Anda di halaman 1dari 26

Nama Kelompok :

I Gede Ari Wahyu Anantha


(2007531139)
Reza Widya Saputra
(2007531144)
Kadek Ayu Radananda Sukmadewi
(2007531292)
TEORI PERILAKU
KONSUMEN
Definisi :

Teori Perilaku

Konsumen

Teori Perilaku Konsumen adalah


kerangka berpikir yang digunakan untuk
memahami proses dan tahapan
tindakan yang dilakukan individu atau
kelompok guna memanfaatkan atau
mengurangi nilai guna barang atau jasa
TEORI PERILAKU
KONSUMEN
Asumsi Teori Perilaku Konsumen :
 Barang (Commodities)
Makin banyak barang yang dikonsumsi, maka
manfaat yang diperoleh juga semakin besar
 Utilitas Nilai Guna (Utility)
Dasar pengambilan keputusan oleh konsumen
 Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin
Menurun (The Law of Diminishing Marginal
Utility)
 Konsistensi Preferensi ( Asas Transitivity)
Bila barang X lebih disukai dari barang Y dan
barang Y lebih disukai dari barang Z, maka X lebih
disukai dari Z
 Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge)
Teori Kardinal
(Cardinal Theory)
Pengertian Teori Cardinal

Menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara


nominal, sebagaimana kita menghitung berat
dengan kilogram atau gram, panjang dengan
centimeter atau meter. Sedangkan ukuran
kegunaan (utility) adalah util.
Ukuran Kegunaan (Utility)
• Menunjukkan kepuasan relatif yang diperoleh seorang
konsumen dari penggunaan berbagai komoditas.
• Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari
mengkonsumsikan barang/jasa .
• Kepuasan yang muncul dari konsumsi, ini merupakan
kemampuan memuaskan keinginan atas barang/jasa dari
suatu aktivitas.
Asumsi yang Berlaku
• Manfaat/kenikmatan yang diperoleh konsumen dpt dinyatakan secara
kuantitatif artinya kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan.
• Kalau kepuasaan itu semakin tinggi maka makin tinggilah
utilitinya/nilai gunanya.
• Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya dapat dipahami
secara logis.
• Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan utilitasnya.
Total Utility (TU)
• Total Utility merupakan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
• Hukum Increasing Total Utility
Semakin banyak barang yang dikonsumsi persatuan waktu, semakin
tinggi nilai guna total atau total utility (TU) yang dapat dinikmati. Sampai
pada satu titik tertentu yaitu titik kepuasan maksimum. Setelah titk
maksimum tercapai , maka penambahan barang yang dikonsumsi tidak
lagi meningkatkan nilai guna total, namun akan menyebabkan nilai guna
total TU berkurang.
Marginal Utility (MU)
• Menunjukkan utilitas tambahan yang diperoleh dari suatu unit tambahan
konsumsi dari suatu komoditas.
• Berarti penambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan
penambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu .
• Hukum Law of Diminishing Marginal Utility
Semakin banyak barang yang dikonsumsi, maka pertambahan nilai guna
kepuasan yang diperoleh dari setiap penambahan satu unit barang yang dikonsumsi
akan berkurang.Hal ini menganut Hukum Gossen I.

Keterangan :
MU = ΔTU/ ΔQ MU : Marginal Utility
Rumus MU =(TUn-TU)/(Qn-Q) ΔTU : Perubahan total utility
ΔQ : Perubahan jumlah unit
barang yang dikonsumsi
Kurva
Total Utility dan Marginal Utility
Kuantitas Nilai Guna Total Nilai Guna Marginal
Barang yang (TU) (MU)
Dikonsumsi  

0 0  
1 10 10
2 18 8
3 24 6
4 28 4
5 30 2
6 30 0
7 28 -2
8 24 -4
9 18 -6
10 10 -8
Pengertian Teori Ordinal

Adalah menggunakan pengukuran ordinal ( bertingkat atau skala) dalam


menganalisis kepuasan konsumen. Ini artinya kepuasan konsumen tidak
dapat diukur secara kuantitatif dengan angka tetapi hanya dapat diukur
dengan peringkat yang sifatnya kualitatif, misalnya tidak puas, puas, lebih
puas, sangat puas, dan seterusnya.
Asumsi yang Berlaku
• Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu
merangking kebutuhan yang dimilikinya.
• Kepuasan konsumen dapat diurutkan.
• Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit,
artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin
tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan
yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu
barang dapat diukur dari satu kepuasan.
Kurva Kepuasan Sama
(Kurva Indiferensi)
• adalah kurva yg menghubungkan titik-titik kombinasi 2 macam barang yang ingin
dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yg sama.
• Ciri2 Kurva Indiferensi :
1. Berlereng/slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi barang X
lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y.
2. Kurva berbentuk cembung ke arah titik nol origin.
3. Jika lebuh dari satu kurva, maka tidak ada kurva yang saling berpotongan .
4. Jika lebih dari satu kurva , maka kurva yang terletak paling kanan menunjukkan
kepuasan yang paling tinggi.
Kurva Indiferensi
Kombinasi Barang Pakaian Buku
A 20 4
B 10 8
C 8 10
D 5 16
E 4 20

asumsinya adalah bahwa konsumen akan memperoleh tingkat utilitas yang lebih tinggi dengan
menambah jumlah konsumsi kedua jenis barang. Penambahan konsumsi kedua barang tersebut
akan menyebabkan pergeseran ke kanan atas.
Semakin jauh kurva indiferen dari titik nol, semakin tinggi tingkat utilitas yang diberikan oleh
kombinasi kedua barang.
Himpunan dari beberapa kurva indiferen dinamakan peta
indiferen (indifference map).

Jadi, kurva IC2 menggambarkan tingkat


utilitas yang lebih tinggi dibandingkan
kurva IC1, kurva IC3 lebih tinggi
dibandingkan kurva IC2, dan
seterusnya. 
Marginal Rate of Substitution (MRS)
Keterangan :
MRSXY = - ΔY/ ΔX MRSxy : Margina Rate of Substitution
MRSXY= - (Yn-Y)/(Xn-X) ΔY : Perubahan konsumsi barang Y
ΔX : Perubahan konsumsi barang X

Contoh :

Kombinasi X Y MRSXY
Barang
A 1 9  
B 2 6 -3
C 3 10 -2
D 4 16 -1
E 5 24 -1
Kurva Garis Anggaran
(Budget Line Curve )
• Merupakan suatu garis yang menunjukkan hubungan antara dua barang yang dapat
dikonsumsi dengan dana atau anggaran yang tersedia.
• Fungsi Budget Line

Keterangan :
I = X.Px + Y.Py I : Besar dana, pendapatan yang
Y.Py = I- X.Px tersedia
Jika dinyatakan sumbu y Y : Jumlah barang Y
Y = I/Py- (Px/Py) X X : Jumlah barang X
Py : Harga satu unit barang Y
Px : Harga satu unit barang x
Contoh Kurva Garis Anggaran
• Jika dana yang dimiliki konsumen untuk mengkonsumsi dua barang adalah 200.000 rupiah,
sedangkan harga barang X adalah 20.000 rupiah dan harga barang Y adalah 8.000 rupiah,
maka fungsi anggarannya adalah :

Penyelesaian :
Dik : I= 200.000
Px= 20.000
Py= 8.000
Sehingga fungsi garis anggarannya :
Y= 200.000/8.000 – (20.000/8.000) X
Y = 25- 2,5 X
• Kombinasi barang X dan Y dapat dibuat dengan menggunkan fungsi budget line. Jika nilai x
sebagai berikut : 0, 2, 4, 6, 8, dan 10. Maka berapa nilai Y di masing – masing kombinasi.
Penyelesaian :

Maka nilai Y dapat ditentukan dengan mensubstitusikan nilai X ke fungsi budget line
• Y= 25-2,5X
Y = 25- 2,4 (0)
= 25
• Y = 25-2,5 X
Y = 25-2,5 (2)
= 20 dan seterusnya

Kombinasi Barang X Y

A 0 25
B 2 20
C 4 15
D 6 10
E 8 5
F 10 0
Kurva Anggaran dan Perubahan Anggaran
Y Y

0 A1 A2 X 0 A1 A2 X

Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2),
naiknya jumlah Y dan Jumlah X, naiknya jumlah X, Y tetap, disebabkan
disebabkan oleh Naiknya Anggaran oleh Turunnya harga barang X
Konsumen
EQUILIBRIUM KONSUMEN
EFEK PERUBAHAN PENDAPATAN DAN
HARGA
EFEK PENGGANTIAN DAN EFEK
PENDAPATAN
MEMBENTUK KURVA PERMINTAAN

Anda mungkin juga menyukai