JUDUL PRAKTIKUM
Indeks Terapi Obat
B. TUJUAN
1. Mampu melakukan teknik pemberian obat secara intra peritoneal
2. Mampu memahami hubungan pemberian obat dengan onset time
3. Mampuu memahami hubungan pemberian obat dengan durasi kerja
C. DASAR TEORI
Rodensia atau hewan pengerat merupakan hewan coba yang banyak digunakan
dalam penelitian, yaitu mencapai sekitar 69% karena murah dan mudah untuk
ditangani, rentang hidup yang singkat, mudah beradaptasi pada kondisi sekitarnya
dan tingkat reproduksi yang cepat sehingga memungkinkan untuk penelitian proses
biologis pada semua tahap siklus hidup. Tikus dan mencit merupakan hewan
rodensia banyak digunakan dalam penelitian. Tikus sebagai “mouse model” sangat
cocok untuk penelitian penyakit pada manusia dengan adanya kesamaan organisasi
DNA dan ekspresi gen dimana 98% gen manusia memiliki gen yang sebanding
dengan gen tikus. Rodensia lainnya seperti kelinci dan marmut juga banyak dipakai
sebagai subyek penelitian. Kelinci termasuk keluarga Leporidae dari ordo
Lagomorpha (Pearce et al. 2007)
1. Injeksi intraperitoneal
Alat Bahan
1. Spuit injeksi dan jarum 1. Luminal Na
(1-2 ml) 2. Hewan uji mencit
2. Sarung tangan
3. Stopwatch
D. PROSEDUR KERJA
1. Masing-masing kelompok mendapat 6 mencit, masing-masing mencit ditandai
dan ditimbang.
2. Setiap mencit pada setiap kelompok diberi tanda.
3. Obat depresan SSP diberi secara intraperitonial kepada mencit dan setiap
kelompok diberi dosis yang meningkat. Dosis yang diberikan disesuaikan
dengan jenis obat.
4. Mengamati dan mencatat jumlah mencit yang kehilangan “refting refleks”, dan
gerak mencit baik gerak bolak balik atau gerak menengok kebawah platfhon
selama 1 jam, serta nyatakan angka ini dalam persentasi serta menjatat jumlah
mencit yang mati pada setiap kelompok.
5. Menggambar grafik dosis respon:
Pada kertas grafik log pada ordinat persentase hewan yang memberi efek
(hilang “righting refleks” atau kematian) pada dosis yang digunakan. Dengan
memperhatikan sebesar titik-titik pengamatan, menggambar grafik dosis
respon yang menurut pemikiran paling representative untuk fenomena yang
diamati.
1.
2.
3.
4.
5. 30 gram 2 15 - - - - 6 - - 7 - 4
6.
Uji menengok ke bawah
Aktivitas bolak-balik
No Massa
5 30
mencit mencit(g) 10’ 15’ 20’ 25’ 35’ 40’ 45’ 50’ 55’ 60'
’ ’
I.
II.
III.
IV.
V. 30 gram 1 - 5 - - - - - 1 - - -
VI.
F. PEMBAHASAN
G. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Ferreira LM, Hochman B, Barbosa MV. 2008. Modelos experimentais em pesquisa. Acta
Cir Bras.20:28–34. [PubMed]
Katzung, Bertram G., 1989, Farmakologi Dasar dan Klinik, Salemba Medika, Jakarta.
Pearce AI, Richards RG, Milz S, Schneider E, Pearce SG. 2007. Animal models for
implant biomaterial research in bone: A review. Eur Cell Mater.13:1–10. [PubMed].
Tjay, T.H. dan K. Rahardja., 2002, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek
-Efek Sampingnya, Edisi Kelima, Cetakan Pertama, PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia, Jakarta.
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
INTERAKSI OBAT
Disusun oleh:
Kelas I A
JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
BANDUNG
2018
Lampiran
Kondisi mencit pada saat sudah disuntikan obat