Anda di halaman 1dari 7

BAB II ISI

Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Guru maupun siswa dalam melaksanakan


kegiatan-kegiatan belajar mengajar tidak dapat bebas menurut kemauan, tetapi mengikuti aturan
yang berlaku, mulai dari cara belajar dalam kelas sampai pada kegiatan tahap evaluasi
terstruktur. Tentu saja semua aturan ini untuk meningkatkan mutu siswa secara baik individu,
kelompok sampai tingkat pendidikan nasional. Sekait dengan meningkatkan mutu pembelajaran
siswa, siswa dituntut untuk lebih giat dalam menempuh pembelajaran di kelas maupun dluar
kelas terutama di ruang lingkup yang lebih luas yaitu masyarakat. Tidak hanya untuk
meningkatkan mutu siswa saja, guru pun dituntut lebih giat dalam membina kemajuan anak
didiknya.

Tagihan adalah cara ujian atau penilaian yang dilaksanakan. Tagihan penilaian
merupakan bahan yang digunakan untuk mengumpulkan informasi oleh guru tentang
perkembangan dan pencapaian pembelajaran dan kemampuan (kompetisi) telah benar-benar
dikuasai dan dicapai. Bentuk tagihan berkaitan erat dengan tujuan, kompetisi dasar, hasil belajar,
dan indicator hasil belajar yang ingin dicapai. Sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran,
tagihan merupakan tuntutan kegiatan yang harus dilakukan atau ditampilkan siswa.

A. Model Jenis Tagihan


Data dalam bentuk formatif dihimpun menggunakan tes formatif dalam bentuk kuis,
pertanyan lisan, ataupun ulangan harian sepanjang semester. Datanya diolah dan digunakan
untuk memperoleh masukan tentang tingkat keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. Data
penilaian sumatif di himpun melalui tes sumatif pada akhir semester/akhir tahun. Hasilnya diolah
dan digunakan untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik untuk pelajaran tertentu.
Untuk memperoleh data dan informasi sebagai dasar penentuan tingkat keberhasilan peserta
didik dalam penguasaan kompetensi dasar diperlukan adanya berbagai penilaian. Setiap jenis
penilaian memerlukan seperangkat jenis penilaian.
Untuk memperoleh data dan informasi sebagai dasar penentuan tngkat keberhasilan peserta didik
daalam penguasaan kompetisi dasar yang diajarkan diperlukan adanya berbagai jenis tagihan.
Berdasarkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) alat penilaian atau j Jenis
tagihan yang dapat dipakai dalam system penilaian antara lain :

1. Kuis
Digunakan untuk menanyakan hal-hal yang prinsip dari pelajaran yang lalu secara singkat,
bentuknya isian singkat dan dilakukan 5-10 menit biasanya sebelum pelajaran dimulai. Hal
ini dilakukan agar peserta didik mempunyai pemahaman yang cukup mengenai pelajaran
yang diterima, sekaligus juga untuk membangun hubungan antara pelajaran yang lalu dengan
yang akan dipelajari (apersepsi).

2. Pertanyaan Lisan
Digunakan untuk mengungkap penguasaan peserta didik tentang pemahaman mengenai
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang dipelajari..
3. Ulangan harian
Dilakukan secara periodik pada akhir pengembangan kopetensi, untuk menganggap
penguasaan kognitif peserta didik sekaligus untuk menilai keberhasilan penggunaan berbagai
perangkat pendukung pembelajaran. Pada ulangan harian dilaksanakan setelah mempelajari
satu kompetensi dasar sedangkan ulangan blok gabungan beberapa kopetensi dasar.

4. Tugas individu
Dilakukan secara periodik untuk diselesaikan oleh setiap peserta didik dan dapat berupa
tugas di kelas atau di rumah. Tugas individu dipakai untuk mengungkap kemampuan teoritis
dan praktis penguasaan hasil belajar dalam penggunaan media, stategi dan prosedur tertentu.

5. Tugas kelompok
Digunakan untuk menilai kemampuan kerja kelompok dalam upaya memecahkan masalah,
sekaligus juga untuk membagun sikap kebersamaan pada diri peserta didik. Tugas kelompok
ini akan lebih baik kalau diarahkan pada penyelesaian mengenai hal-hal yang bersifat
empirik dan kausatik.
6. Ulangan/ujian semester
Digunakan untuk menilai penguasaan kompetensi pada akhir program semester. Kompetensi
yang diujikan berdasarkan kisi-kisi yang mencerminkan kompetensi dasar, hasil dasar, dan
indikator pencapaian hasil belajar yang dikembangkan dalam semester yang bersangkutan.

7. Ulangan/ujian Kenaikan
digunakan untuk mengetahui ketuntasan peserta didik utnuk menguasai materi dalam satu
tahun ajaran. Pemilihan kompetensi ujian harus mengacu pada kompetensi dasar,
berkelanjutan, memiliki nilai aplikatif, atau dibutuhkan untuk belajar pada bidang lain

8. Responsi atau ujian praktik


Digunakan untuk mata kuliah yang ada kegiatan praktiknya.

B. Teknik Penilaian
Ada beberapa teknk atau cara dalam penilaian berbasis kelas, yakni:
1. Penilaian Tes Tertulis (Peper and Pencil Test)
Penilaian tes tertulis sangat efektifuntuk mengukr kemampuan penguasaan materi
(kognitif). Tes tertulis secara umum ada 2 macam :
 Tes obyektif : pilihan ganda (multiple choise), Benar-Salah (True-false),
menjodohkan (Matcing), isian singkat (short answer), melengkapi (completion).
 Tes uraian (esai) : uraian terbatas atau terstruktur dan uraian bebas.

Langkah langkah konstruksi tes


Konstruksi dan pengembanngan tes dimaksudkan untuk memperoleh tes valid sehingga
hasil ukur dapat mencerminkan secara tepat hasil belajar atau prestasi yang dicapai
peserta tes setelah selesai mengikuti proses pembelajaran.
Langkah langkah konstruksi tes yang ditempuh adalah sebagai berikt:
1) Menetapkan tujuan tes
a) Evaluasi belajar pada akhir program (harian, semesteran, kelulusan)
b) Seleksi, misalnya ujian saringan masuk ke sekolah lebih lanjut
c) Diagnosis kesulitan belajar (tes diagnostik)
Untuk evaluasi bersifat akhir diperlukan tes yang terdiri atas butir-butir yang mudah
sampai yang sukar, tes samacam ini merupakan Master Test.

2) Analisa kurikulum/Analisis Kompetensi


Analisis kurikulum bertujuan untuk menentukan bobot setiap standar kompetensi dan
kompetensi dasar sebagai acuan dalam menentukan jumlah item atau butir soal baik
soal obyektif maupun soal bentuk uraian pada setiap materi pokok.

3) Membuat kisi-kisi
Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang membuat criteria tentang soal-soal
yang diperlukan oleh suat tes atau ujian. Kisi-kisi atau blueprint atau tabel of
specification bermanfaat untuk menjamin sampel soal yang baik, dalam arti mencakup
semua kompetensi secara proporsional.
kriteria kisi-kisi yang baik:
a) Dapat mewakili isi kurikulum secara tepat
b) Komponennya banyak dan rinci
c) Komponennya jelas dan mudah dipahami
d) Dapat disusun soalnya
Kriteria pemilihan bahan ajar/ materi esensial pad kisi-kisi
a) Urgensi
b) Kontinuitas
c) Relevansi
d) Keterpakaian

4) Penulisan indicator
Indikator harus mencerminkan tingkah laku peserta didik oleh karena itu, harus
dirumuskan secara operasional, dan secara teknis menggunakan kata-kata operasional.
Kriteria indicator yang baik:
a) Membuat ciri-ciri kompetensi dasar yang hendak diukur
b) Memuat satu kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur kecuali soal uraian
c) Berkaitan erat dengan indicator kompetensi
d) Dapat dibuat soalnya

5) Penulisan soal
Beberapa petunjuk yang harus di perhatikan dalam membuat butir-butir soal, yaitu:
a. Soal dibuat harus valid dalam arti mampu mengukur tercapai tidaknya indicator
kompetensi yang dirumuskan
b. Soal yang dibuat harus dapat dikerjakan dengan menggunakan satu kemampuan
spesifik, tanpa dipengaruhi oleh kemampuan lain yang tidak relevan.
c. Soal yang dibuat harus terlebih dahulu dikerjakan/ diselesaikan dengan langkah-
langkah lengkap sebelum digunakan pada tes yang sesungguhnya.
d. Hindari sejauh mungkin kesalahan ketik
e. Tahapan sejak awal aspek kemampuan yang harus diukur untuk setiap soal yang
dibuat.
f. Berikan petunjuk mengerjakan soal secara lengkap dan lengkap untuk setiap bentuk
soal dalam suatu tes.

6) Reproduksi soal
Tes yang dibuat diperbanyak dalam jumlah yang cukup menurut jumlah sampel uji
coba atau jumlah peserta yang akan mengerjakan tes tersebut dalam suatu kegiatan uji
coba tes

7) Uji coba tes


Res yang diproduksi atau diperbanyak itu diujicobakan pada sejumlah sampel yang
telah ditentukan

8) Analisis Hasil Uji Coba


Berdasarkan data hasil uji coba dilakukan analisis meliputi validitas butir tingkat
kesukaran, dan fungsi pengecoh. Soal yang tidak valid akan di drop dan soal yang
valid akan ditetapkan atau dirakit menjadi tes yang valid
9) Revisi Soal
Soal-soal yang valid berdasar kriteria validitas empirik dikonfirmasikan dengan kisi-
kisi.

10) Merakit soal menjadi tes


Soal soal yang valid dan telah mencerminkan semua pokok bahasan saerta aspek
kemampuanyang hendak diukur dapat dirakir menjadi sebuah tes yang valid.

Dalam tes tertulis dapat digunakan beberapa bentuj butir soal, yaitu
a. Tes bentuk (objective test), yang terdiri dari butir
(1) Soal pilihan ganda (multiple choice)
Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau
paling tepat.
(2) Benar-Salah (true-false)
Adalah bentuk tes yang soal-soalnya berupa pernyataan. Sebagian pernyataan itu
merupakan pernyataan yang benar dan sebagian lagi merupakan pernyataan yang
salah.
(3) Jawaban singkat (short answer)
Merupakan soal yang menghendaki jawaban dalam bentuk kata, bilangan, kalimat atau
symbol dan jawabannya hanya dapat dinilai benar atau salah.
(4) Melengkapi (completion)
Item completion terdiri dari suatu statmentatau kalimat yang belum sempurna , peserta
didik disuruh melengkapi statemen atau kalimat tersebut dengan satu atau beberapa
perkataan pada titik titik yang disediakan.
(5) Menjodohkan (matching)
Bentuk soal menjodohkan terdiri atas dua kelompok pernyataan yang parallel. Kedua
kelompok pernyataan ini berada dalam satu kesatuan. Kelompok sebelah kiri
merupakan bagian yang berisi soal-soal yang harus diisi jawabannya.
b. Tes bentuk uraian (essay test) yang terdiri dari:
1) Tes uraian bebas (free essay)
Tes uraian ini jawaban pesert didik tidak dibatasi, bergantung pada pandangan
peserta didik itu sendiri.
2) Tes uraian terbatas/ berstruktur
Ts bentuk ini pertanyaan telah diarahkan kepada hal-hal tertentu atau ada
pembatasan tertentu. Bias dari segi ruang lingkup, sudut pandang menjawabnya,
indicator-indikatornya.

2. Penilaian tugas (Project)


Penilaian proyek adalah penilaian pada kemampuan melakukan “inquiry” yang dapat
memberikan informasi tentang kemampuan peserta didik mengaplikasikan penetahuan
dalam merencanakan, mengorganisasikan, bekerja sama, mengidentifikasi,
mengumpulkan informasi, menganalisis dan mengintepretasikan serta
mengkomunikasikan temuannya dalam bentuk laporn tulisan.

Anda mungkin juga menyukai