Anda di halaman 1dari 5

TUGAS EKOLOGI TANAMAN

ALIRAN ENERGI DALAM EKOSISTEM

OLEH

NAMA : ADIGENO ALBERTHO SIMEON AFI

NIM : 1904060088

KELAS : AGROTEK 4

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
Aliran energi dalam ekosistem adalah proses berpindahnya energi dari suatu tingkat
trofik ke tingkat trofik berikutnya yang dapat digambarkan dengan rantai makanan atau dengan
piramida biomassa. Organisme, ekosistem dan seluruh biosfir memiliki sifat termodinamika
dasar untuk mampu menciptakan dan mampu mempertahankan tata tertib dalam tahapan tinggi,
atau keadaan entropi rendah ( ukuran untuk kekacauan atau jumlah energi yang tidak tersedia di
dalam system).

Sumber energi utama bagi kehidupan adalah cahaya matahari. Energi cahaya matahari
masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen (organism fotoautotropik) yang diubah
menjadi energi kimia tersimpan di dalam senyawa organik. Energi kimia mengalir dari produsen
ke konsumen dari berbagai tingkat tropik melalui jalur rantai makanan. Energi kimia tersebut
digunakan organisme untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kemampuan organisme-organisme
dalam ekosistem untuk menerima dan menyimpan energi dinamakan produktivitas ekosistem.
Produktivitas ekosistem terdiri dari produktivitas primer danproduktivitas sekunder

A. Produktivitas primer

Jumlah bahan organic yang dihasilkan oelh organism autotrof, yaitu organism yang
mampu mrombak bahan organic menjadi bahan organic yang langsung dapat
dimanfaatkan oleh organism itu sendiri mauoun organism lain.

B. Produktivitas sekunder

Salah satu metode untuk megkuantifikasi ketersediaan biomasa organism heterotrof bagi
tingkat trofik selanjutnya dalam rantai makanan.

1. Pengertian Rantai Makanan

Energi pangan sumber daya di dalam tumbuh-tumbuhan melalui satu seri organisme dengan
diulang-ulang dimakan dan memakan dinamakan rantai pangan. Rantai makanan dimulai dari
organisme autotrofh dengan mengubah energy cahaya dari matahari menjadi energy kimia.
Energi kimia ini akan diteruskan pada konsumen tingkat pertama atau primer, tingkat kedua atau
sekunder, dan seterusnya sampai kelompok organisme pengurai atau decomposer. Pada tiap
pemindahan bagian besar, 80-90% dari energy potensial hilang sebagai panas. Maka dari itu,
jumlah langkah atau “ sambungan” di dalam urutannya terbatas. Makin pendek rantai pangan
(makin dekat organisme itu pada permulaan rantai), semakin besar energi yang tersedia.

Rantai-rantai pangan terdiri dari dua tipe dasar yaitu rantai pangan perumputan, yang mulai
dari dasar tumbuh-tumbuhan hijau ke herbivora yang merumput (organisme yang makan
tumbuhan hidup) dan terus ke karnivora (pemakan binatang), rantai pangan sisa, yang dimulai
dari bahan-bahan mati ke mikroorganisme dan kemudian ke organisme yang makan sisa
detrivora dan pemangsanya.
contoh rantai makanan adalah sebagai berikut:

2. Pengertian Jaring-Jaring makanan

Setiap organisme memakan lebih dari satu makanan. Sehingga hubungan makan dan aliran
energi pada ekosistem alami lebih kompleks dibandingkan hanya sekedar rantai makanan.
Menurut Odum (1993) rantai-rantai pangan tidak merupakan urutan-urutan yang terpisah.
Melainkan bersambungan satu dengan yang lainnya. Pola yang saling berkaitan itu disebut
jaring-jaring pangan. Di dalam komunitas-komunitas alam yang kompleks,organisme-organisme
yang makanannyadiperoleh dari tumbuhan-tumbuhan dengan jumlah langkah yang sama
dikatakan termasuk ke dalam tingkat trofik yang sama.
Rantai makanan merupakan peristiwa makan dan dimakan dengan urutan dan arah tertentu.
Pada peristiwa tersebut terjadi perpindahan energi dari produsen ke konsumen, dan selanjutnya
ke pengurai. Sedangkan jaring-jaring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yang
saling berhubungan. Dalam ekosistem, suatu organisme tidak hanya makan satu jenis makanan
saja, dan juga dapat dimakan oleh beberapa jenis pemangsa. Oleh karena itu terjadi beberapa
rantai makanan yang saling berhubungan.
3. Proses Aliran Energi dalam Jaring-Jaring makanan

Dalam suatu interaksi terjadi proses pengaliran energi. Aliran energi terjadi karena adanya
makan-memakan membentuk suatu rantai makanan. Rantai makanan saling terkait membentuk
jaring-jaring makanan. Komponen biotik dan abiotik saling berinteraksi dalam ekosistem dan
berperan dalam proses aliran energi. Aliran energi adalah proses perpindahan energi dari satu
organisme ke organisme yang lain. dalam ekosistem aliran energi dapat berupa rantai makanan
maupun jaring-jaring makanan.
Energi dapat berada dalam berbagai bentuk. Misalnya energi kimia, energi potensial, energi
kinetik, energi panas, energi listrik, dan lain-lain. Namun, semua bentuk energi tersebut berasal
dari satu sumber yaitu matahari. Perubahan bentuk energi ke bentuk energi lain ini dinamakan
transformasi energi. Sedangkan perpindahan energi dari satu tempat ke tempat lain disebut
transfer energi atau aliran energi.
Dalam suatu ekosistem, energi matahari diubah oleh produsen menjadi makanan bagi
konsumen primer. Oleh konsumen primer, makanan yang diperoleh diubah kembali menjadi
energi. Konsumen sekunder juga melakukan hal yang sama setelah memakan konsumen primer.
Namun, tidak semua makanan yang dikonsumsi diubah menjadi energi. Perhatikan gambar
dibawah ini yang menggambarkan pembagian energi.
Selama proses transfer energi, selalu terjadi pengurangan jumlah energi setiap melewati suatu
tingkat trofik. Selama terjadi aliran energi dalam suatu rantai makanan, terjadi pula aliran materi.
Materi berupa unsur- unsur dalam bentuk senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk
hidup dan tak hidup.
Dengan demikian, jika radiasi cahaya matahari merupakan sumber utama energi untuk
sebagian ekosistem, maka kehilangan panas pada respirasi adalah tempat pembuangan energi.
Hal inilah yang menyebabkan energi dikatakan mengalir melalui ekosistem dan bukan didaur di
dalam ekosistem.
Dftar pustaka:

Soemarwoto , Otto.2004. Ekologi Lingkungan Hidup Dan Pembangunan. Jakarta: Dijambatan

Odum, Eugene P. 1993. Dasar Dasar Eologi. Yokyakarta: Gadja Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai