Anda di halaman 1dari 6

PRESKAS Rhinitis Alergi

1. Mengapa nasal dekongestan bisa menyebabkan rebound nasal congestion jika digunakan
terlalu lama? Christin
Reseptor terangsang terus menerus à nekrosis jaringan à edema interstitial à hidung
tersumbat. Berapa lama batas pemakaian? 10 hari (2 x 1)

2. Golongan Kromolin dianjurkan untuk ibu hamil dengan rinitis alergi. Apakah ibu hamil
dapat menggunakan obat-obatan lain selain golongan Kromolin? Cindy
Obat-obatan golongan A & B, antihistamin seperti loratadine dan cetirizine. …. yang disertai
asma. Fluticasone x disarankan untuk ibu hamil. Kita harus perhatikan, pada pemberian obat pd
ibu hamil, px tsb dalam trimester keberapa? Oleh karena itu harus benar2 selektif.

3. Mengapa aktivitas berat menjadi faktor risiko seseorang terkena rinitis alergi? Johanes
Pada saat beraktivitas berat à ventilasi banyak à hipersensitivitas à terpapar allergen
berkali-kali à pengurangan frekuensi pergerakan mukosiliar sehingga lebih rentan

Anamnesa & PF apa yang ditujukan bagi pasien RA?


1. Hidung tersumbat2, sering bersin
2. Terlihat allergic shiner?
3. Apakah terdapat peliharaan di rumah?
4. Bagaimana proses pernapasannya?
5. PF nya adalah inspeksi
6. Riwayat pengobatan à Rhinitis Medikamentosa
7. Lidahnya terdapat geographic tounge
PF yang paling penting! Rhinoskopi anterior & posterior.
Laringoskopi, lidah dikeluarkan. à menggunakan lensa kamera, uk 70. Idealnya pakai
stroboskop uk 90.

Sekret pada hidung


1. Onset?
2. Konsistensi secret?
3. Warna secret?
4. Post nasal drip?
5. Berapa banyak tissue yang dihabiskan?
6. Penurunan fungsi penghidu?
7. Lingkungan?
8. Frekuensinya?
9. Riwayat alergi? Riwayat asma?
10. Sakit menelan? Sakit tenggorok?

ARIA (Alergic Rhinitis & In Intact of Asma) à Dampak rhinitis alergi pada asma. Kenapa
digabung? Karena sama-sama merupakan organ respirasi.
DD Rhinitis Alergi à Rhinitis Akut, Rhinosinusitis,
PRESKAS STENOSIS SUBGLOTIS

Subglottic stenosis (SGS) is a narrowing of the airway below the vocal cords (subglottis) and
above the trachea. Subglottic stenosis will involve narrowing of the cricoid, the only complete
cartilage ring in the airway.

Kesulitan saat menelan makanan dengan konsistensi padat: dysphagia mecanic

Fq Stenosis Subglotis

1. Langkah pencegahan apa yang dapat dilakukan pada pasien yang membutuhkan
pemberian ventilator jangka lama dan dapat menghindari kejadian stenosis subglotis di saat
bersamaan?
Menggunakan tekanan rendah dan volume tinggi, perhatikan juga hub ventilasi dengan jalan napas
dan cegah makromikrotrauma. Perhatikan juga ukuran ETT nya harus disesuaikan dengan ukuran
yang tepat. Perub jalan napas akibat ETT à 48 jam pertama – 5 hari 0-2% resiko menjadi stenosis
dan resiko terus bertambah seiring semakin lama pemakaian à induksi reaksi inflamasi karena
tidak adanya tekanan positif à dengan pemberian trakeostomi à memberikan positif pressure
sehingga mengingatkan trakea untuk fungsinya sebagai jalan napas. Kalau kita harus ekstubasi
pasien, hati2 dan perhatikan kemungkinan stenosisnya. Kalau pakai ETT jangan sampai ukurannya
terlalu besar. Dewasa laki2 à 8, perempuan à 7,5 atau 7

Perawatan trakeostomi à jangan sampai lepas dan talinya longgar. Kassa harus diganti perhari,
dan dicuci 2 kali sehari, berikan mukolitik acetylsistein, atau ambroxol à perhatikan
kebersihannya sehingga dapat menghindari infeksi pada pasien (diberikan antibiotic juga)

Pada px covid, semua yang ada reseptornya dapat terinduksi termasuk HPV nya pada pasien ini.
Pasien anak sesak, obstruksi jalan napas, bisa curiga papilloma HPV pelajari dd nya.

Harus tau bagaimana tanda obstruksi. Tatalaksana yg harus dilakukan. Pada emergency juga.

2. Apa pertimbangan pemberian tracheal stents bagi pasien? (mayra)


- Mengalami sesak napas dan stridor dengan berat
- Penempatan stents efektif bagi terapi pasien
- Stents ini merupakan terapi paliatif pada pasien untuk meningkatkan taraf hidup pasien
Dibawah pita suara terdapat mukosa tanpa tulang rawan yg disebut subglotis, kalau tidak terima
positif pressure dia akan kolaps. Maunya dipasangin T-tube silicon, atau rekonstruksi trakea
dengan menggunakan tulang iga + diberi mitomycin à untuk menghindari tumbuhnya jar.
Granulasi.

3. bagaimana cara alur diagnosis pasien dengan kecurigaan stenosis trakea? (Gerry)
Dtg dengan keluhan sesak napas, bengek, dan terlihat adanya penggunaan otot bantuan napas. Kita
harus lihat permasalahannya cardiogenic atau respiratorik. Selanjutnya à dilakukan foto throax
untuk lihat jalan napasnya, atau juga lakukan bronkoskopi untuk menilai langsung + batas
pemakaian ventilator 7 hari. Jadi lihat ada atau tidaknya stridor à sumbatan jalan napas atas.
(HARUS HAFAL JACKSON CRITERIA)
FEES dilakukan untuk tes menelan.
Perhatikan adanya pasien dengan trauma inhalasi à pita suara edema dan merah à serak à harus
pertahankan jalan napas à trakeostomi à px trauma laring kalau kita lihat ada jejas di daerah
cervical à JANGAN INTUBASI. Jangan sampai disentuh2 bagian tenggorok, leher, dan
sekitarnya à takut perforasi esofagus

4. selain stridor, dan sesak napas, apakah bisa ada gejala lain seperti disfonia? Dan kalua
begitu apakah ada kemungkinan lain selain stenosis trakea?

Perhatikan lagi etiologic/masalahnya apa sebelum diberikan mukolitik. Kalau sekretnya serous à
bisa buang ingus dengan gampang tanpa adanya kesulitan x mukolitik. Kalau dahaknya kental baru
diberikan pengencer dahak.
Dekongestan jangan diberikan sendirian. Rhinosinusitis à diberi corticosteroid dan antiinflamasi

10 Soal Telinga
10 Soal Hidung
!0 Soal Tenggorok
Komplikasi OMSK
Terapi suportif
Etiologi dan tatalaksana
Abses leher dalam
Barotrauma
Kolesteatom Ekst
ARIA, EPOS, (bedakan yang bacterial kapan akut kapan virus kapan kronis)
Dysphagia
LPR
Drug of choice nya, kapan dikasi antibiotic oral mana yang antibiotic topical
Sudden deafness
BPPV, NIHL,

OMSK
Gangguan fungsi tuba à bisa disebabkan factor alergi, atau rangsangan kronis asam à proses
inflamasi à peningkatan permeabilitas vaskuler à peningkatan secretory activity à cairan yang
dihasilkan bertambah banyak à tekanan yg berisi cairan à middle ear inflammation à TNF
alpha necrotic stress à gangguan2 pd telinga tengah. Kalau berulang lama2 terjadi gangguan pada
mukosa telinga tengah à tidak bisa mengalirkan cairan kembali à infeksi kronis à perforasi MT
(syarat disebut omsk yang berulang). Tipe jinak à ? tidak ada jar granulasi, tidak berbau, tidak
terdapat perubahan mukosa

FQ OMSK:
1. Tadi disebutkan kalo salah satu komplikasi OMSK itu mastoiditis. Itu mekanisme
terjadinya bagaimana? (Kinsky)
Ada dua versi à OM terbatas pada kavum timpani yg kedua disertai keterlibatan tulang mastoid.
Pada nyatanya memang bs salah satu atau bisa keduanya. Masuk melalui aditus ad antrum,
celahnya sangat sempit. Syarat mastoidektomi à cairan terhubung dengan baik ke kavum timpani.
Kalau missal auditus ad antrum bisa blok bakteri yg masuk maka tidak terjadi mastoiditis tapi kalo
kalah oleh kuman, maka kuman ts melalui epitel bs masuk ke rongga mastoid. Sel2 mastoid seperti
sarang lebah, dan vaskuler pada tulang sangat minim, oleh karena itu jika sampai terjadi
mastoiditis, kuman sudah bersifat dorman dan bs relapse à OMSK berulang
Antibiotic memperbaiki di cavum timpaninya \
Anak2 dgn demam tinggi, retroaurikuler buldging à OMSK

2. Mengapa pasien OMSK diberikan antibiotik sistemik padahal sudah diberikan antibiotik
topikal (Julieta) Untuk mencegah komplikasi intrakranial, dan sebagai alternatif jika antibiotic
topical dan ear toiletnya tidak efektif. Pemberian ab oral bisa memicu resistensi.
Pada OMSK tipe jinak tanpa kejelasan mastoiditis à tidak perlu antibiotic sistemik à focus pd
ear toilet dan antibiotic topical à Ofloxacin atau duoxal? à tidak ototoksik dan vestibulotoksik
jangan berikan hydrogen proxide pada perforasi membrane timpani à BAHAYA bisa ototksik
Cukup irigasi dengan nacl, atau aqua, atau as. Acetat à suction dan kelihatan MT yg perforasi à
berikan obat tetesnya
Obat sistemik hanya mencapai 30-40%
Obat tetes lebih baik efektivitasnya sampai 80% dan caranya harus bener. Kalau ada secret
bersihkan dulu à suction à gunakan obat tetes dan ajari pasien cara menggunakannya à kepala
miring à tetesin 5-6 tetes selama 5 -10 menit à kemudian kembalikan kepala ke arah sebaliknya
dan bersihkan bagian luar telinga
1st line therapy à penicillin
2nd line therapy à azithromycin
3rd line therapy à metronidazole sangat jarang dipakai kec hasil kultur menunjukkan ke arah sana
atau boleh digunakan pada px dg hygiene jelek atau dengan abses
METHYLPREDNISOLON à sebaiknya tidak digunakan terutama bagi anak dan org dengan DM
Kalau berulang à operasi OMSK malignaà cito boleh diberi steroid nanti di tapper off bs juga
diberikan yg dengan abses yg bahaya (dosis > 35 mg?)
Analgetic abtiinflamasi nsaid à lebih baik diberikan bagi px ringan mis natrium diclofenac

3. Pada pasien ini kan terdapat perforasi central. Dari anatominya kira-kira struktur apa
aja yang rusak, dan kalau pada tipe perforasi lainnya apa yang rusak
4. Apa indikasi dilakukan timpanoplasti (ales)
Lihat riwayat gaya hidup pasien, lihat anamnesis, Dan pasien apakah dnegan hygiene buruk? à
potensi berulangnya tinggi. dan lihat PF nya? Apa ada ankilostosis? Bagaimana dan seberapa parah
perforasinya? Dan graft nya ditaruh dimana hal ini semua mempengaruhi tingkat keberhasilan bisa
jg dilakukan tes fungsi tubanya ini semua mempengaruhi tingkat keberhasilannya
Thympanoplasti (merekonstruksi tulang pendengarannya juga) kalau Cuma perforasi gendang
telinga yang diperbaiki à miringoplasti yang inlay à diletakkan diantara lamina propria dan
graftnya ditutupi epitel lapis gepeng dan dilakukan sliding down? Tingkat keberhasilan sampai 38-
90% hingga sampai 97%

Anda mungkin juga menyukai