Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

N DENGAN

COLIC ABDOMEN DI RUANG PDW RSUD ULIN

BANJARMASIN

Oleh :

M. Fahrur Rijani, S.Kep

NIM :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA

TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. N DENGAN

COLIC ABDOMEN DI RUANG PDW RSUD ULIN

BANJARMASIN

Oleh :

M. Fahrur Rijani, S.Kep

NIM :

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

Muhammad Saputra, S.Kep, Ners., MM Ristati Ningsih, S.Kep, Ners


I. PENGKAJIAN

A. Identitas Klien
Nama : Ny. N
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : Jl. Martapura Lama, Desa Gudang Hirang,
Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten
Banjar
No. Rekam Medik : 101901
Tanggal Masuk : 04 Januari 2021
Tanggal Pengkajian : 05 Januari 2021
Diagnosa Medis : Colic Abdomen

B. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. A
Umur : 59 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan Klien : Suami
Alamat : Jl. Martapura Lama, Desa Gudang Hirang,
Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten
Banjar
C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Nyeri perut

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan sejak 5 hari lalu mengalami nyeri perut disertai
mual muntah lebih dari 10x, tidak nafsu makan, pusing badan lemas.
Nyeri perut tiba-tiba setelah telat makan, seperti ditusuk-tusuk dan
terasa panas, nyeri pada bagian ulu hati, skala nyeri 8, dirasakan
hilang timbul. Nyeri berkurang setelah minum obat lambung. Pada
tanggal 04-01-2021 pukul 10.00 pasien datang ke IGD nyeri ulu hati
tembus ke punggung sudah 5 hari, saat di IGD pasien mengatakan
disarankan untuk MRS, advis dr IGD: pasang inf NS 20tpm, inj
ranitidine 50mg (IV) jam 11.50, inj ondansetron 4mg (IV) jam
11.55, lab DL, GDA (115mg/dl). Pasien MRS di ruang PP, dirawat
oleh dr. M. Dilakukan pemeriksaan USG abdomen dan mendapat tx
Inj ondansetron 8mg (ekstra), braxidin (P.O) 2x1, Lancid (P.O) 1x.
Saat pengkajian pasien mengatakan nyeri perut tiba-tiba setelah telat
makan, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri pada ulu hati tembus ke
punggung, nyeri dirasakan hilang timbul. Didapatkan TTV TD:
140/90 mmHg, N: 88x/m, S: 36,8 C, RR: 28x/m spo2: 98%, BB:
55kg, pasien mengatakan BB sebelum sakit 56kg. Pasien tampak
kesakitan.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasein mengatakan tidak pernah dirawat rumah sakit sebelumnya,
hanya berobat ke puskesmas saja jika sakit-sakit ringan.

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dari
keluarga seperti diabetes melitus dan hipertensi. Pasien juga
mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti TBC
dan HIV.

5. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal Dunia
: Perempuan : Tinggal Serumah
: Pasien

D. Riwayat Aktivitas Sehari-hari


No Kebutuhan Sebelum Sakit Sesudah Sakit
1 Nutrisi
a. BB dan TB BB: 56kg, TB: 155cm BB:55, TB: 155cm
b. Diet - TKTP
c. Kemampuan
- Mengunyah Baik Baik
- Menelan Baik Baik
- Bantuan - Sebagian
d. Frekuensi 3x sehari 3x sehari
e. Porsi makan 1 piring (nasi, lauk, ¼ piring (nasi,
sayur) lauk, sayur)
f. Alergi makanan - -
g. Makanan disukai Semua makanan Bubur ayam
2 Cairan
a. Intake
- Oral
 Jenis Air putih, teh Air putih
 Jumlah ±1500 cc/hari ±1000 cc/hari

 Bantuan - Sebagian

- Intravena
 Jenis - Inf NS
- ±500cc
 Jumlah
b. Output
urine
 Jenis
1500cc
 Jumlah
3 Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 1x sehari -
- Konsistensi Lembek -
- Warna Kuning -
- Keluhan - Belum ada BAB
- Bantuan - -
b. BAK
- Frekuensi 5-8x sehari 4-5x sehari
- Warna Kuning cerah Kuning cerah
- Jumlah ±200cc ±100-200cc
- Keluhan - Sulit berjalan
- Bantuan - sebagian
4 Istirahat Tidur
a. Mulai tidur Jam 23.00 Jam 21.00
b. Lama tidur 5-6 jam 6-7 jam
c. Kesulitan memulai - -
tidur
d. Gangguan Tidur - -
e. Kebiasaan sebelum - -
tidur
5 Personal Hygiene
a. Mandi 2x sehari 1x sehari (kadang
cuman diseka)
b. Gosok gigi 2x sehari 2x sehari
c. Keramas 3x seminggu -
d. Gunting kuku 2 minggu sekali -
e. Ganti pakaian 2x sehari 1x sehari
6 Aktivitas
a. Mobilitas fisik Normal seperti biasa Dibantu sebagian
b. Olahraga Kadang-kadang -
c. Rekreasi Menonton TV -

E. Data Psikologis
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang mengurus rumah
dan anak seperti biasanya, pasien mengatakan mencemaskan keadaan
anaknya dirumah, dan mencemaskan keadaan penyakitnya, tetapi
pasien mengatakan ikhlas dengan penyakit yang diterimanya.

F. Data Sosial
Hubungan pasien dengan keluarga terutama dengan suami dan anak-
anak baik-baik saja, suami dan anak tertua menemani pasien saat di
rumah sakit. Begitu juga dengan dokter dan perawat, pasien bersikap
baik dan sopan.

G. Data Spiritual
pasien beragama Islam, pasien sangat percaya dengan agama yg di
anutnya, dan pasien meyakini bahwa penyakit yg diterimanya
merupakan cobaan dari Tuhan. Pasien juga selalu shalat dan sering
berdoa untuk kesembuhan penyakitnya

H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : sedang
2. TTV
a. TD : 100/70 mmHg
b. N : 88x/m
c. RR : 24x/m
d. S : 39,7oC
3. Kesadaran
Compos mentis
GCS : 15 (4-5-6)
4. Kepala dan Muka
a. Inspeksi : kepala terlihat bersih, bentuk wajah simetris, rambut
sedikit lembab, warna rambut hitam dan putih sebagian (uban)
b. Palpasi : rambut kuat tidak ada rontok, tidak ada bekas luka/
benjolan, tidak ada nyeri tekan.
5. Kulit
a. inspeksi : warna kulit coklat, tidak ada lesi, tidak ada oedema
b. palpasi : turgor kulit bagus kembali <3 detik, tidak ada nyeri
tekan
6. Mata (Penglihatan)
a. Inspeksi : bentuk mata simetris kiri dan kanan, pergerakan bola
mata normal, refleks pupil terhadap cahaya normal, sklera putih
susu, konjungtiva merah muda, tidak ada peradangan.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan di sekitar mata.
7. Hidung
a. Inspeksi : bentuk hidung simetris, tidak ada peradangan,
penciuman normal bisa membedakan bau, tidak ada secret/cairan
hidung, tidak ada polip, tidak menggunakan alat bantu
pernafasan.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada semua sinus
8. Telinga (pendengaran)
a. Inspeksi : daun telinga tampak simetris antara kiri dan kanan,
tidak ada peradangan/serumen/perdarahan di lubang telinga, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran, pendengaran pasien baik
bisa mendengar perawat berbicara
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
9. Mulut dan gigi
Inspeksi : bibir tampak kering tidak terdapat luka, gigi bersih dan
lengkap, gusi tidak terdapat perdarahan maupun stoma, lidah bersih,
fungsi pengecapan baik bisa merasakan semua rasa, tidak ada
peradangan di tonsil
10. Leher
a. Inspeksi : tidak terlihat pembengkakan di leher, warna kulit
tersebar merata, tidak ada jaringan parut, tidak ada pembesaran
vena jugularis, pergerakan leher normal bisa bergerak rotasi fleksi
hiperekstensi.
b. Palpasi : tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada
pembengkakan kelenjar tiroid.
11. Dada
a. Inspeksi : bentuk dada normal, bentuk mamae simetris,
pergerakan dada normal tidak ada retraksi dinding dada, trakhea
normal, RR : 24x/m
b. Palpasi : pergerakan dada simetris.
c. Perkusi : terdengar sonor di kedua lapang paru dan terdengar
pekak pada ICS 2-5 sebelah kiri.
d. Auskultasi : tidak terdapat suara nafas tambahan pada paru

12. Abdomen
a. Inspeksi : bentuk perut sedikit buncit, tidak terdapat bekas luka,
acites, odem dan massa.
b. Auskultasi : peristaltik usus 12x/m
c. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan di seluruh lapang perut.
d. Perkusi : terdengar timpani pada daerah lapang perut.
13. Genetalia
a. Inspeksi : pasien berjenis kelamin perempuan, pasien tidak
menggunakan alat bantu BAB/BAK
b. Palpasi : tak terkaji
14. Ekstermitas atas / bawah
a. Inspeksi : tidak ada keterbatasan gerak, tidak ada odem pada eks
atas maupun bawah, tidak ada kelemahan tungkai, terpasang
cairan infus NS di ekstermitas atas bagian kiri.
b. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada bagian ekstermitas atas
maupun bawah.

Data Penunjang
Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
04-01-2021 Jumlah Leukosit 10.91 4.0-11.0
Jumlah Eritrosit H 5.08 4.00-5.00
Hemoglobin H 15.5 11.5-15.0
Hematokrit 44.6 37.0-45.0
Mcv 87.8 82.0-92.0
Mch 30.5 27.0-31.0
Mchc 34.8 32.0-37.0
Jumlah Trombosit 319 150-400
RDW-SD 46 35-47
RDW-CV 14.3 11.5-14.5
PDW 10.6 9.0-13.0
MPV 9.5 7.2-11.1
P-LCR 20.9 15.0-25.0
PCT 0.300 0.150-0.400

Neutrofil H 86.0 50-70


Limfosit L 9.3 20-40
Monosit 4.4 2-8
Losinofil L 0.2 1-3
Basofil 0.1 0-1
Jumlah neitrofil H 9.4 1.5-7.0
Jumlah limfosit 1.0 1.0-3.7
Jumlah monosit 0.48 0.16-1.00
Jumlah eosinofil 0.0 0-0.8
Jumlah basotil 0.0 0-0.2
USG Abdomen Hydrop gallbladder
dengan batu
multiple
didalamnya.
Hypoplasia rend
extra
Therapy
Nama & Dosis obat Pemberian Fungsi Obat
Ranitidine 50mg Ekstra (di IGD) Ranitidine berfungsi untuk
mengatasi gejala penyakit akibat
produksi asam lambung berlebih
Ondansetron 8mg Ekstra (di IGD) Ondansetron berfungsi untuk
mencegah dan mengobati mual
muntah
Braxidin tab 1-0-1 Braxidin berfungsi untuk
mengendalikan faktor emosional
dan somatik pada gangguan
gastrointestinal
Lansoprazole tab 0-0-1 Lansoprazole berfungsi untuk
mengatasi gangguan pada sistem
pencernaan akibat produksi asam
lambung berlebih

II. ANALISA DATA


Tgl Data Etiologi Masalah
4-1-2021 DS: Reaksi inflamasi Nyeri akut
P : Pasien mengatakan
perut tiba-tiba nyeri Pembengkakan
Q : Pasien mengatakan
nyeri seperti ditusuk- Ulserasi
tusuk
R : Pasien mengatakan Lesi pada mukosa
nyeri di ulu hati lambung
S : Pasien mengatakan
skala nyeri 8 Iritasi mukosa
T : Pasien mengatakan lambung
nyeri hilang timbul
DO: Nyeri akut
- Kesadaran : compos
mentis
- GCS : 15 (4-5-6)
- Pasien tampak lemas
- TD : 150/90 mmHg
- SN : 8
- Pasien tampak bedrest
ADL dibantu perawat
dan keluarga
4-1-2021 DS: Reaksi inflamasi Gangguan
- Pasien mengatakan kebutuhan
mual muntah lebih dari Pembengkakan nutrisi
10x
- Pasien mengatakan Ulserasi
tidak nafsu makan
karena mual Infeksi
- Pasien mengatakan
badan terasa lemas Mengeluarkan toksin
- Pasien mengatakan BB
sebelum sakit 56kg Meningkatnya
DO: motilitas
- Kesadaran : compos
mentis Absorbsi
- GCS : 15 (4-5-6)
- BB saat di RS 55kg Gangguan kebutuhan
- Pasien tampak lemas nutrisi
- Bibir tampak kering
- Pasien tampak bedrest
- Pasien hanya makan ¼
porsi makanan yg
disediakan
III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan asam lambung
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
Inadekuat

IV. INTERVENSI KEPERAWATAN


No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1 Nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji status nutrisi
kurang dari keperawatan selama 2x24 pasien.
kebutuhan jam, diharapkan nutrisi 2. Anjurkan pasien
tubuh pasien terpenuhi untuk
berhubungan Kriteria Hasil : meningkatkan
dengan intake Indikator IR ER intake makanan
inadekuat 1. Nafsu 2 4 seperti makan
makan sedikit tapi sering
bertambah 3. Kaji frekuensi
2. Mual dan 2 4 mual, durasi,
muntah tingkat keparahan,
berkurang faktor yang
3. Makan 2 4 menyebabkan mual
habis 1 4. Anjurkan pasien
porsi makan selagi
hangat

Keterangan :
1. keluhan ekstrim
2. keluhan berat
3. keluhan sedang
4. keluhan ringan
5. tidak ada keluhan
2 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan
berhubungan keperawatan selama 2x24jam pengkajian nyeri
dengan diharapkan nyeri dapat secara
peningkatan teratasi komprehensif
asam Kriteria Hasil : 2. Observasi reaksi
lambung Indikator IR ER nonverbal dari
1. Dapat 2 4 ketidaknyamanan
mengontrol 3. Gunakan teknik
nyeri komunikasi
2. Melaporkan 2 4 terapiutik untuk
nyeri sudah mengetahui
berkurang pengalaman nyeri
3. Mengataka 2 4 4. Ajarkan tentang
n rasa teknik non
nyaman farmakologi
setelah dengan bantuan
nyeri relaksasi dan
berkurang distraksi
5. Kontrol
Keterangan :
lingkungan yg
1. kuat
dapat
2. berat
mempengaruhi
3. sedang
nyeri
4. ringan
6. Observasi TTV
5. tidak ada keluhan

V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
N0 Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawata
n
1 Nutrisi 1. Mengkaji status nutrisi S:
kurang dari pasien. - Pasien mengatakan
kebutuhan 2. Menganjurkan pasien masih mual
tubuh untuk meningkatkan - Pasien mengatakan
berhubungan intake makanan seperti masih muntah 5x
dengan intake makan sedikit tapi - Pasien mengatakan
inadekuat sering tidak nafsu makan
3. Mengkaji frekuensi O:
mual, durasi, tingkat - K/U lemah
keparahan, faktor yang - Kes : composmentis
menyebabkan mual - Pasien tampak hanya
4. Menganjurkan pasien menghabiskan ¼ porsi
makan selagi hangat makan
- Bibir kering
- Akral hangat
- TD: 130/80
- N : 88x/m
- R : 24x/m
- S : 37,3oC
- BB : 55kg
A: gangguan kebutuhan
nutrisi belum teratasi
Indikator IR ER
1. Nafsu 2 4
makan
bertambah
2. Mual dan 2 4
muntah
berkurang 2 4
3. Makan
habis 1
porsi
P: Lanjutkan intervensi 1-
4

2 Nyeri akut 1. Mengkaji skala nyeri S:


berhubungan secara komprehensif - Pasien mengatakan
dengan 2. Mengobservasi reaksi masih nyeri pada
peningkatan nonverbal dari perutnya tetapi sudah
asam ketidaknyamanan sedikit berkurang
lambung 3. Menggunakan teknik - Pasien mengatakan
komunikasi terapiutik skala nyeri 6
untuk mengetahui - Pasien mengatakan
pengalaman nyeri nyeri seperti ditusuk-
4. Mengajarkan tentang tusuk
teknik non farmakologi O:
dengan bantuan - K/U lemah
distraksi dan relaksasi - Kes: composmentis
5. Mengontrol lingkungan - GCS :15 (4-5-6)
yg dapat mempengaruhi - Pasien tampak menahan
nyeri sakit
6. Berkolaborasi dengan - TTV
dokter tentang - TD: 130/90 mmHg
pemberian obat anti - N : 90x/m
nyeri - R : 24x/m
- S :37.3 C
- SN : 6
A: Nyeri akut teratasi
sebagian
Indikator IR ER
1. Dapat 3 4
mengontrol
nyeri
2. Melaporka 3 4
n nyeri
sudah
berkurang
3. Mengataka 3 4
n rasa
nyaman
setelah
nyeri
berkurang
P: Lanjutkan intervensi 1-
6

N0 Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
1 Nutrisi 1. Mengkaji status nutrisi S:
kurang dari pasien. - Pasien mengatakan
kebutuhan 2. Menganjurkan pasien masih mual
tubuh untuk meningkatkan - Pasien mengatakan
berhubungan intake makanan masih muntah 5x
dengan intake seperti makan sedikit - Pasien mengatakan tidak
inadekuat tapi sering nafsu makan
3. Mengkaji frekuensi O:
mual, durasi, tingkat - K/U lemah
keparahan, faktor yang - Kes : composmentis
menyebabkan mual - Pasien tampak hanya
4. Menganjurkan pasien menghabiskan ¼ porsi
makan selagi hangat makan
- Bibir kering
- Akral hangat
- TD: 130/80
- N : 88x/m
- R : 24x/m
- S : 37,3oC
- BB : 55kg
A: gangguan kebutuhan
nutrisi belum teratasi
Indikator IR ER
1.Nafsu 2 4
makan
bertamba
h 2 4
2.Mual dan
muntah 2 4
berkurang
3.Makan
habis 1
porsi
P: Lanjutkan intervensi 1-4

2 Nyeri akut 1. Mengkaji skala nyeri S:


berhubungan secara komprehensif - Pasien mengatakan
dengan 2. Mengobservasi reaksi masih nyeri pada
peningkatan nonverbal dari perutnya tetapi sudah
asam ketidaknyamanan sedikit berkurang
lambung 3. Menggunakan teknik - Pasien mengatakan skala
komunikasi terapiutik nyeri 6
untuk mengetahui - Pasien mengatakan nyeri
pengalaman nyeri seperti ditusuk-tusuk
4. Mengajarkan tentang O:
teknik non - K/U lemah
farmakologi dengan - Kes: composmentis
bantuan distraksi dan - GCS :15 (4-5-6)
relaksasi - Pasien tampak menahan
5. Mengontrol sakit
lingkungan yg dapat - TTV
mempengaruhi nyeri - TD: 130/90 mmHg
6. Berkolaborasi dengan - N : 90x/m
dokter tentang - R : 24x/m
pemberian obat anti - S :37.3 C
nyeri - SN : 6
A: Nyeri akut teratasi
sebagian
Indikator IR ER
1. Dapat 3 4
mengontrol
nyeri
2. Melaporkan 3 4
nyeri sudah
berkurang
3. Mengatakan
rasa 3 4
nyaman
setelah
nyeri
berkurang
P: Lanjutkan intervensi 1-6

VI. CATATAN PERKEMBANGAN


Hari, Diagnosa Implementasi Evaluasi
tgl, jam Keperawatan
Nutrisi 1. Mengkaji status S:
kurang dari nutrisi pasien. - Pasien mengatakan mual
kebutuhan 2. Menganjurkan berkurang
tubuh pasien untuk - Pasien mengatakan
berhubungan meningkatkan muntah berkurang
dengan intake intake makanan - Pasien mengatakan nafsu
inadekuat seperti makan makan mulai meningkat
sedikit tapi O:
sering - K/U sedang
3. Mengkaji - Kes : composmentis
frekuensi mual, - Pasien tampak hanya
durasi, tingkat menghabiskan ½ porsi
keparahan, makan
faktor yang - Bibir lembab
menyebabkan - Akral hangat
mual - TD: 110/80
4. Menganjurkan - N : 88x/m
pasien makan - R : 22x/m
selagi hangat - S : 36,3oC
- BB : 55kg
A: gangguan kebutuhan
nutrisi teratasi sebagian
Indikator IR ER
1. Nafsu 3 4
makan
bertamba
h
2. Mual dan 3 4
muntah
berkurang
3. Makan 3 4
habis 1
porsi
P: Lanjutkan intervensi 1-4

Nyeri akut 1. Mengkaji skala S:


berhubungan nyeri secara - Pasien mengatakan nyeri
dengan komprehensif sudah berkurang
peningkatan 2. Mengobservasi - Pasien mengatakan skala
asam reaksi nyeri 4
lambung nonverbal dari - Pasien mengatakan nyeri
ketidaknyamana seperti ditusuk-tusuk
n O:
3. Menggunakan - K/U sedang
teknik - Kes: composmentis
komunikasi - GCS :15 (4-5-6)
terapiutik untuk - Pasien tampak lebih
mengetahui membaik
pengalaman - TTV
nyeri - TD: 120/80 mmHg
4. Mengajarkan - N : 80x/m
tentang teknik - R : 24x/m
non - S :36.3 C
farmakologi - SN : 4
dengan bantuan A: Nyeri akut teratasi
distraksi dan sebagian
relaksasi Indikator IR ER
5. Mengontrol 1. Dapat 3 4

lingkungan yg mengontrol

dapat nyeri

mempengaruhi 2. Melaporkan 3 4

nyeri nyeri sudah

6. Berkolaborasi berkurang

dengan dokter 3. Mengatakan

tentang rasa nyaman 3 4

pemberian obat setelah nyeri

anti nyeri berkurang


P: Lanjutkan intervensi 1-6

Hari, Diagnosa Implementasi Evaluasi


tgl, jam Keperawatan
Nutrisi 1. Mengkaji status S:
kurang dari nutrisi pasien. - Pasien mengatakan mual
kebutuhan 2. Menganjurkan berkurang
tubuh pasien untuk - Pasien mengatakan tidak
berhubungan meningkatkan ada muntah lagi
dengan intake intake makanan - Pasien mengatakan nafsu
inadekuat seperti makan makan mulai kembali
sedikit tapi sering seperti dulu
3. Mengkaji O:
frekuensi mual, - K/U cukup
durasi, tingkat - Kes : composmentis
keparahan, faktor - Pasien tampak hanya
yang menghabiskan ½ porsi
menyebabkan makan
mual - Bibir lembab
4. Menganjurkan - Akral hangat
pasien makan - TD: 110/80
selagi hangat - N : 84x/m
- R : 22x/m
- S : 36,3oC
- BB : 55kg
A: masalah gangguan
kebutuhan nutrisi teratasi
Indikator IR ER
1. Nafsu 4 4
makan
bertamba
h
2. Mual 4 4
dan
muntah
berkuran 4 4
g
3. Makan
habis 1
porsi
P: Hentikan intervensi

Nyeri akut 1. Mengkaji skala S:


berhubungan nyeri secara - Pasien mengatakan nyeri
dengan komprehensif sudah berkurang
peningkatan 2. Mengobservasi - Pasien mengatakan skala
asam reaksi nonverbal nyeri 3
lambung dari - Pasien mengatakan nyeri
ketidaknyamanan seperti ditusuk-tusuk
3. Menggunakan sudah tidak ada lagi
teknik komunikasi O:
terapiutik untuk - K/U cukup
mengetahui - Kes: composmentis
pengalaman nyeri - GCS :15 (4-5-6)
4. Mengajarkan - Pasien tampak kelihatan
tentang teknik non membaik
farmakologi - TTV
dengan bantuan - TD: 120/80 mmHg
distraksi dan - N : 82x/m
relaksasi - R : 22x/m
5. Mengontrol - S :36 C
lingkungan yg - SN : 3
dapat A: Nyeri akut teratasi
mempengaruhi Indikator IR ER
nyeri 1. Dapat 4 4

6. Berkolaborasi mengontrol

dengan dokter nyeri

tentang pemberian 2. Melaporkan 4 4

obat anti nyeri nyeri sudah


berkurang
3. Mengatakan 4 4
rasa
nyaman
setelah
nyeri
berkurang
P: Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai