Anda di halaman 1dari 25

KEPUTUSAN STRATEGI KORPORASI DAN

IMPLIKASINYA DALAM PEMASARAN

OLEH :

Putu Indy Widiananda Putri (1807521120)


I Made Michael Wijana (1807521200)
Dyah Jayanti Arimbawa (1807521210)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
segala karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Keputusan
Strategi Korporasi dan Implementasinya pada Pemasaran ini dengan baik.
Dalam proses pembuatan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan dan arahan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia biasa masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat, maupun isinya. Oleh sebab
itu, dengan segala kerendahan hati kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran
yang membangun dari pembaca.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Dengan ini kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Denpasar, 25 September 2020

Kelompok 1

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan ......................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.1 Lingkungan Korporasi dalam menentukan misi perusahaan .......................................... 2
2.2 Tujuan Korporasi.............................................................................................................. 4
2.3 Mencapai Keunggulan Kompetitif ................................................................................... 7
2.4 Strategi Pertumbuhan Korporasi ...................................................................................... 9
2.5 Mengalokasikan Sumber Daya Korporasi ...................................................................... 17
2.6 Sumber – Sumber Sinergi ............................................................................................. 19
BAB III.................................................................................................................................... 21
PENUTUP............................................................................................................................... 21
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis (business) tidak terlepas dari aktivitas produksi, pembelian, penjualan, maupun
pertukaran barang dan jasa yang melibatkan orang atau perusahaan. Aktivitas bisnis pada
umumnya mempunyai tujuan menghasilkan laba, serta mengumpulkan cukup dana bagi
kegiatan bisnis itu sendiri. Bisnis tidak akan berjalan dengan baik jika tidak didukung dengan
strategi bersaing yang tepat.Keunggulan bersaing penting untuk diketahui dalam penyusunan
perencanaan bisnis karena tidak lepas dari prinsip-prinsip ekonomi, yaitu bagaimana
operasional perusahaan dapat berjalan lancar dengan meminimalkan seluruh biaya yang
ditimbulkan dan memaksimalkan keuntungan.

Dalam sebuah bisnis perusahaan harus memiliki strategi untuk terus mengembangkan
produk baik itu dalam menciptakan produk baru maupun meningkatkan kualitas pelayanan
untuk memuaskan pelanggan. Dengan cara ini diharapkan perusahaan dapat meningkatkan
penjualan dan meningkatkan keuntungan atau profit.Persaingan dalam dunia bisnis pada saat
ini memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan – perusahaan agar dapat bersaing
dengan competitor. Persaingan antar perusahaan tersebut berlangsung secara bebas namun
ketat karena bermunculan perusahaan asing (foreign company) di dalam negeri. Persaingan
yang ada tersebut dapat diatasi salah satunya dengan menunjukkan kinerja perusahaan yang
baik di mata public pada umumnya dan khususnya di mata investor asingmaupun domestic.

1.2 Rumusan Masalah


• Apa ruang lingkup korporasi dalam menentukann misi perusahaan ?
• Tujuan korporasi ?
• Bagaimana mencapai keunggulan kompetitif ?
• Apa strategi pertumbuhan korporasi ?
• Bagaimana mengalokasikan suber daya korporasi ?
• Apa saja sumber-sumber sinergi ?

1
1.3 Tujuan Pembahasan

• Untuk mengetahui ruang lingkup korporasi dalam menentukann misi perusahaan


• Untuk mengetahui tujuan korporasi
• Untuk mengetahui bagaimana mencapai keunggulan kompetitif
• Untuk mengetahui apa strategi pertumbuhan korporasi
• Untuk mengetahui bagaimana mengalokasikan suber daya korporasi
• Untuk mengetahui apa saja sumber-sumber sinergi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lingkup korporasi dalam menentukann misi perusahaan.

Misi merupakan sebuah tolok ukur untuk mencapai kesuksesan dan kemajuan
perusahaan, sehingga dalam praktiknya, perusahaan memiliki dasar dalam membuat kebijakan
dan aturan untuk kepentingan perusahaan maupun karyawan.Untuk memberikan semangat
pengarahan, pernyataan misi seharusnya dengan jelas mendefinisikan ruang lingkup strategis
organisasi. Pernyataan misi seharusnya menjawab pertanyaan-pertanyaan:

a. Apakah bisnis kita?


b. Siapakah pelanggan kita?
c. Jenis-jenis nilai apa yang kita berikan kepada pelanggan?
d. Apakah sebaiknya bisnis kita di masa mendatang?

Faktor-faktor yang mempengaruhi misi korporasi

1. Nilai-nilai sosial dan prinsip etika


Nilai sosial merupakan suatu kualitas perilaku, pikiran, dan karakter yang dianggap
perusahaan baik dan benar, hasil yang diinginkan, dan layak ditiru untuk mempengaruhi misi
korporasi dan prinsip etika yaitu ajaran dalam membedakan antara salah & benar dalam
memberikan pembekalan kepada tiap-tiap pemimpin dari sebuah perusahaan pada saat
mempertimbangkan dalam mengambil keputusan strategis yang terkait dengan adanya masalah
moral yang kompleks.

2. Kompetensi dan sumber-sumber internal


Kompetensi dan sumber- sumber internal merupakan proses membuat, mengelola, dan
mengembangkan serangkaian keterampilan karyawan untuk memastikan bahwa korporasi
memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk menjalankan misi korporasi tersebut

3. Peluang dan ancaman


Peluang dan ancaman merupakan kondisi eksternal organisasi yang dapat berdampak
dan menjadi penghambat terwujudnya tujuan organisasi. Kedua elemen ini merupakan elemen
yang bersifat dinamis yaitu berubah-ubah pada setiap masanya dan akan mepengaruhi misi

3
korporasi tentunya. Misi memang perlu diubah kalau memang perubahan eksternal begitu
ekstrem untuk menuntut perusahaan mengubah misi,

Dimensi-dimensi dalam mendefinsikan misi korporasi


Beberapa dimensi yang berbeda dapat digunakan untuk mendefinsikan misi strategis
organisasi:
a. Produk atau jasa yang dihasilkan
b. Kebutuhan-kebutuhan konsumen apa yang dipuaskan
c. Fungsi-fungsi perusahaan yang harus bekerja untuk memuaskannya

Karakteristik dari Pernyataan Misi Korporasi yang Efektif

Luas Spesifik
Fungsional Transportasi jarak jauh
Berdasarkan kebutuhan Bisnis transportasi untuk produsen produk –
pelanggan produk murah
Fisik
Bisnis Transportasi Kereta api Transportasi kereta api jarak
Berdasarkan produk dan
jauh, pengangkut batu bara
teknologi yang ada

2.2 Tujuan Korporasi

Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan dan mengetahui kekurangan, kekuatan,


peluang, dan ancaman, maka langkah selanjutnya adalah menentukan arah organisasi. Hal ini dapat
tercermin dari visi dan misi organisasi tersebut. Pada organisasi publik, arah organisasi semuanya
ditujukan untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.

Hakikat Tujuan Korporasi

Secara umum, tujuan korporasi merupakan keadaan atau tujuan yang ingin dicapai oleh
organisasi di waktu yang akan datang melalui kegiatan organisasi. Untuk mencapai tujuan dalam
organisasi, pelaku (orang) dalam organisasi diharapkan untuk mendesain ataupun mengelola
organisasinya dengan matang agar organisasi dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, demi berjalan
baiknya sebuah organisasi perlu diperhatikan beberapa prinsip organisasi (Jati, 2000: 25), seperti
berikut:

4
1. Perumusan tujuan yang jelas, sebab tujuan organisasi berfungsi untuk : pedoman ke
arah mana organisasi itu akan di bawa, landasan bagi organisasi tersebut, menentukan
macam aktivitas yang akan dilakukan, menentukan program, prosedur dan beberapa
hal terkait dengan koordinasi, integrasi, simplifikasi, sinkronisasi, dan mekanisme.
2. Pembagian tugas dan pekerjaan (job description)
3. Delegasi kekuasaan yang berarti pemimpin organisasi itu dipilih secara mufakat dan
harus diikuti dengan adanya pertanggung jawaban.
4. Kesatuan perintah (one of command) dan tanggung jawab.
5. Prinsip kepemimpinan. Dalam konteks kontemporer dari prinsip ini yang paling
mengemuka ke permukaan adalah prinsip kepemimpinan yang berupa prinsip
kolektif-kolegal, yaitu prinsip kebersamaan, mau mendengarkan dan menyelaraskan
diri dengan nilai-nilai dari seluruh komponen organisasi, khususnya pada
kepengurusan organisasi.
6. Tingkat pengawasan, dengan diadakanya sebuah monitoring terhadap kinerja pelaku
organisasi atau lebih familiar dengan sebutan oposisi.

Tipe-Tipe Tujuan Korporasi

Klasifikasi tujuan dari C. Perrow dalam (Subeki, 2015: 165), bagi organisasi pada umumnya
dibedakan menjadi lima tujuan menurut “sudut pandang mereka yang berkepentingan”:

1. Tujuan kemasyarakatan (societal goals), berkenaan dengan kelas- kelas organisasi luas yang
memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
2. Tujuan keluaran (output goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk
fungsi-fungsi konsumen, misalnya barang-barang konsumen, jasa-jasa bisnis.
3. Tujuan sistem (system goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak tergantung pada
barang atau jasa yang diproduksi atau tujuan yang diambil.
4. Tujuan produk (product goals), tujuan karakteristik produk, berbagai karakteristik barang atau
jasa.
5. Tujuan turunan (derived goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaannya
dalam mencapai tujuan lain.

Bidang-Bidang Tujuan

Bidang pokok perusahaan harus menetapkan tujuan, antara lain:

1. Posisi pasar

5
2. Produktivitas
3. Sumber daya fisik dan keuangan
4. Profitabilitas
5. Inovasi
6. Prestasi dan pengembangan manajer
7. Prestasi dan sikap karyawan
8. Tanggung jawab sosial dan publik

Penetapan Tujuan

Merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai tertentu melalui berbagai kegiatan yang akan
dilaksanakan organisasi. Unsur-unsur dasar yang melatar belakangi penetapan tujuan organisasi, antara
lain:

1. Barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan berbagai manfaat, paling
sedikit sama dengan harganya.

2. Barang dan jasa dapat memuaskan kebutuhan konsumen atau langganan.


3. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan mengahasilkan barang dan jasa
dengan biaya dan kualitas bersaing.
4. Kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi dapat beroperasi dengan baik.
5. Pelayanan managemen akan memberikan public image yang menguntungkan, sehingga
mereka bersedia menanamkan modal dan menyumbangkan tenaganya untuk membantu
sukses organisasi.

Perumusan Tujuan

Konsepsi tujuan sama sama dengan proses tawar menawar atau rumusan tujuan. Perumusan tujuan
yang efektif, antara lain:

1. Melibatkan individu-individu yang bertanggung jawab terhadap pencapian tujuan.


2. Manajer puncak bertanggung jawab menurunkan tujuan – tujuan pada level bawah.
3. Tujuan harus realistik dan selaras dengan lingkungan internal dan eksternal.
4. Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang para anggota organisasi.
5. Tujuan umum dinyatakan secara sederhana, mudah dipahami dan diingat oleh para pelaksana.
6. Tujuan fungsional harus konsisten dengan tujuan umum.
7. Manajemen harus meninjau kembali tujuan yang telah ditetapkan, dan mengubah dan
memperbaiki sesuai dengan perkembangan lingkungan.

6
2.3 Mencapai Keunggulan Kompetitif

Perusahaan tidak akan pernah berhenti menghadapi permasalahan di dalam dan di luar
perusahaan. Permasalahan di dalam menyangkut aspek retrukturisasi organisasi perusahaan,
akuisisi, dan merger serta aliansi strategik. Dalam aspek yang lebih operasional menyangkut
manajemen finansial, produksi, pemasaran, manajemen administrasi dan manajemen
sumberdaya manusia. Sementara itu masalah eksternal ditandai oleh aktifitas ekonomi pasar
sedemikian dinamisnya seperti tuntutan pelanggan terhadap mutu dan keamanan produk,
fluktuasi harga input dan output, ekspansi pasar perusahaan lain, teknologi dan pesaing.Dalam
upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan
bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal itu. Salah satu pendekatannya adalah
bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada.

Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi


pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan.
Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih
keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.

➢ Sudut Pandang Nilai Pelanggan.


Keunggulan kompetitif akan terjadi apabila terdapat pandangan pelanggan bahwa
mereka memperoleh nilai tertentu dari transaksi ekonomi dengan perusahaan tersebut.
Untuk itu syaratnya adalah semua karyawan perusahaan harus fokus pada kebutuhan dan
harapan pelanggan. Hal demikian baru terwujud ketika pelanggan dilibatkan dalam
merancang proses memproduksi barang dan atau jasa serta didorong membantu
perusahaan merancang sistem Manajemen SDM yang akan mempercepat pengiriman
barang dan jasa yang diinginkan pelanggan.

➢ Sudut Keunikan.
Keunikan dicirikan oleh barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan tidak dapat
mudah ditiru oleh pesaing. Misalnya Anda membuka rumah makan dengan menyajikan
sop dan sate kambing serta sayur asem. Tidak berlangsung lama ada pesaing membuka
rumah makan di sebelah rumah makan Anda. Jenis sajiannya semua sama termasuk rasa
dan harga dengan yang Anda sajikan. Dapat terjadi Anda akan kehilangan keuntungan
karena sebagian pelanggan pindah ke rumah makan baru itu kecuali kalau Anda mampu
menciptakan sesuatu yang unik yang sulit ditiru pesaing Anda. Apa saja keunikan itu?

7
Ciri-ciri Keunikan

a. Kemampuan finansial dan ekonomis.


Ciri keunikan ini ditunjukan oleh adanya kemudahan perusahaan untuk memperoleh
sumber finansial dengan relatif cepat dengan bunga yang relatif lebih rendah dari pada
bunga pasar. Selain itu dapat berupa kemampuan perusahaan menekan harga produk yang
lebih murah ketimbangan harga produk yang sama dari perusahaan lain.

b. Kemampuan menciptakan produk strategik.


Bentuk jenis keunikan ini berupa kelebihan ciri-ciri produk Anda dibanding produk
yang sama dari perusahaan lain. Antara lain dapat dilihat dari aspek rasa, ukuran,
penampilan dan keamanan produk serta suasana lingkungan bisnis Anda. Kembali ke contoh
terdahulu, misalnya Anda menyajikan sate dengan ukuran daging yang lebih besar, bumbu
yang lebih bervariasi, minuman tradisional, kematangan yang merata, ada musik khas, ada
tempat bermain untuk anak-anak, oleh-oleh buat anak-anak tanpa harus mengurangi
keuntungan bisnis Anda dsb.

c. Kemampuan teknologi dan proses.


Perusahaan harus memiliki ciri berbeda dalam membuat dan menyajikan produk ke
para pelanggan dibanding perusahaan lain.Hal ini dicirikan oleh alat yang digunakan apakah
alat tua ataukah yang modern dan sudah sangat dikenal kehandalannya di kalangan luas
pelanggan. Biasanya pelanggan sudah mempunyai pilihan favorit tentang alat-alat dan
proses tertentu yang digemarinya. Contoh lain adalah penggunaan alat-alat canggih seperti
sistem komputer dan fasilitas pabrik pengolahan produksi modern .

d. Kemampuan keorganisasian.
Keunikan disini dicirikan oleh kelebihan perusahaan dalam pengelolaan sistem
keorganisasian yang sepadan dengan kebutuhan pelanggan. Perusahaan termasuk
karyawannya perlu memiliki daya tanggap, sensitif dan adapatasi yang tinggi dalam
mengikuti perubahan-perubahan karakter pelanggan, teknologi, keadaan pasokan,
peraturan, dan kondisi ekonomi. Dengan demikian para pelanggan akan senang hati untuk
selalu loyal kepada perusahaan.

8
2.4 Strategi Pertumbuhan Korporasi
Pada kategori strategi pertumbuhan/ekspansi (growth/expansion strategy) ini
dijalankan perusahaan dalam rangka mengejar pertumbuhan korporat, yang dapat berupa
kenaikan penjualan, profit, ekspansi usaha, dan lain-lain yang akan berdampak pada
pengembangan/pertumbuhan perusahaan. Berikut beberapa strategi yang termasuk pada
kategori strategi pertumbuhan.

2.4.1 Strategi Intensif (Intensive Stategy)


Disebut strategi intensif karena dilakukan dengan mengerahkan berbagai usaha yang
intensif dengan syarat perusahaan dapat memperbaiki posisi kompetitif nya dengan produk
yang ada saat ini. Strategi intensif dibagi menjadi 3, yaitu:

a. Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration Strategy)


Strategi ini dijalankan untuk meningkatkan market share dari produk yang ada saat ini
pada pasar yang ada saat ini melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi
penetrasi pasar paling sering digunakan dan dikombinasikan dengan strategi lain. Cara
melaksanakan strategi penetrasi pasar dengan menggencarkan unsure bauran pemasaran
promosi dan harga, yaitu melalui antara lain menaikkan jumlah tenaga penjualan,
meningkatkan anggaran iklan, menawarkan secara gencar berbagai item promosi penjualan,
atau bahkan meningkatkan aktivitas publisitas.

Efektifitas strategi penetrasi pasar tergantung pada beberapa factor, antara lain:

• Pasar belum jenuh


• Tingkat pemakaian pelanggan saat ini dapat ditingkatkan secara signifikan
• Market share pesaing turun, tetapi penjualan industri naik
• Kenaikan skala ekonomi berdampak pada keunggulan kompetitif
• Ada korelasi positif signifikan antara kenaikan penjualan dengan kenaikan biaya
pemasaran

Contoh :

• HM sampoerna melakukan aktivitas pemasarran dan promosi yg intensif dan besar-


besaran untuk produk rokok merk A-Mild.
• Coca Cola menerapkan strategi penetrasi pasar untuk meningkatkan pangsa pasar
dengan melakukan upaya pemasaran yg lbh besar. Untuk mendukung strategi tersebut
9
cocacola berusaha menciptakan suatu trend an membuat iklan yg unik dan kreatif.
Sebagai contoh nyatany, coca cola meluncurkan iklan “ Coca-Cola brrrrrrr…” dilihat
dri iklan ini, coca cola ingin menciptakan suatu image bahwa dgn minum coca cola bisa
membuat konsumen menjadi lebih bersemangat.

b. Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy)


Memperkenalkan produk yang ada saat ini pada pasar baru (new market). Strategi
Pengembangan pasar ke New market ini dijalankan dengan memperluas area geografi baru,
menambah segmen baru, mengubah dari bukan pemakai menjadi pemakai, menarik
pelanggannya pesaing.

Beberapa pedoman yang akan membuat strategi pengembangan pasar efektif :


• Saluran distribusi baru lebih andal, murah, berkualitas bagus
• Perusahaan sukses, apapun yang dilakukan
• Pasar belum jenuh
• Ada kelebihan kapasitas produksi
• Industri dasar menjadi global secara cepat

Contoh:

• PT.Carrefour Indonesia membuka berbagai gerai ritel barunya di berbagai kota besar
di Indonesia. Saat ini Carrefour telah memiliki 30 toko di Indonesia.
• PT . Garuda Indonesia membuka berbagai rute penerbangan baru baik domestic
maupun mancanegara, antara lain rute Jakarta-tanjung karang, Jakarta –malang , dll

c. Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy)


Merupakan strategi yang dijalankan untuk menaikkan penjualan dengan memperbaiki
atau memodifikasi produk yang ada saat ini. Menjalankan strategi ini berarti melibatkan
pengeluaran biaya penelitian dan pengembangan yang besar.

Pedoman yang harus dijalankan agar strategi pengembangan produk efektif adalah:
• Produk berada pada tahap kedewasaan dari daur hidup produk
• Industri dicirikan oleh pengembangan teknologi yang cepat
• Pesaing menawarkan kualitas produk yang lebih baik pada harga yang bersaing

10
• Persaingan yang tajam dalam industri yang sedang tumbuh pesat
• Kemampuan yang kuat dibidang penelitian dan pengembangan

Contoh:
• PT unilever Indonesia mengembangkan produk pepsodent dengan beberapa varian,
• PT .TELKOM telah melakukan pengembangan pelayanan, dari jasa PSTN menuju
hingga jasa narrowband ISDN dan Intelligent Networks.

2.4.2 Strategi Integrasi (Integration Strategy)


Strategi integrasi berarti menyatukan beberapa rentang bisnis mulai dari hulu, jaringan
pemasok hingga hilir, jaringan distributor serta secara horizontal kearah pesaing. Strategi
integrasi ada 3 bentuk yaitu: strategi integrasi ke depan ; strategi integrasi ke belakang; strategi
integrasi horizontal. Seringkali secara keseluruhan strategi ini disebut sebagai strategi integrasi
vertical yang dijalankan untuk memperoleh kendali atas distributor, pemasok, dan pesaing.

a. Strategi Integrasi Ke Depan (Forward Integration Strategy)


Strategi integrasi ke depan adalah strategi yang dijalankan dengan meraih kendali atas
jalur distribusi, mulai dari distributor hingga retailer. Wujud dari kendali atas jalur distribusi
adalah mendirikan sendiri jalur distribusi, memperoleh kepemilikan atas jalur distribusi, atau
memperoleh kendali. Semakin meningkatnya jumlah manufaktur, atau dalam hal ini pemasok
menyebabkan semakin meningkatnya penggunaan strategi integrasi ke depan oleh manufaktur.
E-commerce, franchise, factory outlet adalah bentuk pengembangan strategi integrasi ke depan
yang sedang tren saat ini.

Beberapa pedoman yang mempengaruhi efektifitas strategi integrasi ke depan antara lain:
• Distributor saat ini berbiaya mahal atau tidak andal
• Ketersediaan distributor yang berkualitas terbatas
• Perusahaan berada dalam industri yang tumbuh pesat
• Perusahaan memiliki modal dan sumber daya manusia yang mampu mengelola usaha
baru dibidang distribusi
• Distributor saat ini menikmati profit margin yang terlampau tinggi

11
Contoh :
• Perusahaan PT.Kimia farma membangun jaringan apotiknya sendiri yaitu Apotik
Kimia farma,
• PT .Astra internasional menguasau saluran distribusi sampai hilirnya dengan
mempunyai outlet shop and drive yg memberikan pelayanan service dan menjual suku
cadang.

b. Strategi Integrasi Ke Belakang (Backward Integration Strategy)


Strategi integrasi ke belakang digunakan dengan memperoleh kepemilikan atau
meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok. Baik manufaktur maupun retailer
membutuhkan bahan baku dari pemasok.

Berkut pedoman yang diikuti agar strategi integrasi ke belakang efektif:


• Jika perusahaan perlu memperoleh sumber daya yang dibutuhkan secara cepat
• Pemasok saat ini mahal dan tidak andal
• Jumlah pemasok terbatas, tetapi jumlah pesaing banyak
• Pertumbuhan tinggi di sector industry
• Perusahaan memiliki modal dan SDM untuk mengelola bisnis baru
• Pentingnya stabilitas harga pasokan
• Pemasok yang ada menikmati profit margin yang tinggi

Contoh :
• Kelompok Kompas Gramedia memiliki bnyk anak perusahaan media termasuk
penerbitan,
• Pt . Gudang Garam Internasional memiliki pabrik kertas rokok di afrika selain juga
memiliki pabrik kertas rokok di Kediri dgn nama PT Surya Zig Zag.

c. Strategi Integrasi Horisontal (Horizontal Integration Strategy)


Strategi integrasi horisontah mengarah pada strategi yang memperoleh kepemilikan
atau meningkatkan kendali atas perusahaan pesaing. Merupakan strategi yang paling tren
digunakan secara signifikan dalam strategi pertumbuhan. Merger, akuisisi, pengambilalihan
diantara para pesaing memungkinkan semakin meningkatnya skala ekonomis dan transfer
sumber daya dan kompetensi.

12
Pedoman yang harus diikuti agar strategi integrasi horizontal efektif:

• Perusahaan punya posisi monopolistic tanpa ada tentangan dari pemerintah


• Berkompetisi dalam industri yang sedang tumbuh
• Menaikkan skala ekonomi merupakan keunggulan kompetitif
• Kebimbangan yang terkait dengan kurangnya keahlian manajerial atau kebutuhan
sumber daya tertentu
• Memiliki modal dan SDM yang berbakat yang dibutuhkan untuk mengelola ekspansi
bisnis

Contoh:
• PT.indofood Sukses Makmur yg pertama kali popular dgn merek dagang indomie
membeli merk supermi.
• PT Coca Cola Bottling Indonesia mengakusisi airminung merk lokak Ades.

2.4.3 Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy)


Sebenarnya ini adalah tipe strategi yang kurang begitu popular karena sulitnya memanage
aktivitas bisnis yang berbeda. Ada 3 bentuk strategi diversifikasi yakni: strategi diversifikasi
konsentris; horizontal, dan konglomerasi.

a. Strategi Diversifikasi Konsentris (Concentric Diversification Strategy)


Dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada
saat ini. Keterkaitan dalam hal kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun
jaringan pemasaran yang sama.

Pedoman keberhasilan strategi diversifikasi konsentris adalah:


• Bersaing dalam industri yang tidak atau rendah pertumbuhannya
• Adanya produk baru yang terkait dengan produk yang ada saat ini dapat menaikkan
penjualan produk yang ada
• Produk baru ditawarkan pada harga yang kompetitif
• Produk yang ada saat ini berada pada tahap penurunan dalam daur hidup produk
• Memiliki tim manajemen yang kuat

13
Contoh:
• Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda motor,
• Kelompok usaha kompas gramedia masuk ke bisnis penerbitan (elexmedia
komputindo), took buku (gramedia) dan pentiaran ( radio Sonora dan TV7)

b. Strategi Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification Strategy)


Strategi diversifikasi horizontal adalah strategi menambah atau menciptakan produk
baru yang tidak terkait dengan produk saat ini kepada pelanggan saat ini. Dasarnya adalah,
bahwa perusahaan sudah sangat familiar dengan pelanggannya saat ini dan pelanggan saat ini
sangat loyal dengan merk/brand perusahaan.

Pedoman yang akan menjamin keberhasilan strategi diversifikasi horizontal adalah:


• Tambahan produk baru akan meningkatkan revenue secara signifikan
• Tingkat kompetisi yang tajam dalam industri yang tidak tumbuh, margin dan return
rendah
• Saluran distribusi yang ada saat ini dapat dimanfaatkan
• Produk baru dapat mengkompensir pola penjualan yang siklikal

Contoh:
• PT.Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal group lippo memutuskan untuk bergerak di
sector property seperti lippo karawaci, lippo cikarang.
• PT.Maspion Intonesia memiliki PT.Bank Maspion Indonesia, Maspion securities, dan
Maspion money changer.

c. Strategi Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification Strategy)


Penambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tak terkait dengan yang
ada saat ini. Ide dasar strategi ini terutama pertimbangan profit. Untuk menjamin strategi
diversifikasi konglomerasi efektif, ada beberapa pedoman yang perlu diikuti, yakni:
• Terjadi penurunan penjualan dan profit
• Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industri baru
• Tercipta sinergi financial antara perusahaan yang diakuisisi dengan yang mengakuisisi
• Pasar bagi produk saat ini sudah jenuh

14
• Ada peluang untuk membeli atau memperoleh bisnis baru yang tak terkait yang
memiliki peluang investasi yang menarik
• Jika ada tindakan antitrust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis tunggal

Contoh:

• PT.Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal group lippo memutuskan untuk bergerak di
sector property seperti lippo karawaci, lippo cikarang.
• PT.Maspion Intonesia memiliki PT.Bank Maspion Indonesia, Maspion securities, dan
Maspion money changer

2.4.4 Strategi defensive


Dalam kondisi tertentu perusahaan akan lebih memilih strategi defensive yang akan
mempertahankan posisi yang ada saat ini atau karena kondisi yang terbatas maka perusahaan
paling tidak harus survive. Berikut beberapa strategi defensive yang dapat diterapkan sesuai
dengan urutan skala prioritas mulai dari strategi yang paling awal yaitu strategi penghematan
yang jika diterapkan tidak ada hasil maka strategi berikutnya adalah divestasi jika strategi
inipun tidak menolong perbaikan kondisi perusahaan maka jalan dan strategi terakhir adalah
likuidasi.

a. Strategi Penghematan/Retrenchment
Penghematan terjadi ketika perusahaan melakukan regrouping melalui pengurangan
biaya dan asset untuk mengatasi penurunan penjualan dan profit. Strategi ini disebut juga
strategi turnaround, atau reorganisasi. Retrenchment didesain untuk memperkuat basic
kompetensi distingtif. Selama retrenchment, strategist bekerja dengan sumber daya terbatas
dan menghadapi tekanan dari pemilik, karyawan, dan media. Langkah awal dalam pelaksanaan
strategi penghematan ini adalah menonaktifkan beberapa asset yang tidak produktif, jika ini
tidak berhasil, maka menonaktifkan asset yang produktif dengan syarat perusahaan mengalami
penurunan penjualan. Wujud nyata dari strategi ini juga berupa, pemangkasan lini produk,
penutupan unit bisnis, penutupan pabrik, otomatisasi proses, pengurangan karyawan, system
pengendalian biaya yang ketat.

Pedoman yang harus dijalankan agar strategi retrenchment efektif:

15
• Gagal mencapai tujuan dan sasaran secara konsisten, tetapi perusahaan memiliki
kompetensi distingtif
• Perusahaan adalah salah satu pesaing lemah
• Inefisiensi, profitabilitas rendah, moral karyawan buruk, serta tekanan dari pemilik
untuk melakukan reorganisasi
• Manajemen stratejik gagal dilaksanakan
• Pertumbuhan yang terlampau pesat, perlu reorganisasi internal

Contoh:

• PT.Dirgantara Indonesia telah mem-PHK-kan sekitar 9.643 karyawannya

b. Strategi Divestasi/Divesture
Jika langkah penghematan tidak menolong perbaikan kondisi perusahaan maka
penjualan asset nonproduktif ataupun selanjutnya asset produktif seperti tanah, bangunan, dan
aktiva tetap lainnya perlu dilakukan untuk memperoleh dana segar. Strategi divestasi juga
sering dilakukan untuk menggali modal untuk selanjutnya digunakan mendanai akuisisi atau
investasi. Strategi divestasi dapat juga menjadi bagian dari keseluruhan strategi penghematan
untuk memangkas bisnis yang tidak profitable, yang membebani dan memerlukan modal
cukup banyak, dan yang tidak sejalan dengan misi dan aktivitas perusahaan.

Pedoman yang harus diikuti agar strategi divestasi berjalan efektif adalah:
• Penghematan gagal dilakukan untuk memperbaiki keadaan
• Divisi perlu sumber daya lebih dari yang ada
• Divisi bertanggungjawab atas keseluruhan performans perusahaan yang buruk
• Divisi tidak sejalan dengan organisasi
• Banyak dana kas yang dibutuhkan dan tidak dapat digali dari sumber lain

Contoh:
• PT Bank Niaga Tbk. Melepas seluruh kepemilikan saham (divestasi) di PT Bank
Sumitomo Mitsui Indonesia yg berkedudukan di Jakarta.

16
c. Strategi Likuidasi
Menjual seluruh asset perusahaan yang bernilai tangible merupakan strategi likuidasi.
Strategi likuidasi diakui sebagai suatu kekalahan dan memiliki konsekuensi secara emosional.
Akan tetapi, lebih baik berhenti operasi daripada terus menerus kehilangan sejumlah uang.
Sebelumnya perusahaan menyatakan diri bangkrut baru setelah itu, dijual asset-aset tangible
yang masih bernilai untuk memenuhi kewajiban terutama kepada kreditor.

Pedoman yang harus diikuti agar strategi likuidasi efektif adalah:

• Ketika strategi penghematan dan divestasi tidak berhasil


• Hanya alternative bangkrut, likuidasi adalah satu-satunya cara untuk memperoleh dana
kas atas asset perusahaan. Perusahaan pertama harus menyatakan diri bangkrut dan
kemudian melikuidasi divisi untuk memperoleh kas
• Pemilik perusahaan dapat meminimumkan kerugian dengan cara menjual asset
perusahaan

Contoh:
• Bank IFI dilikuidasi oleh Bank Indonesia,
• PT Asahimas Flat Glass melakukan likuidasi terhadap anak perusahaanny, yakni
Glavermas Mirror Pte Ltd

2.5 Mengalokasikan suber daya korporasi


Alokasi sumber daya (resource allocation) adalah aktivitas sentral dalam manajemen
yang memungkinkan eksekusi terhadap strategi. Dalam organisasi yang tidak memakai
pendekatan manajemen strategis dalam pengambilan keputusan, alokasi sumber daya
terkadang didasarkan pada faktor personal maupun politik. Manajemen strategis
memungkinkan sumber daya bisa dialokasikan berdasarkan prioritas yang dibuat dalam tujuan
tahunan. Dibawah tingkat korporasi, biasanya terjadi ketiadaan pemikiran yang sistematis
mengenai alokasi sumber daya dan strategi perusahaan.

Nilai sebenarnya dari program alokasi sumber daya terbentang dalam pencapaian
tujuan organisasi. Alokasi sumber daya yang efektif tidak menjamin implementasi strategi
yang sukses karena program, personel, control, dan komitmen harus terserap dalam sumber
daya yang disediakan.

17
Alokasi sumber daya dilakukan setelah keseluruhan strategi maupun program rinci
dilaksanakan. Proses ini dilaksanakan ditingkat korporasi agar pengendalian sumber daya
dapat dilaksanakan secara terpusat yang disesuaikan dengan kemampuan korporasi, dengan
mempertimbangkan sinergi di anatara perusahaaan dibawahnya. Disamping alokasi sumber
daya, juga didefinisikan ukuran kinerja (performasi) korporasi, bisnis maupun fungsi. Proses
ini umumnya dilaksanakan dengan melibatkan pimpinan korporasi, pimpinan perusahaaan
serta bagian pengelola sumber daya, dan perencanaaan korporasi maupun perusahaan.

Anggaran di tingkat perusahaaan dilaksanakan dengan mengacu kepada alokasi sumber


daya korporasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Setiap perusahaan menyusun anggaran
tahunan berdasarkan ketersediaan sumber daya yang telah ditetapkan dari korporasi serta
menyusun aliran kas (cash flow ) yang disesuaikan jadwalnya pada setiap aktivitas. Program
atau aktivitas akan dilaksanakan dan disesuaikan jadwalnya dengan ketersediaan sumber daya
yang ditetapkan untuk perusahaan. proses ini umumnya dilaksanakan oleh bagian keuangan
dan fungsi di dalam perusahaan yang difasilitasi oleh pimpinan perusahaaan.

Berkaitan dengan alokasi sumber daya, para perancang strategi memiliki wewenang
untuk menentukan bagian-bagian tiap divisi. Permasalahan sumber daya menjadi sangat
penting karena ia mampu menunjang atau bahkan menghambat proses pelaksanaan strategi
serta pencapaian tujuan. Secara rinci, peran para perencana strategi dalam berbagai tingkatan
atau pihak lain yang terlibat, utamanya dalam pemanfaatan sumber daya, digambarkan dalam
bagan berikut :

Perencana Strategi Alokasi dan Pengorganisasian Sumber Daya

Memutuskan alokasi dan pengelolaan sumber


Para Manajer Puncak
daya

Memutuskan yang terbaik bagi setiap unit usaha


Para Manajer Unit Usaha
yang mampu.

Perencanaan Strategi Memberikan saran berkaitan dengan alokasi dan


Perusahaan pengelolaan sumber daya.

18
Memberikan pertimbangan dan persetujuan
Dewan Komisaris
untuk hal yang berdimensi strategis.

Perusahaan Jasa Konsultan Memberikan konsultasi mengenai bagaimana


Manajemen alokasi sumber daya harus dilakukan.

Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa keputusan alokasi sumber daya harus terkait
dengan tujuan perusahaan serta strategi untuk mencapainya. Dengan kata lain, alokasi sumber
daya tidak boleh bertentangan atau menghambat pencapaian tujuan perusahaan.

2.6 Sumber – sumber sinergi


Salah satu tujuan yang harus dicapai dalam implementasi strategi adalah memperoleh
sinergi di antara berbagai fungsi dan unit bisnis yang ada. Igor Ansoff (1993) menyatakan
bahwa ada empat jenis sinergi yang seringkali mempengaruhi keberhasilan implementasi
strategi, yaitu:

• Sinergi Pemasaran
Sinergi ini dapat tercipta melalui kerjasama antara distribusi, wiraniaga, dan
atau gudang penyimpanan. Misalnya, sinergi melalui periklanan dan promosi bersama
dapat memeberikan keuntungan yang berlipat ganda yang diperolah dengan biaya yang
relative lebih kecil.

• Sinergi Operasional
Sinergi ini dapat diperoleh melalui penggunaan tenaga kerja dan fasilitas
bersama atau melalui pembelian kebutuhan operasional bersama dalam jumlah besar.
Dalam hal ini berarti ada pembagian biaya overhead bersama

• Sinergi Investasi
Sinergi investasi dapat tercipta melalui penggunaan fasilitas produksi dalam
pabrik secara bersama, pembelian persediaan bahan baku secara bersama, penggunaan
peralatan dan mesin-mesin pengolah secara bersama, dan sebagainya.

19
• Sinergi Manajemen
Sinergi manajemen diperoleh melalui pelaksanaan Manajemen yang kompeten
untuk menambah unit bisnis baru atau produk baru sehingga dapat untuk meningkatkan
kinerja..

Sinergi-sinergi tersebut tidak diperoleh begitu saja. Untuk mencapainya, perusahaan


tidak hanya harus mendorong berkembangnya budaya yang mendukung, tetapi juga harus
mengembangkan implementasi progam reorganisasi dan memadukan keseluruhan operasi
perusahaan yang ada.

Sebagai contoh, ketika perusahaan tembakau Phillip Morris megakuisisi General Foods
pada tahun 1985 dan Kraft Foods pada tahun 1988, manajemen puncak berharap bahwa unit
usaha makanan tersebut akan mendukung pertumbuhan Phillip Morris dimasa yang akan
datang. Akan tetapi, Phillip Morris gagal mengembangkan sinergi operasional dan pemasaran
yang diperlukan untuk berkembang. Ini karena Phillip Morris telah menaikkan harga semua
kategori makanan yang pada jangka pendek menimbulkan akibat yang tidak menguntungkan.
Divisi baru Kraft-General Foods mulai kehilangan pangsa pasar yang cukup besar pada jenis-
jenis produk penting tertentu seperti keju, daging olahan, dan makanan beku. Menyadari
kesalahan yang yelah dibuat, Phillip Morris menurunkan semua harga dan macu periklanan.
Phillip Morris kemudian berusaha mencapai skala ekonomis dengan menggabungkan beberapa
aktivitas dari kedua unit makanan tersebut. Dengan mengkonsolidasi pembelian persediaan dan
penggunaan pemasok yang lebih sedikit, Phillip Morris dapat mengurangi biaya 15 sampai 20
persen. Phillip Morris juga mengkosolidasi penggunaan media periklanan dan menekankan
promosi bersama. Perusahaan juga mengembangkan sebuah sistem yang dapat mengatur
penggunaan waktu tayang di TV oleh berbagai merek miliknya, yang memungkinkan suatu
merek dapat menggunakan waktu tayang di TV yang tidak digunakan oleh merek lainnya.
Phillip Morris juga membina pertukaran teknikteknik pemasaran diantara kedua unit bisnis
makanannya.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi
melalui misi (Mulyadi, 2001:56). Sedangkan menurut Stephanie K. Marrus, seperti yang
dikutip Sukristono (1995:78), strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana
para pemimpin puncak yang terfokus pada tujuan jangka panjang perusahaan, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai.
Strategi Korporasi, strategi ini berusaha mengeksploitasi kompetensi khusus perusahaannya
dengan mengadopsi pendekatan portofolio terhadap manajemen bisnisnya dan
mengembangkan rencana jangka panjang, umumnya untuk periode tiga sampai lima tahun.
Strategi apa saja yang di pakai dalam sebuah perusahaan itu bisa disesuaikan dan dikondisikan
dengan keadaan, karena setiap stategi bersaing tentunya memiliki keunggulan dan
kelemahannya tersendiri.

21
DAFTAR PUSTAKA

• Craven,David W, and Nigel F.Piercy.2006 Strategic Marketing.Eight


Editio.McGraw-Hill Internasional edition
• I Gusti Ayu Ketut Giantari,Ni Nyoman Kerti yasa,2019,Manajemen Pemasaran
Stratejik
• https://www.artonang.com/2015/12/ciri-tujuan-dan-fungsi-
perusahaan.html?m=1
• https://cerdasco.com/alokasi-sumber-daya/
• http://dedektoruz.blogspot.com/2015/05/implementasi-strategi.html?m=1

22

Anda mungkin juga menyukai