Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ILMU PENYAKIT TROPIS

MALARIA PADA KEHAMILAN

DISUSUN OLEH :

SUCI AFNESYA PUTRI

NIM : 194110344

TINGKAT 2B

Dosen Pembimbing : dr. Winanda, MARS

PRODI D3 KEBIDANAN PADANG

JURUSAN KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TP. 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Malaria pada
kehamilan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Ilmu Penyakit Tropis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang malaria pada kehamilan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen, selaku pembimbing yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Padang, 3 Februari 2021 

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................
........................................................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................
........................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................
......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................
......................................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................
......................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian malaria...........................................................................................
............................................................................................................................6
B. Diagnosis malaria pada kehamilan..................................................................
............................................................................................................................6
C. Histopatologi...................................................................................................
...........................................................................................................................6
D. Gejala Klinis....................................................................................................
............................................................................................................................7
E. Keadaan yang mempengaruhi kejadian malaria pada ibu hamil.....................
............................................................................................................................8
F. Keadaan patologi pada ibu hamil.....................................................................
............................................................................................................................9
G. Kaadaan patologi pada janin...........................................................................
..........................................................................................................................10

BAB III PENUTUP

3
A. Kesimpulan......................................................................................................
..........................................................................................................................11
B. Saran................................................................................................................
..........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
......................................................................................................................................12

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Malaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan
disebarkan melalui gigitan nyamuk. Diperkirakan 219 juta penduduk dunia terinfeksi
malaria dan sebanyak 661.000 diantaranya mening-gal setiap tahun. Penyakit ini
dapat menyerang semua individu tanpa membedakan umur dan jenis kelamin dan
tidak terkecuali wanita hamil. Wanita hamil termasuk golongan yang rentan untuki
terkena malaria.
Malaria dapat disebabkan oleh 4 spesies plasmodium, yaitu Plasmodium falciparum,
Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, dan Plasmodium ovale. Plasmodium
falciparum merupakan plasmodium yang terpenting karena penyebarannya luas, dan
mempunyai dampak paling berat terhadap morbiditas dan mortalitas ibu dan janinnya.
Malaria pada kehamilan dapat menimbulkan berbagai keadaan patologi pada ibu
hamil seperti demam, anemia, hipoglikemia, udema paru akut, gagal ginjal bahkan
dapat menyebabkan kematian.
Pada janin menyebabkan abortus, persalinan prematur, berat badan lahir rendah, dan
kematian janin. Kelainan yang ditimbulkan ini sangat tergantung pada status imunitas,
jumlah paritas dan umur ibu hamil. Di daerah endemisitas tinggi, dimana
penduduknya sudah mempunyai imunitas terhadap malaria, jarang terjadi malaria
berat dan kematian. Klinis yang ditim-bulkan dan derajat parasitemia juga akan lebih
berat pada ibu hamil primigravida dan berumur muda.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan malaria ?
2. Apa Diagnosis Malaria pada Kehamilan?
3. Apa saja Histopatologi pada malaria dalam kehamilan ?
4. Bagaimana gejala klinis malaria dalam kehamilan ?
5. Apa saja Keadaan yang mempengaruhi kejadian malaria pada ibu hamil ?
6. Bagaimana keadaan patologi pada ibu hamil ?
7. Bagaimana keadaan patologi pada janin ?

5
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian malaria
2. Untuk mengetahui Diagnosis Malaria pada Kehamilan
3. Untuk mengetahui Histopatologi pada malaria dalam kehamilan
4. Untuk mengetahui gejala klinis malaria dalam kehamilan
5. Untuk mengetahui Keadaan yang mempengaruhi kejadian malaria pada ibu hamil
6. Untuk mengetahui Bagaimana keadaan patologi pada ibu hamil
7. Untuk mengetahui Bagaimana keadaan patologi pada janin

6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Malaria
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang
masuk ke dalam tubuh manusia, ditularkan oleh nyamuk anopheles betina (WHO
1981). Empat spesies Plasmodium penyebab malaria pada manusia adalah :
1. Plasmodium falciparum (P. falciparum)
2. Plasmodium vivax (P. vivax)
3. Plasmodium ovale (P. ovale)
4. Plasmodium malariae (P. malariae). Jenis Plasmodium yang banyak ditemukan di
Indonesia adalah P. falciparum dan P.vivaxatau campuran keduanya, se-dangkan P.
malariae hanya ditemukan di Nusa Tenggara Timurdan P. ovale ditemukan di Papua.

B. Diagnosis Malaria pada Kehamilan


Malaria pada kehamilan dipastikan dengan ditemukannya parasit malaria di dalam :
-Darah maternal
-Darah plasenta / melalui biopsi.
Gambaran klinik malaria pada wanita non-imun (di daerah non-endemik) bervariasi
dari :
-Malaria ringan tanpa komplikasi (uncomplicated malaria) dengan demam tinggi,
sampai
-Malaria berat (complicated malaria) dengan risiko tinggi pada ibu dan janin
(maternal mortality rate 20-50 % dan sering fatal bagi janin). Sedangkan gambaran
klinik malaria pada wanita di daerah endemik sering tidak jelas, mereka biasanya
memiliki kekebalan yang semiimun, sehingga :
-Tidak menimbulkan gejala-gejala, misal : demam.
-Tidak dapat didiagnosis klinik

C. Histopatologi
Pada wanita hamil yang terinfeksi malaria, eritrosit berparasit dijumpai pada plasenta
sisi maternal dari sirkulasi tetapi tidak pada sisi fetal, kecuali pada penyakit plasenta.
Pada infeksi aktif, plasenta terlihat hitam atau abu-abu dan sinusoid padat dengan
eritrosit terinfeksi. Secara histologis ditandai oleh sel eritrosit berparasit dan pigmen
malaria dalam ruang inter-villi plasenta, monosit mengan-dung pigmen, infiltrasi

7
mononuklear, simpul sinsitial (synci-tial knotting), nekrosis fibrinoid, kerusakan
trofoblas dan penebalan membrana basalis trofoblas. Terjadi nekrosis
sinsitiotrofoblas, kehilangan mikrovilli dan penebalan membrana basalis trofoblas
akan menyebabkan aliran darah ke janin berkurang dan akan terjadi gangguan nutrisi
pada janin. Lesi bermakna yang ditemukan adalah penebalan membrana basalis
trofoblas, pengurusan mikrovilli fokal menahun. Bila villi plasenta dan sinus venosum
mengalami kongesti dan terisi eritrosit berparasit dan makrofag, maka aliran darah
plasenta akan berkurang dan ini dapat menyebabkan abortus, lahir prematur, lahir
mati ataupun berat badan lahir rendah.

D. Gejala Klinis
Gejala utama infeksi malaria adalah demam yang diduga berhubungan dengan proses
skizogoni (pecahnya merozoit/ skizon) dan terbentuknya sitokin dan atau toksin
lainnya. Pada daerah hiperendemik sering ditemukan penderita dengan parasitemia
tanpa gejala demam. Gambaran karakteristik dari malaria ialah demam periodik,
anemia dan splenomegali. Sering terdapat gejala prodromal seper-ti malaise, sakit
kepala, nyeri pada tulang/otot, anoreksia dan diare ringan.Namun sebenarnya efek
klinik malaria pada ibu hamil lebih tergantung pada tingkat kekebalan ibu hamil
terhadap penyakit itu, sedang-kan kekebalan terhadap malaria lebih banyak ditentukan
dari tingkat transmisi malaria tempat wanita hamil tinggal/berasal, yang dibagi
menjadi 2 golongan besar :
A. Stable transmission / transmisi stabil, atau endemik (contoh : Sub-Sahara Afrika)
-Orang-orang di daerah ini terus-menerus terpapar malaria karena sering me-nerima
gigitan nyamuk in-fektif setiap bulannya
-Kekebalan terhadap malaria terbentuk secara signifikan.
B. Unstable transmission / transmisi tidak stabil, epidemik atau non-endemik
(contoh : Asia tenggara dan Amerika selatan)Orang-orang di daerah ini jarang
terpapar malaria dan hanya menerima rata-rata < 1 gigitan nyamuk infektif/ta-hun.
Wanita hamil (semi-imun) didaerah transmisi stabil/endemik tinggi akan mengalami:
-Peningkatan parasite rate(pada primigravida di Afrika parasite rate pada wanita hamil
meningkat 30-40% dibandingkan wanita tidak hamil)
-Peningkatan kepadatan (densitas) parasitemia perifer

8
-Menyebabkan efek klinik lebih sedikit, kecuali efek anemia maternal sebagai
komplikasi utama yang sering terjadi pada primigra-vida. Anemia tersebut dapat
memburuk sehingga menyebabkan akibat serius bagi ibu dan janin.
Sebaliknya di daerah tidak stabil/nonendemik/endemik rendah dimana sebagian besar
populasinya merupakan orang-orang yang non-imun terhadap malaria, kehamilan
akan meningkatkan risiko penyakit maternal berat, kematian janin, kelahiran prematur
dan kematian perinatal. Ibu hamil yang menderita malaria berat di daerah ini memiliki
risiko kemungkinan fatal lebih dari 10 kali dibandingkan ibu tidak hamil yang
menderita malaria berat di daerah yang sama (Quinn TC, 1992).

E. Keadaan yang mempengaruhi kejadian malaria pada ibu hamil


Kekebalan terhadap malaria lebih banyak ditentukan dari tingkat transmisimalaria
tempat wanita hamil tinggal/berasal, yang dibagi menjadi 2
golongan besar yaitu Stable transmission /transmisi stabil,atau endemik dan Unstable
transmission /transmisi tidak stabil,epidemik atau non-endemik . Orang-orang yang
berada di daerah transmisi stabil akan terus-menerus terpapar malaria karena sering
menerima gigitan nyamuk infektif setiap bulannya sehingga imunitas yang terbentuk
cukup signifikan untuk bertahan dari serangan parasit malaria.
Orang yang berada di daerah Unstable transmission, epidemik atau non-endemik
jarang terpapar malaria dan hanya menerima rata-rata kurang dari 1 gigitan nyamuk
infektif/tahun. Wanita hamil yang berada di daerah tersebut akan mengalami
peningkatan resiko penyakit maternal berat, kematian janin, kelahiran prematur dan
kematian perinatal. Ibu hamil yang menderita malaria berat di daerah ini memiliki
risiko kemungkinan fatal lebih dari 10 kali dibandingkan ibu tidak hamil yang
menderita malaria berat di daerah yang sama. Wanita hamil lebih rentan terkena
malaria dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil. Kerentanan ini semakin tinggi
pada kehamilan pertama dan kedua.
Kerentanan terhadap malaria ini berhubungan erat dengan proses imunologi dan
perubahan hormonal di masa kehamilan.Konsentrasi eritrosit yang terinfeksi parasit
banyak ditemukan di daerah intervillus plasenta. Keadaan ini berhubungan dengan
supresi sistim imun baik humoral maupun seluler selama keha-milan sehubungan
dengan keberadaan fetus sebagai “benda asing” di dalam tubuh ibu. Supresi sistim
imun selama kehamilan terjadi karena perubahan hormonal terutama hormon

9
progesteron dan kortisol. Konsentrasi hormon progesteron yang meningkat selama ke-
hamilan berefek menghambat aktifasi limfosit T terhadap stimulasi antigen.

F. Keadaan patologi pada ibu hamil


a. Demam
Demam akibat malaria pada ibu hamil biasanya terjadi pada primigravida yang belum
mempunyai kekebalan terhadap malaria. Pada ibu hamil multi-gravida dan berasal
dari daerah endemisitas tinggi jarang terjadi gejala demam walaupun mempunyai
derajat parasitemia yang tinggi. Klinis demam ini sangat berhubungan dengan proses
skizogoni (pecahnya merozoit/ skizon) dan terbentuknya sitokin dan atau toksin
lainnya.
b. Anemia
Berdasarkan defenisi WHO, seorang wanita hamil dikatakan anemia apabila kadar
hemoglobin (Hb) kurang dari 11 gram/dl. Anemia yang terjadi pada trimester pertama
kehamilan sangat berhubungan dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Hal ini disebabkan karena Pertumbuhan janin terjadi sangat pesat terjadi pada usia
kehamilan sebelum 20 minggu. Anemia akibat malaria terjadi karena pecahnya
eritrosit yang terinfeksi dan yang tidak terinfeksi. Pecahnya eritrosit yang tidak
terinfeksi terjadi akibat meningkatnya fragilitas osmotik sehingga mengakibatkan
autohemolisis. Pada malaria falciparum dapat terjadi anemia yang berat karena semua
umur eritrosit dapat diserang.
c. Hipoglikemia
Komplikasi malaria berupa hipoglikemia lebih sering terjadi pada wanita hamil
dibandingkan dengan individu yang tidak hamil. Keadaan hipoglikemia ini sering
tidak terdeteksi karena gejala hipoglikemia itu sendiri mirip dengan gejala malaria.
Gangguan susunan saraf pusat akibat hipoglikemi sering dira-gukan dengan malaria
serebral. Hipoglikemia yang tidak diatasi segera dapat jatuh ke keadaan asidosis laktat
yang dapat mengakibatkan fetal distress. Hipoglikemia akibat malaria pada wanita
hamil terjadi karena beberapa hal antara lain; adanya perubahan metabolisme
karbohidrat terutama pada trimester akhir kehamilan, kebutuhan glukosa dari eritrosit
yang terinfeksi lebih tinggi dibandingkan dengan eritrosit yang tidak terinfeksi,
peningkatan fungsi sel beta pankreas, peningkatan sekresi adrenalin dan disfunsi
susunan saraf pusat.
d. Edema paru akut

10
Edema paru akut sering terjadi pada trimester kedua dan ketiga. Kondisi ini terjadi
karena bebe-rapa sebab yaitu peningkatan permeabilitasvaskuler sekunder terhadap
emboli dan Disseminated Intravascular Coagu-lation (DIC), disfungsi berat
mikrosirkulasi, proses alergi, terapi cairan yang berlebihan bersamaan dengan
gangguan fungsi kapiler alveoli,malaria serebral, tingkat parasitemi yang tinggi,
hipotensi, asidosis dan uremia.
e. Malaria serebral
Keadaan malaria serebral antara lain disebabkan oleh obstruksi mekanis pembuluh
darah otak akibat berkurangnya defor-mabilitas eritrosit yang terinfeksi parasit
danterjadinya adhesi eritroit yang mengandung parasitdi endotel vaskuler yang
menimbulkan peningkatan permeabilitas sehingga menimbulkan perubahan sawar
darah otakdan udem.

G. Keadaan patologi pada janin


Ibu hamil yang menderita malaria dapat berakibat buruk pada janin yang
dikandungnya. Pengaruh pada janin yang paling sering terjadi adalah Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR). Bayi yang lahir dengan berat badan rendah dapat disebabkan
oleh kelahiran prematur dan gangguan pertumbuhan janin. Kondisi ini dapat terjadi
akibat malaria di masa keha-milan karena adanya gangguan suplai nutrisi dan oksigen
dari ibu ke janin yang dikandungnya. Gangguan sirkulasi uteroplasentaterjadi akibat
adanya sekuestrasi eritrosit terinfeksi yang terus mengkonsumsi glukosa dan oksigen
eritrosit, terjadinya penebalan membran sitotropoblas dan kondisi anemia pada ibu.
Selain itu, proses inflamasi yang diperantarai oleh sitokin Th1 akibat infeksi parasit
malaria ini juga mempengaruhi secara langsung proses tumbuh kembang janin.
Apabila infeksi yang terjadi cukup berat, malaria di masa kehamilan dapat
mengakibat-kan abortus atau stillbirth.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang
masuk ke dalam tubuh manusia, ditularkan oleh nyamuk anopheles betina (WHO
1981).
Malaria pada kehamilan dipastikan dengan ditemukannya parasit malaria di dalam :
-Darah maternal
-Darah plasenta / melalui biopsi.
Gambaran klinik malaria pada wanita non-imun (di daerah non-endemik) bervariasi
dari :
-Malaria ringan tanpa komplikasi (uncomplicated malaria) dengan demam tinggi,
sampai
-Malaria berat (complicated malaria) dengan risiko tinggi pada ibu dan janin
(maternal mortality rate 20-50 % dan sering fatal bagi janin). Sedangkan gambaran
klinik malaria pada wanita di daerah endemik sering tidak jelas, mereka biasanya
memiliki kekebalan yang semiimun

B. Saran
Sebaiknya ibu hamil menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kesehatan tubuh
dengan makan teratur, dan selalu menerapkan pola hidupsehat agar terhindar dari
penyakit malaria

12
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization, 2010. Diunduh dari:
http://www.who.int/features/2003/04b/en/
2. Cahaya I. Pengaruh malaria selama kehamilan. Universitas Sumatera Utara. USU
digital library 2003.
3. FINAL DRAFT. 2002. Assessment of the Safety of Artemisinin Compounds in
Pregnancy. UNDP/World Bank/WHO Special Program-me for Research and Training
in Tropical Diseases) .
4. Tambajong EH. Patobiologi Malaria. Dalam: Harijanto PN, eds. Ma-laria:
Epidemiologi, Patoge-nesis, Manifestasi Klinis
5. Warouw N N. 2000. Infeksi Malaria pada Kehamilan. Dalam : Kongres Nasional
Perinasia ke 7 & Simposium Internasional 18-21 Nopember, Semarang

13

Anda mungkin juga menyukai