Anda di halaman 1dari 7

“Oral Profilaksis, Bahan Polishing, Pewarnaan Plak, Kandungan Pasta Gigi

dan Teknik Menyikat Gigi Yang Baik & Benar”

Dosen Pembimbing:
drg. Nuzulul Ismi, Sp.Perio

Disusun Oleh:
Jannatun Faradisa (2313501010014)

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2023
1. Oral Profilaksis

Sikat Gigi

Sikat gigi adalah metode yang paling umum untuk menghilangkan plak dari rongga
mulut. Updyke menyimpulkan bahwa yang terbaik adalah menggunakan sikat gigi
dengan kepala yang kecil

Dental Floss (Benang Gigi)

Meskipun menyikat gigi adalah metode kontrol plak mekanis yang paling banyak
digunakan, menyikat gigi saja tidak dapat menghilangkan plak dari semua
permukaan gigi. Menyikat gigi saja tidak efisien dalam menghilangkan plak
interproksimal, yang berarti bahwa pembersihan interproksimal setelah menyikat
gigi diperlukan, maka dibutuhkan dental floss untuk membersihkan bagian
interproksimal gigi yang tidak terjangkau oleh sikat gigi.

2. Bahan Polishing
Pumice adalah batuan vulkanik yang digunakan sebagai bahan abrasif dalam
pasta pembersih gigi. Pasta pumice gigi digunakan untuk membersihkan dan
memoles gigi, serta untuk mempersiapkan permukaan gigi sebelum melakukan
berbagai prosedur perawatan gigi. . Berikut ini adalah beberapa bahan yang
umum ditemukan dalam pasta gigi pumice:
Pumice (batu apung): Bahan utama dalam pasta gigi pumice adalah batu apung,
yang merupakan batuan vulkanik yang ditumbuk halus yang digunakan sebagai
bahan abrasif untuk menghilangkan noda dan plak pada gigi.
Agen perasa: Beberapa pasta pumice gigi mungkin mengandung zat perasa
untuk meningkatkan rasa dan membuat proses pembersihan lebih
menyenangkan bagi pasien.
Minyak: Beberapa pasta pumice mungkin mengandung minyak untuk
membantu melumasi pasta dan membuatnya lebih mudah diaplikasikan pada
gigi.
Fluorida: Beberapa pasta pumice gigi mungkin mengandung fluoride, yang
dapat membantu memperkuat gigi dan mencegah kerusakan gigi.
Namun, beberapa pasta pumice gigi diformulasikan secara khusus untuk tidak
mengandung zat perasa, minyak, atau fluoride, sehingga ideal untuk pasien
dengan alergi atau intoleransi rasa.

3. Pewarnaan Plak

Disclosing Agents
Untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam menghilangkan plak, beberapa
agent telah dikembangkan untuk memungkinkan visualisasi plak pasien seperti
yodium, gentian violet, eritrosin, basic fuchsin, fast green, dan fluorescein. FDC
red No. 28 agent visualisasi plakyang biasa digunakan baik sebagai cairan untuk
dioleskan ke gigi dengan kapas atau dalam bentuk tablet yang dapat dikunyah.

Prosedur penggunaan disclosing agent. A, Dua bentuk umum FDC red No. 28 disclosing
agent: cairan yang dioleskan dengan kapas dan tablet kunyah. B, Gigi pasien sebelum
dibersihkan C, Gigi pasien sebelum dibersihkan setelah menggunakan disclosing agent.
D, Gigi pasien setelah dibersihkan

4. Kandungan Pasta Gigi


Pasta gigi adalah bahan yang digunakan bersamaan dengan sikat gigi atau
aplikator lain untuk menghilangkan plak bakteri dan debris pada gingiva. Pasta
gigi membantu membersihkan dan memoles permukaan gigi. Mereka sebagian
besar digunakan dalam bentuk pasta, meskipun bubuk dan gel juga tersedia.
Bahan tersebut juga sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu dan kembali populer
pada tahun 1770 sejak penemuan sikat gigi. Seiring berjalannya waktu, sediaan
pasta gigi beralih dari bubuk hingga pasta. Bahan abrasif yang terkandung dalam
setiap produk juga beragam baik dari segi komposisi kimianya yang bulat dan
bersudut. Pasta gigi memiliki bahan sebagai berikut yang dipaparkan pada tabel.

Tabel. Kandungan Pasta Gigi

Bahan Fungsi Definisi Sediaan


Flouride Antikaries Fluor memiliki fungsi sebagai Powder
antikariogenik membunuh bakteri
penyebab karies
Kalsium Abrasif Bahan abrasif berfungsi sebagai Powder
Karbonat pembersih plak atau noda pada
gigi
Gliserin Humektan Humektan adalah bahan yang Cair
berfungsi membuat tekstur
menjadi creamy dan lembab

Bahan Fungsi Definisi Sediaan


Natrium Pengikat Na CMC berfungsi untuk Powder
karboksimetils mengikat seluruh bahan
elulosa (Na bersamaan. Na CMC merupakan
CMC) zat tambahan pengental yang
bekerja agar
partikel-partikel tersuspensi di
bahan pasta tetap tinggal pada
tempatnya dan tidak terpengaruh.
Natrium lauryl Surfaktan Surfaktan berperan aktif di Powder
sulfat permukaan sehingga menurunkan
tegangan permukaan agar debris
dapat lepas
Natrium Pengawet Pengawet berperan untuk Powder
benzoat memperlama pemakaian pasta
gigi dan dapat membunuh
mikroorganisme
Natrium Pemanis Bahan pemanis agar pasta gigi Padat/Krista
sakarain memiliki rasa l
Menthol Perasa Bahan agar pasta gigi Padat/Krista
meningkatkan rasa l
Akuades Pelarut Pengencer Cair

Pasta gigi mengandung bahan abrasif, air, humektan, deterjen, agen


pengikat, perasa, agen teurapetik, dan pewarna. Bahan abrasif berfungsi sebagai
pembersih plak atau noda pada gigi dengan bahan aktif seperti kalsium karbonat,
kalsium florida, barium sulfat, magnesium sulfat, kalsium fosfat, alumina hidrat,
dan silika hidrat. Air berperan sebagai pelarut yang melarutkan bahan-bahan lain
supaya tercampur. Humektan adalah bahan yang berfungsi membuat tekstur
menjadi creamy dan lembab. Hal tesebut memberikan dampak kepada pasta gigi
supaya tidak kering selama penyimpanan. Bahan aktif yang umum digunakan
adalah gliserin, sorbitol, propilen glikol, dan minyak parafin.

Bahan selanjutnya yaitu deterjen yang berperan aktif di permukaan


sehingga menurunkan tegangan permukaan agar debris dapat lepas. Bahan aktif
deterjen yaitu sodium lauryl sulphate atau sodium lauryl sarcoside yang berwujud
busa. Pasta gigi terdiri atas beberapa bahan aktif sehingga membutuhkan bahan
pengikat supaya tetap homogen selama masa penyimpanan. Bahan detergen
tersebut adalah koloid hidrofilik yang mengembang dengan adanya air dan
digunakan untuk menstabilkan formulasi pasta gigi dan mencegah pemisahan fase
padat dengan cair.

Bahan detergen yang terdiri atas bahan aktif seperti natural gums atau selulosa.
Bahan aktifnya seperti sodium fluoride, sodium monofluorophosphate, dan
stabilized stannous fluoride. Fluor memiliki fungsi sebagai antikariogenik
membunuh bakteri penyebab karies pada dosis yang pas tetapi pada dosis yang
berlebihan dapat menyebabkan fluorosis email, aborsi spontan, penuaan dini, dan
bersifat karsinogenik. Menurut National Institues of Health Amerika Serikat asupan
harian flour untuk anak berusia 1-3 tahun adalah 0,7 mg F/hari, sedangkan anak
berusia 4-8 tahun dianjurkan untuk mengkonsumsi 1 mg F/hari dan 2 mg F/hari
untuk anak berusia 9-13 tahun. Asupan flour untuk orang dewasa ada 4mg F/hari
untuk pria dan 3mg F/hari untuk wanita.

5. Teknik Menyikat Gigi


Menyikat gigi: Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan sikat gigi manual atau
sikat gigi elektrik
 Rekomendasi untuk menggunakan sikat gigi manual:
- Sikat gigi berbulu nilon yang lembut dapat membersihkan secara
efektif dan tidak menimbulkan trauma pada gingiva atau permukaan
akar gigi seperti halnya sikat gigi berbulu keras.
- Sikat gigi yang sudah usang harus diganti setiap 3-4 bulan
- Jika pasien merasakan manfaat dari desain sikat gigi tertentu,
mereka harus menggunakannya selama tidak terlalu kaku dan keras
 Rekomendasi untuk menggunakan sikat gigi bertenaga:
- Sikat gigi elektrik yang berosilasi dan berputar dapat menghilangkan
biofilm plak dan mengurangi perdarahan gingiva sedikit lebih baik
daripada sikat gigi manual; pasien yang ingin menggunakan sikat
gigi bertenaga harus didorong untuk melakukannya
- Pasien dengan keterbatasan tertentu, anak-anak, orang dewasa yang
lebih tua, dan pengasuh dapat secara khusus mendapatkan manfaat
dari penggunaan sikat gigi elektrik
 Teknik menyikat gigi:
- Agar efektif, menyikat gigi dengan sikat gigi manual atau elektrik
membutuhkan rutinitas yang sistematis dengan penekanan pada
menyikat semua permukaan gigi
- Metode yang paling sering direkomendasikan adalah teknik Bass,
yang menekankan penempatan bulu sikat secara sulkular pada area
servikal dan interproksimal gigi yang kritis.
 Pembersihan antar gigi: Jenis embrional yang dialami pasien, menentukan
pemilihan perangkat pembersih interdental. Contoh: sikat tufted brush
membersihkan lubang tanpa papila dengan baik, sedangkan benang gigi
efektif untuk membersihkan hingga ke papila dengan baik.

Referensi

1. Jeffrey A. Dean. 2016 - McDonald and Averys Dentistry for Child and
Adolescent, 10th Ed. pg: 121-126
2. Sawai Madhuri, Bhardwaj Ashu, dkk. 2015, Tooth polishing: The current
status. 19(4): 375–380.
3. Jeffrey A. Dean. 2016 - McDonald and Averys Dentistry for Child and
Adolescent, 10th Ed. pg: 121-126
4. -Bathla, Shalu. 2011. Periodontics Revisited. New Delhi. Jaypee Brothers
Medical Publishers: 268-279.
- Madhuri, Songa Vajra. Buggapati, Lahari. Dentifrices: An overview
from past to present. IJADS 2017; 3(4): 352-355
- National Institute of Health. Fluoride - Health Professional Fact Sheet.
United States.
- Rachmawati N, Maulidiyah G, Aminah. Uji Daya Hambat dan Toksisitas
Ekstrak Daun Jamblang terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus
epidermidis. J Biol Indonesia. 2021;17(1):39–46.

5. Carranza, Newman. 2019. Essentials of Clinical Periodontology ed. 13th.


Elsevier. Page 206

Anda mungkin juga menyukai