Oleh:
KELAS BP1
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
PENDAHULUAN
Etika merupakan suatu hal yang diupayakan untuk disepakati bersama. Suatu hal
akan dianggap etis dan diterima secara umum apabila terdapat toleransi antara manusia
yang satu dengan manusia lainnya. Etika dapat juga dikatakan sebagai suatu pedoman
nilai yang digunakan untuk membedakan baik atau buruk, benar atau salah. Etika dapat
menjadi “self-control” dimana segala sesuatu dibuat, ditetapkan, dan diterapkan untuk
kepentingan kelompok, misalnya suatu profesi tertentu. Dalam masyarakat khususnya
dalam bisnis terdapat profesi bisnis (etika profesi). Dengan adanya etika profesi
seseorang dapat mengerti bahwa tiap keputusan yang diambil oleh penyelenggara harus
berdasarkan etika profesi dan hukum dari penyelenggara yang telah diatur dalam undang-
undang negara serta menjamin klien atau konsumen untuk mendapat pelayanan yang
terbaik sesuai dengan kode etik. Kode etik dapat juga dipandan sebagai upaya
menginstitusionalkan moral dan nilai-nilai pendiri perusahaan, sehingga kode etik
tersebut menjadi bagian dari budaya perusahaan dan membantu sosialisasi indvidu baru
dalam memasuki budaya tersebut.
Dari penjelasan diatas penting untuk mengetahui dan mempelajari Teori Etika dan
Profesi Bisnis maka dalam RMK ini akan dibahas, antara lain:
1. Deteologi
2. Teleologi
1.1 Hakikat bisnis
1.2 Karakteristik bisnis
1.3 Pergeseran paradigm dari pendekatan Stockholder ke Stakeholder
1.4 Tanggung jawab moral dan social bisnis
1.5 Kode etik berbagai profesi
PEMBAHASAN
Teori etika menyediakan kerangka yang dapat digunakan untuk memastikan benar
tidaknya keputusan moral. Berdasarkan suatu teori etika, keputusan moral yang diambil bisa
menjadi beralasan (memiliki moral reasoning). Terdapat dua pendekatan dasar moral
reasoning, yaitu deontologi dan teleologi.
1. Deontologi
Deontologi sering disebut dengan etika kewajiban karena berpendapat bahwa tugas atau
kewajiban merupakan moral dasar dan tidak tergantung pada konsekuensi yang
ditimbulkan. Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak baik.
Menurut etika deontologi, suatu tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu
dilaksanakan berdasarkan kewajiban yang memang harus dilaksanakan terlepas dari
tujuan atau akibat dari tindakan itu. Misalnya, (1) memberikan pelayanan yang baik pada
semua konsumen, untuk mengembalikan utangnya. (2) menawarkan barang atau jasa
dengan mutu yang sebanding dengan harganya.
Selain memusatkan perhatian pada kewajiban, deontologi jugasekaligus memperhatikan
hak (moral rights) dengan alasan bahwa suatu tindakan perlu dilakukan karena
merupakan hak manusia. Manusia memiliki berbagai macam hak, antara lain yaitu hak
moral, hak legal, dan hak warganegara. Memberikan kepada seseorang apa yang menjadi
haknya akan menyangkut aspek keadilan (moral justice) sehingga juga menjadi perhatian
dalam pendekatan deontologi. (SutrisnaDewi, 2011;25)
2. Teleologi
Teleologi berpandangan bahwa suatu tindakan benar atau salah tergantung pada
konsekuensi yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut. Teori teleologi mengarah pada
tujuan, hasil atau akibat yang hendak dicapai untuk membenarkan suatu tindakan atau
kebijakan. (SutrisnaDewi, 2011;29)
Teori etika menyediakan kerangka yang dapat digunakan untuk memastikan benar
tidaknya keputusan moral. Berdasarkan suatu teori etika, keputusan moral yang diambil
bisa menjadi beralasan (memiliki moral reasoning). Pada dasar moral reasoning terdapat
dua pendekatan yaitu deontologi dan teleologi.
Bisnis mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia, organisasi yang
bekerja di tengah-tengah masyarakat atau sebuah komunitas yang berada di tengah-
tengah komunitas lainnya.
Suatu profesi yang diperlukan dan dihargai mempunyai karakteristik yaitu sebagai
berikut: Pertama, seseorang yang memiliki pengetahuan, keahlian, dan keterampilan
khusus yang ia peroleh melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang membentuk
profesinya, yang membedakannya dengan orang lainnya. Kedua, terdapat kaidah dan
standar moral. Ketiga, seseorang perlu memiliki izin khusus atau lisensi untuk bisa
menjalankan suatu profesi. Keempat, memberikan pelayanan pada masyarakat.
Kode etik profesi digunakan sebagai sarana untuk membantu para pelaksana
seseorang sebagai seseorang yang profesional supaya tidak dapat merusak etika profesi
dan juga diartikan sebagai pola, aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan
suatu kegiatan atau pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
SutrisnaDewi, 2011, Etika Bisnis: Konsep Dasar Implementasi & Kasus, Cetakan Pertama,
Udayana University Press, Denpasar
http://nurdianaisma.blogspot.com/2017/05/kode-etik-profesi.html
https://josephinejoe.wordpress.com/2015/10/02/teori-etika-dan-profesi/