Anda di halaman 1dari 4

NOTULENSI

Focus Group Discussion


Insomnia Pada Mahasiswa

Tanggal : 8 Maret 2021


Pukul : Pukul 16:00 WIB

Pembicara :
1. Moderator : Olivia Sri Andayani
2. Notulensi : Annisa Salfitri
3. A.D. Azahra
4. Maria Septiani Maknawijaya
5. Niken Ade Septiana

Narasumber (Penderita Insomnia) :


1. Nuria Anggraini
2. Cici Elna Sari
3. Indah Mardiana
4. Ryszard Novendre Ramadhan
5. Greta Smaradana Patriavera
6. Nandi Tri Saputra
7. Mutiara Salsabila Ahmad

Pertanyaan :
1. Menurut pendapat anda, insomnia itu seperti apa?
2. Menurut pendapat anda, siapa saja yang berisiko terkena insomnia ?
3. Mungkin ada beberapa yang anda tahu mengenai gejala insomnia. Gejala apa saja si yang
dialami seseorang jika mengalami insomnia?
4. Menurut anda, apakah olahraga dapat menurunkan insomnia ?
5. Menurut Anda apakah insomnia bisa dihilangkan? Jika bisa, bagaimana cara
menghilangkannya?
6. Menurut pendapat anda, apakah ada hubungan antara pandemi covid-19 dan insomnia?
7. Bagaimana cara agar tidak mengalami insomnia ?
Jawaban :
1. Menurut Cici, insomnia kebiasaan tidur yang tidak teratur dan lebih cenderung banyak
bergadang.
Menurut Indah, insomnia itu merupakan sebuah gangguan tidur.
Menurut Nuria, insomnia adalah suatu gejala yang mengakibatkan kesulitan tidur.
Menurut Ryszard, insomnia adalah penyakit yang menyebabkan seseorang kesulitan
tidur.
Menurut Greta, insomnia adalah berawal dari kebiasaan tidur malam dan berakhir
menjadi kebiasaan yang menetap.
Menurut Mutiara, insomnia merupakan suatu gangguan tidur, dimana sesorang
merasakan kesulitan tidur,
Menurut Nandi, Insomnia adalah keadaan dimana seserang sulit tidur, sehingga
seseorang itu dapat bertahan sampai pagi.

2. Menurut Rizard, orang yang beresiko terkena insomnia seperti mahasiswa dan orang-
orang yang biasa bekerja dimalam hari.
Menurut Indah, orang yang beresiko terkena insomnia seperti mahasiswa dan perempuan
karena perempuan banyak yang namanya berpikir akibatnya bisa mengakibatkan
insomnia, lansia.
Menurut Nuria, orang yang beresiko terkena insomnia seperti mahasiswa dan mahasiswi.
Menurut Cici, orang yang beresiko terkena insomnia seperti orang-orang yang bekerja
secara tidak teratur, seperti orang-orang yang bekerja shift malam.
Menurut Nandi, setiap orang dapat beresiko mengalami insomnia.
Menurut Mutiara, semua orang bisa mengalami insomnia, terutama remaja dan orang-
orang dewasa.

3. Menurut Cici, gejala insomnia seperti orang yang memiliki kesulitan tidur dimalam hari,
emosional tinggi, orang yang konsentrasinya terganggu.
Menurut Ryszard, gejala insomnia seperti kesulitan tidur dimalam hari, pusing
mendadak.
Menurut Nuria, gejala insomnia seperti depresi, kadar kafein yang meningkat, serta ada
sesuatu pikiran yang terus menerus dipikirkan.
Menurut Indah, gejala insomnia seperti tidak ada rasa mengantuk, konsentrasi kurang,
lelah.
Menurut Nandi, gejala insomnia awalnya bisa ditandai dengan perubahan jadwal tidur.
Menurut Mutiara, gejala insomnia seperti kesulitan untuk tidur,

4. Menurut Ryszard, bisa jadi, karena olahraga dapat memperbaiki pola tidur.
Menurut Indah, olahraga dapat menurunkan gejala insomnia, karena olahraga dapat
menjaga daya tahan tubuh kita. Karena pada saat kita olahraga, kita akan lelah.
Menurut Greta, efek dari olahraga akan menimbulkan lelah, ketika kita lelah maka kita
akan tidur lebih awal.
Menurut Cici, kurang tahu secara pasti, namun secara logika ketika kita olahraga tubuh
kita akan lelah dan cukup capek maka pola tidur kita akan mudah diatur.
Menurut Nuria, sangat berpengaruh, karena abaila kita olahraga maka akan membuat
waktu tidur menjadi teratur.
Menurut Nandi, iya, karena pada saat kita olahraga pada saat malamnya badan kita akan
merasa lelah, maka dari itu kita dapat tertidur. Namun bukan hanya olahra, kita juga
harus mengontrol tingkat stress kita.
Menurut Mutiara, ya bisa, karena olahraga dapat merangsang kerja otot, maka kita akan
merasakan capek atau lelah.

5. Menurut Indah, ya, bisa dihilangkan. Bisa berupa aktivitas rutin berolahraga.
Menurut Greta, ya bisa dihilangkan, apabila kita mengubah kebiasaan rutin kita dipagi
hari akan berpengaruh ke pola tidur kita
Menurut Ryszard, ya, bisa dihilangkan.
Menurut Cici, bisa dihilangkan, dengan cara merubah pola hidup dan makan.
Menurut Nuria, iya, dengan cara memperbaiki segala aspek dalam pola hidup.
Menurut Nandi, masih bisa diobati, seperti berolahraga, mengatur pola piker dan tingkat
kestressan kita, dan juga harus bisa memanajemen waktu.
Menurut Mutiara, tergantung tingkat insomnianya. Jika masih tingkat awal dapat
dihilangkan. Namun untuk tingkat yang sudah kronik, itu sulit untuk dihilangkan.

6. Menurut Cici, iya ada hubungan. Karena pada saat kuliah online dimasa pandemi,
akvitas kita semakin banyak yang berantakan, dan juga sering lupa waktu.
Menurut Nuria, sangat berhubungan, pada saat kuliah online, tugas yang diberikan juga
semakin banyak.
Menurut Ryszard, sangat berpengaruh, karena kita jarang melakukan refreshing. Maka
akan membuat terbebani pikiran kita.
Menurut Greta, sangat berpengaruh, karena biasanya malam adalah waktu tidur, kini
diganti dengan mengerjakan tugas.
Menurut Indah, ada hubungannya, untuk mahasiswa jelas dikarenakan banyak tugas
akbatnya pola hidup pun berubah
Menurut Mutiara, sangat mempengaruhi, karena kebanyakan sekarang aktivitas kita itu
dirumah dan juga banyak yang mendapat tugas sehingga mempengaruhi kualitas tidur
kita.
Menurut Nandi, berpengaruh, karena baik dari mahasiswa dan pekerja kantor semua
bekerja dirumah, sehingga menyebabkan terpapar radiasi handphone dan dapat
mempengaruhi kualitas tidur.

7. Menurut Indah, hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia seperti menerapkan
efisiensi pada diri sendiri.
Menurut Greta, hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia seperti ketika tubuh
kita lelah kita harus istirahat, dan tidak menerapkan sistem kebut semalam.
Menurut Cici, hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia seperti harus
memaksakan diri untuk menjauh dari alat elektronik ketika sudah memasuki jadwal tidur,
Menurut Ryszard, hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia seperti
mengurangi jam tidur siang, karena apabila kita tidur siang yang cukup lama, maka kita
akan kesulitan tidur dimalam hari. Menjauhkan pikiran yang dapat mengganggu jam
tidur.
Menurut Nuria, hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia seperti mengurangi
mengkonsumsi kadar kafein. Selain itu menjadwalkan jadwal tidur malam.
Menurut Nandi, hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia contohnya seperti
olahraga pada sore hari, sehingga pada malam hari membuat mudah untuk tidur dan juga
harus dapat memanajemen waktu.
Menurut Mutiara, hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia seperti harus
memperbanyak kegiatan disiang hari, contohnya olahraga, mengerjakan tugas, sehingga
pada malam hari kita tidur pada tepat waktu. Namun itu semua kembali ke pribadi
masing-masing untuk memanajemennya.

Anda mungkin juga menyukai