Anda di halaman 1dari 5

Nama : Eygriesta Nova Agna Allicia

Kelas : 2B Farmasi (194051)

TUGAS MERESUM UNDANG-UNDANG KESEHATAN

Norma Hukum
Norma merupakan peraturan hidup yang memberi petunjuk kepada manusia bagaimana bertingkah
laku dan bertindak dalam masyarakat , peraturan ini sifatnya mengatur dan memaksa untuk menjamin
tata tertib dalam masyarakat dan dibuat oleh masyarakat atau penguasa , yang dinamakan peraturan
hukum , kaidah hukum , atau hukum

Hukum sendiri memiliki ciri-ciri , yaitu :


1. Adanya perintah dan atau larangan
2. Harus ditaati oleh setiap orang
3. Kalau dilanggar dikenakan sanksi hukum

Hukuman bagi yang melanggar :


Pidana Pokok : Pidana mati , penjara seumur hidup , pidana penjara 1-20 tahun , pidana denda atau
kurungan kurang lebih 1 tahun
Pidana Tambahan : Pencabutan hak , atau penyitaan barang bukti

Dan hukum sendiri memiliki tujuan , yaitu :


1. Untuk menjamin keseimbangan hubungan antara anggota masyarakat
2. Untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat

Hirakri peraturan perundang-undangan :

1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR
3. Undang-undang / PERPU
4. Peraturan pemerintahan
5. Permenkes dll
6. Perda provinsi
7. Perda kabupaten
UNDANG – UNDANG

Peraturan negara yang diadakan untuk menyelenggarakan pemerintahan pada umumnya yang dibentuk
berdasarkan dan untuk melaksanakan UUD

 Undang-Undang No. 36 tahun 2009, Tentang Kesehatan.

 Undang-Undang No. 36 tahun 2014, Tentang Tenaga Kesehatan.

 Undang-Undang No. 35 tahun 2009, Tentang Narkotika.

 Undang-Undang No. 5 tahun 1997, Tentang Psikotropika.

 Undang-undang No. 44 tahun 2009, Tentang Rumah Sakit.

 Ordonansi (Undang-Undang), Starkwerkende Geneesmiddelen Ordonnantie, Obat keras (Stbl.


1949 No. 419).

Bentuk peraturan perundang-undangan dibidang Farmasi :

 UU kesehatan/kefarmasian (Kesehatan, Tenaga kesehatan, Narkotika, Rumah Sakit, Perlindungan


konsumen).

 Peraturan pemerintah RI (PP No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, PP No. 72 tahun
1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat kesehatan, PP 72 tahun 1998, PP 40 tahun
2010).

 Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes No. 889/Menkes/V/2011 tentang registrasi, izin


praktek, Izin Kerja Tenaga Kefarmasian), Permenkes No. 1799/XII/2010 tentang industri
farmasi.

 Surat keputusan Menteri Kesehatan (SK Menkes No. 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek, sediaan farmasi & Alkes, PBF, Industri farmasi, klinik/apotek,
toko obat).

 SK Kepala Badan POM (SK Ka BPOM No. 03.1.2.3.12.11.10217 tentang Obat Wajib Uji
Ekivalensi, kosmetik, PKRT). Kebijakan Obat (Obat generik, Obat Wajib Apotek, Obat Esensial)

 SK Menkes No. 1332/Menkes/SK/X/2002, Tentang perubahan izin apotek.

 Keputusan Kepala BPOM RI No.: HK.00.05.4.2411, Tentang Ketentuan pokok pengelompokan


& penandaan Obat bahan alam Indonesia.

 Peraturan KA BPOM No.HK.03.1.23.12.11.10217 THN 2011, Tentang Obat wajib Uji


ekuivalensi.

 SK Pengurus Pusat IAI No. PO.004/PP.IAI/1418/VII/2014, Tentang peraturan organisasi


pedoman disiplin apoteker Indonesia.

 Pedoman disiplin Apoteker Indonesia 2014, Majelis Etik dan Apoteker Indonesia (MEDAI).
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.17, Tahun 2017 Rencana Aksi Pengembangan Industri
Farmasi & Alat Kesehatan

 Pasal 6, ayat 1: Industri farmasi dan Alkes harus mengutamakan penggunaan bahan baku hasil
produksi dalam negeri.

 Pasal 6, ayat 2: Penyediaan obat dan alat kesehatan oleh pemerintah dan /swasta utk kebutuhan
masyarakat hrs mengutamakan sediaan farmasi dan Alkes yang menggunakan bahan baku hasil
industri farmasi dan Alkes dalam negeri.

Obat  accessible (diperoleh dng mudah), affordable (terjangkau), available (tersedia dimanapun
dibutuhkan), sustainable (berkesinambungan)

Kementerian kesehatan  Memfasilitasi pengembangan industri farmasi ke arah Biopharmaceutical,


vaksin, natural dan active pharmaceutical ingredients (API) kimia Menyerderhanakan sistem dan proses
perizinan dalam pengembangan industri farmasi.

Peraturan Pemerintah :

 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 2010, Tentang prekursor.


 Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1998, Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan.
 Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009, Tentang Pekerjaan Kefarmasian.

Permenkes 1 , 2 , dan 3

 Permenkes 1 :

 Permenkes No. 3 THN 2015, Tentang Peredaran, penyimpanan, pemusnahan dan


pelaporan narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi.
 Permenkes No. 007 THN 2012, Tentang Registrasi Obat Tradisional.
 Permenkes No. 1175 THN 2010, Tentang Izin produksi kosmetika.
 Permenkes No. 1176 THN 2010, Tentang notivikasi kosmetika.

 Permenkes 2 :
 Permenkes No. 46 THN 2013, Tentang registrasi tenaga kesehatan.
 Permenkes No. 889 THN 2011, Tentang registrasi, Izin praktek dan Izin kerja tenaga
kefarmasian.
 Permenkes No. 35 THN 2014, Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

 Permenkes 3 :
 Permenkes No. 71 THN 2013, Tentang Pelayanan kesehatan pada JKS.
 Permenkes 72 2016 Standar pelayanan Kefarmasian di RS
 Permenkes No. 73 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
 Permenkes 74 tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
MALPRAKTEK

Malpraktek merupakan kesalahan atau ketidak sengajaan karena kurang berhati-hati dalam membuat ,
meracik , atau menyerahkan obat kepada pasien . dan sanksi pidana yang diberikan pada malpraktek
ini adalah orang yang melakukannya , orang yang menyuruh melakukan (bertanggung jawab)

KETENTUAN TENAGA KESEHATAN DALAM MENYELENGGARAKAN PEKERJAAN


KEFARMASIAN :
1. Melaksanakan kode etik profesi.
2. Menerapkan standar Profesi/kompetensi
3. Menghormati hak pasien (pengguna pelayanan Kefarmasian).
4. Membuat dan menerapkan Standard Prosedur Operasional.
5. Melaksanakan Standar Pelaksanaan yang baik (Cara pembuatan/Distribusi/Pelayanan).
6. Menyimpan rahasia kedokteran dan rahasia kefarmasian.
7. Mengikuti paradigma pelayanan kefarmasian (drug oriented)..
8. Melaksanakan Program Kendali Mutu dan Kendali Biaya melalui audit kefarmasian.
9. Melakukan pencatatan.

UNDANG - UNDANG RI NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Asisten Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yng mengabdikan diri dlm bdng kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan bidang kesehatan dibawah jenjang
Diploma Tiga

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi
atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.

Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, hewan, bahan mineral,
sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun menurun telah digunakan
untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yng berlaku di masyarakat.

Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara dan obat yang
mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggung
jawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat

 Pasal 9 : Harus memiliki kualifikasi minimum Diploma Tiga, kecuali tenaga medis.

 Pasal 11 : Tenaga medis, Tenaga psikologi klinis, Tenaga keperawatan, Tenaga kebidanan,
Tenaga kefarmasian, Tenaga kesehatan masyarakat, Tenaga kesehatan lingkungan, Tenaga gizi,
Tenaga keterapian fisik, Tenaga keteknisian medis, Tenaga teknik biomedika, Tenaga kesehatan
tradisional, Tenaga kesehatan lain

 Pasal 11 : Tenaga medis, adalah dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis.
 Pasal 11 : Tenaga kefarmasian adalah Apoteker dan Tenaga teknis kefarmasian.

 Pasal 21 : Mahasiswa bidang kesehatan pada akhir masa pendidikan vokasi dan profesi harus
mengikuti Uji kompetensi secara nasional.

 Pasal 21 : Uji kompetensi diselenggarakan Perguruan tinggi bekerja sama dengan organisasi
profesi, lembaga pelatihan atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi.

Anda mungkin juga menyukai