Anda di halaman 1dari 8

JOB SHEET BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

Nama : MILA KARMILA SALILAMA


Unit : Kegawatdaruratan Masyarakat Pantai
Nim : PO0220218020

REFERENSI

Buku At A Glance Medicine 2015 Hal.25


OBJEKTIF PERILAKU MAHASISWA

Setelah mempelajari job sheet :


1. Mahasiswa/mahasiswi mampu mempersiapkan alat dan bahan dalam melakukan
tindakan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
2. Dengan menggunakan phantom mahasiswa/mahasiswi mampu
mendemostrasikan cara melakukan BHD secara berurutan dan benar sesuai job
sheet.

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari job sheet yang tersedia


2. Siapkan alat sebelum tindakan di mulai
3. Ikutilah petunjuk instruktur
4. Tanyakan pada pembimbing bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.

KESELAMATAN KERJA

1. Pastikan privasi klien benar-benar terjaga


2. Lakukan pencegahan infeksi dengan mencuci tangan sebelum melakukan
perawatan colostomy sistem pernafasan
3. Gunakan sarung tangan untuk mencegah terjadinya infeksi.

DASAR TEORI

A. Pengertian
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah tindakan memberikan bantuan
eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari korban yang mengalami henti
nafas.
B. Tujuan
1. Mencegah berhentinya proses sirkulasi dan respirasi.
2. Mencegah terjadinya kematian biologis.
3. Dapat membantu ventilasi.
4. Dapat membantu sirkulasi.
5. Dapat memberikan kelangsungan harapan hidup pada penderita dalam
kondisi gawat darurat.
C. Indikasi
1. Henti nafas
2. Henti jantung
D. Kontraindiksi
1. Kematian normal
2. Stadium terminal suatu penyakit
3. Dipastikan bahwa fungsi otak tidak dapat pulih yaitu 30 menit – 1 jam tidak
ada nadi pada normotermi tanpa RJP.

PROSEDUR KERJA
N LANGKAH GAMBAR
O
1. Jelaskan prosedur kepada
keluarga pasien
2. Atur posisi pasien terlentang
di tempat datar dan alas
keras

3. Lakukan tahapan airway :


cek kesadaran pasien
dengan cara :
a. Panggil nama pasien
b. Tanyakan
kesediaannya
c. Goyang bahu dan
cubit pasien
4. Minta pertolongan /
hidupkan emergency system
5. Perbaiki posisi pasien atau
posisi penolong

6. Periksa jalan nafas untuk


melihat adanya sumbatan
dengan cross finger (ibu jari
dan jari-jari)

7. Buka jalan nafas dengan


menggunakan metode head
tilt chin lift bersihkan jalan
nafas dari sumbatan.
8. Lakukan tahapan breathing :
nilai nafas dengan cara :
a. LOOK “lihat
pergerakan dada atau
perut”
b. LISTEN “dengarkan
udara keluar masuk
dari hidung”
c. FEEL “rasakan
adanya udara dari
mulut atau hidung
dengan pipi atau
punggung tangan”
9. Jika pasien tidak bernafas
maka berikan nafas buatan
dengan menggunakan balon
sesusitasi sebanyak 2 kali
dengan mulut volume udara
700 ml – 1 liter (10 ml/kg
BB) atau sampai dada
mengembang.
10. Periksa denyut jantung
pasien dengan meraba arteri
karotis, jika arteri teraba
cukup berikan nafas buatan
setiap 5 detik sekali.

11. Jika arteri karotis tidak


teraba lakukan tahapan
circulation, berikan
kompresi jantung luar :
Nafas buatan menggunakan
balon resusitasi dengan
perbandingan 30:2 baik 1
atau 2 penolong.

12. Lakukan kompresi dengan


kecepatan yang sama
dengan teknik perhitungan
sampai 1,2,3 sampai 9
1 (tiup), 1,2,3 sampai 9
2 (tiup), 1,2,3 sampai 9
3 (tiup), sampai 5 kali siklus
lengkap (satu siklus adalah
30 kali kompresi dan 2 kali
ventilasi dengan kecepatan
100x/menit.

13. Lakukan penilaian ulang.


Note :
Teknik melakukan kompresi
dada :
a. Tentukan titik atau
lokasi midstemum /
tulang iga kanan atau
kiri dengan cara
menelusuri jari
telunjuk dan jari
tengah penolong
sehingga bertemu
b. Letakkan telapak
tangan pada titik
tekan, separuh
dibawah stermum
atau antara 2 putting
susu
c. Tempatkan tangan
yang satu di atas
punggung tangan
pertama
d. Lakukan penekanan
ke bawah
menggunakan
telapak tangan
kedalaman 3,8-5 cm
(posisi lengan tegak
lurus pada sternum)
e. Lakukan kompresi
secara teratur pada
saat relaksasi telapak
tangan tidak boleh
berubah-ubah
Hal yang harus
diperhatikan :
 Lakukan evaluasi
setelah siklus 5
siklus atau setelah
adanya tanda
pemulihan dan di
hentikan jika pasien
dinyatakan
meninggal dan
peolong tidak
mampu atau sudah
30 menit tidak ada
respon.

Anda mungkin juga menyukai