Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengrtian HIV/AIDS
HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/ Acquire Immuno Deficiency Syndrome)
telah menjadi momok bagi masyarakat. Pada kurun waktu Januari – Juli 2000, penyakit HIV
memperlihatkan kecenderungan yang semakin meningkat dan menjadi ancaman bagi masyarakat
Jumlah kasus baru memperlihatkan kecenderungan yang semakin meningkat. Pada tahun 1999
kasus HIV (178) dan AIDS (47), pada tahun 2000 meningkat jadi HIV (192) dan AIDS (106).
2. Pengguna narkoba suntik (Injection drug user/IDU)
Di berbagai negara sekitar 50% Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) hidup dengan
HIV/AIDS. Bahkan di beberapa wilayah di dunia, sekitar 90% pemakai narkotik dengan jarum
suntik hidup dengan HIV/AIDS. Lebih dari 95% Penasun dengan HIV/AIDS terdapat di negara
berkembang. Di seluruh dunia, AIDS telah menjadi penyebab kematian terbesar keempat pada
orang dewasa. Penggunaan narkoba suntik telah dilaporkan oleh 129 negara, 103 diantaranya juga
melaporkan infeksi HIV pada IDU. Saat ini HIV/AIDS telah menginfeksi sekitar 60 juta orang di
seluruh dunia dan lebih dari 21 juta diantaranya telah meninggal dunia. Setiap hari, orang yang
terinfeksi bertambah sekitar 14.000 dan separuh diantaranya kelompok berusia muda antara 15-24
tahun.

Berdasarkan jurnal Pengalaman Klien Pengguna Narkoba Suntik yang Terinfeksi HIV/AIDS
dalam Meningkatkan Kualitas Hidup di Rumah Cemara Bandung, mendapatkan lima tema utama yakni :

1. Pecandu narkoba suntik


Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh partisipan klien dengan HIV/AIDS adalah pecandu
narkoba suntik yang tertular melalui jarum suntik yang dipakai saling bergantian dengan teman-
temannya. Selain jarum suntik yg digunakan fasilitas kesehatan mapun pengguna narkoba (IDU)
menggunakan tempat penyampuran, pengadukm dan gelas pengoplos obat juga berpotensi tinggi
untuk menularkan HIV.
2. Perasaan marah
Hasil penelitian didapatkan bahwa dari empat partisipan klien dengan HIV/AIDS yang diteliti,
muncul perasaan marah tidak bisa menerima kenyataan ketika mengetahui bahwa dirinya tertular
penyakit HIV/AIDS. karena merasa kehilangan perannya dari kondisi sehat menjadi sakit dan
haurus menjalani sebagai orang yang hidup dengan penyakit.
3. Menurunnya daya tahan tubuh
Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh partisipan mengalami penurunan daya tahan tubuh.
Penurunan daya tahan tubuh merupakan respon tubuh terhadap tibulnya penyakit HIV/AIDS yang
menyerang berbagai organ tubuh partisipan. Serangan tersebut menyebabkan gangguan fungsi
organ dan berdampak terhadap kehidupan sehari-hari. Ganguan tersebut terlihat dari pernyataan
partisipan yang mengungkapkan bahwa gangguan yang dialami diantaranya: mudahnya terkena
sakit, kondisi tubuh menurun, lama untuk sembuh, cepat cape. Kualitas hidup klien dengan
HIV/AIDS secara aspek fisik dalam penelitian ini adalah kurang baik atau rendah, yang ditandai
dengan partisipan sering sakit dan lama untuk sembuh serta sudah terkena infeksi oppurtunistik
dalam diri partisipan.
4. Keluarga dan lingkungan mendukung
Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh partisipan seringkali ditemani oleh keluarga, karena
menurut partisipan kehadiran keluarga yang selalu mendampinginya dan memberikan dukungan
dapat menambah kekuatan dan ketenangan.
5. Rendahnya dalam penurunan spiritual
Hasil penelitian didapatkan partisipan merasakan kekecewaan tertular penyakit HIV/AIDS
membuat partisipan jarang melakukan ibadah sebagai orang muslim karena merasa bahwa
melakukan suatu kebaikan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan spiritual, hal ini yang
menyebabkan partisipan jarang ibadah, untuk menjalani klien dengan HIV/AIDS memang bukan
hal yang mudah bagi partisipan. Pernah merasakan putus asa dan frustasi akan kenyataan yang
harus dihadapi membuat partisipan merasa bahwa tuhan tidak adil pada dirinya sehinggga
kehidupan spiritual dalam melaksanakan ibadah dilakukan hanya ketika ingat saja.

Anda mungkin juga menyukai