Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate
governance terhadap pengelolaan pajak perusahaan. Tata kelola
perusahaan diukur dengan ukuran dewan direksi, proporsi direktur
independen, dan ukuran komite audit. Pengelolaan pajak perusahaan
diukur dengan cash effective tax rate (cash ETR). Penelitian ini
dilakukan dengan metode dokumentasi laporan tahunan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Jumlah sampel yang diperoleh 33 perusahaan
selama periode ketiga tahun 2011-2013 perusahaan. Jadi jumlah
observasi secara keseluruhan adalah 99 observasi laporan tahunan
yang memenuhi kriteria sebagai sampel. Metode Analisis penelitian
ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan uji t (Parsial) bahwa ukuran dewan direksi berpengaruh
signifikan terhadap manajemen pajak perusahaan. Sedangkan proporsi
direktur independen dan komite audit tidak berpengaruh signifikan
terhadap pengelolaan pajak perusahaan. Sedangkan uji F (uji
kebersamaan) bahwa corporate governance berpengaruh signifikan
terhadap pengelolaan pajak perusahaan
Kata Kunci : tata kelola perusahaan, pengelolaan pajak perusahaan,
dewan direksi, direktur independen, komite audit, pajak penghasilan
(cash ETR)
ABSTRACT
This study aimed to analyze the influence of corporate governance on
corporate tax management. Corporate governance is measured by
the size of the board of directors, the proportion of independent
directors and audit committee size. Management of company tax
measured by cash effective tax rate (cash ETR).This research was
conducted by the method of documentation of the annual report that
manufacturing companies listed in Indonesia Bursa Effect. The
sampling method used in this research is purposive sampling. The
number of samples acquired 33 companies during the third period of
the year 2011 to 2013 the company. So the overall number of
observations is 99 observations annual report that meets the criteria
as a sample. Methods This study analyzes using multiple regression
analysis.These results indicate the t test (Partial) that affect the size
of the board of directors of the management company taxes
significantly. While the proportion of independent directors and audit
committee does not significantly influence the management of
corporate tax. While the F test (test togetherness) that corporate
governance significant effect on the management of corporate tax
Key Words: corporate governance, corporate tax management, board
of directors, independent directors, audit committee, income tax (cash
ETR)
Received May 18th, 2020, 1st Revision May 20th, 2020, Accepted for
publication June 2th, 2020.
Copyright ©2020 Published by LP2M Bina Bangsa University
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
PENDAHULUAN
Semua sektor mengalami perubahan yang signifikan di era globalisasi sekarang ini
terutama adalah sektor ekonomi dan bisnis. Beberapa perubahan yang terjadi menuntut perusahaan
– perusahaan berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya.
Suatu Penelitian oleh McKinsey & Company memberi indikasi bahwa para manajer dana
di Asia akan membayar 26-30% lebih untuk saham-saham perusahaan dengan corporate governance
yang baik ketimbang saham-saham perusahaan dengan corporate governance-nya yang meragukan.
Semua ini berarti bahwa negara-negara dan perusahaan-perusahaan yang memiliki corporate
governance yang baik akan mempunyai akses yang lebih baik terhadap sumber dana internasional
dibandingkan mereka yang tidak mempunyai corporate governance. Suatu survei tahun 1999 oleh
Price Waterhouse Coopers terhadap investor-investor internasional di Asia, menunjukan bahwa
Indonesia dinilai sebagai salah satu yang terburuk dalam bidang standar-standar akuntansi penataan,
pertanggungjawaban terhadap para pemegang saham, standar-standar pengungkapan dan
transparansi serta proses-proses kepengurusan perusahaan. Suatu kajian lain menunjukan bahwa
tingkat perlindungan investor di Indonesia merupakan yang terendah di Asia Tenggara (Hidayat,
Ardi; Rohaeni, Nani; Nuraeni, 2020).
Di Indonesia, kepemilikan perusahaan yang terdaftar di bursa saham sangat terpusat, dan
persentase manajer yang termasuk dalam grup pengendali juga sangat tinggi. Hal ini pada
hakikatnya merupakan ciri khas bagi suatu sektor usaha yang sedang berkembang serta pasar modal
yang dalam pertumbuhan. Akan tetapi, sementara ekonomi dan perusahaan- perusahaan di Indonesia
tidak pelak lagi semakin membaur dengan ekonomi dunia untuk pembiayaan pinjaman dan
permodalan mereka serta pembelian dan penjualan produk-produknya, perhatian terhadap standar-
standar corporate governance yang disepakati di tingkat internasional merupakan keharusan bagi
Indonesia.
Salah satu isu tentang corporate governance adalah struktur kepemilikan atau kontrol dari
perusahaan. Sebuah studi oleh La Porta, et al terhadap perusahaan public yang terdaftar di bursa
menunjukan bahwa, di antara kebanyakan, kontrol oleh keluarga adalah hal yang paling umum di
negara-negara dengan prosedur perlindungan pemegang saham sementara pengurusan oleh pihak
yang lebih luas adalah lebih banyak di negara-negara dengan prosedur perlindungan pemegang
saham yang baik. Di perusahaan-perusahaan publik Indonesia, adalah sangat sedikit ditemukan
perusahaan yang tidak dikontrol oleh keluarga, atau oleh sekumpulan tertentu pemegang saham.
Sebuah studi menunjukan bahwa 67,3 % dari perusahaan-perusahaan publik adalah dikontrol oleh
keluarga sedangkan hanya 6,6% sisanya yang dikontrol secara luas (Hidayat, 2017).
Untuk memperbaiki hal tersebut, sejak tahun 1999 telah dibentuk Komite Nasional
Kebijakan Governance dan mengeluarkan Pedoman Good Corporate Governance yang telah
mengalami perbaikan pada tahun – tahun berikutnya. Penerapan CG diharapkan dapat mendorong
beberapa hal, salah satunya untuk mendorong manajemen perusahaan agar berperilaku professional,
33
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
transparan dan efisiensi serta mengoptimalkan fungsi Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan Rapat
Umum Pemegang Saham. Sejak sa’at itu, baik pemerintah maupun investor mulai memberikan
perhatian yang cukup signifikan dalam praktek corporate governance.
Corporate Governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan
antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan. Menurut
Adrian Sutedi (2011) Corporate Governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh
organ perusahaan (Pemegang Saham/Pemilik Modal, Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi).
Corporate Governance atau tata kelola perusahaan pada dasarnya merupakan suatu sistem yang
mengatur hubungan dewan komisaris, peran direksi, pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya. Perkembangan corporate governance pada perusahaan akhir-akhir ini menunjukan trend
yang sangat baik dimana hampir seluruh perusahaan telah menerapkannya.
BEI sebagai fasilitator dan regulator pasar modal di Indonesia memiliki komitmen untuk
menjadi Bursa Efek yang sehat dan berdaya saing global. Penerapan komitmen CG yang baik atau
biasa disebut Good Corporate Governance (GCG) terkandung pada misi Perusahaan yaitu
menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten melalui pemberdayaan Anggota Bursa
dan Partisipan, penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya serta penerapan good governance. Bursa
Efek Indonesia (BEI) telah berhasil menerapkan pedoman, kerangka kerja serta prinsip-prinsip CG
secara efektif dan efisien dalam kegiatan operasional Perusahaan dan senantiasa memperbaiki
praktik CG di masa yang akan datang.Manfaat dari penerapan GCG dapat berdampak positif pada
terciptanya akuntabilitas Perusahaan, transaksi yang wajar dan independen, serta kehandalan dan
peningkatan kualitas informasi kepada publik.
Indonesia mulai menerapkan corporate governance setelah menandatangani Letter of
Intent (LOI) dengan IMF, yang salah satu bagian pentingnya adalah pencatuman jadwal perbaikan
pengelolaan perusahaan – perusahaan di Indonesia (YPPMI & SC, 2002). Sejalan dengan hal
tersebut, Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG) berpendapat bahwa
perusahaan – perusahaan di Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan standar GCG
yang telah diterapkan di tingkat internasional. Namun, walau menyadari pentingnya GCG, banyak
pihak yang melaporkan masih rendahnya perusahaan menerapkan prinsip GCG karena dorongan
regulasi dan menghindari sanksi yang ada dibandingkan yang menganggap prinsip tersebut sebagai
bagian dari kultur perusahaan. Selai itu, kewajiban penerapan prinsip GCG seharusnya mempunyai
pengaruh yang postif terhadap kualitas laporan keuangan yang dipublikasikan.
Hendra (2012) mengutip Jamie Allan (Sekretaris Jendral the Asian Corporate Governance
Association, menyebutkan bahwa penerapan corporate governance di setiap negara dapat berbeda-
beda. Hal ini dipengaruhi oleh peraturan yang berlaku di setiap negara juga factor internal
perusahaan dalam hal jenis usaha, jenis risiko usaha, struktur permodalan, manajemen serta sejarah
perusahaan. Keberhasilan penerapan CG akan sangat bergantung pada kuatnya hukum sekuritas dan
koporasi, standard akuntansi yang baik, peraturan yang kuat, sistem peradilan yang efisien, dan
34
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
tekad yang kuat untuk melawan korupsi yang diterapkan oleh pemerintah dan perusahaan –
perusahaan di Asia.
Manajemen memegang peranan penting dalam memilih strategi yang dilakukan
perusahaan. Sehingga nilai perusahaan meningkat. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan
efisiensi pembayaran pajak. Manajemen dapat memilih strategi manajemen pajak yang bermanfaat
bagi perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen pajak Merupakan upaya perusahaan dalam hal
penanganan pembayaran pajak mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.
Perencanaan pajak dilakukan untuk efisiensi pembayaran pajak. Perencanaan pajak efektif sebagai
perencanaan pajak yang meminimalkan arus kas untuk pembayaran pajak perusahaan,
mengharuskan manajer untuk memperkirakan manfaat dari keputusan mereka terhadap pembayaran
pajak tersebut.
Upaya mengurangi beban pajak yang dihasilkan oleh perusahaan dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara seperti perencanaan pajak (tax planning) penghindaran pajak (tax avoidance)
dan penggelapan pajak (tax evasion). Berbagai kebijakan dapat diambil oleh perusahaan guna
menurunkan jumlah beban pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan termasuk dalam pemilihan
metode akuntansi sehingga dapat menurunkan besaran pajak efektif. Pengukuran perencanaan pajak
yang efektif dapat dilakukan dengan menggunakan tarif pajak efektif (effective tax rate).
Penerapan corporate governance diharapkan mampu mengatasi masalah agensi yang
dialami oleh perusahaan. Masalah agensi ini timbul karena asimetri informasi akibat pemisahan
kepemilikan dan manajemen perusahaan. Hal ini dapat memberikan celah bagi manajemen untuk
melakukan tindakan oportunis (moral hazard). Banyak upaya yang telah dilakukan perusahaan untuk
meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayarkan ke negara, salah satunya adalah dengan
menerapkan manajemen pajak.
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Asumsi
pajak sebagai biaya akan mempengaruhi laba (Profit margin), sedangkan asumsi pajak sebagai
distribusi laba akan mempengaruhi tingkat pengembalian atas investasi (rate of return on
investment). Status perusahaan yang go public atau belum akan mempengaruhi kebijakan
pembagian dividen. Perusahaan yang sudah go public umumnya cenderung high profile daripada
perusahaan yang belum go public. Agar harga pasar sahamnya meningkat manajer, perusahaan go
public akan berusaha tampil sebaik mungkin, sukses, dan membagi dividen yang besar. Demikian
juga dengan pembayaran pajaknya akan diusahakan sebaik mungkin. Namun apa pun asumsinya,
secara ekonomis pajak merupakan unsur pengurang laba yang tersedia untuk dibagi atau
diinvestasikan kembali oleh perusahaan. Oleh karena itu, investasi dijadikan salah satu strategi
dalam penghematan pajak.
35
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
DESKRIPSI TEORITIK
Untuk mengetahui arti pajak, Santoso Brotodihardjo, S. h., dalam bukunya, Pengantar
Ilmu hukum pajak, mengemukakan beberapa pendapat pakar tentang pakar tentang definisi pajak,
beberapa diantaranya seperti dalam kutipan sebagai berikut :
Mr. Dr. N.J Feldman
“Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh terutang kepada penguasa. (menurut
norma – norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya kontra-prestasi dan semata-mata
digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum”.
Prof. Dr. M.J h Smeets
“Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum,
dan yang dapat dipaksakannya, tanpa adanya kontra-prestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang
individual maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah
Dr. Soeparman Soemahamidjaja
“Pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa
berdasarkan norma – norma hokum, guna menutup biaya produksi barang – barang dan jasa – jasa
kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum”. Ia mencamtumkan istilah iuran wajib dengan
harapan terpenuhinya ciri bahwa pajak dipungut dengan bantuan dari dan kerja sama dengan WP,
sehingga perlu pula dihindari penggunaan istilah “paksaan”. Selanjutnya ia berpendapat bahwa
terlalu berlebihan bila khusus mengenai pajak ditekankan pentingnya unsur paksaan karena dengan
mencamtumkan unsur paksaan seakan – akan tidak ada kesadaran masyarakat untuk melakukan
kewajibannya.
36
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
37
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
38
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
39
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
objek pajak penghasilan . laba yang tertera dalam laporan keuangan tidak bisa secara langsung
dijadikan sebagai dasar pengenaan pajak karena masih merupakan laba akuntansi.
Undang-undang Pajak Penghasilan (PPh) mengatur pengenaan Pajak Penghasilan
terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun
pajak. Subjek pajak tersebut dikenai pajak apabila menerima atau memperoleh penghasilan. Subjek
pajak tersebut dikenai atas pengahasilan yang diiterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak
atau dapat pula dikenai pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak apabila kewajiban pajak
subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak.
2.1.3 Corporate Governance
Pengertian corporate governance menurut Turnbull report di Inggris (April 1999) yang
dikutip oleh Tsuguoki Fujinuma adalah sebagai berikut.
“corporate governance is a company’s system of internal control, which has as its
principal aim the management of risks that are significant to the fulfilmet of its business objectives,
with a view to safeguarding the company’s assets and enhancing over time the value of the
shareholders investment”.
Berdasarkan pengertian diatas, corporate governance didefinisikan sebagai suatu sistem
pengendalian internal perusahaan yang memiliki tujuan utama mengelola risiko yang signifikan
guna memenuhi tujuan bisnisnya melalui pengamanan asset perusahaan dan meningkatkan nilai
investasi pemegang saham dalam jangka panjang.
Governance yang terjemahanya adalah pengaturan yang dalam konteks Good Corporate
Governance (GCG) ada yang menyebut tata pamong. Corporate Governance dapat didefinisikan
sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan (Pemegang Saham/Pemilik
Modal. Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi) untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan
akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan
tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundang-undangan
dan nilai-nilai etika.
Definisi menurut Cadbury mengatakan bahwa Good Corporate Governance adalah
mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar tercapai keseimbangan antara kekuatan dan
kewenangan perusahaan. Adapun center for Europen Policy Study (CEPS), memformulasikan GCG
adalah seluruh sistem yang yang dibentuk mulai dari hak (right), proses dan pengendalian baik yang
ada didalam maupun dil luar manajemen perusahaan. Dengan catatan bahwa hak disini adalah hak
dari seluruh stakeholders dan bukan hanya terbatas kepada stakeholders saja. Noensi, seorang pakar
GCG dari indo Consult, mendefinisikan GCG adalah menjalankan dan mengembangkan perusahaan
dengan bersih, patuh pada hukum yang berlaku dan peduli terhadap lingkungan yang dilandasi nilai-
nilai social budaya yang tinggi.
Pada prinsipnya corporate governance menyangkut kepentingan para pemegang saham,
perlakuan yang sama terhadap para pemegang, peranan semua pihak yang berkepentingan
40
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
(stakeholders) dalam corporate govenance, transparansi dan penjelasan, serta peranan Dewan
Komisaris dan Komite Audit. Dengan diterapkannya good corporate governance, perusahaan akan
mendapatkan manfaat, antara lain perbaikan dalam komunikasi, minimalisasi potensi benturan,
focus pada strategi-strategi utama, peningkatan dalam produktivitas dan efisiensi, kesinambungan
manfaat (sustainability of benefits), promosi citra korporat (corporate images), dan perolehan
kepercayaan investor.
2.1.3.1 Teory Keagenan (Agency Theory)
Dalam perekonomian modern, manajemen, dan pengelolaan perusahaan semakin banyak
dipisahkan dari kepemilikan perusahaan. Hal ini sejalan dengan Agency Theory yang menekankan
pentingnya pemilik perusahaan (pemegang saham) menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada
tenaga – tenaga professional (disebut agents) yang lebih mengerti dalam menjalankan bisnis sehari
– hari. Tujuan dari dipisahkannya pengelolaan dari kepemilikan perusahaan, yaitu agar pemilik
perusahaan memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin dengan biaya yang efisien mungkin
dengan dikelolanya perusahaan oleh tenaga – tenaga yang professional. Mereka, para tenaga –
tenaga professional, bertugas untuk kepentingan perusahaan dan memiliki keleluasaan dalam
menjalankan manajemen perusahaan, sehingga dalam hal ini para professional tersebut beperan
sebagai agents-nya pemegang saham.
Teori agensi menjawab dengan memberikan gambaran hal – hal apa saja yang berpeluang
akan terjadi baik antara agent (pengelola) dengan principal (pemegang saham) maupun antara
principal (pemegang saham) dengan principal (pemberi pinjaman). Pengertian principal dalam
agency theory adalah pihak-pihak yang menyerahkan sebagian atau seluruh wealth-nya untuk
dikembangkan oleh pihak lain.
Adrian Sutedi (2011), menurutnya Untuk memahami corporate governance, jalan yang
paling dekat adalah dengan memahami teori agensi (agency theory). Teori ini memberikan wawasan
analisis untuk bisa mengkaji dampak dari hubungan agent dengan principal atau principal dengan
principal.
Pengawasan yang efektif oleh pihak-pihak yang berkaitan dalam pengelolaan perusahaan
sangat dibutuhkan. Bagian terpenting yang menjadi dasar dari terlaksananya konsep corporate
governance adalah dewan komisaris yang terdiri dari komisaris independen. Dewan komisaris
merupakan pusat ketahanan dan kesuksesan perusahaan karena dewan komisaris bertanggung jawab
untuk mengawawi manajemen, sedangkan manajemen bertanggung jawab untuk meningkatkan
efisiensi dan daya saing perusahaan, sehingga dewan komisaris dapat mengawasi segala tindakan
manajemen dalam mengelola perusahaan termasuk manajemen pajak (Egon, 2000 dalam FCGI,
2004).
2.1.3.2 Manfaat Corporate Governance
Menurut Form Corporate Governance Indonesia Penerapan corporate governance
memberikan empat manfaat, yaitu
41
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
42
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
Secara singkat dari berbagai pengamatan diatas, jika diperhatikan, maka tampak terdapat
unsur-unsur corporate governance yang berasal dari dalam perusahaan (dan yang selalu diperlukan
di dalam perusahaan) serta unsur-unsur yang ada di luar perusahaan (dan yang selalu di luar
perusahaan) yang bisa menjamin berfungsi-nya Good Corporate Governance, yaitu
Corporate Governance-Internal Perusahaan
Unsur yang berasal dari dalam perusahaan dan unsur yang selalu diperlukan di dalam
perusahaan, kita namakan Corporate Governance-Internal Perusahaan. Unsur-unsur yang berasal
dari dalam perusahaan adalah :
Pemegang Saham
Direksi
Dewan Komisaris
Manajer
Karyawan/Serikat Pekerja
Sisten Remunerasi berdasar kinerja
Komite audit
Unsur-unsur yang selalu diperlukan di dalam perusahaan, antara lain melputi :
Keterbukaan dan kerahasiaan (disclosure)
Transparansi
Accountability
Fairness
Aturan dari code of conduct
Corporate Governance – External Perusahaan
Unsur yang berasal dari luar perusahaan dan unsur yang selalu diperlukan di luar
perusahaan dinamakan Corporate Governance – External Perusahaan. Unsur yang berasal dari luar
perusahaan adalah :
kecukupan undang-undang dan perangkat hukum
investor
institusi penyedia informasi
akuntan public
institusi yang memihak kepentingan public bukan golongan
pemberi pinjaman
lembaga yang mengesahkan legalitas.
Unsur yang selalu diperlukan di luar perusahaan antara lain meliputi :
aturan dari code of conduct
fairness
accountability
jaminan hukum
43
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
44
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
(2000) komisaris independen dapat membantu memberikan kontinuitas dan objektivitas yang
diperlukan bagi suatu perusahaan untuk berkembang dan makmur.
Komisaris independen (independent commissioner) berfungsi sebagai kekuatan
penyeimbang (conterveiling power) dalam pengambilan keputusan oleh dewan komisaris.Komisaris
sebuah organisasi adalah anggota dewan pengawasnya. Komisaris (atau komisaris dalam, inside
director) adalah seorang komisaris yang juga merupakan pegawai, petugas, pemegang saham utama,
atau seseorang yang berhubungan dengan organisasi (perusahaan) tersebut. Komisaris dalam
mewakili kepentingan dari para pemegang saham, dan terkadang memiliki pengetahuan yang dalam
atas kinerja, keuangan, penguasaan pasar sari organisasi tersebut.
Komite Audit
Keberadaan Komite Audit diatur melalui Peraturan BAPEPAM nomor Kep-29/PM/2004
(bagi perusahaan public) dan Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-103/MBU/2002 (bagi
BUMN). Komite Audit terdiri dari sedikitnya tiga orang, diketuai oleh komisaris independen
perusahaan dengan dua orang eksternal yang independen.
Dalam pelaksanaan tugasnya, komite audit mempunyai fugsi membantu dewan komisaris
untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan, menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang
dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpanan dalam pengelolaan perusahaan dan
45
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
meningkatkan efektifitas fungsi internal audit maupun eksternal audit serta mengidentifikasi hal-hal
yang memerlukan perhatian dewan komisaris atau dewan pengawas.
Kewenangan komite audit dibatasi oleh fungsi mereka sebagai alat bantu dewan
komisaris, sehingga tidak memiliki otoritas eksekusi apapun (hanya sebatas rekomendasi kepada
dewan komisaris), kecuali untuk hal spesifik yang telah memperoleh hak kuasa eksplisit dari dewan
komisaris, misalnya mengevaluasi dan menentukan komposisi auditor eksternal,dan memimpin
suatu investigasi khusus. Peran dan tanggung jawab komite audit akan dituangkan dalam Charter
Komite Audit yang secara umum dikelompokan menjadi tiga bagian besar yaitu financial reporting,
corporate governance, dan risk and control management. Komite audit dituntut untuk bertindak
secara independen karena komite audit merupakan pihak yang menjembatani antara eksternal
auditor dan perusahaan serta menjembatani antara fungsi pengawasan dewan komisaris dengan
internal auditor. Komite audit harus bebas dari pengaruh direksi, eksternal auditor dan hanya
bertanggung jawab terhadap dewan komisaris.
METODOLOGI PENELITIAN
metode ilmiah adalah metode yang menggunakan logika atau rasio dalam menjelaskan
fenomena dan kemudian melakukan pengujian terhadap penjelasan itu dengan fakta (Hamidah;
Kusuma, 2020).Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan bersifat
kuantitatif, dan skala yang digunakan adalah skala rasio. yang sumbernya dari laporan tahunan
(annual report) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013 dalam situs resmi
yaitu www.idx.co.id. Data yang bersifat kuantitatif adalah berupa data Laporan Tahunan dari
perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan skala rasio (ratio scale)
merupakan skala pengukuran yang menunjukan peringkat, jarak, dan perbandingan construct yang
diukur. Populasi dalam penelitian ini adalah 141 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan mulai tahun 2011-2013 dikarenakan rentang
waktu tersebut diyakini mampu menjelaskan pengelolaan manajemen pajak dalam perusahaan.
Pemilihan sampel adalah dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu cara
pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu, terutama
pertimbangan yang diberikan oleh sekelompok pakar atau expert (Negara et al., 2020). Dan jumlah
perusahaan manufaktur yang akan dijadikan sampel sebanyak 33 perusahaan atau 99 laporan
tahunan yang sudah masuk dalam kriteria pertimbangan. Adapun kriteria pertimbangan dan
pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah :
Tabel 3.2
Penyeleksian Sampel Perusahaan
Keterangan Jumlah
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2011-2013 141
46
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
47
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
48
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
Untuk menguji signifikansi apakah hipotesis yang ditetapkan semula diterima atau
ditolak, dengan cara membandingkan antara thitung dengan ttabel, hasil perhitungan ttabel yang
didapat dengan α = 5% dan dk = n – k = 99 – 4 = 95, maka diperoleh ttabel sebesar 1,661
Berdasarkan hasil uji t yang mengacu pada tabel 4.8 diketahui sebagai berikut :
Untuk variabel dewan direksi thitung = 3,277 dan nilai ttabel = 1,661. ( Dengan pengujian
2 sesi. Signifikansi 0,001), maka thitung > ttabel ( 3,277 > 1,661) dan nilai sig t < α (0,001 < 0,05).
Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara dewan direksi terhadap
manajemen pajak perusahaan (Cash ETR). Dengan demikian Ho di tolak dan H1 diterima.
Untuk Proporsi Komisaris Independen bahwa thitung = 0,730 dengan df (degree of
freedom) = n – 4 = 99 – 4 = 95 sedangkan nilai ttabel = 1,661 ( dengan pengujian 2 sesi, signifikansi
0,467), maka thitung < ttabel ( 0,730 < 1,661) dan nilai sig t > α ( 0,467 > 0,05 ). Maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh pengaruh yang signifikan antara komisaris independen
terhadap manajemen pajak perusahaan (Cash ETR). Dengan demikian Ho di diterima dan H1
ditolak.
Untuk Ukuran Komite Audit bahwa thitung = - 0,421 dengan df (degree of freedom) = n
– 4 = 99 – 4 = 95 sedangkan nilai ttabel = 1,661 ( dengan pengujian 2 sesi, signifikansi 0,681) ,
maka thitung < ttabel ( - 0,421 < 1,661) dan nilai sig t > α (0,681 > 0,05 ). Maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada pengaruh pengaruh yang signifikan antara komite audit terhadap manajemen pajak
perusahaan (Cash ETR). Dengan demikian Ho di diterima dan H1 ditolak.
4.5.2 Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji F (simultan) statistik digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen, maka dilakukan uji F (uji
simultan) dengan F-test. Seperti hasil output SPSS pada gambar ANOVA (Analisis Of Variance)
di bawah ini :
Tabel 4.9
Hasil Uji F
ANOVA(b)
S
M um of D Me Si
odel Squares f an Square F g.
1 R . .00 4 .00
3
egression 005 2 .566 5(a)
R . 9 .00
esidual 033 5 0
T . 9
otal 038 8
49
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
50
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
terhadap manajemen perusahaan, sehingga dapat di tarik garis merah bahwa efektivitas mekanisme
pengendalian aktivitas manajemen pajak tergantung pada nilai , norma dan kepercayaan yang di
terima dalam suatu perusahaan serta peran dewan komisaris dalam aktivitas pengendalian terhadap
manajemen.
Untuk Komite Audit tidak ada pengaruh pengaruh yang signifikan antara komite audit
terhadap manajemen pajak perusahaan (Cash ETR). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa komite
audit yang ada diperusahaan sebagai salah satu mekanisme corporate governance tidak mampu
mengurangi tindak manipulasi pajak oleh manajemen. Hal ini berarti bahwa ada atau tidak adanya
komite audit dalam suatu perusahaan belum tentu dapat mengurangi pembayaran pajak perusahaan,
hal ini dikarenakan mengingat lemahnya praktik Corporate Governance di Indonesia. Sama halnya
dengan komisaris independen, proses penunjukan anggota komite audit masih belum jelas dan
terbuka. Sehingga keindependesiannya masih patut diragukan. Pemilihan anggota yang masih
memiliki hubungan kekerabatan marak terjadi. Integritas komite audit sendiri masih harus
dipertanyakan. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak negatif pada aplikasi Corporate
Governance dan merendahkan kualitas informasi yang diberikan perusahaan karena banyaknya
kesempatan untuk memanipulasi dan mempermainkan data
Sedangakan untuk uji F, Berdasarkan tabel 4.9 variabel corporate governance
berpengaruh signifikan terhadap variabel manajemen pajak perusahaan. Hal ini menunjukan
gambaran bahwa penerapan CG dalam perusahaan dapat meminimalkan pembayaran pajak
perusahaan. Hal ini sesuai dengan prediksi penelitian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peneraan
CG dalam perusahaan mempengaruhi usaha manajemen untuk memperkecil pembayaran pajak
perusahaan dan mempunyai hubungan sebaliknya.
51
Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia | Hal 32-52
yang signifikan antara variabel dewan direksi terhadap manajemen pajak perusahaan (Cash ETR),
sedangkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara proporsi komisaris independen dan komite
audit terhadap manajemen pajak perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
B.Ilyas, Wirawan., dan Richard Burton. 2010. Hukum Pajak. Jakarta : Salemba Empat.
Effendi, Muh Ariel. 2008. The Power of GOOD CORPORATE GOVERNANCE. Jakarta : Salemba
Empat.
Hamidah; Kusuma, J. W. (2020). Kolaborasi Pembelajaran Assurance-Relevance-Interest-
Assessment-Satisfaction dengan Think-Talk-Write untuk Meningkatkan Kemampuan
Penalaran Kreatif Matematik dan Motivasi Berprestasi Siswa. Jurnal Lebesgue, 1(1), 7–16.
https://doi.org/10.46306/lb.v1i1.13
Hidayat, Ardi; Rohaeni, Nani; Nuraeni, Y. S. (2020). EFFECT OF CAPITAL STRUCTURE AND
COMPANY SIZE ON FIRM VALUE WITH PROFITABILITY AS A MODERATOR
VARIABLE IN METAL SECTOR MANUFACTURING COMPANIES AND THE LIKE
LISTED ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX) PERIOD 2013-2017.
LèKTORAS, 2(01), 35–54. http://lektoras.idribanten.or.id/index.php/jurnal/article/view/19
Hidayat, A. (2017). Pengaruh Kepemimpinan Situasional, Koordinasi, Dan Kualitas Kehidupan
Kerja Terhadap Kinerja Anggota Satuan Reserse Kriminal Polresta Tasikmalaya (Studi
Operasional Pada Anggota Satuan Reskrim Polresta Tasikmalaya). Jurnal Bina Bangsa
Ekonomika, 10(2), 19–33. http://jbbe.lppmbinabangsa.id/index.php/jbbe/article/view/102
Negara, H. R. P., Tamur, M., Syaharuddin, Apandi, T. H., Kusuma, J. W., & Hamidah. (2020).
Computational modeling of ARIMA-based G-MFS methods: Long-term forecasting of
increasing population. International Journal of Emerging Trends in Engineering Research,
8(7), 3665–3669. https://doi.org/10.30534/ijeter/2020/126872020
Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Yogyakarta : ANDI OFFSET.
Resmi, Siti. 2009. Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta : Salemba Empat.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
Sugiono. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
Supranto. 2005. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta : Erlangga.
Sutedi, Adrian. 2011. Good Corporate Governance. Jakarta : Sinar Grafika.
Hashemi Rodhian Hanum, 2013. Pengaruh Karakteristik corporate governance terhadap effective
tax rate (ETR) (Studi Empiris pada Perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI Selama
Periode tahun 2009 – 2011).
Hendra Putra Irawan, 2012. Pengaruh Kompensasi Manajemen dan Corporate Governance terhadap
Manajemen Pajak Perusahaan.
Maria Meilinda, 2013. Pengaruh Corporate Governance terhadap manajemen pajak (Studi Empiris
pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 – 2011).
Mufid Pinto Nugroho, 2013. Analisis pengaruh corporate governance terhadap struktur modal
perusahaan.
Nuralifmida Ayu Annisa, 2011. Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance.
Okta Rezika Pradipta, 2010. Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate governance terhadap
manajemen laba dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
pada tahun 2005 – 2008.
52