Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI KESEHATAN


Dosen Pengampu
Musmundiroh, SST.,M.Kes

Disusun Oleh :
Andini (030620055)

PRODI SARJANA KEBIDANAN


SEMESTER 6
UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
TAHUN 2023

Jl. Raya Industri Pasir Gombong Jababeka Cikarang-Bekasi 17530


Telp. (021)8904160 Fax.(021)890415 Email: info@medikasuherman.ac.id

i
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas
sistem informasi kesehatan dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang
telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi.
Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya selaku penyusun menerima segala kritik dan
saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khazanah
ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Cikarang, 24 Maret 2023

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................i

Daftar Isi............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1................................................................................................................Latar belakang 1
1.2..........................................................................................................Rumusan masalah 2
1.3.............................................................................................................................Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1....................................................Pengertian dan contoh Flexibility (Keluasan system) 3


2.2...............................................Pengetian dan contoh Accessibility (kemudahan Akses) 3
2.3..........Pengertian dan contoh Timeliness (Ketepatan Waktu Menghasilkan Informasi) 4
2.4..............................................Pengertian dan contoh Security (Keamanan dari system) 5
2.5.............................Pengertian dan contoh Simplicity (Kemudahan Sistem Digunakan) 6
2.6......................................Pengertian dan contoh Economy (Nilai ekonomi dari system) 7
2.7...................................................Pengertian dan contoh Relevancy (Sesuai kebutuhan) 8
2.8...............................................Pengertian dan contoh Efficiency (Efisince dari system) 9
2.9...........................................Pengertian dan contoh Reliability (keandalan dari system) 10

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan...............................................................................................................11

3.2. Saran.........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Pengertian sistem yang menekankan pada komponen-komponennya seperti yang
disampaikan oleh beberapa ahli berikut ini. “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yg
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan” (McLeod, 1995).
“Gabungan dari beberapa komponen yang bekerja sama untuk mencapai tujuan umum”
(Sauerborn dan Lippeveld, 2000). Sedangkan pengertian sistem yang menekankan pada
prosedur, menurut pendapat FitzGeald (1981) yang dikutip oleh Sauerborn dan Lippeveld
(2000):
Oleh karena kita hidup dalam dunia yang sangat kompetitif dan sering berubah,
organisasi terus berhadapan dengan kebutuhan atas cara mendapatkan informasi yang
baru, lebih cepat,dan lebih andal. demi memenuhi kebutuhan ini,sistem informasi harus
terus mengalami perubahan, dari penyesuaaian kecil hinga bergantian besar. kadang kala,
perubahan yang dibutuhkan begitu drastisnya sehingga sistem yang lama di buang
serta,diganti semuanya dengan sistem yang baru.perubahan begitu konstaan sering
hingga sebagian besar organisasi senantiasa terlibat dalam beberapa peningkatan atau
perubahan sistem. Sistem yang sekarang ini baru berkembang antara lain integrated
information system, dimana antara provider/pelayanan kesehatan (rumah sakit) dengan
rumah sakit yang lain dapat mengakses data pasien. Hal inidinilai dapat membantu proses
penanganan pasien dengan baik. Seiring dengan perkembangan zaman tentu permintaan
akan pelayan kesehatan pasien akan terus meningkat, misalnyaseorang pasien ingin
melihat atau mengakses data rekam medis miliknya sendiri tanpa harus datang kerumah
sakit.
Mungkin seseorang akan bertanya-data seseorang akan dijamin keamanannya.
Karena hal ini ada hubungannya denganhak dan kewajiban antara pasien dengan pihak
rumah sakit. Hubungannya dengan hak pasien yaitu privacy, dimana datarekam medis
bersifat rahasia dan tidak boleh disebarluaskan oleh pihak rumah sakit. Sedang hubungan
dengan kewajiban rumah sakit yaitu confidentiality dimana rumah sakit bertanggung
jawab untuk memberikan informasi tentang data rekam medis seseorang. Data atau

1
informasi tentang rekam medisseseorang dapat dilihat atau diakses oleh orang lain
tentunya dengan mekanisme atau aturan-aturan yang berlaku antara lain seseorang bisa
mengakses bila mendapat izin atau persetujuan dari pihak pasien yang bersangkutan.
(Rustiyanto, 2010).
Maka dari itu penulis ingin menganalisis apa itu sistem dari sebuah sistem yang
baik dan benar sehingga penulis itu sistem yang layak dan baik itu seperti apa dan apakah
banyak sekali manfaatnya atau tidak. Di sistem ini juga sudah di jelaskan ada beberapa
bahasan yaitu seperti flexibiliti, accessibility,tinelines, se urut y , dan lainnya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dari Flexibility (Keluasan system) serta berikan contohnya ?
2. Apa yang dimaksud dengan Accessibility (kemudahan Akses) serta berikan contohnya ?
3. Apa yang dimaksud dengan Timeliness (Ketepatan Waktu Menghasilkan Informasi) serta
berikan contohnya ?
4. Apa yang dimaksud dengan Security (Keamanan dari system) serta berikan contohnya?
5. Apa yang dimaksud dengan Simplicity (Kemudahan Sistem Digunakan) serta berikan
contohnya ?
6. Apa yang dimaksud dengan Economy (Nilai ekonomi dari system) serta berikan
contohnya?
7. Apa yang dimaksud dengan Relevancy (Sesuai kebutuhan) serta berikan contohnya ?
8. Apa yang dimaksud dengan Efficiency (Efisince dari system) serta berikan contohnya?
9. Apa yang dimaksud dengan Reliability (keandalan dari system) serta berikan contohnya?
1.3. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Flexibility (Keluasan system) dan contohnya.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan Accessibility (kemudahan Akses) dan contohnya.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan Timeliness (Ketepatan Waktu Menghasilkan Informasi)
dan contohnya.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan Security (Keamanan dari system) dan contohnya.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan Simplicity (Kemudahan Sistem Digunakan) dan
contohnya.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan Economy (Nilai ekonomi dari system) dan contohnya.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan Relevancy (Sesuai kebutuhan) dan contohnya.
8. Mahasiswa mampu menjelaskan Efficiency (Efisince dari system) dan contohnya.
9. Mahasiswa mampu menjelaskan Reliability (keandalan dari system) dan contohnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Flexibility (Keluasan system)

Kamus Merriam-Webster mendefinisikan fleksibilitas sebagai: (1) kemampuan


menjadi fleksibel, (2) patuh terhadap pengaruh, dan (3) dicirikan dengan kesiapan atas
kemampuan untuk melakukan adaptasi terhadap kebutuhan yang baru, berbeda, atau
berubah Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa fleksibilitas adalah kemampuan
organisasi dalam menyikapi atau merespon terhadap perubahan lingkungan, baik internal
maupun eksternal.Sedangkan fleksibilitas sistem informasi dapat diartikan sebagai
kemampuan dari sebuah sistem informasi dalam menyikapi atau merespon kebutuhan
pengguna akan requirement yang baru, berbeda, atau berubah. Fleksibilitas dapat
mempengaruhi efisiensi dan efektifitas operasional bagi sistem informasi di perusahaan,
akan tetapi faktor fleksibilitas ini jarang sekali menjadi faktor yang dipertimbangkan
secara eksplisit dalam perancangan dan implementasi sistem informasi.Dalam konteks
sistem informasi, fleksibilitas dapat dipandang dari berbagai sisi atau aspek, antara lain:
metode, produk, strategi, proses, dan sistem. Aspek metode dan produk fokus pada
pemanfaatan atau penggunaan sistem informasi, yang tentunya berkaitan arsitektur sistem
dan pemeliharaan (maintenance) sistem. Aspek strategi, proses, dan sistem terkait dengan
sumber daya manusia Sedangkan menurut strategi dari fleksibilitas sistem informasi
dapat dibagi dalam 2 (dua)jenis, yaitu flexibility-to-use dan flexibility-to-change.
2.2. ACCESSIBILITY ( kemudahan akses )

Aksesibilitas mengacu pada sejauh mana produk interaktif dapat diakses oleh
pengguna sebanyak mungkin. Perusahaan seperti Google dan Apple menyediakan berbagai
piranti bagi para developer mereka untuk mempromosikan hal ini. Fokusnya terutama adalah
bagi para penyandang cacat (disabilitas). Misalnya, OS Android menyediakan berbagai
macam piranti bagi mereka yang cacat, seperti kompatibilitas alat bantu dengar hingga screen
reader yang sudah built-in, sementara Apple VoiceOver memungkinkan penggunanya
mengetahui apa yang terjadi pada perangkatnya, sehingga mereka dapat dengan mudah

3
menavigasi perangkatnya dan bahkan tahu siapa yang sedang photo selfie yang baru saja
diambil, dengan mendengarkan perangkat teleponnya. Inklusivitas artinya adalah bersikap
adil, terbuka, dan setara bagi semua orang. Desain yang inklusif adalah pendekatan yang
menyeluruh di mana para desainer berusaha membuat produk dan layanan mereka
mengakomodasi jumlah pengguna seluas mungkin.
Contohnya adalah memastikan bahwa smartphone dirancang untuk semua dan tersedia untuk
semua orang — terlepas dari kecacatan/disabilitas, pendidikan, umur, atau penghasilan
penggunanya. Aksesibilitas berasal dari kata ‘akses’, terjemahan dari kata access, yang
dalam bahasa Inggris bermakna jalan masuk.Aksesibilitas atau dalam Bahasa inggris disebut
accessibility berarti hal yang dapat masuk atau mudah dijangkau atau dicapai. Secara umum
aksesibiltas bisa diartikan sebagai tingkat kemudahan yang bisa dicapai seseorang terhadap
sesuatu, baik itu berupa obyek benda, pelayanan, tempat, dan yang lainnya. Menurut
Bambang Susantono (2004:24) Aksessibilitas merupakan suatu ukuran potensial atau
kemudahan orang untuk mencapai tujuan dalam suatu perjalanan. Karekteristik sistem
transportasi ditentukan oleh aksesibilitas. Aksesibilitas memberikan pengaruh pada beberapa
lokasi kegiatan atau tata guna lahan. Lokasi kegiatan juga memberikan pengaruh pada pola
perjalanan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Pola perjalanan ini kemudian
mempengaruhi jaringan transportasi dan akan pula memberikan pengaruh pada sistem
transportasi secara keseluruhan. Beberapa contoh aksesibilitas terkait dengan teknologi dan
informasi adalah sebagai berikut:
a. Aksesibilitas bagi pengguna komputer yang tunanetra atau rabun, yaitu berupa
fitur yang berfungsi mengubah teks menjadi suara membantu pengguna untuk
mendengarkan teks yang ada di komputer, fitur tema kontras tinggi dan kursor yang
berukuran besar memudahkan pengguna dengan daya penglihatannya lemah dan buta
warna.
b. Aksesibilitas bagi difabel tuli berupa adanya teks subtitle untuk audio .
c. Aksesibilitas bagi mereka yang memiliki kelemahan dalam pendengarannya
berupa fitur sistem mono-audio yang mengirimkan sinyal audio ke kedua sisi
headphone dan earbud.

4
d. Fitur aksesibilitas bagi pengguna komputer dengan keterbatasan bergerak berupa tombol-
tombol pintas (shortcut) diminati oleh banyak orang, terutama bagi mereka yang sukar untuk
menggerakkan hardware seperti mouse.
2.3. TIMELINESS ( keteapatan waktu dalam menghasilkan informasi )

Menurut Prasetyo (2002) informasi yang bersifat TIMELINESS adalah informasi yang
tersedia ketika dibutuhkan dan sering dilaporkan secara sistematis kemampuan para manajer
untuk merespons secara sepat terhadap suatu peristiwa dipengaruhi oleh sistem informasi
akuntansi menejement. Timeliness adalah informasi yang tersedia ketika dibutuhkan dan
sering dilaporkan secara sistematis. Aggregation adalah ringkasan informasi menurut fungsi,
periode waktu, dan model keputusan.

Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam penyajian suatu
informasi yang relevan. Informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu
kepada para pemakainya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan sebagai sebuah
informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi
para pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya dalam
mempengaruhi pengambilan keputusan (Hanafi dan Halim, 2005, h.35). Jika terdapat
penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang diberikan
akan kehilangan relevansinya. Dengan demikian, informasi dikatakan relevan apabila
memiliki nilai prediksi (predictive value), nilai umpan balik (feedback value) dan tersedia
tepat waktu (timeliness) (Hendriksen dan Van Breda, 2000, h.142).

Ketepatan waktu adalah seberapa cepat informasi tersedia bagi pengguna informasi
akuntansi. menyajikan informasi akuntansi tidak tepat waktu menjadikan informasi yang
kurang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Hal ini penting untuk informasi akuntansi
karena bersaing dengan informasi lainnya.

Sebagai contoh: jika perusahaan mengeluarkan laporan keuangannya lebih dari setahun
setelah periode akunting, pengguna laporan keuangan akan kesulitan untuk Ketepatan waktu
adalah seberapa cepat informasi tersedia bagi pengguna informasi akuntansi. menyajikan
informasi akuntansi tidak tepat waktu menjadikan informasi yang kurang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan. Hal ini penting untuk informasi akuntansi karena bersaing dengan

5
informasi lainnya. Sebagai contoh, jika perusahaan mengeluarkan laporan keuangannya lebih
dari setahun setelah periode akunting, pengguna laporan keuangan akan kesulitan untuk
menentukan seberapa baik kinerja perusahaan saat ini. seberapa baik kinerja perusahaan saat
ini.

2.4. SECURITY ( keamanan sistem )

Teknologi Informasi telah memasuki kehidupan manusia secara masif. Berbagai Sistem
Informasi dikembangkan untuk memudahkan kehidupan manusia. Tidak jarang Sistem
Informasi tersebut menyimpan data – data penggunanya bahkan data yang bersifat pribadi
seperti nomor telepon, tanggal lahir, Nomor Induk Kependudukan, nomor rekening bank dan
lain sebagainya. Dengan alasan kemudahan dan kenyamanan pengguna akan dengan suka
rela menyerahkan data yang dimilikinya untuk disimpan di dalam Sistem Informasi tersebut.
Oleh karena itulah serangan terhadap Sistem Informasi semakin meningkat dengan teknik
yang semakin beragam.Menurut laporan (SophosLab, 2013) Indonesia merupakan negara
dengan Threat Exposure Rateterbesar. Threat Exposure Rate diukur dari persentase komputer
yang terkena serangan malware dalam periode 3 bulan. Laporan tersebut menunjukkan
bahwa Indonesia merupakan negara yang paling banyak dijadikan target serangan cyber.

Untuk mengatasi keamanan internet, Indonesia telah memiliki lembaga khusus yang bernama
ID-SIRTII / CC (Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/Coordination
Center). Lembaga ini merupakan lembaga atau koordinator resmi untuk insiden pada
infratruktur internet di Indonesia. Pada laporan tahunan tahun 2018, ID-SIRTII/CC
melaporkan bahwa Indonesia menerima total 232.447.974serangan yang terdiri dari
122.435.215 aktivitas malware, 16.939 insiden website, 2.885 laporan insiden dari
masyarakat dan 1.872 informasi celah keamanan (ID-SIRTII, 2018). Pada laporan tersebut
juga didapatkan fakta bahwa selain Indonesia menjadi sasaran dari serangan cyber, Indonesia
juga merupakan negara sumber serangan terbanyak.

Laporan diatas menunjukkan bahwa keamanan pada dunia maya di Indonesia cukup lemah.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah serangan yang ditujukan pada berbagai sistem
informasi yang ada di Indonesia, baik serangan yang berasal dari luar Indonesia maupun
serangan yang berasal dari dalam Indonesia sendiri. Oleh karena itulah faktor keamanan pada

6
Sistem Informasi saat ini harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan sebuah sistem
informasi. Maka pada penelitian ini akan mengklasifikasikan berbagai serangan yang
diterima oleh sistem informasi berdasarkan komponen penyusun dari sistem informasi
tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk memudahkan identifikasi model serangan pada setiap
komponen penyusun sistem informasi sehingga akan dapat diketahui langkah pencegahan
yang paling efektif untuk setiap model serangan.

2.5. SIMPLICITY( kemudahan sistem digunakan )

sistem informasi yang berjalan saat ini cukup sederhana karena pengumpulan data
dilakukan oleh puskesmas sehingga informasi ada di puskesmas. Selanjutnya data
tersebut dihimpun menjadi laporan dan dikirim ke seksi Pencegahan Penyakit Subdin P2P
DKK kota Semarang. Namun laporan PIN memuat sedikit informasi, sehingga
beberapa data PIN tidak dapat dianalisis di kabupaten. Hal ini mempengaruhi
ketersediaa informasi tentang pelaksanaan program PIN yang diperlukan untuk manajemen
program imunisasi di tingkat kepala seksi Pencegahan Penyakit (Lower manager) .

2.6. ECOMOMY ( Nilai Ekonomi Dari Sistem )

Ekonomi informasi adalah cabang dari teori ekonomi mikro yang mempelajari bagaimana
informasi dan sistem informasi mempengaruhi sebuah sistem ekonomi dan keputusan-
keputusan ekonomi. Informasi mempunyai ciri-ciri khusus: mudah diciptakan, tapi sulit
untuk dipercaya. Informasi mudah menyebar, tapi sulit untuk dikendalikan. Informasi juga
mempengaruhi banyak keputusan. Ciri khusus ini (dibandingkan dengan jenis barang-barang
lain) mempersulit banyak teori-teori ekonomi standar, Sistem ekonomi merupakan seluruh
tata cara yang digunakan dalam mengkoordinasikan perilaku masyarakat mencakup
produsen, konsumen, pemerintah, bank, dan lainnya dalam menjalankan kegiatan ekonomi
baik dalam hal produksi, distribusi, konsumsi, maupun investasi yang secara terintegrasi
membentuk satu kesatuan utuh teratur dan dinamis sehingga mampu menghindari kekacauan
di bidang ekonomi.

2.7. EFICIENCY (Efisiensi dari system )

7
Dalam Kamus Besar Indonesia, Efisiensi berarti ketepatan cara(kerja) dalam menjalankan
sesuatu tanpa membuang waktu, tenaga dan biaya. Dalam ilmu computer arti dari
efisiensi adalah rasio pekerjaan yang berguna untuk sumber daya (prosesor dan
penyimpanan) yang dikeluarkan. Dengan kata lain, rasio output terhadap input dari sistem
yang diberikan. Jika misalnya suatu algoritma dikatakan efisien, jika ia melakukan
pekerjaan yang baik dalam menghemat sumber daya computer untuk mencapai
tujuannya. Dalam HCI ( Human_computer Interaction) atau Usability, efisiensi diukur
sebagai sumberdaya yang dikeluarkan oleh pengguna sehubung dengan keakuratan dan
kelengkapan dalam mencapai tujuan (ISO Standard 9241). Efisiensi tinggi dicapai ketika
user mencapai tujuannya sambal mengeluarkan sumberdaya sesedikit mungkin sesuai
standard ISO. Namun definisi ini sangat berorientasi bisnis dan hanya berlaku sebagian
untuk software seperti game.
Pada User Interface, efisiensi dikaitkan pada seberapa cepat user dapat mencapai
tujuan saat mengerjakan tugas tertentu pada produk tertentu. Suatu sistem pada
interfacenya cukup memenuhi aspek efisiensi, dikarenakan tidak terlalu banyak link atau
sangat cepat dan mudah untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan pengguna. Contoh:
1. Pengguna membutuhkan informasi pendaftaran (biaya dan persyaratan) S1 Teknik
Industri di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Dimana langkahnya masuk web
ITS,
2. kemudian masuk link pascasarjana lalu muncul web pascasarjana. Setelah itu, masuk link
pendaftaran dan beasiswa dan muncul beberapa link lagi (seperti masuk link biaya
sendiri, BPPS, BU)pilih salah satu link, misalnya link biaya sendiri.
3. Setelah itu barulah muncul semua informasi yang didapat secarasekaligus, baik biaya
maupun jadwal seleksi. Jadi, pengguna Cuma masuk melalui 3 link sudah mendapat
informasi yang diinginkan oleh pengguna.
EFICIENCY (cepat dan tepat /konsisten )
Kata efektif berasal dari bahasa inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau suatu yang
dilakukan berhasil dengan baik. Konsep efisiensi dan efektivitas mempunyai pengertian yang
berbeda.Efesiensi lebih menitik- beratkan pada pencapaian hasil yang besar dengan
pengorbanan yang sekecil mungkin. Sedangkan pengertian efektif lebih terarah pada tujuan
yang dicapai tanpa mementingkan pengorbanan yang dikeluarkan. Menurut S. Wojowisoto,

8
kata efektif berarti terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki dalam suatu perbuatan.
Kata efektif berarti berhasil, tepat dan manjur.
Menurut Handoko, efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau
peralatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.2Sedangkan menurut Liang
Gie,efektivitas merupakan keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya suatu
efek atau akibat yang dikehendaki, maka perbuatan itu dikatakan efektif kalau menimbulkan
akibat atau mencapai maksud sebagaimana yang dikehendaki. Efisiensi kerja juga merupakan
perbandingan antara suatu kerja dengan hasil yang dicapai.oleh kerja tersebut. Perbandingan
itu dapat dilihat dalam 2 segi yaitu :
a. Segi Usaha : Suatu kegiatan dapat dikatakan efisien apabila sesuatu hasil tertentu dapat
dicapai dengan usaha yang kecil atau sedikit. Pengertian usaha dapat dilihat dari 5 sumber
kerja yaitu pikiran , tenaga, waktu, ruang dan benda (termasuk uang).
b. Segi hasil : Suatu kegiatan dapat disebut efisien apabila dengan suatu usaha tertentu
memberikan hasil yang banyak.
2.8. RELEFANCY ( sesuai kebutuhan)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Pengukuran nilai relevansi,
akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan “how is the message used for problem solving
(decision masking)?” Informasi akan relevan jika memberikan manfaat bagi pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya
informasi mengenai hasil penjualan barang mingguan kurang relevan jika ditujukan pada
manajer teknik, tetapi akan sangat relevan bila disampaikan pada manajer pemasaran.

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Pengukuran nilai relevansi,
akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan “ how is the message used for problem solving
(decision making)?”. Informasi akan relevan jika memberikan manfaat bagi pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda beda. Misalnya :
informasi tentang hasil penjualan barang mingguan kurang relevan jika ditujukan pada
manajer tehnik, tetapi akan sangat relevan jika disampaikan pada manajer pemasaran.

2.9.RELIABILITY ( Kendalan dari sistem)

9
Fungsi dasar dari keandalan sistem kelistrikan (power reliability) adalah untuk memenuhi
persyaratan beban sistem secara ekonomis dan dengan jaminan kesinambungan dan kualitas
yang wajar. Listrik dihasilkan pada saat akan digunakan oleh rumah tangga ataupun industri
karena daya listrik tidak dapat disimpan secara ekonomis dalam jumlah besar. Itu berarti
pembangkit listrik di kawasan itu harus merespons secara real time setiap kali salah satu dari
jutaan konsumen membalik saklar.

Kegagalan sistem transmisi pada area yang lebih luas disebut pemadaman. Dampak
pemadaman listrik bisa meluas dan parah karena keterkaitan sistem. Misalnya, gangguan di
satu kota dapat menyebabkan perangkat keselamatan memutuskan jalur transmisi di area
lokal itu. Hal ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan gangguan lain yang dapat menyebar
melintasi jaringan dan mengalir ke jaringan listrik tetangga dan bahkan melalui seluruh
Interkoneksi Timur.

Gangguan (atau kemungkinan) pada sistem tegangan tinggi dapat terjadi kapan saja. Mereka
dapat disebabkan oleh pemadaman yang tidak terduga dari pembangkit listrik, saluran
transmisi, pemutus sirkuit, atau sakelar yang dipicu oleh kerusakan peralatan, kendala
pasokan bahan bakar, Mother Nature, atau bahkan kesalahan pengguna. Gangguan seperti itu
memicu kegagalan berjenjang yang menyebabkan blackout.

Namun, pemadaman akan sangat jarang terjadi karena adanya operator jaringan, seperti ISO.
ISO diperlukan untuk merencanakan dan mengoperasikan sistem dan memastikan bahwa
kemungkinan tidak menyebabkan pemadaman. Sistem listrik harus mengikuti standar
keandalan yang mengharuskan dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga
kemungkinan harus memutuskan sambungan pelanggan terjadi tidak lebih dari satu hari
dalam sepuluh tahun dan itulah yang dimaksud dengan dengan memastikan “keandalan
sistem kelistrikan.”Keandalan (Reliability) adalah probabilitas suatu komponen atau sistem
untuk melakukan fungsi yang ditentukan dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi
yang dirancang untuk beroperasi. Sistem daya tegangan tinggi saling berhubungan erat dan
berfungsi sebagai satu “organisme”, meskipun berbagai utilitas dan entitas memiliki berbagai
bagian. Jika satu saluran transmisi tidak digunakan, daya mengalir pada saluran lainnya
untuk mencapai gardu induk. Dengan adanya infrastruktur transmisi yang kuat
memungkinkan listrik untuk bergerak lebih efisien dan memberikan akses yang lebih besar

10
ke daya berbiaya rendah di seluruh jaringan. Selain itu, listrik dari pembangkit listrik di
kawasan itu “dikumpulkan” dalam sistem transmisi, dan setiap sistem distribusi mengambil
dari kumpulan ini — memastikan pengiriman listrik yang berkelanjutan kepada semua
konsumen ketika stasiun pembangkit mati. Untuk memenuhi kebutuhan listrik kawasan
secara memadai, sumber daya menawarkan berbagai kemampuan dalam berbagai kondisi.

Agar dapat diandalkan dalam jangka pendek, sistem listrik harus memiliki cukup pembangkit
yang menghasilkan listrik, cadangan, dan pembangkit yang menyediakan layanan untuk
menjaga voltase dan frekuensi sistem seimbang. Agar dapat diandalkan dalam jangka
panjang, sumber daya ini dan saluran transmisi yang membentuk sistem listrik harus
beradaptasi untuk mengimbangi permintaan konsumen yang terus berubah akan energi
listrik, pabrik yang pensiun, dan penambahan sumber daya dan teknologi baru.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sistem informasi kesehatan adalah sejumlah komponen dan prosedur yang


terorganisir dengan tujuan untuk menghasilkan informasi untuk meningkatkan
keputusan manajemen pelayanan kesehatan pada setiap tingkat sistem kesehatan.
Bacaan ini sangat berguna dan bermanfaat bagi paramedis, dokter, pengelola rumah
sakit, mahasiswa dan semua yang termasuk dalam tenaga kesehatan sehingga dapat
menciptakan suatu pelayanan kesehatan yang prima. Oleh karena itu dalam
merancang kembali sistem informasi kesehatan dibutuhkan penekanan dan
pengaturan yang sistematis di setiap komponen proses informasi maupun dalam
manajemen sistem informasi tersebut.
sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan
yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan
disemua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya

11
data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat
disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana
dengan baik.
3.2. Saran

Demikianlah makalah ini mohon maaf bila mana ada kekurangan dalam
penulisan dan kata-kata, semoga makalah ini bermanfaat untuk dosen dan teman-
teman. Kurang lebih nya mohon dimaafkan bila masih ada kekurangan dalam
pembuatan makalah yang kami buat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Efi Sofiah1, Yosep Septiana. 2017, SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN FEASIBILITY


STUDY UNTUK MENILAI KELAYAKAN SEBUAH BISNIS.
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1.

Hendri Nurvianto Saputra, Jamroni. 2017, ANALISIS KEAMANAN DATA SISTEM


INFORMASI DI PUSKESMASPLERET BANTUL Yogyakarta. Volume 12. No. 2
Juli.

Windhu Putra, 2012. EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PELAYANAN RUMAH


SAKIT SETELAH PEMEKARAN WILAYAH. JEJAK Journal of Economics and
Policy 5 (2) (2012): 127-229. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jejak

12

Anda mungkin juga menyukai