Banyak sekali teori yang mengatakan bahwa nasioAnalisme sangat dibutuhkan dalam suatu negara selain itu juga tanpa nasinalisme maka negara dan bangsa tersebut akan hancur serta akan mudah dijajah oleh negara asing. Maka hal serupa pernah terjadi dalam negara Indonesia ini. Yaitu saat Indonesia mulai memasuki satu era “transisi” kekuasaan. Yaitu pada saat tahun 1966 dan tahun 1998. Lalu ada yang mengartikan nasionalisme dari dua sudut pandang, yaitu: 1) Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. 2) Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Apabila kita lihat maka ada hal yang bisa membuat suatu perpecahan dalam dan luar negeri yang diakibatkan oleh paham nasionalisme yang kurang tepat dalam pemahamannya.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan kebangsaan? 2) Apa saja tindakan dalam menciptakan rasa kebangsaan? 3) Mengapa siswa banyak yang tidak menjunjung rasa kebangsaan? 4) Apa akibat dari sikap yang tidak menjunjung rasa kebangsaan? 5) Apa upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan sikap dan rasa kebangsaan pada diri remaja?
1.3 Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui bahwa pentingnya sikap dan rasa kebangsaan 2) Mengetahui penyebab siswa tidak menjunjung rasa kebangsaan dari faktor internal dan eksternal 3) Menciptakan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasa dan sikap kebangsaan