KAMBING
OLEH
KELOMPOK
NAMA-NAMA KELOMPOK 5
FAKULTAS PETERNAKAN
TAHUN 2020/2021
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas proposal yang berjudul “Penyuluhan
Tentang Managemen Pemberian Pakan Pada Ternak Kambing” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal ini adalah untuk memenuhi tugas ( Dosen pada
mata kuliah penyuluhan peternakan ). Selain itu proposal ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang penyuluhan managemen pemberian pakan pada ternak kambing bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah penyuluhan peternakan
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa proposal yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
proposal ini.
Penulis
1
ABSTRACT
Tuj`uan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen pemberian pakan ternak
kambing di SMK PP NEGERI KUPANG (Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian
Pembangunan Negeri kupang). Praktek lapangan ini dilaksanakan selama 1 minggu Jarak dari
kota kupang kurang lebih 38-39km di Desa Kuimasi Jln.Timor Raya Km.39, Kecamatan
Fatuleu Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Pemberikan pakan tambahan seperti konsentrat, pemberian pakan hijauan pada ternak
dilakukan pada pagi dan sore hari dan pemberian air minum diberikan secara ad libitum
(tidak terbatas) pada saat ternak kambing di kandangkan.
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1) Meningkatkan pengetahuan Mahasiswa/I mengenai hubungangan antara teori dengan
penerapannya di dunia kerja ( Lapangan) serta factor-faktor yang mempengaruhinya
sehingga dapat menjadi bekal bagi mahasiswa/I setelah terjun di masyarakat.
2) Mahasiswa/I memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja yang praktis yaitu
dengan melihatnya secara langsung dan mengaplikasikannya di lapangan.
3) Meningkatkan wawasan mahasiswa/I tentang berbagai kegiatan penyuluhan
peternakan.
3
BAB II
TATALAKSANA PELAKSANAAN
Sumber data yang diperoleh berdasarkan sifat data yang dikumpulkan yaitu :
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden dalam
pelaksanaan kegiatan penyuluhan peternakan. Data primer didapat dari
wawancara langsung dengan responden.
4
BAB III
5
Adapun persiapan kandang sebagai berikut :
1) Kadang dibersihkan dengan sapu dan menyemprotkan air deterjen.
Kandang dibersihkan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari.
Setelah kandang dibersihkan, maka dilanjutkan pencucian tempat
pakan dan minum. Pencucian dilakukan dengan air biasa, dalam
pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan lendir dan kotoran
yang menempel pada tempat pakan dan minum.
3.2.3. Pakan dan Air Minum
Pakan yang diberikan masing-masing kandang rata-rata berisi
bahan pakan dan cara pemberian yang sama. Pakan yang diberikan
berupa komboran dan hijauan segar berupa rumput gajah, lamtoro dan
daun gamal. Pakan hijauan segar diberikan dua kali sehari secara
terbatas. Bahan pakan komboran berupa dedak dan bogasari kepala
kuda sebanyak 6 kg/kandang/hari. Setelah pakan komboran habis
ternak akan diberikan hijauanuntuk persediaan pakan di malam hari.
3.2.4. Penanganan Kesehatan
Pemberian obat-obatan dan vitamin pada ternak kambing di
SMK-PP Negeri Kupang diberikan secara kondisional. Pada awal
pemeliharaan kambing diberi obat cacing jenis albendazole sebanyak 5
ml secara oral dan obat cacing verm-O dan yang disuntikkan dibawah
kulit untuk mencegah perkembangan cacing dalam tubuh kambing
yang berakibat pakan yang dikonsumsi akan terbuang sehingga
produksi susu dan bobot badan menurun. Vitamin yang diberikan
adalah vitamin B Kompleks.
Ternak yang mengalami mencret, diobati dengan memberikan
larutan garam dan gula masing-masing 10 gram dengan air atau
diberikan larutan oralit atau tablet karbon aktif (norit) sebanyak 2
tablet, bisa juga dengan cara tradisional menggunakan dauun jambu
biji yang sudah ditunbuk.
Di SMK-PP Negeri Kupang penyakit yang sering menyerang
ternak kambing yaitu kudis. Kambing yang terserang kudis diobati
dengan menyuntikkan ivomec 2 ml dibawah kulit. Kulit yang terserang
digosokkan beberapa campuran serbuk belerang, kunyit dan minyak
kelapa yang dipanaskan.
6
Selain pemberian vitamin dan obat-obatan, cara pengendalian
penyakit yang dapat dilakukan dengan sanitasi kandang dan
lingkungan. Sanitasi dilakukan terutama pada lantai dan kolong
kandang yang biasanya terdapat kotoran bercampur urine karena dapat
menjadi tempat sunber penyakit.
3.3. Pembahasan
3.3.1. Pakan
Pakan yang diberikan pada kambing di SMK-PP Negeri Kupang antara lain
hijauan dan konsentrat. Hijauan yang diberikan antara lain gamal, lamtoro dan rumput
gajah kemudian untuk konsentrat diberikan dedak dan bogasari kepala kuda dengan
takaran 6 kg/kandang/hari. Perbandingan pakan antara konsentrat dan hijauan adalah
30% : 30%. Pakan hijauan diberikan terlebih dahulu sedikit demi sedikit sebanyak
dua kali sehari dengan ukuran pemberian 4 kg/kandang/hari. Pemberian konsetrat
diusahakan agar habis dalam sekali waktu untuk menghindari tumbuhnya jamur yang
bisa menimbulkan penyakit. Konsentrat merupakan pakan penguat yang terdiri dari
bahan pakan yang kaya akan karohidrat dan protein.
Williamson dan Payne (1993) mengatakan bahwa produksi ternak dapat
dioptimalisasi dengan suplementasi konsentrat sehingga konsumsi pakan akan
meningkat. Ternak yang mengonsumsi pakan dengan kandungan protein cukup akan
tumbuh dengan lebih cepat daripada ternak yang mengkonsumsi protein lebih sedikit
(Williams, 1982). Ada dua alternatifformulasi pakan kambing yang dilakukan
peternak yakni :
1) Formulasi pakan kambing yang di pelihara semi intensif dengan
penggembalaan.
2) Formulasi pakan kambing yang di pelihara intensif dengan di kandangkan.
7
dan air. Menurut Siregar (1994), bahwa kebutuhan hidup ternak ruminansia terdiri
dari kebutuhan pokok dan produksi. Ditambahakan pula bahwa kebutuhan hidup
pokok adalah kebutuhan zat-zat gizi untuk memenuhi proses-proses hidup saja tanpa
adanya suatu kegiatan untuk produksi. Sedangkan kebutuhan untuk produksi adalah
kebutuhan zat-zat gizi untuk pertumbuhan, kebuntingan, reproduksi, air susu dan
kerja. Zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh ternak ruminansia meliputi bahan kering
(BK), air, energi dan protein.
Secara umum jenis pakan yang diberikan pada kambing sebenarnya hanya
terdiri dari tiga jenis yaitu pakan kasar, pakan penguat dan pakan suplemen atau
pengganti. Pakan kasar merupakan bahan makanan yang berkadar serat kasar tinggi.
Bahan ini berupa pakan hijauan yang terdiri dari rumput dan dedaunan. Pakan
penguat merupakan bahan makanan berkadar serat rendah dan mudah dicerna seperti
konsentrat, ampas tahu dan bubur singkong. Sementara pakan suplemen merupakan
pakan hijaun yang sudah terfermentasi. Pakan suplemen ini berupa campuran pakan
hijauan dengan sejenis probiotik seperti nuri samba. Probiotik ini berpengaruh pada
peningkatan kesehtan ternak, produksi susu dan pengharum kandang karena
kotorannya tidak berbau.
8
Selain bahan pakan, sumber energi dan protein kambing juga membutuhkan
berbagai vitamin dan mineral yang sebenarnya bisa tercukupi dengan pemberian
bahan pakan yang bervariasi untuk mencegah berbagai penyakit yang akan
menyerang ternak kambing.
1) Kudis
Tanda-tanda :
a. gelisah karena gatal, bulu rontok kulit merah dan menebal. Tempat
yang sering diserang muka, telinga, pangkal ekor, leher.
b. Pencegahan : kebersihan dan pemisahan ternak sakit.
c. Pengobatan : obat tradisional menggunakan oli, cuka, belerang,
bawang merah atau bisa disuntik dengan ivermectin secara sub
cutan (dibawah kulit).
2) Cacingan
Tanda-tanda :
a. Kambing semakin kurus, bulu berdiri dan kusam, nafsu makan
berkurang, kambing terlihat pucat, kotoran lembek sampai mencret.
b. Penyebab : cacing gilig, cacing pipih dan cacing pita.
c. Pencegahan : jagalah kandang tetap bersih dan kering. Buanglah
kotoran, sampah dan sisa pakan jauh dari lokasi kandang atau dibuat
kompos. Jangan menggembalakan kambing pada pagi hari dan pada
satu area (usahakan berpiondsah-pindah). Jangan berikan rumput yang
masih berembun, sabitlah rumput 2-3 cm di atas permukaan tanah.
d. Pengobatan : obat tradisional menggunakan daun nanas yang
dikeringkan lalu dihaluskan atau biasanya menggunakan albendazole,
valbanzen atau ivermectin yang diulang setiap 3 bulan sekali.
9
3. Kembung
a. Tanda-tanda : perut sebelah kiri membesar, napas pendek dan cepat,
tidak mau makan.
b. Penyebab : ga yang ditimbulkan oleh makanann (rumput muda).
c. Pencegahan : jangn diberi umput muda.
d. Pengobatan : berikan larutan gula merah dan asam jawa, keluarkan gas
dengan cara mengurut-urut perut kambing. Apabila ada ternak yang
sakit, harus segera dipisahkan dari kelompoknya agar yang lainnya
tidak tertular.
BAB IV
PENUTUP
10
4.1. Simpulan
Dari hasil penyuluhan yang telah dilakukan maka disimpulkan bahwa :
1) Sampai bulan Januari 2021 populasi kambing di SMK-PP Negeri Kupang
adalah 42 ekor. Dimana pada awal bulan Februari 2021 10 ekor kambing
laris terjual sehingga menyisakan 32 ekor.
2) Pakan yang diberikan masing-masing kandang rata-rata berisi bahan pakan
dan cara pemberian yang sama. Pakan yang diberikan berupa komboran dan
hijauan segar berupa rumput gajah, lamtoro dan daun gamal.
3) Selain pemberian vitamin dan obat-obatan, cara pengendalian penyakit yang
dapat dilakukan dengan sanitasi kandang dan lingkungan.
4) Dengan adanya pakan maka proses pertumbuhan, reproduksi dan produksi
susu akan berkembang dengan baik. Oleh karena itu, pakan harus terdiri dari
zat-zat makanan yang dibutuhkan ternak berupa protein, lemak, karbohidrat,
mineral, vitamin.
5) Selain bahan pakan, sumber energi dan protein kambing juga membutuhkan
berbagai vitamin dan mineral yang sebenarnya bisa tercukupi dengan
pemberian bahan pakan yang bervariasi untuk mencegah berbagai penyakit
yang akan menyerang ternak kambing.
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
11
Anonimous. 2009. Deskripsi Tentang Pakan. http:// ditjennak.go.id/regulasi %5.
Pedoman%20. Pemb% 20. Pabrik%20. Pakan% 20. Skala% 20 kecil.pdf.diakses pada 11
februari2021.
Soelistyono, H.S. 1976. Ilmu Bahan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan dan
Perikanan, Universitas Diponegoro, Semarang.
DAFTAR GAMBAR
12
Nampak kandang dari dalam Kambing kandang pertama
13
Jeruk Keprok (Citrus reticulata) merupakan salah satu jenis jeruk yang dapat tumbuh di
daerah tropis dan subtropis. Pohon jeruk ini memiliki ukuran yang relatif lebih kecil
dibandingkan jeruk lainnya. Bunganya dapat diserbuki dengan bantuan lebah, penyerbukan
sendiri, atau secara partenokarpi. Tanaman ini merupakan jenis pohon dengan tinggi 2-8
meter.
Tangkai daun bersayap sangat sempit sampai boleh dikatakan tidak bersayap, panjang 0,5-1,5
cm
14
Helaian daun berbentuk bulat telur memanjang, elliptis atau berbentuk lanset dengan ujung
tumpul, melekuk ke dalam sedikit, tepinya bergerigi beringgit sangat lemah dengan panjang
3,5-8 cm. Bunganya mempunyai diameter 1,5-2,5 cm, berkelamin dua daun mahkotanya
putih. Buahnya berbentuk bola tertekan dengan panjang 5-8 cm, tebal kulitnya 0,2-0,3 cm
dan daging buahnya berwarna oranye. Rantingnya tidak berduri dan tangkai daunnya selebar
1-1,5 mm (Van Steenis, 1975). Jeruk keprok banyak mengandung vitamin c yang baik untuk
menjaga daya tahan tubuh.
Untuk mendapatkan hasil maksimal pada tanaman jeruk keprok maka dilakukan perbanyakan
bibit yang baik dari teknik perbanyakan okulasi. Tingkat keberhasilan teknik ini sangat
tinggi, dengan catatan bakal tanaman yang akan digunakan harus dalam kondisi prima dan
kesehatannya terjamin.
Okulasi adalah menempelkan entres atau mata tunas yang berkualitas unggul ke batang yang
akan di perbaiki mutu tanamannya agar menyatu dan tumbuh menjadi tanaman baru.
Keungulan okulasi jika pemilihan entres tepat yaitu: a) Tanaman yang diokulasi cenderung
pendek sudah berbuah; b) Lebih irit pengeluaran karena dalam waktu singkat sudah berbuah;
c) Dapat di tanam pada lahan yang sempit; d) Hasil Buah nantinya bisa dipilih yang
berkualitas baik.
Dengan mengetahui kelebihan dari okulasi maka semangat dalam memperbaiki mutu
tanaman dengan teknik okulasi bisa lebih meningkat.
15
Persiapan untuk alat
Pisau okulasi atau cuter, untuk melakukan tekhnik okulasi ini pisau atau cuter harus seteril
dan tajam.
Plastik okulasi atau jika tidak ada bisa pakai plastik biasa kemudian ditarik hingga panjang
dan tips, ingat! plastik juga harus bersih.
Dalam mencari mata tunas maka ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan untuk
memperoleh hasil okulasi yang sempurna, kriteria pemilihan entres tanaman yang baik antara
lain : a) Entres diambil dari tanaman yang tahan terhadap hama; b) Entres dari tanaman yang
sudah berbuah atau tanaman unggul dari segi hasil yaitu berbuah banyak enak; c) Entres dari
tanaman yang tahan terhadap pengaruh cuaca yang berubah ubah atau kata lain adaptif; d)
Khusus pemilihan entres yang mudah menempel atau mudah hidup jika okulasi dilakukan,
dapat dipilih entres dari tanaman yang kambium sedang aktif yang ditandai dengan adanya
tunas-tunas baru; e) Khusus tanaman jeruk cari entres yang sudah terlihat seperti jerawat yag
telah memutih tapi belum memecah atau belum terlihat daunnya; f) Cari entres yang mudah
dipisahkan dari batang, jangan mencari mata tunas yang sulit dipisahkan dari batang, karena
biasanya akan gagal.
Tanaman yang akan di jadikan batang bawah harus memenuhi kriteria: a) Harus memiliki
perakaran yang kuat, untuk menopang pohon di atasnya dan mencari air dan nutrisi dari
dalam tanah; b) Batang yang kuat; c) Sehat; d) Besar batang tanaman sesuai umurnya; e)
Tahan terhadap kekurangan air dan kelebihan air.
Untuk syarat yang sama-sama harus terpenuhi dari batang bawah dan entres adalah sama-
sama kambium sedang aktif, sehingga kulit dan entres sama-sama mudah dikelupas dari kayu
Untuk menjadikan kambium tanaman aktif maka bisa dipupuk satu minggu sebelumnya, pada
saat kambium tanaman aktif dapat kita lihat atau yang ditandai tanaman sedang bertunas.
16
Pengikatan
Pengikatan ini bisa menutup bakal mata tunas atau tidak menutupnya. Keduanya mempunyai
kekurangan dan kelebihan tersendiri.
Kekurangannya saat akan tumbuh tunas baru dari bakalan mata tunas, maka plastik yang
menutupi harus disobek. Karena biasanya entres tidak mampu menembus plastic okulasi
Kelebihannya jika saat mata tunas tumbuh maka tidak perlu repot membukanya
Setelah syarat-syarat di atas terpenuhi, maka langkah-langkah okulasi adalah: 1) Pilih entres
dari indukan yang sehat, hindari pemilihan pada batang yang masih muda atau sudah terlalu
tua (berwarna kecoklatan); 2) Buang daun dan sisakan sedikit tangkainya, lalu siapkan batang
bawah jeruk. Usahakan batang bawah juga dalam kondisi sehat dan dalam masa vegetatif
yang ditandai dengan sedang keluar pupus mudanya; 3) Gunakan pisau tajam yang telah
disiapkan sebelumnya, bikin irisan dari atas kebawah membentuk sudut sekitar 45 derajat
terhadap salah satu sisi batang bawah. Pengirisan disini dilakukan dari kulit luar hingga
terhenti mengenai batang / kayunya. Tujuannya sebagai batas bawah dalam proses
pengelupasan kulit jeruk selanjutnya. Ingat, pilihlah lokasi pengirisan yang batangnya mulus,
karena tepat diatas pengirisan pertama ini lah mata tunas akan kita tempelkan; 4) Langkah
selanjutnya, kelupas kulit batang bawah jeruk sekitar 2-2,5 cm diatas irisan pertama tadi.
Lakukan dengan pisau tajam, kelupas selebar kurang lebih 1/2 cm dari atas kebawah hingga
terhenti mengenai batas bawah yang telah dibuat sebelumnya. Selanjutnya akan terbentuk
bidang yang akan di okulasi dengan tanpa adanya kulit penutup. Pengirisan batas bawah yang
kita lakukan dengan sudut kemiringan 45 derajat dari atas ke bawah sebelumnya, akan
menyisakan sedikit sisa kulit batang yang nantinya sebagai penyangga mata tunas; 5)
Selanjutnya pengambilan mata tunas. Dalam pengambilan mata tunas jeruk kita bisa
menyertakan sebagian kayu tempat menempelnya mata tunas. Iris sekitar 1 cm dibawah mata
tunas dengan membentuk sudut kemiringan 45 derajat dari atas ke bawah hingga mengenai
sebagian kayu entres. Untuk lebih mudahnya kita sebut saja sebagai batas bawah entres; 6)
17
Selanjutnya lakukan pengambilan mata tunas (dengan sebagian kayunya) dengan pisau tajam.
Lakukan beberapa cm dari atas mata tunas ke arah bawah hingga bertemu dengan batas
bawah irisan entres. Perhatikan posisi pemegangan pisau seperti gambar dibawah, sebab hal
ini akan mempermudah dan mempercepat proses penngambilan mata tunas hingga proses
penempelannya ke batang bawah; 7) Sesaat setelah itu, langsung tempelkan mata tunas pada
bidang okulasi. Pembentukan batas bawah pada batang bawah dan pada entres yang masing-
masing membentuk sudut kemiringan sekitar 45 derajat tadi akan menyatu presisi dan
menahan mata agar tidak mudah goyang dalam proses pengikatan plastik. Ikat dengan plastik
yang telah disiapkan, ikat dari bawah ke atas dan kembali kebawah; 8) Dalam kurun sekitar
17-20 hari pasca proses, ikatan plastik bisa dibuka, jika mata tunas kelihatan masih hijau
segar, berarti proses okulasi berhasil, jika berwarna coklat berarti proses gagal dan bisa
dilakukan pada bidang lainnya. Pada proses okulasi yang berhasil setelah palstik dibuka,
beberapa cm dari mata tunas dapat kita lakukan perobohan batang bawahnya. Lukai sebagian
batang lalu tekuk dan robohkan batang bawah. Proses ini dimaksudkan agar mata tunas cepat
keluar tunas baru; 9) Setelah mata tunas keluar daun baru, lakukan pemotongan batang bawah
tepat ditempat perundukan tadi.
Untuk perawatan tetap sama perlakuannya dengan tanaman yang tidak diokulasi.
Semoga teknik okulasi dalam perbanyakan jeruk keprok ini berhasil dilakukan …..
Daftar Pustaka
TERBARU
Antusias Bentuk PT di Food Estate, Gapoktan Himpun Saham Senilai 200 Juta
18
antusias bentuk pt di food estate, gapoktan himpun saham senilai 200 juta
NGOBRAS Volume 3
ngobras volume 3
19