Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM DAN KELAYAKAN DARI SEBUAH SISTEM

Dosen Pengampu

Musmundiroh,SST.,M.Kes

Disusun Oleh :

Cucu ipah (020619022)

UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN

PRODI SARJANA KEBIDANAN

Jl. Industri Pasir Gombong, Kec. Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat
17530

2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu menyelesaikan pembuatan makalah sebagai Tugas Kelompok dari Mata
Kuliah “Sistem Informasi Kesehatan”.

Penulis tentunya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta salam dari pembaca untuk makalah
ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya


kepada dosen mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan yang telah membimbing
dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terimakasih.

Cikarang, 25 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. LATAR BELAKANG …………………..………………………………....4

B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................6

C. TUJUAN.........................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................7

A. Definisi Promosi Kesehatan..........................................................................7

B.. Tujuan Dan Strategi Promosi Kesehatan ..................................................7

C. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan .........................................................11

D. Prinsip-prinsip Promosi Kesehatan ……………...…………………......16

E. Praktek Kebiasaan Menurut Sasarannya.................................................18

BAB III …………………………………………………………...……………..22

A. KESIMPULAN …………………………………………………………...22

B. SARAN …………………………………………………………………….22

DAFTAR PUSTAKA …………………..............................................................23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Oleh karena kita hidup dalam dunia yang sangat kompetitif dan sering
berubah, organisasi terus berhadapan dengan kebutuhan atas cara
mendapatkan informasi yang baru, lebih cepat,dan lebih andal. demi
memenuhi kebutuhan ini,sistem informasi harus terus mengalami perubahan,
dari penyesuaaian kecil hinga bergantian besar. kadang kala, perubahan yang
dibutuhkan begitu drastisnya sehingga sistem yang lama di buang serta,diganti
semuanya dengan sistem yang baru.perubahan begitu konstaan sering hingga
sebagian besar organisasi senantiasa terlibat dalam beberapa peningkatan atau
perubahan sistem. Sistem yang sekarang ini baru berkembang antara lain
integrated information system, dimana antara provider/pelayanan kesehatan
(rumah sakit) dengan rumah sakit yang lain dapat mengakses data pasien. Hal
inidinilai dapat membantu proses penanganan pasien dengan baik. Seiring
dengan perkembangan zaman tentu permintaan akan pelayan kesehatan pasien
akan terus meningkat, misalnyaseorang pasien ingin melihat atau mengakses
data rekam medis miliknya sendiri tanpa harus datang kerumah sakit.
Mungkin seseorang akan bertanya-data seseorang akan dijamin
keamanannya. Karena hal ini ada hubungannya denganhak dan kewajiban
antara pasien dengan pihak rumah sakit. Hubungannya dengan hak pasien
yaitu privacy, dimana datarekam medis bersifat rahasia dan tidak boleh
disebarluaskan oleh pihak rumah sakit. Sedang hubungan dengan kewajiban
rumah sakit yaitu confidentiality dimana rumah sakit bertanggung jawab untuk
memberikan informasi tentang data rekam medis seseorang. Data atau
informasi tentang rekam medisseseorang dapat dilihat atau diakses oleh orang
lain tentunya dengan mekanisme atau aturan-aturan yang berlaku antara lain
seseorang bisa mengakses bila mendapat izin atau persetujuan dari pihak
pasien yang bersangkutan. (Rustiyanto, 2010).
Maka dari itu penulis ingin menganalisis apa itu sistem dari sebuah
sistem yang baik dan benar sehingga penulis itu sistem yang layak dan baik itu
seperti apa dan apakah banyak sekali manfaatnya atau tidak. Di sistem ini

4
juga sudah di jelaskan ada beberapa bahasan yaitu seperti flexibiliti,
accessibility,tinelines, se urut y , dan lainnya.

B. Rumusan Masalah
- Apa yang di maksud dengan flexibiliti?
- Apa yang di maksud dengan accessibility ?
- Apa yang dimaksud dengan timeliness ?
- Apa yang dimaksud dengan security ?
- Apa yang dimaksud dengan Simplicity ?
- Apa yang dimaksud dengan Economy ?
- Apa yang dimaksud dengan Relefancy ?
- Apa yang dimaksud dengan eficienci ?
- Apa yang dimaksud dengan Reliability ?
C. Tujuan
- Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan flexibiliti
- Untuk mengetahui apa yang dengan accessibility
- Untuk mengetahui apa yang dimaksud timeliness
- Untuk mengetahui apa yang dimaksud security
- Untuk mengetahui apa yang di maksud simplicity
- Untuk mengetahui apa yang dimaksud economy
- Untuk mengetahui apa yang dimaksud Relefancy
- Untuk mengetahui apa yang dimaksud eficiency
- Untuk mengetahui apa yang dimaksud reliability

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Flexibility ( keluasan sistem )


Kamus Merriam-Webster mendefinisikan fleksibilitas sebagai: (1)
kemampuan menjadi fleksibel, (2) patuh terhadap pengaruh, dan (3) dicirikan
dengan kesiapan atas kemampuan untuk melakukan adaptasi terhadap
kebutuhan yang baru, berbeda, atau berubah Dari sini dapat diambil
kesimpulan bahwa fleksibilitas adalah kemampuan organisasi dalam
menyikapi atau merespon terhadap perubahan lingkungan, baik internal
maupun eksternal.Sedangkan fleksibilitas sistem informasi dapat diartikan
sebagai kemampuan dari sebuah sistem informasi dalam menyikapi atau
merespon kebutuhan pengguna akan requirement yang baru, berbeda, atau
berubah. Fleksibilitas dapat mempengaruhi efisiensi dan efektifitas
operasional bagi sistem informasi di perusahaan, akan tetapi faktor
fleksibilitas ini jarang sekali menjadi faktor yang dipertimbangkan secara
eksplisit dalam perancangan dan implementasi sistem informasi.Dalam
konteks sistem informasi, fleksibilitas dapat dipandang dari berbagai sisi atau
aspek, antara lain: metode, produk, strategi, proses, dan sistem. Aspek metode
dan produk fokus pada pemanfaatan atau penggunaan sistem informasi, yang
tentunya berkaitan arsitektur sistem dan pemeliharaan (maintenance) sistem.
Aspek strategi, proses, dan sistem terkait dengan sumber daya manusia
Sedangkan menurut strategi dari fleksibilitas sistem informasi dapat dibagi
dalam 2 (dua)jenis, yaitu flexibility-to-use dan flexibility-to-change.
B. ACCESSIBILITY ( kemudahan akses )
Aksesibilitas mengacu pada sejauh mana produk interaktif dapat diakses
oleh pengguna sebanyak mungkin. Perusahaan seperti Google dan Apple
menyediakan berbagai piranti bagi para developer mereka untuk mempromosikan
hal ini. Fokusnya terutama adalah bagi para penyandang cacat (disabilitas).
Misalnya, OS Android menyediakan berbagai macam piranti bagi mereka yang
cacat, seperti kompatibilitas alat bantu dengar hingga screen reader yang sudah
built-in, sementara Apple VoiceOver memungkinkan penggunanya mengetahui
apa yang terjadi pada perangkatnya, sehingga mereka dapat dengan mudah
menavigasi perangkatnya dan bahkan tahu siapa yang sedang photo selfie yang

6
baru saja diambil, dengan mendengarkan perangkat teleponnya. Inklusivitas
artinya adalah bersikap adil, terbuka, dan setara bagi semua orang. Desain yang
inklusif adalah pendekatan yang menyeluruh di mana para desainer berusaha
membuat produk dan layanan mereka mengakomodasi jumlah pengguna seluas
mungkin. Contohnya adalah memastikan bahwa smartphone dirancang untuk
semua dan tersedia untuk semua orang — terlepas dari kecacatan/disabilitas,
pendidikan, umur, atau penghasilan penggunanya. Aksesibilitas berasal dari kata
‘akses’, terjemahan dari kata access, yang dalam bahasa Inggris bermakna jalan
masuk.Aksesibilitas atau dalam Bahasa inggris disebut accessibility berarti hal
yang dapat masuk atau mudah dijangkau atau dicapai. Secara umum aksesibiltas
bisa diartikan sebagai tingkat kemudahan yang bisa dicapai seseorang terhadap
sesuatu, baik itu berupa obyek benda, pelayanan, tempat, dan yang lainnya.
Menurut Bambang Susantono (2004:24) Aksessibilitas merupakan suatu
ukuran potensial atau kemudahan orang untuk mencapai tujuan dalam suatu
perjalanan. Karekteristik sistem transportasi ditentukan oleh aksesibilitas.
Aksesibilitas memberikan pengaruh pada beberapa lokasi kegiatan atau tata guna
lahan. Lokasi kegiatan juga memberikan pengaruh pada pola perjalanan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari. Pola perjalanan ini kemudian mempengaruhi
jaringan transportasi dan akan pula memberikan pengaruh pada sistem transportasi
secara keseluruhan. Beberapa contoh aksesibilitas terkait dengan teknologi dan
informasi adalah sebagai berikut:
a. Aksesibilitas bagi pengguna komputer yang tunanetra atau rabun, yaitu berupa
fitur yang berfungsi mengubah teks menjadi suara membantu pengguna untuk
mendengarkan teks yang ada di komputer, fitur tema kontras tinggi dan kursor
yang berukuran besar memudahkan pengguna dengan daya penglihatannya
lemah dan buta warna.
b. Aksesibilitas bagi difabel tuli berupa adanya teks subtitle untuk audio .
c. Aksesibilitas bagi mereka yang memiliki kelemahan dalam pendengarannya
berupa fitur sistem mono-audio yang mengirimkan sinyal audio ke kedua sisi
headphone dan earbud.
d. Fitur aksesibilitas bagi pengguna komputer dengan keterbatasan bergerak
berupa tombol-tombol pintas (shortcut) diminati oleh banyak orang, terutama
bagi mereka yang sukar untuk menggerakkan hardware seperti mouse.

7
C. TIMELINESS ( keteapatan waktu dalam menghasilkan informasi )

Menurut Prasetyo (2002) informasi yang bersifat TIMELINESS adalah informasi


yang tersedia ketika dibutuhkan dan sering dilaporkan secara sistematis
kemampuan para manajer untuk merespons secara sepat terhadap suatu peristiwa
dipengaruhi oleh sistem informasi akuntansi menejement. Timeliness adalah
informasi yang tersedia ketika dibutuhkan dan sering dilaporkan secara sistematis.
Aggregation adalah ringkasan informasi menurut fungsi, periode waktu, dan
model keputusan.

Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam


penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi akan mempunyai manfaat jika
disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya untuk pengambilan keputusan.
Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi
yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi para pembuat keputusan sebelum
informasi tersebut kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi pengambilan
keputusan (Hanafi dan Halim, 2005, h.35). Jika terdapat penundaan yang tidak
semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang diberikan akan
kehilangan relevansinya. Dengan demikian, informasi dikatakan relevan apabila
memiliki nilai prediksi (predictive value), nilai umpan balik (feedback value) dan
tersedia tepat waktu (timeliness) (Hendriksen dan Van Breda, 2000, h.142).

Ketepatan waktu adalah seberapa cepat informasi tersedia bagi pengguna


informasi akuntansi. menyajikan informasi akuntansi tidak tepat waktu
menjadikan informasi yang kurang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Hal
ini penting untuk informasi akuntansi karena bersaing dengan informasi lainnya.

Sebagai contoh: jika perusahaan mengeluarkan laporan keuangannya lebih dari


setahun setelah periode akunting, pengguna laporan keuangan akan kesulitan
untuk Ketepatan waktu adalah seberapa cepat informasi tersedia bagi pengguna
informasi akuntansi. menyajikan informasi akuntansi tidak tepat waktu
menjadikan informasi yang kurang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Hal
ini penting untuk informasi akuntansi karena bersaing dengan informasi lainnya.
Sebagai contoh, jika perusahaan mengeluarkan laporan keuangannya lebih dari
setahun setelah periode akunting, pengguna laporan keuangan akan kesulitan

8
untuk menentukan seberapa baik kinerja perusahaan saat ini. seberapa baik kinerja
perusahaan saat ini.

D. SECURITY ( keamanan sistem )

Teknologi Informasi telah memasuki kehidupan manusia secara masif. Berbagai


Sistem Informasi dikembangkan untuk memudahkan kehidupan manusia. Tidak
jarang Sistem Informasi tersebut menyimpan data – data penggunanya bahkan
data yang bersifat pribadi seperti nomor telepon, tanggal lahir, Nomor Induk
Kependudukan, nomor rekening bank dan lain sebagainya. Dengan alasan
kemudahan dan kenyamanan pengguna akan dengan suka rela menyerahkan data
yang dimilikinya untuk disimpan di dalam Sistem Informasi tersebut. Oleh karena
itulah serangan terhadap Sistem Informasi semakin meningkat dengan teknik yang
semakin beragam.Menurut laporan (SophosLab, 2013) Indonesia merupakan
negara dengan Threat Exposure Rateterbesar. Threat Exposure Rate diukur dari
persentase komputer yang terkena serangan malware dalam periode 3 bulan.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang paling
banyak dijadikan target serangan cyber.

Untuk mengatasi keamanan internet, Indonesia telah memiliki lembaga khusus


yang bernama ID-SIRTII / CC (Security Incident Response Team on Internet
Infrastructure/Coordination Center). Lembaga ini merupakan lembaga atau
koordinator resmi untuk insiden pada infratruktur internet di Indonesia. Pada
laporan tahunan tahun 2018, ID-SIRTII/CC melaporkan bahwa Indonesia
menerima total 232.447.974serangan yang terdiri dari 122.435.215 aktivitas
malware, 16.939 insiden website, 2.885 laporan insiden dari masyarakat dan 1.872
informasi celah keamanan (ID-SIRTII, 2018). Pada laporan tersebut juga
didapatkan fakta bahwa selain Indonesia menjadi sasaran dari serangan cyber,
Indonesia juga merupakan negara sumber serangan terbanyak.

Laporan diatas menunjukkan bahwa keamanan pada dunia maya di Indonesia


cukup lemah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah serangan yang ditujukan
pada berbagai sistem informasi yang ada di Indonesia, baik serangan yang berasal
dari luar Indonesia maupun serangan yang berasal dari dalam Indonesia sendiri.
Oleh karena itulah faktor keamanan pada Sistem Informasi saat ini harus menjadi
prioritas utama dalam pembangunan sebuah sistem informasi. Maka pada

9
penelitian ini akan mengklasifikasikan berbagai serangan yang diterima oleh
sistem informasi berdasarkan komponen penyusun dari sistem informasi tersebut.
Hal ini perlu dilakukan untuk memudahkan identifikasi model serangan pada
setiap komponen penyusun sistem informasi sehingga akan dapat diketahui
langkah pencegahan yang paling efektif untuk setiap model serangan.

E. SIMPLICITY( kemudahan sistem digunakan )

sistem informasi yang berjalan saat ini cukup sederhana karena pengumpulan
data dilakukan oleh puskesmas sehingga informasi ada di puskesmas.
Selanjutnya data tersebut dihimpun menjadi laporan dan dikirim ke seksi
Pencegahan Penyakit Subdin P2P DKK kota Semarang. Namun laporan
PIN memuat sedikit informasi, sehingga beberapa data PIN tidak dapat
dianalisis di kabupaten. Hal ini mempengaruhi ketersediaa informasi
tentang pelaksanaan program PIN yang diperlukan untuk manajemen program
imunisasi di tingkat kepala seksi Pencegahan Penyakit (Lower manager) .

F. ECOMOMY ( Nilai Ekonomi Dari Sistem )

Ekonomi informasi adalah cabang dari teori ekonomi mikro yang mempelajari
bagaimana informasi dan sistem informasi mempengaruhi sebuah sistem ekonomi
dan keputusan-keputusan ekonomi. Informasi mempunyai ciri-ciri khusus: mudah
diciptakan, tapi sulit untuk dipercaya. Informasi mudah menyebar, tapi sulit untuk
dikendalikan. Informasi juga mempengaruhi banyak keputusan. Ciri khusus ini
(dibandingkan dengan jenis barang-barang lain) mempersulit banyak teori-teori
ekonomi standar, Sistem ekonomi merupakan seluruh tata cara yang digunakan
dalam mengkoordinasikan perilaku masyarakat mencakup produsen, konsumen,
pemerintah, bank, dan lainnya dalam menjalankan kegiatan ekonomi baik dalam
hal produksi, distribusi, konsumsi, maupun investasi yang secara terintegrasi
membentuk satu kesatuan utuh teratur dan dinamis sehingga mampu menghindari
kekacauan di bidang ekonomi.

G. EFICIENCY (ketepatan cara(kerja) )


Dalam Kamus Besar Indonesia, Efisiensi berarti ketepatan cara(kerja) dalam
menjalankan sesuatu tanpa membuang waktu, tenaga dan biaya. Dalam ilmu
computer arti dari efisiensi adalah rasio pekerjaan yang berguna untuk sumber

10
daya (prosesor dan penyimpanan) yang dikeluarkan. Dengan kata lain, rasio
output terhadap input dari sistem yang diberikan. Jika misalnya suatu
algoritma dikatakan efisien, jika ia melakukan pekerjaan yang baik dalam
menghemat sumber daya computer untuk mencapai tujuannya. Dalam HCI
( Human_computer Interaction) atau Usability, efisiensi diukur sebagai
sumberdaya yang dikeluarkan oleh pengguna sehubung dengan keakuratan
dan kelengkapan dalam mencapai tujuan (ISO Standard 9241). Efisiensi tinggi
dicapai ketika user mencapai tujuannya sambal mengeluarkan sumberdaya
sesedikit mungkin sesuai standard ISO. Namun definisi ini sangat berorientasi
bisnis dan hanya berlaku sebagian untuk software seperti game.
Pada User Interface, efisiensi dikaitkan pada seberapa cepat user dapat
mencapai tujuan saat mengerjakan tugas tertentu pada produk tertentu. Suatu
sistem pada interfacenya cukup memenuhi aspek efisiensi, dikarenakan tidak
terlalu banyak link atau sangat cepat dan mudah untuk mengetahui informasi
yang dibutuhkan pengguna. Contoh:
a. Pengguna membutuhkan informasi pendaftaran (biaya dan persyaratan) S1
Teknik Industri di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Dimana
langkahnya masuk web ITS,
b. kemudian masuk link pascasarjana lalu muncul web pascasarjana. Setelah
itu, masuk link pendaftaran dan beasiswa dan muncul beberapa link lagi
(seperti masuk link biaya sendiri, BPPS, BU)pilih salah satu link, misalnya
link biaya sendiri.
c. Setelah itu barulah muncul semua informasi yang didapat secara
sekaligus, baik biaya maupun jadwal seleksi. Jadi, pengguna Cuma masuk
melalui 3 link sudah mendapat informasi yang diinginkan oleh pengguna.
H. RELEFANCY ( manfaat untuk penggunanya)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Pengukuran nilai


relevansi, akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan “how is the message used for
problem solving (decision masking)?” Informasi akan relevan jika memberikan
manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan
yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai hasil penjualan barang
mingguan kurang relevan jika ditujukan pada manajer teknik, tetapi akan sangat
relevan bila disampaikan pada manajer pemasaran.

11
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Pengukuran nilai
relevansi, akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan “ how is the message used for
problem solving (decision making)?”. Informasi akan relevan jika memberikan
manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan
lainnya berbeda beda. Misalnya : informasi tentang hasil penjualan barang
mingguan kurang relevan jika ditujukan pada manajer tehnik, tetapi akan sangat
relevan jika disampaikan pada manajer pemasaran.

I. EFICIENCY (cepat dan tepat /konsisten )

Kata efektif berasal dari bahasa inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau
suatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Konsep efisiensi dan efektivitas
mempunyai pengertian yang berbeda.Efesiensi lebih menitik- beratkan pada
pencapaian hasil yang besar dengan pengorbanan yang sekecil mungkin.
Sedangkan pengertian efektif lebih terarah pada tujuan yang dicapai tanpa
mementingkan pengorbanan yang dikeluarkan. Menurut S. Wojowisoto, kata
efektif berarti terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki dalam suatu
perbuatan. Kata efektif berarti berhasil, tepat dan manjur.

Menurut Handoko, efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang


tepat atau peralatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.2Sedangkan
menurut Liang Gie,efektivitas merupakan keadaan yang mengandung pengertian
mengenai terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki, maka perbuatan itu
dikatakan efektif kalau menimbulkan akibat atau mencapai maksud sebagaimana
yang dikehendaki. Efisiensi kerja juga merupakan perbandingan antara suatu kerja
dengan hasil yang dicapai.oleh kerja tersebut. Perbandingan itu dapat dilihat
dalam 2 segi yaitu :

a. Segi Usaha : Suatu kegiatan dapat dikatakan efisien apabila sesuatu hasil
tertentu dapat dicapai dengan usaha yang kecil atau sedikit. Pengertian usaha
dapat dilihat dari 5 sumber kerja yaitu pikiran , tenaga, waktu, ruang dan
benda (termasuk uang).
b. Segi hasil : Suatu kegiatan dapat disebut efisien apabila dengan suatu usaha
tertentu memberikan hasil yang banyak.

12
J. RELIABILITY ( Kendalan)

Fungsi dasar dari keandalan sistem kelistrikan (power reliability) adalah untuk
memenuhi persyaratan beban sistem secara ekonomis dan dengan jaminan
kesinambungan dan kualitas yang wajar. Listrik dihasilkan pada saat akan
digunakan oleh rumah tangga ataupun industri karena daya listrik tidak dapat
disimpan secara ekonomis dalam jumlah besar. Itu berarti pembangkit listrik di
kawasan itu harus merespons secara real time setiap kali salah satu dari jutaan
konsumen membalik saklar.

Kegagalan sistem transmisi pada area yang lebih luas disebut pemadaman.
Dampak pemadaman listrik bisa meluas dan parah karena keterkaitan sistem.
Misalnya, gangguan di satu kota dapat menyebabkan perangkat keselamatan
memutuskan jalur transmisi di area lokal itu. Hal ini, pada gilirannya, dapat
menyebabkan gangguan lain yang dapat menyebar melintasi jaringan dan
mengalir ke jaringan listrik tetangga dan bahkan melalui seluruh Interkoneksi
Timur.

Gangguan (atau kemungkinan) pada sistem tegangan tinggi dapat terjadi kapan
saja. Mereka dapat disebabkan oleh pemadaman yang tidak terduga dari
pembangkit listrik, saluran transmisi, pemutus sirkuit, atau sakelar yang dipicu
oleh kerusakan peralatan, kendala pasokan bahan bakar, Mother Nature, atau
bahkan kesalahan pengguna. Gangguan seperti itu memicu kegagalan berjenjang
yang menyebabkan blackout.

Namun, pemadaman akan sangat jarang terjadi karena adanya operator jaringan,
seperti ISO. ISO diperlukan untuk merencanakan dan mengoperasikan sistem dan
memastikan bahwa kemungkinan tidak menyebabkan pemadaman. Sistem listrik
harus mengikuti standar keandalan yang mengharuskan dirancang dan
dioperasikan sedemikian rupa sehingga kemungkinan harus memutuskan
sambungan pelanggan terjadi tidak lebih dari satu hari dalam sepuluh tahun dan
itulah yang dimaksud dengan dengan memastikan “keandalan sistem
kelistrikan.”Keandalan (Reliability) adalah probabilitas suatu komponen atau
sistem untuk melakukan fungsi yang ditentukan dalam periode waktu tertentu di

13
bawah kondisi yang dirancang untuk beroperasi. Sistem daya tegangan tinggi
saling berhubungan erat dan berfungsi sebagai satu “organisme”, meskipun
berbagai utilitas dan entitas memiliki berbagai bagian. Jika satu saluran transmisi
tidak digunakan, daya mengalir pada saluran lainnya untuk mencapai gardu induk.
Dengan adanya infrastruktur transmisi yang kuat memungkinkan listrik untuk
bergerak lebih efisien dan memberikan akses yang lebih besar ke daya berbiaya
rendah di seluruh jaringan. Selain itu, listrik dari pembangkit listrik di kawasan itu
“dikumpulkan” dalam sistem transmisi, dan setiap sistem distribusi mengambil
dari kumpulan ini — memastikan pengiriman listrik yang berkelanjutan kepada
semua konsumen ketika stasiun pembangkit mati. Untuk memenuhi kebutuhan
listrik kawasan secara memadai, sumber daya menawarkan berbagai kemampuan
dalam berbagai kondisi.

Agar dapat diandalkan dalam jangka pendek, sistem listrik harus memiliki cukup
pembangkit yang menghasilkan listrik, cadangan, dan pembangkit yang
menyediakan layanan untuk menjaga voltase dan frekuensi sistem seimbang. Agar
dapat diandalkan dalam jangka panjang, sumber daya ini dan saluran transmisi
yang membentuk sistem listrik harus beradaptasi untuk mengimbangi permintaan
konsumen yang terus berubah akan energi listrik, pabrik yang pensiun, dan
penambahan sumber daya dan teknologi baru.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem informasi kesehatan adalah sejumlah komponen dan prosedur
yang terorganisir dengan tujuan untuk menghasilkan informasi untuk
meningkatkan keputusan manajemen pelayanan kesehatan pada setiap
tingkat sistem kesehatan. Bacaan ini sangat berguna dan bermanfaat bagi
paramedis, dokter, pengelola rumah sakit, mahasiswa dan semua yang
termasuk dalam tenaga kesehatan sehingga dapat menciptakan suatu
pelayanan kesehatan yang prima. Oleh karena itu dalam merancang
kembali sistem informasi kesehatan dibutuhkan penekanan dan pengaturan
yang sistematis di setiap komponen proses informasi maupun dalam
manajemen sistem informasi tersebut.
sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai
penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem
informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi
proses pengambilan keputusan disemua jenjang, bahkan di puskesmas atau
rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang
lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya
sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.
B. Saran
Demikianlah makalah ini mohon maaf bila mana ada kekurangan dalam
penulisan dan kata-kata, semoga makalah ini bermanfaat untuk dosen dan
teman-teman. Kurang lebih nya mohon dimaafkan bila masih ada
kekurangan dalam pembuatan makalah yang kami buat ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

Efi Sofiah1, Yosep Septiana. 2017, SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


FEASIBILITY STUDY UNTUK MENILAI KELAYAKAN SEBUAH BISNIS.
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1.

Hendri Nurvianto Saputra, Jamroni. 2017, ANALISIS KEAMANAN DATA SISTEM


INFORMASI DI PUSKESMASPLERET BANTUL Yogyakarta. Volume 12. No. 2
Juli.

Windhu Putra, 2012. EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PELAYANAN RUMAH


SAKIT SETELAH PEMEKARAN WILAYAH. JEJAK Journal of Economics and
Policy 5 (2) (2012): 127-229. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jejak

16

Anda mungkin juga menyukai