Anda di halaman 1dari 11

REZA SAPUTRA

2113010093
LEARNING OBJECTIF
1. Apakah berenang bisa menularkan HIV/AIDS?
2. Apakah penyakit HIV bisa disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan?
3. Apakah orang yang terkena HIV pasti terkena AIDS?
4. Jelaskan fungsi rekam medis dari segi aspek hukum!
5. Apakah seorang dokter harus memiliki rasa empati pada pasien?
6. Apa saja bentuk dari informed consent?
7. Aturan KKI mengenai aturan praktik pelayanan pasien
8. Penyampaian berita buruk kepada pasien, penerima kabar
Apakah berenang bisa menularkan HIV/AIDS?

Tidak. Penularan HIV di kolam renang adalah sebuah mitos. Terdapat beberapa
hal yang bisa menyebabkan HIV tertular ke orang lain, tetapi berenang bukanlah
salah satunya. Virus HIV akan langsung mati ketika keluar dari tubuh
penderitanya. Oleh karena itu, penyakit ini tidak akan bisa menular melalui udara
ataupun air. Hal ini pun berlaku ketika Anda berenang bersama pengidap HIV.
Walaupun Anda dan pengidap HIV sama-sama berdarah ketika berada di kolam
yang sama, penyakit ini tidak akan langsung menjangkiti Anda. Hal tersebut
disebabkan karena virus HIV akan langsung mati terkena zat klorin yang terdapat
dalam air kolam renang.Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sangat tidak
mungkin penularan HIV dapat terjadi di kolam renang.

(Sumber : Kesehatan Seksual, HIV/AIDS 2021)


Apakah penyakit HIV bisa disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan?

→Penyebaran virus HIV dapat ditularkan dengan berbagai cara antara lain hubungan seksual bebas,seperti
hubungan seksual dengan pasangan berganti-ganti dan hubungan heteroseksual dengan pasangan yang menderita
infeksi HIV tanpa menggunakan pelindung. HIV juga dapat ditularkan melalui pemakaian jarum suntik secara
bergantian yang terkontaminasi, juga melalui perantara produk darah seperti transfusi darah atau organ lain .
Aquired artinya didapat, bukan berasal dari penyakit keturunan. Immune terkait dengan sistem kekebalan tubuh.
Deficiency berarti kekurangan. Syndrome atau sindrom berarti penyakit dengan kumpulan gejala, bukan gejala
tertentu. Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh yang
dibentuk setelah lahir. Jelasnya AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya sistem
kekebalan tubuh manusia yang didapat (bukan karena keturunan), tetapi di sebabkan oleh virus HIV

→(Sumber: Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyebaran HIV/AIDS – 2018)


Apakah orang yang terkena HIV pasti terkena AIDS?

→Mengidap HIV belum tentu akan terkena AIDSPerbedaan HIV dan AIDS.
→bisa dilihat dari kemungkinan seseorang terkena keduanya secara bersamaan. HIV
adalah virus penyebab infeksi, sedangkan AIDS adalah kondisi akhir yang dapat
disebabkan karena infeksi virus tersebut berlangsung jangka panjang. Maka
teorinya, dapat saja terkena HIV dan AIDS sekaligus. Namun begitu, tidak semua
pengidap HIV akan otomatis pasti memiliki AIDS di kemudian hari. Anda bisa saja
mengidap HIV, tapi tidak terkena AIDS. Berkat kemajuan dalam pengobatan medis,
orang yang hidup dengan HIV dapat hidup sehat panjang umuur dan berkualitas
hampir sama dengan orang normal lainnya.Kebanyakan penderita penyakit Human
Immunodeficiency Virus bisa berhidup selama bertahun-bertahun lamanya (bahkan
lebih dari 10 tahun) sebelum mengalami AIDS. Namun, yang terdiagnosis positif
AIDS sudah pasti memiliki infeksi HIV.Maka itu, mendapatkan pengobatan yang
tepat adalah kunci penting bagi orang dengan HIV agar tidak sampai mengalami
AIDS.

→(Sumber : Kesehatan Seksual, HIV/AIDS 2020)


Jelaskan fungsi rekam medis dari segi aspek hukum!

Pasal 12 ayat(1), ayat(2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 269/MENKES/PER/III/2008 tentang


Rekam Medis berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan, isi rekam medik merupakan
milik pasien, Undang-Undang Praktek Kedokteran No: 29/2004 pada Pasal 47 tidak menyebut yang
menjadi milik pasien adalah ringkasan. Pertentangan tentang kepemilikan rekam medis disebut
benda bergerak dikaitkan dengan hukum kebendaan.
(jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora 2017)
Apakah seorang dokter harus memiliki rasa empati pada pasien?

→ Seorang dokter harus memiliki rasa empati terhadap


pasien yaitu kemampuan untuk mengerti dan membagi
perasaan orang lain, baik untuk perkembangan sosial
dan emosional.

(Sumber : Jurnal Harahap 2018)


Apa saja bentuk dari informed consent?

Ada 2 bentuk Persetujuan Tindakan Medis


1. Implied Consent (dianggap diberikan)
Umumnya implied consent diberikan dalam keadaan normal, artinya
dokter dapat menangkap persetujuan tindakan medistersebut dari
isyarat yang diberikan/dilakukan pasien. Demikian pula pada kasus
emergency sedangkan dokter memerlukan tindakan segera sementara
pasien dalam keadaan tidak bisa memberikan persetujuan dan
keluarganya tidak ada ditempat, maka dokter dapat melakukan
tindakan medik terbaik menurut dokter.
2. Expressed Consent (dinyatakan)
Dapat dinyatakan secara lisan maupun tertulis. Dalam tindakan medis
yang bersifat invasive dan mengandung resiko, dokter sebaiknya
mendapatkan persetujuan secara tertulis, atau yang secara umum
dikenal di rumah sakit sebagai surat izin operasi.
Persetujuan tertulis dalam tindakan medis dibutuhkan saat
1. Bila tindakan terapeutik bersifat kompleks atau menyangkut resiko
atau efek samping yang bermakna.
2. Bila tindakan kedokteran tersebut bukan dalam rangka terapi.
3. Bila tindakan kedokteran tersebut memiliki dampak yang bermakna
bagi kedudukan kepegawaian atau kehidupan pribadi dan sosial
pasien.
4. Bila tindakan yang dilakukan adalah bagian dari suatu penelitian.
Aturan KKI mengenai aturan praktik pelayanan pasien

Pada pasal 1 peraturan konsil kedokteran indonesia yang dimana berisi


tentang seorang dokter dan dokter gigi harus menaati terhadap aturan
penerapan ilmu dalam pelaksanaan praktik kedokteran
Pada pasal 3 berisi bahwa seorang dokter,dan dokter gigi dilarang
melakukan pelanggaran disiplin. Pelanggaran yang dimaksud yaitu:
1.Melakukan praktik kedokteran dengan tidak kompeten
2.Menjalankan Praktik Kedokteran dalam kondisi tingkat kesehatan fisik
ataupun mental sedemikian rupa sehingga tidak kompeten dan dapat
membahayakan pasien
Sumber: PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMER
4 tahun 2011
Penyampaian berita buruk kepada pasien, penerima kabar

→ Menyampaikan berita buruk pada pasien adalah salah satu Tanggung jawab seorang petugas medis yang harus dikerjakan dalam praktik pelayanan kesehatan.
menyampaikan berita buruk merupakan keterampilan komunikasi yang penting dan menantang. kewajiban secara

→ sosial dan moral bagi petugas medis untuk bersikap sensitif dan tepat dalam menyampaikan berita buruk

→ Cara Menyampaikan Berita Buruk Kepada Pasien

→ Melakukan persiapan

→ menanyakan apa yang pasien tahu tentang penyakitnya

→ menanyakan seberapa besar keingintahuan pasien tentang penyakitnya

→ menyampaikan berita

→ memberikan respon terhadap perasaan pasien

→ merencanakan tindakan lanjut

→ mengkomunikasikan prognosis

Anda mungkin juga menyukai