
kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Satu sektor bisa menjadi
sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor
tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru
kontraproduktif atau “saling membunuh” . Masing-masing sektor
menganggap bahwa sektornya lebih penting dari yang lainnya.
Ketiga, khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar
belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang
lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi bangsa. Pemerintah
sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya
nilainilai perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-
elemen kebangsaan ini dalam satu frame NKRI.

26
3.2.3 Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan Penduduk atas barang, jasa, dan/alat pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu pertama, organisasi
penyelenggara pelayanan publik, kedua, penerima layanan
(pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang diberikan dan atau
diterima oleh penerima layanan (pelanggan). Barang/jasa publik
adalah barang/jasa yang memiliki rivalry (rivalitas) dan excludability
(ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa publik yang murni yang
memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena
adanya free rider problem, non-rivalry, dan non-excludable, serta cara
mengkonsumsinya dapat dilakukan secara kolektif. Perkembangan
paradigma pelayanan: Old Publik Administration (OPA), New Publik
Management (NPM) dan seterusnya menjadi New Publik Service
(NPS). Definisi pelayanan publik dalam UU No. 25 Tahun 2009
sangat sempit, karena ruang lingkup pelayanan yang disebut sebagai
pelayanan publik sangat terbatas, dan bentuk kegiatan pelayanan
publik sebagaimana diatur dalam pasal 5 ayat 3 dan 4 juga sangat
sempit karena pelayanan kebutuhan barang publik bagi masyarakat
hanya diartikan sebagai pengadaan barang/jasa di instansi pemerintah.
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif, Non
diskriminatif, Mudah murah, Efektif dan efisien, Aksesibilel,
Akuntabel, dan Berkeadilan.

27
3.3 Issue dan Core Issue
Penetapan isu dapat dilakukan dengan beberapa cara. Penulis memilih
untuk menggunakan analisis USG ( Urgency, Seriusness, Growth ). Pada
penggunaan matriks USG, untuk menentukan suatu masalah yang prioritas
terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkan. Pengertian tiga faktor
urgency, seriusness, growth yaitu :
1. Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah
untuk diselesaikan maka semakin tinggi tingkat urgensi tersebut.
2. Seriusness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut
terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kegiatan
bagi organisasi seperti dampaknya terhadap produktifitas, keselamatan
jiwa manusia, sumber daya atau sumber dana. Semakin tinggi dampak
masalah tersebut terhadap organisasi maka semakin tinggi tingkat
serius masalah tersebut.
3. Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat
berkembang masalah tersebut, maka semakin tinggi tingkat
pertumbuhannya. Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya
semakin prioritas untuk diatasi permasalahan tersebut.
Tabel 1. USG Analysis (Perumusan Isu Terpilih)
No
ISU Urgent Seriusness Growth Total
.
1. Masih lambatnya
penanganan gangguan
jaringan sistem adminisrasi 3 3 2 8
kependudukan ( SIAK ) di
26 Kecamatan
2. Sumber Daya Manusia 3 2 2 7
operator kecamatan banyak
yang masih belum mahir

28
dalam pengelolaan SIAK
3. Sarana Prasarana penunjang
Pengelolaan SIAK di 26 3 2 2 7
kecamatan masih kurang

Keterangan ; Scoring yang digunakan yaitu rentang 1 - 4 dengan


rincian : Tidak Penting, 2. Kurang Penting, 3. Penting, 4. Sangat Penting

29
3.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi ANEKA

Unit Kerja : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Majalengka


Identifikasi Issue : 1. Masih lambatnya penanganan gangguan jaringan Sistem Informasi Adminisrasi Kependudukan ( SIAK ) di
26 Kecamatan Di Kabupaten Majalengka
2. Sumber Daya Manusia operator kecamatan banyak yang masih belum mahir dalam pengelolaan SIAK
3. Sarana Prasarana penunjang Pengelolaan SIAK di 26 kecamatan masih kurang
Isu Yang Diangkat : Masih lambatnya penanganan gangguan jaringan Sistem Informasi Adminisrasi Kependudukan ( SIAK ) di
26 Kecamatan Di Kabupaten Majalengka
Gagasan Pemecahan Issue : Percepatan penanganan gangguan jaringan Sistem Informasi Adminisrasi Kependudukan ( SIAK ) di
26 Kecamatan Di Kabupaten Majalengka

Tabel 2. Kegiatan Aktualisasi ANEKA


Kontribusi
Kontribusi
Kegiatan
Keterkaitan Substansi Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Hasil Pencapaian Visi
Mata Pelatihan Penguatan Nilai-
dan Misi
nilai Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Membuat group 1.  Menghadap mentor 1.  Persetujuan 1.  Implementasi nilai 1. Meningkatkan Dengan


whatsapp yang dan pimpinan untuk atas kegiatan etika publik dan profesionalisme dilaksanakannya
terdiri dari 26 meminta persetujuan. yang akan nasionalisme yaitu aparatur kegiatan ini maka
operator dilaksanakan hormat, sopan dan Kependudukan dan akan menguatkan
kecamatan 2. Melaksanakan gotong royong Pencatatan Sipil. nilai-nilai
pengelola SIAK koordinasi dan 2.  Terjalinnya organisasi :
komunikasi di group komunikasi 2.  Implementasi nilai 2. Meningkatkan Ramah,
whatsapp masalah secara cepat di 26 etika publik yaitu Kualitas Pelayanan Kedisiplinan

30
Kontribusi
Kontribusi
Kegiatan
Keterkaitan Substansi Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Hasil Pencapaian Visi
Mata Pelatihan Penguatan Nilai-
dan Misi
nilai Organisasi
Organisasi

jaringan SIAK operator komunikasi dan Pendaftaran Peduli,Kerja


kecamatan kerjasama Penduduk dan keras, Jujur,
3.  Mereview status Pencatatan Sipil. Tanggung Jawab
pelayanan Jaringan SIAK 3.  Mengetahui 3.  Implementasi nilai Profesionalisme,
26 kecamatan. status pelayanan etika publik yaitu 3. Meningkatkan Kerjasama dan
jaringan SIAK cermat Kualitas Inovatif.
yang sebenarnya Sumberdaya
di 26 kecamatan 4.  Implementasi nilai aparatur
akuntabilitas Kependudukan dan
kejelasan-laporan Pencatatan Sipil.

4. Meningkatkan
sarana dan
prasarana
kependudukan dan
pencatatan sipil

2. Memotret 1.  Membuat janji dengan 1. Terjalinnya 1.  Implementasi nilai 1. Meningkatkan Dengan


kondisi jaringan operator 26 kecamatan komunikasi yang etika publik yaitu profesionalisme dilaksanakannya
SIAK di 26 baik dengan komunikasi dan aparatur kegiatan ini maka
Kecamatan 2.  Berkunjung ke 26 operator kerjasama Kependudukan dan akan menguatkan
kecamatan kecamatan Pencatatan Sipil. nilai-nilai
2.  Implementasi nilai organisasi :
3.  Memotret keaadaan 2.  Mendapatkan etika publik yaitu 2. Meningkatkan Ramah,

31
Kontribusi
Kontribusi
Kegiatan
Keterkaitan Substansi Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Hasil Pencapaian Visi
Mata Pelatihan Penguatan Nilai-
dan Misi
nilai Organisasi
Organisasi

jaringan SIAK 26 gambaran kondisi cermat Kualitas Pelayanan Kedisiplinan


kecamatan jaringan SIAK di Pendaftaran Peduli,Kerja
26 kecamatan 3.  Implementasi nilai Penduduk dan keras, Jujur,
4. Merekap potret akuntabilitas Pencatatan Sipil. Tanggung Jawab
keadaan Jaringan SIAK kejelasan-laporan dan Profesionalisme,
dan masukan dari etika publik hormat 3. Meningkatkan Kerjasama dan
operator 26 kecamatan 3.  Mendapatkan dan taat perintah Kualitas
rekapan keadaan atasan Inovatif.
Sumberdaya
sebenarnya aparatur
jaringan SIAK 26 Kependudukan dan
kecamatan Pencatatan Sipil.
4. Mendapatkan 4. Meningkatkan
masukan dari 26 sarana dan
operator prasarana
kecamatan kependudukan dan
pencatatan sipil

3. menyiapkan 1.  Mengidenifikasi 1.  Mendapatkan 1.  Implementasi nilai 1. Meningkatkan Dengan


bahan edukasi masalah yang akan kita data etika publik yaitu profesionalisme dilaksanakannya
untuk berikan solusi permasalahan komunikasi dan aparatur kegiatan ini maka
peningkatan kerjasama Kependudukan dan akan menguatkan
pelayanan 2. Mencarikan beberapa 2.  Mendapatkan Pencatatan Sipil. nilai-nilai
pilihan solusi 2.  Implementasi nilai

32
Kontribusi
Kontribusi
Kegiatan
Keterkaitan Substansi Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Hasil Pencapaian Visi
Mata Pelatihan Penguatan Nilai-
dan Misi
nilai Organisasi
Organisasi

jaringan SIAK 3.  Menentukan solusi beberapa solusi etika publik yaitu 2. Meningkatkan organisasi :
di 26 kecamatan permasalahan cermat Kualitas Pelayanan Ramah,
3. Mendapatkan Pendaftaran Kedisiplinan
solusi utama 3.  Implementasi nilai Penduduk dan Peduli,Kerja
akuntabilitas Pencatatan Sipil. keras, Jujur,
kejelasan-laporan dan Tanggung Jawab
etika publik hormat 3. Meningkatkan Profesionalisme,
dan taat perintah Kualitas Kerjasama dan
atasan Sumberdaya Inovatif.
aparatur
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil.

4. Meningkatkan
sarana dan
prasarana
kependudukan dan
pencatatan sipil

4. Pelaksanaan 1.  Membuat janji dengan 1. Terjalinnya 1.  Implementasi nilai 1. Meningkatkan Dengan


edukasi cara operator 26 kecamatan komunikasi yang anti korupsi dan profesionalisme dilaksanakannya
perbaikan baik dengan komitmen mutu yaitu aparatur kegiatan ini maka
jaringan internet 2. Berkunjung ke 26 operator jujur, sederhana , Kependudukan dan akan menguatkan
di 26 kecamatan nilai-nilai

33
Kontribusi
Kontribusi
Kegiatan
Keterkaitan Substansi Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Hasil Pencapaian Visi
Mata Pelatihan Penguatan Nilai-
dan Misi
nilai Organisasi
Organisasi

kecamatan kecamatan efektif dan efisien Pencatatan Sipil. organisasi :


Ramah,
3.  memberikan edukasi 2.  meningkatnya 2.  Implementasi nilai 2. Meningkatkan Kedisiplinan
cara perbaikan jaringan kemampuan anti korupsi dan Kualitas Pelayanan Peduli,Kerja
internet di 26 kecamatan. operator komitmen mutu yaitu Pendaftaran keras, Jujur,
kecamatan peduli, efektif, efisien Penduduk dan Tanggung Jawab
memperbaiki dan inovatif Pencatatan Sipil. Profesionalisme,
jaringan internet Kerjasama dan
3.  Implementasi nilai 3. Meningkatkan
3.  Lebih cepat etika publik yaitu Kualitas Inovatif.
tertangani jika cermat Sumberdaya
terjadi masalah aparatur
pada jaringan Kependudukan dan
SIAK di 26 Pencatatan Sipil.
kecamatan
4. Meningkatkan
4.  Pelayanan sarana dan
administrasi prasarana
kependudukan kependudukan dan
dan pencatatan pencatatan sipil
sipil menjadi
lebih maksimal

5. Pelaksanaan 1.  Membuat janji dengan 1. Terjalinnya 1.  Implementasi nilai 1. Meningkatkan Dengan

34
Kontribusi
Kontribusi
Kegiatan
Keterkaitan Substansi Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Hasil Pencapaian Visi
Mata Pelatihan Penguatan Nilai-
dan Misi
nilai Organisasi
Organisasi

edukasi ke operator 26 kecamatan komunikasi yang akuntabilitas dan profesionalisme dilaksanakannya


operator baik dengan nasionalisme yaitu aparatur kegiatan ini maka
kecamatan cara 2. Berkunjung ke 26 operator hormat, sopan dan Kependudukan dan akan menguatkan
memperbaiki kecamatan kecamatan gotong royong Pencatatan Sipil. nilai-nilai
hardware dan 3.  memberikan edukasi organisasi :
software. 2.  Meningkatnya 2.  Implementasi nilai 2. Meningkatkan Ramah,
cara perbaikan hardware kemampuan anti korupsi dan Kualitas Pelayanan Kedisiplinan
dan software di 26 operator komitmen mutu yaitu Pendaftaran
kecamatan. Peduli,Kerja
kecamatan peduli, efektif dan Penduduk dan keras, Jujur,
memperbaiki efisien Pencatatan Sipil. Tanggung Jawab
hardware dan Profesionalisme,
software 3.  Implementasi nilai 3. Meningkatkan
komitmen mutu yaitu Kualitas Kerjasama dan
3.  Lebih cepat efektif, efisien dan Sumberdaya Inovatif.
tertangani jika inovatif aparatur
terjadi masalah Kependudukan dan
pada komputer 4.  Implementasi nilai Pencatatan Sipil.
maupun sistem etika publik yaitu
dan aplikasi cermat 4. Meningkatkan
SIAK di 26 sarana dan
kecamatan prasarana
kependudukan dan
4.  Pelayanan pencatatan sipil
administrasi

35
Kontribusi
Kontribusi
Kegiatan
Keterkaitan Substansi Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Hasil Pencapaian Visi
Mata Pelatihan Penguatan Nilai-
dan Misi
nilai Organisasi
Organisasi

kependudukan
dan pencatatan
sipil menjadi
lebih maksimal

6. Mempersiapkan 1.  Mengidentifikasikan 1.  Mendapatkan 1.  Implementasi nilai 1. Meningkatkan Dengan


peralatan peralatan yang digunakan data peralatan nasionalisme dan anti profesionalisme dilaksanakannya
cadangan untuk untuk perbaikan jaringan perbaikan korupsi yaitu taqwa, aparatur kegiatan ini maka
perbaikan jika SIAK jaringan SIAK rela berkorban dan Kependudukan dan akan menguatkan
terjadi kerusakan peduli Pencatatan Sipil. nilai-nilai
jaringan SIAK 2. Membuat daftar 2.  Mempunyai organisasi :
di kecamatan peralatan yang daftar peralatan 2.  Implementasi nilai 2. Meningkatkan Ramah,
bisa dikerjakan dibutuhkan untuk apa saja yang komitmen mutu yaitu Kualitas Pelayanan Kedisiplinan
di saat itu juga. perbaikan jaringan SIAK dibutuhkan efektif, efisien dan Pendaftaran Peduli,Kerja
perbaikan inovatif Penduduk dan keras, Jujur,
3.  Mengajukan jaringan SIAK Pencatatan Sipil.
kebutuhan peralatan 3.  Implementasi nilai Tanggung Jawab
perbaikan jaringan SIAK 3.  Mendapatkan etika publik yaitu 3. Meningkatkan Profesionalisme,
ke bagian Kasubag peralatan yang cermat Kualitas Kerjasama dan
Keuangan dibutuhkan untuk Sumberdaya Inovatif.
perbaikan 4.  Implementasi nilai aparatur
jaringan SIAK akuntabilitas Kependudukan dan
kejelasan-laporan Pencatatan Sipil.

36
Kontribusi
Kontribusi
Kegiatan
Keterkaitan Substansi Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Hasil Pencapaian Visi
Mata Pelatihan Penguatan Nilai-
dan Misi
nilai Organisasi
Organisasi

4. Meningkatkan
sarana dan
prasarana
kependudukan dan
pencatatan sipil

37
3.5 Flow Chart Kegiatan

Mulai

Membuat group whatsapp


yang terdiri dari 26 operator
Pelaksanaan edukasi ke
kecamatan
operator kecamatan cara
memperbaiki hardware dan
software.
Memotret keaadaan
sebenarnya jaringan SIAK di
26 Kecamatan
Mempersiapkan peralatan
cadangan untuk perbaikan
jika terjadi kerusakan
Menerima masukan dari jaringan SIAK di
operator kecamatan untuk kecamatan
meningkatkan pelayanan
jaringan SIAK di 26
kecamatan
Selesai

Mengidentifikasi masalah
dan menyiapkan bahan
edukasi untuk peningkatan
pelayanan jaringan SIAK di
26 kecamatan

Pelaksanaan edukasi cara


perbaikan jaringan internet
di 26 kecamatan

38
BAB IV
JADWAL KEGIATAN

4.1 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Bulan Juli

Tabel 3. Jadwal Kegiatan Aktualisasi Bulan Juli


Time Line Juli 2019
No. Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Membuat group whatsapp


1 yang terdiri dari 26 operator
kecamatan pengelola SIAK

Memotret keaadaan
2 sebenarnya jaringan SIAK
di 26 Kecamatan
Menerima masukan dari
operator kecamatan untuk
3 meningkatkan pelayanan
jaringan SIAK di 26
kecamatan
Mengidentifikasi masalah
dan menyiapkan bahan
edukasi untuk peningkatan
4
pelayanan jaringan SIAK di
26 kecamatan

5 Pelaksanaan edukasi cara

39
perbaikan jaringan internet
di 26 kecamatan

Pelaksanaan edukasi ke
operator kecamatan cara
6 memperbaiki hardware dan
software.

Mempersiapkan peralatan
cadangan untuk perbaikan
jika terjadi kerusakan
7 jaringan SIAK di
kecamatan bisa dikerjakan
di saat itu juga.

Keterangan:
Kegiatan Dilaksanakan

Hari Libur

40
4.2 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Bulan Agustus
Tabel 4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi Bulan Juli
Time Line Agustus 2019
No. Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Membuat group whatsapp


1 yang terdiri dari 26 operator
kecamatan pengelola SIAK

Memotret keaadaan
2 sebenarnya jaringan SIAK
di 26 Kecamatan

Menerima masukan dari


operator kecamatan untuk
3 meningkatkan pelayanan
jaringan SIAK di 26
kecamatan

Mengidentifikasi masalah
dan menyiapkan bahan
edukasi untuk peningkatan
4 pelayanan jaringan SIAK di
26 kecamatan

5 Pelaksanaan edukasi cara


perbaikan jaringan internet

41
di 26 kecamatan

Pelaksanaan edukasi ke
operator kecamatan cara
6 memperbaiki hardware dan
software.

Mempersiapkan peralatan
cadangan untuk perbaikan
jika terjadi kerusakan
7 jaringan SIAK di
kecamatan bisa dikerjakan
di saat itu juga.

Keterangan:
Kegiatan Dilaksanakan

Hari Libur

42
LEMBAR PENGENDALIAN MENTOR

Nama Peserta : Fredy Cahyono, A,Md.


Instansi : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Judul Aktualisasi : Percepatan penanganan gangguan jaringan
Sistem Informasi Adminisrasi Kependudukan
( SIAK ) di 26 Kecamatan Di Kab. Majalengka
Tempat Aktualisasi : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Paraf
No. Tanggal Kegiatan/Bimbingan Output
Mentor

Majalengka, 10 Juni 2019

43
Mentor

Abu Sholeh Mulyana, S.Kom.


NIP. 19720917 200604 1 007

LEMBAR PENGENDALIAN COACH

Nama Peserta : Fredy Cahyono, A,Md.


Instansi : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Judul Aktualisasi : Percepatan penanganan gangguan jaringan
Sistem Informasi Adminisrasi Kependudukan
( SIAK ) di 26 Kecamatan Di Kab. Majalengka
Tempat Aktualisasi : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
No. Tanggal Kegiatan/Bimbingan Output Paraf
Coach

44
Keterangan :
Komunikasi antara Peserta dengan Coach bisa melalui Telepon/WA/SMS/Email/dll.

Majalengka, 10 Juni 2019

Coach,

DR. Hj. Tati Iriani, SH, MM


NIP. 195904221985032005

45

Anda mungkin juga menyukai