Anda di halaman 1dari 36

Vol.

XV/ Edisi IV/ 2018

HUBUNGAN (INTERFACE):
PELINDUNGAN DAN PEMANFAATAN
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
DENGAN SUMBER DAYA GENETIK (SDG),
PENGETAHUAN TRADISIONAL (PT),
EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT)
Media HKI
Vol. XV/ Edisi IV/ 2018

SUSUNAN REDAKSI
Penasehat

DARI REDAKSI
Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual

Pengarah
Sekretaris Direktorat Jenderal KI
Direktur Hak Cipta dan Desain Industri
Direktur Paten, Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerah-Nya
DTLST dan Rahasia Dagang kepada kita semua. Buletin Media HKI Edisi IV Tahun 2018 kini hadir di tangan
Direktur Merek dan Indikasi Geografis pembaca.
Direktur Teknologi Informasi KI Pada edisi kali ini, redaksi menampilkan rubrik Fokus yang memuat tulisan
Direktur Penyidikan
berjudul “Hubungan (Interface): Pelindungan dan Pemanfaatan Hak Kekayaan
dan Penyelesaian Sengketa
Intelektual (HKI) Dengan Sumber Daya Genetik (SDG), Pengetahuan Tradisional
(PT), Ekspresi Budaya Tradisional (EBT)” yang ditulis oleh Ika Ahyani Kurniawati.
Penanggung Jawab
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan SDG, PT, EBT di dunia. Bagai
dan Redaktur
Direktur Kerja Sama dan Pemberdayaan KI dua sisi mata uang yang berbeda, SDGPTEBT memiliki kepentingan moral berupa
Ika Ahyani Kurniawati nilai budaya, sosial dan spiritual. Pada sisi lainnya, SDGPTEBT memiliki kepentingan
ekonomi yang tinggi. SDGPTEBT memerlukan perlindungan dari kemungkinan
Editor klaim kepemilikan, pencurian ataupun pemanfaatan komersial tanpa izin terhadap
Bayu Hardiyudanto kekayaan SDGPTEBT oleh pihak asing.
Aulia Andriani G Buletin Media HKI edisi kali ini juga menyajikan rubrik Kolom yang memuat
Erni Purnamasari tulisan berjudul “Kekayaan Intelektual dan Pembangunan Ekonomi” yang ditulis
Wulandari oleh Dr. Andrieansjah. Salah satu peran Kekayaan Intelektual (KI) yang sangat
Ristiriza Harsianti penting yakni sebagai motor penggerak ekonomi. Jika sistem perlindungan KI
Irda Eva Sampe
terlalu berlebihan, maka dapat membatasi manfaat sosial dari invensi dengan
Arjuna
mengurangi insentif untuk menyebarluaskan hasil invensi tersebut. Akan tetapi,
Adrian Syahalam
sistem perlindungan yang terlalu lemah yang mengurangi inovasi yang akan
berdampak terhadap pengembalian investasi (return of investment). Dengan
Cover Design dan Layout
Christopher A.A. Mait demikian, suatu kebijakan yang seimbang diperlukan untuk mewujudkan kondisi
pasar yang sesuai dan kondusif untuk berkembang.
Fotografer Selain rubrik di atas, edisi kali ini juga turut diperkaya dengan rubrik lainnya.
Wahyu W. Priyambodo Diantaranya, rubrik KIPedia yang mengangkat tulisan berjudul “Alat Pemarut”,
rubrik Pojok Opini yang memaparkan pandangan dari Moh. Taufik, S.Sos., M.H.,M.M.
SEKRETARIAT terkait pentingnya perlindungan terhadap industri kreatif di Tanah Air, dan rubrik
Ristiriza Harsianti KITrivia yang menampilkan tulisan berjudul “Sedotan, Sejak Zaman Sumeria Hingga
Keti Respati Kini”.
Irwan Maulana Ada juga rubrik Ragam yang menyajikan beragam kegiatan yang dilaksanakan
DJKI. Selain itu, turut disajikan rubrik Bang HKI yang mengulas langkah sukses
PENERBIT DAN REDAKSI
Josaphat T.S Sumantyo, Profesor Pakar Radar dan UAV dari Indonesia serta rubrik
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
Neng Ipeh bertema “Logo Baru DJKI”.
Jl. H.R Rasuna Said Kav. 8-9,
Pembaca yang kami cintai, redaksi tetap menunggu berbagai kritik, saran, dan
Jakarta Selatan – 12190
Jakarta – Indonesia tulisan seputar HKI dari pembaca sekalian. Selamat membaca!
Laman: www.dgip.go.id
Pos-el: mediaHKI@dgip.go.id
Facebook: Direktorat Jenderal Kekayaan
Intelektual
Sumber Gambar :
Twitter: @ditjen_hki https://www.britishessaywriters.co.uk_images_baner_3.jpg
DAFTAR ISI

FOKUS
04 HUBUNGAN (INTERFACE): PELINDUNGAN DAN
PEMANFAATAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI) DENGAN
SUMBER DAYA GENETIK (SDG), PENGETAHUAN TRADISIONAL
(PT), EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT)

KOLOM
16 KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

KIPEDIA
24 ALAT PEMARUT

KITRIVIA
26 SEDOTAN, SEJAK ZAMAN SUMERIA HINGGA KINI

POJOK OPINI
27 MELINDUNGI INDUSTRI KREATIF

RAGAM
28 FREDDY HARRIS RAIH PENGHARGAAN MENKUMHAM
DIRJEN KI BERIKAN SERTIFIKAT DTLST PERTAMA
INDONESIA-JEPANG SEPAKAT TINGKATKAN PERDAGANGAN
DAN INVESTASI MELALUI INOVASI KI
29 DJKI SOSIALISASIKAN “MADRID PROTOCOL” DI MEDAN
INDONESIA, BRUNEI, DAN LAOS SEGERA INTEGRASIKAN DATA
MEREK DAN DESAIN KI
30 DJKI PERKENALKAN TIGA APLIKASI BARU
DJKI SOSIALISASIKAN PENTINGNYA KI DI BALIKPAPAN
DAN MATARAM
MENKUMHAM HADIRI SIDANG WIPO KE-58 DI SWISS
31 PENGUATAN PPNS KI PERANNYA DIBUTUHKAN HINGGA
PELOSOK NEGERI
PENCATATAN HAK CIPTA ONLINE DENGAN TEKNOLOGI
KRIPTOGRAFI RAIH TOP 40
32 MERIAHKAN PAMERAN TTG 2018 DENGAN KUIS KI
DJKI MERIAHKAN FUN WALK CAR FREE DAY
DI GRAHA BNI SUDIRMAN
33 DJKI SERAHKAN SURAT PENCATATAN INVENTARISASI KIK EBT
TARI SINING GAYO
PERTEMUAN AWGIPC KE 54 BAHAS TINDAK LANJUT ASEAN
IPR ACTION PLAN 2016-2025

BANG HKI
34 JOSAPHAT T.S SUMANTYO:
PROFESOR PAKAR RADAR DAN UAV DARI INDONESIA

NENG IPEH
35 LOGO BARU DJKI
FOKUS
HUBUNGAN (INTERFACE):
PELINDUNGAN DAN PEMANFAATAN
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
DENGAN SUMBER DAYA GENETIK (SDG),
PENGETAHUAN TRADISIONAL (PT),
EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT)
OLEH :
Ika Ahyani Kurniawati1

I. PENDAHULUAN
Indonesia menjadi anggota Berne Convention for
the Protection of Literary and Artistic Works (Konvensi
Bern) sejak tahun 19582. Konvensi Bern sudah
mengalami beberapa kali revisi sejak awal berdiri
tanggal 9 September 1886 dan ditandatangani di
Paris tanggal 4 Mei 1896. Salah satu revisi Konvensi
Bern yang signifikan tahun 1967, memuat Pasal 15
ayat ke-4, yaitu memberikan kewenangan kepada
negara pihak Konvensi Bern untuk melindungi
karya-karya yang tidak diketahui pemiliknya untuk
dan atas nama pemilik tersebut. Karya-karya
yang tidak diketahui pemiliknya dikenal sebagai
Pengetahuan Tradisional (PT) dan Ekspresi Budaya
Tradisional (EBT). Pengertian PT memasukan
Sumber Daya Genetik (SDG) sebagai salah satu herbal, mencapai nilai US$60 miliar dan tahun
bagian dari pengetahuan masyarakat adat atau 2002 World Intellectual Property Organization
komunitas lokal terkait dengan penggunaan SDG (WIPO) melaporkan bahwa karya seni dan kerajinan
sebagai pengobatan tradisional. penduduk asli Australia – Suku Aborigin – telah
Isu SDGPTEBT telah menjadi perbincangan menghasilkan keuntungan sebesar Aus$130 juta.4
hangat sejak tahun 1967, Indonesia telah ketinggalan Pemerintah melalui Direktorat Jenderal
cukup jauh dari negara-negara lain yang telah lama Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum
membangun konsep SDGPTEBT dikaitkan dengan dan HAM (Kemenkumham) pernah mengadakan
pelindungan Kekayaan Intellektual (KI). SDGPTEBT “Lokakarya Menuju Pelindungan Hukum Ekspresi
sering kali bagai “roller coaster” yang “naik-turun” Budaya dan Pengetahuan Tradisional”, pada tanggal
bergantung pada kepentingan para pemangku 30 November – 1 Desember 2004 di Jakarta. Pada
kepentingan di tingkat nasional.3 Tidak dapat tahun 2006 dan 2007 pernah dilakukan upaya
dipungkiri, informasi nilai ekonomi SDGPTEBT yang untuk menyusun naskah akademis dan draf
sangat tinggi ini sudah diungkapkan sejak lama, Undang-Undang tentang Pengetahuan Tradisional
misalnya tahun 2000, Sekretariat Convention on dan Ekspresi Budaya Tradisional (sui generis), yang
Biological Diversity (CBD) melaporkan keuntungan kemudian tidak pernah dilanjutkan.
yang diperoleh pada skala global dari obat-obatan Di tingkat internasional, Indonesia

4 Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018


FOKUS
menyelenggarakan “Meeting of Like-Minded Countries pelindungan HKI khususnya Paten, Isu EBT dalam
(LMCs) on International Legal Instrument(s) for the pelindungan Hak Cipta, bentuk pelindungan atas
Protection of GRTKF” pada 23-27 November 2009, SDGPTEBT: sui generis, misuse, missappropriation
pertemuan LMC yang ke-dua tahun 2011, pertemuan dan beberapa contoh yang dilakukan negara lain
LMC yang ke-tiga tahun 2012 yang diprakarsai dan untuk melindungi SDGTPEBT antara lain Tradional
dimotori oleh Kementerian Luar Negeri.5 Saat ini, Knowlwdge Digital Library (TKDL) India.
Indonesia menjadi Koordinator Perunding negara-
negara Like-Minded Countries (LMCs) yang terdiri II. PENGERTIAN SUMBER DAYA GENETIK,
dari beberapa negara berkembang diantaranya PENGETAHUAN TRADISIONAL, EKSPRESI
Jamaika, Peru, India, Namibia, Kolombia, Brazil, BUDAYA TRADISIONAL (SDGPTEBT)
Vietnam, Sri Lanka, Myanmar, dan Afrika Selatan. Memperbincangkan SDGPTEBT terkait dengan
Oleh karenanya, Indonesia bersama-sama dengan beberapa isu, perjanjian, dan Badan Dunia yang
negara LMC’s sangat aktif dalam memperjuangkan mengaturnya. SDGPEBT berhubungan dengan isu
isu SDGPTEBT di forum World Intellectual Property HKI dan beberapa perjanjian internasional yang
Organization (WIPO) pada sidang Inter-Governmental diadministrasikan dibawah World Trade Organization
Committee (IGC WIPO) on Genetic Resources, (WTO), Perjanjian Trade-related aspects on Intellectual
Traditional Knowledge and Tradisional Cultural Property Rights (TRIPS) dan WIPO. SDGPTEBT
Expression (GRTKTCE). terkait dengan isu lingkungan yang diatur di
Perjuangan Indonesia atas isu GRTKF/TCE di bawah Convention of Biological Diversty (CBD) dan
tingkat internasional tidak pernah berhenti, hal Protokol Nagoya. SDGPTEBT berhubungan juga
ini telah dimulai sejak sidang-sidang IGC WIPO on dengan isu Hak Asasi Manusia (HAM) yang dalam
GRTKF/TCE tahun 2004 (Sidang ke-6 IGC GRTKF hal ini terkait dengan masyarakat adat (indigenous
tanggal 15-19 Maret), forum Like-minded Countries people) diatur dalam United Nations Declaration
(LMC’s) dan Asian-African Legal Consultative on the Rights of Indigenous Peoples. Badan dunia
Organization (AALCO). 6Bahkan, pada berbagai fora lain yang terkait dengan SDGPTEBT adalah World
seperti misalnya ASEAN Working Group Intellectual Health Organization (WHO) karena terkait isu obat-
Property Cooperation (AWGIPC), Asia Pasific obatan/kesehatan; dan United Nations Educational,
Economic Cooperation (APEC), Indonesia sering kali Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Food
mengangkat isu GRTKTCE menjadi isu yang paling and Agriculture Organization (FAO) terkait dengan
penting untuk dibahas. Namun, hingga saat ini isu sosial budaya.7
belum lahir juga instrumen hukum (Convention/ Saat ini kita mengenal SDGPTEBT ditambah
Treaty) terkait GRTKTCE di tingkat internasional. Indikasi Geografis (IG) sebagai Kekayaan Intelektual
Hal ini disebabkan salah satunya adalah karena Komunal (KIK) yang dibedakan dari kepemilikan
“tarik-ulur” isu GRTKTCE antara negara maju dan KI secara Komunal dan Personal. WIPO sendiri
negara berkembang. pada beberapa publikasinya, menyebut Kekayaan
Dari beberapa argumentasi dan penjelasan di Intelektual (KI) yang meliputi Hak Cipta dan
atas, pertanyaan-pertanyaan mungkin muncul Hak Kekayaan Industri sebagai KI konvensional
adalah sudah sejauh mana pelindungan dan (conventional IP System) apabila disandingkan
pemanfaatan yang telah dilakukan Indonesia di dengan isu SDGPTEBT.8 Istilah KIK itu sendiri
tingkat nasional untuk mendukung kebijakan belum ditemukan pada beberapa literatur/publikasi
SDGPTEBT Indonesia di tingkat internasional, di WIPO atau secara internasional. Berikut dibawah
bagaimana implementasinya, bagaimana isu ini akan dijelaskan pengertian dari SDG, PT, dan
SDGPTEBT dalam konteks HKI di tingkat nasional EBT.
dan internasional.
Selanjutnya, pada artikel ini penulis akan A. SUMBER DAYA GENETIK (SDG)
memaparkan dan menjelaskan pengertian SDG diatur dan didefinisikan pada
SDGPTEBT (yang saat ini dikenal sebagai Kekayaan Convention on Biological Diversity (CBD) yang
Intelektual Komunal (KIK), hubungan (interface) diratifikasi melalui UU No. 5 Tahun 1994
atau sejauh mana pelindungan dan pemanfaatan tentang Pengesahan United Nations Convention
SDGPTEBT dikaitkan dengan HKI, Isu PT-SDG dalam on Biological Diversity (Konvensi Perserikatan

Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018 5


FOKUS
SDG yang hanya diberikan untuk negara
penyedia berdasarkan kontrak melalui MAT
(Mutually Agreed Terms).11

B. PENGETAHUAN TRADISIONAL (PT)


PT didefinisikan sebagai pengetahuan
yang hidup (a living body of knowledge) yang
dikembangkan, dipelihara dan diturunkan dari
generasi ke generasi dalam suatu komunitas,
yang sering menjadi bagian dari identitas
kebudayaan atau spiritualnya.12 PT yang
dilindungi mencakup antara lain kecakapan
teknik (know how), keterampilan, inovasi,
konsep, pembelajaran dan praktik kebiasaan
lainnya yang membentuk gaya hidup
masyarakat tradisional termasuk di antaranya
Bangsa-Bangsa Mengenai Keanekaragaman pengetahuan pertanian, pengetahuan
Hayati). Secara ringkas SDG adalah bagian teknis, pengetahuan ekologis, pengetahuan
dari materi biologis yang mengandung nilai pengobatan termasuk obat terkait dan tata
informasi genetik dan mempunyai kemampuan cara penyembuhan, serta pengetahuan yang
untuk mereproduksi atau dapat direproduksi terkait dgn Sumber Daya Genetik (SDG).
(fungsi hereditas), contohnya materi dari Pengetahuan masyarakat adat/komunitas
tanaman, hewan atau asal mikroba seperti lokal terkait dengan SDG, terjadi melalui
tanaman obat-obatan, tanaman pertanian pemanfaatan dan pelindungan PT-SDG selama
dan hewan ternak.9 Tujuan Konvensi ini beberapa generasi, misalnya: pengobatan
adalah konservasi keanekaragaman hayati, tradisional Thailand telah menggunakan
penggunaan berkelanjutan dari komponennya tumbuhan plao-noi sebagai obat sakit perut.
dan pembagian keuntungan yang adil dan Di samping itu, pemahaman dan penggunaan
merata yang timbul dari pemanfaatan SDG, pengetahuan tradisional telah dipakai pada
termasuk dengan akses yang tepat ke SDG penelitian ilmiah modern, misalnya: PT sering
dan dengan transfer teknologi relevan yang memberikan informasi/petunjuk bagi para
tepat, dengan mempertimbangkan semua Peneliti bagaimana cara mengisolasi senyawa
hak atas sumber daya tersebut dan teknologi, aktif berharga yang terdapat dalam SDG. Oleh
dan dengan pendanaan yang sesuai.10 Serta karenanya, SDG dan PT yang dikembangkan
pembagian keuntungan yang adil yang lebih lanjut dapat menjadi suatu produk/
dihasilkan dari pemanfaatan sumber daya proses/metode yang lebih bernilai ekonomi
genetik (Access Benefit Sharing/ABS). yang dapat kemudian dilindungi dengan
Selain dari itu, Indonesia telah meratifikasi sistem HKI yaitu Paten.
Nagoya Protocol pada tanggal 8 Mei 2013 yang Disamping itu, dengan kemajuan
pelaksanaannya melalui UU No. 11 Tahun teknologi dan informasi yang semakin
2013 tentang Pengesahan Protokol Nagoya. terbuka, mengakibatkan negara-negara
Protokol Nagoya berlaku pada negara-negara maju mengeksploitasi SDG dan PT negara
yang telah menjadi anggota atau negara yang berkembang melalui Bioprospeksi. Bioprospeksi
meratifikasi CBD. Persyaratan pengaturan dapat didefinisikan sebagai penelitian dan
dalam Nagoya Protocol terkait akses pada pengembangan sistematis pada sumber-
SDG, persyaratan PIC (Prior Informed Consent) sumber baru dari senyawa kimia, gen, mikro-
yaitu izin berdasarkan pemberitahuan awal, organisme, makro-organisme, dan produk
pembagian keuntungan yang adil dan merata berharga lainnya dari alam dan mencari cara
termasuk keuntungan yang timbul dari untuk mengkomersialkan keanekaragaman
penggunaan lebih lanjut dan komersialisasi hayati.13 Akhir-akhir ini, eksplorasi dan

6 Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018


FOKUS
penelitian tentang pengetahuan asli (PT) yang
terkait dengan pemanfaatan dan pengelolaan
sumber daya hayati juga telah dimasukkan ke
dalam konsep bioprospeksi. Dengan demikian,
kegiatan bioprospeksi bersinggungan dengan
konservasi alam dan pemanfaatan sumber
daya hayati yang berkelanjutan dan hak-hak
masyarakat lokal dan pribumi.
Hasil kegiatan bioprospeksi seringkali
menyebabkan biopirasi, dimana merujuk
pada penggunaan sumber daya hayati oleh
perusahaan multinasional dan organisasi
lainnya tanpa otorisasi yang tepat dari negara-
negara dan orang-orang yang berkepentingan
dengan tidak memberikan kompensasi yang
layak. Negara kaya finansial yang miskin dalam
keanekaragaman hayati dan pengetahuan asli PT) dimuat pada Berne Convention for the
mengeksploitasi negara-negara terbelakang Protection of Literary and Artistic Works
yang kaya akan keanekaragaman hayati dan (Konvensi Bern 1967) pada Pasal 15 ayat ke-4,
pengetahuan asli yang terkait dengan sumber yang memberikan kewenangan kepada negara
daya hayati. pihak Konvensi Bern untuk melindungi karya-
karya yang tidak diketahui pemiliknya untuk
C. EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) dan atas nama pemilik tersebut, sepanjang
Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dapat dipastikan bahwa yang bersangkutan
tentang EBT mendefinisikan EBT adalah segala adalah warga salah satu negara anggota
bentuk ekspresi karya cipta, baik berupa benda konvensi dimaksud:
maupun takbenda, atau kombinasi keduanya “(a) In the case of unpublished works
yang menunjukkan keberadaan suatu budaya where the identity of the author is unknown,
tradisional yang dipegang secara komunal dan but where there is every ground to presume
lintas generasi (Pasal 1 angka 1 RPP EBT). that he is a national of a country of the Union, it
Kustodian EBT adalah pengampu dan/ shall be a matter for legislation in that country
atau pengemban yang merupakan komunitas to designate the competent authority which
adat yang tinggal dalam suatu teritorial shall represent the author and shall be entitled
tertentu, yang memiliki persamaan nilai dan to protect and enforce his rights in the countries
kohesi sosial, serta menjaga, memelihara of the Union.”15
dan mengembangkan EBT secara tradisional, Kemudian pada tahun 2007, United Nations
komunal, dan lintas generasi, termasuk di General Assemby mengadopsi United Nations
dalamnya masyarakat pendukung. (Pasal 1 Declaration on the Rights of Indigenous Peoples,
angka 2 RPP EBT). mengatur kesetaraan antara mayarakat adat
Sedangkan WIPO mendefiniskan EBT dan individu dengan masyarakat dan individu
sebagai bentuk kebudayaan tradisional yang lainnya, yang bebas dari diskriminasi untuk
diekspresikan baik berwujud maupun tidak melaksanakan hak-hak mereka, khususnya
berwujud dapat berupa tarian, musik, handicraft, yang berdasarkan pada asal atau identitas asli
desain, seremoni, cerita rakyat atau ekspresi mereka, sebagaimana dimaksud pada Pasal 2:
artistik atau kebudayaan, yang diturunkan “ indigenous peoples and individuals are free
dari satu generasi ke generasi yang lain, dan and equal to all other peoples and individuals
dipertahankan, digunakan atau dikembangkan and have the right to be free from any kind
oleh pemegang/penjaganya (holders). 14 of discrimination, in the exercise their rights,
Pembahasan mengenai kustodian/ in particular that based on their indigenous
penjaga/pemegang/holders dari EBT (dan origin or identity” (Article 2) 16

Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018 7


FOKUS
Pasal 31 United Nations Declaration on adalah sangat penting di dalam mengambil kebijakan
the Rights of Indigenous Peoples menetapkan untuk melindungi, memanfaatkan dan melestarikan
bahwa: SDGPTEBT/KIKomunal serta mempromosikan
“indigenous peoples have right to maintain, produk berdasarkan SDGPTEBT.
control, protect and develop their Intellectual Sistem hukum KI sejatinya tidak dirancang
Property (IP) over such cultural heritage, untuk melindungi (SDG)PTEBT yang dimiliki oleh
traditional knowledge and traditional cultural masyarakat adat (indigenous people) maupun oleh
expressions” komunitas lokal. Apabila KI digunakan secara
Pasal 31 di atas sering dikaitkan dengan strategis, sistem hukum KI mampu mencegah
tugas dan tanggung jawab WIPO (WIPO’s Work)17 orang lain, perusahaan atau organisasi untuk
karena menjelaskan bahwa Masyarakat adat mengeksploitasi PT, EBT tanpa seizin dari
(indigenous people) mempunyai hak untuk pemegangnya yang disebut misappropriation.
mempertahankan, mengkontrol, melindungi Namun demikian, melihat perkembangan
dan mengembangkan Kekayaan Intelektual sistem hukum KI yang modern seperti saat ini,
(KI-nya) atas warisan budaya, pengetahuan perlu dicatat ada beberapa yang membuat atau
tradisional dan ekspresi budaya tradisional. menciptakan hukum KI yang khusus (sui generis)
mengenai PT dan EBT.
III. HUBUNGAN (INTERFACE) HAK KEKAYAAN Seperti telah disampaikan pada Pendahuluan
INTELEKTUAL DENGAN SDGPTEBT tulisan ini, di tingkat internasional IGC WIPO on
Secara umum, HKI adalah hak yang timbul dari GRTKTCE sampai saat ini masih bernegosiasi
hasil olah pikir yang menghasilkan suatu produk tentang instrument hukum internasional atau
atau proses yang berguna untuk manusia dan hak instrumen untuk melindungi PT dan EBT. Di tingkat
untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu nasional, beberapa negara telah membuat peraturan
kreativitas intelektual. 18 UU secara sui generis yang memberikan pelindungan
Secara garis besar KI dibagi dua bidang yaitu Hak hukum seperti “style-KI” untuk PT dan EBT. Di lain
Cipta dan Hak Kekayaan Industri. Hak cipta meliputi pihak, ada negara-negara yang masih mengadaptasi
pelindungan atas seni, sastra, ilmu pengetahuan, sistem hukum KI untuk melindungi PTEBT
musik, dan hak terkait. Hak Kekayaan Industri dan negara-negara yang tidak ada kepentingan
dibagi menjadi: pelindungan Paten meliputi invensi mengubah sistem hukum KI nasionalnya untuk
(teknologi) berupa produk, proses; sedangkan Merek melindungi PTEBT nya. 19
meliputi tanda atau simbol atas barang dan jasa; Oleh karena itu, sangat penting untuk dilihat
pelindungan Desain Industri meliputi penampilan dan dicek UU HKI pada tingkat nasional, apabila
suatu produk; Rahasia Dagang meliputi informasi ada seseorang yang mengklaim atau melakukan
bisnis (rahasia); Indikasi geografis meliputi suatu pelanggaran atas suatu karya/ciptaan berdasarkan
tanda yang terkait nama tempat dan memiliki PT, EBT di negara tersebut.
reputasi atas produk/jasa tersebut. Jenis-jenis
pelindungan KI (Hak Cipta, Paten, Merek, IG, Desain A. HAK CIPTA - EBT
Industri, DTLST) dibuat untuk melindungi berbagai Sebagaimana diatur pada Pasal 15 ayat
macam kreasi dan inovasi dengan cara yang berbeda ke-4 Berne Convention for the Protection of
dan untuk tujuan yang berbeda. Literary and Artistic Works (Konvensi Bern
SDGPTEBT bersifat komunal, yang berbeda untuk Pelindungan Karya Sastra dan Artistik),
dengan HKI yang sejatinya hak personal (private yang memberikan kewenangan kepada negara
right). Pemilik HKI mempunyai hak eksklusif untuk pihak Konvensi Bern untuk melindungi karya-
mencegah dan melarang pihak/organisasi lain untuk karya yang tidak diketahui pemiliknya untuk
menggunakan kreasi dan inovasi tanpa seizinnya. dan atas nama pemilik tersebut, sepanjang
Pemilik HKI juga dapat melakukan komersialisasi dapat dipastikan bahwa yang bersangkutan
sendiri atau bisa juga melisensikan kepada pihak/ adalah warga salah satu negara anggota
organisasi lain. konvensi.
Oleh karenanya, pemahaman konsep KI dan Hal ini terkait EBT yang terkadang
sistem pelindungan KI secara tepat dan benar, tidak mudah untuk mengetahui dan

8 Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018


FOKUS
mengidentifikasi pencipta/para pencipta
atau kreator/para kreator dari EBT,
mengingat EBT diturunkan dari satu
generasi ke generasi berikutnya yang secara
konstan terus berevolusi dan berkembang,
yang tercipta dalam komunitas lokal dan
masyarakat adatnya. Oleh karenanya,
berdasarkan Pasal 15 ayat ke-4 Konvensi
Bern untuk Pelindungan Karya Sastra dan
Artistik, EBT dapat memenuhi syarat untuk
dikategorikan dalam pelindungan hak cipta,
terutama karena hak cipta dapat melindungi
karya-karya yang tidak diketahui pemiliknya
dan karya-karya yang dibuat oleh kelompok/ Foto Kain Kente22
komunitas/masyarakat.
Indonesia mengatur EBT pada Pasal 38 Kain Kente adalah bentuk jalinan tenun dengan
ayat 1 UU No. 28/2014 tentang Hak Cipta pola-pola “dijalin ke dalam kain di blok bolak-
yang menetapkan bahwa “Hak Cipta atas EBT balik sehingga ketika garis-garis itu dijahit
dipegang oleh negara”, yang dimaksud dengan bersama untuk membentuk sepotong kain efek
EBT mencakup salah satu atau kombinasi keseluruhan adalah bahwa dari papan catur”.
bentuk ekspresi sebagai berikut20:
Kain mosaik ini dibuat dari benang warna warni
a. verbal tekstual, baik lisan maupun tulisan, dengan desain yang menggambarkan kejadian
yang berbentuk prosa maupun puisi, dalam sejarah atau kepercayaan sosial dari seseorang
berbagai tema dan kandungan isi pesan, komunitas yang penting dan pengalamannya.
yang dapat berupa karya susastra ataupun Kain ini diproduksi oleh Asante Etnic Group dan
narasi informatif; terkait dengan royalty untuk Asante.23
b. musik, mencakup antara lain: vokal,
instrumental atau kombinasinya;
c. gerak, mencakup antara lain: tarian; Sekitar tahun 1980, imitasi dari kain
d. teater, mencakup antara lain: pertunjukan Kente muncul pada tekstil yang beredar
wayang dan sandiwara rakyat; di pasar seluruh dunia. Kejadian ini
e. seni rupa, baik dalam bentuk dua dimensi tentu saja mengundang perhatian
maupun tiga dimensi yang terbuat dari Pemerintah Ghana mengenai bagaimana
berbagai macam bahan seperti kulit, kayu, melindungi kain kente tersebut dalam
bambu, logam, batu, keramik, kertas, suatu peraturan perundang-undangan.
tekstil, dan lain-lain atau kombinasinya; UU Hak Cipta di Ghana ditujukan
dan untuk menanggapi masalah ini. Pasal
f. upacara adat. 76 UU Hak Cipta 2005 Ghana, mengatur
folklore didefinisikan sebagai “ekspresi
Selanjutnya, Pasal 39 UU Hak Cipta sastra, seni dan ilmiah milik warisan
mengatur dalam hal Ciptaan tidak diketahui budaya Ghana yang dibuat, dilestarikan
Penciptanya dan Ciptaan tersebut belum dan dikembangkan oleh komunitas etnis
dilakukan pengumuman, maka Hak Cipta Ghana atau oleh penulis Ghananian
atas Ciptaan tersebut dipegang oleh Negara yang tidak dapat diidentifikasikan, dan
untuk kepentingan Pencipta. termasuk Kente dan desain Adrinkra,
Sebagai perbandingan untuk menjelaskan dan Ciptaan serupa yang ditunjuk di
hubungan antara Hak Cipta dan EBT, di bawah Undang-Undang ini menjadi
bawah ini disampaikan contoh kasus Kain ciptaan dari folklore. “Ekspresi dari
Kente di Ghana: 21 folklore yang dilindungi dibawah UU Hak

Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018 9


FOKUS
Cipta ini terhadap reproduksi, komunikasi ke seni tradisional oleh wanita lokal yang
publik, adaptasi, terjemahan, dan transformasi telah mewariskan keterampilan dari
lainnya. Hak atas folklore diberikan kepada generasi ke generasi.
Presiden atas nama dan dalam kepercayaan
Pemerintah Republik Ghana.24
Contoh kasus Kain Kente di Ghana Keranjang Sisal diberi merek
menunjukkan bahwa peraturan perundang- “Taita Basket”dan telah didaftar
undangan KI diadaptasi untuk mengatur oleh Kelompok penenun
pelindungan atas EBT/PT, yang dalam kasus keranjang dari berbagai desa
ini UU Hak Cipta Ghana melindungi EBT “Kain kini bekerja bersama di bawah
Kente” dari penyalahgunaan atau eksploitasi payung “Asosiasi Taita Baskets”
PTEBT tanpa izin (misappropriation). sebagai Merek Kolektif.

B. MEREK – EBT Berkat tanda ini, keranjang mereka akan


Disamping itu, Indonesia juga mengatur mudah dibedakan dari produk sejenis dan
EBT dalam UU Merek dan Indikasi geografis standar kualitas yang terkait dengan merek
UU No. 20/2016, yaitu Pasal 72 ayat 7 C: akan membantu meningkatkan kepercayaan
“Penghapusan Merek Terdaftar atas pada produk, serta mendorong penjualan dan
prakarsa Menteri dapat dilakukan jika ekspansi.27
memiliki kesamaan pada keseluruhannya
dengan Ekspresi Budaya Tradisional, warisan
budaya tak benda, atau nama atau logo yang
sudah merupakan tradisi turun temurun”.
Sampai tulisan ini dibuat, Kantor KI Indonesia
belum pernah melakukan penghapusan atas
Merek Terdaftar dimaksud.25
Sebagai perbandingan dengan negara
lain, di Komunitas Andean, termasuk Negara
Plurinasional terdiri dari Bolivia, Colombia,
Ecuador dan Peru, menetapkan Putusan 486
Pasal 139 (g) yang mengatur bahwa tanda C. PATEN DAN PT – SDG
yang terdiri dari nama-nama indigenous, afro- Pengertian Paten menurut Pasal (1)
american atau komunitas local, atau nama- UU Paten Nomor 13 Tahun 2016, adalah
nama, kata, huruf, karakter, atau tanda yang hak eksklusif yang diberikan oleh negara
digunakan untuk membedakan barang dan kepada inventor atas hasil invensinya
jasanya atau cara dari memprosesnya, atau di bidang teknologi untuk jangka
yang menyatakan ekspresi dari kebudayaan waktu tertentu melaksanakan sendiri
dan prakteknya, tidak dapat didaftar sebagai invensi tersebut atau memberikan
Merek, kecuali apabila permohonan diajukan persetujuan kepada pihak lain untuk
oleh komunitas sendiri atau atas izinnya.26 melaksanakannya.
Sejumlah permohonan merek telah ditolak Syarat utama suatu invensi diberi
berdasarkan Pasal 139 (g) Putusan 486, pelindungan Paten (Patentabilitas)
misalnya permohonan merek “WAYUU” adalah:
ditolak di Colombia dan merek “SHUARA” 1. Memiliki sifat Novelty (kebaruan): Sifat
ditolak di Ecuador karena merupakan nama kebaruan (novelty) ini dilihat secara
masyarakat adat. universal; namun, pelindungan
Di Kabupaten Taita Taveta di Kenya, bersifat teritorial artinya pelindungan
terdapat kerajinan (handikraf) “Keranjang hukum atas Paten hanya diberikan
sisal” yang dianggap sebagai harta daerah. di negara tempat pengajuan
Keranjang unik ini diproduksi sesuai dengan permohonan Paten.

10 Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018


FOKUS
2. Mempunyai langkah Inventif: Jika Invensi publik (publicly used) (ini akan membutuhkan
tersebut bagi seseorang yang mempunyai bukti kapan dan di mana digunakan); atau
keahlian tertentu di bidang teknik secara lisan diungkapkan (membutuhkan
merupakan hal yang tidak dapat diduga bukti).28
sebelumnya (non-obvious). Dengan demikian, PT dapat dijadikan dasar
3. Dapat diterapkan dalam industri: Jika untuk menolak permohonan Paten. Sebagai
Invensi dapat dilaksanakan dalam contoh sebuah perusahaan mengajukan
industri sebagaimana diuraikan dalam permohonan Paten “Rooibos and Inflammation”
Permohonan. Jika berupa Produk yang ke European Patent Office (EPO) dengan klaim
dapat diterapkan dalam industri harus utama “penggunaan komposisi yang terdiri
mampu dibuat secara berurang-ulang dari Aspalathus Linearis atau ekstraknya
(secara massal) dengan kualitas yang sama. untuk persiapan produk untuk mengobati
Jika berupa Proses maka proses tersebut dan/atau mencegah gangguan inflamasi”.
harus mampu dijalankan atau digunakan Pada permohonan dimaksud diungkapkan
dalam praktek. “rooibos” (Aspalathus Linearis) adalah semak
Pengertian PT telah dijelaskan di atas, belukar berwarna merah yang ditemukan di
pelindungan PT mencakup antara lain Afrika Selatan dan “rooibos” sangat popular
pengetahuan pengobatan termasuk obat dari generasi ke generasi serta memiliki zat
terkait dan tata cara penyembuhan, serta untuk anti-inflamasi. 29
pengetahuan yang terkait dengan SDG. SDG Contoh kasus lainnya dari India, sebuah
dan PT yang dikembangkan lebih lanjut dapat perusahaan mengajukan Paten ke EPO dengan
menjadi suatu produk/proses/metode yang invensi “Oral composition containing extracts
lebih bernilai ekonomi yang dapat kemudian of Myristica fragrans and related methods”
dilindungi dengan sistem HKI yaitu Paten. (Komposisi oral yang mengandung ekstrak
Oleh karenanya, masalah yang sangat penting Myristica fragrans (Nutmeg/Pala) dan metode
bagi masyarakat adat dan komunitas lokal terkait) dengan klaim utama “Komposisi oral
adalah hubungan antara PT dan persyaratan terdiri dari kombinasi ekstrak yang terdiri dari
paten (Patentabilitas) terkait dengan novelty ekstrak dari myristica fragrans dan ekstrak
dan langkah inventif. alami selain ekstrak dari myristica fragrans
Untuk mendapatkan pelindungan paten, dan carrier yang dapat diterima secara oral”.
suatu invensi harus novelty (baru) dan inventif, Sesuai prosedur EPO melakukan penilaian
novelty (baru) dinilai dengan membandingkan dan searching prior art, lalu ditemukan
dengan invensi yang sesuai/relevant dengan sejumlah dokumen yang mengantisipasi
invensi sebelumnya (prior art). Secara umum, permohonan Paten tersebut, antara lain dua
prior art terdiri dari segala sesuatu (everything) referensi yang terkait dengan PT dari Indian
yang diketahui atau diungkapkan sebelum Traditional Knowledge Digital Library of India
tanggal permohonan paten diajukan di kantor (TKDL).30
Paten dan yang relevan dengan invensi sesuai Indian TKDL adalah kompilasi TK yang
dengan penjelasan invensi secara keseluruhan tersedia dari literatur yang ada pada sistem
atau sebagian. pengobatan India (yaitu Ayurveda, Unani,
Pengertian prior art secara teori mencakup Siddha dan Yoga), yang ditampilkan dalam
apa saja dan segala sesuatu yang pernah bentuk digital dan diterjemahkan dalam
dibuat tersedia untuk umum di mana pun Lima bahasa internasional (Inggris, Perancis,
di dunia dalam bahasa apa pun. Meskipun Jerman, Japan dan Spanyol). TKDL sekarang
dalam praktek, tidak ada yang mempunyai tersedia untuk Kantor Paten yang telah
akses pada seluruh pengetahuan di dunia menandatangani MoU/perjanjian untuk akses
dan terdapat suatu batasan bagi kantor Paten dan perjanjian non-disclosure dengan syarat
untuk menilai permohonan Paten. Kantor Paten menggunakan TKDL secara
Selanjutnya, PT dapat dianggap prior art ekslusif untuk tujuan searching Paten dan
jika sudah pernah: dipublikasi, digunakan oleh pemeriksaan (examination) Paten.31

Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018 11


FOKUS
Atas invensi di atas India TKDL mengajukan (3) Pembagian hasil dan/ atau akses
observasi pihak ke-tiga dengan mengutip pemanfaatan sumber daya genetik dan/
empat dokumen prior art. Kemudian, Divisi atau pengetahuan tradisional sebagaimana
Pemeriksaan EPO mempertimbangkan data dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
TKDL dan menyatakan invensi tidak memenuhi dengan peraturan perundang-undangan
persyaratan patentabilitas yaitu tidak ada dan perjanjian internasional di bidang
langkah inventif, sehingga diputuskan paten sumber daya genetik dan pengetahuan
ditolak. tradisional.
Di samping itu, PT bisa juga mendapat
pelindungan Paten apabila terdapat IV. BENTUK-BENTUK SISTEM PELINDUNGAN
pengembangan dari PT. Contoh menarik ATAS SDGPTEBT
kasus berasal dari Australia, Perusahaan suku Untuk melindungi, mengantisipasi, mencegah
Aborigin Chuulangun dan University of South penyalahgunaan dari SDGPTEBT di tingkat nasional,
Australia melakukan penelitian berdasarkan regional dan internasional dapat dilakukan beberapa
tanaman obat semak. Mereka secara bersama cara sebagai berikut:
melakukan penelitian di laboratorium dan
menemukan senyawa tertentu (compounds) A. LEGAL MEASURES (ATURAN HUKUM)
yang dapat digunakan untuk perawatan 1. POSITIVE PROTECTION :
inflamasi. Sebagai hasil, paten diberikan Indonesia mengatur pelindungan PT
kepada Perusahaan suku Aborigin Chuulangun dan EBT yang telah diadaptasi di dalam
dan University of South Australia dengan peraturan perundangan-undangan dibidang
invensi “Anti-inflammatory compounds”. Salah KI. Sebagai contoh UU Merek dan Indikasi
satu inventor, David Claudie, adalah sesepuh geografis No. 20/2016 Pasal 72 ayat 7 C;
komunitas Chuulangun yang mengetahui Pasal 26 UU No. 13/2016 tentang Paten;
tanaman obat yang tumbuh di sana melalui dan Pasal 38 UU Hak cipta No. 28/2014.
garis keturunan ayahnya. Perusahaan suku
Aborigin Chuulangun dan University of 2. DEFENSIVE PROTECTION:
South Australia menandatangani perjanjian Penyusunan dan pembuatan
untuk bahwa senyawa yang diidentifikasi Database atau Traditional Knowledge
adalah komersial dan mereka akan membagi Digital Library (TKDL) yang terkenal
keuntungan secara komersial.32 yaitu Indian TKDL. Tujuan dibentuknya
Terkait dengan invensi yang berkaitan Indian TKDL adalah untuk mencegah
atau menggunakan SDG dan/atau PT, UU penyalahgunaan PT India dimana data
Paten Indonesia No. 13/2016 mengatur berisi sistem pengobatan dari Ayurvedic,
harus disebutkan dengan jelas dan benar asal Unani, Siddha dan Yoga dalam bahasa
sumber daya genetik dan/atau pengetahuan lokal, fisik dokumen tersimpan dengan
tradisional tersebut dalam deskripsi dan rapi. India membangun TKDL sejak tahun
Pembagian hasil dan/ atau akses pemanfaatan 2001, dengan tujuan untuk melindungi
diatur Pasal 26: pengetahuan kuno dan tradisional India
(1) Jika Invensi berkaitan dengan dan/atau dari eksploitasi melalui biopirasi dan paten
berasal dari sumber daya genetik dan/atau yang tidak etis (misappropriation), dengan
pengetahuan tradisional, harus disebutkan mendokumentasikannya secara elektronik
dengan jelas dan benar asal sumber daya dan mengklasifikasikannya sesuai sistem
genetik dan/atau pengetahuan tradisional klasifikasi paten internasional.33
tersebut dalam deskripsi. Indonesia telah memiliki beberapa
(2) Informasi tentang sumber daya genetik database SDGPTEBT yang tersebar pada
dan/atau pengetahuan tradisional beberapa Kementerian dan Lembaga, hanya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masih belum ada koordinasi dan belum
ditetapkan oleh lembaga resmi yang diakui digunakan untuk pencegahan, antisipasi,
oleh pemerintah. penyalahgunaan SDGPTEBT yang terkait

12 Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018


FOKUS
punah. Pemberian bukti pencatatan Tari
Sining Gayo didasarkan pada kelengkapan
dokumen, bukti-bukti berupa video yang
dilampirkan saat pengajuan inventarisasi
diberikan secara lengkap.
Selain pembangunan Database (yang
tentunya akan banyak memakan biaya),
ada satu cara defensive protection yang
digunakan oleh Peru dengan membentuk
The National Commission Against
Biopiracy of Peru pada tahun 2006.
Komisi ini terdiri dari 13 anggota
Rooibos (Aspalathus linearis) - tanaman/minuman Kementerian terkait yang memonitor
Teh yang berasal dari masyarakat adat (indigenous
melalui PCT, permohonan Patent
people) Afrika
di seluruh dunia (USPTO, EPO,
dengan pelindungan KI, yang SIPO, JPO, dll) dan untuk selanjutnya
paling utama belum diklasifikasikan mengidentifikasi penggunaan SDG/PT dari
sesuai dengan sistem klasifikasi Paten Peru yang dipakai atau disalagunakan oleh
internasional. Beberapa database dimiliki negara lain.34 Lalu, pengajuan keberatan/
antara lain LIPI mempunyai InaBIF pembatalan atas permohonan Paten melalui
(Indonesia Biodiversity Information Kedutaan-kedutaan Besar Peru di seluruh
Facility), Kementerian Lingkungan Hidup dunia. Komisi Anti-Biopiracy Peru telah
dan Kehutanan membangun Data Base menyelesaikan 15 kasus biopiracy yang
Hasil Kegiatan Bioprospeksi dan Penelitian terkait dengan tanaman asli. Sebagai contoh,
Terkait SDG, Kementerian Pendidikan Komisi telah berhasil membatalkan enam
dan Kebudayaan mempunyai Database paten yang melibatkan akar maca (tanaman
kepercayaan-tradisi.kemdikbud.go.id. asli ke provinsi Andean di Peru Junín dan
Kementerian Hukum dan HAM (DJKI) Cerro de Pasco) untuk pembuatan obat-
membangun Database yang bernama obatan untuk pengobatan osteoporosis,
“Pusat Data Nasional KI Komunal Indonesia” gangguan tidur, dan peningkatan defisiensi
(website: www. dgip.go.id) berdasarkan testosteron di Jepang , Korea dan Eropa.35
Peraturan Menteri Hukum dan HAM No.
13 Tahun 2017 tentang Data Kekayaan B. PRACTICAL MEASURES (TINDAKAN YANG
Intelektual Komunal (KIK). Permen ini PRAKTIS)
mengatur mengenai inventarisasi KIK yang 1. PROTOKOL KOMUNITAS
dilakukan di Lingkungan Kementerian Komunitas memutuskan membuat protokol
Hukum dan HAM (dalam hal ini seluruh untuk pihak ketiga yang mengakses PT nya.
Kantor Wilayah Kemenkumham dan bekerja Komunitas menentukan aturan hukum
sama dengan Kementerian/Lembaga/ sendiri dengan Protocol unik, dinamis dan
Pemerintah Provinsi/Daerah). Dalam akan berubah dan berkembang untuk setiap
mengajukan pencatatan inventarisasi KIK, komunitas. Contoh: Protokol Kumunitas Ara
Kanwil Kemenkumham wajib mengisi dan Irititja Project (Australia), komunitas protokol
melengkapi formulir Inventarisasi SDG, mengatur bahwa peneliti harus memenuhi
PT, EBT dan Potensi IG disertai dengan certain guidelines untuk akses beberapa
dokumen dan bukti yang lengkap. bahan, mencakup confidentiality. Hak
Pencatatan inventarisasi EBT yang Kepemilikan dan Hak Cipta untuk komunitas
pertama diberikan kepada Tari Sining (bahkan material baru yang dihasilkan).36
Gayo yang dilaksanakan pada tanggal
17 September 2018. Tari Sining Gayo 2. FESTIVAL
merupakan tari sakral yang hampir Mempromosikan EBT melalui Festival

Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018 13


FOKUS
yang terkait dengan SDGPTEBT, contohnya,
Sekretariat Convention on Biological Diversity (CBD)
melaporkan keuntungan yang diperoleh pada skala
global dari obat-obatan herbal, telah mencapai nilai
US$60 miliar di tahun 2000. Dengan peningkatan
nilai ekonomi, menjadi tantangan bagi Indonesia
untuk mendapatkan manfaat (benefit) ekonomi dari
pemanfaatan dan eksploitasi SDGPTEBT Indonesia.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya
untuk melakukan pelindungan dan pemanfaatan
Pentas I La galigo di Esplanade Theatres on The Bay, Singapura SDGPTEBT sebagai berikut:
tanggal 12 Maret 2004 (www.robertwilson.com) 1. Sui generis peraturan perundang-undangan
SDGPTEBT yang sampai tulisan ini dibuat
atau pagelaran seni di luar negeri dengan belum selesai (positive protection).
strategi saling menghormati satu sama lain 2. Adaptasi aturan SDGPTEBT dalam peraturan
“a respect strategy” , mempersiapkan tanda perundang-undangan tentang HKI.
(sign) dan peringatan, serta pengawasan atas 3. Defensive protection melalui pembangunan
pelanggaran. Tanda akan terlihat pada tiket Database SDGPTEBT Nasional.
masuk, tempat pertunjukan, informasi leaflet, Dari ke-tiga upaya Pemerintah di atas, yang
program dan website. Pilihan lain misalnya sering digaung-gaungkan adalah pembentukan
dilarang merekam pertunjukan, diperbolehkan Database SDGPTEBT Tingkat Nasional, yang
direkam tetapi untuk tujuan personal pastinya memerlukan usaha dan dana yang tidak
dan dengan persetujuan dari kustodian.37 kecil, sampai saat ini belum terbentuk. Hampir
Sebagai contoh : pentas I La Galigo (cerita seluruh Kementerian/Lembaga di tingkat nasional
kepahlawanan dari Bugis) di Singapura. menganggap isu SDGPTEBT adalah penting dan
“urgent”, sehingga beberapa Kementerian/Lembaga
3. PELINDUNGAN TINGKAT INTERNASIONAL terkait memiliki Database sendiri mengenai SDG, PT
PELINDUNGAN SDPTEBT melalui atau EBT, yang artinya data SDGPTEBT tersebar di
perundingan WIPO Intergovernmental Kementerian/Lembaga.
Committee (IGC) on IP, GR, TK and TCE, dengan Database pada dasarnya hanyalah sebuah alat
mandate: melakukan “text-based negotiations” untuk memuat informasi yang dibutuhkan. Hal
bertujuan untuk menghasilkan perjanjian yang lebih penting adalah komitmen kuat yang ingin
dalam (teks) “international legal instruments” ditunjukkan dengan dilakukannya penyusunan
yang akan menjamin pelindungan yang efektif database tersebut. Oleh karena itu, sangat
atas GR, TK dan TCE. Indonesia berperan aktif diperlukan “political will” dan kebijakan nasional
sebagai “chair” Like Minded Countries” di forum yang sangat kuat untuk pembentukan Database
IGC WIPO GRTKTCE. SDGPTEBT Nasional.
Selain pembentukan Database, Indonesia perlu
V. PENUTUP segera membentuk Komisi Nasional Pemberantas
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya Biopiracy seperti yang telah dilakukan oleh negara
akan SDG, PT, EBT di dunia. Bagai dua sisi mata uang Peru. Komisi Nasional Peru terbukti efektif untuk
yang berbeda, SDGPTEBT memiliki kepentingan melawan penyalahgunaan SDGPTEBT Peru yang
moral berupa nilai budaya, sosial dan spiritual. dilakukan oleh pihak lain.
Pada sisi lainnya, SDGPTEBT memiliki kepentingan Dari semua argumentasi di atas, tantangan
ekonomi yang tinggi. SDGPTEBT memerlukan bagi Indonesia agar jangan terlalu “sibuk” dengan
pelindungan dari kemungkinan klaim kepemilikan, urusan masing-masing, yang akhirnya membuat
pencurian ataupun pemanfaatan komersial tanpa kita semua menjadi lengah, sampai pada akhirnya
izin terhadap kekayaan SDGPTEBT oleh pihak kita semua baru tersadar bahwa SDGPTEBT telah
asing. Data mencatat bahwa terdapat peningkatan dimanfaatkan, diambil bahkan mungkin telah
nilai ekonomi yang tinggi dari pemanfaatan HKI “habis” dimanfaatkan oleh pihak asing. n

14 Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018


FOKUS
Sumber Tulisan dan Gambar

Ika Ahyani Kurniawati, SH, LL.M, Penulis adalah Kasubdit Pemberdayaan


1
Communities”
KI (2016 - sekarang), Direktorat Kerja Sama dan Pemberdayaan KI, DJKI, https://www.khanacademy.org/humanities/art-africa/west-africa/
22

yang salah satu tugas pokok dan fungsi (TUSI) Subdit.Pemberdayaan KI ghana/a/kente-cloth
adalah bertanggungjawab atas Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) dan h t t p s : / / d i g i t a l c o m m o n s. l aw. g g u. e d u / c g i / v i e wc o n t e n t .
23

Inventarisasi KIK. cgi?article=1156&context=annlsurvey dan Publikasi WIPO 2017, “Protect


https://en.wikipedia.org/wiki/Copyright_law_of_Indonesia, Pada tahun
2
and Promote Your Culture”: A practical Guide to Intellectual Property for
1958, Perdana Menteri Djuanda menyatakan Indonesia bergabung dengan Indigenous People and Local Communities”
Konvensi Berne sehingga Indonesia dapat mengambil keuntungan dari Ibid.
24

karya intelektual, kreativitas, dan inisiatif dari negara-negara asing tanpa Diskusi via whatsapp (WA) dengan Pemeriksa Merek dan Subdit.
25

harus membayar royalti. Pelayanan Hukum Dit. Merek


Basuki Antariksa, Ahli Peneliti Muda pada Asisten Deputi Industri
3 26
Publikasi WIPO 2017, “Protect and Promote Your Culture”: A practical
dan Regulasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata. pada makalah yang Guide to Intellectual Property for Indigenous People and Local
disampaikan pada kegiatan diskusi bertema “Jaring Masukan tentang Communities” Hal. 44
Upaya Pengembangan Database Sumber Daya Genetik, Pengetahuan http://www.wipo.int/cooperation/en/funds_in_trust/japan_fitip/
27

Tradisional, dan Ekspresi Budaya Tradisional (SDGPTEBT) Nasional, di Bogor, news/2017/news_0001.html


1 November 2018, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kerja 28
Publikasi WIPO 2017, “Protect and Promote Your Culture”: A practical
Sama Multilateral – Kementerian Luar Negeri RI. Penulis menggunakan Guide to Intellectual Property for Indigenous People and Local
kalimat “timbul tenggelam” atas isu PTEBT (SDG) di Indonesia. Communities” Hal. 34
Ibid
4
Ibid dan http://worldwide.espacenet.com/publicationDetails
29

https://news.detik.com/berita/1951961/lindungi-kekayaan-budaya-
5 30
Publikasi WIPO 2017, “Protect and Promote Your Culture”: A practical
indonesia-butuh-payung-hukum-internasional Guide to Intellectual Property for Indigenous People and Local
https://www.kemlu.go.id/id/berita/siaran-pers/Pages/Like-Minded-
6
Communities” Hal. 35
Countries-Meeting-LMCM-Ketiga.aspx Indonesia sampai saat ini belum mempunyai perjanjian dengan India
31

Parlagutan Lubis, Presentasi “Isu-isu terkini mengenai Kekayaan Intelektual”


7
tentang TKDL, sementara itu Kantor KI Malaysia sudah mempunyai
disampaikan pada Pelatihan Konsultan KI 2016. MyTKDL yang mempunyai perjanjian dengan TKDL India
Publikasi WIPO 2015, “Intellectual Property and Genetic Resources,
8 32
Publikasi WIPO 2017, “Protect and Promote Your Culture”: A practical
Traditional Knowledge dan Traditional Cultural Expressions” Guide to Intellectual Property for Indigenous People and Local
Ibid.
9
Communities” Hal. 37
10
Pasal 1 Convention on Biological Diversity (CBD) https://en.wikipedia.org/wiki/Traditional_Knowledge_Digital_Library
33

11
UU No. 11 Tahun 2013 tentang Pengesahan Protokol Nagoya http://sullivanlaw.net/peru-is-leader-fight-against-biopiracy-says-wipo-
34

12
Op.cit. hal. 13 regional-director/
13
http://apps.who.int/medicinedocs/en/d/Jh2996e/6.3.html https://www.ictsd.org/bridges-news/biores/news/peru-successful-in-bid-to-
35

14
Publikasi WIPO 2015, “Intellectual Property and Genetic Resources, protect-traditional-knowledge
Traditional Knowledge dan Traditional Cultural Expressions” hal. 15 http://irititja.com/index.html
36

15
Kutty, P.V.V.G. 1999. National Experiences with the Protection of Expressions of Ms. Kiri Toki, Presentasi dari WIPO “Traditional Knowledge and Traditional
37

Folklore/Traditional Cultural Expressions: India, Indonesia and the Philippines. Cultural Expressions, an overview of Policy and Legal Issues from a
WIPO Publication No. 912(E). Intellectual Property Perspective”
16
WIPO Publication 2012, “Intellectual Property and The Safeguarding of
Traditional Cultures” Gambar
17
Publikasi WIPO 2015, “Intellectual Property and Genetic Resources, 1. Bahan Jamu: https://www.youtube.com/watch?v=uGBxeevh6OU
Traditional Knowledge dan Traditional Cultural Expressions” hal. 11 2. Bawang Putih: https://www.youtube.com/watch?v=P6ewsWY-g1I
18
http://www. wikipedia.org 3. Mikroorganisme: https://www.youtube.com/watch?v=vYaewg_GWTE
19
ibid 4. Rooboios: http://pouringtea.com/tag/aspalathus-linearis/
20
Penjelasan Pasal 38 UU Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 https://www.seedsforafrica.co.za/products/aspalathus-linearis-rooibos-tea-tree-
21
Publikasi WIPO 2017, “Protect and Promote Your Culture”: A practical indigenous-south-african-tree-10-seeds
Guide to Intellectual Property for Indigenous People and Local 5. http://www.robertwilson.com/i-la-galigo/

Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018 15


KOLOM
KEKAYAAN INTELEKTUAL
DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
OLEH :
Dr. Andrieansjah*

Kekayaan Intelektual Sebagai Motor Penggerak Saat ini, ekspor dan impor barang jadi dan jasa
Ekonomi telah digantikan dengan “trade in bits and pieces”
Era new economy atau ekonomi baru saat ini atau “trade in tasks” melalui nilai (value) atau rantai
dapat diartikan suatu dunia di mana orang-orang suplai (supply chain) global atau regional, di mana
bekerja dengan otak bukan dengan tangan mereka. berbagai fungsi konseptualisasi, pengembangan,
Dunia dengan teknologi komunikasi menciptakan produksi, distribusi, dan tindak lanjut pelayanan
kompetisi global. Dunia dengan inovasi lebih penting barang dan jasa meningkat secara terbagi-bagi baik
dari produksi massal. Dunia di mana investasi di dalam negeri ataupun lintas negara.
membeli konsep atau cara baru untuk menciptakan Ekonomi global telah berkembang berdasarkan
situasi ini dibanding menggunakan mesin baru. pengetahuan dan inovasi (knowledge and innovation),
Dengan demikian ada tiga klaim terkait new economy. dan pertanyaan apakah KI menjadi pusat dari
Yang pertama, kemajuan teknologi informasi ekonomi global masih menjadi perdebatan. Negara
memiliki pengaruh yang besar terhadap dunia kerja industri maju memiliki keunggulan komparatif
dan industri. Yang kedua, ekonomi bersifat global, dalam produksi inovasi dan pengetahuan, untuk itu
barang dan jasa diproduksi dan didagangkan dalam sistem KI yang rumit menjadi kepentingan mereka.
cakupan pasar dunia yang didukung teknologi Hal ini juga dapat menjamin arus dana yang sebagian
komunikasi baru. Dan yang ketiga, ketrampilan besar berupa royalti di bidang paten dan hak cipta
dan kreativitas individu meningkat penting dalam dari negara berkembang kepada negara maju, untuk
dorongan informasi di dunia global ini. Investasi menggantikan pendapatan yang hilang dari ekspor
membeli konsep atau cara baru untuk menciptakan sebelumnya berupa produk industri tradisional yang
situasi ini dibanding menggunakan mesin baru. saat ini sebagian besar diimpor dari negara-negara
Ada dua tujuan perlindungan hak Kekayaan berkembang.
Intelektual (KI) dikaitkan dengan pembangunan Akan tetapi penafsiran ini masih kurang
ekonomi. Tujuan yang pertama, untuk lengkap, berdasarkan beberapa alasan, yakni: (1)
mempromosikan investasi di bidang kreasi Sistem KI yang rumit tidak hanya kepentingan
pengetahuan dan inovasi bisnis dengan memberikan dari negara maju; (2) Negara industri maju
hak eksklusif untuk menggunakan dan menjual memiliki kepentingan untuk pertumbuhan yang
pengembangan baru dari teknologi, barang dan cepat di seluruh negara berupa pertumbuhan
jasa. Tujuan yang kedua, untuk mempromosikan dalam munculnya pasar dan negara berkembang
penyebaran pengetahuan baru secara luas dengan yang menjadi hadiah bagi negara-negara maju;
mendorong (atau mensyaratkan) pemilik hak, untuk (3) Setiap orang memiliki kepentingan dalam
menempatkan invensi dan ide mereka di pasar. mempromosikan barang-barang publik global
Namun terdapat trade-off di antara kedua dalam melakukan sesuatu, contohnya mengenai
tujuan ini. Jika sistem perlindungan KI terlalu peringatan global (global warning); dan (4)
berlebihan, maka dapat membatasi manfaat sosial Kepentingan kemanusiaan untuk menghindari
dari invensi dengan mengurangi insentif untuk penderitaan yang tidak diinginkan, baik itu
menyebarluaskan hasil invensi tersebut. Akan kekurangan makanan atau layanan kesehatan
tetapi, sistem perlindungan yang terlalu lemah yang atau sejenisnya. Dalam hal ini bukan hanya isu
mengurangi inovasi yang akan berdampak terhadap kuat atau lemahnya hak, tetapi rancangan yang
pengembalian investasi (return of investment). sesuai terhadap sistem KI.
Dengan demikian, suatu kebijakan yang seimbang Empat proposisi terkait sistem KI yang ideal:
diperlukan untuk mewujudkan kondisi pasar yang (1) Sistem KI yang sesuai dengan negara industri
sesuai dan kondusif untuk berkembang. maju belum tentu sesuai untuk negara-negara

16 Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018


KOLOM
berkembang; (2) KI hanya salah satu komponen Knowledge-Based Economy (KBE)
dari sistem inovasi negara; (3) Berbagai cara Dalam era globalisasi saat ini, pengetahuan telah
mereformasi sistem KI dan sistem inovasi baik di meningkat menjadi pendorong utama terhadap
negara maju maupun negara berkembang yang pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial di
akan meningkatkan inovasi bersamaan dengan masa yang akan datang. Organisation for Economic Co-
kesejahteraan sosial; dan (4) konsekuensi negatif operation and Development (OECD) menyampaikan
untuk kesejahteraan dan pertumbuhan dengan kecenderungan pertumbuhan ke arah investasi
sistem KI saat ini (termasuk Agreement on Trade teknologi tinggi, peningkatan kemampuan tenaga
Related Aspects of Intellectual Property Rights/ kerja, dan pencapaian produktivitas secara
TRIPS Agreement) lebih kepada negara berkembang bersama. Sekitar lebih dari 50% GDP dari berbagai
dibanding negara maju. negara diperoleh melalui knowledge-based.
Sepanjang sejarah banyak masyarakat Dengan demikian, KI menjadi fokus yang perlu
menganggap kreasi intelektual seperti invensi diperhatikan.
teknologi, karya seni dan sastra sebagai properti dari Pengetahuan ekonomi menempatkan pentingnya
inventor dan pencipta. Hak kekayaan intelektual dalam pemahaman dan pengelolaan pengetahuan
(HKI) memberikan pemilik KI kekuatan penegakan berdasarkan aset seperti inovasi dan know-how.
hukum untuk mencegah pihak lain menggunakan KI telah menjadi faktor penting dalam menghadapi
kreasi intelektual atau mengatur persyaratan perubahan lingkungan perdagangan yang ditandai
penggunaan dari karya tersebut. Di negara- dengan fitur-fitur yakni global competition, high
negara industri saat ini, HKI menjadi bagian dari innovation risks, short product cycle, kebutuhan
infrastruktur institusional yang mendorong investasi terhadap perubahan teknologi yang sangat cepat,
swasta dalam riset dan pengembangan formal serta investasi yang tinggi dalam riset dan pengembangan,
aktivitas inventif dan kreatif lainnya. produksi dan pemasaran serta kebutuhan sumber
Sebaliknya, sebagian besar negara berkembang daya manusia dengan kemampuan yang tinggi.
tidak menggantungkan kepada perlindungan HKI Dengan terbukanya perdagangan barang dan jasa,
sebagai mekanisme utama untuk mendorong menjadi rentan terjadinya pelanggaran hak KI yang
inovasi. Selanjutnya, untuk memperluas perbedaan berdampak terhadap kurangnya pengembalian
yang signifikan dalam mengonrol kepemilikan modal yang akan dialami oleh penghasil atau
hak lintas negara, negara berkembang telah kreator pengetahuan. Pengembang produk dan
menerapkan penyebaran ilmu pengetahuan yang teknologi memerlukan jaminan biaya riset-
cepat secara tradisional dengan pengeluaran biaya pengembangan dan biaya lainnya dikaitkan dengan
perlindungan KI milik pendaftar asing. Selama pengenalan produk baru di pasar dapat ditutup
dekade terakhir, meskipun demikian, bidang KI dan mendapatkan keuntungan yang cukup untuk
terlihat telah mengalam perubahan yang besar melaksanakan investasi dalam riset-pengembangan
dengan dampakyang signifikan terhadap negara yang berkelanjutan.
berkembang. Perubahan ini disebabkan akibat Penyebaran yang pesat di bidang ilmu
pergeseran kebijakan internasional dan di sisi lain pengetahuan dan teknologi memberikan dampak
akibar munculnya teknologi-teknologi baru. yang baik terhadap kehidupan sosial akan tetapi
Dalam sisi kebijakan, banyak negara maju berdampak buruk terhadap pengembalian pribadi.
mendorong perlindungan KI yang lebih kuat melalui Tak ada seorangpun ingin menginvestasi dalam
aksi bilateral, regional, dan multilateral. Dalam kreasi ilmu pengetahuan jika pembagian secara
konteks ini, TRIPS Agreement yang menjadi salah bebas (free sharing) dan penyebarannya terjadi
satu perjanjian yang dimasukkan dalam salah satu terlalu cepat.
perjanjian World Trade Organization (WTO). Meskipun Produksi pengetahuan dan KI sangat berkaitan
TRIPS Agreement tidak akan mempromosikan erat. Terdapat dua model dalam produksi
suatu standar tunggal pelindungan KI yang pengetahuan dan inovasi yakni linear model (model
diterapkan di seluruh dunia, namun perjanjian ini linier) dan interactive model (model interaktif).
menghamparkan pondasi untuk konvergensi ke Untuk model linier, riset dasar dilaksanakan
arah standar perlindungan yang lebih tinggi dalam oleh universitas dan lembaga riset publik dengan
skala global. sedikit atau tanpa tujuan komersil, sementara yang

Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018 17


KOLOM
dilaksanakan untuk maksud komersil diterapkan. riset publik diperlukan karena hasil riset dasar
Selanjutnya perbaikan dan penyempurnaan merupakan barang publik (public goods), di mana
terhadap spesifik proses dan produk dilakukan, ketika sudah diproduksi menjadi bermanfaat bagi
serta pengujiannya adalah pengembangan dan masyarakat jika hasil riset ini disebarluaskan.
diharapkan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Pekerjaan downstream dimotivasikan dengan adanya
yang memerlukannya untuk eksploitasi komersil. prospek keuntungan komersil, dan dilaksanakan
Output pengetahuan dalam setiap tahapan oleh lembaga riset privat.
dialihkan dalam tahap selanjutnya, melibatkan Saat ini, model linier mendapat berbagai kritikan
perbaikan-perbaikan secara konstan dari teori- karena penerapannya terbatas. Hal ini dikarenakan,
teori umum menjadi penerapan-penerapan khusus. dalam era globalisasi saat ini, telah terjadi feedback
Dalam model ini KI lebih focus terhadap proses yang kompleks dalam proses produksi pengetahuan
downstream participants. Dalam model ini, sektor di berbagai bidang.

Diagram model linier:

PUBLICLY COMMERCIALLY
FUNDED FUNDED

COMMERCIAL
APPLIED SCIENCE & MARKET
DEVELOPMENT &
BASIC SCIENCE TECHNOLOGY DEMAND
PRODUCTION

PUBLICLY PROPRIETARYKNOWL
KNOWLEDGE EDGE

Selanjutnya, model interaktif, merupakan suatu Peran KI menjadi lebih penting dalam model ini,
model sistem produksi pengetahuan dan inovasi akan tetapi masih mengutamakan perhatian dari
yang menekankan terhadap peran feedbacks pengambil keputusan komersil.
pengetahuan dalam setiap tahapan proses inovasi.

Diagram model interaktif:

Prototypes,
Results Specifications Products

COMMERCIAL
APPLIED SCIENCE & MARKET
DEVELOPMENT &
BASIC SCIENCE TECHNOLOGY DEMAND
PRODUCTION

Targeted Funding Technical


Requirements Market Needs

18 Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018


KOLOM
Saat ini, sistem ilmu pengetahuan secara publik untuk mengurangi ketergantungan dari
fundamental telah berubah dengan kondisi sebagai pendanaan publik secara langsung, dalam
berikut: Masuknya seluruh sistem ilmu pengetahuan dukungan komersil.
dan teknologi (iptek) sebagai elemen penting dalam o Kompleksitas teknologi mengarah kepada
kompetisi ekonomi, khususnya menjadi bagian meningkatnya kebutuhan untuk berkolaborasi
sistem inovasi, baik bagi perusahaan-perusahaan untuk memenuhi keahlian dan pengetahuan
swasta maupun pemerintah. yang diperlukan.

o Internasionalisasi sistem iptek. Banyak para ahli telah menekankan bahwa fokus
o KI yang sebelumnya dipertimbangkan menjadi kebijakan teknologi saat ini terhadap sistem inovasi
perhatian nasional, saat ini telah berubah danjaringan,daripadaterhadapkomponenorganisasi.
menjadi perhatian internasional. Kolaborasi diantara seluruh lembaga riset menjadi
o Pengakuan harmonisasi dan reciprocal terhadap hal yang mendasar di berbagai bidang. Saling kerja
pentingnya KI oleh perusahaan dan banyak sama antara lembaga ini didefinisikan dengan
pembuat kebijakan sebagai kebutuhan bagi karakteristik pengetahuan dan KI yang mengalir
perdagangan internasional. di antara mereka. Pertimbangan yang dapat
o Meningkatnya kesadaran pentingnya KI, diambil adalah bergerak dari model linier menjadi
khususnya oleh perusahaan-perusahaan besar model interaktif, di mana aktivitas-aktivitas para
dan memiliki pengaruh secara politik, sebagai pesertanya dapat dikonvergensikan atau disatukan.
sarana strategi ekonomi dan persaingan. Sementara lembaga riset publik telah memasuki
o Perkembangan dalam bidang komunikasi, area riset (orientasi masalah atau riset kontrak)
khususnya biaya perjalanan udara dan jaringan yang sebelumnya menjaga badan komersial, juga
elektronik, bersamaan denvan internasionalisasi menjadi kasus bahwa perusahaan melakukan
pasar serta biaya tinggi dan risiko riset sebagai kontibusi substansial terhadap pengetahuan
bagian penting dari penelitian dan pengembangan publik. Peneliti-peneliti industri saat ini telah
publik yang dilaksanakan secara kolaboratif oleh menjadi sumber utama publikasi-publikasi jurnal,
berbagai jenis institusi dan diantara negara- menyumbang untuk keseluruhan proses kemajuan
negara yang berbeda. ilmu pengetahuan. Model konvergensi ini dapat
o Meningkatnya tekanan pada lembaga riset digambarkan sebagaimana diagram berikut ini:

PUBLIC GOOD RESEARCH


GOVERNMENT
GOVERNMENT
PRIVATISATION

CONTRACT
RESEARCH SPACE

OUTSOURCING EXTERNAL INCOME

INDUSTRY UNIVERSITIES
GOVERNMENT GOVERNMENT
APPLIED R&D BASIC RESEARCH

Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018 19


KOLOM
dalam hal ini negara-negara maju. Kebutuhan
industri lokal dan masyarakat sering diabaikan
atau dikesampingkan. Ruang kebijakan yang
tersisa bagi negara dibatasi. Namun demikian
masih terdapat beberapa ruang kebijakan yang
dapat dan harus digunakan untuk menyusun dan
menerapkan peraturan perundang-undangan di
bidang KI, khususnya terkait dengan area sensitif
seperti kesehatan publik, pembangunan industri,
pertanian, dan perlindungan lingkungan.5
Bagi negara-negara berkembang, masih
sangat penting untuk merancang suatu sistem
KI yang memaksimalkan transfer teknologi,
dengan memperbolehkan perusahaan lokal untuk
berkompetisi dan berinovasi dengan teknologi yang
ada. Contohnya dalam kasus paten, negara-negara
berkembang dapat memaksimalkan kesejahteraan
dan perkembangan dengan diberikan ruang kepada
pengikut teknologi untuk melakukan reverse
engineering dan akses terhadap teknologi yang sudah
KI dapat memberikan kontribusi terhadap dipatenkan melalui lisensi dibandingkan dengan
pembangunan ekonomi, karena KI merupakan hak menerapkan sistem perlindungan paten yang kuat.6
kebendaan yang bernilai ekonomi serta dapat beralih Untuk membentuk situasi hukum yang berpihak
dan dialihkan, karena pewarisan, hibah, wasiat, pada pembangunan, tergantung tidak hanya kepada
perjanjian tertulis, dan sebab lain yang dibenarkan kebijakan yang tepat di bidang KI, namun terkait
oleh perundang-undangan. juga dengan sejumlah peraturan lainnya seperti
Untuk menilai KI sebagai aset ekonomi, terdapat undang-undang kompetisi dan legislasi persetujuan
tiga pendekatan yakni (1) pendekatan pasar (market pemasaran produk tertentu seperti produk farmasi
approach); (2) pendekatan pendapatan (income dan agrokimia.7
approach); dan (3) pendekatan biaya (cost approach). Untuk dapat menjalankan sistem KI agar
Pendekatan pasar dilakukan menyediakan kerangka efektif diperlukan suatu strategi nasional KI.
kerja sistematis untuk memperkirakan nilai aset tidak Mengacu pada WIPO, strategi nasional KI adalah
berwujud berdasarkan analisis penjualan aktual suatu rangkaian tindakan yang diformulasikan
dan/atau transaksi lisensi berwujud yang sebanding dan diimplementasikan oleh pemerintah untuk
dengan obyek. Pendekatan pendapatan dilakukan mendorong dan memfasilitasi kreasi, pengembangan
dengan menyediakan kerangka kerja sistematis dan manajemen KI yang efektif. Dengan demikian,
untuk memperkirakan nilai aset tidak berwujud pengambilan kebijakan KI harus sebagai pusat
berdasarkan kapitalisasi pendapatan ekonomi atau pertemuan antara kebijakan KI dengan kebijakan
nilai sekarang dan nilai masa depan. Sedangkan, nasional lainnya daripada hanya mengejar
pendekatan biaya dilakukan dengan menyediakan perlindungan dan promosi KI sebagai suatu tujuan.8
kerangka kerja sistematis untuk memperkirakan Merancang legislasi KI yang berorientasi pada
nilai aset tidak berwujud berdasarkan prinsip pembangunan di negara berkembang tidaklah
ekonomi substitusi yang sepadan dengan biaya yang sederhana didasarkan berbagai alasan, yakni:9
akan dikeluarkan sebagai pengganti yang sebanding a. Pejabat pemerintah pada jajaran eksekutif dan
sebagaimana fungsi utilitas.4 pembuat undang-undang umumnya kurang
dalam penguasaan Undang-Undang KI.
Strategi Nasional KI b. Permasalahan KI merupakan isu cross-cutting
Peraturan perundang-undangan KI di negara- yang kepentingannya melibatkan beberapa
negara berkembang secara tidak langsung sangat departemen pemerintah yang sering tidak
kuat dipengaruhi oleh permintaan negara lain, memiliki kapasitas pemahaman KI atau

20 Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018


KOLOM
kurangnya koordinasi di antara departemen
tersebut.
c. Meskipun sulit untuk menentukan elemen yang
pro pembangunan yang merupakan bagian
berbeda dari isi legislasi KI, tidaklah mudah
untuk mengadaptasi peraturan tersebut
terhadap negara yang level pembangunannya
berbeda dan struktur produktivitasnya yang
khas.
d. Negara berkembang rentan dalam proses
perancangan dan penerapan legislasi KI,
terhadap pemaksaan yang dilakukan oleh
negara, pemerintah dan industri maju,
salah satu contohnya terhadap US Trade
Representative (USTR) Special 301 List yang Pada dasarnya pembangunan ekonomi
diterapkan oleh Amerika Serikat. dimaksudkan untuk mencapai tujuan nasional,
e. Beberapa negara berkembang telah diikat namun disadari bahwa bangsa Indonesia saat ini
tangan mereka dengan menandatangani FTA memiliki kekurangan dari segi modal, keahlian, dan
dan kesepakatan bilateral dengan Amerika teknologi.11 Salah satu untuk memenuhi kebutuhan
Serikat, Uni Eropa atau European Free ini melalui kebijakan alih teknologi yang salah
Trade Association (EFTA) yang kewajibannya satu sarananya adalah melalui sistem Kekayaan
menerapkan standar yang tinggi untuk Intelektual. Untuk dapat mendorong pembangunan
perlindungan di berbagai bidang KI. ekonomi, sistem KI harus dirancang sesuai dengan
f. Beberapa komponen KI seperti paten, merek, kondisi suatu negara, dan bukan persoalan lemah
hak cipta, desain industriyang memainkan atau kuatnya suatu sistem KI yang diterapkan.
peran berbeda dan memerlukan pendekatan Untuk menghasilkan sistem KI yang optimal perlu
yang berbeda. dipertimbangkan dua peran KI yakni satu sisi
menekankan peran KI dalam menyediakan insentif,
Sistem KI dan Pembangunan Berkelanjutan dan di sisi lain bagaimana peran KI menghalangi
Sebagai titik awal, sangat berguna untuk arus bebas pengetahuan.12
mengakui target keseluruhan perlindungan KI Pembangunan Berkelanjutan berkaitan erat
yang umumnya dapat diterima dan menyimpulkan dengan alih teknologi di bidang KI. Menurut United
peran potensialnya untuk menyeimbangkan dan Nations Conference on Trade and Development
menyesuaikan lingkup secara individual dan (UNCTAD), alih teknologi atau technology transfer
memperluas perlindungan untuk kebutuhan adalah peralihan pengetahuan secara sistematik
domestik dengan cara interpretasi dan implementasi untuk memproduksi suatu produk, untuk
istilah yang umum dan terbuka dalam ketentuan- menerapkan proses atau jasa dan tidak diperluas
ketentuan KI. Perlindungan KI pada umumnya pada transaksi yang melibatkan penjualan atau
bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, penyewaan barang.13 Bagi negara berkembang,
teknologi dan budaya serta kemajuan masyarakat, sangat penting untuk menerapkan sistem KI yang
dalam hal ini tidak hanya mengutamakan memaksimalkan kesempatan untuk transfer
penghargaan untuk para kreator dan inventor. teknologi dengan memperbolehkan perusahaan lokal
Dalam lingkungan pasar, eksklusivitas terbatas untuk berkompetisi dan berinovasi dengan teknologi
mengamankan suatu insentif untuk pengembangan yang ada. Misalnya dalam bidang Paten, negara
dan produksi barang dan jasa yang inovatif dan berkembang dapat memaksimalkan kesejahteraan
kreatif. Tanpa insentif tersebut, sebagai argumentasi dan pertumbuhan dengan memberikan ruang
tidak ada inovasi ataupun kreasi mengambil kepada pengikut teknologi untuk melakukan reverse
tempat untuk dipublikasikan atau hasilnya tetap engineering dan akses terhadap teknologi yang telah
dirahasiakan. Insentif ini menjamin diseminasi dan dipatenkan melalui lisensi daripada melalui sistem
difusi inovasi atau kreasi dalam masyarakat.10 perlindungan paten yang kuat.14

Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018 21


KOLOM
norma yang mendukung public domain yang kuat
dan menetapkan panduan untuk negara dalam
mengidentifikasi dan menyusun daftar karya-karya
public domain. Akses public domain harus tidak
terbatas terhadap organisasi-organisasi yang sudah
ada dalam yuridiksi tertentu, tetapi harus diperluas
terhadap daftar internasional mengenai materi
public domain.17
Untuk pengecualian dalam penelitian dan
eksperimen dalam paten, baik masyarakat dan
ilmuwan memiliki kepentingan yang sah untuk
dapat menggunakan pengungkapan paten untuk
mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan para inventor harus dapat secara
bebas bereksperimen menggunakan penemuan
Pada tahun 2007 World Intellectual Property paten atau proses untuk menghasilkan produk atau
Organization (WIPO) mengadopsi WIPO 45 proses yang lebih baik. Pengecualian ini dilandaskan
Development Agenda Recommendation (WIPO-DAR) pada suatu ide bahwa kunci dari kebijakan publik
tentang KI dan Pembangunan, sekaligus pada didasarkan pada undang-undang paten ditujukan
waktu yang bersamaan membentuk Committee on untuk memfasilitasi penyebaran dan kemajuan
Development and Intellectual Property (CDIP). WIPO- pengetahuan teknis dan memperbolehkan pemilik
DAR ini memperlihatkan pergeseran paradigma paten mencegah penggunaan eksperimental selama
kebijakan KI pada abad ke-21, dengan menolak masa perlindungan paten akan mencederai sebagian
konsep “one size” khususnya “super-size” model tujuan dari persyaratan, bahwa sifat invensi harus
undang-undang global KI. WIPO-DAR terbagi diungkapkan kepada publik.18
dalam enam kluster yakni: technical assistance, Pengecualian suatu penelitian didasari pada
norm setting, technology transfer, assessments and tujuan komersial atau non komersial kurang
studies, institutional matters dan others.15 WIPO-DAR dapat bekerja dengan meningkatnya kesulitan
ini berkaitan erat dengan program Pembangunan dalam membedakan apakah suatu penelitian
Berkelanjutan. bertujuan komersial atau tidak. Memutuskan suatu
Beberapa isu KI yang dapat dikaitkan dengan penelitian bertujuan komersial atau tidak, menjadi
Pembangunan Berkelanjutan adalah akses terhadap landasan pengadilan untuk mempersempit lingkup
pengetahuan dan pengecualian terhadap penelitian pengecualian, setidak-tidaknya dalam yuridiksi
dan eksperimen dalam paten. Untuk akses terhadap common law tertentu bahkan terhadap beberapa
pengetahuan, WIPO-DAR merekomendasikan: (a) statutory. Banyak negara berkembang dan negara
memelihara proses public domain dan mendukung maju menyatukan Bolar Exception ke dalam undang-
penetapan norma yang mempromosikan suatu undang paten nasional mereka. Negara-negara yang
public domain yang kuat; (b) menginisiasi diskusi belum menerapkan ini, masih mempertimbangkan
mengenai bagaimana memfasilitasi lebih jauh amendemen undang-undang mereka untuk
akses terhadap pengetahuan untuk negara menerapkan fleksibitas ini, yang didasari secara kuat
berkembang dan least developed countries (LDC) dalam case law WTO dan praktek KI antar negara,
untuk mendorong kreativitas dan inovasi; dan (c) yang mengatur tidak ada larangan berdasarkan
membentuk forum untuk tukar pengalaman dalam komitmen internasional, contohnya negara-negara
suatu proyek kolaborasi terbuka seperti proyek yang terlibat dalam free trade agreements (FTAs).
genome manusia.16
Pengalaman interpretasi dan implementasi Simpulan
“three-step test” dalam Berne Convention/Trade 1. Sistem Kekayaan Intelektual berkaitan erat dengan
Related Aspects on Intellectual Property Rights pembangunan ekonomi suatu bangsa. Salah satu
(TRIPS) memberikan pelajaran yang bermanfaat peran KI yang sangat penting yakni sebagai motor
untuk mempromosikan kegiatan penetapan penggerak ekonomi. Jika sistem perlindungan

22 Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018


KOLOM
KI terlalu berlebihan, maka dapat membatasi sumber daya manusia dengan kemampuan yang
manfaat sosial dari invensi dengan mengurangi tinggi.
insentif untuk menyebarluaskan hasil invensi 3. Untuk dapat menjalankan sistem KI agar efektif
tersebut. Akan tetapi, sistem perlindungan yang diperlukan suatu strategi nasional KI, yakni
terlalu lemah yang mengurangi inovasi yang akan suatu rangkaian tindakan yang diformulasikan
berdampak terhadap pengembalian investasi dan diimplementasikan oleh pemerintah
(return of investment). Dengan demikian, suatu untuk mendorong dan memfasilitasi kreasi,
kebijakan yang seimbang diperlukan untuk pengembangan dan manajemen KI yang efektif.
mewujudkan kondisi pasar yang sesuai dan Dengan demikian, pengambilan kebijakan KI
kondusif untuk berkembang. harus sebagai pusat pertemuan antara kebijakan
2. Dalam era globalisasi saat ini, pengetahuan telah KI dengan kebijakan nasional lainnya daripada
meningkat menjadi pendorong utama terhadap hanya mengejar perlindungan dan promosi KI
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial sebagai suatu tujuan.
di masa yang akan datang.KI telah menjadi 4. Pembangunan Berkelanjutan berkaitan erat
faktor penting dalam menghadapi perubahan dengan alih teknologi di bidang KI. Menurut
lingkungan perdagangan yang ditandai dengan UNCTAD, alih teknologi atau technology transfer
fitur-fitur yakni global competition, high innovation adalah peralihan pengetahuan secara sistematik
risks, short product cycle, kebutuhan terhadap untuk memproduksi suatu produk, untuk
perubahan teknologi yang sangat cepat, investasi menerapkan proses atau jasa dan tidak diperluas
yang tinggi dalam riset dan pengembangan, pada transaksi yang melibatkan penjualan atau
produksi dan pemasaran serta kebutuhan penyewaan barang. n

Sumber Tulisan dan Gambar

* Penulis adalah Kasubdit Kerja Sama Luar Negeri pada Direktorat Kerja Sama dan Development, Issue Paper 29, September 2010, h.7.
Pemberdayaan DJKI Kementerian Hukum dan HAM RI. Prof. Rahmi Jened, Teori dan Kebijakan Hukum Investasi Langsung (Direct
11

ETAN Working Paper, Strategic Dimensions of Intellectual Property Rights in


1
Investment), Jakarta: Kencana, 2016, h. 268.
the context of Science and Technology Policy, Final Report, Juni 1999, p. 8-9. Mario Cimoli, et. al., Intellectual Property Rights: Legal and Economic
12

Chapter 3, Competition, Collaboration and Integration, in J. Peterson, M.


2
Challenges for Development, United Kingdom: Oxford University Press, 2014,
Sharp, ‘Technology Policy in the European Union’, Macmillan, 1998. p. 504. “It is not just a matter of “strong” vs. “weak” rights, but the appropriate
3 M. Gibbons, et al, The New Production of Knowledge, 1994.
3
design of the IPR regime. ... how each might design the “optimal” IPR regime-
Shannon P. Pratt, Alina V. Nacilita, Valuing a Business The Analysis and
4
some putting more emphasis on the role of IPRs in providing incentives, others
Appraisal of Closely Held Companies, New York: Third Editoon, The Mc-Graw on the role of IPRs in inhibiting the free flow of knowledge.”
Hill Companies, 2008, h. 367-369. Dikutip dari buku: Prof. Rahmi Jened, Teori dan Kebijakan Hukum Investasi
13

Carlos M. Correa, Designing Intellectual Property Policies in Developing


5
Langsung (Direct Investment), Jakarta: Kencana, 2016, h. 273.
Countries, Penang, Third World Network (TWN), 2014 (2nd printing), h. 1. Daron Acegmolu and Ufuk akcigit, State-Dependent Intellectual Property
14

Daron Acemoglu and ufuk akcigit, State-Dependent Intellectual Property


6
Policy, MIT, 2008, diunduh dari laman: http://econ-www.mit.edu/files/2545.
Rights Policy, MIT, 2008, diunduh dari laman: http://econ-www.mit.edu/ Jeremy de Beer, Implementing WIPO’s Development Agendas, Canada:The
15

files/2545. Centre for International Governance Innovation (CIGI) and Wilfrid Laurier
Carlos Correa, Intellectual Property and Competition Law: Exploring Some
7
University Press, 2009.
Issues of Relevance to Developing Countries, Geneva: ICTSD, 2007. Uma Suthersanen, A2K and the WIPO Development Agenda: Time to List
16

Carlos M. Correa, Designing Intellectual Property Policies in Developing


8
the “Public Domain”, UNCTAD-ICTSD Projects on IPRs and Sustainable
Countries, Penang, Third World Network (TWN), 2014 (2 printing), h. 5.
nd
Development, Policy Brief Number 1. December 2008, p.1.
Carlos M. Correa, Designing Intellectual Property Policies in Developing
9
Uma Suthersanen, Ibid, p.6.
17

Countries, Penang, Third World Network (TWN), 2014 (2nd printing), h. 5-7. Evans Misati and Kiyoshi Adachi, The Research and Experimentation
18

10
Henning Grosse Ruse – Khan, Sustainable Development In International Exceptions in Patent Law: Jurisdictional Variations and the WIPO Development
Intellectual Property Law – New Approaches From EU Economic Partnership Agenda, UNCTAD- ICTSD Project on IPRs and Sustainable Development,
Agreements?, Geneva: ICTSD Programme on IPRs and Sustainable Policy Brief Number 7. March 2010, p.1.

Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018 23


KIPEDIA
ALAT PEMARUT
INFORMASI PATEN sebagai tempat jalannya bahan yang akan diparut
Permohonan ini diajukan oleh Ishak dengan sebagai akibat dari gaya tekan yang diberikan oleh
nomor permohonan S00199900058, diajukan pada bagian penekan (60) yang dilakukan oleh jari tangan
tanggal 06 Mei 1999 yang diumumkan pada tanggal atau tangan si pemakai. Bahan yang melalui bagian
13 Maret 2001 dan diberikan Paten pada tanggal 13 tirus (11) tersebut bergerak menuju celah (12)
Maret 2001 dengan nomor Paten IDS000000294. dimana susunan pisau 20 parut (30) berada, celah
Paten tersebut diberikan perlindungan selama 10 (12) dibuat rapat terhadap susunan pisau parut (30)
tahun yang dimulai pada tanggal 13 Maret 2001 dan agar tidak adanya celah yang cukup untuk dapat
berakhir pada tanggal 13 Maret 2011 dengan status dilalui oleh bahan yang akan diparut tanpa terkena
masa perlindungan berakhir. pisau parutan dan dapat melalui dengan utuh.
Bagian dinding dari bagian badan atas (10) dibuat
INVENSI PATEN sedikit lebih 25 kecil dari bagian dinding dari bagian
Pertama-tama dengan melihat kepada gambar 1 badan bawah (20) agar pada saat dipasangkan
yang diikuti dengan melihat kepada gambar-gambar bagian badan atas (10) dapat masuk ke dalam
2a, 2b, 2c, dan 2d dimanaterlihat alat parutan sesuai bagian badan bawah (20) dengan pas dan tertahan
penemuan ini yang terpasang atau oleh bagian penyangga (21) dari bagian badan bawah
terakit lengkap dan (20). Pada gambar 2 e dan gambar 3 akan terlihat
siap untuk digunakan. adanya bagian 30 tiang dudukan pertama (14) dan
Alat parutan sesuai yang juga berfungsi sebagai penahan
penemuan ini meliputi gaya sentrifugal yang diberikan
sebuah bagian dengan adanya
badan atas (10) yang gerakan memutar
merupakan bagian dari bagian tuas
utama dari alat ini, pemutar (40),
sebuah bagian bawah (20) pada bagian tiang
yang merupakan 5 tempat dudukan (14)
penampungan hasil parutan, tersebut terdapat
sebuah bagian tuas pemutar sebuah lubang
(40), sebuah pegangan poros (16) dan
pemutar (41), dan sebuah pasangannya (17)
bagian penekan bahan yang berada
(60) yang juga berfungsi Segaris dengan
sebagai penutup. Pada lubang poros (16).
bagian badan atas (10) Lubang poros
terlihat adanya sebuah pertama (16)
bagian cerukan (13) yang tersebut dibuat
berfungsi sebagai pegangan berdiameter lebih
saat digunakan, dan pada kecil daripada
bagian badan bawah (20) 10 diameter lubang poros kedua (17) agar dapat
terlihat adanya bagian-bagian dimasukkan dengan pas dan dapat berputar oleh
penyangga (21) yang berfungsi sebagai sebuah bagian ujung tuas (42) dari bagian tuas
penahan dan penghenti masuknya bagian badan atas pemutar (40), 5 sedangkan lubang poros kedua
(10) saat dipasangkan kepada bagian badan bawah (17) dimasukkan dengan tuas pemutar (40) agar
(20), dan sebagai penguat bagian dinding dari bagian dapat berputar padanya. Juga dapat terlihat adanya
badan bawah (20) tersebut. Pada gambar 2c terlihat sebuah bagian sikat pembersih (5) yang berada
jelas dalam garis terputus-putus 15 adanya sebuah bersebelahan dengan bagian pisau parut (30) dari
bagian tirus (11) yang permukaannya berfungsi alat parutan sesuai penemuan ini. 10 Selanjutnya

24 Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018


KIPEDIA
pada gambar 3 juga terlihat adanya sebuah bagian kedua (50) berhubungan dengan anak gerigi dari
tiang dudukan kedua (15) yang sejajar dengan tiang roda gigi pertama (31) dari bagian pisau parutan
dudukan pertama (14) dan terdapat sebuah bagian (30), dan dikarenakan diameter luar roda dari roda
lubang poros sikat (19) dan sebuah lubang poros gigi’kedua (50) lebih kecil dibandingkan dengan
sikat pasangannya (18) yan dibuat segaris dengan diameter luar roda dari roda gigi pertama (31) 20 dari
lubang (19) dan kedua lubang (18 dan 19) mempunyai bagian pisau parutan (30), maka perputaran roda
diameter 15 lubang yang lebih besar sedikit dari gigi kedua (50) lebih cepat dibandingkan dengan
diameter luar batang poros sikat (52) (lihat gambar perputaran roda gigi pertama (31). Bulu-bulu sikat
6d) agar dapat dimasukkan dengan batang poros (51) pada bagian ujung-ujungnya bersentuhan
sikat (52) tersebut dan dapat berputar padanya. dengan permukaan dari bagian pisau parutan
Sekarang dengan melihat kepada gambar-gambar 4, (30) agar dapat membersihkan hasil parutan pada
5a, 5b, 5c, dan 5d, terlihat jelas adanya bagian pisau bagian pisau parutan (30) pada 25 saat pisau (30)
parut (30) dengan gigi-gigi 20 pisau parutan yang diputarkan oleh tuas pemutar (40), dan yang juga
dibuat searah seperti pisau parut pada umumnya. memutarkan bagian sikat pembersih (5) melalui
Bagian pisau parut (30) ini terbuat dari suatu bahan roda-roda gigi pertama dan kedua (31 dan 50)
yang cukup kuat dan awet dalam penggunaannya terhadap batang; porosnya (52). Putaran dari roda
yang sering terkena air atau setidak- tidaknya dalam gigi pertama (31) berlawanan arah dengan putaran
keadaan bawah, disukai terbuat dalam bahan dari roda gigi kedua (50), dan dengan arah putar dari
logam berlapis atau campuran logam tahan karat. masing-masing 30 permukaan pisau parut (30) dan
25 Bagian pisau parut (30) juga meliputi sebuah bulu-bulu sikat (51) adalah searah pada titik temu
roda gigi (31) yang juga berfungsi sebagai dudukan keduanya, sehingga bulu-bulu sikat (51) tersebut
pertama pisau parut (30) dengan beberapa kancing dapat berfungsi dengan baik sebagai pembersih
pemasangan (33) yang sesuai dengan lubang- lubang dan untuk kemudian menjatuhkan hasil parutan
pemasangan (35 dan 37) dan diperhitungkan cukup ke dalam tempat penampungan (20) (lihatkembali
kuat dalam menahan gaya geser yang ditimbulkan gambar 1).
oleh bagian pisau 10 parutan terhadap dudukannya Bulu-bulu sikat (51) dibuat dari bahan yang lentur
(31 dan 32) pada saat diputarkan serta sekurang- tapi cukup kaku dan kuat untuk membersihkan
kurangnya satu buah tonjolan pemasangan (33) hasil parutan pada pisau parut (30) disukai dari
yang sesuai dengan celah pemasangan (34) yang bahan plastik, dan/atau poliuretan. 5 Selanjutnya
berfungsi untuk membuat pemasangan pisau parut dengan melihat kepada gambar-gambar 7a sampai
(30) tepat pada tempat yang telahdisediakan. dengan gambar 7f, dimana terlihat adanya sebuah
Pada dudukan kedua (32) juga terdapat beberapa gambar detail dari sebuah bagian penekan bahan
kancing pemasangan (33) dan sekurang-kurangnya (60) sesuai penemuan ini yang berfungsi sebagai
satu buah tonjolan pemasangan (33) yang sesuai pendorong bahan yang akan diparut melalui
dengan celah pemasangan (34) yang serupa dengan permukaan tirus (11) (lihat kembali gambar 2c). 10
yang terdapat pada bagian dudukan pertama (31) Bagian penekan bahan (60) pada bagian bawahnya
yang 5 berbentuk roda gigi dan selanjutnya disebut terdapat gigi (61) yang berbentuk. seperti mata gergaji
dengan roda gigi pertama (31). Disamping itu, yang berfungsi untuk menusuk bahan agar bahan
pada bagian dudukan kedua (32) dari bagian pisau yang akan diparutkan melekat (ada bagian bawah
parutan (30) terdapat sebuah bagian mur tanam (38) penekan (60) tersebut. Pada sisi atas dari bagian
yang sesuai dengan uliran yang berada pada bagian penekan (60) tersebut terdapat sebuah tonjolan (62)
dekat ujung jauh dari bagian tuas pemutar (40). yang memanjang 15 melintang sisi atas dari bagian
10 Dengan melihat kepada gambar-gambar 6a, 6b, penekan (60) sebagai tempat meletakkan jari tangan
6c, dan 6d, terlihat jelas bagian sikat pembersih (5) si pemakai alat parutan sesuai penemuan ini. Pada
dari alat parutan yang merupakan bagian penting sisi belakang dari penekan (60) ini terdapat lubang
sesuai penemuan ini. Bagian sikat pembersih (5) memanjang terputus (63) dian tara dua buah sisi
meliputi beberapa bulu sikat (51) yang melekat pada dekat pinggir dari bagian penekan (60), dan terdapat
bagian silinder (54) menyebar secara radial, sebuah dua buah tonjolan (64) yang menjorok 20 keluar sisi
bagian roda gigi’ 15 kedua (50), dan sebuah bagian samping dari bagian penekan (60). sebagai poros
batang poros sikat (52). Anak gerigi dari roda gigi dari gerakan bagian penekan (60) ini. n

Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018 25


KITRIVIA
SEDOTAN,
SEJAK ZAMAN SUMERIA HINGGA KINI
Dalam catatan Derek Thompson di menggunakan sedotan akan mengurangi
The Atlantic, sedotan minuman pertama kontak cairan dengan gigi, mengurangi
yang tercatat dalam sejarah diciptakan risiko gigi berlubang dan kerusakan gigi.
bangsa Sumeria untuk minum bir, Tahun 2006 ilmuwan Denmark
kemungkinan agar sisa fermentasi yang bernama Torben Vestergaard Frandsen
solid dan berada di dasar gelas tak menciptakan apa yang disebut dengan
terminum. Sedotan tertua ada di makam lifestraw (sedotan kesehatan). Bentuknya
bangsa Sumeria dari masa 3.000 SM sama, namun di bagian tengah dibuat
dan berwarna emas dengan lapisan batu agak besar. Bagian itu berisi saringan,
lazuli warna biru. Penduduk Argentina iodium, dan karbon aktif. Meski yang
zaman logam mengembangkan teknik disedot air kotor, setelah melewati
sedotan sama dengan sebutan “bombilia”. penyaring menjadi bersih dan bebas
Pada 1800-an sedotan dari jerami bakteri. Konon aman untuk minum dari
mulai populer karena murah dan air sungai yang kotor.
lembut, namun masalahnya gampang larut dalam Saat ini sedotan menghadapi isu lingkungan.
minuman. Untuk mengatasinya seseorang bernama Masyarakat modern cenderung menghindari
Marvin C. Stone mematenkan sedotan minuman perkakas plastik karena merupakan partikel
modern yang terbuat dari kertas pada 1888. Idenya nonreversible (tak bisa diurai) sehingga mencemari
muncul saat sedang minum julep mint di hari yang lingkungan. Para pengguna juga khawatir, bahan
sangat panas di Washington DC. Ia gulung kertas plastik yang bermutu rendah membahayakan
di pensil, mengeluarkan pensilnya, dan ia satukan kesehatan. Terutama saat digunakan pada air
dengan lem. Ia sempurnakan temuannya dengan panas, zat-zat beracun larut kemudian terminum.
mesin produksi yang bisa menyatukan kertas Dampaknya adalah penyakit kanker yang
dengan lapisan lilin sehingga lem tak larut dalam mematikan.
minuman jenis bourbon. Pada saat sekarang sedotan tidak hanya dibuat
Sejak saat itu sedotan berkembang sesuai jenis dari bahan plastik, namun dapat terbuat dari kaca.
minuman. Pada 1937 Joseph Firedman menciptakan Selain itu bentuk sedotan tidak hanya tegak lurus
sedotan yang bisa ditekuk ujungnya. Ada sedotan tetapi dibuat lengkung atau berkelok-kelok.
yang bisa berubah warnanya jika minuman terlalu Dengan sedikit kreatifitas sedotan dapat dijadikan
panas, sedotan yang keras untuk permen lolipop, bahan kerajinan yang sangat unik dan tentunya
sedotan mini dan biasa disertakan sepaket dalam memiliki nilai ekonomis yang lebih baik dari sekadar
minuman kotak kemasan, sampai sedotan berlubang sedotan biasa. Selain itu pengolahan sedotan, baik
besar untuk minuman jenis “bubble tea” atau teh bekas ataupun baru dapat mengurangi jumlah
dengan mutiara tapioka. limbah plastik, yang kita ketahui bersama bahwa
Awal sedotan kertas berbentuk sempit dan plastik merupakan limbah yang paling lama terurai
membosankan mirip dengan batang rumput tidak oleh tanah. n
seperti yang digunakan sekarang. Sudah biasa
bila sedotan itu digunakan dua sekaligus, untuk
mengurangi usaha yang diperlukan untuk setiap Sumber:
menghisap. Sedotan plastik modern dibuat dengan • https://tirto.id/sejarah-sedotan-plastik-dan-bahaya-yang-diremehkan-cmw1
diameter yang lebih besar, sehingga hanya satu • https://id.wikipedia.org/wiki/Sedotan
sedotan yang diperlukan untuk minum nyaman. • https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170331144630-
Satu keuntungan menggunakan sedotan saat 262-­204066/mengulik-asal-usul-kelahiran-sedotan
minum adalah pengurangan risiko kerusakan gigi. • https://indonesia.top101harga.org/my/1050/products/
Banyak minuman ringan memiliki sifat asam dan original/951c11e9a4825556b8cf8a00c125d77c.jpg

26 Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018


POJOK OPINI
alam, kekuatan ekonomi kreatif lebih bertumpu
kepada keunggulan sumber daya manusia. Karya
seni, arsitektur, buku, inovasi teknologi, dan
animasi, berasal dari ide-ide kreatif pemikiran
manusia.
Pada tataran praksis, terlihat masih banyak
persoalan yang dihadapi oleh para pelaku usaha
industri kreatif di Indonesia, seperti industri
kerajinan tangan logam dan perak. Banyak di
antara mereka yang terjebak dengan masalah
hukum diakibatkan produk kreatif mereka
dituding meniru produk kreatif yang sudah
dipatenkan pihak lain. Padahal produk tersebut
justru diambil dari akar budaya Indonesia sendiri.
Masih rendahnya kesadaran masyarakat,
dunia usaha, dan pelaku industri kerajinan rakyat
akan pentingnya pendaftaran dan perlindungan
kekayaan intelektual setidaknya dibuktikan
dengan masih sedikitnya produk-produk dan hasil
karya intelektual yang didaftarkan ke Direktorat
Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Selain masalah masih rendahnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya pendaftaran dan
perlindungan kekayaan intelektual, pemerintah,
khususnya DJKI dihadapkan pada tantangan
kemajuan teknologi informasi dan internet
dewasa ini. Guna memberikan pelayanan yang
mudah,cepat, dan optimal kepada masyarakat,
seluruh lembaga pemerintahan kini mulai
menerapkan sistem electronic government
(e-government), tak terkecuali DJKI. Menjawab
tantangan itu, salah satunya pada peringatan
Hari Kekayaan Intelektual Sedunia ke-18 pada
MELINDUNGI tanggal 26 April 2018 lalu, Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H
INDUSTRI KREATIF Laoly meluncurkan pelayanan online kekayaan
intelektual dengan slogan “e-Casaka: PASTI
Indonesia memiliki banyak insan kreatif yang Paten”. Paten merupakan akronim dari Prima,
mampu menghasilkan produk industri kreatif Aman, Terukur, Efektif, dan No Pungli terhadap
yang khas dan andal. Jadi, wajar saja jika baik perlindungan cipta, karsa, dan karya intelektual
pemerintah maupun pelaku industri memberikan di Indonesia.
perhatian serius terhadap perkembangan industri Hak Kekayaan Intelektual (HKI) memegang
kreatif. peranan penting dalam pertumbuhan industri
Dosen Hukum Universitas Pancasakti Tegal dan kerajinan rakyat saat ini. Dalam hasil
STAI Brebes, Jawa Tengah (Jateng), Moh. Taufik, kajian World Intellectual Property Organization
S.Sos., M.H.,M.M., menilai salah satu sektor (WIPO) dinyatakan pula  bahwa HKI memperkaya
riil yang sangat layak menjadi prioritas adalah kehidupan seseorang, masa depan suatu bangsa
ekonomi kreatif. Berbeda dengan sektor lain yang secara material, budaya, dan sosial khususnya
sangat tergantung pada eksploitasi sumber daya bagi industri kerajinan rakyat. n

Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018 27


RAGAM
FREDDY HARRIS RAIH PENGHARGAAN MENKUMHAM
Direktur Jenderal
Kekayaan Intelektual (Dirjen
KI) Kementerian Hukum
dan HAM (Kemenkumham)
Freddy Harris menerima
penghargaan kategori
Karya Dhika Madya dari
Menteri Hukum dan HAM
(Menkumham) Yasonna H. Laoly pada malam Freddy Harris dinilai berhasil dalam
apresiasi dan silaturahmi Hari Dharma Karyadhika mengembangkan inovasi layanan teknologi informasi
Tahun 2018 di Balai Sarbini, Selasa, 30 Oktober untuk mewujudkan E-Governance di lingkungan
2018. Kemenkumham. n

DIRJEN KI BERIKAN SERTIFIKAT DTLST PERTAMA


Direktur Jenderal Upacara Kemenkumham,
Kekayaan Intelektual (Dirjen Selasa, 30 Oktober 2018.
KI) Kementerian Hukum Pemberian Sertifikat DTLST
dan HAM (Kemenkumham) dan Piagam Pemenang
Freddy Harris memberikan Sayembara Logo tersebut
Sertifikat Desain Tata Letak disaksikan Menteri Hukum
Sirkuit Terpadu (DTLST) dan Hak Asasi Manusia
pertama kepada akademisi (Menkumham) Yasonna H.
ITB, Dr. Eng. Sarwono Laoly.
Sutikno serta menyerahkan “Semoga dengan
Piagam Pemenang Sayembara Logo kepada Kharisma diberikannya sertifikat DTLST yang pertama ini, ke
Landing Syahputra pada upacara Peringatan Hari depannya akan banyak permohonan DTLST yang
Dharma KaryadhikaTahun 2018 di Lapangan masuk ke kantor kita (DJKI),” kata Freddy Harris. n

INDONESIA-JEPANG SEPAKAT TINGKATKAN


PERDAGANGAN DAN INVESTASI MELALUI INOVASI KI
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI)
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham)
RI dan Japan Patent Office (JPO) sepakat saling
membantu meningkatkan perdagangan dan
investasi melalui inovasi Kekayaan Intelelektual (KI).
Kesepakatan itu tercapai pada
acara Forum Kekayaan Intelektual
Indonesia-Jepang di Hotel JW
Marriot Medan, Senin, 29 Oktober
2018. yang di ekspor ke Jepang, merupakan
“Seperti banyaknya produk bukti nyata kerja sama perdagangan
otomotif asal Jepang yang masuk yang erat,” kata Direktur Kerja Sama
ke Indonesia, dan produk Indikasi Geografis (IG) dan Pemberdayaan KI DJKI Molan K. Tarigan. n

28 Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018


RAGAM

DJKI SOSIALISASIKAN
“MADRID PROTOCOL”
DI MEDAN
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI)
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham)
RI bekerja sama dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Ekspor Indonesia yang berada di Provinsi Sumut.
Hukum dan HAM Sumatera Utara (Sumut) “Protocol Madrid adalah sistem yang
menyelenggarakan “Roving Seminar Madrid Protocol” menguntungkan untuk pemilik merek yang
di Hotel JW Marriot, Medan, 10 Oktober 2018. memiliki visi internasional. Sistem ini menyediakan
Kegiatan sosialisasi Madrid Protocol ini dihadiri prosedur pendaftaran secara efisien dan transparan,
85 peserta yang diantaranya berasal dari Sentra memberikan insentif bagi pemilik merek luar negeri
KI, Pelaku UMKM, dosen universitas, Komunitas untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Direktur Merek
Tangan Diatas, dan Anggota Gabungan Pengusaha dan Indikasi Geografis DJKI Fathlurachman. n

INDONESIA, BRUNEI, DAN LAOS SEGERA


INTEGRASIKAN DATA MEREK DAN DESAIN KI
Kantor Kekayaan Intelektual (KI) Indonesia,
Brunei Darussalam, dan Laos akan segera
mengintegrasikan data merek dan desainnya ke
dalam database pencarian merek dan desain global,
yaitu TMview dan Designview.
Kesiapan pengintegrasian data itu disampaikan
pada pertemuan para Direktur Jenderal (Dirjen)
dan pejabat senior lainnya dari kantor-kantor KI
se-Asia Tenggara saat berdiskusi dalam forum yang
mempertemukan dengan perwakilan dari European
Union Intellectual Property Office (EUIPO) di Jenewa, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI
Jumat, 28 September 2018. Turut hadir Dirjen KI Freddy Harris. n

Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018 29


RAGAM
MENKUMHAM HADIRI
SIDANG WIPO KE-58
DI SWISS
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna
H. Laoly bersama Inspektur Jenderal Kemenkumham
Aidir Amin Daud dan Direktur Jenderal Kekayaan
Intelektual (Dirjen KI) Kemenkumham Freddy Harris
DJKI PERKENALKAN beserta jajarannya menghadiri Sidang Umum World
Intellectual Property Organization (WIPO) ke-58 di
TIGA APLIKASI BARU Jenewa, Swiss, 24 September 2018.
Dalam sidang umum ini, Yasonna membahas
Direktorat Jenderal tentang Hak Cipta, khususnya terkait pelindungan
Kekayaan Intelektual pelaku pertunjukan audio visual, dan Indikasi
(DJKI) Kementerian Geografis (IG) serta sumber daya genetik,
Hukum dan HAM pengetahuan tradisional, dan ekspresi budaya
(Kemenkumham) tradisional (SDGPTEBT).
meluncurkan tiga “Berkenaan dengan hak cipta, Indonesia
aplikasi baru. Ketiga menginformasikan telah mengadopsi ketentuan
aplikasi baru tersebut Traktat Marrakesh dan Traktat Beijing dalam
yaitu portal website Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak
DJKI berbahasa Inggris, website versi mobile Cipta,” kataYasonna. n
berbasis android serta aplikasi Teman Kita Modul
Merek (Sistem Manajemen Kekayaan Intelektual
Terpadu dan Aman untuk Modul Merek).
Ketiga aplikasi baru itu diluncurkan pada
Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Direktorat
Teknologi Informasi Kekayaan Intelektual di Hotel
Rancamaya, Jumat malam, 5 Oktober 2018. n

DJKI SOSIALISASIKAN PENTINGNYA KI


DI BALIKPAPAN DAN MATARAM
Direktorat Jenderal Sama dan Pemberdayaan KI,
Kekayaan Intelektual (DJKI) Molan Karim Tarigan di Mataram,
Kementerian Hukum dan HAM Kamis, 18 Oktober 2018.
(Kemenkumham) terus menggelar Sebelumnya, DJKI bekerjasama
sosialisasi pentingnya kekayaan dengan Japan International
intelektual (KI) ke daerah-daerah. Cooperation Agency (JICA)
Diantaranya, Mataram dan menggelar seminar keliling
Balikpapan. “Peningkatan Pemahaman dan
“KI yang dihasilkan universitas Pemanfaatan KI bagi Kalangan
merupakan salah satu aset Universitas, Industri, dan Usaha
bangsa, dimana perguruan tinggi Kecil Menengah (UKM)” di
menyimpan banyak potensi kreator Balikpapan pada Selasa, 9 Oktober
dan inovator,” kata Direktur Kerja 2018. n

30 Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018


RAGAM

PENGUATAN PPNS KI PERANNYA DIBUTUHKAN


HINGGA PELOSOK NEGERI
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Hukum Penguatan PPNS Kekayaan Intelektual se-Indonesia”
dan HAM (Kemenkumham) Bambang Rantam yang diselenggarakan di Aston Bogor Hotel & Resort,
Sariwanto mengatakan hak atas kekayaan intelektual Senin, 26 November 2018.
yang dimiliki seseorang harus dilindungi dari segala Kegiatan ini turut dihadiri Inspektur Jenderal
bentuk pelanggaran yang dapat merugikan bagi (Irjen) Kemenkumham Aidir Amin Daud dan
pemilik hak tersebut. Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI)
“Untuk itulah, dalam melindungi pemilik Kemenkumham Freddy Harris. Pada kesempatan
hak atas kekayaan intelektual, PPNS Kekayaan yang sama, dilakukan pelantikan dan pengambilan
Intelektual sangat dibutuhkan perannya hingga sumpah kepada 50 PPNS baru yang dipimpin oleh
ke seluruh Pelosok Republik Indonesia ini,” kata Plt. Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum
Bambang Rantam Sariwanto pada “Rapat Kerja Kemenkumham. n

PENCATATAN HAK CIPTA ONLINE


DENGAN TEKNOLOGI KRIPTOGRAFI RAIH TOP 40
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla memberikan
penghargaan kepada Menteri Hukum dan HAM
(Menkumham) Yasonna H. Laoly atas inovasi “Sistem
Pencatatan Hak Cipta Online dengan Teknologi
Kriptografi” yang diraih oleh Kementerian Hukum
dan HAM (Kemenkumham) melalui Direktorat
Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) pada acara
The International Public Service Forum 2018 dan
PenyerahanPenghargaan TOP 40 Inovasi Pelayanan
Publik Tahun 2018 di Jakarta Convention Center
(JCC), Senayan, Rabu, 7 November 2018.
“Penyelenggaraan The International Public Service
Forum 2018 yang diprakarsai oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi menjadi ajang untuk bertukar informasi
dan inovasi untuk menjadi yang terbaik,” kata
Yasonna H. Laoly saat pembukaan TOP 40 Inovasi
Pelayanan Publik 2018. menempati peringkat pertama dari 40 inovasi yang
Pada ajang TOP 40 Inovasi Pelayanan Publik diajukan oleh kementerian lain, pemerintah provinsi,
Tahun 2018 ini, DJKI Kemenkumham berhasil kabupaten/kota, dan Kepolisian RI. n

Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018 31


RAGAM

MERIAHKAN PAMERAN TTG 2018 DENGAN KUIS KI


Guna menambah wawasan masyarakat seputar lembaga, Organisasi Pemerintah Daerah (OPD),
kekayaan intelektual (KI), Direktorat Jenderal perguruan tinggi, Badan Usaha Milik Negara
Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum (BUMN) serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
dan HAM (Kemenkumham) berpartisipasi dalam yang mempromosikan teknologi dari masing-masing
Pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) yang digelar di UKM binaan.
areal Festival Park Kawasan Garuda Wisnu Kencana, Antusias pengunjung yang berpartisipasi
Bali pada 18 - 21 Oktober 2018. DJKI membuka dalam booth DJKI sangat tinggi. Terbukti dengan
booth yang memberikan layanan Konsultasi Hukum jumlah pengunjung booth DJKI yang diperkirakan
KI dan dimeriahkan dengan kegiatan Kuis KI dan mencapai 300 orang selama kegiatan berlangsung.
pengetahuan umum terkait KI. Masyarakat Bali maupun pengunjung yang berasal
Secara resmi, acara ini dibuka oleh Presiden Joko dari luar wilayah Bali sangat antusias berkonsultasi
Widodo (Jokowi). Terdapat 221 booth dalam Pameran seputar Paten, Merek, Desain Industri, Hak Cipta,
Teknologi Tepat Guna ini, baik dari kementerian/ dan Indikasi Geografis. n

DJKI MERIAHKAN FUN WALK CAR FREE DAY


DI GRAHA BNI SUDIRMAN
Direktorat Jenderal Kekayaan H. Laoly mengatakan, acara ini juga
Intelektual (DJKI) Kementerian sebagai ajang untuk memperbaiki
Hukum dan HAM (Kemenkumham) kualitas pelayanan publik yang
turut memeriahkan kegiatan terdapat di Kemenkumham.
Kumham-BNI Fun Walk pada Car Free “Kemenkumham berupaya terus
Day di Graha BNI Sudirman, Minggu, memperbaiki kualitas pelayanan
28 Oktober 2018. Mengusung tema publiknya,” tuturnya.
“Kemenkumham Dekat Dengan Masyarakat” pada Pada kesempatan yang sama, Yasonna
acara Fun Walk ini, Kemenkumham menggelar senam turut mengimbau kepada masyarakat agar
poco-poco bersama masyarakat dan jalan santai. bijak dalam menggunakan media sosial dengan
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif. n

32 Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018


RAGAM
DJKI SERAHKAN SURAT PENCATATAN
INVENTARISASI KIK EBT TARI SINING GAYO
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI)
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham)
untuk pertama kalinya menyerahkan Surat
Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual
Komunal (KIK) Ekspresi Budaya Tradisional
(EBT) untuk Tari Sining Gayo kepada kustodian
Masyarakat Gayo, Kabupaten Aceh Tengah.
Dokumen tersebut diterima oleh Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah
Ansaruddin Syarifuddin Naldin.
“Inventarisasi KIK merupakan hal yang penting
sebagai perlindungan defensive dan dalam upaya
pelestarian budaya, adat istiadat dan KI Komunal,” EBT merupakan salah satu bagian pelindungan
kata Direktur Kerja Sama dan Pemberdayaan KI KIK yang dimiliki Indonesia yang perlu diinventarisasi,
DJKI Kemenkumham Molan K. Tarigan, saat ditemui dijaga, dan dipelihara sehingga aman dari pengakuan
usai acara, Senin, 17 September 2018. dan pembajakan negara lain. n

PERTEMUAN AWGIPC KE 54 BAHAS TINDAK LANJUT


ASEAN IPR ACTION PLAN 2016-2025
Pertemuan ke 54 AWGIPC hadir dalam Pertemuan tersebut,
yang berlangsung tanggal termasuk Indonesia, kecuali
27 - 30 November 2018 di Myanmar yang tidak dapat hadir.
Siem Reap, Kamboja sangat Dalam pertemuan di Siem
penting dan strategis dalam Reap ini diadakan pertemuan
rangka mendukung ASEAN dengan partner-partner AWGIPC,
Economic Community (AEC) seperti European Union IP Office
melalui program kekayaan intelektual (KI) yang (EUIPO), Japan Patent Office (JPO), Korea IP Office
telah disepakati melalui ASEAN IPR Action Plan (KIPO), European Patent Office (EPO), United Kingdom
2016-2025. Pertemuan ini dibuka oleh H.E. Mr. IP Office (UKIPO), dan ASEAN IP Association (AIPA).
Ouk Prachea (Secretary of State of the Ministry Dalam pertemuan ini juga membahas kegiatan
of Commerce, Cambodia) dan bertindak sebagai 2018/2019 dengan JPO dan bidang kerjasama
Chair Person dalam Pertemuan ini adalah Ibu Erni baru pertama kalinya dengan UKIPO. Rencananya,
Widhyastari (Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Pertemuan ke 55 AWGIPC akan digelar di Brunei
DJKI Kemenkumham RI). Sembilan negara ASEAN Darussalam. n

Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018 33


BANG HKI
JOSAPHAT T.S SUMANTYO:
PROFESOR PAKAR RADAR DAN UAV DARI INDONESIA
Siapa sangka, Prof Josh, begitu dia akrab disapa,
memiliki prestasi yang luar biasa. Dia merupakan
penemu radar satelit, pengamatan satelit,
pengamatan bumi berbasis microwave remote
sensing dan mobile satelite communications, dan
pemilik paten di 118 negara. Tak hanya itu, Prof
Josh juga merupakan penemu Circularly Polarized
Synthetic Aperture Radar untuk pesawat tanpa
awak, pesawat berawak, dan microsatelite.
Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) pun
mengapresiasi prestasi tersebut dengan memberikan
piagam dan medali penghargaan kepada Prof Josh.
Penemuan Prof Josh ini telah diakui oleh Jepang
sebagai negara yang terkenal dengan perkembangan sudah dipatenkan dan berbagai publikasi ilmiah di
teknologinya. Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE)
Ketika berumur 34 tahun, masih dengan status serta mendapatkan banyak penghargaan. Pada
WNI-nya, Prof. Josh menjadi Pegawai Negeri Pemerintah tahun 2005, dia diangkat menjadi Associate Professor
Jepang dengan posisi Associate Professor (permanent) setelah melewati berbagai seleksi pengangkatan PNS
di Center for Environmental Remote Sensing, Chiba di Center for Environmental Remote Sensing (CEReS),
University, Jepang. Tidak hanya di Jepang, dia juga pusat penelitian yang berada langsung di bawah
menjadi profesor/dosen tamu, reviewer, examiner, Kementerian Pendidikan dan Teknologi Jepang,
dan evaluator sejumlah instansi dan universitas di yang berada dalam Chiba University. Penelitian
beberapa negara, seperti Perancis, Korea, Cina, Iran, terbarunya di bidang inderaja, yakni circularly
Mongol, Kenya, Bangladesh, Yordania, Mesir, dan polarized synthetic aperture radar (CP-SAR) yang
Indonesia.Selain itu, Prof Josh merupakan Pendiri sudah dipatenkan dan penggunaannya untuk UAV,
Yayasan Pandhito Panji Foundation (PPF). Yayasan pesawat dan microsatellite yang dikembangkan di
ini terdiri dari Pusat Penelitian Remote Sensing JMRSL, membuatnya diangkat menjadi Profesor
(RSRC), Pusat Penelitian Pendidikan (ERC), dan Pusat Penuh (Full Professor) pada 2013 lalu.
Penelitian Seni Rupa (ARC). Ketertarikan Prof Josh kepada dunia yang
Lulusan S1-S2 dari Kanazawa University, Jepang digelutinya saat ini, bermula pada umur empat
ini memiliki keahlian di bidang Microwave Remote tahun, dia sudah diajak ke kantor ayahnya yang
Sensing seperti Synthetic Aperture Radar, Unmanned saat itu menjadi anggota Pasukan Gerak Tjepat TNI
Aerial Vehicle (UAV) and Microsatellites. Sejak kecil, AU. Dia berkeliling markas militer, melihat ragam
Prof Josh memang bercita-cita untuk membangun teknologi. Prof Josh lalu menemukan dan jatuh cinta
radar dan pesawat sendiri untuk memperkuat TNI- pada radar. Lulus SMA, dia pun melirik universitas
AU, terinspirasi dari sang ayah yang merupakan yang menawarkan program aeronautika di Amerika
pelatih Pasukan Gerak Tjepat (PGT/Kopasgat, Serikat, Jepang, dan Eropa. n
sekarang Kopaskhas) di TNI-AU. Ini alasan bidang
kajiannya sejak S1 hingga S3 adalah pengembangan Sumber:
radar sistem dan signal processing, dimana dirinya • https://sains.kompas.com/read/2014/08/20/07100041/Josaphat.Tetuko.Pakar.
menciptakan berbagai macam teori radar. Paper Radar.dan.UAV.Dunia.Asal.Indonesia.
atau karya tulis mengenai ini telah terbit di berbagai • https://swa.co.id/swa/profile/josaphat-sri-sumantyo-profesor-ri-pertama-di-
jurnal dan majalah terkenal di dunia. universitas-negeri-jepang
Sementara, di Jepang, Prof Josh mengembangkan • https://ugm.ac.id/id/news/13896-josaphat.pembuat.radar.asal.indonesia.yang.
dan menemukan ratusan jenis antena yang semua tenar.di.jepang

34 Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018


Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018 35
REDAKSI
MEDIA HKI
Memberikan kesempatan kepada setiap orang yang
memiliki bakat dan minat menulis seputar Kekayaan
Intelektual, untuk mengisi rubrik di MEDIA HKI. Redaksi akan
menyeleksi dan menyunting setiap karya yang akan dimuat. Bagi
yang karyanya dimuat akan mendapatkan honorarium.

1. Syarat Karya Tulis:


2. Diketik dengan huruf Arial dengan ukuran font 11pt, spasi 1,5 pt dan dibuat
dalam format doc., txt, atau rtf.
3. Panjang tulisan minimal 5 halaman kertas kuarto.
4. Apabila terdapat kutipan, harus dicantumkan sumber kutipan dan literatur yang
digunakan.
5. Belum pernah dipublikasikan.
6. Sertakan alamat lengkap, nomor telepon, alamat email dan biodata singkat
Penulis.

Artikel dapat dikirim lewat email ke alamat berikut:


mediahki.djhki@gmail.com.

Atau melalui pos ke alamat berikut:


Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan HAM RI
Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 8-9,
Kuningan - Jakarta Selatan 12940

36 Media HKI Vol. XV/ Edisi IV/ 2018

Anda mungkin juga menyukai