NILAI – NILAI
DASAR ASN
PENGELOLA SISTEM INFORMASI
ADMINISRASI KEPENDUDUKAN
DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
PEMERINTAH KABUPATEN
MAJALENGKA
DISUSUN OLEH :
BEKERJA SAMA
ii
Judul : Percepatan penanganan gangguan jaringan Sistem Informasi
Adminisrasi Kependudukan ( SIAK ) di 26 Kecamatan Di
Kabupaten Majalengka
Nama : Fredy Cahyono, A.Md
NIP : 19870426 201903 1 002
Tempat Aktualisasi : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Majalengka
Mengetahui,
Coach Mentor
DR. Hj. Tati Iriani, SH, MM. Abu Sholeh Mulyana, S.Kom.
NIP. 195904221985032005 NIP. 19720917 200604 1 007
Penguji
........................
.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat
rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi
Nilai-nilai Dasar Profesi ASN dengan judul “Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar PNS Pengelola Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Majalengka.” Penyusunan Laporan Akhir
Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS ini dimaksudkan untuk mengaktualisasikan
kegiatan-kegiatan yang dirancang di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Pemerintah Kabupaten Majalengka.
Laporan Akhir Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi ASN ini disusun
sebagai salah satu syarat kelulusan Diklat Latsar Pola Baru CPNS Golongan II
Pemerintah Kabupaten Majalengka tahun 2019. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan Laporan Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi ASN ini
tidak terlepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Abu Sholeh Mulyana, S.Kom selaku mentor yang telah mencurahkan
waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dalam penyelesaian
aktualisasi nilai-nilai dasar ASN.
2. Ibu Dr. Tati Iriani, SH, MH, selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan petunjuk, dan saran dalam
penyelesaian aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini.
3. Para Widyaiswara Pelatsar CPNS Kemenkumam 2019 serta para Pelatih
TNI Pusdikarmed yang telah membimbing selama penulis mengikuti
Pelatsar CPNS Kemenkumham 2019.
4. Keluarga tercinta, Istri Umi Salamah dan Anak Nayla Syifa Ramadani yang
merupakan sumber motivasi dan selalu mencurahkan kasih sayangnya
kepada penulis.
i
5. Rekan-rekan Diklat Latsar CPNS Golongan II Pemerintah Kabupaten
Majalengka tahun 2019, khususnya angkatan I atas dukungan, doa dan
motivasi yang telah diberikan diklat Latsar ini.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR .......................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................1
1.2. Tujuan Aktualisasi.......................................................................3
1.3. Manfaat Aktualisasi.....................................................................3
1.4. Ruang Lingkup ...........................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1 Profil Organisasi .........................................................................5
2.2 Visi dan Misi Organisasi ............................................................7
2.3 Struktur, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ...........................10
2.3.1 Sruktur Organisasi ......................................................................10
2.3.2 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ..........................................11
2.3.3 Uraian Tugas Peserta Diklat .......................................................13
2.3.4 Nilai – Nilai Organisasi ..............................................................13
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR ASN
3.1 Nilai - Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara ..................................15
3.1.1 Akuntabilitas ...............................................................................15
3.1.2 Nasionalisme ..............................................................................17
3.1.3 Etika Publik ................................................................................17
3.1.4 Komitmen Mutu .........................................................................20
3.1.5 Anti Korupsi ...............................................................................21
3.2 Kedudukan dan Peran PNS ...............................................24
3.2.1 Manajemen ASN ...............................................................24
3.2.2 Whole of Government (WoG) ............................................26
3.2.3 Pelayanan Publik ...............................................................27
3.3 Issue dan Core Issue.................................................................28
3.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ANEKA ................................30
3.5 Flow Chart Kegiatan..................................................................38
BAB IV JADWAL KEGIATAN
LEMBAR PENGENDALIAN MENTOR
LEMBAR PENGENDALIAN COACH
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sistem konektifitas sistem administrasi kependudukan bisa berupa on-
line yaitu komunikasi data antar komputer tersambung secara terus menerus
dalam kurun waktu 24 jam, selanjutnya untuk masalah gangguan jaringan
Sistem Informasi Adminisrasi Kependudukan ( SIAK ) di 26 Kecamatan di
Kabupaten Majalengka maka harus ada solusi untuk meningkatkan kualitas
layanan pemeliharaan jaringan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan di 26 Kecamatan di Kabupaten Majalengka.
Pemerintahan kecamatan yang mempunyai admistrasi kependudukan
dimana sistem administrasinya ini sering melibatkan banyak masyarakat
yang memerlukan pelayanan admistrasi yang lancar dan cepat. Terdapat
beberapa pelayanan administrasi kependudukan yang dilayani oleh
Pemerintah Kabupaten Majalengka beserta kecamatannya diantaranya
adalah administrasi kartu tanda penduduk, kartu keluarga, surat keterangan
pindah kependudukan, surat kelahiran, surat kematian dan lain sebagainya.
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang berjalan
merupakan sistem yang harus siap pakai sebagai proses pelaksanaan
pelayanan administrasi jika mengalami gangguan maka akan mengakibatkan
pelayanan administrasi kependudukan di 26 kecamatan di Kabupaten
Majalengka menjadi terhambat.
Dengan perkembangan teknologi informasi, kebijakan Pemerintah
tentang penyelenggaraan Pemerintahan yang baik melalui teknologi
informasi, karena masih lambatnya penanganan gangguan jaringan SIAK di
kecamatan maka penulis merasa perlu adanya peningkatan kualitas layanan
pemeliharaan jaringan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang
akan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, maka
disusunlah sebuah rancangan aktualisasi dengan judul “PERCEPATAN
PENANGANAN GANGGUAN JARINGAN SISTEM INFORMASI
ADMINISRASI KEPENDUDUKAN ( SIAK ) DI 26 KECAMATAN DI
KABUPATEN MAJALENGKA ”.
2
1.2 Tujuan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Aneka dalam Profesi PNS
Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS adalalah membentuk
PNS yang profesional dan memiliki nilai-nilai dasar profesi PNS sehingga
mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai
pelayan masyarakat, pelaksana kebijakan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa. Selain itu sebagai seorang yang berprofesi dalam bidang
pelayanan publik, melalui pembuatan tulisan ini, saya berharap untuk selalu
dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan kewajiban
sehari-hari secara konsisten dan profesional.
3
d. Pelaksanaan edukasi cara perbaikan jaringan internet di 26 kecamatan
e. Pelaksanaan edukasi ke operator kecamatan cara memperbaiki
hardware dan software.
f. Mempersiapkan peralatan cadangan untuk perbaikan jika terjadi
kerusakan jaringan SIAK di kecamatan bisa dikerjakan di saat itu
juga.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
5
Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan di Bidang Kependudukan dan
Pencatatan Sipil.
Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaen Majalengka
menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan program dan anggaran
2. Pengelolaan keuangan
3. Pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan barang
milik Negara
4. Pengelolaan urusan ASN
5. Penyusunan perencanaan di bidang pendaftaran penduduk, pencatatan
sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama
administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen
kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan
6. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendaftaran penduduk,
pencatatan sipir, Pengelolaan informasi administrasi kependudukan,
kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi
pelayanan administrasi kependudukan
7. Pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk
8. Pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil
9. Pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan
10. Pelaksanaan kerja sama administrasi kependudukan
11. Pelaksanaan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan
12. Pelaksanaan inovasi pelayanan administrasi kependudukan
13. Pembinaan. koordinasi, pengendalian bidang administrasi
kependudukan
14. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan sipil
15. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati/walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
6
2.2 Visi dan Misi Organisasi
Makna Visi:
7
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan.
Kualitas pelayanan meliputi dimensi-dimensi sebagai berikut :
1. Ketepatan waktu pelayanan berkaitan dengan waktu tunggu dan proses
2. Kualitas pelayanan berkaitan dengan akurasi atau kecepatan pelayanan
3. Kualitas pelayanan berkaitan dengan kesopanan dan keramahan pelaku
bisnis
4. Kualitas pelayanan berkaitan dengan tanggung jawab dalam penanganan
keluhan pelanggan
5. Kualitas pelayanan berkaitan dengan sedikit banyaknya petugas yang
melayani serta fasilitas pendukung lainnya
6. Kualitas pelayanan berkaitan dengan lokasi, ruangan tempat pelayanan,
tempat parkir, ketersediaan informasi, dan petunjuk/panduan lainnya
7. Kualitas pelayanan berhubungan dengan kondisi lingkungan, kebersihan,
ruang tunggu, fasilitas musik, AC, alat komunikasi, dan lain-lain
Makna Misi
8
kependudukan sehingga. Untuk itu perlu pengembangan sistem yang sudah
ada. Sistem informasi administrasi kependudukan sangat dibutuhkan untuk
kemudahan dalam mengelola data kependudukan dan penyusunan profil
kependudukan.
9
2.3 Sruktur, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
2.3.1 Struktur Organisasi
Gambar 1. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN MAJALENGKA
Kepala Dinas
Tatang Rahmat, SH.
Pembina Utama Muda / IV c Sekretaris
NIP. 19670403 198803 1 014 H. Duddy Darajat, SH,M,Si
Pembina Tk.I IV/b
NIP. 19621005 198903 1 014
Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Kabid Pelayanan Pencatatan Sipil Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan
Dra. Titin Kustiningsih H. Sunarto, SKM, M.Si. Dra. Erna Yulmarita, MM. Drs. Ichwan
Pembina/IV a Pembina/IV a Pembina/IV a Pembina/IV a
NIP. 19650930 199203 2 006 NIP. 19670403 198803 1 014 NIP. 19650707 199203 2 005 NIP. 19671127 199312 1 002
Kasi Identitas Penduduk Kasi Kelahiran dan Kematian Kasi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan Kasi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan
Tati Supartiningsih, S.H. Karnen, S.IP Riki Riksawanda, S.S. Ade Rosana, AKS
Penata Tingkat I/III d Penata Tk.I/III d Penata Tk.I/III d Penata Tk.I/III d
NIP. 19630322 199303 2 002 NIP. 19661103 198903 1 010 NIP. 19781130 200501 1 003 NIP. 19700720 199201 2 002
Kasi Pindah Datang dan Pendataan Penduduk Kasi Perkawinan, Perceraian, Perubahan Kasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Kasi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan
Ceti S.Sos Status Anak dan Perwarganegaraan Abu Sholeh Mulyana, S.Kom Dra. Dewi Siti Aminah
Penata Tk.I/III d Euis Nursipah, SH. Penata Muda Tingkat I / III b Penata Tk.I/III d
NIP. 19680715 198803 2 002 Penata Tingkat I / III d NIP. 19720917 200604 1 007 NIP. 19660330 199201 2 001
NIP. 19650624 199203 2 007
10
2.3.2 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dan bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas
pokok merumuskan, menyelenggarakan, membina, dan mengevaluasi
urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas desentralisasi dan tugas
pembantuan pada bidang kependudukan dan pencatatan sipil yang
meliputi penyelenggaraan kesekretariatan, bidang pelayanan
pendaftaran penduduk, bidang pelayanan pencatatan sipil, bidang
pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan bidang
pemanfaatan data dan inovasi pelayanan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
Kepala Dinas mempunyai fungsi :
1. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan
2. Perumusan kebijakan urusan pelayanan bidang pendaftaran
penduduk, bidang pencatatan sipil, bidang pengelolaan informasi
administrasi kependudukan dan bidang pemanfaatan data dan
inovasi pelayanan
3. Penyelenggaraan urusan pelayanan bidang pendaftaran penduduk,
bidang pencatatan sipil, bidang pengelolaan informasi administrasi
kependudukan dan bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan
4. Pembinaan dan evaluasi urusan pelayanan bidang pendaftaran
penduduk, bidang pencatatan sipil, bidang pengelolaan informasi
administrasi kependudukan dan bidang pemanfaatan data dan
inovasi
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Kepala
Dinas mempunyai uraian tugas :
1. Merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan operasional
kesekretariatan
11
2. Merumuskan dan menyelenggarakan operasional urusan pelayanan
bidang pendaftaran penduduk, bidang pencatatan sipil, bidang
pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan bidang
pemanfaatan data dan inovasi pelayanan
3. Merumuskan dan menyelenggarakan dokumen perencanaan
RPJPD, RPJMD, RKPD, Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana
Kerja (RENJA), Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) urusan kesekretariatan, bidang
pendaftaran penduduk, bidang pencatatan sipil, bidang pengelolaan
informasi administrasi kependudukan dan bidang pemanfaatan data
dan inovasi pelayanan
4. Merumuskan dan menyelenggarakan laporan pertanggungjawaban,
meliputi : LKPJ, LPPD dan Laporan Akuntabilitas Kinerja urusan
kesekretariatan, bidang pendaftaran penduduk, bidang pencatatan
sipil, bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan
bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan
5. Membina, menilai, mendelegasikan, membagi tugas kepada
bawahan sesuai dengan kewenangan
6. Mengawasi, mengendalikan, mengevaluasi penyelenggaraan
kesekretariatan, urusan pelayanan bidang pendaftaran penduduk,
bidang pencatatan sipil, bidang pengelolaan informasi administrasi
kependudukan dan bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan
7. Menyelenggarakan konsultasi dan koordinasi urusan
kesekretariatan, pelayanan bidng pendaftaran penduduk, bidang
pencatatan sipil, bidang pengelolaan informasi administrasi
kependudukan dan bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan
8. Menyelenggarakan dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas
kepada Bupati dan atau kepada yang memberikan tugas
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati
12
2.3.3 Uraian Tugas Peserta Diklat
Sebagai Staf / Pengelola Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan mempunyai Uraian tugas sebagai berikut:
1. Memperbaiki Peralatan SIAK
2. Perbaikan Peralatan Percetakan E-KTP
3. Perbaikan Peralatan Perekaman E-KTP
4. Perbaikan Software SIAK
5. Maintenance Jaringan SIAK
6. Memperbaiki Peralatan SIAK di kecamatan
7. Menyiapkan Perangkat Peralatan SIAK
8. Menyiapkan Perangkat Peralatan Percetakan E-KTP
9. Menyiapkan Perangkat Peralatan Perekaman E-KTP
13
4. PROFESIONALISME
Bekerja sesuai dengan standar profesi yang telah ditentukan bagi
setiap profesi yang bertugas di lingkup Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil.
5. KERJASAMA
Bahu-membahu dalam memberikan pelayanan dalam
melaksanakan tugas sehari-hari baik dibidang pelayanan medik
maupun pelayanan lainnya.
6. INOVATIF
Kreatif dan dinamis dalam menciptakan perubahan.
14
BAB III
15
akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas
program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat
akuntabilitas berupa : Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja, dan
Laporan Kinerja.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada
beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
d. Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan
kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan
hasil yang diharapkan.
16
i. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.
Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan
nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi
berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-
nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar
yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat
mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar
memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan
kebangsaannya.
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme berarti
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.
3.1.3 Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang
baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan
sesuai nila-nilai yang dianut.
17
Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada
perbedaan antara keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi
yang baik atau benar. Sedangkan moral mengacu pada kewajiban
untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Etika
juga dipandang sebagai karakter atau etos
individu/kelompokberdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan
pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu.
Berdasarkan UU ASN, kode etik dan kode perilaku ASN adalah :
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.
18
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
undang-undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut :
a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
19
3.1.4 Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab
pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar
dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu
merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi
dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang
harus diperhatikan, yaitu:
1) Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk
mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan
alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
2) Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada
tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
3) Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan
20
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
4) Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan
melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan
dalam mengevaluasi kualitas pelayan yaitu :
a) Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi
b) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan
yang telah dijanjikan
c) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk
memberikan pelayanan dengan tanggap
d) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan,
dan sifat dapat dipercaya
e) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap
kebutuhan pelanggan.
21
keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak
hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi
yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran
mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang
dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta
baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat
membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
2) Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang
memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi
akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat
banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran
tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah
berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
membantu sesama.
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang
tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
22
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran
menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam
kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk
melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia.
Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini
maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan
nista.
6) Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang
sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya
untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia
tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya
dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk
hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi
modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa
mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu
keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-
banyaknya.
23
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia
tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka
mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut
untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia
seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil
kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin
mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan
bangsanya.
24
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS
dalam system birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk
menciptakan birokrasi yang professional. Untuk dapat membangun
profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN
tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No.
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya,
Pegawai ASN terdiri atas:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
membina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan,
memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK
adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian
kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka
waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut: 1. Pelaksana kebijakan publik; 2. Pelayan
publik; dan 3. Perekat dan pemersatu bangsa Agar dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan
haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik
dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku
yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam
penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
25
3.2.2 Whole of Government (WoG)
26
3.2.3 Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan Penduduk atas barang, jasa, dan/alat pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu pertama, organisasi
penyelenggara pelayanan publik, kedua, penerima layanan
(pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang diberikan dan atau
diterima oleh penerima layanan (pelanggan). Barang/jasa publik
adalah barang/jasa yang memiliki rivalry (rivalitas) dan excludability
(ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa publik yang murni yang
memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena
adanya free rider problem, non-rivalry, dan non-excludable, serta cara
mengkonsumsinya dapat dilakukan secara kolektif. Perkembangan
paradigma pelayanan: Old Publik Administration (OPA), New Publik
Management (NPM) dan seterusnya menjadi New Publik Service
(NPS). Definisi pelayanan publik dalam UU No. 25 Tahun 2009
sangat sempit, karena ruang lingkup pelayanan yang disebut sebagai
pelayanan publik sangat terbatas, dan bentuk kegiatan pelayanan
publik sebagaimana diatur dalam pasal 5 ayat 3 dan 4 juga sangat
sempit karena pelayanan kebutuhan barang publik bagi masyarakat
hanya diartikan sebagai pengadaan barang/jasa di instansi pemerintah.
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif, Non
diskriminatif, Mudah murah, Efektif dan efisien, Aksesibilel,
Akuntabel, dan Berkeadilan.
27
3.3 Issue dan Core Issue
Penetapan isu dapat dilakukan dengan beberapa cara. Penulis memilih
untuk menggunakan analisis USG ( Urgency, Seriusness, Growth ). Pada
penggunaan matriks USG, untuk menentukan suatu masalah yang prioritas
terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkan. Pengertian tiga faktor
urgency, seriusness, growth yaitu :
1. Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah
untuk diselesaikan maka semakin tinggi tingkat urgensi tersebut.
2. Seriusness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut
terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kegiatan
bagi organisasi seperti dampaknya terhadap produktifitas, keselamatan
jiwa manusia, sumber daya atau sumber dana. Semakin tinggi dampak
masalah tersebut terhadap organisasi maka semakin tinggi tingkat
serius masalah tersebut.
3. Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat
berkembang masalah tersebut, maka semakin tinggi tingkat
pertumbuhannya. Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya
semakin prioritas untuk diatasi permasalahan tersebut.
Tabel 1. USG Analysis (Perumusan Isu Terpilih)
No
ISU Urgent Seriusness Growth Total
.
1. Masih lambatnya
penanganan gangguan
jaringan sistem adminisrasi 3 3 2 8
kependudukan ( SIAK ) di
26 Kecamatan
2. Sumber Daya Manusia 3 2 2 7
operator kecamatan banyak
yang masih belum mahir
28
dalam pengelolaan SIAK
3. Sarana Prasarana penunjang
Pengelolaan SIAK di 26 3 2 2 7
kecamatan masih kurang
29
3.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
30
Kontribusi
Kontribusi
Kegiatan
Keterkaitan Substansi Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Hasil Pencapaian Visi
Mata Pelatihan Penguatan Nilai-
dan Misi
nilai Organisasi
Organisasi
4. Meningkatkan
sarana dan
prasarana
kependudukan dan
pencatatan sipil
31
Kontribusi
Kontribusi
Kegiatan
Keterkaitan Substansi Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Hasil Pencapaian Visi
Mata Pelatihan Penguatan Nilai-
dan Misi
nilai Organisasi
Organisasi
32
Kontribusi
Kontribusi
Kegiatan
Keterkaitan Substansi Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Hasil Pencapaian Visi
Mata Pelatihan Penguatan Nilai-
dan Misi
nilai Organisasi
Organisasi
jaringan SIAK 3. Menentukan solusi beberapa solusi etika publik yaitu 2. Meningkatkan organisasi :
di 26 kecamatan permasalahan cermat Kualitas Pelayanan Ramah,
3. Mendapatkan Pendaftaran Kedisiplinan
solusi utama 3. Implementasi nilai Penduduk dan Peduli,Kerja
akuntabilitas Pencatatan Sipil. keras, Jujur,
kejelasan-laporan dan Tanggung Jawab
etika publik hormat 3. Meningkatkan Profesionalisme,
dan taat perintah Kualitas Kerjasama dan
atasan Sumberdaya Inovatif.
aparatur
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil.
4. Meningkatkan
sarana dan
prasarana
kependudukan dan
pencatatan sipil
33
Kontribusi
Kontribusi
Kegiatan
Keterkaitan Substansi Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Hasil Pencapaian Visi
Mata Pelatihan Penguatan Nilai-
dan Misi
nilai Organisasi
Organisasi
34
Kontribusi
Kontribusi
Kegiatan
Keterkaitan Substansi Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Hasil Pencapaian Visi
Mata Pelatihan Penguatan Nilai-
dan Misi
nilai Organisasi
Organisasi
35
Kontribusi
Kontribusi
Kegiatan
Keterkaitan Substansi Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Hasil Pencapaian Visi
Mata Pelatihan Penguatan Nilai-
dan Misi
nilai Organisasi
Organisasi
kependudukan
dan pencatatan
sipil menjadi
lebih maksimal
36
Kontribusi
Kontribusi
Kegiatan
Keterkaitan Substansi Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Hasil Pencapaian Visi
Mata Pelatihan Penguatan Nilai-
dan Misi
nilai Organisasi
Organisasi
4. Meningkatkan
sarana dan
prasarana
kependudukan dan
pencatatan sipil
37
3.5 Flow Chart Kegiatan
Mulai
Mengidentifikasi masalah
dan menyiapkan bahan
edukasi untuk peningkatan
pelayanan jaringan SIAK di
26 kecamatan
38
BAB IV
JADWAL KEGIATAN
Memotret keaadaan
2 sebenarnya jaringan SIAK
di 26 Kecamatan
Menerima masukan dari
operator kecamatan untuk
3 meningkatkan pelayanan
jaringan SIAK di 26
kecamatan
Mengidentifikasi masalah
dan menyiapkan bahan
edukasi untuk peningkatan
4
pelayanan jaringan SIAK di
26 kecamatan
39
perbaikan jaringan internet
di 26 kecamatan
Pelaksanaan edukasi ke
operator kecamatan cara
6 memperbaiki hardware dan
software.
Mempersiapkan peralatan
cadangan untuk perbaikan
jika terjadi kerusakan
7 jaringan SIAK di
kecamatan bisa dikerjakan
di saat itu juga.
Keterangan:
Kegiatan Dilaksanakan
Hari Libur
40
4.2 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Bulan Agustus
Tabel 4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi Bulan Juli
Time Line Agustus 2019
No. Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Memotret keaadaan
2 sebenarnya jaringan SIAK
di 26 Kecamatan
Mengidentifikasi masalah
dan menyiapkan bahan
edukasi untuk peningkatan
4 pelayanan jaringan SIAK di
26 kecamatan
41
di 26 kecamatan
Pelaksanaan edukasi ke
operator kecamatan cara
6 memperbaiki hardware dan
software.
Mempersiapkan peralatan
cadangan untuk perbaikan
jika terjadi kerusakan
7 jaringan SIAK di
kecamatan bisa dikerjakan
di saat itu juga.
Keterangan:
Kegiatan Dilaksanakan
Hari Libur
42
LEMBAR PENGENDALIAN MENTOR
43
Mentor
44
Keterangan :
Komunikasi antara Peserta dengan Coach bisa melalui Telepon/WA/SMS/Email/dll.
Coach,
45