KELOMPOK 3
JUWITA ANGELICA ESTERIA TARIGAN 2193141015
GITA ANDINI FITA DEWI 2192141001
AIDIL ADHA 2192441007
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan YME, atas berkat-Nya kepada penulis hingga
dapat menyelesaikan Critical Book Review (CBR) dengan juul “perkembangan alam pikir
manusia”. Critical Book Review (CBR) ini ditulis sebagai salah satu tugas yang diberikan pada
mata kuliah strategi belajar mengajar pada Prodi Pendidikan Tari Universitas Negeri Medan. Di
samping itu, CBR ini dapat digunakan sebagai rujukan untuk menyajikan kelebihan dan
kekurangannya
Akhirnya penulis menyadari bahwa CBR ini masih jauh dari kata sempurna dan penulis
bersedia menerima saran dan kritik apabila masih terdapat kesalahan dari CBR tersebut.
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................................1
C. Manfaat....................................................................................................................1
BAB IV KESIMPULAN………………………………………………………………….
BAB V PEMAHASAN.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat an organis (benda mati) dan yang lain
bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam
(deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi yang jelas
ciri – ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi, lebih sempurna dari hewan
maupun tumbuhan.
Dari sekian banyak ciri – ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal budi dan kemauan keras
itulah yang merupakan sifat unik manusia. Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan
yang paling berhasil dalam persaingan hidup di bumi ini, meski banyak keterbatasan fisik,
seperti: ukuran, kekuatan, kecepatan, dan panca inderanya, bila dibandingkan dengan penghuni
bumi lainnya. Keberhasilan itu disebabkan oleh manusia memiliki kemampuan otak yang lebih
baik dari pada makhluk lainnya, yang memungkinkan lebih mudah untuk beradabtasi dengan
lingkungannya.
Rasa ingin tahu, juga merupakan salah satu ciri khas manusia. Ia mempunyai kemampuan untuk
berpikir sehingga rasa keingintahuannya tidak tetap sepanjang zaman. Karena apa? Karena
manusia akan selalu bertanya apa, bagaimana dan mengapa begitu. Manusia juga mampu
menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuan yang
baru sehingga menjadi pengetahuan yang lebih baru.
Dalam makalah ini, Kelompok 3 akan membahas tentang “Perkembangan Alam Pikiran
Manusia”. Bagaimana hakikat manusia dan keingintahuannya, pendekatan yang dilakukan saat
ini untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, permasalahan hasil pemikiran manusia saat ini dalam
mendapatkan ilmu pengetahuan dan dampaknya bagi manusia serta ilmu pengetahuan.
2.1 Tujuan
1. Memenuhi tugas CBR matakuliah ilmu alamiah dasar
2. Menambah wawasan pengkritik dan pembaca
2.2 Manfaat
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum terhadap mata kuliah
ilmu alamiah dasar
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang dikritik.
1
BAB II
IDENTITAS BUKU
Penerbit : smart
Tahun :2013
Kota : Jakarta
2
BAB III
RINGKASAN BUKU
2.1 Hakikat Manusia & Rasa Keingintahuannya
Hakikat Manusia adalah makhluk yang kuat, ada juga yang menyebut
hakikat manusia adalah makhluk yang sempurna , ada juga yang menyebutnya
makhluk paling cerdas dari semua itu menunjukan bahwa hakikat manusia adalah
mahkluk yang positif. Manusia dengan segala sifat dan karakternya, diciptakan
dengan sebegitu sempurnanya. Hakikat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.
3. Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan
mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik
untuk ditempati.
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan
ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan
baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial,
bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa
hidup di dalam lingkungan sosial.
3
4
yang ikut serta” atau “pengertian yang mengikut perbuatan”. Manusia memiliki
pengertian yang menyertai tentang apa yang akan, yang sedang, dan yang telah
dibuatnya, bahkan mengerti juga akibatnya, bagi manusia sebagai manusia.
4. Moral
Jika kata hati diartikan sebagai bentuk pengertian yang menyertai perbuatan,
maka yang dimaksud dengan moral (yang sering juga disebut etika) adalah
perbuatan itu sendiri. Disini tampak bahwa masih ada jarak antara kata hati dengan
moral. Artinya seseorang yang telah memiliki kata hatiyang tajam belum
otomatis perbuatannya merupakan realisasi dari kata hatinya itu. Untuk
menjembatani jarak yang mengantarai keduanya masih ada aspek yang
diperlukan yaitu kemauan. Bukankah banyak orang yang memiliki kecerdasan akal
tetapi tidak cukup memiliki moral. Itulah sebabnya maka pendidikan moral juga
sering disebut pendidikan kemauan.
5. Tanggung Jawab
Kesedian untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang menuntut
tanggung jawab, merupakan pertanda dari sifat orang yang bertanggung jawab.
Wujud bertanggung jawab bermacam-macam. Ada tanggung jawab kepada diri
sendiri, tanggung jawab kepada masyarakat, dan tanggung jawab kepada Tuhan.
Dengan demikian tanggung jawab dapat diartikan sebagai keberanian untuk
menentukan bahwa sesuatu perbuatan sesuai dengan tuntunan kodrat manusia, dan
bahwa hanya karena itu perbuatan tersebut dilakukan, sehingga sanksi apapun yang
dituntutkan (oleh kata hati, masyarakat, norma-norma agama), diterima dengan
penuh kesadaran dan kerelaan.
6. Rasa Kebebasan
Merdeka adalah rasa bebas (tidak merasa terikat oleh sesuatu), tetapi sesuai
dengan tuntunan kodrat manusia. Kemerdekaan dalam arti yang sebenarnya
memang berlangsung dalam keterikatan. Artinya, bebas berbuat sepanjang tidak
bertentangan dengan tuntunan kodrat manusia. Kemerdekaan berkaitan erat dengan
kata hati dan moral. Seseorang mengalami rasa merdeka apabila segenap
perbuatanya (moralnya) sesuai dengan apa yang dikatakan oleh kata hatinya, yaitu
kata hati yang sesuai dengan kodrat manusia.
7. Kewajiban dan Hak
Pada dasarnya hak itu adalah sesuatu yang masih kosong. Artinya meskipun
hak tentang sesuatu itu ada. Belum tentu seseorang mengetahuinya (misalnya hak
memperoleh perlindungan hukum). Pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban
bertalian erat dengan soal keadilan. Dalam hubungan ini dapat dikatakan bahwa
keadilan terwujud bila hak sejalan dengan kewajiban karena pemenuhan hak dan
pelaksaaan kewajiban dibatasi oleh situasi kondisi yang berarti tidak semua hak
dapat terpenuhi dan tidak segenap kewajiban dapat sepenuhnya dilakukan.
8. Kemampuan Menghayati Kebahagian
5
Pada saat orang menghayati kebahagian, aspek rasa lebih berperan dari pada
aspek nalar. Oleh karena, itu dikatakan bahwa kebahagian itu sifatnya irasional.
Kebahagian itu ternyata tidak terletak pada keadaanya sendiri secara factual (lulus
sebagai sarjana, mendapat pekerjaan dan seterusnya) atau pun pada rangkaian
prosesnya, maupun pada perasaan yang diakibatkannya tetapi terletak pada
kesangguapan menghayati semuanya itu dengan keheningan jiwa, dan
mendudukkan hal-hal tersebut didalam rangkaian atau ikatan tiga hal yaitu,
usaha, norma-norma, dan takdir. Manusia yang menghayati kebahagian adalah
pribadi manusia dengan segenap keadaan dan kemampuannya. Manusia
menghayati kebahagaian apabila jiwanya bersih dan stabil, jujur, bertanggung
jawab, mempunyai pandangan hidup dan keyakinan hidup yang kukuh dan
bertekad untuk merealisasikan dengan cara yang realistis.
6
sebagai sumber pengetahuan, yaitu menggambarkan secara mendalam bahwa
sumber pertama pengetahuan adalah pengalaman. Manusia yang belajar dari
pengalamannya adalah manusia yang memahami bahwa masa depan sangat
bergantung pada kecerdasan dalam mengambil pelajaran atau hikmah dibalik
semua pengalaman.
Gagasan dalam pikiran manusia adalah ide yang terdapat dalam alat pikir
yang disebut dengan akal atau otak. Tidak ada seorang pun yang dapat
menggambarkan bentuk konkret dari akal yang ada hanyalah bentuk fisikal otak
yang terdapat didalam kepala manusia. Sistem gagasan dalam pikiran manusia
adalah kelancaran kerja otak dalam menangkap segala sesuatu, mengembangkan
nalar dalam sebuah ide tentang sesuatu yang dimaksudkan, dan membentuk konsep
demi pembatasan sesuatu yang digagas.
Hasil-hasil alam dengan baik dan benar. Salah satu ilmu yang menjelaskan alam
dilihat dari ciri-ciri umumnya yang normatif adalah ilmu alamiah dasar. Ciri-ciri
ilmu alamiah dasar adalah sebagai berikut:
Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang terklasifikasi, tersistem, dan terukur
serta dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris. Sementara itu, pengetahuan
adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai metafisik
maupun fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah informasi yang berupa
common sense, sedangkan ilmu sudah merupakan bagian yang lebih tinggi dari itu
karena memiliki metode dan mekanisme tertentu.
Jadi ilmu lebih khusus daripada pengetahuan, tetapi tidak berarti semua ilmu
adalah pengetahuan. Auguste Comte menyatakan bahwa ada tiga tahap sejarah
perkembangan manusia, yaitu 1) teologi, 2) metafisis, dan 3) positif.
Perkembangan ini dapat dipahami atau dapat dianalogikan juga sebagai
perkembangan individu manusia dari masa anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Comte menyejajarkan tahap teologi seperti masa anak-anak, tahap metafisis seperti
masa remaja, dan tahap positif seperti masa dewasa. Dengan anggapan seperti itu
Comte mensintesiskan bahwa perkembangan pikiran manusia itu berlangsung
sesuai tahapan itu secara keseluruhan.
Melalui teori tiga tahap ini, refleksi dari sejarah manusia merupakan pangkal
yang memimpin Comte memformulasikan teori yang berdasarkan pada filsafat
positifnya. Ia menghubungkan tahapan ini dengan fase hidup individu dan melihat
fase ini dengan kaca mata sejarah yang lebih luas. Teori tiga tahap ini merupakan
jalan sederhana untuk mendekatkan diri pada filsafat positifnya.
kekuatan alam menjadi bentuk dewa-dewa. Berikutnya dewa-dewa politeisme
ini dilebur menjadi satu konsep Tuhan monoteisme. Inilah urutan sub - bagian dari
fetisisme, politeisme, hingga monoteisme yang terdapat bersama di dalam tahap
teologi.
Tahap kedua sebagai tahap metafisis. Pada tahap metafisis ini, penjelasan
aktifitas kehendak ilahi diganti menjadi idea-idea fiksi seperti ether, prinsip-prinsip
penting, dll. Masa transisi dari tahap teologi ke metafisis ini telah selesai ketika
konsep supernatural dan dewa-dewa digantikan oleh konsep all-inclusive Nature.
Tahap ketiga yaitu tahap positif. Tahap ini dikatakan sebagai masa dewasa dari
mentalitas. Pada tahap ini, pikiran memusatkan diri pada fenomena atau fakta hasil
8
observasi dimana itu semua digolongkan di bawah hukum umum deskriptif umum,
seperti hukum gravitasi. Dengan adanya hukum-hukum deskriptif ini akan
membuat berbagai prediksi menjadi nyata. Dan memang, sasaran dari pengetahuan
positif yang sejati adalah kemampuan untuk memprediksi dan mengontrol.
Pengetahuan positif itu sejati ( real ), pasti ( certain ), dan berguna (useful).
Meskipun pikiran bahwa pengetahuan positif itu pasti, namun Comte juga
mendesak bahwa ini harus ditatapkan pada perasaan relatif. Ini karena kita tidak
bisa mengetahui keseluruhan alam semesta. Pengetahuan positif ini juga relatif
dimana proses mencari yang absolut ditinggalkan. Dengan kata lain, pengetahuan
positif tidak mampu mengetahui penyebab terakhir. Comte selalu menganggap ini
hanyalah masalah pada masa teologi dan metafisis.
Lalu teori tiga tahap memiliki sedikit hubungan dengan reorganisasi
masyarakat. Comte juga menggolongkan tahap tersebut dengan bentuk organisasi
sosial. Tahap teologi diasosiasikan dengan kepercayaan pada otoritas absolut,
kebenaran ilahi dari raja, dan golongan sosial yang berbau militer. Dengan kata
lain, golongan sosial didapatkan melalui otoritas atas. Lalu dalam tahap metafisis
ada kepercayaan pada hukum-hukum abstrak. Dan yang terakhir tahap positif yang
diasosiasikan dengan perkembangan masyarakat industri. Dalam tahap ini,
kegiatan ekonomi menjadi perhatian dan terdapat para elit dalam ahli ilmu
pengetahuan yang mengorganisasikan kelompok masyarakat.
Bagi Comte, abad pertengahan itu merupakan representasi tahap teologi. Masa
pencerahan sebagai representasi tahap metafisis. Lalu masa dimana Comte hidup
merupakan awal tahap positif. Dari tiga tahap perkembangan manusia ini dapat
diambil dua point.
Pertama, berhubungan dengan kepercayaan. Comte menyatakan kepercayaan
kita ini kerdil karena tidak didasarkan akal sehat dimana tidak ada alasan positif
untuk percaya bahwa ada Tuhan yang transenden. Dengan kata lain, penyebaran
ateisme adalah ciri-ciri perkembangan pikiran pada masa dewasa ini.
Kedua, berhubungan dengan korelasi tiga tipe organisasi sosial dengan tiga
tahap perkembangan manusia.Dalam kajian ini Comte mau mengungkapkan
semakin intelektual manusia maju maka perkembangan sosial dapat berjalan lebih
cepat. Ini dikarenakan ada suatu rencana sosial yang dilakukan oleh para elite
pengetahuan juga ada suatu apriaori bahwa semakin mental maju maka kemajuan
sosial akan lebih cepat tercapai.
Mitos termasuk tahap teologi atau tahap metefisika. Mitologi adalah pengetahuan
tentang mitos yang merupakan kumpulan cerita-cerita mitos. Cerita mitos sendiri
ditularkan lewat tari-tarian, nyanyian, wayang dan lain-lain.
Secara garis besar, mitos dibedakan atas tiga macam, yaitu mitos
sebenarnya, cerita rakyat dan legenda. Mitos timbul akibat keterbatasan
9
pengetahuan, penalaran dan pancaindra manusia serta keinggintahuan manusia
yang telah dipenuhi walaupun hanya sementara.
Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia (700-600 SM) yaitu
horoskop (ramalan bintang), eliptika (bidang edar matahari) dan bentuk alam
semesta yang menyerupai ruangan setengah bola dengan bumi datar sebagai
lantainya sedangkan langit-langit dan bintangnya merupakan atap.
.Menurut George J. Mouly, permulaan ilmu dapat disusur sampai pada permulaan
manusia. Tak diragukan lagi bahwa manusia purba telah menemukan beberapa
hubungan yang bersifat empiris yang memungkinkan mereka untuk mengerti
keadaan dunia. Masa manusia purba dikenal juga dengan masa pra-sejarah.
Menurut Soetriono dan SDRm Rita Hanafie, masa sejarah dimulai kurang lebih
15.000 sampai 600 tahun Sebelum Masehi. Pada masa ini pengetahuan manusia
berkembang lebih maju.
Mereka telah mengenal membaca, menulis, dan berhitung. Kebudayaan mereka
pun mulai berkembang di berbagai tempat tertentu, yaitu Mesir di Afrika, Sumeria,
Babilonia, Niniveh, dan Tiongkok di Asia, Maya dan Inca di Amerika Tengah.
Mereka sudah bisa menghitung dan mengenal angka. Meski agak berbeda dengan
pendapat tersebut, Muhammad Husain Haekal (1888-1956) berpendapat lebih
spesifik bahwa sumber peradaban sejak lebih dari enam ribu tahun yang lalu
(berarti sekitar 4000 SM) adalah Mesir. Zaman sebelum itu dimasukkan orang ke
dalam kategori pra-sejarah. Oleh karena itu, sukar sekali akan sampai kepada suatu
penemuan yang ilmiah.
Tonggak sejarah pengamatan, pengalaman dan akal sehat manusia ialah Thales
(624-546) seorang astronom, pakar dibidang matematika dan teknik. Ia
berpendapat bahwa bintang mengeluarkan cahaya, bulan hanya mementulkan sinar
matahari,dan lain-lain. Setelah itu muncul tokoh-tokoh perubahan lainnya seperti
Anaximander, Anaximenes, Herakleitos, Pythagoras dan sebagainya
Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang
diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan
pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Berdasarkan hal itulah mulailah dikembangkan pengetahuan praktis yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupan sosialnya. Pengetahuan ini selanjutnya
disebut sebagai teknologi yang merupakan penerapan IPA dalam kehidupan sehari-
hari. Perkembangan teknologi, produksi dan industri secara tidak langsung akan
diikuti dengan perubahan pola hidup manusia. Perubahan ini juga semakin
mendorong rasa ingin tahu manusia ke arah yang lebih kompleks. Dengan
demikian manusia akan terus berusaha mengetahui segala rahasia alam semesta
yang belum terungkap.
10
2.3 Perkembangan Fisik, Sifat, dan Pikiran Manusia
Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan
yang lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi
tunduk pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum
kehidupan (biologis), tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai
makhluk yang tertinggi, lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan.Dari sekian
banyak ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal budi dan kemauan keras
itulah yang merupakan sifat unik manusia.
Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya
secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel
kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan
terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-laki.
Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang
selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9.
Sedangkan pada minggu ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan
berfungsinya berbagai organ, yang selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa
gerakan dari janin.
Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan
kepala di bawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin
berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai
remaja.Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang ditandai
di antaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-
daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia).
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh
perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh
orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa.Sampai usia 2
tahun, perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara dan
berjalan. Pada usia 2 – 7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja
merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang dewasa,
karena selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun
secara emosional belum memadai. Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat
mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang
bertanggung jawab.
Sifat ingin tahu manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan
waktu dimana manusia tersebut hidup. Pada zaman pra sejarah manusia hidup dari
berburu dan berladang yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain, kemudian
meningkat menjadi petani dan peternak yang menetap.Ada dua macam
perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia
sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia,
11
sejak zaman purba hingga dewasa ini.Berikut ini,pengelompokan perkembangan
kecerdasan manusia berdasarkan usia dari bayi hingga dewasa.
1. Masa bayi (0 – 2 Tahun)
Masa bayi menurut psikologi disebut juga sebagai periode sensomotorik.Pada
periode ini,perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat.Ia mulai belajar
makan,berjalan,berbicara,dan mengikatkan diri pada orang lain.Dengan gerakan
– gerakan anggota tubuhnya,ia belajar memadukan keterangan – keterangan
melalui semua alat inderanya.
3.1 Kesimpulan
Adapun simpulan yang dapat diperoleh dalam makalah ini, yaitu;
Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai
“rasa ingin tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle curiousity” atau
“instinct.” Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk
melestarikan hidupnya.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari
segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari
keingintahuannya itu merupakan “pengetahuan”-nya. Pengetahuan manusia selalu
berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,”
“bagaimana” dan “mengapa”, Sehingga Auguste Comte memformulasikan menjadi
tiga tahap perkembangan manusia, yaitu 1) teologi, 2) metafisis, dan 3) positif.
Manusia dengan kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal serta
nuraninya memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik dan bijaksana
untuk dirinya maupun lingkungannya. Hal ini pula yang membedakannya dengan
makhluk lain (hewan).
Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang
diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan
pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
13
BAB V
PEMBAHASAN
KELEBIHAN BUKU KELEMAHAN BUKU
1. Di setiap bab di jelaskan materi 1. Dalam kertas yang tidak berwarna
itu secara rinci 2. Tiadanya penyertaan gambar
2. Cover Buku yang berwarna yang didalam, sehingga jika ada nya
menarik perhatian orang untuk penyertaan gambar pasti lebih
membacanya cepat pembaca dalam memahami
3. Menurut saya kata-kata yang materi isi buku yang dimana ada
dipakai didalam buku adalah materi tentang penyusunan tempat
kata-kata yang mudah dipahami. duduk didalam kelas untuk
4. Susunan materi sangat rapi dan menciptakan suasana belajar
saling berkaitan. mengajar baik. Tentunya jika ada
gambar contoh variasi-variasi
lebih memudahkan pembaca buku
dalam menerapkannya.
3. Isi penjelasan buku yang menurut
saya kurang meluas, karena lebih
banyak mengambil materi dari
keagamaan.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimed.ac.id/28071/
15