BAB III
TOPIK LAIN DALAM PERENCANAAN BALOK
Contoh 3.1
Balok dalam Gambar 3.1 terdiri dari baja A36. (a) Pilih profil W yang
paling ringan dengan menggunakan analisa plastis dan asumsikan
terdapat sokongan lateral menerus pada flens tekan. (b) Rencanakan
balok dengan menggunakan analisa elastis dengan beban terfaktor dan
aturan 0,9 dan asumsikan sokongan lateral menerus pada flens tekan.
Pu = 30 k
Wu (termasuk berat sendiri balok) = 6 klf
18 ft 12 ft
30 ft 40 ft 30 ft
Solusi:
17,58q 1,414q
q q q q q
15q 20q
2q 2q 2,414q
17,58 ft 12,42 ft
Bentang 1:
M u 4q (30wu ) 12 (15q ) ( Pu )(15q )
M u 56,25wu 3,75Pu
M u (56,25)(6,0) (3,75)(50)
M u 525 ft - k
Bentang 2:
M u 4q (40wu ) 12 (20q )
M u 100wu (100)(6,0)
M u 600 ft - k
Bentang 3:
M u (3,414q ) (30wu ) 12 (17,58q )
M u 77,24wu (77,24)(6,0)
M u 463,4 ft - k
Mu (12)(600)
Zperlu 222,2 in 3
b Fy (0,9)(36)
Gunakan W24 x 84
12,15 ft
10,78 ft
10,78 ft
6,44 ft
8,56 ft
7,28 ft
7,72 ft
7,83 ft
7,87 ft
8,44 ft
Gambar 3.2
1 754,3 759,3
443,2 518,9 ft - k
10 2
Mu (12)(683,4)
Zperlu 253,1 in 3
b Fy (0,9)(36)
Gunakan W24 x 94
(c) Desain Elastis – Sokongan lateral hanya pada flens atas, tetapi
tidak flens bawah dekat tumpuan.
Lihat kembali gambar diagram momen untuk bagian (b), Gambar 3.2.
Terlihat bahwa jarak sokongan terbesar dalam daerah momen negatif
adalah 8,44 ft dan Mu reduksi = 683,4 ft-k.
Dari “Load Factor Design Selection Table” (hal. 4-124), dengan
Mu = 683,4 ft-k terpilih W30 x 90. Lp = 8,7 ft > 8,44 ft.
Gunakan W30 x 90
3.2 Geser
Untuk membahas geser pada balok, tinjau Gambar 3.3(a). Pada saat
balok melentur, gaya geser akan terjadi karena adanya perubahan
panjang dalam serat longitudinal. Lentur positif akan menyebabkan
tertariknya serat bawah dan serat atas memendek dan diantaranya
terdapat sumbu netral dimana serat tidak berubah panjangnya.
Dengan adanya perbedaan deformasi ini, serat tertentu cenderung
akan menggeser serat di atas atau di bawahnya.
Jika balok kayu disusun dari tumpukan kayu lapis yang tidak
disambung satu dengan lainnya, maka bentuk deformasinya akan
seperti pada Gambar 3.3(b).
Pembahasan di atas seolah-oleh kedua jenis gaya geser terjadi
secara terpisah. Pada kenyataannya, geser horisontal dan vertikal pada
suatu titik tidak terpisah dan keduanya harus terjadi secara simultan.
Pada umumnya, gaya geser bukan hal yang menimbulkan
masalah dalam balok karena web dari profil mampu menahan gaya
geser yang besar. Berikut ini adalah kondisi yang menyebabkan geser
menjadi penting.
1. Jika beban terpusat yang cukup besar ditempatkan dekat
tumpuan maka gaya geser akan meningkat cukup besar tanpa
peningkatan momen lentur. Hal ini banyak terjadi pada
bangunan tinggi dimana kolom atas tidak akan segaris dengan
kolom tingkat bawahnya. Beban dari kolom atas yang bekerja
pada balok akan sangat besar jika banyak tingkat diatasnya.
2. Masalah geser yang paling sering terjadi adalah pertemuan dua
elemen kaku (pertemuan balok dan kolom) sehingga webnya
terletak pada bidang yang sama.
(b)
(a)
Balok dipotong
Pelat
landasan
W
(c)
VQ
fv (3.1)
bI
dengan
3V
2bd
d
d h
A lebih besar
dari V
dtw
b
k
Jika
h
418 / Fyw 70 untuk Fy 36 ksi dan 59 untuk Fy 50 ksi
tw
Vn 0,6 Fyw Aw 418 / Fyw / h / tw (LRFD Pers. F2-2) (3.3)
Contoh 3.2
Profil W24 x 55 (d = 23,57 in., tw = 0,395 in., k = jarak dari serat flens
terjauh ke kaki las pada web = 1 5/16 in.) terdiri dari baja 50 ksi
digunakan untuk balok dengan pembebanan seperti pada Gambar 3.5.
Kontrol kekuatan terhadap geser.
20 ft
Solusi:
h 20,94 418
53,01 59
t w 0,395 50
Catatan: Dalam Part 4 Manual LRFD satu set tabel dengan judul “Beams
W shapes maximum factored uniform load in kips for beams laterally
supported.” Dari tabel ini juga dapat diperoleh informasi seperti
kekuatan geser rencana atau vVn , leleh web, kripling web, dll.
Jika Vu suatu balok melebihi kekuatan geser elemen yang
ditetapkan oleh LRFD, dari prosedur yang biasa harus diambil profil
sedikit lebih besar/berat. Jika perlu, gunakan profil yang jauh lebih
besar dari yang diperlukan oleh momen, dengan pelat ganda (Gambar
3.6) yang dilas pada web balok, atau pengaku dapat dipasang pada web
di daerah geser yang tinggi. Pelat ganda yang digunakan harus
memenuhi syarat lebar-tebal untuk elemen kompak sebagaimana
dijelaskan dalam Section B.5 spesifikasi LRFD.
LRFD mensyaratkan kekuatan geser balok yang didasarkan pada
seluruh luas web. Tetapi kadang-kadang, sambungan hanya pada
sebagian kecil atau sebagian tinggi web. Untuk kondisi seperti ini
perencana harus memutuskan untuk mengasumsikan bahwa geser
tersebar hanya pada sebagian web saja untuk menghitung kekuatan
gesernya. Jadi untuk menghitung kekuatan geser, Aw sama dengan tw
dikalikan dengan tinggi terkecil.
Jika beberapa balok mempunyai flens dengan elevasi yang sama
(kondisi yang sering terjadi), seringkali harus membuat potongan
seperti pada Gambar 3.7. Untuk kondisi seperti ini ada kemungkinan
keruntuhan geser blok sepanjang garis terputus. Topik ini telah dibahas
dalam Sub Bab 3.7 dan akan dibahas lebih lanjut.
Dipotong
Pelat ganda
dilas pada
web
3.3 Defleksi
Defleksi balok biasanya dibatasi dengan alasan berikut.
1. Defleksi yang berlebihan dapat merusak material lain yang
bergabung dengan elemen yang ditinjau. Misalnya retak
plesteran akibat defleksi berlebihan balok pendukung langit-
langit.
2. Penampilan struktur menjadi buruk karena defleksi yang
berlebihan.
Contoh 3.3
Profil W24 x 55 (Ix = 1350 in4) dipilih sebagai balok tumpuan sederhana
bentang 21 ft dengan beban layan total 3 klf (termasuk berar sendiri
balok). Defleksi maksimum yang diijinkan adalah 1/360 bentang.
Periksa, apakah defleksi yang terjadi akibat beban hidup memenuhi
persyaratan?
Solusi:
Lendutan maksimum ditengah bentang:
5wl 4
384 EI
(5)(3000/12)(21 x 12) 4
0,335 in
(384)(29 x 106 )(1350)
1
Defleksi maksimum ijin: (12 x 21) 0,700 in 0,335 in OK
360
ML2
(3.5)
C1I x
(165,375)(21) 2
L 0,336 in.
(161)(1350)
w (k/f) P
C1 = 161 C1 = 201
(a) (b)
P P P P P
C1 = 181( @ P) C1 = 170
C1 = 158( @ tengah bentang))
(d)
Beban Konstan
(c)
Gambar 3.8 Nilai Konstanta C1 untuk Menghitung Defleksi
Contoh 3.4
Tentukan profil paling ringan dengan Fy = 36 ksi untuk memikul beban
mati layan 1,2 klf dan beban hidup layan 3,0 klf dengan kondisi
tumpuan sederhana dan bentang 30 ft. Penampang mempunyai
Solusi:
(6,44)(30) 2
Mu 724,5 ft - k
8
(12)(724,5)
Z perlu 268,3 in 3
(0,9)(36)
(4,367)(30) 2
(30) 2
ML2 8
Defleksi yang terjadi:
C1I x (161)(3620)
0,759 in. 0,24 in. (Kondisi elastis)
0,759
(3620) 11.448 in 4
0, 24
Vibrasi
Meskipun elemen baja telah dipilih untuk memenuhi momen, geser,
defleksi dan lainnya, tetapi getaran/vibrasi lantai yang cukup
mengganggu masih dapat terjadi. Vibrasi sering terjadi pada bentang
dan bukaan (opening) yang besar tanpa partisi atau media lain yang
bersifat meredam. Hal ini banyak terjadi pada lantai mall yang luas.
Redaman getaran dapat diberikan oleh partisi portal dalam
sistem lantai paling sedikit pada tiga tempat atau dengan memasang
lembaran peredam diantara lantai dan langit-langit. Redaman juga
dapat diberikan dengan mempertebal lantai, oleh furniture, atau
peralatan lain dalam gedung. Cara yang paling baik adalah dengan
mengontrol kekakuan sistem struktur. Akan sulit untuk mengontrol
getaran pada struktur yang telah jadi. Akan lebih mudah jika vibrasi
telah diperhitungkan dalam desain awal.
F. J. Hatfield1 telah membuat suatu kurva yang berguna untuk
memperhitungkan getaran balok baja dan lantai beton pada bangunan
perkantoran dan rumah tinggal.
Floors,” Engineering Journal, AISC, 29, 4 (4th quarter, 1992), pp. 141 –
144.
2Gary Van Ryzin, “Roof Design: Avoid Ponding by Sloping to Drain,” Civil
0,90
Rn 6,25t 2f Fyf (LRFD Pers. K1-1) (3.6)
dimana Fyf tegangan leleh minimum flens (ksi) dan tf adalah tebal flens
(in.).
Rumus ini tidak perlu dicek jika panjang beban pada flens
kurang dari 0,15 kali lebar flens bf atau jika tersedia sepasang pengaku
web dengan panjang lebih dari ½ tinggi web atau lebih. Gambar 3.10(a)
memperlihatkan balok dengan lentur lokal flens.
bawah ini dimana k adalah jarak dari sisi luar flens pertemuan las flens
dan web, N adalah panjang tumpuan (in.) dari gaya yang bekerja, Fyw
tegangan leleh web (ksi), dan tw adalah tebal web.
Jika gaya berupa beban terpusat atau reaksi yang menyebabkan
tarik atau tekan dan bekerja pada jarak lebih besar dari tinggi balok,
dari ujung balok
1,0
Rn (5k N ) Fywtw (LRFD Pers. K1-2) (3.7)
Jika gaya adalah beban terpusat atau reaksi yang bekerja pada
jarak d atau kurang, dari ujung balok
1,0
Rn (2,5k N ) Fywtw (LRFD Pers. K1-3) (3.8)
Kaki 45o
R k
fillet
N + 2,5 k
N+5k
Kaki R
45o k
fillet
N
(a) (b)
pengaku web atau satu atau dua pelat ganda tersedia dan dipasang
setidaknya lebih dari separuh tinggi web, maka lipat web tidak perlu
dicek. Hasil uji menunjukkan bahwa jika lipat web terjadi, maka hal itu
akan terjadi pada bagian web dekat flens yang dibebani. Jadi dapat
dianggap bahwa adanya pengaku web pada daerah separuh tinggi
profil akan mencegah masalah lipat web. Gambar 3.10 memperlihatkan
fenomena lipat web.
Jika beban terpusat bekerja pada jarak tidak kurang dari d/2
dari ujung elemen
0,75
1, 5
F t
2 N t w
Rn 135t w 1 3
yw f
(LRFD Pers. K1-4) (3.9)
f
d t tw
Jika beban terpusat bekerja pada jarak kurang dari d/2 dari
ujung elemen
N
Untuk 0,2
d
0,75
tw Fywt f
1, 5
N
Rn 68t 1 3
2
(LRFD Pers. K1-5a) (3.10)
d t f tw
w
N
Untuk 0,2
d
0,75
1, 5
F t
N t
Rn 68tw2 1 4 0,2 w
yw f
(LRFD Pers. K1-5b) (3.11)
d t f tw
h l
2,3
t w b f
atau
h l
1,7
tw b f
jika rotasi flens tidak dikekang. Dalam rumus diatas, h adalah tinggi
web diantara disisi dalam las pertemuan web dan flens atau sama
dengan d-2k. l adalah jarak sokongan lateral terbesar sepanjang flens
yang menerima beban.
Tekuk lateral web juga dapat dicegah dengan memberikan
sokongan lateral atau pengaku (stiffeners) pada lokasi beban terpusat.
LRFD Commentary menyarankan bahwa pengaku local untuk kedua
flens direncanakan terhadap gaya sebesar 1% dari beban terpusat yang
bekerja pada titik tersebut. Jika digunakan pengaku, maka pengaku
tersebut harus diteruskan sedikitnya ½ tinggi profil dari lokasi beban
terpusat dan harus direncanakan untuk memikul seluruh beban. Rotasi
flens harus dicegah jika pengaku direncanakan secara efektif memikul
seluruh beban.
Jika balok tidak dikekang terhadap perpindahan relatif oleh
pengaku atau sokongan lateral dan menerima beban tekan terpusat,
kekuatannya dapat ditentukan sebagai berikut:
0,85
Cr tw3 t f h / tw
3
Jika h / tw / l / b f dalam Pers. (3.12) > 2,3 atau h / tw / l / b f
dalam Pers. (3.13) > 1,7 atau web menerima beban merata, maka
kedua persamaan diatas tidak perlu dicek. Persamaan ini
dikembangkan untuk sambungan tumpu (bearing connection) dan tidak
berlaku untuk sambungan momen (momen connection). Dalam rumus
ini, h adalah sebagaimana telah didefinisikan dalam Sub Bab 3.2 untuk
Geser, dan
Cr = 960.000 jika Mu < My pada lokasi gaya, ksi
Cr = 480.000 jika Mu My pada lokasi gaya, ksi
Contoh 3.5
Pilih penampang W A36 dengan bentang dan beban layan seperti pada
Gambar 3.11. Sokongan lateral diberikan pada tumpuan dan lokasi
beban terpusat. Jika panjang pelat landasan tumpuan adalah 3,50 in
dan panjang pelat landasan pada lokasi beban terpusat adalah 3,00 in,
periksalah balok terhadap leleh web, lipat web, dan teku lateral web.
PL =25 k PL =25 k
wD = 1 klft
5 ft 5 ft 5 ft
Gambar 3.11
Solusi:
Gunakan W21 x 44 (Lp = 5,3 ft > Lb yaitu 5,0 ft, d = 20,66 in., bf = 6,500
in., tw = 0,350 in., tf = 0,450 in., k = 1 3/16 in.)
Reaksi
15
Ru (1,2)(1,044) (1,6)( 25) 49,4 k
2
Beban terpusat
Pu = (1,6)(25) = 40 k
Leleh lokal web
Reaksi
3
Rn (2,5k N ) Fywtw 1,0 2,5 x 1 3,5 (36)(0,350)
16
81,5 k 49,4 k (memenuhi syarat)
Beban terpusat
3
Rn (5k N)Fywtw 1,0 5 x 1 3,0 (36)(0,350)
16
112,6 k 40 k (memenuhi syarat)
Lipat web
Beban terpusat
1, 5
2 N t w Fywt f
Rn 135tw 1 3
d t f t w
3,00 0,350 (36)(0,450)
1, 5
(0,75)(135)(0,350) 1 3
2
20,66 0,450 0,350
109,6 k 40 k (memenuhi syarat)
Reaksi
N 3,5
0,169 0,20
d 20,66
1, 5
F t
N t
Rn 68tw2 1 3 w yw f
d t f t w
3,5 0,350 (36)(0,450)
1, 5
(0,75)(68)(0,350)2 1 3
20,66 0,450 0,350
57,3 k 49,4 k (memenuhi syarat)
dalam perhitungan leleh web dan lipat web. Untuk W21 x 44 (tw =
0,350 in., k = 1 3/16 in., fyw = 36 ksi) yang ditumpu pada landasan
dengan panjang N = 3,5 in, nilai Rn untuk leleh web dapat dihitung
sebagai berikut:
3
Rn (2,5k N ) Fywtw 1,0 2,5 x 1 3,5 (36)(0,350)
16
81,5 k
Jika persyaratan lentur lokal flens, leleh lokal web, lipat web,
atau tekuk lateral web pada lokasi beban terpusat tidak dipenuhi,
biasanya akan lebih ekonomis jika digunakan profil yang lebih besar.
Jika masalahnya tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan profil
yang sedikit lebih besar, maka dapat digunakan pengaku web
sebagaimana dijelaskan dalam spesifikasi LRFD Section K1.9. Pengaku
semacam ini dapat dipasang disatu sisi atau dua sisi dari web. Jika
beban normal yang bekerja pada flens adalah tarik, pengaku cukup
dilas pada flens yang dibebani saja. Sebaliknya, jika beban adalah
tekan, pengaku harus dilas pada flens tekan.
Mux M ux
y
y
x
x x M uy
Muy
x
y y
Gambar 3.12 Balok Mengalami Lentur Dua Arah
Pu M ux M uy
1,0 (LFRD Pers. H1-1b) (3.15)
2Pn b M nx b M ny
M ux M uy
1,0 (3.16)
b M nx b M ny
Contoh 3.6
Suatu balok menerima momen lentur vertikal Mux = 160 ft-k dan
momen lentur lateral Muy = 35 ft-k. Momen tersebut telah
memperhitungkan berat sendiri balok. Beban dianggap melalui titik
berat penampang. Pilih profil W24 yang dapat menahan momen
tersebut. Gunakan baja A36 dan peraturan LRFD dengan asumsi
terdapat sokongan lateral menerus pada flens tekan.
Solusi:
S yang diperlukan untuk menahan momen lentur vertikal saja adalah
12 x 160/24 = 60 in3. Coba penampang dengan modulus penampang
yang lebih besar karena momen yang bekerja dalam dua arah.
(0,9)(36)(15,7)
b M ny 42,39 ft - k
12
M ux M uy 160 35
1,21 1,0
b M nx b M ny 413 42,39
(tidak memenuhi syarat)
(0,9)(36)(24,5)
b M ny 66,15 ft - k
12
M ux M uy 160 35
0,864 1,0 (memenuhi syarat)
b M nx b M ny 478 66,15
Gunakan W24 x 68
Terlihat dari Contoh 3.6 bahwa prosedur desain diatas akan
cukup panjang meskipun akan dihasilkan profil yang dapat mendukung
beban luar. Hal ini disebabkan dua variabel Zx dan Zy mempengaruhi
dimensi profil. Jika Mux besar dan Muy kecil, kemungkinan profil
ekonomis adalah profil yang tinggi dan flens tidak lebar, sedangkan jika
Muy lebih besar dari Mux penampang ekonomis adalah yang lebar dan
pendek.
wux
wuy
wuyl2/32
(3/8)l/2 (3/8)l/2
(a)
9wuyl2512 9wuyl2512
l/2 l/2
wuyl2/90 wuyl2/90
wuyl2/8
(c)
Gambar 3.13 (a) Gording Kanal. (b) Momen terhadap sumbu web dengan trekstang
pada tengah bentang. (c) Momen terhadap sumbu web dengan trekstang pada 1/3
bentang. (d) Momen terhadap sumbu x gording
Contoh 3.7
Pilih profil W6 untuk gording dari atap pada Gambar 3.14. Jarak antar
rangka adalah 15 ft dan digunakan trekstang pada pertengahan elemen
Gording 4 ft – 5 ft
12 ft
6 @ 8 ft = 48 ft
Gambar 3.14 Rangka Atap untuk Contoh 3.7
Solusi:
Menghitung beban wux yang harus dipikul gording per foot (jarak antar
gording 4,42 ft).
1
wuy (1,2 D 01,6 S )
5
1
[ (1,2)(6 3)(4,42) (1,6)(30)( 4,42)]
5
116,5 lb/ft
(0,2856)(15) 2
M ux 8,03 ft - k
8
(0,1165)(15) 2
M uy 0,819 ft - k
32
Pu
Karena 0,2 , maka:
Pn
M ux M uy 8,03 0,819
0,653 1,0
b M nx b M ny 16,8 (0,9)(36)(1,73) / 12
(memenuhi syarat)
Gunakan: W6 x 9
V e H
V
h
Pusat geser
(a) (b)
Contoh 3.8
Profil kanal dalam Gambar 3.17(a) mendapat gaya geser luar sebesar V
k. Tentukan lokasi pusat gesernya.
H A 1,98 k/in
B
0,3 in
V
10 in
0,3 in
H
C D
3 in 1,98 k/in
Solusi:
Properti penampang:
Ve = Hh = (0,0938V)(9,7)
Contoh 3.9
Penampang terbuka pada Gambar 3.18 mendapat geser luar sebesar V.
Tentukan lokasi pusat gesernya.
A
3 in
C
10 in
0,25 in
E
D
3 in
4 in F
Solusi:
Properti penampang:
Aliran geser, q:
qA = 0
V (3,12 x 0,25 x 6,44)
qB 0,0387V /in
129,8
V (3,75 x 0,25 x 4,87)
qC qB 0,0739V /in
129,8
V (4,87 x 0,25 x 2,44)
q di titik berat penampang qC 0,0968V /in
129,8
Nilai aliran geser ini diberikan dalam Gambar 3.19(a) dan jumlah aliran
geser untuk setiap bagian dari elemen diberikan dalam Gambar
3.19(b).
3,75 in
A
0,0387 k/in
0,211V
E 0,0387 k/in
D
0,0807V 0,0739 k/in
0,0387 k/in
F
-(0,211V)(9,75) + (2)(0,0807)(3,75) + Ve = 0
e = 1,45 in
2nd ed., Harper & Row, New York, 1980, pp. 672-675.
2AISC Engineering Staffs, Torsional Analysis of Steel Members, AISC,
Chicago, 1983.
1 in
C
t
n
k
B
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 100
BAB III – Topik Lain dalam Perencanaan Balok
Ru n Ru n 2
Mu n
A1 2 2 A1
t t t2
Z dari pelat selebar 1 in dengan tebal t = (1) (2)
2 4 4
M u b Fy Z dengan b 0,9
Ru n 2 t2
(0,9)( Fy )
2 A1 4
2,22 Ru n 2
t (3.17)
A1Fy
c 0,6
Dalam rumus diatas, f c' adalah kuat tekan beton dalam psi dan
A1 adalah luas pelat (in2) landasan yang bekerja secara konsentris
diatas tumpuan beton. Untuk mendesain pelat ini, diperlukan luas A1
yang ditentukan dengan membagi reaksi terfaktor Ru dengan c Pp
sebagai berikut:
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 101
BAB III – Topik Lain dalam Perencanaan Balok
Ru Ru
A1 (3.19)
c Pp c 0,85 f c'
c 0,60
A2
Pp 0,85 f c' A1 (LRFD Pers. J9-2) (3.20)
A1
Ru
A1 jika A 2 4 A1 (3.22)
1,7c f c'
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 102
BAB III – Topik Lain dalam Perencanaan Balok
Contoh 3.10
Balok dari profil W18 x 71 (d = 18,47 in, bf = 7,635 in, k = 1½ in, tw =
0,495 in, tf = 0,810 in) salah satu ujungnya ditumpu pada konstruksi
dinding beton bertulang dengan dengan fc’ = 3 ksi. Rencanakan pelat
landasan untuk balok dengan A36 dan peraturan LRFD. Besar reaksi
terfaktor adalah 120 k dan panjang maksimum landasan tegak lurus
terhadap dinding adalah setebal dinding yaitu 8,0 in.
Solusi:
Ru 120
Luas yang diperlukan = A1 78,43 in 2
c 0,85 f c (0,60)(0,85)(3)
'
Ru (2,5k N ) Fywtw
120 1,0(2,5 x 1 12 N )(36)(0,495)
N = 2,98 in.
N 8
Asumsikan 0,433 0,20
d 18,47
t w Fywt f
1, 5
N
Ru Rn 68t 1 4 0,2
2
d t f t w
w
N 0,495 (36)(0,810)
1, 5
120 (0,75)(68)(0,495) 1 4
2
0,2
18,47 0,810 0,495
N 3,36 in.
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 103
BAB III – Topik Lain dalam Perencanaan Balok
n = 5,00 – 1 ½ = 3,50 in
2,22 Ru n 2 (2,22)(120)(3,50) 2
t
A1Fy (80,0)(36)
1,06 in
2,22 Ru n 2 (2,22)(120)(2,94) 2
t 1,02 in t f dari W18 x 71
A1Fy (8 x 7,635)(36)
Kumpulan Soal
3.1 s.d. 3.5. Tinjau momen saja dan asumsikan sokongan lateral
menerus untuk flens tekan. Pilih profil paling ringan
dengan menggunakan baja 50 ksi. Beban yang
diberikan sudah termasuk berat sendiri balok.
Gunakan analisa elastis, beban terfaktor, dan aturan
0,9.
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 104
BAB III – Topik Lain dalam Perencanaan Balok
wU = 3,6 klft
40 ft 40 ft 30 ft
Pu = 80 k
wu = 2,4 klf
20 ft 20 ft
30 ft 40 ft 20 ft
Soal 3.2
Pu = 60 k
wu = 3 klf
20 ft 20 ft
60 ft 40 ft 15 ft
wu = 4 klf
20 ft 20 ft 10 ft 10 ft 10 ft 20 ft 20 ft
40 ft 30 ft 40 ft
Soal 3.4
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 105
BAB III – Topik Lain dalam Perencanaan Balok
wu = 4,8 klf
15 ft 40 ft 30 ft
Soal 3.5
36 ft 36 ft 36 ft
(a)
36 ft 36 ft 36 ft
(b)
7 ft 22 ft 7 ft
36 ft 36 ft 36 ft
(c)
Soal 3.9
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 106
BAB III – Topik Lain dalam Perencanaan Balok
PL1 x 16
PL½ x 60
PL1 x 16
3.11 s.d. 3.13. Gunakan Fy = 50 ksi, tentukan profil untuk bentang dan
beban seperti ditunjukkan dalam gambar. Tinjau
momen dan geser saja serta abaikan berat balok
pada semua perhitungan. Diasumsikan balok
mempunyai sokongan lateral menerus pada flens
tekan.
4 ft 10 ft 10 ft 2 ft
26 ft
Soal 3.12
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 107
BAB III – Topik Lain dalam Perencanaan Balok
3.15 Profil W16 x 40 terbuat dari baja 50 ksi dan digunakan sebagai
balok tumpuan sederhana dengan bentang 8 ft. Jika balok
mendapat sokongan lateral menerus, tentukan beban merata
maksimum wu yang dapat dipikul balok selain berat sendiri
balok terfaktor. Gunakan analisa elastis serta meninjau geser
dan momen saja. (Jawab: 32,95 klf).
3.16 Profil W36 x 245 terdiri dari baja A36 digunakan sebagai balok
tumpuan sederhana dengan bentang 16 ft. Tinjau momen dan
geser saja serta gunakan analisa elastis. Tentukan beban merata
maksimum wu yang dapat dipikul selain berat sendiri balok.
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 108
BAB III – Topik Lain dalam Perencanaan Balok
= 1,2 klf (termasuk berat sendiri balok) dan wL = 2,8 klf. Defleksi
maksimum yang diijinkan akibat beban layan adalah 1/1200
bentang. Gunakan baja 50 ksi dan hanya ditinjau geser, momen,
dan defleksi saja. Balok mempunyai sokongan lateral menerus.
(Jawab: W30 x 108).
3.20 Pilih profil W yang paling ringan dari baja A36 untuk bentang
dan beban seperti pada gambar. Balok mempunyai sokongan
lateral menerus untuk flens tekannya. Defleksi maksimum yang
diijinkan akibat beban layan ditengah bentang adalah 1/1500
bentang. Tinjau geser, momen, dan defleksi saja.
28 ft
PL = 12 k PL = 25 k
10 ft 10 ft
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 109
BAB III – Topik Lain dalam Perencanaan Balok
PL = 20 k PL = 10 k
wD = 1 klf
(tidak termasuk b.s. balok)
5 ft 10 ft
12 ft 12 ft 12 ft
36 ft
3.24 Balok tumpuan sederhana dari profil W24 x 146 A36 memikul
beban hidup layan 300 k seperti pada gambar. Jika panjang
landasan sebelah kiri tumpuan adalah 8 in dan pada beban
terpusat adalah 12 in, periksa balok terhadap geser, leleh web,
dan lipat web.
PL = 300 k
2 ft 4 ft
6 ft
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 110
BAB III – Topik Lain dalam Perencanaan Balok
pelat landasan pada tumpuan dilihat dari leleh web dan lipat
web. (Jawab: W24 x 84).
3.26 Tentukan penampang W30 yang paling ringan dari baja 50 ksi
untuk menahan momen gravitasi Mux = 500 ft-k dan momen
lentur lateral Muy = 200 ft-k. Penampang diangggap mendapat
sokongan lateral menerus.
20o
3.28 Ulangi Soal 3.27 jika Fy = 50 ksi jika beban hidup gravitasi adalah
4,8 klf.
3.29 Rencanakan pelat landasan dari baja A36 untuk balok W21 x 68
dengan reaksi Ru = 100 k. Balok terletak di atas dinding beton
bertulang dengan fc’ = 4 ksi. Asumsikan lebar pelat dalam arah
tegak lurus dinding tidak lebih dari 8 in.
3.30 Rencanakan pelat landasan dari baja 50 ksi untuk balok W30 x
116 dengan reaksi Ru = 170 k. Balok terletak di atas dinding
beton bertulang dengan fc’ = 3 ksi. Asumsikan lebar pelat dalam
arah tegak lurus dinding adalah 8 in.
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 111