Anda di halaman 1dari 11

Paper Kelompok 3

Ekonomi Mikro Lanjutan


Dosen Pengampu : Drs. I Ketut Sutrisna, M,Si

Oleh :

I Putu Eka Suryawan (1907511234)

I Ketut Pranata Arya Kusuma (1907511264)

I Gede Gidion (1907511267)

Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
Denpasar
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatlah
kami dari kelompok 3 yang membahas materi "Menderivasi kurva penawaran industri,
Menderivasi kurva permintaan industri dan Keseimbangan industri jangka pendek dan jangka
panjang " dapat mengerjakannya dengan lancar.

Pada makalah yang kami buat ini walaupun kami mengerjakan dengan lancar, kami
menyadari masih banyak kekurangan sehingga makalah ini belum sempurna. Maka dari itu, kami
berharap kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah yang akan datang.

Semoga makalah yang kami buat dapat memberi sumbangsih yang berarti bagi pembaca
karena ilmu yang didapatkan dari makalah ini. Akhir kata, kami mohon maaf apabila ada
kesalahan kata yang kami perbuat, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Atas perhatiannya,
kami ucapkan terima kasih.

Denpasar, 23 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..…………………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI…………………………………….....……………………....……………...iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………....1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………1

1.2 Rumusan Masalah……………………….……………………...…...1

1.3 Tujuan………………………………………………………….…....1
BAB II Pembahasan ..…………………………………………………………………………………..2

2.1 Menderivasi kurva penawaran industri……………………………...2

2.2 Menderivasi kurva permintaan industri .............................................5

2.3 Keseimbangan industri jangka pendek dan jangka panjang…..….....6

BAN III PENUTUP……………………………………………………….................7

3.1 Kesimpulan……………………………………………..……….…...7

3.2 Kritik dan Saran……………………………………..........................7

DAFTAR PUSTAKA…………………………….………………………………….…….8

iii
Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan berarti suatu
perusahaan yang ada didalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar.
Apa pun tindakan perusahaan dalam pasar, itu tidak akan menimbulkan perubahan keatas
harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar oleh interaksi diantara keseluruhan
produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen adalah terlalu kecil peranannya di
dalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi
di pasar. Peranannya yang sangat kecil tersebut di sebabkan karena jumlah produksi yang
diciptakan seorang produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah
barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.

2.1 Rumusan Masalah


a) Bagaimana menderivasi kurva penawaran industri?
b) Bagaimana menderivasi kurva permintaan industri?
c) Bagaimana industri jangka pendek dan jangka panjang?

3.1 Tujuan Pembelajaran


a) Dapat memahami tentang kurva penawaran industri
b) Dapat memahami tentang kurva permintaan industri
c) Dapat memahami tentang industri jangka pendek dan jangka panjang

1
Bab II

Pembahasan

2.1 Kurva penawaran industri.

Kurva penawaran dari suatu indutri dalam pasar persaingan sempurna meliputi seluruh
jumlah penawaran dari semua perusahaan yang ada dalam industri tersebut. Misalkan suatu
industri dalam pasar persaingan sempurna meliputi tiga buah perusahaan yaitu, perusahaan A, B,
dan C. kurva penawarna masing-masing perusahaan, yang terbentuk berdasarkan biaya marjinal
dari perusahaan tersebut, digambarkan oleh kurva SA, SB dan SC. Kurva ini dibentuk berdasarkan
kurva penawaran dari indutri tersebut.

Pada harga P1 hanya perusahaan C yang akan memproduksi dan menawarkan barang,
yaitu sebanyak 14 unit. Titik K pada penawaran pasar mengambarkan hal ini. Pada harga P 2
perusahaan A dan C akan menawarkan barang di pasar, yaitu sebanyak 33 unit (15 dari
perusahaan A dan 18 unit dari perusahaan C). Keadaan ini ditunjukan oleh titik L. Pada harga P 3
dan P4 ketiga perusahaan akan menawarkan barangnya ke pasar. Jumlah penawaran pada harga
P3 adalah 61 unit (23+14+24) dan ini digambarkan oleh titik M. Sedangkan jumlah penawaran
pada harga P4 adalah 90 unit (38+18+34) dan itu digambarkan oleh titik N. Dengan
menghubungkan titik K, L, M dan N terbentuk kurva SS yang menunjukan penawaran indutri
atau penawaran barang yang berlaku di pasar persingan sempurna tersebut yang terdiri dari
gabungan penawaran ketiga perusahaan tersebut.

2
Kurva penawaran industri dalam jangka panjang

Dalam jangka panjang faktor-faktor produksi dapat ditambah dan teknologi berkembang.
Perubahan seperti ini boleh mengurangi biaya produksi. Tetapi disamping itu harga-harga factor
produksi dapat mengalami kenaikan dan inflasi berlaku dalam ekonomi. Kedua keadaan ini yaitu
faktor produksi dan inflasi, seterusnya akan mengakibatkan kenaikan biaya produksi. Maka
perubahan-perubahan biaya produksi dalam jangka panjang akan mempengaruhi kurva
penawaran

Kurva penawaran jangka panjang dalam industri biaya tetap

Pada mulanya permintaan pasar adalah D0 dan harga (yang ditentukan oleh interaksi
permintaan dan penawaran) adalah P0. Maka titik E0 adalah titik keseimbangan dan jumlah
barang yang diperjual-belikan adalah 4000 unit. Kemudian dimisalkan permitaan naik menjadi
D1 dan harga kembali ketingkat Po. dengan demikian E1 adalah tingkat keseimbangan yang baru
dalam industri, dan dalam keadaan yang baru ini jumlah barang yang diperjual-belikan adalah
dalam penawaran jangka pendek harga turun dibawah P 0. Tetapi akhornya sebagai akibat dari
penawaran yang yang berkurang harga kembali ketingkat P 0. Maka E2 merupakan tingkat
keseimbangan yang berikut, dan jumlah barang yang diperjual-belikan adalah 28000 unit.

Kalau dibuat garis melalui E0, E1, dan E2 diperoleh garis SS yang sejajar dengan sumbu
datar. Garis kurva penawaran jangka panjang yang wujud dalam indutri apabila biaya produksi
tidak mengalami perubahan didalam jangka panjang. Bahwa biaya produksi perusahaan adalah
tetap didalam jangka panjang. Bahwa biaya produksi perusahaan adalah tetap didalam jangka
panjang yang ditunjukan oleh gambar diatas. Didalam jangka panjang AC dan MC tidak
mengalami perubahan.

3
Kurva industri jangka panjang dalam industri biaya meningkat

Pada bagian (i) menunjukan menunjukan perubahan biaya indutri dan bagian (ii)
menunjukan bentuk penawaran jangka panjang. Misalkan pada mulanya permintaan adalah D0
dan harga pasar adalah P0. Maka keseimbangan adalah pada E0 dan jumlah barang yang
diperjual-belikan adalah menghasilkan 50 unit. Berarti jumlah perusahaan adalah 3000/50 = 600
perusahaan.

Dengan menarik garis yang melalui E0, E1, dan E2 akan diperoleh kurva penawaran
jangka panjang dalam indutri, yaitu kurva SS. Kurva itu naik dari kiri bawah ke kanan atas, dan
ini menggambarkan bahwa jangka panjang semakin banyak jumlah barang yanh dihasilkan,
semakin tinggi biaya produksi per-unit.

Kurva penwaran jangka panjang dalam industri biaya menurun

Penurunan biaya produksi dalam jangka panjang panjang ini, seperti gambar diatas
ditunjukan bahwa perubahan biaya rata-rata dan marjinal seperti yang ditunjukan oleh AC 0 dan
MC0, Menjadi AC1 dan MC1, dan akhirnya menjadi AC2 dan AC2 dan MC2. Analisis berikut
dibuat dengan permisalan bahwa pengurangan biaya disebabkan oleh bahan mentah yang lebih
murah harganya.

4
Misalkan pada permulaannya permintaan yang wuhud dalam industry adalah D 0 dan
biaya produksi perusahaan adalah seperti adalah seperti ditunjukan oleh kurva AC 0. Maka harga
pasar akan mencapai P0 dan titik E0 adalah keseimbangan dalam industri. Misalkan seterusnya
permintaan kemidian bertambah yaitu menjadi D1. Industri harus memproduksi lebih banyak,
maka permintaan mereka ke atas bahan mentah baertambah. Karena industri penghasil bahan
mentah bertambah. Karena industri penghasil bahan mentah mengalami skala ekonomi, ia dapat
menjual bahan mentahnya dengan harga dengan harga yang lebih murah. Sebagai akibatnya,
setiap perusahaan mengalami penurunan biaya, yaitu menjadi AC1. Dalam keadaan seperti ini
harga cenderung untuk mecapai P1 dan keseimbangan indutri yang baru adalah pada E1. Dengan
cara yang sama diterangkan efek yang berlaku bahwa apabila permintaan naik lagi menjadi D 2.
Pada akhirnya harga mencapai P2 dan keseimbangan yang baru adalah pada E2. Garis SS adalah
garis yang melalui E0, E1, dan E3. Ia merupakan kurva penwaran jangka panjang dalam industri
yang mengalami penurunan biaya.

2.1 Kurva permintaan industri

Dari gambar kurva tersebut ditunjukan permintaan yang yang dihadapi oleh suatu
perusahaan dalam Indutri tersebut. Kurva permintaan dd adalah berbentuk garis yang sejajar
dengan sumbu datar. Kurva dd bersifat elastis sempurna karena dua alasan. Yang pertama, hasil
produksi perusahaan tersebut adalah serupa (identical) dengan produksi perusahaan-perusahaan
lain dalam industri itu, dengan demikian apabila perusahaan tersebut menaikan hasil
produksinya, tidak satu pun dari hasil produksinya akan terjual. Alasan kedua, oleh karena
produksi perusahaan tersebut adalah sebagian kecil saja dari yang diperjual-belikan di pasar,
perusahaan tersebut dapat menjual seluruh produksinya pada harga Rp. 3000. Sumbu datar dari
kurva tersebut menujukan bahwa produksi perusahaan itu adalah jauh lebih kecil dari jumlah
barang yang diperjual-belikan di pasar. Karena perusahaan itu dapat menjual semua hasil
produksinya tanpa menurunkan harga penjualannya.

5
2.3 Keseimbangan industri jangka pendek dan jangka panjang

Pada keseimbangan industri jangka pendek, perusahaan akan terus meningkatkan


penerimaan totalnya dibandingkan dengan biaya totalnya. Sehingga laba total meningkat. Dan
juga akan lebih menguntungkan bila perusahaan mengurangi outputnya karena perusahaan bisa
menekan biaya total dan pada saat itu juga mendapatkan tingkat output yang baik karena
memaksimalkan laba. Sedangkan pada keseimbangan industri jangka panjang, perusahaan harus
bekerja sebaik mungkin agar perusahaan mencapai keadaan paling optimal dan tidak mengalami
kerugian agar dapat mengganti modal barang yang digunakan dalam produksi agar tidak ada
insentif bagi perusahaan untuk masuk-keluar karena laba yang diterima nol (zero profit) yaitu
tingkat laba yang memberikan tingkat laba memberikan tingkat pengembalian yang sama.

6
Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat simpulkan bahwa sifat biaya produksi yang akan
dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan, walau dalam struktur pasar manapun ia
digolongkan. Akan tetapi sifat hasil penjualan adalah berbeda di antara pasar persaingan
sempurna dengan struktur pasar lainnya. Perbedaan ini sebabkan karena ditinjau dari struktur
pasar lainnya. perbedaan ini disebabkan karena ditinjau dari sudut seorang produsen, bentuk
permintaan permintaan yang dihadapi seorang produsen di pasar lainnya.

3.2 Saran dan kritik

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan demi tercapainya karya yang lebih baik.

7
Daftar Pustaka

Sadono Sukirno (2010), Teori Pengantar Mikroekonomi., Sadono sukiro, mikroekonomi, teori
pengantar, Edisi Ketiga.

Anda mungkin juga menyukai