MATERI 5
Oleh :
Kelompok 4
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmatnya, kami
kelompok 4 sebagai penyusun makalah ini dapat menyelesaikannya secara sederhana dan tepat
waktu. Adapun karya tulis ini kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya yang
sajiannya kami sajikan dalam lembar Daftar Pustaka dengan harapan karya ini dapat menambah
pengetahuan kita tentang teori pasar monopoli.
Penyusunan karya tulis ini dilatar belakangi oleh keinginan kami untuk memberikan
informasi seputaran Ilmu Ekonomi Mikro Lanjutan kepada para pembaca. Penulisannya didasari
dari sumber-sumber dibuku dan internet. Kami berharap karya ini dapat membimbing para
pembaca agar memahami dan berpartisipasi dalam berbagai bidang di Ilmu Ekonomi khususnya
Ilmu Ekonomi Mikro Lanjutan.
Kami menyadari bahwa penulisan karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi isi maupun tulisan. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran guna lebih
menyempurnakan penulisan pada masa yang akan datang. Akhir kata, semoga karya ini dapat
menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pasar sebagai kumpulan jumlah pembeli dan penjual individual mempunyai karakteristik-
karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut muncul karena masing-masing pembeli dan penjual
individual mempunyai perilaku individual yang berbeda pula. Pasar dengan karakteristik tersebut
disebut dengan pasar monopoli. Mengingat dalam pasar monopoli hanya terdapat satu penjual
dari satu produk (barang atau jasa) yang tidak mempunyai alternatif produk pengganti (subtitusi)
maka dalam pasar monopoli tidak ada persaingan dari penjual lain.
Dalam kehidupan perekonomian yang factual, sangat jarang mendapat penjual yang tidak
menghadapi persaingan dari penjual lain. Meskipun dalam suatu pasar misalnya hanya terdapat
satu penjual sehingga tidak ada persaingan secara langsung dari penjual lain, tetapi penjual
tunggal tersebut akan menghadapi persaingan secara tidak langsung dari penjual lain yang
menghasilkan produk yang dapat merupakan alternative produk pengganti yang tidak sempurna.
1
3. Untuk mengetahui jenis-jenis pasar monopoli.
4. Untuk mengetahui bagaimana keseimbangan pasar monopoli dalam jangka pendek dan
jangka panjang.
5. Untuk mengetahui kebaikan dan keburukan dari pasar monopoli.
6. Untuk mengetahui bagaimana peranan Pemerintah dalam pasar monopoli
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar monopoli adalah suatu keadaan pasar di mana hanya ada satu kekuatan atau satu
penjual yang dapat menguasai seluruh penawaran, sehingga tidak ada pihak lain yang
menyainginya atau terdapat pure monopoly (monopoli murni) dan perusahaan ini menghasilkan
barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
3
3) Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri.
Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai
kekuasaan monopoli. Adanya hambatan kemasukan yang sangat tangguh menghidarkan
berlakunya keadaan yang seperti itu. Ada beberapa bentuk hambatan kemasukan dalam
pasar monopoli.
4) Ada yang bersifat teknologi yaitu teknologi yang digunakan sangat canggih dan tidak
mudah dicontoh. Dan ada pula yang bersifat keuangan yaitu modal yang diperlukan
sangat besar.
5) Dapat mempengaruhi penentuan harga.
Karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar maka,
perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter. Dengan
mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan
perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang dikendakinya.
6) Promosi Iklan Kurang Diperlukan
Karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak
perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Walau bagaimanapun
perusahaan monopoli sering membuat iklan. Iklan tersebut bukalah bertujuan untuk
menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.
4
keunggulannya, karena mulai ada beberapa tanaman dan buah tertentu yang sudah bisa
ditanam di tempat yang bukan asalnya.
2) Monopoli masyarakat
Monopoli masyarakat terjadi jika masyarakat mempunyai kepercayaan khusus terhadap
suatu produk. Misalnya, obat batuk merek “A” mampu menguasai pasar karena
masyarakat amat mempercayai kemanjuran obat batuk tersebut, sehingga mereka tidak
mau berpindah ke merek yang lain.
3) Monopoli undang-undang
Monopoli undang-undang muncul karena adanya pemberlakuan kebijakan atau undang-
undang tertentu. Ada beberapa bentuk monopoli undang-undang, sebagai berikut.
1. Monopoli negara : Monopoli negara, yaitu monopoli yang diberlakukan oleh negara
dalam rangka melayani kepentingan umum. Monopoli negara dilakukan dengan cara
mendirikan perusahaan negara, seperti PLN (Perusahaan Listrik Negara), PT Pos
Indonesia dalam penjualan perangko, Pertamina (Perusahaan Pertambangan Minyak
Nasional), PT Kereta Api, dan lain-lain.
2. Hak cipta (copy right) : Hak cipta adalah hak khusus yang diberikan kepada
pencipta atau pihak lain sebagai penerima hak cipta untuk mengumumkan atau
memperbanyak hasil ciptanya. Hak cipta diberikan dalam bidang ilmu pengetahuan,
kesusastraan, dan kesenian. Hak cipta memiliki masa pemberlakuan, misal untuk
buku berlaku sampai 50 tahun sesudah penciptanya meninggal, dan untuk program
komputer berlaku 25 tahun sejak diumumkan. Hak cipta melindungi penciptanya dari
pihak lain yang ingin menjiplak atau memperbanyak hasil ciptaannya tanpa izin
khusus dari penciptanya.
3. Hak Paten : Hak paten adalah hak khusus yang diberikan kepada penemu atas hasil
penemuannya di bidang teknologi yang berbentuk proses produksi dan hasil produksi
atau penyempurnaan dari keduanya. Hak paten melindungi penemunya dari pihak lain
yang ingin menjiplak hasil temuannya, kecuali pihak lain tersebut memiliki izin
(lisensi) dari penemunya. Contoh: hak paten yang dipegang oleh perusahaan
Microsoft atas teknologi software komputer.
4. Hak Merek : Hak merek adalah hak atas tanda atau nama yang diberikan pada
barang dan jasa untuk membedakannya dengan produk lain. Merek yang dimiliki
5
suatu perusahaan dan sudah terdaftar di Direktorat Jenderal Paten, Merek, dan Hak
Cipta Departemen Kehakiman tidak boleh ditiru oleh orang lain. Dengan demikian
selain hak merek, hak cipta dan hak paten juga harus terdaftar di Direktorat Jenderal
Paten, Merek, dan Hak Cipta Departemen Kehakiman.
4) Monopoli karena kemampuan efisiensi
Monopoli ini terjadi bila suatu perusahaan mampu memproduksi dengan biaya yang
rendah sehingga mampu menjual produk dengan harga yang rendah pula. Karena
perusahaan lain tidak mampu memproduksi dengan biaya serendah itu maka perusahaan
tersebut dapat memonopoli (menguasai) pasar. Monopoli jenis ini umumnya dipegang
oleh perusahaan yang bermodal besar dan dikelola secara modern.
5) Monopoli karena penguasaan bahan baku
Bila suatu perusahaan menguasai bahan baku tertentu (misalnya, gandum) dengan
berperan sebagai importir tunggal dan kemudian perusahaan tersebut tidak bersedia
menjual gandumnya kepada perusahaan lain, melainkan diolah sendiri menjadi tepung
terigu maka dapat dipastikan perusahaan tersebut akan memonopoli industri pembuatan
tepung terigu.
6) Monopoli karena penguasaan teknologi dan tenaga ahli
Bila suatu perusahaan menguasai teknologi dan tenaga ahli dalam pengolahan suatu
produk, dapat dipastikan perusahaan tersebut akan menjadi monopolis. Contohnya, PT
Freeport dari Amerika Serikat memonopoli pembangunan dan pengolahan tembaga di
Indonesia karena mengusai teknologi dan tenaga ahli yang tidak dimiliki perusahaan lain.
Pada gambar 11.1, laba maksimum tercapai pada output Q*, di mana MR = MC. Besar laba
seluas bidang AP*BC. Jika output lebih kecil dari Q*, misalnya Q1, laba perusahaan belum
maksimum sebab MR>MC. Sebaliknya, jika output lebih besar dari Q*, misalnya Q 2, laba akan
berkurang karena MR<MC. Monopolis juga bias menderita rugi. Namun apabila rugi akan
6
diusahakan agar kerugiannya adalah minimum (juga pada tingkat output di mana MR = MC).
Hal ini dapat terlihat pada gambar 11.2. tingkat outputnya adalah Q*, Harga P*, TR = OP*CQ,
sedangkan TC = OABQ*, sehingga daerah kerugian adalah bidang P*ABC (kerugian yang
minimum).
Perusahaan monopoli tidak mempunyai masalah besar dengan keseimbangan jangka panjang,
selama dalam jangka pendek memperoleh laba maksimum. Dalam pasar persaingan sempurna,
laba supernormal akan menarik perusahaan lain untuk masuk ke dalam industry sehingga dalam
jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba normal. Hal tersebut tidak berlaku dalam pasar
monopoli. Hambatan untuk masuk menyebabkan perusahaan monopoli mampu menikmati laba
7
supernormal, baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang. Perusahaan monopoli hanya
akan kehilangan laba supernormal jangka panjang, bila tidak mampu mempertahankan daya
monopolinya. Hal tersebut dapat saja terjadi, terutama jika perusahaan lalai melakukan riset dan
pengembangan untuk memperoleh teknologi yang meningkatkan efisiensi produksi.
Akibatnya posisi perusahaan tergantikan oleh perusahaan lain yang mampu menghasilkan
atau memanfaatkan teknologi produksi yang lebih efisien. Keseimbangan dalam jangka panjang
akan menjadi masalah bila dalam jangka pendek perusahaan mengalami kerugian.
Gambar 11.3a, menunjukkan perusahaan monopolis yang mengalami kerugian dalam jangka
pendek. Namun, karena biaya rata-rata variable masih lebih besar dari harga (AVC > P) untuk
sementara perusahaan masih dapat beroperasi. Bila ingin mempertahankan eksistensinya dalam
jangka panjang, perusahaan harus berupaya mencapai laba.
8
Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah melakukan efisiensi agar biaya produksi lebih
murah. Dalam gambar 11.3b ditunjukkan dengan menurunkan kurva AC (AC1 → AC2). Karena
sekarang biaya rata-rata lebih kecil daripada harga (AC<P), perusahaan sudah dapat menikmati
laba.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah meningkatkan atau memperbesar permintaan.
Misalnya dengan menggiatkan promosi dan memasang iklan. Peningkatan permintaan (D 1 → D2)
menyebabkan P>AC yang artinya perusahaan memperoleh laba (Gambar 11.3c). Tentu saja cara
yang terbaik adalah melakukan efisiensi sekaligus meningkatkan permintaan.
9
2.5 Kebaikan dan Keburukan Pasar Monopoli
A. Kebaikan pasar monopoli antara lain sebagai berikut.
1. Mendorong untuk adanya inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya.
2. Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan
monopoli akan semakin besar.
3. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk.
4. Dapat meningkatkan daya saing bila monopoli diperoleh karena kemampuan efisiensi
5. Mudah mengontrol kepentingan orang banyak bila monopoli dilakukan Negara.
6. Dapat meningkatkan inovasi(penemuan baru)bila monopoli terbentuk karena pemberian
hak cipta dan hak paten.
10
Sedangkan peran pemerintah yang khusus berkaitan dengan mekanisme pasar adalah sebagai
berikut (Misanam dkk,, 2008):
1. Secara umum memastikan dan menjaga agar mekanisme pasar dapat bersaing dengan
sempurna. Pemerintah harus menjamin kebebasan masuk dan keluar pasar, menghilangkan
berbagai hambatan dalam persaingan seperti monopoli, menyediakan informasi, membongkar
penimbunan, melarang kartel-kartel yang merugikan dan lain-lain.
2. Membuat berbagai langkah untuk meningkatkan daya saing dan daya beli dari para pelaku
pasar yang lemah, misalnya produsen kecil dan konsumen miskin. Termasuk dalam hal ini
menciptakan berbagai skenario kerja sama di antara para pelaku pasar, misalnya antara produsen
besar dengan kecil, untuk meningkatkan efisiensi dan pemerataan.
3. Mengambil berbagai kebijakan untuk menciptakan harga yang adil, terutama seandainya
persaingan yang sempurna tidak dimungkinkan terjadi pada pasar. Monopoli tidak selalu akan
berdampak buruk bagi masyarakat seandainya harga yang dihasilkan tetap merupakan harga
yang adil.
2.7 Contoh-contoh Kasus Monopoli
Studi Kasus
PT. Kereta Api Indonesia
Pada pembahasan di atas sudah diterangkan mengenai karakteristik pasar monopoli
selanjunya akan diuraikan mengenai studi kasus yang terjadi terkait dengan pasar monopoli.
Pertama yaitu mengenai PT. Kereta Api Indonesia dengan judul Aspek Keseimbangan Pasar
Pada Fenomena Kenaikan Tiket Angkutan Umum Kereta Api Pada Masa Lebaran Tahun 2009
Oleh Rudy Badrudin dan Ina Hamsinahs. Kita mengetahui bahwa PT Kereta Api Indonesia
merupakan perusahaan monopoli dalam jasa perkeretaapian secara legal yaitu dengan pemberian
hak monopoli oleh pemerintah, alasan pemberian hak monopoli oleh pemerintah yaitu karena
akan lebih efisien bila hanya satu perusahaan saja yang memproduksi produk yang sama. Jika
skala ekonomis yang sangat besar dimungkinkan, tidak masuk akal bila memiliki banyak
perusahaan kecil yang memproduksi hal yang sama dengan biaya yang jauh lebih tinggi. PT.
KAI tidak memiliki pesaing langsung dalam usahanya atau dengan kata lain sebagai satu satunya
perusahaan yang bergerak dalam bidang perkeretaapian sehingga memungkinkan memperoleh
keuntungan mutlak. Meskipun demikian dalam kehidupan perekonomian yang faktual, sangat
jarang mendapatkan penjual yang tidak menghadapi persaingan dari penjual lain. Meskipun
dalam suatu pasar misalnya hanya terdapat satu penjual sehingga tidak ada persaingan secara
langsung dari penjual lain, tetapi penjual tunggal tersebut akan menghadapi persaingan secara
11
tidak langsung dari penjual lain yang menghasilkan produk yang dapat merupakan alternative
produk pengganti yang tidak sempurna.
Monopoli yang dilakukan PT. KAI mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp.196
miliar pada tahun 2008 sebagai dampak kebijakan manajemen PT. KAI untuk menaikkan harga
tiket lebaran untuk seluruh jenis kereta api. Menurut data posko layanan lebaran 2009,
penumpang jasa angkutan kereta api mengalami lonjakan dari tahun-tahun sebelumnya rata-rata
sebesar 400.000 penumpang. Berdasarkan pendapat masyarakat bahwa kereta api merupakan
angkutan umum Lebaran yang dianggap aman dan murah bagi pemudik. PT.KAI sebagai
penyelenggara jasa angkutan kereta api adalah monopoli maka pemudik tidak mempunyai
pilihan untuk mudik dengan jasa angkutan kereta api lainnya. Jadi, meskipun ketika lebaran
harga tiket yang ditetapkan oleh PT. KAI jauh lebih mahal masyarakat akan tetap membeli tiket
tersebut. Berikut ini alasan mengapa PT. KAI menaikkan tarif tiket, pada masa lebaran terjadi
ketidakseimbangan pasar angkutan kereta api karena permintaan kursi kereta api untuk pemudik
lebih besar daripada penawaran kursi kereta api dari PT. KAI. PT KAI lebih kuat dalam
melakukan negosiasi pasar dengan cara menikkan tarif angkutan lebaran sebesar 10% untuk tarif
kereta api ekonomi dan antara 50% - 100% untuk kereta api bisnis dan eksekutif. Perbedaan
kenaikan harga pada ekonomi, bisnis dan eksekutif sebagai contoh dari pemberlakuan
diskriminasi harga, khususnya diskriminasi harga derajat tiga. Diskriminasi harga derajat 3
dilakukan dengan cara menerapkan harga yang berbeda untuk setiap kelompok konsumen
berdasarkan reservation price masing-mmsing kelompok konsumen. Fenomena kenaikan tiket
angkutan umum kereta api pada masa lebaran tahun 2009 disebabkan faktor ketidakseimbangan
pasar, yaitu pasar angkutan kereta api mengalami kelebihan permintaan sehingga bargaining
power PT. KAI lebih kuat daripada pemudik sehingga harga akan terus naik menjadi lebih mahal
sampai pada posisi kelebihan permintaan sebesar nol (O) pada harga PE. Kenaikan harga tiket
lebaran menjadi semakin tinggi karena PT. KAI adalah perusahaan monopoli sehingga pemudik
tidak mempunyai pilhan untuk mudik dengan kereta api lain karena memang tidak ada pesaing
PT. KAI. Pemudik hanya dapat menerima berapapun kenaikan tiket lebaran tanpa dapat
melakukan penawaran harga tiket.
12
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja.
Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat
dekat. Ciri-ciri antara lain pasar monopoli adalah industri satu perusahaan, tidak mempunyai
barang pengganti yang mirip, tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri, dapat
mempengaruhi penentuan harga, promosi iklan kurang diperlukan.
Dengan terselesainya makalah ini semoga bermanfaat bagi teman-teman yang mau
mempelajarinya dan dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat kesalahan maupun
kekurangnya mohon kritik dan saran dari para pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
Rianto, M. Nur , Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan
Ekonomi Konvensional, Jakarta: Kencana, 2010.
Badrudin, Rudy dan Hamsinah, Ina. Aspek Keseimbangan Pasar Pada Fenomena Kenaikan Tiket
Angkutan Umum Kereta Api Pada Masa Lebaran Tahun 2009.
Hakim, M. Arif. Peran Pemerintah Dalam Mengawasi Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Islam
Vol 8 No 1.
http://www.stieykpn.ac.id/downloads/journal/jeb/jeb_vol_3_no_3november_2009.pdf.
https://www.academia.edu/42517377/MAKALAH_PASAR_MONOPOLI
http://kafasyasarah.blogspot.com/2018/05/makalah-pasar-monopoli.html?m=1
https://ardra.biz/topik/campur-tangan-pemerintah-di-pasar-monopoli/
15