Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PRAKTIK KEPERAWATAN DASAR

VULVA/PENIS HYGIENE, MENCUCI RAMBUT, DAN MENGGUNTING


KUKU

OLEH KELOMPOK 2 :

WIDYA RAHMAH (1902020)

AINIL HAMNI (1902003)

RATNA SOFIANTI (1902014)

Dosen Pengampu:

Ns. Sandra Hardini, S.Kep

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SYEDZA SAINTIKA TAHUN


AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Subhanahu wa ta’ala Yang


Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami haturkan puja dan puji
syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah serta inayah-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah “VULVA/PENIS HYGIENE, MENCUCI
RAMBUT, DAN MENGGUNTING KUKU” ini dapat selesai tepat
waktu.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang


telah berkontribusi dengan memberikan ide-ide sehingga makalah ini
dapat disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan bagi kita semua. Namun terlepas dari itu, kami memahami
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Padang, 15 Maret 2021

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB 1 ..................................................................................................................... 5

PENDAHULUAN .................................................................................................. 5

A. Latar Belakang ............................................................................................... 5

B. Tujuan ............................................................................................................. 5

BAB II ..................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6

1. Vulva/Penis Hygiene....................................................................................... 6

A. Pengertian ................................................................................................... 6

B. Tujuan ......................................................................................................... 6

C. Indikasi ....................................................................................................... 6

D. Peralatan ..................................................................................................... 6

E. Fase Kerja ................................................................................................... 7

2. Mencuci Rambut ............................................................................................. 8

B. Tujuan ......................................................................................................... 9

C. Indikasi dan Kontra Indikasi ...................................................................... 9

D. Masalah/ Gangguan pada Rambut ............................................................. 9

E. Hal yang perlu diperhatikan ....................................................................... 9

F. Persiapan Alat ........................................................................................... 10

G. Pelaksanaan .............................................................................................. 11

3. Menggunting Kuku ....................................................................................... 13

1. Definisi ................................................................................................. 13
2. Tujuan .................................................................................................. 13

3. Indikasi ................................................................................................. 13

4. Kontra Indikasi ..................................................................................... 14

5. Persiapan Alat ...................................................................................... 14

6. Langkah-langkah ................................................................................... 14

7. Evaluasi ................................................................................................. 15

8. Dokumentasi ......................................................................................... 15

BAB III ................................................................................................................. 16

PENUTUP ............................................................................................................. 16

A. Kesimpulan .................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat
penting dan harus di perhatikan, karena kebersihan akan mempengaruhi
kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh
dalam beberapa bidang yaitu kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan,
persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta perkembangan (Tarwoto &
Wartonah, 2006).

Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan


implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk
melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah sakit, perawat menambah
tingkat kesembuhan pasien. Dengan mengajarkan cara hygiene pada pasien,
pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam
perawatan diri ketika memungkinkan (Perry & Potter, 2005)

Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan pada diri seseorang itu
kurang diperhatikan. Hal ini teradi karena kita menganggap masalah
kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut terus- terusan
dibiarkan maka dapat mempengaruhi kesehatan secara umum (Tarwoto &
Wartonah, 2006).

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan vulva/penis hygiene yang
baik dan benar

2. Untuk mengetahui bagaimana cara mencuci rambut yang baik dan benar

3. Untuk mengetahui bagaimana cara memotong dan merawat kuku yang baik
dan benar
BAB II

PEMBAHASAN

1. Vulva/Penis Hygiene

A. Pengertian
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya
pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya
sendiri.
Vulva / penis hygiene adalah memberikan tindakan yang diberikan
pada vulva/penis guna untuk menjaga kebersihannya.

B. Tujuan
1. Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva/penis, perineum
maupun uterus

2. Untuk penyembuhan luka

3. Perineum/jahitan pada perineum

4. Untuk kebersihan perineum dan vulva/penis

5. Memberikan rasa nyaman pasien

C. Indikasi
1. Dilakukan pada ibu setelah melahirkan (nifas)

2. Perawatan kateter

D. Peralatan
1. Kapas basah / sublimat untuk desinfektan

2. Desinfektan sesuai dengan kebutuhan

3. Handuk besar: 2 buah

4. Air hangat dan dingin dalam baskom

5. Tempat membersihkan (cebok) berisi larutan desinfektan


6. Waslap: 2 buah

7. Pinset

8. Bengkok

9. Pengalas glutea

10. Pispot

11. Sarung tangan

E. Fase Kerja
a. Tahap Orientasi

1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan padaklien/keluarga

3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan


dilakukan

b. Tahap Kerja

1. Memasang sampiran/menjaga privacy

2. Masang selimut mandi

3. Mengatur posisi pasien dorsal recumbent

4. Memasang alas dan perlak dibawah pantat

5. Gurita dibuka, celana dan pembalut dilepas bersamaan dengan


pemasangan pispot, sambil memperhatikan lochea. Celana dan
pembalut dimasukkan dalam tas plastic yang berbeda

6. Pasien disuruh BAK/BAB

7. Perawat memakai sarung tangan kiri

8. Mengguyur vulva dengan air matang yg merisi larutan desinfektan

9. Pispot diambil

10. Mendekatkan bengkok ke dekat pasien

11. Memakai sarung tangan kanan, kemudian mengambil kapas sublimat


/ basah. Membuka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri
12. Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri, labia mayora
kanan, labia minora kiri, labia minora kanan,vestibulum, perineum.
Arah dari atas ke bawah dengan kapas basah / sublimat (1 kapas, 1
kali usap)

13. Perhatikan keadaan perineum. Bila ada jahitan, perhatikan apakah


lepas/longgar, bengkak/iritasi. Membersihkan luka jahitan dengan
kapas basah

14. Menutup/mengompres luka dengan kassa yang telah diolesi


salep/betadine

15. Memasang celana dalam dan pembalut

16. Mengambil alas, perlak dan bengkok

17. Merapikan pasien, mengambil selimut mandi dan memakaikan


selimut pasien

c. Tahap Terminasi

1. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan

2. Berpamitan dengan pasien

3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula

4. Mencuci tangan

5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

2. Mencuci Rambut
A. Pengertian

Mencuci rambut merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada


pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan untuk mencuci dan
menyisir rambut.

Mencuci rambut adalah tindakan menghilangkan kotoran rambut dari


kulit kepala dengan menggunakan sampo atau sabun (ASASKI, 2017).

Mencuci rambut merupakan timdakan untuk menghilangkan kotoran


pada rambut dan kulit kepala, dengan menggunakan sabun atau sampo
kemudian dibilas menggunakan air bersih sampai bersih.
B. Tujuan
1. Memberikan perasaan nyaman, senang, dan segar kepada pasien

2. Rambut tetap terpelihara bersih dan rapi

3. Merangsang peredaran darah di bawah kulit kepala

4. Menghilangkan mikroorganisme kulit kepala

5. Membersihkan (kutu) dan atau ketombe

C. Indikasi dan Kontra Indikasi


Indikasi/ Boleh dilakukan pada:

1). Pasien dalam keadaaan bed rest total

2). Pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan untuk mencuci dan
menyisir rambut

3). Pasien yang akan menjalani operasi

4). Pasien yang rambutnya kotor

Kontraindikasi

1) Pasien yang mengalami trauma/ cedera kepala berat

2).Adanya lesi dan ketidaknormalan di kulit kepala

3). Integritas kulit kepala terganggu dengan adanya parasite

D. Masalah/ Gangguan pada Rambut


1). Kutu

2). Ketombe

3). Botak (alopecia)

4). Radang pada kulit di rambut (seborrheic dermatitis)

E. Hal yang perlu diperhatikan :

1). Perhatikan keadaan umum pasien selama mencuci rambutnya

2). Untuk mengeringkan rambut bisa memakai hairdryer

3). Air di ember harus dibuang bila hampir penuh


4). Harus mengganti pakaian pasien yang kotor atau basah

5). Harus bekerja dengan teliti agar pasien dan sekitar tidak basah

6) Apabila saat mencuci rambut, anda menemukan luka di kulit pasien


maka yang anda lakukan adalah sebagai berikut: Langkah pertama yang
harus dilakukan adalah cuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan
perawatan luka, untuk menghindari infeksi. Setelah itu, baru lakukan
beberapa hal berikut ini:

(1). Perdarahan pada goresan dan luka ringan biasanya akan berhenti
sendiri. Jika tidak, beri tekanan lembut pada luka dengan kain yang
bersih.

(2). Bilas luka dengan air bersih dan mengalir. Sekitar luka boleh
dibersihkan dengan sabun.Pada area luka disabun dengan sabun
khusus misalnya sabun bayi, untuk menghindari iritasi.

(3). Jika masih ada kotoran atau benda yang tertancap pada luka setelah
dibersihkan, gunakan pinset steril untuk mencabutnya. Jika masih ada
yang tertancap, laporkan ke dokter agar dapat dilakukan pembersihan
luka secara menyeluruh, guna mengurangi risiko infeksi dan tetanus.

(4). Tidak perlu menggunakan cairan hidrogen peroksida atau larutan


antiseptik yang mengandung iodine, karena dapat menimbulkan iritasi
pada luka.

(5). Oleskan krim atau salep antibiotik untuk membantu menjaga


permukaan kulit tetap lembap. Obat ini memang tidak membuat luka
cepat sembuh, tapi bisa mencegah infeksi sehingga proses
penyembuhan luka dapat berjalan dengan baik. Namun jika muncul
ruam pada kulit, segera hentikan penggunan salep.

6). Perban luka untuk menjaganya tetap bersih dan terhindar dari bakteri.
Jika luka atau goresannya kecil, tidak perlu diperban.

F. Persiapan Alat
a. Talang air/ perlak/ Shampoo washing tray

b. 2 buah baskom berisi air hangat,

c. 2 buah handuk besar dan kecil


d. Bak instrument berisi Handscoon dan kasa untuk membersihkan kulit
kepala

2) Shampoo

3) Gayung/ 2 gelas ukur ukuran 1 liter berisi air hangat

4) Kapas penutup telinga

5) Kasa/ waslap untuk menutup mata

6) Tempat pakaian kotor

7) Kain Pel/ keset

8) Bengkok

9) Sisir

10) Lysol 2-3%

11) Celemek / apron/ schort

12) Masker

13) Bak penampung air/ ember 2 buah

G. Pelaksanaan
a. Tahap Pra Interaksi

1. Mengidentifikasi data klien (mencakup fisik dan psikologi) dan


kebutuhan/ indikasi pasien

2. Cuci tangan

3. Menyiapkan alat

b. Tahap Orientasi

1. Mengucapkan salam sebagai pendekatan kepada pasien dan validasi


pasien

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan

4. Menjelaskan waktu lamanya tindakan ± 15 -30 menit


5. Menjelaskan prosedur tindakan yg akan dilakukan

6. Memberi kesempatan pasien bertanya sebelum dilakukan tindakan

7. Menanyakan persetujuan dan persiapan pasien sebelum dilakukan


tindakan

c. Tahap Kerja

1. Cuci tangan

2. Mengenakan masker, sarung tangan, celemek (APD)

3. Jaga privasi dengan menutup sketsel

4. Memeriksa kondisi rambut dan kulit kepala pasien, adakah luka, darah,
ketombe, kutu, dan masalah gangguan rambut dan kulit kepala lainnya

5. Mengatur posisi klien dengan menidurkan klien posisi supinasi


senyaman mungkin dengan kepala dekat sisi tempat tidur atau tetap
posisi kepala lurus dengan badan

6. Memasang perlak dan handuk di bawah kepala klien

7. Memasang perlak (sebagai talang) dan mengarahkan talang ke ember


yg kosong atau memasang Shampoo washing tray

8. Meletakkan ember di atas kain pel/ baki besar di atas meja pasien

9. Menyumbat telinga dengan kapas (k/p) dan menutup mata pasien


dengan kassa kering/ waslap

10.Menutup dada dengan handuk sampai leher

11. Menyisir rambut dari ujung rambut ke pangkal, kemudian siram


dengan air hangat dengan menggunakan gayung/ gelas ukur

12. Menggosok pangkal rambut dengan menggunakan kain kassa yang


sudah diberi shampoo atau langsung dengan tangan kemudian diurut
dengan ujung jari

13. Membilas rambut sampai bersih kemudian dikeringkan dengan


handuk. Lepaskan tutup telinga (k/p) dan penutup mata

14. Angkat talang dan masukkan ke dalam ember dan meletakkan handuk
di baki.
15. Mengembalikan pasien pada letak semula dengan cara mengangkat
kepala dan alasnya serta diletakkan di atas bantal.

16. Sisir rambut pasien dengan rapi kemudian keringkan dengan handuk
atau hairdryer (bila ada). Setelah selesai, sisir diletakkan di bengkok
yang berisi lysol 2-3%.

17. Merapikan pasien, membuka APD

d. Tahap Terminasi

1. Evaluasi respon klien

2. Merapikan alat

3. Mengakhiri kegiatan dan memberi salam

4. Cuci tangan

5. Pencatatan kegiatan dan melaporkan hasil tindakan kepada perawat

3. Menggunting Kuku

1. Definisi
Memotong kuku adalah mengurangi panjang kku tangan dan kaki
dengan menggunakan alat pemotong kuku agar kotoran tidak masuk ke
dalam tubuh melalui kuku sehingga kuku tetap dalam keadaan sehat dan
bersih. Menjaga kebersihan kuku merupakan aspek penting dalam
mempertahankan perawatan diri karena kuman dapat masuk ke dalam
tubuh melai kuku. Yang bermanfaat mencegah infeksi, rasa nyaman pada
pasien, bau kaki dan cidera pada jaringan lunak.

2. Tujuan
a. Membersihkan kuku dari kotoran.

b. Mencegah timbulnya penyakit.

c. Memberikan rasa nyaman pada jari-jari kai maupun tangan.

3. Indikasi
Pada pasien yang kukunya panjang tidak dapat melakukannya sendiri.
4. Kontra Indikasi
a. Memotong kuku pasien tidak terlalu dalam.

b. Pada pasien diabetes memotong kuku harus hati-hati karena bisa


berakibat fatal.

5. Persiapan Alat
a. Gunting kuku dan pengikir.

b. Bengkok berisi larutan lisol 2-3% 1 buah.

c. Baskom berisi air hangat(40-42ºC) 1 buah.

d. Baskom berisi air bersih 1 buah.

e. Handuk 1 buah.

f. Sabun 1 buah.

g. Aseton dan kapas 1 buah.

h. Lesion atau minyak 1 buah.

i. Sikat kuku 1 buah.

j. Pengalas perlak atau kain 1 buah.

k. Kain pel 1 buah.

6. Langkah-langkah
a. Identifikasi kebutuhan pasien.

b. Jelaskan prosedr dan tindakan yang akan dilakukan.

c. Siapkan alat-alat sesuai kebutuhan pasien.

d. Cuci tangan.

e. Pasang sampiran/penutup pintu.

f. Atur posisi pasien.

g. Pasang pengalas di bawah tangan tepat pada bagian kuku yang akan
dibersihkan. Bersihkan cat kuku dengan aseton(bila pasien menggunakan
cat kuku), kemudian letakkan baskom berisi air hangat.

h. Rendam kuku tangan dengan air hangat selama 1-2 menit.


i. Sikat kuku dengan sikat khusus kuku dan sabun, lalu bersihkan dan
keringkan.

j. Dekatkan bengkok berisi larutan lisol 2-3% ke pasien. Kemudian


tangan diletakkan di atasnya. Potong kuku tangan dengan lurus dan tidak
boleh sampai batas dasar kuku, kemudian kikir pinggiran-pinggiran kuku.

k. Cuci kuku dan tangan dengan air bersih dan keringkan(jika perlu
diberikan lution pada jari-jari).

l. Angkat pengalas dan pindahkan ke tangan lainnya. Lakukan


langkah-langkah g samapi k.

m. Atur kembali posisi pasien.

n. Rapikan alat-alat dan kembalikan pada tempatnya.

o. Cuci tangan

7. Evaluasi
Observasi keadaan pasien.

8. Dokumentasi
Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka
secara fisik dan psikisnya. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan
hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan
mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.

Vulva / penis hygiene adalah memberikan tindakan yang diberikan pada


vulva/penis guna untuk menjaga kebersihannya.
Mencuci rambut merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada
pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan untuk mencuci dan menyisir
rambut guna untuk menghilangkan kotoran pada rambut dan kulit kepala,
dengan menggunakan sabun atau sampo kemudian dibilas menggunakan air
bersih sampai bersih.

Memotong kuku adalah mengurangi panjang kku tangan dan kaki dengan
menggunakan alat pemotong kuku agar kotoran tidak masuk ke dalam tubuh
melalui kuku sehingga kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Menjaga
kebersihan kuku merupakan aspek penting dalam mempertahankan perawatan
diri karena kuman dapat masuk ke dalam tubuh melai kuku. Yang bermanfaat
mencegah infeksi, rasa nyaman pada pasien, bau kaki dan cidera pada jaringan
lunak.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/181335066/ -PERSONAL-HYGIENE PADA


PASIEN-doc

http://sekolahanggikusumah.blogspot.com/2018/12/makalah-perawatan-diri-pada-
alat.html

Anda mungkin juga menyukai