Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NI KOMANG SITA DEWI

NPM : 202032121304
KELAS : C5 MANAJEMEN

1. Pancasila disebut sebagai Ideologi Negara yang berarti bahwa ideologi Pancasila
merupakan paduan gagasan dasar mengenai hidup dan kehidupan bangsa Indonesia
dalam bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat. Pancasila sebagai ideologi Negara
merupakan nilai yang terkandung atau terdapat dalam pancasila yang dijadikan cita-cita
untuk penyelenggaraan negara. Pancasila bukanlah ideologi yang tertutup bagi ide baru
dan realistis. Pancasila mengakui adanya pergeseran dan perubahan nilai sebagai
pertanda adanya dinamika masyarakat untuk mencapai kemajuan.

2. Secara Struktural Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki 3 (tiga) dimensi yaitu :

1. Dimensi Idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila


bersifat sistematis, nasional, dan menyeluruh, dimana hal ini terkandung dalam
hakikat nilai-nilai Pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan
dan keadilan sosial. Nilai-nilai Pancasila yang hakikatnya bersumber pada filsafat
nilai filosofis.
2. Dimensi Normatif, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu
dijabarkan norma, sebagimana terkandung dalam norma kenegaraan. Dalam hal
ini Pancasila terkandung dalam Pembukaan UUD 45 yang merupakan norma
tertib hukum tertinggi dalam ketatanegaraan Indonesia (Staatstumdamentalnorm).
Pancasila sebagai ideologi yang dijabarkan ke dalam langkah yang operasional
perlu memilki norma yang jelas.
3. Dimensi Realistis, yaitu sebagi ideologi yang harus mampu mencerminkan realita
hidup dan berkembang dalam masyarakat, dan dijabarkan dalam kehidupan
masyarakat secara konkrit baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
penyelenggaraan negara.

3. Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber Etika Politik, bahwa Pancasila adalah pedoman
hidup bersama kita, yang mengatur bagaimana kita bersikap dan bertindak antar satu
dengan lain, yang disertai hak dan kewajibannya. Dengan kata lain Pancasila adalah
moral identity kita. Baik sebagai warga dunia, sebagai warga negara, dan sebagai anggota
masyarakat. Kita dikenali karena kita memiliki Pancasila dalam diri kita sebagai
pedoman hidup bersama. Etika politik adalah tata tertib, aturan, “sopan santun” politik.
Dengan demikian agar etika politik dapat diterima oleh masyarakat Indonesia haruslah
sesuai dengan sila-sila yang tercantum pada Pancasila atau sesuai dengan “way of live”
masyarakat Indonesia.
Dalam sila ke 1. Ketuhanan Yang Maha Esa, maka dalam kegiatan politik, kita tidak
boleh melupakan apa yang menjadi kewajiban kita sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa.
Dalam sila ke 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, maka dalam kegiatan politik, kita
harus mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan, bersikap sopan santun sesuai adat
istiadat yang berlaku.
Dalam sila ke 3. Persatuan Indonesia, maka dalam kegiatan politik, kita harus
mengutamakan kepentingan Negara dan Masyarakat daripada kepentingan pribadi atau
golongan.
Dalam sila ke 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/Perwakilan, maka dalam kegiatan politik kita selalu berkoordinasi/
musyawarah untuk mencapai kesepakatan dan selalu bijaksana dalam bersikap dan
bertindak sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, dan
Dalam sila ke 5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, maka dalam kegiatan
politik kita harus jujur, adil dan bersifat sosial tanpa pamrih apapun, kecuali demi
kesejahteraan bersama.

Anda mungkin juga menyukai