Anda di halaman 1dari 10

TUGAS INDIVIDU KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

SOP PEMASANGAN NGT DAN KUMBAH LAMBUNG

INTAN AGUSTIN
1710048

DOSEN FASILITATOR:

YUDHA PRASETYA SANOESI. S.KEP., NS.


NIP:0787121157

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN 2019-2020
SOP PEMASANAGAN NGT

1. Definisi
Pemasangan Pipa Nasogastrik (NGT) adalah prosedur memasukkan pipa
panjang yang terbuat dari polyurethane atau silicone melalui hidung, esofagus
sampai kedalam lambung dengan indikasi tertentu. Sangat penting bagi
mahasiswa kedokteran untuk mengetahui cara pemasangan pipa NGT dan
mengetahui pipa NGT tersebut sudah masuk dengan benar pada tempatnya.
2. Tujuan
a. Memasukkan makanan cair/obat – obatan cair.
b. Mengeluarkan cairan/ isi lambung dan gas yang ada dalam lambung.
c. Mengirigasi karena perdarahan/keracunan dalam lambung.
d. Mencegah/mengurangi nausea dan vomiting setelah pembedahan atau
trauma.
e. Mengambil specimen dalam lambung untuk studi laoratorium.
3. Indikasi
a. Dekompresi isi lambung

Mengeluarkan cairan lambung pada pasien ileus obstruktif/ileus


paralitik peritonitis dan pankreatitis akut. Perdarahan saluran cerna
bagian atas untuk bilas lambung (mengeluarkan cairan lambung).
b. Memasukkan Cairan/Makanan ( Feeding, Lavage Lambung)
Pasien tidak dapat menelan oleh karena berbagai sebab dan lavage
lambung pada kasus keracunan.
c. Diagnostik
Membantu diagnosis dengan analisa cairan isi lambung.

4. Kontraindikasi
a. Pasien dengan maxillofacial injury atau fraktur basis cranii fossa
anterior.

Pemasangan NGT melalui nasal berpotensi untuk misplacement NGT


melalui fossa cribiformis, menyebabkan penetrasi ke intracranial.
b. Pasien dengan riwayat striktur esofagus dan varises esofagus.
c. Pasien dengan tumor esophagus.
5. Komplikasi

a. Iritasi hidung, sinusitis, epistaksis, rhinorrhea, fistula esophagotracheal


akibat pemasangan NGT jangka lama.
b. Pneumonia Aspirasi.
c. Hypoxia, cyanosis, atau respiratory arrest akibat tracheal intubation.
6. Macam dan ukuran NGT
a. Macam – macam NGT
1. Selang NGT dari karet
2. Selang NGT dari plastik
3. Selang NGT dari silikon
b. Ukuran NGT
1. Nomor 14 – 20 untuk ukuran dewasa
2. Nomor 8 – 16 untuk ukuran anak – anak
3. Nomor 5 – 7 untuk bayi
7. Alat yang digunakan
a. Selang NGT sesuai ukuran pasien dewasa,anak – anak, bayi.
b. Jelly
c. Spatel lidah
d. Handscoon steril
e. Senter
f. Spuit 50cc
g. Spuit 10cc
h. Plester
i. Stetoskop
j. Handuk
k. Bengkok
8. Prosedur kerja
a. Melakukan Informed Consent kepada pasien:

1. Menjelaskan indikasi pemasangan NGT sesuai dengan kondisi pasien

2. Prosedur pemasangan NGT.

3. Meminta persetujuan pasien.

b. mendekatkan alat pada pasien

c. Mencuci tangan dan memakai Personel Protective Equipment (


Handscoen).

d. Memposisikan pasien setengah duduk dengan kepala sedikit di tekuk ke


depan (High Fowler) bila pasien sadar.
e. Memposisikan pasien dalam posisi telentang jika pasien tidak sadar.
f. Melakukan pengukuran / perkiraan batas lambung dengan menggunakan
NGT, yaitu dari hidung ke telinga, lalu dari telinga ke processus
xiphoideus. Menentukan batas panjang NGT yang akan dimasukkan
dengan melihat indikator yang pada NGT.
g. Mengoles NGT dengan K-Y Jelly.
h. Memasukkan NGT melalui hidung secara pelan-pelan sampai mencapai
lambung (sampai batas yang telah ditentukan sebelumnya) .
i. Menguji letak NGT apakah sudah sampai lambung dengan menggunakan
metode Whoosh tes :
1. Memasang membran stetoskop setinggi epigastrium kiri.

2. Melakukan aspirasi udara dengan spoit 10 cc.

3. Memasang spoit 10 cc yang telah berisi udara ke NGT.

4. Menyemprotkan udara yang berada di dalam spoit dengan cepat


sambil mendengarkan ada tidaknya suara “whoosh” pada stetoskop.
Jika terdengar suara “whoosh” maka NGT telah masuk ke dalam
lambung. Jika tidak terdengar maka selang NGT
dimasukkan/dikeluarkan beberapa cm. Kemudian dilakukan
pengulangan metode “whoosh” hingga terdengar suara pada
stetoskop.
j. Melakukan fiksasi NGT pada hidung dengan menggunakan plester.
k. Menyambungkan NGT dengan botol penampung.

l. Membuka dan membuang handschoen pada tempat sampah medis.

m. Melakukan cuci tangan.

n. Dokumentasikan.
SOP KUMBAH LAMBUNG

1. Definisi

Kumbah lambung merupakan salah satu tindakan dalam memberikan


pertolongan kepada pasien dengan cara memasukkan air atau cairan tertentu
dan kemudian mengeluarkannya menggunakan alat yaitu NGT.
2. Tujuan

a. Membuang racun yang tidak terabsorbsi setelah racun masuk saluran


pencernaan .
b. Mendiagnosa perdarahan lambung.

c. Membersihkan lambung sebelum prosedur endoscopy.

d. Membuang cairan atau partikel dari lambung

3. Indikasi

a. Pasien yang keracunan makanan atau obat tertentu

b. Persiapan operasi lambung

c. Persiapan tindakan pemeriksaan lambung

d. Tidak ada reflex muntah

e. Gagal dengan terapi emesis

f. Pasien dalam keadaan tidak sadar

4. Kontraindikasi

a. Tidak dilakukan secara rutin. Prosedur dilakukan selama 60 menit


setelah tertelan.
b. Pasien kejang

c. Untuk bahan toksit yang tajam dan terasa membakar (resiko aspirasi)
seperti pestisida.
5. Alat yang digunakan

a. Baki berisi selang NGT (ukuran dewasa 14 – 20 dan anak-anak 8 – 16)

b. 2buah baskom

c. Perlak dan handuk pengalas

d. Stetoskop

e. Spoit 10 cc

f. Plester

g. Nierbeken

h. Kom penampung

i. Air hangat

j. Kassa/tissue

k. Jelly

l. Handscoon

m. Pinset

n. Spatel

o. Corong

p. Gelas ukur
6. Prosedur kerja

a. Cuci tangan dan atur peralatan

b. Jelaskan prosedur pada klien

c. Bantu klien untuk posisi semifowler (bila memungkinkan)

d. Berdirilah disisi kanan tempat tidur klien bila anda bertangan dominan
kanan (atau sisi kiri bila anda bertangan dominan kiri)
e. Periksa dan perbaiki kepatenan nasal : Bersihkan mukus dan sekresi dari
hidung dengan tissue lembab atau lidi kapas
f. Tempatkan handuk mandi diatas dada klien. Pertahankan tissue wajah
dalam jangkauan klien
g. Gunakan sarung tangan

h. Tentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan ditandai dengan


plester.

i. Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan


ujung melingkar slang pada daun telinga; Lanjutkan pengukuran dari
daun telinga ke tonjolan sternum; tandai lokasi tonjolan sternum di
sepanjang slang dengan plester kecil
j. Ujung atas NGT diolesi jelly, dan bagian ujung bawah di klem.

k. Minta klien menengadahkan kepala (bila memungkinkan), masukkan


selang ke dalam lubang hidung yang paling bersih

l. Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung, minta klien menahan
kepala dan leher lurus dan membuka mulut (bila klien dalam keadaan sadar)

m. Ketika slang terlihat dan klien bisa merasakan slang dalam faring, instruksikan
klien untuk menekuk kepala ke depan dan menelan (bila klien dalam keadaan
sadar)

n. Masukkan slang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan tekanan lembut


tanpa memaksa saat klien menelan (jika klien batuk atau slang menggulung di
tenggorokan, tarik slang ke faring dan ulangi langkah- langkahnya), diantara
upaya tersebut dorong klien untuk bernafas dalam

o. Ketika tanda plester pada selang mencapai jalan masuk ke lubang hidung,
hentikan insersi selang dan periksa penempatannya:minta klien membuka mulut
untuk melihat slang, Aspirasi dengan spuit dan pantau drainase lambung, tarik
udara ke dalam spuit sebanyak 10-20 ml masukkan ke selang dan dorong udara
sambil mendengarkan lambung dengan stetoskop jika terdengar gemuruh,
fiksasi slang.

p. Untuk mengamankan slang: gunting bagian tengah plester sepanjang 2 inchi,


sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada lubang hidung, lilitkan
salah satu ujung, kemudian yang lain, satu sisi plester lilitan mengitari slang

q. Setelah NGT masuk pasien diatur dengan posisi miring tanpa bantal atau kepala
lebih rendah selanjutnya klem dibuka.

r. Corong dipasang diujung bawah NGT, air hangat dituangkan ke dalam corong
jumlah cairan sesuai kebutuhan (+ 500 cc). Cairan yang masuk tadi dikeluarkan
dan ditampung dalam baskom

s. Pembilasan lambung dilakukan berulang kali sampai air yang keluar dari
lambung sudah jernih.

t. Jika air yang keluar sudah jernih selang NGT dicabut secara pelan-pelan dan
diletakkan dalam baki.

u. Setelah selesai pasien di rapikan, mulut dan sekitarnya dibersihkan dengan


tissue.

v. Mencuci tangan dan lakukan pendokumentasian

Anda mungkin juga menyukai