Anda di halaman 1dari 9

Nama : Muhammad Rezhi Novrianto

NIM : 1818189

Kelas : 3C

Tanggal : kamis, 5 November 2020

LAPORAN PRAKTIKUM PETROKIMIA

I. Judul: Uji Kadar Surfaktan Anionik dengan Spektrofotometri secara Metil Biru

II. Tujuan: Untuk mengetahui kadar surfaktan anionik secara biru metilen menggunakan
spektrofotometri.

III. Prinsip:

- Prinsip Percobaan
Surfaktan merupakan suatu molekul yang memiliki gugus hidrofilik dan gugus
lipofilik sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari air dan
minyak. Surfaktan anionic merupakan jenis surfaktan yang paling banyak
digunakan. Surfaktan anionic dapat bereaksi dengan biru metilen membentuk
senyawa kompleks berwarna biru yang larut dalam fase kloroform (pelarut
organik). Instensitas warna biru yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer
visible pada panjang gelombang 625 nm. Serapan yang terukur setara dengan
kadar surfaktan anionic.

- Prinsip Alat (Spektrofotometer)


Prinsip Spektrofotometer adalah adanya interaksi yang terjadi antara energy yang
berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa molekul.
Besar energy yang diserap tertentu dan menyebabkan electron tereksitasi dari
keadaan dasar ke keadaan tereksitasi yang memiliki energy lebih tinggi. Prinsip
kerja spektrofotometer berdasarkan hukum Lambert-Beer. Hukum Lambert-Beer
menyatakan hubungan linear antara absorbansi dengan konsentrasi larutan, dimana
semakin tinggi konsentrasi larutan maka semakin tinggi pula absorbansinya.

IV. Dasar teori:

Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung
berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi
menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel
pada permukaan bahan. Surfaktan dalam deterjen juga berguna untuk

mempengaruhi sudut kontak sistem pencucian, sedangkan builder memiliki fungsi untuk
membantu efisiensi surfaktan dalam proses pembersihan kotoran. Salah satu kemampuan
buider yang penting dan banyak digunakan adalah untuk menyingkirkan ion penyebab
kesadahan dari cairan pencuci dan mencegah ion tersebut berinteraksi dengan surfaktan. Hal
ini dilakukan karena interaksi tersebut akan menyebabkan penurunan efektivitas pencucian.
Secara umum, builder memberikan alkalinitas ke cairan pencuci sehingga berfungsi juga
sebagai alkali.Selain itu, builder juga memberikan efek anti-redeposisi (Shofinita, 2009).

Berdasarkan muatannya surfaktan dibagi menjadi empat golongan yaitu:

1. Surfaktan anionik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu anion.

2. Surfaktan kationik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu kation

3. Surfaktan nonionik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya tidak bermuatan


4. Surfaktan amfoter yaitu surfaktan yang bagian alkilnya mempunyai muatan positif dan
negatif.

V. Reaksi:
VI. Cara kerja:
a. Pembuatan Larutan Methylene Blue
0,05 g Methylene
50 g
Blue dilarutkan 6,8 mL Asam Sulfat Ditera hingga tanda
NaH2(PO4)2.H2O
dalam labu ukur (P.A) ditambahkan tera
1000 mL ditambahkan

b. Pembuatan Larutan Induk Surfaktan Anionik 1000 ppm


Ditambahkan air
Natrium Lauril Sulfat
Dilarutkan dalam suling hingga tanda
sebanyak 1 g labu ukur 100 mL tera kemudian
ditimbang dihomogenkan

c. Preparasi Deret Standar

Semua Hasil Dilakukan ekstraksi Lapisan bawah


ekstraksi di kembali pada lapisan kloroform
tampung di corong atas dengan + 2.5 mL ditampung ke
pemisah 2 kroloform ( 2x corong pemisah
ulangan)
Hasil Ekstraksi pada Diamkan hingga
corong pemisah 2 + Di ekstrak kuat terbentuk dua
larutan pencuci 12.5 selama 30 detik lapisan
mL

Lapisan bawah di
Lapisan atas
tampung ke dalam
diekstrak kembali +
enlenmeyer/ tabung Kemudian tampung
reaksi 2.5 mL klorofrom hasil ekstrak ke
(2x ulangan) dalam enlenmeyer/
tabung reaksi

Ukur menggunakan
spektro pada panjang
gelombang 652 nm

d. Preparasi Sampel

sampel dipipet 1
mL ke dalam labu Dipipet 25 mL dan
takar 100 mL, ditera dimasukkan ke Ditambahkan 3-5 tetes pp
aquades dan corong pemisah dan larutan NaOH 1 N
dihomogenkan dan H2SO4

diekstrak kuat Diekstraksi


selama 30 menit kembali pada
Lapisan bawah lapisan atas
(+) 6,25 mL metilen lalu didiamkan kloroform di dengan (+) 2,5 mL
blue dan (+) 2,5 mL hingga terpisah dua tampung corong klorofor (2x
kloroform lapisan pemisah 2 ulangan)
Hasil ektraksi pada Diekstrak kuat selama Lapisan bawah
corong pemisah 2 30 menit lalu di tampung ke
ditambah larutan didiamkan hingga labu takar 25
pencuci 12,5 mL terpisah dua lapisan mL

Lapisan atas diekstrak lalu ditampung hasi


kembali dengan 25 mL ektrak ke labu takar 25 larutan diukur absorbansinya
kloroform dua kali mL dan ditera dengan dengan spektro uv vis memakai
panjang gelombang 652 nm
ulangan kloroform

e. Larutan Pencuci

Natrium dihidrogenfospat Dimasukkan kedalam labu


dilarutakn 50 gram takar 1000 mL

ditera dengan aquades dan


ditambahkan asam sulfat (p.a)
dihomogenkan

VII. Perhitungan
- Pembuatan SLS 1000 ppm
SLS yang ditimbang = Konsentrasi x Volume labu takar

= 1000 mg/L x 100 mL x 1𝐿

1000 𝑚𝐿
= 100 mg = 0,1 g

- Pembuatan larutan baku 100 ppm


𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑥 𝑉 𝑙𝑎𝑏𝑢 𝑡𝑎𝑘𝑎𝑟
SLS 1000 ppm yang dipipet =
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑆𝐿𝑆 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘
100 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10 𝑚𝐿
= = 10 𝑚L
1000 𝑝𝑝𝑚

- Pembuatan deret standar


V1. C1 = V2 . C 2
𝑉2 𝑥 𝐶2
V1 =
𝐶1

 Deret 0 ppm
100 𝑚𝐿 𝑋 0 𝑝𝑝𝑚
V1 = = 0 𝑚𝐿
100 𝑝𝑝𝑚

 Deret 0,4 ppm


100 𝑚𝐿 𝑋 0,4 𝑝𝑝𝑚
V1 = = 0,4 𝑚𝐿
100 𝑝𝑝𝑚

 Deret 0,8 ppm


100 𝑚𝐿 𝑋 0,8 𝑝𝑝𝑚
V1 = = 0,8 𝑚𝐿
100 𝑝𝑝𝑚
 Deret 1,2 ppm
100 𝑚𝐿 𝑋 1,2 𝑝𝑝𝑚
V1 = = 1,2 𝑚𝐿
100 𝑝𝑝𝑚

 Deret 2 ppm
100 𝑚𝐿 𝑋 2 𝑝𝑝𝑚
V1 = = 2 𝑚𝐿

VIII. Data pengamatan:


a. Bentuk Fisik Sampel
Bahan Wujud Warna Bau

b. Hasil Pembacaan Spektrofotometer pada lamda maksimum 652 nm


- Deret standar
Konsentrasi Deret Standart Absorbansi
(ppm)
0
0,4
0,8
1,2
2

- Sampel
Sampel Absorbansi
IX. Daftar pustaka:
- Rudi, La., Suratno, W., dan Paundanan, J. 2004. Perbandingan
Penentuan Surfaktan Anionik dengan Spektrofotometer UV-ST
Menggunakan Pengompleks Malasit Hijau dan Metilen Biru. Jurnal
Kimia Lingkungan. Vol. 6 No. 1. Surabaya : Universitas Airlangga

- Badan Standarisasi Nasional.2005. SNI 06-6989.51-2005 Tentang Air


dan Air Limbah – Bagian 51 : Cara Uji Kadar Surfaktan Anionik
Dengan Spektrofotometer Secara Biru Metilen. Indonesia

X. Lampiran:
- SNI 4594:2017 (detergen serbuk)

Anda mungkin juga menyukai