KUDA
Tengah : P= x + x x
P= Kg = kg = kN
Ujung P= x +
2
P= Kg = Kn
Berat dari masing-masing batang diperoleh dari berat batang per meter
dikalikan dengan panjang batang sendiri. Adapun distribusi penggunaan
profil baja terdapat pada gambar berikut ini.
Tengah : P Plafon = () x x
P Plafon = kg = Kn
Ujung : P Plafon =
2
P Plafon = = Kn
Pkuda kuda A = Wkuda kuda x ( L1 + L9)
2
Pkuda kuda A = x x () + x x ()
2 2
Kg = Kn
PA = Kn + = Kn
TITIK BERAT PLAFOND BERAT KUDA-KUDA TOTAL BAWAH
(Kn)
A
B
C
D
E
F
G
H
I
Sehingga pembebanan sturktur kuda-kuda akibat Dead Load menjadi seperti berikut ini :
Angin Belakang
Wanginbelakang = x
Wanginbelakang =
Setelah mengetahui besarnya beban angin untuk setiap luasan, maka apabila beban-beban tersebut
ditransfer menuju rangka kuda-kuda, terdapat dua proyeksi beban anginnya, yaitu proyeksi
vertikal dan proyeksi horizontal. Berikut perhitungannya
Beban hujan yang jatuh di atas atap akan membebani Kuda-kuda yang penyaluran beban
nya tergantung dari kemiringan atap. Berat hujan dihitung dengan rumus ( 40 -80 )
kg/m. Berikut penentuan beban atap akibat hujan.
Whujan = (40 80 x )
Whujan = kg/m
P= Kg
2 4
Ujung : P= =
2
P=
L L
x = rx = rx =
L L
y = rx = rx =
Ae = An x U =
Pn =(xx)
=
d. Block Shear Strength
Jenis Kegagalan Block Shear dapat terjadi pada member yang
memiliki ketebalan kurang dari member lain pada sambungan,
Jika disambung menggunakan gusset plate, maka perlu dilakukan
pengecekan ketebalan. Karena tmember > tgusset plate, maka
diasumsikan block shear akan terjadi pada gusset plate.
Agt = x = mm
Ant = - x ( x x ) = mm
Agv = x = mm
Anv = - ( x x ) = mm
x
Fu. Ant = x L
= kN
0.6 . Fu . Anv = x x = kN
Upper limit
Rn = [ 0.6 . Fu . Anv + Ant ]
= 0.75 [ 0.6 . . + ( . ) ]
=
Jadi block shear strength = kN
Karena Pn > Pu kN > kN, batang dapat menahan beban
aksial ultimate.
d. Design Strength
Pn = [0.85 x cr x Ag] = [0.85 x cr x Ag] =
b. Yielding Strength
Yield Strength yang dihitung merupakan kekuatan dari profil dua
siku.
Pn = (0.85 x y x Ag)
=
=
c. An = ( Ag Aholes ) = mm
KL KL
U =1( )=1-( )=
rx rx
Ae = An x U = = mm
Pn = ( x Fu x Ae )
=
=
d. Block Shear Strength
Jenis Kegagalan Block Shear dapat terjadi pada member yang
memeiliki ketebalan kurang dari member lain pada sambungan.
Jika disambung menggunakan gusset plate, maka perlu dilakukan
pengecekan ketebalan. Karena 2 tmember > tgusset plate, maka
diasumsikan block shear akan terjadi pada gusset plate.
Agt = x = mm
Ant = - x ( x x ) = mm
Agv = x = mm
Anv = - ( x x ) = mm
x
Fu. Ant = x L
= kN
0.6 . Fu . Anv = x x = kN
Upper limit
Rn = [ 0.6 . Fu . Anv + Ant ]
= 0.75 [ 0.6 . . + ( . ) ]
=
Jadi block shear strength = kN
Karena Pn > Pu kN > kN, batang dapat menahan beban
aksial ultimate.
4.6 Pemeriksaan Baut
Baut diasumsikan diperbolehkan untuk terjadi slip dan sama setiap
batang, sehingga pemeriksaan baut menggunakan batang dengan beban
terbesar sebesar 67,14 kN. Baut diasumsikan bermutu A-307 dan
banyaknya baut adalh 3 baut dalam 1 baris.
1. Shear Strength
Singgle Shear Strength
Rn = ( 0.75 x Fv. Abolt ). Banyaknya baut
=
= kN
Double Shear Strength
Rn = ( 0.75 x Fv. Abolt ). Banyaknya baut
=
= kN
2. Bearing Strength
Profil 2x2x/18
Member (1 siku ) tmember = cm
Ujung Member
Lc = 3 ( dh / 2 )
= 3 ( dh / 2 )
=
Rn = . ( 1.2 x Lc x tmember x Fu ) < . ( 2,4 x db x
tmember x Fu )
=
=
Yang digunakan = kN
Tengah member
Lc = 4 dh
=
=
Rn = . ( 1.2 x Lc x tmember x Fu ) < . ( 2,4 x db x
tmember x Fu )
=
=
Profil 2x2x/16
Member (1 siku ) tmember = cm
Ujung Member
Lc = 3 ( dh / 2 )
= 3 ( dh / 2 )
=
Rn = . ( 1.2 x Lc x tmember x Fu ) < . ( 2,4 x db x
tmember x Fu )
=
=
Yang digunakan = kN
Tengah member
Lc = 4 dh
=
=
Rn = . ( 1.2 x Lc x tmember x Fu ) < . ( 2,4 x db x
tmember x Fu )
=
=
Yang digunakan = kN
Ujung gusset
Lc = 3 ( dh / 2 )
= 3 ( dh / 2 )
=
Rn = . ( 1.2 x Lc x tgussset x Fu ) < . ( 2,4 x db x tgusset
x Fu )
=
=
Yang digunakan = kN
Tengah member
Lc = 4 dh
=
=
Rn = . ( 1.2 x Lc x tgusset x Fu ) < . ( 2,4 x db x tgusset
x Fu )
=
=
Yang digunakan = kN
Dimana :
1 = beban 1 satuan (virtual) yang diletakkan pada titik yang akan
Akan dicari besar lendutannya (kg)
Gaya dalam batang akibat gaya luar yang digunakan adalah gaya dalam
yang diambil dari penjumlahan beban mati dan benban hidup, karena 2
beban tersebut diasumsikan yang paling memberikan beban terbesar dan
beban yang selalu ada. Sedangkan gaya dalam akibat 1 satuan diletakkan
Pada tengah bentang bawah kuda-kuda. Untuk mempermudahkan
perhitungan , digunakan tabulasi dari nilai-nilai diatas sehingga
diperoleh total masing-masing nilai. Berikut adalah perhitungan dari
lendutan.