Anda di halaman 1dari 10

Melek Teknologi Solusi Aktivitas di Tengah Pandemi

Oleh : Salsabila Musfita

Pandemi COVID-19 telah melanda hampir seluruh dunia mulai akhir


tahun 2019 sampai saat ini. COVID-19 adalah virus yang dapat menyebar
terutama dari orang ke orang melalui percikan – percikan dari hidung atau mulut,
yang keluar saat orang yang terinfeksi COVID-19 batuk, bersin atau berbicara.
Percikan-percikan ini relatif berat, perjalanannya tidak jauh dan jatuh ke tanah
dengan cepat. Orang dapat terinfeksi COVID-19 jika menghirup percikan orang
yang terinfeksi virus ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga jarak
minimal satu meter dari orang lain. Percikan-percikan ini dapat menempel di
benda dan permukaan lainnya di sekitar orang seperti meja, gagang pintu, dan
pegangan tangan. Orang dapat terinfeksi dengan menyentuh benda atau
permukaan tersebut, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka.
Inilah sebabnya penting untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air
bersih mengalir, atau membersihkannya dengan cairan antiseptik berbahan dasar
alkohol. Sampai saat ini WHO terus mengkaji perkembangan penelitian tentang
cara penyebaran COVID-19 dan pastinya akan segera menyampaikan jika ada
temuan-temuan terbaru.

Virus ini mengharuskan kita utuk melakukan yang namanya social


distancing atau menjaga jarak dengan orang lain minimal satu meter sebagai
bentuk pencegahan penyebaran virus. Keaadaan ini membuat kegiatan sehari –
hari kita terganggu, karena sebagian besar kegiatan yang kita lakukan
mengharuskan kita untuk saling bertatap muka dan berinteraksi dengan orang lain
yang memiliki kepentingan dengan kita. Kegiatan di luar seperti berangkat ke
kantor, bertemu dengan rekan kerja atau seperti berangkat ke kampus, bertemu
dengan mahasiswa lainnya tidak dapat dilakukan karena pandemi ini masih
berlangsung. Hal ini tentunya memaksa kita untuk merubah kebiasaan sehari –
hari kita.
Untuk mencegah kegiatan sehari – sehari kita terganggu dan tertunda,
tentunya harus ada solusi dari persoalan tersebut. Solusinya adalah dengan
memanfaatkan teknologi yang ada. Teknologi diciptakan untuk mempermudah
pekerjaan manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat,
inilah saat yang tepat untuk memanfaatkannya. Dengan bantuan teknologi
kegiatan yang tertunda akan bisa diselesaikan kembali sembari melakukan social
distancing. Itulah mengapa kita mau tidak mau, suka tidak suka, harus melek
teknologi, harus mengenal lebih dekat,mempelajari, dan familiar terhadap
teknologi apalagi ditengah pandemi seperti ini, khususnya para milenial yang akan
menghadapi era digital dimasa yang akan datang.
Melek Teknologi Solusi Aktivitas di Tengah Pandemi

Pandemi COVID-19 telah melanda hampir seluruh dunia sejak akhir tahun
2019 sampai saat ini. COVID-19 adalah virus yang dapat menyebar terutama dari
orang ke orang melalui percikan-percikan dari hidung atau mulut, yang keluar saat
orang yang terinfeksi COVID-19 batuk, bersin atau berbicara. Melihat hal itu,
pemerintah mulai memerintahkan warga Indonesia untuk melakukan yang
namanya social distancing, kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah.
Hal inin dilakukan untuk mencegah penularan dan perkembangan dari virus ini di
tengah – tengah masyarakat Indonesia.

Social distancing mulai diterapkan sejak Maret 2020 di Indonesia. Hal ini
dikarenakan kasus COVID-19 ini baru ditemukan pada bulan Maret 2020 di
Indonesia dan jumlah kasusnya mulai meningkat. Maka, sejak saat itu tidak ada
lagi yang namanya bekerja di luar, belajar di luar, ibadah di luar, semua kegiatan
dilakukan di dalam rumah masing – masing untuk mencegah adanya pertemuan
dan kontak fisik dengan orang lain.

Tentunya sejak saat itu terjadi perbedaan yang cukup besar dalam kegiatan
sehari – hari yang biasa kita laksanakan. Kegiatan sehari – hari yang bisasanya
kita kerjakan di luar rumah berbeda dengan saat kita mengerjakannnya di dalam
rumah. Setiap pertemuan tidak bisa dilaksanakan. Setiap kegiatan belajar
mengajar bertatap muka tidak bisa dilakukan bahkan beribadah tidak bisa
dilakukan di luar rumah hanya bisa dilaksanakan di dalam rumah.
Untung saja, kita sudah ada di era digital dimana teknologi sudah sangat
berkembang pesat. Sehingga pertemuan – pertemuan yang tidak bisa dilaksanakan
bisa diatasi dengan pertemuan secara virtual, pekerjaan – pekerjaan yang
dilakukan bisa dikirim dengan cepat melalui aplikasi - aplikasi canggih yang ada
saat ini.

Teknologi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), memiliki arti:


(1) metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan; (2)
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Dari pengertian tersebut dapat
dipahami bahwa teknologi menyediakan hal – hal yang diperlukan manusia
dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat segala pekerjaannya
sehingga setiap pekerjaan yang biasanya dilakukan secara manual kini bisa
dilaksanakan dengan cepat dan otomatis dengan bantuan tenologi. Maka dari itu
harus yang namanya melek teknologi itu diterapkan apalagi di era digital yang
sedang dilanda pandemi ini.

Melek teknologi bukan berarti pandai menggunakan gawai, tetapi melek


teknologi harus diartikan sebagai kesadaran akan untung dan rugi yang didapatkan
dari penggunaan gawai tersebut. Sebagai ilustrasi, ada sebuah aplikasi vidio musik
yang sedang populer ditengah – tengah masyarakat. Untuk sebagian orang yang
tidak melek teknologi yang masih berpikiran konservatif akan menganggap
aplikasi ini membawa dampak negatif karena hanya membuat orang yang
menikmatinya membuang – buang waktu dan melalaikan segala tugas – tugasnya.
Tetapi, untuk orang – orang yang melek teknologi mereka akan melihat peluang –
peluang atau sisi positif yang bisa diambil dari adanya aplikasi vidio musik
tersebut. Mereka akan menggunakan aplikasi tersebut untuk melakukan promosi
atas barang dagangan mereka, alhasil omzet penjualan pun meningkat. Hal ini
menunjukkan bahwa gawai memiliki keuntungan tersendiri jika dimanfaatkan
dengan baik.

Gawai memang dapat menimbulkan kecanduan. Bayangkan saja jika


kecanduan memainkan sebuah aplikasi tetapi tidak memanfaatkannya dengan baik
dan hanya membuang – buang waktu dan menunda tugas yang ada tentu akan
memberikan dampak negatif. Tetapi, jika gawai ini dimanfaatkan dengan baik
tentu kecanduan yang dihasilkan adalah kecanduang yang positif. Oleh karena itu
kita harus bijak dalam menggunakan teknologi.

Seperti halnya ditengah pandemi ini, untuk mengatasi kegiatan yang


tertunda karena tidak bisa bertemu dengan orang lain yang memiliki kepentingan
dengan kita, maka solusinya manfaatkan teknologi. Teknologi saat ini sudah
sangat modern, sudah sangat canggih. Panggilan telepon yang biasa dilakukan,
sekarang sudah bisa dilakukan sambil bertatap muka atau sering disebut dengan
video call dan tidak hanya bisa dilakukan dengan dua orang tetapi dengan lebih
dari dua orang juga bisa dilaksanakan. Sehingga pertemuan pun bisa dilaksanakan
meskipun hanya di dalam rumah. Begitu pula kegiatan belajar mengajar yang
biasanya dilakukan di kampus dengan adanya teknologi, kegiatan belajar
mengajar bisa dilakukan secara daring atau online. Tatap muka secara langsung
tetap bisa dilaksanakan tetapi melalui alternatif lain yaitu secara virtual dan
pengiriman tugas tidak perlu lagi dilakukan dengan memberikannya langsung
kepada dosen karena sudah ada surat elektronik untuk mengirimkan tugas secara
online dan cepat.

Itulah salah satu manfaat dari adanya teknologi. Bayangkan saja jika
teknologi tidak ada, semua kegiatan saat pandemi ini akan terus - menerus
tertunda seiring berjalannya waktu sampai COVID-19 ini menghilang yang belum
tentu kapan hal itu akan terjadi. Masalah selanjutnya bukan hanya jika tidak ada
teknologi tetapi jika teknologi sendiri itu ada tetapi kita tidak melek teknologi
maka kegiatan tetap tidak bisa berjalan sampai COVID-19 ini menghilang.

Contohnya seorang pedagang, bagaimana ia dapat tetap melakukan


aktivitas jual beli walaupun ia tetap di rumah. Jika pedagang tidak melakukan
aktivitas jual beli tentunya pembeli akan kesulitan untuk memnuhi kebutuhan
hidupnya. Ini memunculkan kreativitas dan “terpaksa” melek teknologi dengan
menggunakan media sosial sebagai alat bantu untuk menawarkan barang.
Bermunculan sistem dagang online yang boleh jadi selama ini disepelekan para
pedagang, karena masih tetap merasa lebih baik dengan aktivitas jual beli secara
konvesional.

Demikian pula pembeli dilain pihak, yang selama ini dalam melakukan
transaksi secara langsung, dengan adanya himbauan jaga jarak dari pemerintah
berupaya untuk mencari cara bagaimana tetap dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya walau dari rumah. Ini “memaksa” untuk “melek terknologi” agar dapat
berselancar di dunia maya yang lagi-lagi menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi.

Jika melek teknologi, maka penjual dan pembeli tetap bisa melaksanakan
kegiatannya meskipun hanya dari rumah. Saat ini banyak sekali situs dagang
online yang bisa dimanfaatkan. Selain dapat mempermudah jual - beli meski
hanya dari rumah, namun penjual konvesional yang biasanya hanya bisa
menjangkau pembeli disekitar tempatnya berjualan, dengan menggunakan situs
dagang online kini penjual dapat menjangkau pembeli yang lebih luas lagi dari
biasanya. Penjual juga dapat memanfaatkan media sosial sebagai lahan promosi
barang dagangannya apalagi ditengah pandemi ini pengguna sosial media
meningkat pesat. Jika penjual dapat memanfaatkan situasi ini dengan baik, secara
tidak langsung omzet penjualan pasti akan meningkat karena bantuan situs dagang
online dan bantuan promosi di sosial media.

Begitu pula pembeli, yang biasanya harus keliling pasar untuk mencari
barang kebutuhannya,dengan adanya situs dagang online pembeli tidak lagi harus
lelah berkeliling pasar membuang waktu dan tenaganya, hanya harus pilih dan
klik barang yang dibutuhkan dari situs dagang online lalu membayarnya. Waktu
pun tidak terbuang sehingga pembeli masih bisa melakukan kegiatannya yang
lain. Pembeli juga dapat menggunakan media sosial untuk melihat promosi –
promosi menarik yang diberikan oleh para penjual dan itu sangat memudahkan
pembeli dalam mencari barang kebutuhannya.

Ditengah pandemi ini, bukan hanya kegiatan sehari – hari saja yang
terganggu, begitu pula acara – acara yang sering dilaksanakan seperti seminar,
perlombaan, dan lainnya yang sudah menjadi kebiasaan tidak bisa terlaksana.
Sekali lagi keadaan “memaksa” kita untuk melek teknologi. Saat ini seminar
sudah bisa dilaksanakan secara daring. Webinar sebutannya, singkatan dari web
dan seminar. Yakni sebuah seminar yang dilakukan melalui sebuah situs web atau
aplikasi tertentu berbasis internet. Teknik ini sendiri memungkinkan pembicara
atau pengisi materi membagikan informasi mereka lewat internet maupun media
elektronik lainnya. Sistemnya hampir sama seperti seminar pada umunya hanya
saja dilakukan secara online.

Bukan hanya seminar, acara perlombaan tahunan yang sering diadakan


secara langsung juga bisa tetap terlaksana saat pandemi. Teknologi sekali lagi
dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut. Perlombaan tetap bisa
terlaksana secara daring. Untuk sistem tentunya masih sama seperti perlombaan
secara langsung dengan sedikit perbedaan tetapi tetap dengan waktu tertentu dan
dimulai pada saat yang bersamaan.

Ditengah pandemi seperti ini teknologi sangat membantu untuk


menyebarkan informasi seputar perkembangan COVID-19 apakah semakin
menurun ataukah semakin meningkat, sudah berapa korbannya, apakah ada
kemungkinan untuk sembuh, dimana saja rumah sakit rujukan untuk perawatan
COVID-19, sudah sampai mana virus ini menyebar, daerah mana saja yang
dinyatakan sebagai zona merah, hijau, dan kuning. Tentunya semua orang harus
menerima informasi ini. Maka teknologilah jawabannya. Teknologi akan sangat
membantu untuk menyebarkan segala imbauan dan informasi dari pemerintah atau
pun dari orang – orang yang memiliki informasi terkait hal tersebut kepada
semua orang. Imbauan untuk mengikuti protokol kesehatan yang sudah
disebarkan seperti selalu mencuci tangan, menjaga jarak minimal satu meter dari
orang lain, selalu memakai masker kemanapun dan dimanapun kita berada akan
dilaksanakan oleh semua orang, karena semua imbauan dan informasi yang
disebarkan sudah mereka teima. Bayangkan jika tidak ada teknologi, semua orang
tidak akan tahu bagaimana perkembangan virus ini, bagaimana cara mencegah
penyebarannya, dimana saja daerah yang sudah termasuk zona merah, kuning,
maupun hijau, dan lain sebagainya

Dari uraian di atas dapat kita pahami bahwa fenomena COVID-19


memang seolah – olah memaksa kita untuk lebih melek terhadap teknologi. Lihat
saja begitu banyak permasalahan yang muncul karena adanya perintah jaga jarak
dari pemerintah. Tetapi, hampir semua bisa diatasi dengan adanya teknologi.
Setiap pertemuan tertunda dapat dilakukan kembali meskipun hanya dari rumah
melalui pertemuan online. Tugas – tugas yang dimiliki juga bisa terselesaikan
dengan cepat dan mudah untuk dibagikan dengan memanfaatkan teknologi.
Ponsel, tablet, komputer dan lainnya, tidak hanya bisa dimanfaatkan sebagai
sarana hiburan tetapi bisa digunakan sebagai sarana untuk membantu
mempermudah pekerjaan. Teknologi dapat membantu penjual untuk memperluas
penjualannya dan menaikkan omzet penjualan dengan bantuan situs dagang oline
dan bantuan media sosial sebagai lahan promosi. Begitu pula pembeli yang bisa
dengan mudah menemukan barang kebutuhannya dengan membuka situs dagang
online atau dengan melihat promosi – promosi di media sosial. Teknologi juga
membantu agar acara – acara rutin yang biasa dilaksanakan bersama orang banyak
seperti seminar, perlombaan, dan lainnya tetap dapat dilaksanakan meskipun
secara virtual. Teknologi juga dapat menyebarkan informasi dan imbauan dari
pemerintah atau pun dari siapa pun yang memiliki info terkini tentang COVID-19
dengan cepat kepada semua orang.

Dari beberapa kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya


pandemi banyak teknologi yang secara langsung mau tidak mau, suka tidak suka
memaksa kita untuk mengenal lebih dekat lagi mempelajari nya, familiar
terhadapnya, lalu menggunakan nya. Mungkin bagi sebagian orang itu mudah,
tapi mungkin juga sulit bagi sebagian orang, karena tingkat kemampuan mereka
berbeda-beda.

Meskipun pandemi ini cenderung “memaksa” semua orang untuk mau tak
mau harus melek teknologi, namun disisi lain tentu hal ini membawa dampak
baik. Karena demikan, semua orang perlahan – lahan akan siap untuk
menghadapai era digital. Jika semua pekerjaan manual telah berganti menjadi
pekerjaan yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, setiap pekerjaan akan
cepat terselesaikan. Jika semua omzet penjual naik maka secara tidak langsung
akan menaikkan pendapatan negara. Begitu banyak manfaat yang didapat tanpa di
sadari jika semua orang melek akan teknologi. Maka dari itu mari bersama – sama
mulai peduli bahwa teknologi itu penting dan mulailah utnuk memanfaatkan
teknologi sebagai alternatif untuk membantu menyelesaikan pekerjaan dengan
efektif dan efisien.
Referensi :

Ferdian, Delly. 2016. Melek Teknologi sejak Dini.


https://mediaindonesia.com/read/detail/74779-melek-teknologi-sejak-dini

https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public

Nariah. 2020. Pandemi Covid Memaksa Kita Melek Teknologi.


https://rakyatmerdekanews.com/2020/05/27/pandemi-covid-memaksa-kita-melek-
teknologi/

Putri, Kemala. 2018. Apa itu Teknologi? Sejarah dan Pengertian Teknologi.
https://teknologi.id/insight/apa-itu-teknologi-sejarah-dan-pengertian-teknologi/

Saleh, Muhammad. 2020. COVID-19 ‘Memaksa’ Melek Teknologi.


https://monitor.co.id/2020/04/22/covid-19-memaksa-melek-teknologi/

Anda mungkin juga menyukai