Penerapan Nilai Nilai Pancasila Pada Masa Sekarang
Penerapan Nilai Nilai Pancasila Pada Masa Sekarang
DI SUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
Rasulullah SAW beserta keluarganya.
Penulisan proposal penerapan nilai nilai pancasila pada masa sekarang ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata pelajaran PPKn.
Dalam penyusunan proposal ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh
dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi terciptanya proposal yang
lebih baik lagi untuk masa mendatang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Dok. Internet
Arti dan Nilai-nilai sila "Ketuhanan Yang Maha Esa":
Sila pertama ini dilambangkan dengan bintang lima sudut. Di mana, bintang tunggal dalam
lambang ini diartikan sebagai cahaya kerohanian yang dipancarkan Tuhan kepada setiap
manusia. Jumlah bintang yang hanya satu atau tunggal ini juga melambangkan keesaan
Tuhan.
Contoh penerapannya:
1. Mengimani adanya Tuhan yang Maha Esa serta mematuhi perintah dan menjauhi
larangan-Nya.
2. Menerapkan toleransi antar umat beragama.
3. Tidak melakukan pemaksaan dan menghormati kebebasan beragama.
4. Tidak merendahkan atau mencemooh agama maupun pemeluk agama lain.
2. Sila Ke-2: "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab"
Dok. Internet
Arti dan Nilai-nilai sila "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" :
Sila ke-2 dalam Pancasila dilambangkan dengan rantai emas dengan latar belakang berwarna
merah. Rantai tersebut memiliki mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkatan yang
saling berkaitan. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan lingkaran
melambangkan perempuan. Simbol ini mengartikan antar kaum yang harus bersatu, bekerja
sama sehingga kuat seperti rantai.
Contoh penerapannya:
1. Mengakui persamaan hak, kewajiban dan kedudukan semua orang sama di mata
hukum, agama, sosial, dan lainnya.
2. Saling mengedepankan sikap toleransi atau tenggang rasa antar masyarakat.
3. Menjalin pertemanan dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama dan
lainnya.
4. Berani menyuarakan kebenaran untuk mempertahankan keadilan.
3. Sila Ke-3: "Persatuan Indonesia"
Dok. Internet
Arti dan Nilai-nilai sila "Persatuan Indonesia" :
Siila ini dilambangkan dengan pohon beringin. Jenis pohon beringin adalah spesies pohon
yang kuat, besar, dan berdaun rimbun. Pohon beringin diartikan sebagai tempat berteduh
sekaligus bentuk persatuan masyarakat Indonesia yang sangat sangat beragam.
Contoh penerapannya:
1. Bangga menggunakan bahasa ibu atau bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan
sehari-hari.
2. Melestarikan budaya Indonesia seperti baju adat, tarian, alat, bahasa, alat musik, dan
lain-lain dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membantu keluarga, teman dan kerabat yang mengalami kesulitan.
4. Saling bekerja sama menjaga keutuhan NKRI dengan berpegang teguh pada nilai-nilai
Pancasila.
5. Bergotong-royong.
4. Sila Ke-4: "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan"
Dok. Internet
Arti dan Nilai-nilai sila "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan" :
Sila ini dilambangkan dengan kepala banteng. Kepala banteng memiliki filosofi sebagai
hewan sosial yang suka berkumpul. Berkumpul di sini kemudian diartikan sebagai kegiatan
musyawarah antar orang-orang untuk melahirkan suatu keputusan. Pastinya, secara adil dan
atas keputusan bersama semua pihak.
Contoh penerapannya:
1. Melakukan musyawarah untuk memperoleh keputusan bersama.
2. Mengedepankan tolerasi dan keadilan dalam mengemukakan dan mendengar
pendapat dalam musyawarah.
3. Keputusan akhir dalam musyawarah harus disetujui oleh semua pihak karena atas
keputusan bersama.
5. Sila Ke-5: "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia"
Dok. Internet
Arti dan Nilai-nilai sila "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia"
Terakhir, sila kelima Pancasila dilambang dengan padi dan kapas. Hal ini melambangkan
kebutuhan dasar setiap manusia, yaitu pangan dan sandang.
Contoh penerapannya:
1. Mengedepankan sikap adil antara sesama manusia.
2. Melaksanakan kewajiban dan menghormati hak orang lain.
3. Kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dikedepankan dibandingkan kemakmuran
pribadi atau golongan.
Menurut ahli sosiologi Selo Soemardjan, globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi
dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang
sama.
Pada hakikatnya, globalisasi adalah proses yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan yang
dampaknya berkelanjutan melampaui batas-batas kebangsaan dan kenegaraan.
-kesehatan masyarakat: dahulu keinginan masyarakat berobat ke dokter sangat rendah dan
memilih untuk pengobatan alternatif. Sekarang dengan peningkatan teknologi ada kesadaran
untuk meningkatkan kesehatan.
-kehidupan politik: penyelenggaraan politik jauh lebih demokratis dan terbuka dengan
melaksanakan pemilihan umum atau pemilu.
-kegiatan ekonomi: adanya kemudahan dalam melaksanakan ekspor ke pasar global. Dengan
begitu, devisa negara akan semakin meningkat.
-kehidupan sosial & budaya: semakin bertambahnya wawasan terhadap seni dan budaya
asing. Sebab, ada pertukaran seni dan budaya.
-kehidupan politik: muncul sikap politik yang jauh dari kepribadian Indonesia, seperti aksi
demonstrasi yang diikuti perilaku anarkis sehingga menimbulkan kerusuhan.
-kegiatan ekonomi: dampak negatif globalisasi di bidang ekonomi dapat menimbulkan sistem
kapitalisme. Hal ini menyebabkan pemilik modal yang berasal dari luar negeri bisa
menguasai pasar dalam negeri dan mematikan para pemilik modal dalam negeri yang kecil.
5. Ancaman
Ancaman terhadap nkri antara lain korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), narkoba,
penggantian ideologi bangsa, dan masih banyak lagi dalam artikel ini.
Ancaman selalu menjadi momok bagi setiap negara termasuk bangsa Indonesia. Ancaman
NKRI dilakukan oleh sekelompok orang yang ingin membuat suatu negara chaos dengan
berbagai kepentingannya sehingga sangat berbahaya bagi kedaulatan negara, keutuhan
wilayah dan keselamatan bangsa.
Beberapa upaya ancaman NKRI seperti pengantian ideologi negara, penggulingan tokoh
bangsa bahkan sampai menciptakan kekacauan perang di Indonesia. Oleh karena itu,
Ancaman terhadap NKRI harus segera ditangani dan diberantas oleh pemerintah sehingga
bisa menciptakan rasa aman dan tentram bagi setiap warga negara.
Masalah KKN menjadi ancaman besar yang sudah lama terjadi di Indonesia. Bahkan dari
sejak zaman orde baru praktik ini sudah ada.
Dulu pelengseran Presiden Soeharto disebabkan karena adanya praktek KKN yang
menjadikan anak-anak Presiden Soeharto diadili karena kasus KKN ini.
2. Narkoba
Peredaran narkoba akan merusak generasi penerus karena pengaruh zat adiktif yang
menyebabkan pengguna ketagihan dan sangat berbahaya bagi kesehatan bahkan bisa
menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, pemerintah menghukum mati bagi para pengedar narkoba yang mencoba
merusak generasi bangsa.
Tidak hanya aksi itu saja, kelompok demonstrasi disusupi oleh kelompok yang memiliki
kepentingan sehingga Papua akan memiliki hak untuk menentukan nasib dengan adanya
referendum.