Anda di halaman 1dari 19

UNIVERSITAS SUBANG FAKULTAS

ILMU KOMUNIKASI
Akreditasi: B SK BAN PT No: 180/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/VIII/2013
Jalan R.A. Kartini KM 3 Subang Telp (0260) 416718 Fax. (0260)
417488
email: komunikasi@unsub.ac.id

NAMA : WIDI NURFADHILLAH


NPM : E1A.18.0546
KELAS : 6 BC
MATA KULIAH : MPK

REVIEW PENELITIAN KUANTITATIF

1. Penelitian kuantitatif deskriptif


Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik SMK N 1 Sedayu. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif
dan instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Teknik analisis data menggunakan
analisis data deskriptif kuantitatif. Keabsahan data diperoleh melalui validitas dan
reliabilitas.
- Judul : Pengaruh Bimbingan Karir Dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian
Siswa Dalam Memilih Karir Pada Kelas Xi Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik Smk
Negeri 1 Sedayu

- Sumber : https://eprints.uny.ac.id/2442/1/Jurnal%20Penelitian_07501241006.pdf
Skripsi yang disusun Oleh : Ahmad Yusron Irsyadi - Program Studi Pendidikan
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Tanggal 12 Juli 2012

- Rumusan Masalah : Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(1) Bagaimana pengaruh bimbingan karir terhadap kemandirian siswa dalam memilih
karir pada siswa kelas XI Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 1
Sedayu?
(2) Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa dalam
memilih karir pada siswa kelas XI Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK
Negeri 1 Sedayu?
(3) Bagaimana pengaruh bimbingan karir dan pola asuh orang tua terhadap
kemandirian siswa dalam memilih karir pada siswa kelas XI Jurusan Teknik Instalasi
Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Sedayu?
- Tujuan penelitian ini adalah:
(1) Mengetahui pengaruh pengaruh bimbingan karir terhadap kemandirian siswa
dalam memilih karir pada siswa kelas XI Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik
SMK Negeri 1 Sedayu,
(2) Mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa dalam
memilih karir pada siswa kelas XI Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK
Negeri 1 Sedayu, (3) Mengetahui pengaruh bimbingan karir dan pola asuh orang tua
terhadap kemandirian siswa dalam memilih karir pada siswa kelas XI Jurusan Teknik
Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Sedayu.
- Hipotesis Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas, dapa
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan bimbingan karir terhadap
kemandirian siswa dalam memilih karir pada siswa kelas XI SMK
Negeri1 Sedayu.
2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pola asuh orang tua
terhadap kemandirian siswa dalam memilih karir pada siswa kelas XI
SMK Negeri1 Sedayu.
3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan bimbingan karir dan pola
asuh orang tua orang tua terhadap kemandirian siswa dalam memilih
karir pada siswa kelas XI SMK Negeri1 Sedayu.
- Teknik analisis data menggunakan bantuan software statistik yaitu
Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 17.
1) Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2010: 29), analisis deskriptif merupakan analisis
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang
dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik.
2) Uji Persyaratan Analisis
Uji persyaratan analisis dalam penelitian ini menggunakan uji
Normalitas, Uji Multikolinearitas dan Uji Heteroskedastisitas.
3) Pengujian Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk menjawab
hipotesis pertama dan kedua dan mengetahui pengaruh secara parsial
antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) menggunakan uji
t. Persamaan analisis sederhana adalah sebagai berikut: Y = α + βX
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis jika:
1) thitung > ttabel, atau signifikan ≤ 0.05, maka hipotesis nol (H 0) ditolak
dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
2) thitung ≤ ttabel, atau signifikan > 0.05, maka hipotesis nol (H0)
diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
b. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menjawab
hipotesis ketiga mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel
bebas (X1 dan X1) dengan variabel terikat (Y) menggunakan uji F.
Persamaan analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis jika:
1) Nilai Fhitung > Ftabel, atau signifikan F ≤ 0.05, maka hipotesis nol
(H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
2) Nilai Fhitung ≤ Ftabel, atau signifikan F > 0.05, maka hipotesis nol
(H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
c. Koefisien Determinasi
Imam Ghozali (2009: 15) menyatakan bahwa koefisien
determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Y = α + β1X1 + β2X2
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis jika:
1) Nilai Fhitung > Ftabel, atau signifikan F ≤ 0.05, maka hipotesis nol
(H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
2) Nilai Fhitung ≤ Ftabel, atau signifikan F > 0.05, maka hipotesis nol
(H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
d. Koefisien Determinasi
Imam Ghozali (2009: 15) menyatakan bahwa koefisien
determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen.
A. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi Hasil Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SMK N 1 Sedayu yang berlokasi di Bantul,
Yogyakarta. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga
Listrik tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 96 siswa. Waktu pelaksanaan
penelitian dilakukan pada bulan Mei 2012.
a. Bimbingan Karir
Deskripsi bimbingan karir diketahui harga mean = 36,00, median =
35,00, modus = 37, standar deviasi = 3,896, skor minimum = 28 dan skor
maksimum = 50.

frekuensi Bimbingan Karir

Gambar 3. Grafik distribusi frekuensi


skor prestasi mata pelajaran K3
Berdasarkan Gambar 3, distribusi kecenderungan skor variabel bimbingan
karir dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut:
Bimbingan Karir

Sangat tinggi (4,16 %)

Tinggi (18,75 %)

Rendah (37,50 %)

Sangat Rendah (39,58 %)

Gambar 4. Diagram Kualifikasi Skor Bimbingan Karir


b. Pola Asuh Orang Tua
Deskripsi data pola asuh orang tua diketahui harga mean = 50,08,
median = 50,00, modus = 51, standar deviasi = 5,808, skor minimum = 39
dan skor maksimum = 62.

frekuensi Pola Asuh Orang Tua

Gambar 5. Grafik Distribusi Frekuensi Pengalaman PI


Berdasarkan Gambar 5, distribusi kecenderungan variabel
pengalaman PI dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut:

Pola Asuh Orang Tua

Sangat tinggi (26,04%)

Tinggi (29,16%)

Rendah (16,66%)

Sangat Rendah (28,13%)

Gambar 6. Diagram Kecenderungan Skor Pola Asuh Orang Tua


c. Kemandirian Siswa Dalam Memilih Karir
Deskripsi data kemandirian siswa dalam memilih karir dapat
diketahui harga mean = 39,47, median = 39, modus = 38, standar deviasi
= 3,305, skor minimum = 32 dan skor maksimum = 46.
Kemandirian Siswa
Dalam Memilih Karir
frekuensi

Gambar 7. Grafik Distribusi Frekuensi kemandirian siswa dalam


memilih karir
Berdasarkan Gambar 7, distribusi kecenderungan variabel
kemandirian siswa dalam memilih karir dapat digambarkan dengan
diagram sebagai berikut :
Kemandirian Siswa

Dalam Memilih Karir

Sangat tinggi (26,04%)

Tinggi (30,21%)

Rendah (23,96%)

Sangat Rendah (19,79%)

Gambar 8. Diagram Kecenderungan Skor kemandirian siswa dalam


memilih karir

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara bimbingan karir terhadap kemandirian siswa dalam memilih karir
kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK N 1 Sedayu sebesar 9,2% yang dilihat
dari nilai thitung = 2,205 (> ttabel = 1.664), pada signifikansi 5%, (2) terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa
dalam memilih karir kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK N 1 Sedayu
sebesar 14,2% yang dilihat dari nilai thitung = 3,258 (>ttabel
=1.664), pada signifikansi 5%, dan (3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara bimbingan karir dan pola asuh orang tua secara bersama kemandirian siswa
dalam memilih karir kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK N 1 Sedayu
sebesar 18,5% yang dilihat dari nilai Fhitung = 10,556 (> Ftabel
=1,980) pada signifikansi 5%.

2. Penelitian kuantitatif Asosiatif


Bentuk penelitian ini adalah metode asosiatif dengan pendekatan kuantitatif dengan
maksud mencari pengaruhantaravariable independent (X1 dan X2) dengan variable
dependen (Y). Penelitian ini dilakukan untuk mencari apakah ada pengaruh antara variabel
X1 (kualitas kehidupan kerja) dan X2 (komitmen) dengan variabel Y (kinerja karyawan).
Populasi dan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di
PT. Kaltimex Energy Medan yang berjumlah 36 orang.

- Judul : Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja, Komitmen Kerja Dan Kinerja Karyawan
Pada Pt. Kaltimex Energy Medan

- Sumber : http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11834/2/128320216%20-
%20Windi%20Sartika%20-%20Fulltext.pdf
- Skripsi yang disusun Oleh : Windi Sartika - Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Medan Area Medan, tahun 2019, Access From
(repository.uma.ac.id)25/6/20

- Rumusan Masalah :
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian
adalah :
1. Apakah kualitas kehidupan kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja
karyawan pada PT. Kaltimex Energy Medan?
2. Apakah Komitmen Kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan
pada PT. Kaltimex Energy Medan?
3. Apakah kualitas kehidupan kerja dan komitmen kerja berpengaruh secara simultan
terhadap kinerja karyawan pada PT. Kaltimex Energy Medan?
- Tujuan penelitian ini adalah:
Dalam sebuah penelitian baik penelitian yang bersifat ilmiah maupun penelitian
yang bersifat sosial pasti di maksudkan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pada
penelitian ini yang ingin dicapai oleh penelitian yaitu :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap
kinerja karyawan pada PT. Kaltimex Energy Medan.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komitmen kerja terhadap
kinerja karyawan pada PT. Kaltimex Energy Medan

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas kehidupan kerja dan


komitmen kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Kaltimex Energy Medan.
- Hipotesis : Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yanag mana
kebenerannya perlu untuk diuji dan dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasrkan pada teori yang relevan,
belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian, belum jawaban yang empiric. (Sugiyono, 2005:70).
Berdasarkan pengertian tersebut, penulis mengetengahkan suatu hipotesis yang
dilandaskan pada teori yang relevan, Adapun hipotesinya adalah :
H1 : Terdapat pengaruh positif secara parsial antara kualitas kehidupan kerja dengan
kinerja karyawan pada PT. Kaltimex Energy Medan.
H0 : Tidak terdapat pengaruh positif antara kualitas kehidupan kerja dengan kinerja
karyawan pada PT. Kaltimex Energy Medan.

H2 : Terdapat pengaruh positif secara parsial antara komitmen kerja dengan kinerja
karyawan pada PT. Kaltimex Energy Medan.

H0 : Tidak terdapat pengaruh positif antara komitmen kerja dengan kinerja karyawan
pada PT. Kaltimex Energy Medan.
H3 : Terdapat pengaruh positif secara simultan antara kualitas kehidupan kerja dan
komitmen kerja dengan kinerja karyawan pada PT. Kaltimex Energy Medan.
H0 : Tidak terdapat pengaruh positif antara kualitas kehidupan kerja dan komitmen
kerja dengan kinerja karyawan pada PT. Kaltimex Energy Medan.
1. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil persamaan regresi linear berganda
yaitu Y = 3.790 + 0.178X1 + 0.760X2. Berdasarkan persamaan tersebut, maka
persamaan tersebut dapat diinterpretasikan yaitu peningkatan sebesar 1 satuan
variabel Kualitas Kehidupan Kerja akan meningkatkan variabel Kinerja
Karyawan sebesar 0.178 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya dianggap
konstan. Peningkatan sebesar 1 satuan variabel Komitmen Kerja akan
meningkatkan variabel Komitmen Kerja sebesar 0.760 satuan dengan asumsi
variabel bebas lainnya dianggap konstan. Berdasarkan hasil perhitungan analisis
regresi linear berganda diperoleh hasil bahwa Komitmen Kerja merupakan faktor
terbesar yang menentukan Kinerja Karyawan.
2. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung untuk kualitas kehidupan
kerja sebesar 1.762 dibandingkan dengan nilai t-tabel 1.692 atau sig- t untuk
variabel kualitas kehidupan kerja 0.087 lebih besar dari alpha 0.05. dari hasil
tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa kualitas kehidupan

kerja memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan
dan diperoleh kesimpulan Hipotesis Alternatif diterima.
3. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung untuk komitmen kerja
sebesar 7.508 dibandingkan dengan nilai t-tabel 1.692 atau sig-t untuk variabel
komitmen kerja 0.000 lebih kecil dari alpha 0.05. dari hasil tersebut maka
diperoleh kesimpulan bahwa komitmen kerja memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan dan diperoleh kesimpulan Hipotesis
Alternatif diterima.
4. Berdasarkan hasil perhitungan uji simultan diperoleh nilai F-hitung 39.290
dengan tingkat signifikansi 0.000. sedangkan nilai F tabel pada alpha 5% adalah
3.28. oleh karena itu F-hitung > F-tabel dan tingkat signifikansinya
0.000 < 0.05 menunjukan bahwa kualitas kehidupan kerja dan komitmen kerja
secara bersama–sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
4. Penelitian Kuantitati Komparatif
Pentingnya penulis melakukan penelitian ini adalah untuk
membandingkan prestasi belajar antara siswa lulusan Madrasah Tsanawiyah
(MTs) dan lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada mata pelajaran
pendidikan agama Islam agar siswa termotivasi untuk memperbaiki
belajarnya sehingga prestasi belajar siswa yang lulusan dari Sekolah
Menengah Pertama (SMP) sama dengan siswa yang lulusan dari Madrasah
Tsanawiyah (MTs). Berdasarkan masalah tersebut maka diperlukan langkah-
langkah yang jelas untuk mengupayakan optimalisasi pengetahuan siswa
dalam pembelajaran pendidikan agama Islam sehingga siswa mendapat
prestasi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
telah di tentukan. Berdasarkan penyajian deskripsi teoritik dapat disusun
suatu kerangka berfikir untuk memperjelas arah dan maksud penelitian.
Kerangka berfikir disusun berdasarkan kerangka berfikir komparatif dengan
membandingkan persamaan dan perbedaan fakta-fakta dan sifat-sifat obyek
yang diteliti. “penelitian menggunakan variabel mandiri mandiri (satu
variabel) seperti halnya penelitian deskriptif, tetapi variabel tersebut berada
pada populasi dan sampel yang sama tetapi pada waktu yang berbeda”.23

Berdasarkan pendapat diatas, maka kerangka berfikir dalam penelitian


ini menggunakan satu variabel mandiri, yaitu prestasi belajar siswa kelas X
pada mata pelajaran pendidikan agama Islam kemudian dibandingkan untuk
diketahui perbedaannya. Mengacu kepada kerangka berfikir di atas, maka
arah penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang signifikani
antara prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam
siswa kelas X dari siswa lulusan SMP dengan siswa lulusan MTs di SMA
Ma’arif Nu 5 Purbolinggo lampung Timur T.a 2017/2018.

Paradigma diartikan “sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan


antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan
jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian”.24

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa paradigma


penelitian merupakan cara pandang peneliti untuk menjelaskan bagaimana
peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian sebagai landasan
untuk menjawab masalah penelitian.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penelitian komparasi ini


dibangun berdasarkan paradigma bahwa siswa lulusan SMP maupun MTs
yang didukung oleh faktor-faktor intern maupun ekstern dapat lebih
menunjang pencapaian prestasi belajar pendidikan agama Islam yang ada di
Madrasah Aliyah.

- Judul : Studi Komparatif Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (Pai) Siswa
Yang Berasal Dari Smp Dengan Siswa Yang Berasal Dari Mts Pada Sma Ma’arif
Nu 5 Purbolinggo Lampung Timur T.A 2018/2019

- Sumber https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/2012/1/SKRIPSI%20MUHAMMAD
%20NASRULLAH%20-%20Perpustakaan%20IAIN%20Metro.pdf Skripsi yang disusun
Oleh : Muhammad Nasrullah, Jurusan: Pendidikan Agama Islam Fakultas: Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan, Januari 2020
- Rumusan Masalah : Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Berdasarkan latar belakang dan hasil prasurvei yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini: Adakah perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa
lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan siswa lulusan Madrasah Tsanawiyah
(MTs) pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMA Ma’arif Nu 5 Purbolinggo?
- Tujuan penelitian ini adalah:
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini sebagai dasar meningkatkan pengetahuan
serta merupakan sasaran yang ingin dicapai untuk mengungkapkan hal –
hal yang perlu diketahui dalam penelitian. Adapun tujuan yang ingin
dicapai adalah:

a. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa Madrasah SMA Ma’arif Nu 5


Purbolinggo pada bidang studi pendidikan agama Islam siswa lulusan
SMP.
b. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa SMA Ma’arif Nu 5
Purbolinggo pada bidang studi pendidikan agama Islam siswa lulusan
MTs.

c. Untuk mengetahui perbandingan prestasi belajar antara siswa lulusan


Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan siswa lulusan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di
SMA Ma’arif Nu 5 Purbolinggo.

- Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permsalahan-permsalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Jadi hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari permasalahan
yang ada dalam penelitian untuk membuktikan kebenarannya. Maka dapatlah
penulis kemukakan hipotesis sebagai berikut:

1. Uji Hipotesis

Setelah dana dianalisis uji normalitas dan homogenitasnya, dan


terbukti data berdistribusi normal dan kedua sampel bersifat homogen
maka langkah selanjutnya adalah mengatur data dan menganalisisnya
untuk pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
rumus perbandingan variabel bebas (Uji t), dan dalam uji t harus ada rata-
rata dari masing-masing variabel yang akan dibedakan, dan salah baku
perbadaan antara dua rata-rata.
Salah baku perbedaan dua rata-rata diberi notasi S, dihitung dengan
rumus sebagai berikut:

∑ X12+∑ X22 1 1
S = √( )( + )

n1+n2−2 n1 n2

(x = X − ̅
X)Untuk Mencari skor simpangan

Selanjutnya rumus uji t adalah :

X̅1 −X̅2
t=

Rumus tersebut dapat ditulis lengkap sebagai berikut:

̅X1 − ̅X2
t=

∑ X12+∑ X22 1 1
√( )( + )

n1+n2−2 n1 n2

ttabel = t(a, n1
+n2-2)
Angka atau rasio t kemudian dibandingkan dengan nilai t dalam
tabel pada taraf nyata tertentu, misalnya untuk taraf nyata 0,05 atau 0,01
dengan derajat bebas n1 + n2 – 2. Apabila nilai t hitung lebih besar
daripada nilai t tabel, ini menunjukkan bahwa perbedaan tersebut
signifikan. Artinya, menolak hipotesis nol yang menyatakan : HO ; x1 =

x2 dan Menerima hipotesis alternatif : Ha ; x1Gx 36

Keterangan : 2.

S = Salah baku perbedaan antara dua mean

Jumlah skor simpangan yang dikuadratkan dalam


∑ x12
= satu. kelompok

∑ x22 = Jumlah skor simpangan yang dikuadratkan dalam kelompok

dua.

n1 = Jumlah sampel dalam kelompok satu

n2 = Jumlah sampel dalam kelompok dua

̅ X1
= mean kelompok satu

̅ X2 adalah mean kelompok dua. 37


=

2. Analisis Data
a. Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Siswa Lulusan SMP (x1)

Sebelum menguji normalitas dengan uji liliefors terlebih dahulu


kita tuliskan hipotesisnya :
Ho : Data prestasi nilai PAI sisewa lulusan SMP berdistribusi normal
H1 : Data prestasi nilai PAI sisewa lulusan SMP tidak berdistribusi
normal
Langkah pertama : menentukan hipotesis
Hipotesis :
H0 : Tidak Ada perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa lulusan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan siswa lulusan
Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada mata pelajaran pendidikan
agama Islam di SMA Ma’arif Nu 5 Purbolinggo
H1 : Ada perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa lulusan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan siswa lulusan
Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada mata pelajaran pendidikan
agama Islam di SMA Ma’arif Nu 5 Purbolinggo
Langkah yang kedua mencari nilai-nilai yang dibutuhkan guna

menghitung t hitung yaitu x̅1,x̅2, S𝑥 2 , S𝑥 2 , n1 dan n2.


1 2

Tabel 4.14
Hasil Belajar PAI Lulusan SMP dan MTs
Hasil Belajar siswa lulusan Hasil Belajar siswa lulusan
NO SMP (x1) SMP (x2)

Nama Nilai Nama Nilai


1 AC 77 AFR 93
2 DAP 76 ASP 78
3 EMN 78 CDA 78
4 MM 81 MFZ 76
5 SF 75 MM 89
6 C 75 ASP 75
7 RDK 78 CO 79
8 GH 80 FNA 79
9 R 80 LS 81
10 WK 74 Y 85
11 AAZ 88 AWS 74
12 DP 80 DF 77
13 FS 85 IA 82
14 FAF 73 RD 95
15 HM 81 SA 89
16 AVY 79 AVY 91
17 ARS 82 AA 80
18 AAZ 78 ALS 94
19 DW 70 BS 89
20 RR 81 EN 96
21 DK 80 EPS 82
22 ESS 83 EPS 76
23 EPS 80 FNA 86
24 IWN 75 F 89
25 LL 82 GFU 80
26 NL 73 AA 76
27 PSR 77 MT 91
28 MR 78 NLS 89
29 SS 75 RS 86
30 TF 79 TI 82
∑x 2353 2517
78,43 83,9

N 30 30

Selanjutnya rumus uji t adalah :

̅X1 − ̅X2
78,43 − 83,9
t= t=
1
+ )
∑ X12+∑ X22 1 14,522+43,952
√( )( √( )
1 1
+ ) (
n1+n2−2 n1 30+30−2 30 30

n2

−5,47 −5,47
t= t=
210,8304+1931,6025 √(36,93)(0,06666)
√( )

(0,06666)

5
8
= -3,488

t hitung = -3,488 Kemudian


mencari t tabel

ttabel = t(a,n1+n2-2)

= t(0,05, 30+30-2)

= t (0,05, 58)

= 2,001

Kesimpulan, karena thitung G ttabel maka tolak H0 terima H1 artinya ada


perbedaan hasil belajar antara siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
dengan siswa lulusan Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada pelajaran Pendidikan
Agama Islam di SMA Ma’arif NU 5 Purbolinggo.
Hasil analisis data yang menjawab hipotersis di atas diperkuat juga dengan
hasil interview penuis kepada informan yang pertama dengan guru Pendidikan
Agama Islam kelas x Bu siti Nur’aini S.Pd, berdasarkan interview tersebut
diperoleh informasi bahwa proses belajar PendidikanAgama Islam sama dengan
pelajaran lain yaitu menyampaikan materi, member PR, Hafalan ayat-ayat Al-
Qur’an yang berkaitan dengan materi dan memberikan soal latihan kepada
siswa. Perbedaan antara siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
siswa lulusan Madrasah Tsanawiyah (MTs) sangat terlihat ketika saat membaca
Al-Qur’an, siswa lulusan Madrasah Tsanawiyah (MTs) sudah bisa membaca Al-
Qur’an dengan baik, berbeda dengan siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) yang membaca Al-Qur’an belum baik.

Kemudian interview dengan beberapa siswa lulusan Madrasah Tsanawiyah


(MTs) bahwasannya sebagian pelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah
diberikan sudah pernah diberikan pada saat belajar di Madrasah Tsanawiyah
(MTs), dan tidak mengalami kesulitan dalam memahami materi Pendidikan
Agama Islam di SMA, dan pembelajaran agama di MTs tidak hanya sebatas
pelajaran Pendidikan Agama Islam saja namun ada pelajaran- pelajaran agama
laiannya seperti Aqidah Ahlak, Fiqh, Baca Tulis Alqur’an dll. Berbeda halnya
dengan siswa yang lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP),
bahwasannya materi Pendidikan Agama Islam yang diberikan di SMA masih
banyak yang awam bagi siswa lulusan SMP dan pembelajaran mengenai agama
islam di Sekolah Menengah Pertama (SMP) hanya dilakukan sekali dalam
seminggu.

Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang berasal
dari lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan hasil belajar siswa yang
berasal dari lulusan Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam kelas X SMA Ma’arif NU 5 Purbolinggo, data tersebut
diperoleh berdasarkan data nilai pengetahuan pada raport semester genap dan
hasil interview terhadap guru Pendidikan Agama Islam dan beberapa siswa baik
dari lulusan Madrasah Tsanawiyah (MTs) maupun Sekolah Menengah Pertama
(SMP). Dalam penelitian ini hipotesis yang penulis sajikan adalah Ada
perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa lulusan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dengan siswa lulusan Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada mata
pelajaran pendidikan agama Islam di SMA Ma’arif Nu 5 Purbolinggo.
Berdasarkan perhitungan dan analisis data dalam penelitian ini diperoleh
hasil thitung G ttabel pada a 0,05 sehingga hipotesis penulis ajukan diterima, maka
Ada perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa lulusan Madrasah Tsanawiyah
(MTs) dengan siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada mata
pelajaran pendidikan agama Islam di SMA Ma’arif Nu 5 Purbolinggo.

Berdasarkan uraian di atas, siswa lulusan Madrasah Tsanawiyah (MTs)


lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa lulusan Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Perbedaan prestasi belajar itu dikarenakan Pada
dasarnya kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PAI di tingkat
SMP maupun MTs tidak terdapat perbedaan yang substansial dan signifikan.
Hanya saja ada perbedaan dalam uraian dan ruang lingkup materi. Jika pada
tingkat SMP ruang lingkupnya tidak dijabarkan secara detail, lebih bersifat
global. Hal ini tidak lain karena mata pelajaran PAI pada tingkat SMP adalah
satu kesatuan mata pelajaran yaitu Pendidikan Agama Islam yang mana
materinya mencakup al-Quran dan Hadits, Aqidah, Akhlak dan Budi Pekerti
serta Fiqih. Materi ini digabung menjadi satu yaitu dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam.
Sedangkan pada tingkat MTs, satuan pelajaran PAI diuraikan lebih rinci
karena materi-materi itu tidak lagi digabung dalam satu pelajaran, tetapi terurai
secara terpisah dalam masing-masing mata pelajaran seperti; mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits, mata pelajaran Aqidah Akhlah, mata pelajaran Fiqih dan
seterusnya. Oleh karena itu, pada tingkat MTs ruang lingkup materinya lebih
detail dan lebih lengkap sehingga akan tetap ada perbedaan pretasi siswa lulusan
Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan pretasi siswa lulusan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) yang bersekolah di SMA Ma’arif Nu 5 Purbolinggo.

Anda mungkin juga menyukai