Anda di halaman 1dari 10

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT ISLAM CAHAYA GIRI


NOMOR :

TENTANG
PANDUAN NYERI
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM CAHAYA GIRI
Menimbang 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu dan pelayanan di RUMAH
SAKIT ISLAM CAHAYA GIRI, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan yang bermutu tinggi;
2. Bahwa agar pelayanan di RUMAH SAKIT ISLAM CAHAYA GIRI
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Keputusan Direktur tentang
Panduan Nyeri sebagai landasan bagi penyelenggaraan seluruh
pelayanan nyeri di RUMAH SAKIT ISLAM CAHAYA GIRI
3. Bahwa untuk pelaksanaan butir 1 (satu) dan 2 (dua) tersebut di atas
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
Mengingat 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 Tahun
2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
519/Menkes/Per/III/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan
Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN
Menetapkan PANDUAN NYERI
KESATU Memberlakukan Panduan Nyeri di RUMAH SAKIT ISLAM CAHAYA
GIRI sebagaimana terlampir dalam Keputusan Direktur;
KEDUA Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam
penetapan keputusan ini maka akan diadakan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya;
KETIGA Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.
Ditetapkan di : Gresik
Pada tanggal : 24 Januari 2018
RUMAH SAKIT ISLAM CAHAYA GIRI
DIREKTUR

Dian KaniaSari,dr. M.Kes


DAFTAR ISI

BAB I DEFINISI..................................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP..................................................................................................2
BAB III TATA LAKSANA
3.1 Anamnesis...........................................................................................................3
3.2 Numeric Rating Scale..........................................................................................3
3.3 Intervensi.............................................................................................................4
BAB IV DOKUMENTASI......................................................................................................5
BAB V PENUTUP................................................................................................................6
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR :
TANGGAL : 24 Januari 2018

PANDUAN NYERI
RUMAH SAKIT ISLAM CAHAYA GIRI

BAB I
DEFINISI

1.1 Pengertian
Nyeri merupakan perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat yang hanya dapat
dirasakan oleh individu tersebut tanpa dapat dirasakan oleh orang lain, mencakup pola pikir,
aktivitas seseorang secara langsung, dan perubahan hidup seseorang. Nyeri merupakan tanda dan
gejala penting yang dapat menunjukkan telah terjadinya gangguan fisiologis.
Nyeri bersifat subyektif dimana individu mempelajari apa itu nyeri, melalui pengalaman yang
langsung berhubungan dengan luka. Peran perawat dalam penanganan nyeri untuk
mengidentifikasi, dan memberikan intervensi pereda nyeri disamping berkolaborasi dengan tenaga
profesional kesehatan lain. Maka perawat perlu memiliki pengetahuan tentang penilaian dan
intervensi nyeri untuk manajemen penanganan nyeri yang efektif dan berkualitas.
Panduan nyeri digunakan sebagai acuan dasar pengetahuan perawat dan tenaga profesional
kesehatan lainnya dalam memberikan penanganan nyeri mulai dari pengkajian terhadap nyeri
sampai dengan evaluasi terhadap pasien yang telah mendapatkan pengelolaan nyeri.

1.2 Batasan Operasional


Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau yang berpotensi untuk menimbulkan
kerusakan jaringan (IASP,1979 INTERNATIONAL ASSOCIATION FOR THE STUDY OF
PAIN).
Berdasarkan Durasi dan Lamanya, Dikategorikan menjadi 3 tipe, yaitu :
a. Nyeri akut (injuri akut, penyakit, pembedahan). Nyeri akut biasanya peristiwa baru, tiba –
tiba dan durasinya singkat. Karakteristiknya, rasa nyeri biasanya dapat diidentifikasi, rasa
nyerinya cepat berkurang/hilang.Sifatnya jelas
b. Nyeri kronik , Berlangsung lama, intensitasnya bervariasi & biasanya berlangsung lama
lebih enam bulan,
1) Non keganasan (kerusakan jaringan yang dalam masa penyembuhan) non maligna.
2) Nyeri kronik keganasan (kanker) maligna.
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelayanan nyeri meliputi :

a) Bagian Penunjang Medis


b) Unit Rawat Inap
c) Unit Rawat Jalan
d) Intensive Care Unit
e) Unit Kamar Operasi
f) Instalasi Gawat Darurat
BAB III
TATA LAKSANA

Semua pasien yang masuk di RUMAH SAKIT ISLAM CAHAYA GIRI dilakukan screening
terhadap nyeri mulai dari pasien masuk rawat jalan maupun rawat inap, screening dilakukan
dengan cara
3.1 Anamnesis
a. Riwayat penyakit
b. Pengkajian dilakukan dengan P Q R S T :
P (Provokes) : apa yang menimbulkan nyeri (aktivitas, spontan, stress, setelah makan
dll).
Q (Quality) : apakah tumpul, tajam, tertekan, dalam, permukaan dll Apakah pernah
merasakan nyeri seperti itu sebelumnya.
R (Radiation atau Relief) : apakah menyebar ( rahang, punggung, tangan dll)Apa yang
membuat lebih baik, posisi apa yang mempertambah buruk (inspirasi, pergerakan, dll).
S (Severity atau tanda dan gejala): jelaskan skala nyeri dan frekuensn. Apakah disertai
dengan gejala seperti ( mual, muntah, pusing, diaphoresis, pucat, nafas pendek, sesak,
tanda vital yang abnormal dll).
T (Time; mulai, dan lama) : kapan mulai nyeri, apakah konstan atau kadang – kadang,
berapa lama, tiba – tiba atau bertahap, frekuensi.
c. Riwayat pembedahan / penyakit dahulu
d. Riwayat psikososial (riwayat pola hidup,dan aktifitas pasien sehari-hari. Serta riwayat
psikiatri seperti depresi)
e. Obat – obatan dan alergi
f. Riwayat keluarga
g. Assesmen penyakit penyerta lainnya.

3.2 Numeric Rating Scale


a. Dapat diukur dengan menggunakan skala :
1) Skala intensitas nyeri diskriptif sederhana , menggunakan enam gambar wajah
dengan ekspresi yang berbeda, menampilkan wajah bahagia hingga wajah sedih,
skala ini dapat dipergunakan mulai anak usia 3 tahun.

2) Skala intensitas nyeri Wong Baker Faces Patient Rating Scale numerik skala numerik
digunakan untuk anak > 7 th dan dewasa.
SKALA FLACC UNTUK ANAK < 3 TAHUN
SKOR
KRITERIA NILAI
0 1 2
Face (wajah) Tidak ada Sesekali meringis Dagu gemetaran secara
ekspresi tertentu atau mengerutkan berkala atau konstan,
atau senyum kening, menarik rahang mengepal.
diri, tidak tertarik.
Legs (kaki) Posisi normal Gelisah, Khawatir, Menendang atau menarik
atau santai tegang kaki.
Activity Berbaring Menggeliat, Melengkung, kaku atau
(aktifitas) tenang, posisi mondar-mandir, menyentak.
normal, tegang.
bergerak dengan
mudah.
Cry (tangis) Tidak ada Menggerang atau Menangis secara terus-
teriakan (terjaga merintih, sesekali menerus, menjerit atau
atau tertidur). mengeluh. isak tangis, sering
mengeluh.
Consolability Puas/senang, Sesekali diyakinkan Sulit untuk dihibur atau
(bersuara) santai. dengan sentuhan, merasa nyaman.
pelukan atau diajak
berbicara, dialihkan.
TOTAL SKOR

Keterangan :
Nilai 0 : Tidak nyeri Nilai 1-3 : Nyeri ringan
Nilai 4-6 : Nyeri sedang Nilai 7-10 : Nyeri berat sekali
3.3 Intervensi
a. Nyeri Akut
1) Beri kesempatan untuk istirahat siang dengan waktu tidur yang tidak mengganggu
pada malam hari.
2) Manajemen nyeri mandiri dengan relaksasi/ distraksi/ massaging/ mandi air hangat/
posisi nyaman/ nafas dalam.
3) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik opioid/ non-opioid/ NSAIDs.
4) Monitor berkala skala nyeri, reaksi klien, pola tidur, karakteristik nyeri dan TTV.
5) Atur temperatur lingkungan sesuai kebutuhan pasien.
6) Kompres panas/dingin sesuai kebutuhan.
7) Kontrol faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan

b. Nyeri Kronis
1) Manajemen nyeri mandiri dengan relaksasi/ distraksi/ massaging/ mandi air hangat/
posisi nyaman/ nafas dalam.
2) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik opioid/ non-opioid/ NSAIDs.
3) Monitor berkala skala nyeri, reaksi klien, pola tidur, karakteristik nyeri dan TTV.
4) Atur temperatur lingkungan sesuai kebutuhan pasien.
5) Kompres panas/dingin sesuai kebutuhan.
6) Kolaborasi dengan fisioterapi untuk akupresure/ TENS.
BAB IV
DOKUMENTASI

Pendokumentasian ditulis sesuai dengan hasil anamnesis yang didapat, intervensi yang dilakukan,
dan evaluasi yang didapat. Semua pasien dilakukan pengkajian yang komprehensif tentang nyeri pada
saat asesmen awal dan asesmen ulang, dilakukan implementasi, dievaluasi dan semua hasil pengkajian,
implementasi dan evaluasi didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
BAB V
PENUTUP

Demikian Panduan Nyeri di RUMAH SAKIT ISLAM CAHAYA GIRI ini dibuat demi kelancaran
dan ketertiban proses pelayanan. Bila mana ada perkembangan dan perbaikan terhadap pedoman ini,
maka dapat dilakukan koreksi demi kemajuan pelayanan rawat jalan.

Ditetapkan di : Gresik
Pada tanggal : 24 Januari 2018
RUMAH SAKIT ISLAM CAHAYA GIRI
DIREKTUR

Dian Kania Sari,dr.M.Kes

Anda mungkin juga menyukai