Anda di halaman 1dari 2

Nama : cucu ipah

Nim : 020619022
Tugas : praktik profesional bidan

LANDASAN HUKUM KEBIDANAN


 Dasar hukum sebagai landasan yuridis lahirnya Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2019 tentang Kebidanan adalah Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28C, dan Pasal 28H ayat (1)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
 Adapun peraturan perundang-undangan tersebut yang melandasi praktik kebidanan
di Indonesia adalah:
1. Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Tugas Dan Tanggung Jawab Tenaga
Kesehatan
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 900/ Menkes/SK/VII/2002
Tentang Registrasi Dan Praktik Bidan
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/Menkes/Sk/III/2007
Tentang Standar Profesi Bidan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/149/2010
Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
5. Permenkes RI No. 1464/Menkes/SK/X/2010 Tentang Ijin dan Penyelenggaraan
Praktek Bidan.
6. Filosofi kebidanan berdasarkan Kepmenkes RI No. 369/Menkes/SK/III/2007 adalah:
- Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan : hamil dan persalinan
merupakan suatu proses alamiah dan bukan suatu penyakit.
- Keyakinan tentang perempuan : setiap perempuan adalah pribadi yang unik,
mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masing-masing. Oleh sebab itu,
perepuan harus berpartisipasi aktif dalam setiap asuhan yang diterimanya
- Keyakinan mengenaui fungsi profesi dan manfaatnya : fungsi utama profesi
bidan adalah mengupayakan kesejateraan ibu dan bayinya, proses fisiologis
harus dihargai, didukung dan dipertahankan. Bila timbul penyulit, dapat
menggunakan teknologi tepat guna dan rujukan efektif, untuk memastikan
kesejahteraan perempuan dan janin/bayinya.
- Keyakinan tentang pembedayaan dan membuat keputusan : Perempuan harus
diberdayakan untuk mengambil keputusan tentang kesehatan diri
dankeluarganya melalui kemunikasi, informasi dan edukasi (KIE) serta
konseling. Pengambilan keputusan merupakan tanggung jawab bersama antara
perempuan, keluarga dan pemberi asuhan.
- Keyakinan tentang tujuan asuhan : untuk menyelamatkan ibu dan bayi
(mengurangi kesakitan dan kematian). Asuha kebidanan berfokus pada;
- Pencegahan dan promosi kesehatan yang bersifat holistic, diberikan dengan
cara kreatif dan flexible, supportif, peduli.Bimbingan, monitor dan pendidikan
berpusat pada perempuan.Asuhan berkesinambungan, sesuai keinginan dan
tidak otoriter serta menghormati pilihan perempuan.
7. UU No. 4 tahun 2019 :
untuk dapat berpraktik mandiri, bidan wajib mengambil pendidikan profesi. Hal ini
wajib dilakukan baik oleh bidan dengan pendidikan akademik, maupun pendidikan
vokasi. Tanpa mengambil pendidikan profesi, bidan hanya diperbolehkan berpraktik
di fasilitas kesehatan. Selain syarat lulus pendidikan kebidanan, seorang bidan juga
wajib melakukan registrasi yang dibuktikan dengan STR dan izin praktik resmi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten.
8. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG KEBIDANAN.

Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:


1. Kebidanan adalah segala sesuatu yang berhubungan Dengan bidan dalam
memberikan pelayanan kebidanan Kepada perempuan selama masa sebelum
hamil, masa Kehamilan, persalinan, pascapersalinan, masa nifas, bayi Baru lahir,
bayi, balita, dan anak prasekolah, termasuk Kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga Berencana sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
2. Pelayanan Kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan Profesional yang merupakan
bagian integral dari sistem Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara
Mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan.
3. Bidan adalah seorang perempuan yang telah Menyelesaikan program pendidikan
Kebidanan baik di Dalam negeri maupun di luar negeri yang diakui secara Sah
oleh Pemerintah Pusat dan telah memenuhi Persyaratan untuk melakukan praktik
Kebidanan
4. dan lainnya .
pasal 2 : Penyelenggaraan Kebidanan berasaskan perikemanusiaan, nilai ilmiah, etika
dan profesionalitas, manfaat, keadilan, pelindungan; dan keselamatan Klien.
Pasal 3 : Pengaturan penyelenggaraan Kebidanan bertujuan: meningkatkan mutu
pendidikan Bidan, meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan, memberikan
pelindungan dan kepastian hukum kepada Bidan dan Klien; dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu, bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak
prasekolah.

Anda mungkin juga menyukai