Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Ternak kambing khususnya kambing Peranakan merupakan salah satu


sumberdaya penghasil bahan makanan berupa daging dan susu yang memiliki
nilai ekonomi yang tinggi, dan penting artinya bagi masyarakat. Seiring hal
tersebut peternakan kambing memiliki peluang yang cukup besar dengan
semakin sadarnya masyarakat akan kebutuhan gizi yang perlu segera dipenuhi.

Peternakan kambing dalam perkembanganya tidaklah semudah yang kita


bayangkan. Banyak hal yang menjadi masalah dalam perkembanganya,
beberapa masalah tersebut adalah : (1) pemeliharaan yang masih bersifat
tradisional; (2) terbatasnya ketersediaan bakalan yang merupakan pengeluaran
terbesar dalam suatu proses produksi; (3) keterbatasan fasilitas yang
menimbulkan efek langsung pada proses produksi; (4) manajemen pakan yang
kurang baik.

1.2. Tujuan

Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah untuk belajar
bekerja secara langsung dalam pengelolaan usaha peternakan kambing yang
ditekankan pada tatalaksana pemeliharaan di peternakan kambing.

1.3. Manfaat

Berbekal dari pengalaman yang diperoleh dari Praktek Kerja Lapangan


(PKL), mahasiswa dapat mengetahui masalah yang timbul dan solusi yang
diperlukan dalam proses tatalaksana pemeliharaan ternak serta lebih siap dalam
menghadapi dunia kerja. Selain itu, mahasiswa memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang berharga dalam tatalaksana pemeliharaan ternak yang baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Sistem Pemiliharaan

1.1.1. Ekstensif

Sistem pemeliharaan secara ekstensif umumnya dilakukan di daerah yang


mahal dan sulit untuk membuat kandang, kondisi iklim yang menguntungkan,
dan untuk daya tampung kira-kira tiga sampai dua belas ekor kambing per
hektar. Sistem pemeliharaan secara ekstensif, induk yang sedang bunting dan
anak-anak kambing yang belum disapih harus diberi persediaan pakan yang
memadai. Rata-rata pertambahan bobot badan kambing yang dipelihara secara
ekstensif dapat mencapai 20-30 gram per hari.

1.1.2. Intensif

Sistem pemeliharaan secara intensif memerlukan pengandangan terus


menerus atau tanpa penggembalaan, sistem ini dapat mengontrol dari faktor
lingkungan yang tidak baik dan mengontrol aspek-aspek kebiasaan kambing
yang merusak. Dalam sistem pemeliharaan ini perlu dilakukan pemisahan antara
jantan dan betina, sehubungan dengan ini perlu memisahkan kambing betina
muda dari umur tiga bulan sampai cukup umur untuk dikembangbiakkan,
sedangkan untuk pejantan dan jantan harus dikandangkan atau ditambatkan
terpisah. Pertambahan bobot kambing yang digemukkan secara intensif bisa
mencapai 100-150 gram per hari dengan rata-rata 120 gram per hari atau 700-
1.050 gram dengan rata-rata 840 gram per minggu.

1.1.3. Semi Intensif

Sistem pemeliharaan secara semi intensif merupakan gabungan


pengelolaan ekstensif (tanpa penggembalaan) dengan intensif, tetapi biasanya
membutuhkan penggembalaan terkontrol dan pemberian pakan
konsentrat tambahan. Pertambahan bobot kambing yang digemukkan secara
semi-intensif, rata-rata hanya 30-50 gram per hari.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1. Lokasi dan Waktu


Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan mulai tanggal 22 sampai 22
November 2019. Lokasi kegiatan PKL ini adalah lapangan fakultas peternakan
UNDANA.

3.2. Pelaksanaan Penilitian

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan dengan cara magang kerja
(observasi partisipasi), yaitu mewajibkan mahasiswa ikut serta secara aktif
selama 1 (satu) bulan secara terus-menerus melaksanakan pekerjaan lapangan
fakultas peternakan UNDANA.

3.3. Evaluasi Hasil Penelitian

Setelah kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL), hasilnya akan dianalisis


dengan cara membandingkan hasil observasi dengan di lokasi peternakan
dengan landasan teori yang ada sebagai acuan dalam mengambil kesimpulan.

3.4. Jadwal Penelitian


Minggu ke-
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pendaftaran
Penulisan rencana dan
pengasahan oleh dosen
pembimbing
Pelaksanaan
Penulisan draf laporan
Ujian PKL
Revisi laporan dan
pengasahan laporan PKL
DAFTAR PUSTAKA

Mulyono, S dan B. Sarwono. 2005. Penggemukan Kambing Potong. Cetakan


kedua. Penebar Swadaya, Jakarta.

Williamson, G dan W.J.A. Payne. 1993. Pengantar Ilmu Peternakan di Daerah


Tropis. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta (diterjemahkan oleh S.G.N. D
Darmaja).

Devendra, C. Dan M. Burns. 1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis. Penerbit


ITB, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai