Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR BISNIS

“BISNIS INTERNASIONAL”

Dosen Pengampu
Bp. Drs. I Gusti Salit Ketut Netra, M.M.

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Ida Ayu Febryana Delarthasa Sari (2007531109)
Sharon Anastasya Mongkar (2007531088)
Angelina Natalia Mbooh (2007531131)
Reza Widya Putra (2007531144)
Bintang Syakirah (2007531129)
Sri Puja Zulair Rohmah (2007531085)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya, laporan sederhana mengenai “Bisnis Internasional” ini dapat
diselesaikan tepat waktu. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada (nama dosen)
yang telah membimbing dan memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap dengan sungguh-sungguh supaya laporan ini dapat berguna
serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan tentang bisnis
internasional. Selain itu kami juga sadar bahwa pada laporan kami ini dapat ditemukan
banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar
menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa
selanjutnya, sebab kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai
saran yang konstruktif.
Di akhir kami berharap laporan sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap pihak
yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam laporan kami
terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Denpasar, 19 September 2020

Penyusun

i
Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3. Maksud dan Tujuan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1. Perbedaan Bisnis Internasional dengan Bisnis Domestik...........................................3
2.2. Hakikat Bisnis Internasional........................................................................................3
2.3. Alasan Melakukan Bisnis Internasional......................................................................4
2.4. Tahap-Tahap dalam Memasuki Bisnis Internasional..................................................8
2.5. Hambatan dalam Memasuki Bisnis Internasional.....................................................10
2.6. Perusahaan Multinasional..........................................................................................11
BAB III PENUTUP................................................................................................................13
3.1. Kesimpulan................................................................................................................13
Daftar Pustaka........................................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bisnis Internasional merupakan salah satu bentuk hungan internasional. Bisnis
Internasional merupakan kinerja aktivitas bisnis yang melintasi batas nasonal. Seperti
yang kita ketahui, tidak ada stu negarapun yang dapat menghasilkan sendiri semua
barang atau jasa yang dibutuhkan oleh negara tersebut. Karena tak semua negara
memiliki sumber alam unutk keperluan industri serta tidak semua iklim cocok untuk
hasil bumi. Dan masih banyak lagi faktor yang melatarbelakangi dilakukannya Bisnis
Internasional.
Kelebihan sumber daya alam disiasati dengan mengimpornya keluar negeri.
Demikian pula sebaliknya, kekurangan sumber daya alam dapat diatasi dengan
perdagangan internasional ekspor impor. Sudah sejak zaman dahulu kala, manusia selalu
berinteraksi dengan sesamanya termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Sejarah membuktikan bahwa berabat-abad silam penduduk diberbagai belahan
dunia sudah melakukan transaksi ekonomi dengan penduduk di negara lain, contohnya
jalur sutra dan Amber Road. Bebrapa abad kemudian barulah para ahli ekonomi
merumuskan teori-teori yang berhubungan dengan aktivitas-aktivitas ekonomi penduduk
lintas negara.
Masalah perdagangan atau bisnis internasional sedang diperbincangkan disetiap
negara. Perekonomian suatu negara erat kaintannya dengan sistem dan pengelolaan
aktivitas bisnis, baik bersifat nasional, maupun internasional. Disini kami akan
membahas tnetang bisnis internasional, dan untuk lebih memahami mengenai semua hal
yang berkaitan dengan bisnis internasional, dapat menyimak pokok-pokok pembahasan
berikut.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa perbedaan bisnis internasional dengan bisnis domestik
1.2.2. Bagaimana hakikat bisnis internasional
1.2.3. Apa alasan melakukan bisnis internasional
1.2.4. Apa saja tahap-tahap dalam memasuki bisnis internasional
1.2.5. Apa saja hambatan dalam memasuki bisnis internasional

1
1.2.6. Apa itu bisnis multinasional

1.3. Maksud dan Tujuan


Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah:

1.3.1 Untuk mengetahui perbedaan bisnis internasional dengan bisnis domestik


1.3.2 Untuk mengetahui hakekat bisnis internasional
1.3.3 Untuk mengetahui alasan melakukan bisnis internasional
1.3.4 Untuk mengetahui apa saja tahap-tahap dalam memasuki bisnis internasional
1.3.5 Untuk mengetahui apa saja hambatan yang akan ditemui dalam memasuki bisnis
internasional
1.3.6 Untuk mengetahui apa itu bisnis multinasional

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Perbedaan Bisnis Internasional dengan Bisnis Domestik
Bisnis internasional adalah penjualan barang dan jasa antar negara. Perdagangan dalam
negeri atau bisnis domestik adalah penjualan barang dan layanan di suatu Negara.
Perdagangan dalam negeri dan perdagangan internasional sama-sama penting untuk
pembangunan ekonomi, PDB, pengurangan pengangguran, investasi, perluasan dan lain-lain.
1. Pedagangan regional hanya menggunakan satu macam mata uang sedangkan
Perdagangan Internasional melibatkan berbagai macam mata uang. Tentu saja, karena
perdagangan internasional ini melibatkan berbagai macam negara yang berarti berbagai
macam mata uang juga
2. Jika terjadi perselisihan dalam perdagangan internasional diselesaikan dengan hukum
internasional, sedangkan untuk perdagangan regional dengan hukum nasional masing-
masing
3. Perdagangan dalam negeri bermanfaat bagi produsen dalam negeri, dan mendorong
pengembangan usaha kecil dan menengah. Perdagangan internasional menawarkan
potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dan dapat menghasilkan produk
domestik bruto yang lebih besar.
4. Tidak ada batasan untuk perdagangan dalam negeri dibandingkan dengan perdagangan
internasional dimana ada sejumlah batasan seperti pajak, tarif, bea, kontrol modal,
kontrol valuta asing, dan lain-lain

5. Mengembangkan perdagangan dalam negeri dapat bermanfaat kepada produsen lokal


dan dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran sementara mengembangkan
perdagangan internasional dapat bermanfaat bagi konsumen dalam hal varietas yang
lebih baik, dan kepada produsen dalam hal potensi pasar yang lebih banyak, dan juga
bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di seluruh negara.

2.2. Hakikat Bisnis Internasional


Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas – batas
suatu Negara. Pemasaran internasional biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional,
meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi, dapat dibedakan dua buah transaksi Bisnis
Internasional yaitu :

3
A. Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar negara itu
biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan
adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul neraca perdagangan antar
negara atau balance of trade. Suatu negara dapat memiliki surplus neraca perdagangan atau
defisit neraca perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan
dimana negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai
impor. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang
lain konstan maka aliran kas masuk ke negara itu akan lebih besar dengan aliran kas
keluarnya ke negara partner dagangnya tersebut. Maka dari itu negara akan memiliki
penambahan devisa. Sebaliknya apabila negara itu mengalami defisit neraca perdagangannya
maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor. Maka, negara tersebut akan mengalami
pengurangan devisa.

B. Pemasaran International (International Marketing)


Pemasaran internasional merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat
terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat
umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya
untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha
tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada
transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan
pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor.

2.3. Alasan Melakukan Bisnis Internasional

Jika suatu negara mengekspor barang-barang melebihi impornya, keadaan ini


menunjukkan neraca perdagangan yang menguntungkan. Dan jika impor lebih besar maka
neraca perdagangan tidak menguntungkan. Dengan dilakukannya bisnis internasional,
akhirnya masing-masing negara mengkonsumsi sesuatu lebih besar daripada apa yang telah
diproduksinya.  Alasan dalam melaksanakan bisnis internasional adalah:

1. Spesialisasi Antar Bangsa – Bangsa


Spesialisasi Bangsa-Bangsa itu artinya adalah dimana suatu Bangsa/Negara
mendapatkan spesialisasi/keunggulan pada komoditi tertentu yang telah diproduksinya.
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka

4
suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi
yang strategis yaitu :
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul
sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara
Negara-negara yang lain.
b. Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara
Negara-negara yang lain
c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi
yang memiliki keunggulan yang tertinggi bagi negerinya

Keunggulan suatu negara dibagi menjadi 2 konsep keunggulan:


 Keunggulan Absolute:
Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu
memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini
akan dapat dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut
sehingga negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan
karena kondisi alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan,
pertanian dan sebagainya. Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh
dari suatu negara yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di
antara negara-negara lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat
berlangsung lama karena kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi
yang lebih efisien dan ongkos yang lebih murah.

 Konsep Komparatif:
Konsep Keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan
banyak terdapat dalam bisnis Internasional. Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara
memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan
dengan negara lain. Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk yaitu :
a. Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.
b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.
c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.
d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.
e. Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun
transportasi.

5
Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan
mengekspor komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan
kemudian mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki keunggulan komparatif yang
terjelek atau kelemahan yang terbesar. Konsep tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas dan
nyata apabila kita mencoba untuk menelaah neraca perdagangan negara kita (Indonesia)
misalnya. Dari neraca perdagangan itu kita dapat melihat komoditi apa yang kita ekspor
adalah komoditi yang memiliki keunggulan komparatif bagi Indonesia dan yang kita impor
adalah yang keunggulan komparatif kita paling lemah.

2. Pertimbangan Pengembangan Bisnis


Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di dalam
negeri seringkali lalu mencoba untuk mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Hal ini akan
menimbulkan beberapa pertimbangang yang mendorong mengapa suatu perusahaan
melaksanakan atau terjun ke bisnis internasiional tersebut :
a. Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu
perusahaan
b. Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan bahkan
mungkin sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri
justru sedang berkembang (growth)
c. Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam katimbang persaingan
terhadap produk tersebut di luar negeri
d. Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah
ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri)e. Potensi pasar internasional
pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestic.

Faktor-Faktor Pendorong dalam Melakukan Bisnis Internasional:

1. Perbedaan Sumber Daya Alam


Faktor pendorong perdagangan Internasional adalah letak geografis setiap negara
berbeda-beda, inilah yang mempengaruhi kekayaan SDA (Sumber Daya Alam) sebuah
negara serta membuat negara dan lainnya akan berbeda. Padahal SDA merupakan sumber
utama sebuah negara, maka setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing.

6
Contoh perdagangan international, Indonesia memiliki hasil bumi berlimpah seperti
kopi, dan hasil bumi lainnya. Berbeda dengan Australia yang terkenal dengan penghasil
hewan ternak seperti sapi. Hal tersebut menjadi alasan perdagangan internasional antara
Indonesia yang membutuhkan daging dan Australia membutuhkan hasil bumi.

2. Untuk Meningkatkan Pendapatan Negara


Faktor yang kedua adalah keinginan untuk memperoleh keuntungan dan
meningkatkan pendapatan negara. Faktor ini sangat berpengaruh pada perdagangan
internasional. Dengan adanya perdagangan internasional ini, sebuah negara akan terus
bertambah pendapatannya dan semakin kayalah negara tersebut jika dilakukan secara berkala.
Contohnya, setiap transaksi ekspor-impor, negara akan menerima pendapatannya
berupa pajak barang. Selain itu, negara juga bisa ekspor barang hasil dari perusahaan BUMN.
Hal tersebutlah yang menjadi faktor pendorong perdagangan Internasional terjadi.

3. Perluasan Target Pasar


Bagi sebagian produsen sulit untuk berkembang karena takut kelebihan jumlah
produksi apabila melakukan produksi dalam sekala besar. Sementara sebagian produsen
lainnya, justru sengaja melakukan produksi secara besar-besaran agar barang menumpuk.
Contohnya, Negara Indonesia memproduksi timah dan memasarkannya ke beberapa negara.
Namun karena pemerintah takut terjadinya kelebihan jumlah produksi, maka pihak
pemerintah Indonesia melakukan kerja sama hubungan antar negara lewat perdagangan
international tersebut. Hal tersebut yang menjadi faktor pendorong perdagangan
Internasional.

4. Hubungan Diplomatik Negara


Faktor lain yang mendorong perdagangan internasional adalah hubungan
diplomatik negara. Hubungan diplomatik adalah hubungan resmi yang dibangun antar negara
dalam menjalin persahabatan. Dengan demikian, jika tidak adanya hubungan diplomatic antar
negara yang baik maka tidak adanya pun perdagangan internasional. Dan faktor diplomatic
negara ini yang terpenting dan harus dinomor satukan.
Jika kondisi kedua negara sedang tidak baik, maka tentu akan berimbas dengan
kegiatan perdagangan dan hubungan kerjasama antar negara tersebut. Contohnya adalah
melalui perdagangan internasional ini dapat meningkatkan diplomasi antara negara Indonesia
dengan negara lain yang terjadi perdagangan tersebut.

7
5. Era Globalisasi atau Pasar Global
Masuk dalam era globalisasi atau pasar global membuat negara tidak bisa
memenuhi kebutuhan hidup sendiri, sebab setiap produsen bisa dengan bebas mengeluarkan
atau memasukkan barang ke negara.
Kondisi pasar global memaksa setiap negara harus ikut serta didalamnya, sebab
setiap negara pasti membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhannya. Atas
pemenuhan kebutuhannya tersebut membuat beberapa tahapan siklus akuntansi menjadi
terlaksana. Itulah yang menjadi faktor pendorong perdagangan Internasional.

2.4. Tahap-Tahap dalam Memasuki Bisnis Internasional


Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan
diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai
dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi.
Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :

1. Ekspor Insidentil
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan
pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan
ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan
orang asing di negeri kita kemudian ada yang membeli barang-barang kemudian kita harus
mengirimkannya ke negeri asing itu.

2. Ekspor Aktif
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah
hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan
semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan
semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut.
Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen
atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh
karena itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap
pertama tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasing”.

3. Penjualan Lisensi

8
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara
pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap
yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat
melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya
termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka
perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing
tersebut.

4. Franchising
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu
negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan
segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses
produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya,
serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk “Franchising”. Dalam hal
bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai “Franchisee”
sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai “Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya
berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan
sebagainya.

5. Pemasaran di Luar Negeri


Tahap berikutnya adalah bentuk Pemasaran di Luar negeri. Bentuk ini akan
memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan
pendatang (Host Country) harus aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran
bagi produknya itu di negeri asing (Home Country). Pengusaha pendatang yang merupakan
orang asing harus mampu untuk mengetahui perilaku (segmentasi) di negeri penerima itu
sehingga dapat dilakukan program-program pemasaran yang efektif

6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri


Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada
bisnis internasional yaitu tahap “Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri”. Tahap ini juga
disebut sebagai “Total International Business”. Bentuk inilah yang menimbulkan MNC
(Multy National Corporation) yaitu Perusahaan Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan
asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing dengan segala modalnya, kemudian
memproduksi di negeri itu, lalu menjuaI hasil produksinya itu di negeri itu juga. Bentuk ini
memiliki unsur positif bagi negara yang sedang berkembang karena dalam bentuk ini negara
9
penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik
tersebut.

2.5. Hambatan dalam Memasuki Bisnis Internasional


Dalam memasuki Bisnis Internasional pasti memiliki banyak sekali hambatan
dibandingkan dengan Bisnis di Pasar Domestik. Hal ini terjadi dikarenakan semua negara
memiliki peraturan dan kepentingannya sendiri, sehingga menghambat terlaksananya
transaksi Bisnis Internasional. Selain memiliki kepentingan dan peraturan sendiri, tiap negara
juga memiliki kebiasaan atau budaya yang berbeda-beda, hal ini lah yang menyebabkan
timbulnya hambatan-hambatan dalam memasuki Bisnis Internasional seperti:

1. Batasan kuota perdagangan dan tarif bea masuk


Batasan kuota adalah peraturan atau ketentuan jumlah transfer barang yang boleh
masuk ke negara tersebut. Sementara tarif bea masuk merupakan pajak yang dikenakan
terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun eksport. Dikenakannya
biasa bea masuk atau pajak mengakibatkan harga barang menjadi jauh lebih mahal daripada
harga aslinya, hal ini yang mengakibatkan barang tersebut kalah bersaing dengan harga
barang dalam negara tersebut.

2. Perbedaan Bahasa dan Bosial budaya (culture)


Perbedaan dalam hal Bahasa seringkali menjadi hambatan bagi banyak negara
dalam melaksanakan bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena Bahasa merupakan alat
komunikasi yang vital baik secara lisan maupun tulis. Tanpa komunikasi yang baik antar
kedua belah pihak atau lebih maka sangat sulit untuk menciptakan hubungan bisnis yang
baik. Pada saat ini Bahasa Inggris dijadikan sebagai Bahasa Internasional, dengan adanya
Bahasa Internasional menjadikan hubungan bisnis dapat terjalin. Namun, walaupun sudah ada
Bahasa Internasional perbedaan Bahasa masih saja menjadi kendala dalam melaksanakan
Bisnis Internasional. Selain perbedaan Bahasa perbedaan kondisi sosial budaya merupakan
masalah yang harus diperhatikan dalam menjalankan Bisnis Internasional. Hal ini
dikarenakan setiap negara memiliki budaya dan kebiasaannya masing-masing, sehingga
dalam hubungan Bisnis Internasional harus dapat memahami budaya dan kebiasaan dari
negara tersebut.

3. Hambatan Politik, Hukum, dan Perundang-undangan


10
Dalam Bisnis Internasional, hubungan politik juga dapat menjadi pertimbangan.
Hubungan politik yang tidak baik antara satu negara dengan negara yang lain akan
mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Ketentuan hukum
dan perundang-undangan yang berlaku di suatu negara terkadang dapat membatasi Bisnis
Internasional, karena dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam menjalankan Bisnis
Internasional.

4. Hambatan Operasional
Operasional juga seringkali menjadi hambatan dalam Bisnis Internasional, seperti
transportasi yang akan digunakan untuk mengangkut barang yang akan diperdangangkan dari
satu negara ke negara lainnya. Sukarnya transportasi biasanya disebabkan karena kedua
negara tersebut belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang regular, sehingga
menyebabkan biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut sangat mahal. Mahalnya biaya
kapal laut disebabkan karena kapal itu hanya menuju ke satu negara saja, selain itu
sekembalinya kapal dari tujuan tersebut membuat muatan kapal menjadi kosong, hal dapat
membahayakan keadaan kapal itu sendiri.

2.6. Perusahaan Multinasional


Perusahaan multinasional (Multinational company/MNC) adalah suatu perusahaan
besar yang memiliki anak perusahaan di berbagai negara. Biasanya perusahaan nasional
berasal dari negara-negara maju dan membuka cabangnya di negara berkembang. Saking
besarnya kekuasaan mereka tak jarang keberadaan perusahaan multinasional ini
mempengaruhi kondisi sosial dan politik sebuah negara, bahkan bisa berimbas pada politik
global. Ketika masuk ke berbagai negara berkembang biasanya perusahaan besar ini akan
bekerjasama dengan perusahaan lokal dan membentuk Perseroan Terbatas. Namun sahamnya
tidak ikut menjadi milik perusahaan mitra alias tidak diperjualbelikan di pasar saham lokal.

1. Kebaikan Perusahaan Multinasional


 Menambahkan devisa negara melalui penanaman di bidang ekpor,
 Mengurangi kebutuhan devisa untuk impor disektor industri,
 Memodernisir industri
 Ikut mendukung pembangunan nasional
 Menambah kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru

11
2. Keburukan Perusahaan Multinasional

Makin banyaknya Perusahaan Multinasional yang didirikan dapat mempengauhi


kekusaan ekonomi negara. Tetapi, jika jumlahnya sedikit, maka arti kuantitatifnya tidak
banyak. Perusahaan Multinasional tersebut memperoleh hasil berupa :

 Keuntungan yang akan dialihkan ke luar negeri kepada pemegang sahamnya.


 Penyusutan/depresiasi, dalam praktek sering digunakan untuk menyembunyikan
keuntungan-keuntungan agar tidak terkena pajak. Dapat merusak kehidupan politik dan
ekonomi negara.

3. Contoh-Contoh Perusahaan Multinasional


 Kentucky Fried Chicken ( Fast Food restaurant )
 Allianz ( Insurance Company )
 Toyota ( Automotive Company )
 LG ( Electronics Company )
 Danone ( Food Company )[ CITATION Cor17 \l 1057 ]
 Epson ( Electronics Company )

12
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

13
Daftar Pustaka
Cargo, W III. 2017. Bisnis Internasional. 04 Desember. Diakses September 18, 2020.
https://w3cargo.com/bisnis-internasional/.

Corner, Singkong. 2017. MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL. Juli 13. Accessed September 19, 2020.
https://singkongcorner.wordpress.com/2017/07/13/bisnis-internasional-oleh-kelompok-13-
sd15a6/.

Harmony. 2020. 10 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional dan Contohnya. 30 Juni. Diakses
September 19, 2020. https://www.harmony.co.id/blog/10-faktor-pendorong-perdagangan-
internasional-dan-contohnya.

2016. MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL (PENGANTAR BISNIS). 24 Juli. Diakses September 18, 2020.
https://kumpulan-materi-kuliahku.blogspot.com/2016/07/makalah-bisnis-internasional-
pengantar.html?m=1.

Margareta, Shintia. 2015. Makalah Bisnis Internasional. 07 Februari. Diakses September 18, 2020.
http://shintiamargareta25.blogspot.com/2015/02/blog-post.html?m=1.

Seviya, Mira. 2016. BISNIS INTERNASIONAL ; HAKIKAT, ALASAN, TAHAP–TAHAP, HAMBATAN BISNIS
INTERNASIONAL. Maret 14. Accessed September 19, 2020.
https://miraseviya.wordpress.com/2016/03/14/bisnis-internasional-hakikat-alasan-tahap-
tahap-hambatan-bisnis-internasional/.

2013. TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL. Oktober 18. Accessed September
18, 2020. http://tugasakhiramik.blogspot.com/2013/10/tahap-tahap-dalam-memasuki-
bisnis.html.

14

Anda mungkin juga menyukai