penjaga kantin kuku panjang dan itam penyakit berbasis lingkungan harus isnpeksis puskesmas
sanitasi TTU
Makanan dan minuman yang sudah basi atau menggunakan zat pewarna yang
berlebihan
B. Kantin Sekolah
C. Air Minum
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002
SYARAT AIR BERSIH DAN SEHAT 1. Syarat fisik, antara lain: a. Air harus bersih dan tidak keruh b.
Tidak berwarna apapun c. Tidak berasa apapun d. Tidak berbau apaun e. Suhu antara 10-25 C
(sejuk) f. Tidak meninggalkan endapan
D. Sanitasi
Upaya sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia
(jamban), pengelolaan sampah dan saluran pembuangan air limbah.
1. Penyediaan Air Bersih
Jenis sarana air bersih ada beberapa macam yaitu PAM, sumur gali, sumur pompa
tangan dangkal dan sumur pompa tangan dalam , tempat penampungan air hujan,
penampungan mata air, dan perpipaan. Sirkulasi air, pemanfaatan air, serta sifat-sifat
air memungkinkan terjadinya pengaruh air terhadap kesehatan. Secara khusus,
pengaruh air terhadap kesehatan dapat bersifat langsung maupun tidak langsung.
Warna
Air sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk
mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme
yang berwarna. Warna dapat disebabkan adanya tannin dan asam humat
yang terdapat secara alamiah di air rawa, berwarna kuning muda,
menyerupai urin, oleh karenanya orang tidak mau menggunakannya.
Selain itu, zat organik ini bila terkena khlor dapat membentuk senyawa-
senyawa khloroform yang beracun. Warnapun dapat berasal dari
buangan industri.
Kekeruhan
Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik
yang bersifat anorganik maupun yang organik. Zat anorganik biasanya
berasal dari lapukan batuan dan logam, sedangkan yang organik dapat
berasal dari lapukan tanaman atau hewan. Buangan industri dapat juga
merupakan sumber kekeruhan.
Suhu
Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak
terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa yang dapat
membahayakan kesehatan, menghambat reaksi-reaksi biokimia di
dalam saluran/pipa, mikroorganisme pathogen tidak mudah
berkembang biak, dan bila diminum air dapat menghilangkan dahaga.
Jumlah Zat Padat Terlarut
Jumlah zat padat terlarut (TDS) biasanya terdiri atas zat organik,
garam anorganik, dan gas terlarut. Bila TDS bertambah maka
kesadahan akan naik pula. Selanjutnya efek TDS ataupun kesadahan
terhadap kesehatan tergantung pada spesies kimia penyebab masalah
tersebut.
Parameter Mikrobiologis
Sumber-sumber air di alam pada umumnya mengandung bakteri.
Jumlah dan jenis bakteri berbeda sesuai dengan tempat dan kondisi yang
mempengaruhinya. Oleh karena itu air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari harus bebas dari bakteri pathogen. Bakteri golongan coli tidak
merupakan bakteri golongan pathogen, namum bakteri ini merupakan
indikator dari pencemaran air oleh bakteri pathogen.
Parameter Radioaktifitas
Dari segi parameter radioaktivitas, apapun bentuk radioaktivitas
efeknya adalah sama, yakni menimbulkan kerusakan pada sel yang
terpapar. Kerusakan dapat berupa kematian dan perubahan komposisi
genetik. Kematian sel dapat diganti kembali apabila sel dapat beregenerasi
dan apabila tidak seluruh sel mati. Perubahan genetis dapat menimbulkan
berbagai penyakit seperti kanker dan mutasi. 4. Parameter Kimia Dari segi
parameter kimia, air yang baik adalah air yang tidak tercemar secara
berlebihan oleh zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan antara lain
air raksa (Hg), alumunium (Al), Arsen (As), barium (Ba), besi (Fe),
Flourida (F), Kalsium (Ca), derajat keasaman (pH), dan zat kimia lainnya.
Air sebaiknya tidak asam dan tidak basa (Netral) untuk mencegah
terjadinya pelarutan logam berat dan korosi jaringan distribusi air. pH
yang dianjurkan untuk air bersih adalah 6,5 – 9.
2. Pembuangan Kotoran Manusia (Jamban)
Untuk mencegah kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka pembuangan
kotoran manusia harus dikelola dengan baik. Pembuangan kotoran harus di suatu
tempat tertentu atau jamban yang sehat. Suatu jamban tersebut sehat jika memenuhi
persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
1. Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban
2. Tidak mengotori air permukaan disekitarnya
3. Tidak mengotori air tanah disekitarnya
4. Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan binatang
lainnya.
5. Tidak menimbulkan bau
6. Mudah digunakan dan dipelihara
7. Desainnya sederhana
8. Murah
4. Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah adalah meliputi penyimpanan, pengumpulan dan
pemusnahan sampah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga sampah tidak
mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.
a. Penyimpanan sampah
Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah
tersebut dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang (dimusnakan) dan
untuk itu perlu disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis sampah
tertentu.maksud dari pemisahan dan penyimpanan disini ialah untuk
memudahkan pemusnahannya. Syarat-syarat tempat sampah antara lain :
Konstruksinya kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah berseraknya
sampah
Mempunyai tutup,mudah dibuka, dikosongkan isinya serta dibersihkan,
sangat dianjurkan agar tutup sampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa
mengotori tangan
Ukuran tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut oleh satu
orang.
b. Pengumpulan Sampah
Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing rumah
tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. oleh sebab itu setiap rumah
tangga atau institusi harus mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan
sampah, kemudian dari masing-masing tempat pengumpulan sampah tersebut
harus diangkut ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan selanjutnya ke
Tempat Penampungan Akhir (TPA).
Sanitasi Sekolah
Sedangkan sanitasi di sekolah itu sendiri terdapat beberapa indikator dengan
standar peraturanyang ada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor: 24 tahun 2007
danPeraturan Menteri Kesehatan nomor1429/Menkes/ SK/XII/2006 tentang
PedomanPenyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah.Sekolah Bersih dan Sehat
didukung bangunan yang terdiri atas ruangkepala sekolah, ruang guru, ruang
perpustakaan, ruang kelas, kamar mandi/WC, ruang UKS,kantin, gudang, tempat ibadah,
halaman,dan pagar sekolah. Semua unit bangunan di sekolahbebas dari suara gaduh dan
bising yangmengurangi konsentrasi belajar peserta didik dankenyamanan mengajar guru.
1. Ruang Kelas
Rasiominimal luas ruang kelas 2 m2/siswa. Untuk rombongan belajar dengan
peserta
didik kurang dari 15 orang, luas minimal ruang kelas 30 m2 dengan lebar minimal 5 m.
Jarakpapan tulis dengan meja siswa paling depan minimal 2,5 m dan jarak papan tulis
dengan meja paling belakang minimal 9 m. Kapasitas maksimal ruang kelas 28 siswa.
Tersedia tempat cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun. Minimal satu
tempat cuci tangan untuk dua kelas. Disetiap kelas disediakan tempat sampah bertutup.
2. Kamar mandi/WC
Rasio kamar mandi/WC dan urinoir adalah perbandingan antara jumlah peserta didik
dengan banyaknya kamar mandi/WC dan urinoiryang tersedia. Untuk pesertadidik
rasionya adalah 1:60; sedangkan untuk siswi rasionya adalah 1:50. Kamar mandi/WC
dan urinoir peserta didik/siswi terpisah dengan kamar mandi/WC dan urinoir guru
danpegawai.Ukuran kamar mandi/WC tidak kurang dari 2 m2. Dinding berwarna terang.
Lantai memiliki perkerasan tidak licin, air tidak menggenang, memiliki kemiringan
minimal1%.Closet memiliki ketinggian 30 cm dari lantai baik closet untuk guru maupun
untukpeserta didik.Ruangan memiliki lubang penghawaan dan pencahayaanyang cukup,
bebas dari jentik nyamuk, memiliki alat kebersihan (sikat, sabun, karbol), dan tempat
sampah tertutup.
3. Ruang UKS
Ruang UKS adalah tempat untuk melakukan pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif, preventif, dankuratif.Penyuluhantentang perilaku hidup sehat kepada peserta
didik dan warga sekolah lainnya dilakukan secara terus-menerus, menyeluruh, dan
terpadu.Ruang UKS dilengkapi tempat cuci tangan dengan air bersih yang
mengalir,tersedia sabun, memiliki tempat tidur periksa, timbangan badan, alat pengukur
tinggi badan, alat pengukur suhu tubuh,dental kit, UKS kit, P3K, lemari obat, torso
rangka atau alat tubuh, snellen chart, dan tempat sampah. Standar luas ruang UKSadalah
minimal 27 m2 yang dilengkapi dengan buku kesehatan dan buku adminsitrasi.
4. Kantin
Kantin sekolah adalah tempat usaha makanan dan minumanyang pengelola
dankonsumennya adalah warga sekolah.Lokasi kantin berjarak minimal 20 m dari tempat
pembuangan sampah sementara. Kantin memiliki peralatan pengolahan dan makan
yangbersih, tempat cuci peralatan makan dan minum dengan air bersih yang mengalir,
tempat cucitangan dilengkapi dengan air bersih mengalir, sabun dan lap tangan untuk
pengunjung kantin,tersedia tempat penyimpanan bahan makanan terpisah dari makanan
jadi/siap saji dantempatpajangan(display) makanan jadi/siap saji yang tertutup. Kantin
dilengkapi dengan tempatduduk dan saluran air limbah yang tertutup.Tersedia tempat
untuk mengolah makanansederhana (memanasi, mengukus, dan memanggang). Makanan
kemasan berlabel BPOM/Dinkes dan tidak kadaluarsa. Makanan dan minuman yang
dijual sudah dilakukan uji bebas formalin, boraks, dan pewarna kimia berbahaya.
Kemasan bersih dan tidak menggunakan styrofom. Petugas kantin berpakaian rapi, bersih,
bercelemek, bertudung, dan
sehat. Pengambilan makanan selalu menggunakan alat bantu pengambil makanan.
5. Halaman dan Pagar Sekolah
Halaman sekolah merupakan ruang terbuka hijau sebagai sarana untuk menunjang
segala kegiatan di luar ruangan (upacara, olahraga, kesenian, pramuka, parkir kendaraan,
apotek hidup,tamansekolah dan kegiatan lain)bagi warga sekolah. Halaman sekolah
terbebas dari genangan air dan mempunyai batas yang jelas dengan lingkungan sekitar,
dan dilengkapi dengan pagar yang kuat dan aman.
e. Pintu
Pintu memiliki lebar sekurang-kurangnya 1 m. Pintu tersebut dapat terdiri atassatu daun
pintu atau dua daun pintu dengan arah buka keluar.Pintu dilengkapi dengan pengunci dan
pegangan (handle)yang terbuat dari bahan yang kuat.
f. Jendela
Jendela dapat dibuka dan ditutup dengan arah buka keluar dan diberi pengaman. Kaca
jendela memungkinkan cahaya masuk secara alami sehingga peserta didik, guru, dan
pegawai sekolah dapat membaca dengan nyaman, tidak terlalu terang, dan juga tidak
gelap (20 % luas lantai).
g. Ventilasi
Gedung sekolah dilengkapi dengan ventilasi. Ruang-ruang di sekolah diupayakan
mempunyai ventilasi silang yang dapat menjamin aliran udara segar. Ventilasi udara
dapat berupa ventilasi alami dan ventilasi mekanis. Ventilasi mekanis memperhitungkan
kekuatan pendinginan mesin dengan jumlah penghuni. Pada ruang yang menggunakan
ventilasi mekanishendaknya tersedia jendela yang dapat dibuka dan ditutup untuk menjamin udara
segar disekolah.
h. Sanitasi
Sekolah memiliki sarana sanitasi dasar berupa sarana air bersih, saluran pembuangan air
limbah, dan jamban(WC).Sarana air bersih dapat berupa sumur gali, sumur pompa
tangan,atau sumur bor. Jamban di sekolah minimal berbentuk leher angsa dan dilengkapi
septictank kedap air serta saluran peresapan.Sekolah memiliki sarana air bersih yang
mencukupiuntuk warga sekolah, memenuhi kualitas air bersih secara fisik, kimia, dan
bakteriologis.Jarakantara sarana air bersih dan septic-tankminimal 10 m.
i. Sumber Air
Sumber air dapat berasal dari air tanah, air permukaan, dan airhujan.Air tanah dapat
berupa air sumur atauair mata air.Air permukaan berupa air sungai, air danau,atau air
payau. Jika air permukaan akan digunakan sebagai sumber air minum, maka harus
dilakukan proses pengolahan lebih lanjut.
j. Tempat Sampah
Tempat sampahadalah tempat menampung material sisa hasil kegiatan sehari-hari
manusia dan atau proses alam yang tidak diinginkan yang berbentuk padat. Sekolah
memiliki tempat sampah sementara yang bertutup dan terpilah di setiap ruangan.Sampah
diangkut setiap hari ke tempat pengolahan sampah.
Perilaku Warga sekolah
Tujuan pelaksanaan SD Bersih Sehatadalah untukmembudayakan perilaku hidup bersih
dan sehat meliputi perilaku sebagai berikut.
a. Menjaga rambut agar bersih dan rapih.
b . Memakai pakaian bersih dan rapih.
c. Menjaga kuku agar pendek dan bersih.
d . Berolahraga teratur dan terukur.
e . Tidak merokok.
f . Tidak menggunakan narkoba, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA).
g . Memberantas jentik nyamuk.
h . Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
i . Menggunakan air bersih.
j . Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
k . Membuang sampah ke tempat sampah yang terpilah (sampah organik dan nonorganik. 2
E. Limbah
a. Reduce
Yaitu mengurangi sampah dengan mengurangi pemakaian barang atau benda yang
tidak terlalu dibutuhkan.
Contoh:
b. Reuse
Yaitu memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai tanpa mengubah bentuk.
Contoh:
Sampah rumah tangga yang bisa dimanfaatkan seperti koran bekas, kardus bekas,
kaleng susu, wadah sabun lulur, dan sebagainya. Barang-barang tersebut dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin misalnya diolah menjadi tempat untuk menyimpan
tusuk gigi, perhiasan, dan sebagainya.
Memanfaatkan lembaran yang kosong pada kertas yang sudah digunakan,
memanfaatkan buku cetakan bekas untuk perpustakaan mini di rumah dan untuk
umum.
Menggunakan kembali kantong belanja untuk belanja berikutnya.
c. Recycle
Contoh:
Sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dengan cara pembuatan kompos
atau dengan pembuatan lubang biopori.
Sampah anorganik bisa di daur ulang menjadi sesuatu yang bisa digunakan
kembali, contohnya mendaur ulang kertas yang tidak digunakan menjadi kertas
kembali, botol plastik bisa menjadi tempat alat tulis, bungkus plastik detergen atau
susu bisa dijadikan tas, dompet, dan sebagainya.
Sampah yang sudah dipilah dapat disetorkan ke bank sampah terdekat.
F. Penyakit Berbasis Lingkungan
1. TBC
- Penyebab
- Cara penularan
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya,
artinya luas lantai bangunan rumah tersebut harus disesuaikan dengan jumlah
penghuninya agar tidak menyebabkan overload.
2. Pencahayaan
3. Ventilasi
4. Kondisi rumah
5. Kelembaban udara
Kuman TB Paru akan cepat mati bila terkena sinar matahari langsung, tetapi
dapat bertahan hidup selama beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab.
- Penyebab
- Cara penularan
Ditularkan melalui gigitan nyamuk yang infektif, terutama Aedes aegypti. Ini
adalah spesies nyamuk yang menggigit pada siang hari, dengan
peningkatan aktivitas menggigit sekitar 2 jam sesudah matahari terbit dan
beberapa jam sebelum matahari tenggelam. Aedes aegypti maupun Aedes
albopictus ditemukan didaerah perkotaan. Nyamuk berkembangbiak ditempat
penampungan air yang tak beralaskan tanah (bak mandi / WC, drum, tempayan
barang penampung air, kaleng, ban bekas, pot,tempat minum burung).
- Cara pencegahan
a. Beri penyuluhan, informasikan kepada masyarakat untuk membersihkan
tempat perindukan nyamuk dan melindungi diri dari gigitan nyamuk
dengan memasang kawat kasa, perlindungan dengan pakaian dan
menggunakan obat gosok anti nyamuk .
b. Lakukan survei di masyarakat untuk mengetahui tingkat kepadatan vector
nyamuk, untuk mengetahui tempat perindukan dan habitat larva, biasanya
untuk Ae. Aegypti adalah tempat penampungan air buatan atau alam yang
dekat dengan pemukiman manusia (misalnya ban bekas, vas bunga, tandon
penyimpanan air.
- Ascaris lumbricoides
Manusia merupakan hospes definitif cacing ini. Cacing jantan berukuran 10-
30 cm, sedangkan betina 22-35 cm, pada stadium dewasa hidup di rongga usus
halus, cacing betina dapat bertelur sampai 100.000-200.000 butir sehari, terdiri
dari telur yang dibuahi dan telur yang tidak dibuahi.
- Ancylostoma (cacing tambang)
Daur hidup cacing tambang adalah sebagai berikut, telur cacing akan
keluar bersama tinja, setelah 1-1,5 hari dalam tanah, telur tersebut menetas
menjadi larva rabditiform. Dalam waktu sekitar 3 hari larva tumbuh menjadi
larva filariform yang dapat menembus kulit dan dapat bertahan hidup 7-8
minggu di tanah. Infeksi terjadi bila larva filariform menembus kulit atau ikut
tertelan bersama makanan.
- Trichuristrichiura
- Cara Penularan
2. Di tanah yang lembab dengan suhu yang sesuai dan waktu tertentu telur
menjadi matang dan siap menulari orang lain.
3. Penularan dapat melalui makanan dan minuman yang dikotori oleh telur
cacing yang telah matang tadi atau melalui tangan yang kotor.
4. Dapat juga penularan melalui gigitan tempayak (larva) pada kulit yang tidak
memakai alas kaki.
- Cara Pencegahan
5. Mencuci dan memasak makanan dan minuman sebelum makan dan minum.
4. Diare
- Penyebab
- Cara Penularan
- Penyebab
a. Bakteri Sreptococcus Pneumonia
b. Hemophilus Influenza
c. Asap dapur
d. Sirkulasi udara yang tidak sehat
- Cara Penularan
a. Tempat berkembang biak saluran pernafasan
b. Melalui udara/ aerogen yaitu kontak lansung dengan mulut penderita dan
tidak langsung melalui udara yang terkontaminasi dengan bahteri karena
penderita batuk
c. Kontak tidak langsung melalui peralatan yang terkontaminasi discharge
saluran pernafasan.
d. Biasanya penularan organisme terjadi dari orang ke orang, namun
penularan melalui kontak sesaat jarang terjadi.
- Cara Pencegahan
a. Menjaga sirkulasi udara yang bersih dalam rumah dengan membuka
jendela/ ventilasi cukup
b. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar
c. Hindari polusi udara dalam rumah seperti: asap dapur dan asap rokok
d. Hindari jumlah hunian dalam satu kamar tidur tidak lebih dari 3 orang
6. Malaria
- Penyebab
Dikenal 4 jenis plasmodium,yaitu:
- Cara Penularan
Ditularkan melalui gigitan nyamuk anopeles, yang telah menggigit orang
yang sedang sakit malaria, maka parasit akan masuk tubuh nyamuk dan
berkembang dan tambah banyak.
Dalam beberapa hari nyamuk tersebut mengigit orang sehat maka parasit itu
ditularkan ketubuhnya
Parasit dalam tubuh orang tersebut berkembang bertambah banyak dan
menyerang sel darah merah, lalu orang tersebut terserang malaria
- Cara Pencegahan
a. Menghindari gigitan nyamuk, tidur pakai kelambu, bakar obat nyamuk,
pasang kawat kasa,jauhkan kandang ternak dari tempat tinggal
b. Hilangkan sarang nyamuk: mengalirkan genangan air, bersihkan semak/
rumput, usahakan rumah tidak gelap,jorok,buka jendela siang hari,lipat kain
bergantungan,kubur kaleng bekas, alirkan got, menimbun air tergenang.
c. Bunuh nyamuk dewasa (semprot nyamuk)
d. Bunuh jentik nyamuk (tebar ikan pemakan jentik)
e. Lapor penderita yang datang dari daerah malaria
7. Filariasis
- Penyebab
a. Filariasis disebabkan oleh cacing filaria yang menyerupai benang hidup di
dalam tubuh manusia.
b. Cacing ini dapat bertahan hidup selama 4 sampai 6 tahun dalm kelenjar
getah bening (bahagian tubuh yang melindungi kita dari penyakit).
c. Cacing ini berkembang biak di dalam tubuh dan menghasilkan jutaan anak
cacing yang beredar dalam darah
- Cara Penularan
a. Filariasis ditularkan dari seseorang yang dalam darah terdapat anak
cacing/ mikrofilaria kepada orang lain melalui gigitan nyamuk.
Orang tersebut mungkin sakit filariasis atau mungkin tidak.
b. Pada waktu nyamuk mengisap darah, mikrofilaria akan terhisap dan
masuk ke dalam badan nyamuk.
c. Dalam waktu 1-2 minggu kemudian berubah menjadi larva dan ditularkan
kepada orang lain sewaktu nyamuk menggigitnya.
- Cara Pencegahan
a. Menghindari dari gigitan nyamuk dengan cara: tidur menggunakan
kelambu, memasang obat nyamuk, memakai obat gosok anti nyamuk/
repellent dan lubang-lubang angin/ ventilasi rumah ditutup dengan kawat
kasa halus.
b. Memberantas nyamuk dengan cara: membersihkan tempat-tempat
perindukan nyamuk dan menyemprot untuk membunuh nyamuk dewasa.
c. Mengikuti program pengobatan massal filariasis.
d. Memeriksakan diri ke puskesmas bila keluarga atau tetangga menderita
filariasis.
8. Chikungunya
- Penyebab
- Cara Penularan
a. Dirtularkan oleh nyamuk AEDES AEGYPTI yang merupakan nyamuk
penular penyakit demam berdarah (DBD).
b. 3 faktor memegang peranan: manusia, virus dan vektor chikungunya.
c. Reservoirnya adalah: primata (monyet, kera)
d. Semua orang dapat tertular (anak-anak, dewasa, laki-laki, perempuan, kaya
ataupun miskin)
e. Bila penderita yang sakit (dalam keadaan viremia 2 hari sebelum demam dan
5 sesudah demam) digigit oleh nyamuk penular (berkembang dalam tubuh
nyamuk 8-10 hari), lalu nyamuk tersebut menggigit orang lain (4-7 hari
kemudian dia menjadi sakit)
f. Biasa tida terjadi penularan dari orang ke orang lain
g. Penyakit berlangsung beberapa hari kemudian sembuh sendiri
h. Masa inkubasi 1-12 hari (umumnya 2-4 hari)
- Cara Pencegahan
1. PERORANGAN
2. KELOMPOK MASYARAKAT
- Kudis /Scabies
a. Penyebab : tungau / sarcoptes scabiei menembus lapisan kulit tanduk dan
membuat terowongan di bawah kulit sambil bertelur
b. Cara penularan : melalui kontak langsung, melalui alat-alat (baju, handuk,
sprei,tikar dan bantal)
c. Mengenai sosio ekonomi rendah, kepadatan penghuni rumah, higiene buruk
pendidikan rendah, bisa terjadi di asrama
Cara pencegahan :
- Menjaga kebersihan diri, mandi dengan air bersih, minimal 2x/ hari dengan
sabun
G. TTU
c. Sanitasi Mesjid22
Mesjid adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya yang dipakai untuk berkumpul
oleh umum pada waktu-waktu tertentu guna untuk melakukan ibadah keagamaan
Islam.
Persyaratan sanitasi yang berkaitan dengan mesjid antara lain :
1. Letak sesuai dengan rencana tata kota
2. Konstruksi kuat dan sesuai petunjuk dinas pekerjaan umum
3. Bagian luar
Halaman bersih, tidak terdapat sampah-sampah berserakan dan genangan
air
Tersediannya tempat sampah yang tertutup rapat, kedap ai, dan mudah
dibersihkan, mudah diangkat. Jumlah dan kapasitasnya disesuaikan
dengan kebutuhan .
Pembuangan air kotor lancar (tidak tersumbat), saluran tersambung
dengan saluran pembuangan air kotor umum yang kedap air.
Persediaan air selalu ada dan memenuhi persyaratan air minum
Tersedia jamban atau peraturasan minimal satu yang dilengkapi dengan
kran pembersih
Ruang tempat mengambil air wudhu terpisah dari jamban dan ruangan
mesjid.
4. Bagian dalam
Ruang sembahyang harus bersih
Alat sembahyang harus bersih dan bebas dari kutu busuk dan serangga.
Sepanjang bagian depan tiap shaf dipasang kain putih yang bersih dengan
lebar 30 cm sebagai tempat sujud.
Lantai mudah dibersihkan dan tidak lembab
Untuk ventilasi, harus terdapat lubang penghawaan dengan luas minimal
10% dari luas lantai.
Pencahayaan minimal 10fc dan tidak menyilaukan.
Tersedia tempat sandal dan sepatu khusus.