Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS VIDEO

PEMERIKSAAN LEOPOLD DAN DJJ (DENYUT JANTUNG JANIN)


Nama : Novita Rahmawati
NIM : 1803068
Link Youtube : https://youtu.be/D75objjRYBM
1. Jawaban
No Analisis keterampilan
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1 Persiapan dan Alat-alat Video : di dalam video persiapan alat masih kurang.
SOP : sesuai SOP alat yang dipersiapkan ada
stetoskop laennec, jam tangan, metlin/pita pengukur,
hanscoon, sabun cuci tangan dan yang kurang di
dalam video adalah buku dan bolpen untuk
dokumentasi.
2 Langkah-langkah - PEMERIKSAAN LEUPOLD
keterampilan/prosedur 1. Fase Orientasi
Video : di dalam video tahap orientasi seperti
perawat melakukan salam, memperkenalkan
diri, mengecek identitas pasien, menjelaskan
tujuan dan prosedur selama tindakan, serta
menanyakan kesiapan pasien sudah ada semua.
Akan tetapi pada saat menjelaskan prosedur
tindakan perawat kurang lengkap dalam
menjelaskannya.
SOP : seharusnya pada saat menjelaskan
prosedur pemeriksaan, perwat menjelaskan
proses pemeriksaan yang akan dilakukan.
Missal “prosedur pemeriksaan yang saya
lakukan pertama, nanti ibu tidur terlentang dan
saya akan melakukan palpasi atau penekanan-
penekanan pada beberapa bagian perut ibu.”
2. Fase Kerja
Video : di dalam video menjaga privasi,
mencuci tangan, memakai sarung tangan dan
mengatur posisi ibu agar nyaman sudah
dilakukan oleh perawat. Akan tetapi pada saat
perawat mengatur posisi dengan kaki ibu
sedikit ditekuk/fleksi ada yang kurang.
- Pada pemeriksaan leopold1
Perawat tidak melakukan inspeksi terlebih
dahulu dan tidak langsung menyampaikan hasil
pengukuran
- Pada pemeriksaan leopold 2, dan 3 sudah
sesuai dengan SOP, tetapi setelah
pemeriksaan perawat tidak menyampaikan
hasilnya.
- Pada pemeriksaan leopold 4
Dalam video pada saat perawat melakukan
pemeriksaan, perawat membelakangi pasien,
perawat tidak ijin/memberi tahu terlebih
dahulu kepada pasien.
- Setelah selesai melakukan tindakan
pemeriksaan perawat tidak melakukan cuci
tangan.
SOP : seharusnya pada saat mengatur posisi
ibu, perawat memasang slimut dan membuka
pakaian bawah pasien atau perut dan juga
menjelaskan/menganjurkan ibu untuk lebih
rileks selama prosedur pemeriksaan
berlangsung.
- Pada pemeriksaan leopold 1
Sebelum dilakukan pengukuran TFU,
seharusnya perawat melakukan priksa pandang
dahulu/inspeksi, apakah perut ibu berat ke
sebelah kanan atau kiri baru setelah itu perawat
menengahkan uterus dengan kedua telapak
tangan dari sisi perut ibu secara bilateral agar
tidak mengurangi hasil pengukuran TFU.
Seharusnya setelah pemeriksaan perawat
menyampaikan interpretasi hasil pengukuran.
Misalnya “hasil pengukuran tinggi fundus
uterus ibu sekian…dan sesuai dengan umur
kehamilan ibu”
- Pada pemeriksaan leopold 2
Seharusnya setelah pemeriksaan perawat
menyampaikan interpretasi hasil pengukuran
letak dari punggung janin apakah sebelah kiri
atau kanan. Misalnya “hasil dari pemeriksaan
teraba datar, keras, dan seperti papan berarti
punggung janin jika apabila teraba bagian-
bagian kecil berarti ekstermitas janin”
- Pada pemeriksaan leopold 3
Seharusnya setelah pemeriksaan perawat
menyampaikan interpretasi hasil pemeriksaan
bagian apakah yang berada dibawah perut ibu
dan apakah janin sudah masuk pintu atas
panggul atau belum. Misalnya “hasil dari
pemeriksaan teraba bulat, keras, melenting
berarti kepala janin dan apabila masih bisa
digoyangkan, maka kepala janin belum masuk
Pintu atas panggul”.
- Pada pemeriksaan leopold 4
Seharusnya pada saat pemeriksaan perawat
memberi tahu awalan proses, misalnya dengan
berkata “ibu mohon maaf untuk pemeriksaan
leupold 4 saya membelakangi ibu.”
- Seharusnya setelah selesai melakukan
tindakan pemeriksaan perawat melakukan cuci
tangan 6 langkah.
3. Fase Terminasi
Video : di dalam video tahap melakukan
evaluasi, meyampaikan rencana tindak lanjut
dan berpamitan sudah dilakukan oleh perawat
dan sesuai SOP.

- PEMERIKSAAN DJJ
1. Fase Orientasi
Video : pada saat menjelaskan tujuan, perawat
tidak menjelaskan tujuan dari pemeriksaan DJJ
tetapi hanya menjelaskan tujuan dari
pemeriksaan leupold saja.
SOP : seharusnya perawat menjelaskan tujuan
dari pemeriksaan DJJ, misalnya “ibu saya akan
melakukan pemeriksaan DJJ/denyut jantung
janin. Tujuannya untuk mengetahui jumlah
denyut jantung janin selama satu menit
sehingga kesehatan bayi ibu dapat dipantau.”
2. Fase Kerja
Video : di dalam video pada pemeriksaan DJJ
sudah benar/sesuai SOP. Tetapi setelah
pemeriksaan selesai perawat tidak melakukan
cuci tangan.
SOP : Seharusnya setelah selesai melakukan
tindakan pemeriksaan perawat melakukan cuci
tangan 6 langkah.
3. Fase Terminasi
Video : di dalam video tahap melakukan
evaluasi, meyampaikan rencana tindak lanjut
dan berpamitan sudah dilakukan oleh perawat
dan sesuai SOP.
3 Patient safety Video : ketenangan sudah bagus, keamanan sudah
(ketenangan, diperhatikan, dan komunikasi pasien dan perawat
komunikasi dan masih kurang.
keamanan pasien dan SOP : seharusnya komunikasi pasien perawat lebih
perawat) terapeutik dan perawat seharusnya menjelaskan
posisi bayi setelah dilakukan tahap-tahap
pemeriksaan.
4 Dokumentasi Video : di dalam video belum ada
pendokumentasian setelah tindakan pemeriksaan.
SOP : seharusnya perawat harus mencatat hasil dari
pemeriksaan yang dilakukan.
ANALISIS VIDEO
PERAWATAN PAYUDARA
Nama : Novita Rahmawati
NIM : 1803068
Link Youtube :
2. Jawaban
No Analisis keterampilan
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1 Persiapan dan Alat-alat Video :

SOP :

3 Langkah-langkah 1. Fase Orientasi


keterampilan/prosedur Video :
SOP :
2. Fase Kerja
Video :
SOP :
3. Fase Terminasi
Video :
SOP :
3 Patient safety Video :
(ketenangan,
komunikasi dan
keamanan pasien dan SOP :
perawat)
4 Dokumentasi Video :

SOP :
ANALISIS VIDEO
MEMANDIKAN BAYI DAN PERAWATAN TALI PUSAR
Nama : Novita Rahmawati
NIM : 1803068
Link Youtube : https://youtu.be/U-TJowpzxHI
3. Jawaban
No Analisis keterampilan
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1 Persiapan dan Alat-alat Video : alat yang digunakan pada saat memandikan
bayi sudah lengkap akan tetapi alat untuk perawatan
tali pusarnya masih kurang.
SOP : seharusnya pada perawatan tali pusar alat
yang digunakan ada set instrument steril : pinset
anatomis, kassa steril
· Korentang, kom kecil
· Handscoon steril
· Larutan Nacl
· Pinset cilurgis bersih
· Bengkok
4 Langkah-langkah 1. Fase Orientasi
keterampilan/prosedur Video : di dalam video perawat sudah
melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan
keluarga dan perawat juga sudah menjelaskan
tujuan serta prosedur tindakan yang akan
dilakukan.
SOP : di dalam video sudah sesuai SOP
2. Fase Kerja
- Memandikan bayi
Video : di dalam video cuci tangan, menyiapkan
peralatan, menyiapkan air dan mengecek suhu
bayi dan airnya sudah dilakukan oleh perawat.
Akan tetapi setelah membersihkan mata, telinga,
bayi perawat tidak membersihkan hidung bayi,
alat kelamin, panta dan lipatan-lipatan pada
tubuh bayi, kemudian baru basahi badan bayi
dengan menggunakan waslap tetapi di dalam
video perawat kurang benar dalam melakukan
tindakan. Dan juga pada saat
mengangkat/menggendong bayi tindakan
perawat kurang benar.
- Perawatan tali pusar
Di dalam video perawat dalam melakukan
tindakan tidak menggunakan handscoon steri
sehingga tindakan yang dilakukan kurang tepat
dan dapat menyebabkan infeksi.

SOP :
- Memandikan bayi
Seharusnya perawat setelah membersihkan mata
dan telingan kemudian :
 Membersihkan lubang hidung bayi secara
perlahan-lahan dengan cotton buds yang
terlebih dahulu dicelupkan ke dalam air
bersih. Gantilah cotton buds untuk setiap
lubang hidung. Jangan memasukkan cotton
buds terlalu dalam.
 Buka popok bayi, bersihkan alat kelamin dan
pantat bayi dengan kapas bulat yang sudah
dibasahi air.
 Bersihkan setiap lipatan tubuh bayi dengan
baby oil
 seharusnya, basahi badan dengan waslap
kemudian sabuni mulai dari urutan kepala,
telinga, leher, dada, perut, sekitar tali pusat,
lengan, ketiak, punggung, kaki dan terakhir
alat kelamin dan bokong bayi (terutama
lipatan-lipatan kaki, paha, tangan dan leher
menggunakan sabun bayi)
 setelah itu mengukur kembali suhu air dalam
bak mandi, kemudian selipkan tangan kiri ke
bawah tengkuk bayi, lalu pegang erat-erat
ketiaknya. Sanggahlah tengkuk bayi dengan
pergelangan tangan perawat, lalu pegang
tubuhnya dengan tangan kanan perawat.
 Angkat bayi dan masukkan ke dalam bak
mandi. Tangan kiri perawat menyangga
kepala dan memegangi ketiak bayi. Tubuh
bayi hanya terendam sebagian dalam air,
jangan basahi tali pusat. Gunakan tangan
kanan untuk membersihkan sabun di seluruh
tubuh bayi.
 Untuk membersihkan bagian belakang tubuh
bayi, balikkan badan bayi, sanggah badan
dengan tangan kiri perawat dan pegang erat-
erat ketiaknya. Lalu dengan tangan kanan,
bersihkanlah punggungnya.
 Setelah mandi selesai, angkat tubuh bayi dari
dalam air, lalu bungkuslah tubuhnya dengan
handuk dan keringkan tubuh bayi dengan cara
menekan-nekankan handuk bayi ke tubuhnya
(sudah ada dalam video)
- Perawatan tali pusar
 Buka balutan tali pusat dengan pinset bersih
 Pasang handscoon steril
 Bersihkan tali pusat dengan kassa dan larutan
Nacl dari arah pangkal ke ujung tapi tidak
menarik tunggul pusat
 Mengeringkan tali pusat dengan kassa steril
 Tutupi tali pusat dengan menggunakan kassa
steril yang dibentuk segi tiga, bungkus tali
pusat sesuai tekhnik, jangan terlalu kencang
 Lepas handscoon
 Taburkan bedak bayi di dada, perut dan
punggungnya agar tubuh bayi wangi dan
segar.
 Usapkan lipatan pada kemaluan bayi dengan
baby oil
 Berikan minyak telon agar bayi merasa hangat
(sudah ada dalam video)
 Pakaikan popok dan baju bayi, lalu sisir
rambut bayi kemudian bedong bayi dan
gunakan selimut untuk mencegah bayi
kedinginan (sudah ada dalam video)
 Mengembalikan bayi kepada ortu (sudah ada
dalam video)
 Rapikan alat dan cuci tangan (sudah ada
dalam video)
3. Fase Terminasi
Video : di dalam video tahap melakukan
evaluasi, meyampaikan rencana tindak lanjut dan
berpamitan sudah dilakukan oleh perawat dan
sesuai SOP.
SOP : sudah sesuai

3 Patient safety Video : ketenangan sudah bagus, komunikasi


(ketenangan, perawat dengan keluarga dan bayi sudah bagus,
komunikasi dan tetapi yang kurang adalah keamanan pada saat
keamanan pasien dan perawat menggendong bayi dan pada saat perawatan
perawat) tali pusar perawat tidak menggunakan handscoon.

SOP : seharusnya perawat lebih menjaga keamanan


dalam menggendong dan mengangkat si bayi dan
menggunakan hanscoon pada saat perawatan tali
pusar untuk mencegah terkontaminasinya bakteri.
4 Dokumentasi Video : di dalam video perawat sudah melakukan
pencatatan/ pendokumentasian hasil tindakan

SOP : sudah sesuai

ANALISIS VIDEO
PEMERIKSAAN PERAWATAN LUKA POST SC
Nama : Novita Rahmawati
NIM : 1803068
Link Youtube : https://youtu.be/mku8iny8DBM
4. Jawaban
No Analisis keterampilan
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1 Persiapan dan Alat-alat Video : di dalam video persiapan alat untuk
tindakan sudah lengkap, hanya kurang buku dan
bolpen.
SOP : seharusnya juga menyiapkan buku dan
bolpen utuk menulis hasil dari tindakan yang
dilakukan.
5 Langkah-langkah 1. Fase Orientasi
keterampilan/prosedur Video : di dalam video tahap orientasi seperti
perawat melakukan salam, memperkenalkan diri,
mengecek identitas pasien, menjelaskan tujuan
dari tindakan yang akan dilakukan, dan
menanyakan kesiapan pasien sudah ada semua.
Akan tetapi ada tahap yang kurang yaitu
menjelaskan prosedur tindakan belum ada di
video.
SOP : seharusnya setelah menjelaskan tujuan
dari tindakan, selanjutnya adalah menjelaskan
prosedur tindakan kepada pasien misalnya
“untuk prosedur tindakannya ibu nanti berbaring
senyaman mungkin kemudian saya akan
membuka baju atas ibu dan selanjutnya saya
akan mengganti perban luka jahitan pada perut
ibu”. Setelah itu baru menanyakan kesiapan/
persetujuan dari pasien.
2. Fase Kerja
Video : bidan tidak menjaga privasi pasien/tidak
menutup tirai, bidan juga kurang mendekatkan
alat kedekat pasien, pada saat membersihkan
luka menggunakan Nacl kasa yang digunakan
tidak satu kali usap dan arahnya juga masih
salah, setelah itu bidan tidak mengeringkan luka
dengan kassa kering terlebih dahulu sebelum
penggunaan salep.
SOP : kalau sesuai SOP seharusnya
 Setelah menanyakan kesiapan pasien bidan
harus menjaga privasi pasien dengan menutup
tirai, selanjutnya
 Memposisikan pasien senyaman mungkin
baru kemudian mendekatkan alat kedekat
pasien agar mudah dijangkau, kemudian cuci
tangan
 Pakai sarung tangan steril (sudah ada dalam
video)
 Melepaskan plester/balutan dengan pinset
yang sebelumnya sudah dibasahi dengan NaCl
(sudah ada dalam video)
 Mengakji luka apakah ada tanda-tanda infeksi
atau tidak seperti kemerahan dan menekan
luka apakah keluar pus atau tidak (sudah ada
dalam video)
 Seharusnya membersihkan luka dengan Nacl
menggunakan pinset dengan satu kali usap
dari arah dalam keluar. Setelah bersih
keringkan luka dengan kassa kering.
 Selanjutnya baru oleskan salep, kemudian
tutup luka dengan kassa steril, fiksasi dengan
plester, merapikan pasien, membereskan alat,
melepas sarung tangan dan terakhir cuci
tangan. (sudah ada dalam video)
3. Fase Terminasi
Video : di dalam video tahap melakukan
evaluasi, meyampaikan rencana tindak lanjut dan
berpamitan sudah dilakukan oleh perawat dan
sudah sesuai dengan SOP.
SOP : sudah sesuai
3 Patient safety Video : ketenangan, komunikasi, dan keamanan
(ketenangan, pasien perawat sudah ada dan terjaga. Yang kurang
komunikasi dan hanya bidan belum menutup tirai selama tindakan.
keamanan pasien dan
perawat) SOP : sudah sesuai
4 Dokumentasi Video : di dalam video bidan belum melakukan
pencatatan/pendokumentasian selama hasil
tindakan.
SOP : seharusnya menyiapkan buku dan bolpen
untuk mencatat hasil dari tindakan yang dilakukan.
Apakah ada infeksi atau tidak dan bentuk luka

Anda mungkin juga menyukai