PENDAHULUAN
Tingkat konsumsi terhadap susu sapi sudah terbilang cukup tinggi, namun
belum diiringi dengan kenaikan populasi dan produksi dari sapi perah itu sendiri.
Hal ini di sebabkan karena kurang baiknya manajemen pemeliharaan terhadap
sapi perah yang belum baik dan efektif. Salah satu kendala dalam pemeliharaan
sapi perah pada saat ini adalah tidak menentunya musim serta musim kemarau
yang terlalu panjang yang mengakibatkan terhadap kurang tersedianya hijauan
segar yang terus menerus. Faktor pakan yang baik tidak bisa diabaikan karena
pakan merupakan kunci sukses terhadap produksi susu yang dihasilkan.
UPT PT dan HMT Batu adalah Dinas Peternakan yang beralamat di Jalan
Raya Tlekung,Beji,Junrejo,Kota Batu Jawa Timur,dinas tersebut di kelola oleh
Pegawai Dinas sekaligus pegawai lapang yang menjalankan kegiatan
pemeliharaan di kandang. Bukan hanya pemeliharaan saja, UPT PT dan HMT
Batu juga memproduksi serta mengolah hasil dari produksi sapi tersebut. Disana
juga tidak hanya memelihara dan memproduksi hasil sapi perah saja, tetapi disana
juga mengadakan pembibitan pakan hijauan ternak yang kurang lebih
menggunakan lahan seluas 7 Ha dari lahan keseluruhan yaitu 13 Ha.
1
Posisi yang strategis yaitu pada dataran tinggi dengan posisi lahan dalam
kemiringan 5-30%, UPT PT dan HMT Batu bisa melaksanakan pemeliharaan sapi
perah dengan baik, mengolah dan memasarkan hasil dari produksi sapi tersebut
dengan baik pula, sehingga di pilih sebagai lokasi magang dengan harapan dapat
memberikan pengetahuan dan informasi mengenai manajemen pemeliharaan sapi
perah. Selain itu juga sebagai penunjang kemampuan softskill mahasiswa dan
implementasi teori yang didapatkan dari perkuliahan.
2
BAB III
METODE PELAKSANAAN
UPT PT dan HMT Batu adalah Dinas Peternakan yang dikelola oleh
Pegawai Dinas sekaligus pegawai lapang yang menjalankan kegiatan
pemeliharaan di kandang. Bukan hanya pemeliharaan saja, UPT PT dan HMT
Batu juga memproduksi serta mengolah hasil dari produksi sapi tersebut. Disana
juga tidak hanya menyediakan hasil produksi sapi perah saja tetapi juga
menyediakan pembibitan sapi perah Peranakan Fries Holland serta menyediakan
bibit pakan hijuan. Maka dari itu kami memilih tempat tersebut sebagai tempat
magang kerja.
Kegiatan Orientasi ini bertujuan untuk mengetahui semua kegiatan yang kan
dilaksanakan selama magang. Kegiatan ini meliputi pengarahan dan pengenalan
jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.
a. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara berdiskusi dengan pihak-pihak terkait
seperti PPL (Petugas Penyuluh Lapang), ataupun Petugas kandang
b. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati dan mencatat kegiatan selama
magang berlangsung tantang manajemen pemeliharaan sapi perah,
manajemen pakan, manajemen kesehatan yang berada di tempat magang.
3
Data sekunder didapat dengan cara melihat data-data yang ada, serta studi literatur
dari jurnal, buku, serta penelusuran lain dengan memanfaatkan internet.
4
BAB IV
5
berisi kolostrum sehingga mulut pedet masuk ke dalam kolostrum dan dibiarkan
beberapa menit mengisap-isap jari telunjuk dan kolostrum turut terserap sedikit-
sedikit. Kemudian jari telunjuk perlahan-lahan dilepas dari mulut pedet. Perlakuan
demikian itu perlu diulang-ulang sehingga akhirnya pedet mau minum kolostrum
dari ember tanpa bantuan lagi.
Agar pedet segera mau makan konsentrat, maka perlu dilatih dengan
mengusapkan pada moncong/bibir pedet. Apabila tahu rasanya maka pedet akan
menjilati konsentrat yang tersedia. Mulai umur 3 minggu kalau pedet sudah mau
makan rumput kering atau konsentrat (pellet). Pedet yang sudah dilatih
mengkonsumsi konsentrat dan hijauan hingga 3 bulan (12 minggu) maka pedet
tersebut mulai disapih. Menyapih berarti menghentikan pemberian susu pada
pedet, baik susu yang berasal dari induk sendiri ataupun dari induk lain. Tujuan
penyapihan adalah untuk menghemat biaya pembesaran pedet dan meningkatkan
volume susu yang dapat dijual. Cara penyapihannya sedikit demi sedikit jumlah
susu dikurangi, sebaliknya pemberian konsentrat dan hijauan ditingkatkan sampai
pada saat pedet disapih sehingga terbiasa dan tidak mengalami stres. Pedet umur
tiga bulan, rumen dan retikulum sudah berkembang dengan baik.
Di UPT PT dan HMT Kota Batu, pedat umur 3 – 4 bulan pedet mulai
disapih dengan cara mengurangi jumlah susu yang diberikan, kemudian diberikan
kosentrat sedikit – sedikit sehingga mau makan kosentrat tersebut. Cara
penyapihan pedet sedikit demi sedikit susu yang diberikan dikurangi. Sebaliknya,
pemberian konsentrat dan hijauan ditingkatkan sampai pada saatnya pedet itu
disapih sehingga terbiasa dan tidak mengalami stress.
6
4.2 Manajemen Perkandangan
Kegunaan kandang sapi khususnya di daerah tropis antara lain untuk
melindungi sapi dari derasnya air hujan, kencangnya angin dan dinginnya udara
malam hari terutama didaerah pegunungan, panasnya sinar matahari pada siang
hari serta keamanan dari gangguan binatang buas dan pencurian. Untuk mengatasi
cuaca di daerah tropis yang kurang bersahabat, kandang memerlukan atap untuk
peneduh yang dapat menahan air hujan dan panasnya sinar matahari di siang hari,
untuk melindungi gangguan binatang buas, pencurian dan udara dingin di daerah
pegunungan (Sugeng, 2003).
Kandang pedet di UPT PT dan HMT Kota Batu dipisahkan dengan
induknya, Bahan yang digunakan adalah semen dan kayu seperti yang terlihat
pada gambar 2. Peralatan yang digunakan pada kandang pedet meliputi sekop
(serokan), sapu dan selang. Kandang yang digunakan untuk pedet berumur 0 – 4
bulan adalah kandang berbentuk box dengan populasi 1 ekor tiap kandang, yang
diberi sekat untuk pembatas kandang, ini bertujuan untuk menghindari penyakit
yang menyerang pedet. Sedangkan pedet yang telah memasuki umur 4 – 8 bulan
dipindahkan dari kandang box ke kandang umbaran, hal ini bertujuan agar pedet
lebih bebas untuk bergerak.
Ukuran kandang box yang diperlukan untuk ternak sapi perah pedet atau
anak sapi adalah panjang seluruh kandang 17 meter, tiap kandang berukuran 85 x
73 cm, sedangkan tempat pakan 85 x 40 cm, dengan tinggi atas kurang lebih 120
cm dari tanah. Kandang sapi perah pedet umbaran (lepas sapih) yaitu 6,10 x 9
meter, tempat pakan 610 x 70 cm. Perlengkapan kandang terdiri dari tempat pakan
dan tempat minum. Tempat pakan terbuat dari tembok beton yang bentuknya
dibuat cekung. Sedangkan tempat minum terpisah dari tempat pakan. Tempat
minum terbuat dari bahan plastic. Kandang juga dilengkapi dengan peralatan
kebersihan seperti sekop, sapu lidi, sikat, selang air, ember dan kereta dorong.
7
Gambar 3. Kandang pedet box
8
tempatkan pada kandang yang sama dengan pedet yang sehat, sehingga
kemungkinan yang terjadi pedet yang lainnya bisa tertular penyakit tersebut.
9
menawar,siapa yang bisa menawar dengan harga paling tinggi maka pedet
tersebut akan diberikan kepada orang tersebut. Pedet yang dijual umurnya sekitar
3-4 bulan setelah dilahirkan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kerugian
pakan yang harus diberikan kepada pedet jantan.Selain pedet jantan, pedet betina
yang umurnya menjelang siap kawin antara 12-14 bulan, sapi induk produktif atau
sapi afkir juga dijual atau dipasarkan.
10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Manajemen pemeliharaan pedet sapi perah di UPT PT dan HMT Kota
Batu sudah baik. Hal ini ditinjau dari :
1. Pemberian kolostrum untuk pedet yang baru lahir, pemberian susu,
pemberian konsetrat dan pemberian pakan hijauan dilakuakan 2
kali dalam sehari.
2. Pembersihan kandang dan pemberihan alat alat pemerahan
dilakukan 2 kali dalam sehari.
3. Pemotongan kuku sapi dilakukan apabila kuku tersebut sudah
mengganggu aktifitas bergerak sapi
4. Pemberian obat cacing dilakukan 4-6 sekali
5. Penanganan luka pada sapi dilakukan secara berkala dengan tujuan
agar tidak terjadi infeksi
6. Pemasaran pedet dilalukan dengan cara lelang
5.2 SARAN
1. Kebersihan kandang harus mendapat perhatian lebih agar
kesehatan ternak dapat terjamin sehingga pertumbuhan ternak
tersebut dapat maksimal. Terutama untuk kandang pedet.
2. Penanganan pedet setelah dilahirkan harus lebih diperhatikan
terutama pada penempatan pedet di kandang yang telah diberi
serbuk kayu halus yang bertujuan agar pedet tidak kedinginan.
3. Pemberian pakan pada pedet harus sesuai dengan gizi/nutrisi yang
dibutuhkan oleh pedet agar pertumbuhan pedet maksimal.
4. pergantian serbuk kayu dikandang pedet seharusnya digantikan 3
bulan sekali
11
LAMPIRAN
12
Tabel 3. Daftar Kegiatan Harian Magang
13
Lampiran 1. Denah Lokasi Magang
14
Lampiran 2. Data Dasar Hasil Magang dan Perhitungan Analisa
BB = 101,1-2,493L + 0,02317L
BB = 601,8-9,033L + 0,04546L
1. Sapi Betina
No. Eartag : 0289
LD : 196 cm
BB = 601,8 – (9,033 x 196) + 0,04546 x (196)²
= 601,8 – 1770,5 + 1746,4
= 577,7
= 578 kg
2. Sapi Betina
No. Eartag : 0305
LD : 203
BB = 601,8 – (9,033 x 203) + 0,04546 x (203)²
= 601,8 – 1833,7 + 1873,4
= 641,5
= 642 kg
15
Lampiran 3. Dokumentasi Foto Selama Magang
16
Gambar Pemberian Pakan dan Susu Pedet
17
Gambar Beberapa Kegiatan Selama Magang
18