Anda di halaman 1dari 18

METODOLOGI KEPERAWATAN

MENGKRITISI ASUHAN KEPERAWATAN

Disusun Oleh:

Gracia Irnadianis Ivada

P27820118060

TINGKAT 1 REGULER B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA

JURUSAN KEPERAWATAN

DIII KEPERAWATAN SOETOMO

TAHUN AJARAN 2019/2020


ASUHAN KEPERAWATAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

DEFISIT PERAWATAN DIRI PADA

KLIEN DENGAN CEDERA OTAK SEDANG (COS)

DI RUANG BEDAH BOUGENVILE RSUD DR SOETOMO SURABAYA

Nama Mahasiswa : Theasya Yashinta Maharani

NIM : P27820117054

Ruangan : Bedah Bugenvil RSUD Dr. Soetomo

No.Register : 12. 72. xx. xx

Diagnosa Medis : COS + SDH + Fraktur humerus dekstra

Tanggal MRS : 30 Desember 2018

Pengkajian dilakukan tanggal 13 Januari 2019, pukul 12.00

I. IDENTITAS
Nama : Tn.S
Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan swasta
Pendidikan : SLTA
Alamat : Sugihwaras, Jenu, Tuban
Alamat dirawat : RSUD Dr. Soetomo

Pembenaran:

Identitas klien sudah dicatat dengan benar dan sesuai yaitu nama, umur, jenis kelamin,
suku/bangsa, agama, pekerjaan, pendidikan, alamat, alamat dirawat, ruangan tempat pasien,
nomer register, diagnosa medis, tanggal masuk rumah sakit.
II. KELUHAN UTAMA
 Riwayat Keluhan Utama
Klien mengatakan bahwa lengan kanannya terasa gatal dan nyeri terutama pada
area yang dibalut gips. Klien mengalami patah tulang pada lengan kanan karena
jatuh keserempet mobil. Klien merasa gelisah dan meminta balutan gips nya
dilepas.
 Upaya yang telah dilakukan
Dari rumah sakit Tuban ke RSUD Dr.Soetomo untuk menjalani operasi. Pada
lengan kanan klien dipasang gips. Ketika balutan gips nya terasa gatal dan nyeri.
Klien berusaha untuk menggaruknya atau mengipasi nya.
 Terapi atau operasi yang pernah dilakukan
Klien dirujuk ke RSUD DR.Soetomo untuk melakukan operasi karena cedera
kepala yang dialaminya

Pembenaran:

Keluhan utama pasien sudah dicatat sesuai dengan riwayat keluhan utama, upaya yang telah
dilakukan pasien, terapi atau operasi yang pernah dilakukan.

III. RIWAYAT KEPERAWATAN


1. Riwayat penyakit sekarang
Klien dirujuk dari rumah sakit Tuban untuk menjalani operasi karena kecelakaan
yang dialami oleh klien. Klien jatuh dari sepeda motor karena keserempet mobil
ketika akan pergi ngopi. Klien mengalami patah tulang pada lengan kanan sehingga
dipasang gips. Lutut kanan klien diperban karena klien mengalami dislokasi.
2. Riwayat penyakit dahulu
Klien sebelumnya tidak pernah dirawat di rumah sakit. Klien sebelunya tidak pernah
mengalami penyakit berat atau kecelakaan besar.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan bahwa keluarga klien tidak memiliki riwayat penyakit seperti
kanker, hipertensi maupun diabetes.
4. Keadaan psikososial
Klien mengatakan pasrah terhadap kondisinya sekarang. Klien sering kali merasa
gelisah dan rindu kepada kedua adiknya. Klien juga merasa sedih karena tidak bisa
bekerja.
5. Keadaan kesehatan lingkungan
Klien mengatakan bahwa lingkungan tempat tinggal dan lingkungan tempat klien
bekerja bersih.

Pembenaran:

Riwayat keperawatan pasien sudah dicatat sesuai dengan riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu, riwayat kesehatan keluarga, keadaan psikososial, keadaan kesehatan
lingkungan.

IV. POLA – POLA FUNGSI KESEHATAN


1. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
SMRS : Klien mengatakan bahwa klien tidak merokok, tidak mengkonsumsi
alkohol dan tidak menggunakan tembakau. Keseharian klien bekerja, klien juga
mengurus tambak yang dimilikinya. Klien tidak pernah berolahraga, klien
menganggap olahraga itu tidak terlalu penting dan lebih penting bekerja.
MRS : Klien tidak bekerja dan tidak dapat melakukan kesehariannya selama
dirumah sakit .
2. Pola nutrisi dan metabolisme
SMRS : Klien mengatakan bahwa klien suka makan. Klien tidak memiliki
alergi dan pantangan terhadap makanan. Klien suka mengkonsumsi kopi. Klien
biasanya minum kopi hingga 3 kali sehari.
MRS : Berat badan klien 75kg dan tinggi klien 170cm. Selama dirawat
dirumah sakit, berat badan klien tidak mengalami pemurunan. Frekuemsi makan klien
selama dirumah sakit 3 kali, nafsu makan baik, makan habis tanpa rasa mual. Klien
minum sekitar satu botol aqua besar atau 1,5L. Klien biasanya dibelikan kopi ketika
pagi oleh ibunya.
3. Pola eliminasi
SMRS : Klien mengatakan tidak memiliki masalah ketika BAK maupun BAB.
Klien BAB satu sampai dua kali sehari dan BAK sekitar enam kali sehari.
MRS : Klien mengatakan bahwa klien tidak dapat BAB, klien baru BAB satu
kali selama dirumah sakit. Seminggu pertama klien dirawat , klien memakai douer
kateter. Setelah itu kateter dilepas dan klien menggunakan pampers. Klien tidak dapat
pergi ke kamar mandi sehingga BAK klien dibantu ditempat tidur menggunakan
urinal.
4. Pola tidur dan istirahat
SMRS : Klien mengatakan dapat tidur dengan nyenyak dan tidak ada
gangguan. Klien biasanya tidur jam 11 malam dan bangun pukul 5 pagi. Terkadang
klien juga begadang. Klien mengatakan tidak memiliki kebiasaan tidur khusus.
MRS : Klien mengatakan tidak dapat tidur dengan nyenyak karena kepalanya
terasa pusing. Terkadang klien juga sulit tidur karena teringat rindu dengan adik-
adiknya. Klien seringkali tiba-tiba terbangun, klien biasanya tidur siang ketika
dirawat dirumah sakit.
5. Pola aktivitas
SMRS : Aktivitas klien setiap hari adalah bekerja, selain itu klien juga
mengurus tambak yang dimilikinya. Setelah bekerja, klien biasanya akan pergi
meminum kopi bersama teman-temannya.
MRS : Klien tidak dapat bekerja selama dirumah sakit. Klien hanya
menghabiskan waktunya dengan tidur dan bermain handphone.
6. Pola hubungan dan peran
SMRS : Klien mengatakan bahwa hubungan klien dengan keluarganya baik.
Klien mempunyai dua orang adik yang masih kelas 1 SMA dan kelas 1 SMP. Klien
juga mempunyai hubungan yang baik dengan lingkungan rumah dan lingkungan
tempat klien bekerja.
MRS : Hubungan klien dengan pasien lain baik. Klien dijaga oleh ibunya.
Setiap sabtu dan minggu bapak klien juga datang untuk menjenguk klien di rumah
sakit.
7. Pola persepsi dan konsep diri
SMRS : Klien menggunakan tato ditangan, kaki, dan dadanya. Klien
mengatakan bahwa tato tersebut adalah simbol kenangan teman dan pacarnya.
MRS : Klien merasa malu terhadap keadaanya. Klien jarang melakukan
kontak mata. Klien tidak tahu waktu karena ruangan tempat klien dirawat tertutup
sehingga ketika cuaca gelap klien mengira kalau hari sudah malam.
8. Pola sensori dan kognitif
SMRS : Sensori dan panca indra klien tidak mengalami gangguan. Proses
berpikir klien lancar, daya ingat klien tinggi dan tidak ada waham.
MRS : Klien terkadang masih bingung ketika diajak bicara. Pola sensori
seperti penciuman, rasa, raba, serta pendengaran klien masih berfungsi dengan baik.
9. Pola reproduksi seksual
SMRS : Hubungan klien dengan keluarga baik. Klien sadar peranan seksual
klien sebagai laki-laki. Klien belum menikah.
MRS : Klien tidak memiliki masalah ejakuasi maupun ereksi. Klien sadar
akan perannya sebagai laki-laki.
10. Pola penanggulangan setress
SMRS : Klien mengatakan bahwa jika klien merasa stress klien akan pergi
berkumpul bersama teman-temannya dan pergi meminum kopi bersama.
MRS : Ketika stress klien biasanya akan tidur. Ketika klien merasa gelisah
klien akan terus bertanya kepada perawat maupun dokter.
11. Pola tata nilai dan kepercayaan
SMRS : Klien beragama islam, namun klien jarang beribadah dirumah dan
klien memiliki banyak tato.
MRS : Setelah masuk rumah sakit, klien tidak bisa beribadah sama sekali.
Klien merasa pasrah dan menganggap ini ujian atau peringatan.

Pembenaran:

Pola-pola fungsi kesehatan sudah dicatat sesuai dengan urutan pola gordon.

V. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status kesehatan umum
Kesadaran klien komposmentis dengan GCS E4, V4, M6. Klien mengalami
disorientasi waktu. Klien dirawat diruangan tertutup sehingga ketika cuaca gelap
klien mengira hari sudah malam. Suara bicara jelas. Tanda-tanda vital klien meliputi
tekanan darah 120/80 mmHg, suhu tubuh 35,3℃, nadi 88x/menit, pernapasan
20x/menit, dan saturasi O2 99%.
b. Sistem integumen
Kulit klien berwarna hitam, terlihat kotor dan lengket. Turgor kulit elastis, tidak
terdapat benjolan. Terdapat tato pada lengan kanan dan kiri, kaki kanan dan kaki kiri,
serta dada klien. Pada tes CRT warna kuku kembali pada waktu kurang dari 2detik.
Kuku tampak kotor dan hitam.
c. Kepala
Bentuk kepala simetris, normo chepalik. Tidak terdapat benjolan. Trauma pada kepala
kiri belakang, terdapat jahitan bekas operasi. Nyeri pada kepala. Rambut terlihat
kusam.
d. Muka
Wajah klien simetris, tidak terdapat odema maupun benjolan, otot muka dan rahang
kuat.
e. Mata
Alis mata dan bentuk mata simetris, tidak ada odema pada kelopak mata, konjungtiva
pucat, sklera tidak ikterus.
f. Telinga
Telinga simetris kanan dan kiri. Tidak terdapat benda asing, terdapat sedikit sekret.
g. Hidung
Mukosa hidung lembab, tidak terdapat polip, terdapat sekret.
h. Mulut dan faring
Tidak ada karies gigi, tidak ada perdarahan gusi, lidah berwarna merah muda, dan
tidak ada pembesaran tonsil
i. Leher
Bentuk leher simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limphe atau kelenjar tiroid.
j. Thoraks/dada
Bentuk dada simetris, terdapat tato bertuliskan nama klien, tidak ada retraksi dada.
k. Paru-paru
Pada inspeksi terlihat simetris, pada perkusi didapati suara sonor, pada auskultasi
didapatisecara vesikuler, tidak ditemukan suara tambahan.
l. Jantung
Pada inspeksi tidak tampak iktus, pada palpasi tidak teraba, pada palpasi tidak teraba,
pada auskultasi terdengar suara S1 tunggal.
m. Abdomen
Bentuk perut datar, tidak ada asites. Hepar dan limpa tidak teraba, pada perkusi
didapati suara timpani, bising usus 15 kali per menit.
n. Inguinal-genetalia-anus
Tidak terdapat hernia, tidak terdapat tumor maupun abses, penis dan testis normal,
tidak ada tumor maupun perdarahan pada anus.
o. Ekstremitas
Terdapat fraktur pada lengan kanan, dan dislokasi pada lutut kanan, terdapat luka
nekrotomi pada jari tangan kanan, skala nyeri 5.

Dekstra Sinistra
Biceps - 
Triceps - 
p. Tulang belakang
Tidak ada kelainan tulang belakang berupa lordosis maupun kifosis.
Pembenaran:

Pemeriksaan fisik sudah dicatat sesuai dengan pemeriksaan yang telah dilakukan pasien.

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Hasil pemeriksaan kimia klinik 20 januari 2019

Parameter Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan


SGOT 74 µ/L L= 0-50 P= 0-35
SGPT 162 µ/L L= 0-50 P= 0-35
Albumin 3,6 g/dl 3,4 – 5,0
BUN 7,0 mg/dl 7 – 18
Kreatin Serum 0,63 mg/dl 0,6 – 1,3
Kalium 5,0 mmol/l 3,5 – 5,1
Natrium 140,0 mmol/l 136 – 145
Klorida 96 mmol/l 98 – 107
CRP 1,9 mg/dl 0-1

Hasil pemeriksaan patofisiologi klinik 20 januari 2019

Parameter Hasil pemeriksaan Nilai rujukan


RBC 4,77 106 / µL 3,69 – 5,46
HCT 37,7 % 41,3 – 52,1
MCV 79,0 fL 86,7 – 102,3
MCH 23,3 pg 27,1 – 32,4
WBC 12,18 103 /µL 3,37 – 10
PLT 1074 103 /µL 100 – 450
PCT 0,93 % 0,19 – 0,39
HGB 11,1 g/dl 13,3 – 16,6

Pembenaran:

Pemeriksaan penunjang pasien sudah dicatat sesuai hasil kimia klinik dan hasil pemeriksaan
patofiologi.

VII. TERAPI YANG SEDANG BERJALAN


1. NaCL 0,9% 500ml/8jam 21 tpm IV
2. Tirofusin 500%/8jam IV 21 tpm
3. Ceftriaxon 1gr IV
4. Ranitidin IV 50mg

Pembenaran:

Terapi yang sedang berjalan sudah dicatat sesuai yang telah dilakukan pasien.
ANALISIS DATA

Pengelompokan Data Kemungkinan Masalah


Penyebab
1. DS: Keluarga mengatakan Cedera kepala Defisit perawatan diri
bahwa klien tidak mampu 
melakukan perawatan diri Penurunan
secara mandiri kesadaran
DO: 
- Keadaan tubuh klien Kelemahan
terlihat kotor fisik
- Bau badan klien tidak 
sedap ADL
- Aktivitas mandi, terganggu
berpakaian dan makan 
sepenuhnya dibantu Defisit
oleh keluarga. perawatan diri

2. DS: Klien mengatakan Fraktur Gangguan mobilitas


bahwa sulit menggerakkan  fisik
tangan kanannya Pergesersn

DO: fragmen tulang

- Tangan kanan klien 

dipasang gips Deformitas

- Keadaan fisik klien 

lemah Gangguan

- Aktivitas klien selalu Fungsi



dibantu oleh keluarga.
Gangguan
mobilitas fisik

Pembenaran:

Analisis data dicatat sesuai dengan data subjektif dan data objektif yang telah sesuai dengan
masalah pasien.
No Diagnosa Keperawatan Ditemukan Masalah Masalah Teratasi
Tgl Paraf Tgl Paraf
1. Defisit perawatan diri 13 Januari Tertanda
b.d kelemahan fisik d.d 2019
tidak mampu mandi,
berpakaian dan toileting
secara, mandiri.
2. Gangguan mobilitas 13 Januari Tertanda
fisik b.d kerusakan 2019
integritas struktur
tulang d.d rentang gerak
menurun
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pembenaran:

1. Diagnosa keperawatan ke- 1


a. Diagnosa tersebut merupakan diagnosis aktual
b. Diagnosis tersebut sudah sesuai dengan diagnosis pada SDKI D.0109 (halaman
240)
c. Penulisan diagnosis sudah tepat menggunakan format P.E.S (Problem,
Etiologi,Symptom)
d. Penggunaan singkatan sudah tepat yaitu b.d dan d.d
2. Diagnosa keperawatan ke-2
a. Diagnosa tersebut merupakan diagnosis aktual
b. Diagnosis tersebut sudah sesuai dengan diagnosis pada SDKI D.0054 (halaman
124)
c. Penulisan diagnosis sudah tepat menggunakan format P.E.S (Problem,
Etiologi,Symptom)
d. Penggunaan singkatan sudah tepat yaitu b.d dan d.d

PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Perencanaan
keperawatan
Tujuan dan Tindakan Rasionalisasi
Kriteria hasil Keperawatan
1. Defisit Setelah dilakukan 1. Monitoring 1. Memenuhi
perawatan diri tindakan kebutuhan kebutuhan
b.d kelemahan keperawatan klien ADL klien
fisik d.d selama 3x24 jam, terkait 2. Memberi
ketidakmampuan klien mampu dengan semangat
mandi, melaksanakan ADL dan motivasi
berpakaian, dan perawatan diri 2. Motivasi kepada klien
toileting secara dan kebersihan klien dan dan keluarga
mandiri. klien terjaga. keluarga 3. Mengajarkan
Kriteria hasil: untuk tindakan
1. Klien melakukan mandiri yang
mampu dan dapat
mandi membantu dilakukan
dengan klien untuk
bantuan dalam seterusnya
2. Klien pemenuhan 4. Menyediakan
mampu kebutuhan kebutuhan
berpakaia perawatan klien dalam
n dengan diri menjag
bantuan 3. Ajarkan kebersihan
3. Klien keluarga diri,
mampu dalam berpakaian
toileting pemenuhan dan toileting
dengan kebutuhan
bantuan. perawatan
diri klien
4. Monitor
kebutuhan
klien untuk
alat bantu
kebersihan
diri,
berpakaian
dan
toileting
Pembenaran:

Beberapa perencanaan pada kasus Defisit perawatan diri sesuai dengan intervensi pada SDKI
yaitu kategori perilaku, subkategori kebersihan diri, Defisit perawatan diri D.0109 (halaman
240)

Tujuan:

Sesuai karena sudah mencantumkan target waktu asuhan keperawatan.

Kriteria:

Sesuai dengan SIKI I.11349, SIKI I.11350, dan SIKI I.11352

Perencanaan:

1. Tindakan keperawatan ke-1,2,3 sesuai intervensi pada SIKI I.11348


2. Tindakan keperawatan ke-4 sesuai intervensi pada SIKI I.11349, SIKI I.11350, dan
SIKI I.11352

PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Perencanaan
.
Keperawata Tujuan dan Kriteria Tindakan Rasionalisasi
n hasil Keperawatan
2. Gangguan Setelah dilakukan 1. Kaji 1. Mengetahui
mobilitas tindakan keperawtan kemampuan kemampuan
fisik b.d selama 3x24 jam, klien klien dalam mobilisasi klien
kerusakan mampu melakukan mobilisasi 2. Memantau
integritas mobilitas fisik 2. Monitoring perkembangan
struktur Kriteria hasil: TTV klien selama
tulang d.d 1. Klien dapat 3. Ajarkan mobilisasi
menurunnya melakukan latihan 3. Untuk
rentang pergerakan dan ROM mempertahankan
gerak perpindahan 4. Bantu dan kekuatan otot
2. Klien dapat dampingi 4. Membantu klien
mempertahankan klien dalam dalam
mobilisasi pemenuhan melakukan gerak
dengan bantuan ADL’snya guna memenuhi
3. Aktivitas fisik 5. Berikan ADLnya
klien meningkat motivasi 5. Memotivasi
tentang tentang
mobilisasi pentingnya
secara mobilisasi
bertahap kepada klien
Pembenaran:

Beberapa perencanaan pada kasus Gangguan mobilitas fisik sesuai dengan intervensi pada
SDKI yaitu kategori fisiologis, subkategori aktivitas dan istirahat, Gangguan mobilitas fisik
D.0054 (halaman 124)

Tujuan:

Sesuai karena sudah mencantumkan target waktu asuhan keperawatan.

Kriteria:

Sesuai dengan SIKI I.05173, SIKI I.06171, SIKI I.12389

Perencanaan:

1. Tindakan keperawatan ke-1,5 sesuai intervensi pada SIKI I.05173


2. Tindakan keperawatan ke-2,4 sesuai intervensi pada SIKI I.06171
3. Tindakan keperwatan ke-3 sesuai intervensi pada SIKI I.12389

PELAKSANAAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tindakan Keperawatan Tanda


. Tangan
1. Defisit perawatan b.d kelemahan fisik 1. 14 Januari 2019 Tertanda
d.d tidak mampu mandi, berpakaian Pukul 08.00
dan toileting secara mandiri Memantau kebutuhan
klien terkait dengan
ADL
R: Klien tidak mampu
mandi, berpakaian dan
toileting secara mandiri
Pukul 09.00
Memonitor kebutuhan
klien untuk alat bantu
kebersihan diri,
berpakaian dan
toileting
R: keluarga klien
mempunyai alat-alat
untuk membersihkan
diri klien dan urinal
untuk BAK
2. 15 Januari 2019
Pukul 08.00
Memotivasi klien dan
keluarga untuk
melakukan dan
membantu klien dalam
pemenuhan kebutuhan
perawatan diri.
R: klien dan keluarga
untuk melakukan dan
membantu klien dalam
pemenuhan kebutuhan
perawatan diri
R: Klien dan keluarga
klien paham akan
pentingnya menjaga
kebersihan diri
Pukul 10.00
Mengajarkan keluarga
dan memenuhi
kebutuhan perawatan
diri
R: keluarga paham dan
mulai menjaga
kebersihan diri klien
dengan membantu
klien untuk mandi
meskipun hanya diseka
Pembenaran:

Tindakan keperawatan:

Tanggal, waktu, dan respon pasien telah dicatat secara tepat dan sesuai.

PELAKSANAAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tindakan Keperawatan Tanda


. Tangan
2. Gangguan mobilitas fisik b.d 1. 14 januari 2019 Tertanda
kerusakan integritas struktur tulang Pukul 08.30
d.d menurunnya rentang gerak R: TD: 110/80 mmHg
T: 36,8 ℃
N: 96 x/menit
RR: 18 x/menit
Pukul 08.00
Mengkaji kemampuan
klien dalam mobilisasi
R: Klien mampu miring
kanan kiri dan mampu
duduk dengan
berpegangan pada
reskain
Pukul 10.00
Membantu klien dan
mendampingi dalam
pemenuhan ADL’snya
R: membantu klien
duduk dan tidur
2. 15 Januari 2019
Pukul 07.30
Memberikan motivasi
tentang mobilisasi
secara bertahap
R: Klien mulai sadar
akan pentingnya
beraktivitas
Pukul 09.00
Mengajarkan latihan
ROM
R: klien merasa kaku
pada tangannya mulai
hilang

Pembenaran:

Tanggal, waktu, dan respon pasien telah dicatat secara tepat dan sesuai.
EVALUASI KEPERAWATAN

Tgl. Diagnosa keperawatan Evaluasi Keperawatan Paraf


Catatan Perkembangan
15 Januari 2019 Defisit perawatan diri S: Keluarga klien mengatakan Tertanda
b.d kelemahan d.d bahwa klien tidak mampu mandi,
ketidakmampuan mandi, berpakaian dan toileting sendiri
berpakaian dan toileting O: Kondisi tubuh Klien tampak
secara mandiri kotor
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
15 Januari 2019 Gangguan mobilitas S: Klien mengatakan tangannya Tertanda
fisik b.d kerusakan nyeri dan kaku ketika digerakkan
integritas struktur tulang O: Klien terbaring, ADL’s
d.d menurunnya rentang sebagian dibantu
gerak. A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
Pembenaran:

Evaluasi Keperawatan terdapat SOAP yang sesuai dengan kriteria hasil yang telah dilakukan
pasien.
Pertanyaan

1. Apa dirasionalisasi perencanaan keperawatan bisa ditambah atau dikurangi?


2. Pada buku SLKI apakah bisa digunakan untuk mengintervensi tujuan dan kriteria
hasil?
3. Apakah boleh tindakan keperawatan intervensinya tidak ada diSIKI?

Jawaban

1. Karena rasionalisasi tindakan keperawatan akan dilakukan sesuai dengan pengkajian,


jadi kita tidak boleh melakukan tindakan atas dasar keinginan kita sendiri,
rasionalisasi juga dapat ditulis lebih dari 5 tindakan dan njuga untuk mahasiswa 1-5
memang mempunyai tujuan dengan tindakan perencanaan keperawatan itu juga harus
dikaji walaupun lebih dari 5 dan dijelaskan semua.
2. Boleh tetapi SLKI juga berhubungan dengan SDKI dan SIKI jadi untuk melengkapi
intervensi yang akan ditulis.
3. Boleh jika menggunakan intervensi lama seperti nicnoc karena semua tindakan
perencanaan keperawatan harus ada intervensinya semua, karena pada dasarnya semua
ada alasannya dan kajian ilmiah bisa dibuktikan dengan buku yang berstandart biar
sama dengan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai