BAB I
PERENCANAAN BALOK
M
fb (1.1)
S
fb Fy Fy Fy Fy
fb Fy Fy Fy Fy
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
Gambar 1.1 Distribusi Tegangan Sesuai Tahapan Pembentukan Sendi Plastis
dalam Gambar 1.1(d) dan (e), dan akhirnya seluruh penampang akan
leleh seperti pada Gambar 1.1(f). Perhatikan bahwa perubahan
regangan dari sumbu netral ke serat terjauh tetap linier untuk seluruh
kasus di atas. Jika distribusi tegangan telah mencapai tahap ini maka
akan terbentuk satu sendi plastis karena tidak ada lagi momen yang
dapat ditahan pada penampang tersebut. Jika ditambahkan momen
luar pada penampang tersebut maka balok akan berotasi dengan
sedikit penambahan tegangan.
Momen plastis adalah momen yang menghasilkan plastisitas
penuh pada penampang balok dan membentuk sendi plastis.
Perbandingan antara momen plastis Mp terhadap momen leleh My
disebut faktor bentuk (shape factor). Nilai faktor bentuk untuk
penampang persegi adalah 1,50 dan untuk profil W, S, M berkisar
antara 1,10 dan 1,20.
Pu
Sendi plastis
Luas kelelehan
Gambar 1.2 Pembentukan Sendi Plastis pada Balok
Fy
C = ½ Fy d/2 b = Fy bd/4
d/2
d 2d/3
d/2
T = ½ Fy d/2 b = Fy bd/4
b Fy
Gambar 1.3 Penampang Persegi dengan Momen Kopel dalam Kondisi Elastis
Fy
C = Fy d/2 b
d/2
d d/2
d/2
T = Fy d/2 b
b Fy
Gambar 1.4 Penampang Persegi dengan Momen Kopel dalam Kondisi Plastis
Fybd 2 Fybd
2
M y d (1.2)
4 3 6
d d bd d bd 2
M p Mn T C Fy Fy (1.3)
2 2 2 2 4
Contoh 1.1
Tentukan My, Mn, dan Z untuk balok baja T dalam Gambar 1.5. Juga
tentukan faktor bentuk dan beban nominal (wn) yang dapat diberikan
pada balok tumpuan sendi-rol dengan bentang 12 ft. Fy = 36 ksi.
8 in
wu k/ft
1½ in
6 in
12 ft
2 in
Gambar 1.5 Penampang dan Bentang Balok untuk Contoh 1.1
Solusi:
Perhitungan elastis:
A (8)1 12 (6)(2) 24 in 2
(12)(0,75) (12)(4,5)
y 2,625 in dari flens atas
24
1 1
I (2)(1,1253 4,8753 ) (8)1 12 (12)(1,875) 2 122,4 in 4
3
3 12
I 122,4
S 25,1 in 3
c 4,875
(36)(25,1)
M y Fy S 75,3 ft - k
12
Perhitungan plastis:
Sumbu netral plastis pada dasar flens.
(36)(45)
M n Fy Z 135 ft - k
12
Mn Z 45
Faktor bentuk = atau 1,79
My S 25,1
wn L2
Mn
8
(8)(135)
wn 7,5 k/ft
(12) 2
tegangan leleh dan batas proporsional terjadi pada titik yang sama,
diagram tegangan-regangan dalam daerah plastis diasumsikan garis
lurus. Setelah daerah plastis terdapat daerah ‘strain hardening’. Secara
teoritis, pada daerah ‘strain hardening’ ini elemen baja dapat menahan
tambahan beban, tetapi untuk tujuan praktek regangan yang terjadi
terlalu besar sehingga daerah ini tidak diperhitungkan dalam desain.
Hal lain, tekuk inelastis akan membatasi kemampuan penampang
untuk mempunyai momen yang lebih besar dari Mn meskipun ‘strain
hardening’ cukup signifikan.
i ng
rden
in h a
Plastisitas Stra
Fy
Tegangan
it as
Elastis
Regangan
Gambar 1.6 Kurva Tegangan-Regangan Baja
Balok dengan tumpuan jepit-jepit dalam Gambar 1.8 tidak akan runtuh
kecuali jika terbentuk sendi plastis lebih dari tiga buah.
(a)
Pn
Sendi aktual Sendi aktual
Sendi plastis
(b)
Gambar 1.7 Balok Tumpuan Sendi Rol
(a)
Pn
Sendi plastis Sendi plastis
Sendi plastis
(b)
Gambar 1.8 Balok Tumpuan Jepit
(a)
Pn
Sendi plastis Sendi plastis
Sendi plastis
(b)
Gambar 1.9 Balok Tumpuan Jepit-Rol
wn k/ft
L = 18 ft
(a)
q q
qL/2
2q
L/2 L/2
(b)
Gambar 1.10 Balok Tumpuan Jepit dengan Beban Merata
L
M n (q 2q q ) wn L 12 x q x (1.4)
2
2
wL
Mn n
16
16M n
wn
L2
Jika panjang bentang balok dalam Gambar 1.1 adalah 18 ft, hasilnya
adalah
( wn )(18) 2
Mn 20,25wn
16
Mn
wn
20,25
Pn
10 ft 10 ft
L = 20 ft
Sendi aktual
q q
qL/2
2q
L/2
Gambar 1.11 Balok Tumpuan Jepit-Rol
L
M n (q 2q ) Pn q (1.5)
2
PL
Mn n (atau 3,33 Pn untuk bentang balok 20 ft)
6
6M n
Pn (atau 0,3 Mn untuk bentang balok 20 ft)
L
L
M n (2q 3q q ) Pn 2q x (1.6)
3
PL
Mn n (atau 3,33 Pn untuk bentang balok 20 ft)
9
9M n
Pn (atau 0,3 Mn untuk bentang balok 20 ft)
L
0,6Pn Pn
10 ft 10 ft 10 ft
30 ft
(b)
Gambar 1.13 Mekanisme Keruntuhan Balok Tumpuan Jepit-Sendi dengan Dua Beban
Terpusat (bersambung)
Sendi aktual
q 10q 2q
M n (4q ) (0,6 Pn )(10q ) ( Pn )( 20q )
20q
M n 6,5 Pn
3q
Pn 0,154 M n
( Menentukan)
(c)
Sendi aktual
q q M n (3q ) ( Pn )(10q )
10q
2q
M n 3,3Pn
Pn 0,3M n
(d)
Sendi aktual
Lx 1
M n q q q wn L (q )( L x) (1.7)
x 2
wn k/ft
(a)
Mn
Mn (b)
Sendi aktual
q (L-x)q/x
q(L-x)
q + (L-x)q/x
(c)
Gambar 1.14 Balok Tumpuan Jepit-Rol
Mn = 0,0858wnL2
wn k/ft
L-x x
L
(a)
q 1,414q
0,586qL
2,414q
0,586L 0,414L
(b)
Gambar 1.15 Mekanisme Keruntuhan Balok Tumpuan Jepit-Rol dengan Beban
Merata
Contoh 1.2
Profil W18 x 55 (Zx = 112 in3) telah dipilih sebagai balok dalam Gambar
1.16. Dengan menggunakan baja A36 dan asumsi adanya sokongan
lateral yang kontinyu, tentukan nilai wn.
Solusi:
(36)(112)
M n Fy Z 336 ft - k
12
wn k/ft
24 ft 30 ft
1,414q q
Sendi q q
aktual
14,06q 15q
2,414q 2q
9,94 ft 14,06 ft 15 ft 15 ft
Bentang kiri
Bentang kanan
Contoh 1.3
Profil W21 x 44 (Zx = 95,4 in3) yang terdiri dari baja A36 digunakan
sebagai balok dalam Gambar 1.17. Tentukan nilai Pn.
Pn 1,5Pn Pn
15 ft 15 ft 15 ft 15 ft 15 ft
30 ft 30 ft 30 ft
Solusi:
(36)(95,4)
M n Fy Z 286,2 ft - k
12
Untuk bentang pertama dan ketiga
( Pn )(15q ) M n (3q )
( Pn )(15q ) M n (4q )
20 ft 2q
20 ft 20 ft ( Pn )(20q ) M n (4q )
40 ft 1
Pn Mn
5
(a) Portal dan Beban (b) Mekanisme Balok
Gambar 1.18 Beberapa Kemungkinan Mekanisme pada Suatu Portal (bersambung)
20q 20q
20q B
q q
q q q q 2q q
q q A q
Contoh 1.4
Profil W12 x 72 (Zx = 108 in3) digunakan sebagai balok dan kolom dalam
Gambar 1.18. Jika Fy = 50 ksi, tentukan nilai Pn.
Solusi:
Persamaan virtual untuk jenis mekanisme ((b), (c), dan (d) diberikan
dalam Gambar 1.18. Mekanisme keruntuhan balok dan goyangan
merupakan kondisi kritis dan nilai Pn didapat sebagai berikut:
1 1 50 x 108
Pn Fy Z 56,25 k
8 8 12
Kumpulan Soal
1.1 s.d. 1.10 Tentukan nilai S, Z, dan faktor bentuk terhadap sumbu x
untuk penampang yang diberikan dalam masing-masing soal.
1 in
12 in
2 in
20 in
18 in
1 in 16 in
1 in
2 in
1 in 1½ in
15 in 18 in
1 in
21 in
12 in 1½ in 1½ in
24 in
15 in
1 in
1 in
13 in 14 in
15 in 17 in
1 in
1 in 1 in
4 in 16 in 4 in
8 in
26 in 1 in
3 in
12 in 18 in
t = ¾ in
3 in
12 in
12 in
4 in
1 in
x x
4 in
12 in
6 in 6 in
1.11 s.d. 1.20. Tentukan nilai S, Z, dan faktor bentuk terhadap sumbu x
kecuali jika disebutkan lain. Gunakan dimensi flens dan web yang
diberikan dalam manual LRFD untuk menyelesaikan perhitungan.
L8 x 8 x ¾
Gambar S1.15
1.19 Ulangi Soal 1.12 tetapi terhadap sumbu y. (Jawab: 106,5; 177,5;
1,67)
1.21 s.d. 1.40. Gunakan baja A572 mutu 50 dan teori plastis untuk
mendapatkan nilai Pn dan wn.
Pn
W21 x 57
12 ft 24 ft
Pn
W18 x 106
12 ft 24 ft
Soal 1.22
wn k/ft
W18 x 76
30 ft
3Pn Pn
W27 x 84
10 ft 10 ft 20 ft
Soal 1.24
3Pn/8 Pn
W24 x 68
12 ft 12 ft 12 ft
2Pn 3Pn
W27 x 94
8 ft 8 ft 16 ft
Soal 1.26
W24 x 162
10 ft 10 ft 10 ft 10 ft
Pn
W30 x 90
15 ft 30 ft
Soal 1.28
Pn/2 Pn
W27 x 114
20 ft 10 ft 10 ft
W33 x 118
12 ft 8 ft 10 ft 10 ft
Soal 1.30
wn k/ft
W18 x 71
24 ft
wn k/ft
W30 x 99
10 ft 20 ft 10 ft
Soal 1.32
wn k/ft
2wn k/ft
W24 x 176
12 ft 24 ft 12 ft
wn k/ft
W30 x 90
30 ft 40 ft 30 ft
Soal 1.34
wn k/ft
W27 x 178
30 ft 40 ft 30 ft
wn k/ft
W21 x 101
30 ft 30 ft 20 ft
Soal 1.36
20 ft 10 ft 15 ft 15 ft 10 ft 20 ft 20 ft
30 ft 40 ft 40 ft
Pn
0,5Pn
12 ft
W16 x 26
12 ft 12 ft
24 ft
Soal 1.38
Pn Pn
Pn/3
10 ft
W18 x 35
10 ft 10 ft 10 ft
30 ft