Anda di halaman 1dari 8

Nama: Muhammad Rezhi Novrianto

NIM: 1818189

Kelas: 2C

Tanggal: 20 juli 2020

Laporan Praktikum PBIK

Analisis Pasta Gigi

I. Judul:
Membandingkan kandungan produk pasta gigi yang digunakan dengan SNI 12-3524-
1995 (tentang pasta gigi)

II. Tujuan:

Untuk mengetahui kandungan produk pasta gigi yang digunakan sudah memenuhi
dari SNI 12-3524-1995

III. Data pengamatan:


Produk yang digunakan yaitu: Pasta Gigi Pepsodent
Kandungan dalam produk pasta gigi Pepsodent:
1. CaCO3 9. Sodium Saccharin
2. Air 10. Sodium Monoflorophosphate
3. Sodium lauryl Sulfate (bahan aktif: 1,12%)
4. Sorbitol 11. Potassium citrate
5. Flavor 12. DMDM hydantoin
6. Hydrated silica 13. Contains fluoride
7. Cellulose Gum
8. Sodium Silicate
Pada pasta gigi pepsodent dilakukan pengujian pencapuran dengan air, hasilnya
memiliki busa.
IV. Dasar teori:
Pasta gigi adalah bahan semi aqueous yang digunakan bersama-sama sikat gigi
untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh permukaan gigi serta memberi rasa
nyaman pada rongga mulut. Penambahan aroma akan memberikan rasa nyaman
dan menyegarkan pada rongga mulut.11 Definisi pasta gigi yang dikeluarkan oleh
American Council on Dental Therapeutics (1970). Pasta gigi adalah suatu bahan yang
digunakan dengan sikat gigi untuk membersihkan tempat-tempat yang tidak dapat
dicapai. Menyikat gigi menggunakan pasta gigi dianjurkan dua kali sehari, yaitu
sesudah makanan dan sebelum tidur.

Pasta gigi merupakan sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi
dengan bantuan sikat gigi. Pasta gigi adalah sediaan semi padat yang dibutuhkan untuk
pemakaian topical. Pasta gigi merupakan campuran kristal yang terdiri dari serbuk dan
gliserin yang digunakan untuk membersihkan gigi tanpa merusaknya. Beberapa
komposisi bahan pada pasta gigi antara lain :
1. Agen abrasif bahan kasar yang berfungsi untuk membersihkan sisa
makanan, bakteri dan beberapa noda di gigi.(20 –
50%)
Contoh : CaCO3, dikalsium fosfat dihidrat.
2. Perasa Untuk memberi rasa pada pasta gigi
Contoh : Sakarin, gliserol
3. Pewarna Untuk memberi warna pada pasta gigi.
Contoh : titanium dioksida (warna putih), gel
berwarna
4. Humektan Untuk mencegah hilangnya air dalam pasta gigi,
sehingga pasta gigi tidak menjadi keras saat terkena
udara terbuka.(20 – 35%)
Contoh : Gliserol, sorbitol, alpha hydroxy acid
(AHA), dan asam laktat.
5. Zat Pengikat Untuk menstabilkan formulasi pasta gigi dengan
mencegah pemisahan fasa padat dan encer.
Contoh : karet alami, koloid rumput laut, selulosa
sintesis.
6. Detergen Untuk menghasilkan busa saat menyikat gigi dan
menghilangkan tumpukan, emulsi plak pada gigi,
juga berfungsi sebagai antibakteri.
Contoh : Natrium Lauril Sulfat
7. Bahan Perekat Untuk mengontrol kekentalan dan memberi bentuk
krim dengan cara mencegah terjadinya pemisahan
bahan solid dan liquid pada pasta gigi.
Contoh : gliserol, sorbitol, dan polyethylene glycol
(PEG)
8. Bahan Terapeutik seperti :
a. Fluoride Untuk memperkuat enamel dengan cara
membuatnya resisten terhadap asam dan
menghambat bakteri untuk memproduksi
asam. Macam-macam fluoride antara lain
Stannous fluoride, Sodium Fluoride,
Sodium monofluorafosfat.
b. Bahan desensitisasi Contoh : Potassium Nitrat, stronsium
chloride
c. Bahan anti tar-tar Untuk mengurangi kalsium dan
magnesium dalam saliva sehingga
keduanya tidak dapat berdeposit pada
permukaan gigi.
Contoh : tetrasodium pyrophosphate
d. Bahan anti-mikroba Untuk membunuh dan menghambat
pertumbuhan bakteri.
Contoh : triclosan, zinc citrate, zinc
phosphate, ekstrak daun sirih, siwak.
e. Bahan pemutih Contoh : sodium carbonate, hydrogen
peroxide, citroxane, sodium
hexametaphosphate. (0,05 – 0,5%)
f. Bahan pengawet Untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme dalam pasta gigi. (0,05
– 0,5%)
Contoh : sodium benzoate,
methylparaben, ethylparaben.
Secara garis besar, pembuatan pasta gigi adalah dengan mixing. Proses mixing
terbagi dua; mixing 1 dengan mengaduk foaming dan thickening agent dan kemudian
dihisap ke mixing tank. Mixing 2 untuk menghacurkan gumpalan yang terjadi pasa pasta
dan meratakan campurannya. Kemudian, pasta masuk ke tendon dan dilakukan pengisian
pasta ke dalam tube.

Umumnya pasta gigi memiliki bentuk pasta atau gel. Pasta gigi mengandung
bahan yang terdiri dari:

 Bahan abrasi untuk menggosok gigi yang mengandung kalsium karbonat dan
silicate. Bahan ini berguna untuk menghilangkan makanan, bakteri, dan
beberapa noda dari gigi.
 Pemanis atau perasa. Pemanis buatan seperti sakarin sering ditambahkan ke
pasta gigi untuk membuat rasanya lebih enak. Pada pasta gigi orang dewasa
umumnya memiliki rasa yang sama yaitu mint, sedangkan pada anak-anak
memiliki rasa lebih beragam seperti strawberry, jeruk atau bubblegum.
 Humektan yang berguna untuk mencegah formulasi pasta mengering.
 Bahan pengental
 Deterjen yang akan menghasilkan busa saat menyikat gigi.

Formula dari pasta gigi harus sesuai dengan waktu penyimpanan. Waktu
penyimpanan pasta gigi dapat mencapai 3 tahun. Oleh karena itu, pasta gigi yang akan
didistribusikan ke konsumen, haruslah memenuhi standar mutu yang ada. Persyaratan mutu
dari pasta gigi telah diatur dalam SNI 12 – 3524 – 1995.
No Jenis Uji Satuan Syarat

Sukrosa atau Karbohidrat lain yang


1 - Negatif
terfermentasi

2 pH - 4,5 – 10,5

3 Cemaran logam :

Pb ppm Maks. 5,0

Hg ppm Maks, 0,02

As ppm Maks, 2,0

4 Cemaran Mikroba :

Angka lempeng total - < 105

E.coli - negatif

Sesuai dengan perizinan


5 Zat Pengawet -
Departemen Kesehatan

6 Formaldehida % 0,1

7 Fluoride bebas ppm 800 - 1500

Sesuai dengan perizinan


8 Zat warna -
Departemen Kesehatan

9 Organoleptik :

Harus lembut, serba sama


(homogen), tidak terlihat
Keadaan adanya gelembung udara,
gumpalan, dan pasrtikel
yang terpisah.

Benda Asing Tidak nampak


V. Pembahasan:
Pada praktikum analisis pasta gigi, dilakukan pembandingan antara kandungan
pasta gigi yang dipakai dirumah dengan syarat mutu pada SNI 12-3524-1995 tentang
pasta gigi. Pada data yang didapatkan dari produk pasta gigi yang digunakan terdapat
kandungan atau senyawaan yang tertera pada SNI 12-3524-1995 mengenai pasta gigi,
akan tetapi data yang diperoleh dalam kemasan produk pasta gigi yang digunakan tidak
menyertai data kuantitatif persen kadarnya namun masih bisa membandingkannya.
Pada kemasan produk terdapat kandungan beserta fungsinya yaitu:
1. Kalsium Karbonat = agen abrasif. bahan kasar yang berfungsi untuk membersihkan
sisa makanan, bakteri dan beberapa noda di gigi.(20 – 50%) Contoh : CaCO3,
dikalsium fosfat dihidrat
2. Air
3. Sorbitol = humektan berfungsi sebagai pencegah hilangnya air dalam pasta gigi,
sehingga pasta gigi tidak menjadi keras saat terkena udara terbuka.(20 – 35%) dan
bahan perekat untuk mengontrol kekentalan dan memberi bentuk krim dengan cara
mencegah terjadinya pemisahan bahan solid dan liquid pada pasta gigi tersebut.
4. Silika terhidrasi
5. Natrium Lauril Sulfat = detergen yang berfungsi sebagai untuk menghasilkan busa
saat menyikat gigi dan menghilangkan tumpukan, emulsi plak pada gigi, juga
berfungsi sebagai antibakteri.
6. Natrium Monofluorofospat
7. Perasa = untuk memberi rasa pada pasta gigi
8.
9. Permen Karet Selulosa = zat pengikat yang memiliki fungsi Untuk menstabilkan
formulasi pasta gigi dengan mencegah pemisahan fasa padat dan encer.
10. Kalium sitrat
11. Natrium silikat
12. Natrium Sakarin
13. DMDM Hydantoin
14. Fluor atau fluoride termasuk dalam bahan terapeutik berfungsi untuk memperkuat
enamel dengan cara membuatnya resisten terhadap
15. asam dan menghambat bakteri untuk memproduksi asam.

Jika dilakukan perbandingan dengan SNI SNI 12 – 3524 – 1995 maka hal pertama
yang bisa kita pastikan adalah adanya sukrosa dan karbohidrat yang terfermentasi. Dari
data komposisi yang telah dijelaskan, tidak tercantumnya adanya sukrosa dan
karbohidrat yang terfermentasi maka bisa dikatakan bahwa pepsodent memenuhi syarat
atau negatif. Hal lain yang dapat memastikan pepsodent tidak mengandung sukrosa dan
karbohidrat yang termentasi adalah sudah beredarnya pepsodent di pasaran yang pasti
telah dipastikan sesuai denga SNI 12-3524-1995. Jika hasil yang dihasilkan adalah
positif maka pH pada pasta gigi dapat menurun yang menyebabkan rusaknya lapisan
mukosa dan menyebabkan karies gigi serta dapat menyebabkan karies gigi.

Pada percobaan untuk mengetahui pH nya, dilakukan dengan mencampurkan pasta


gigi produk dengan air. Hasilnya memiliki busa sedikit, berarti pH pasta gigi produk
tersebut memiliki rentang pH 4,5-10,5 yang sudah masuk dengan standar mutu SNI 12-
3524-1995. Hal ini disebabkan karena adanya busa sedikit yang menandakan bahwa
pasta gigi tersebut sedikit basa.

Adanya fluor pada pasta gigi berfungsi untuk memperkuat enamel dengan cara
membuatnya resisten terhadap asam dan menghambat bakteri untuk memproduksi
asam. Fluor disini juga mempunyai batas maksimal 800 – 1500 ppm, dimana jika
melebihi batas tersebut maka akan terjadi dental fluorosis dimana gigi akan menjadi
kekuningan atau kecokelatan. Begitupula dengan formaldehida, jika formaldehida tidak
sesuai dengan syarat mutu makan akan menyebabkan iritas mulut dan dapat
menyebabkan alergi lainnya.
VI. kesimpulan

Secara penglihatan produk pasta gigi dari pepsodent memnuhi SNI 12-3524-1995,
dan untuk parameter lainnya yang tidak tercantum pada kemasan seharusnya
memenuhi SNI 12-3524-1995 karena produk ini sudah diedarkan untuk digunakan
oleh masyarakat luas.

VII. Daftar pustaka

SNI 12-3524-1995 tentang pasta gigi

Anda mungkin juga menyukai