Kebidanan
Komunitas
yang
SITI MAR’ATUS Bersperpektif
SHOLIKAH Gender dan
HAM
SUB POKOK BAHASAN
Pengertian
Tujuan
Prinsip-Prinsip Kebidanan Komunitas
Sasaran Bidan di Komunitas
Ruang Lingkup Kebidanan Komunitas
Riwayat Kebidanan Komunitas di Indonesia dan di
Beberapa Negara
Bekerja di Komunitas
Jaringan Kerja Kebidanan Komunitas
PENGERTIAN
Kebidanan komunitas merupakan
gabungan dari beberapa istilah, yaitu
bidan di komunitas, kebidanan,
komunitas, dan kebidanan komunitas.
Bidan di komunitas adalah bidan yang
bekerja memberikan pelayanan kepada
keluarga dan masyarakat di suatu
wilayah tertentu.
Kebidanan, istilah kebidanan mencakup segala
pengetahuan yang dimiliki bidan dan
bentuk-bentuk kegiatan pelayanan yang
dilakukan dengan tujuan untuk menyelamatkan
ibu dan bayi.
Komunitas (community) artinya masyarakat
terbatas yang mempunyai persamaan nilai
(values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografis
yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga. Misalnya kelompok ibu hamil, ibu
nifas, kelompok bayi, dan kelompok Balita
(Effendy, 1998)
Masyarakat adalah sekelompok
manusia yang telah hidup saling
berinteraksi dan bergantung serta
bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Kebidanan Komunitas adalah
bentuk-bentuk pelayanan kebidanan
yang dilakukan di luar bagian suatu
pelayanan berkelanjutan yang
diberikan di rumah sakit dengan
menekankan kepada aspek-aspek
psikososial budaya yang ada di
masyarakat.
( Yulifah, dkk. 2009: 2)
GENDER
Gender adalah perbedaan peran dan
tanggung jawab sosial bagi perempuan dan
laki-laki yang dibentuk oleh masyarakat dan
budaya karena seseorang lahir sebagai
perempuan dan laki-laki.
Gender adalah perbedaan peran, fungsi
tanggung jawab, harapan serta karakteristik
femininitas dan maskulinitas antara laki-laki dan
perempuan hasil konstruksi sosial .
Kesetaraan gender mengandung makna
tentang persamaan, yaitu perlakuan yang
setara antara perempuan dan laki-laki dalam
hukum dan kebijakan, serta akses yang sama ke
sumber daya dan pelayanan dalam keluarga
komunitas, dan masyarakat
SEBAGAI PENDIDIK
Bidan berperan sbg pendidik di masy, berupaya
merubah perilaku komunitas di wilayah kerjanya
sesuai dengan kaidah kesehatan. Tindakan yang
dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan
di bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu,
anak dan keluarga🡪ceramah, bimbingan, diskusi,
demonstrasi dsb 🡪penyuluhan secara langsung.
Sedangkan penyuluhan yang tidak langsung
misalnya dengan poster, leaf let, spanduk dan
sebagainya.
• SBG PELAKSANA (PROVIDER)
Sebagai pelaksana, bidan harus menguasai
pengetahuan dan teknologi kebidanan serta
melakukan kegiatan sebagai berikut :
1) Bimbingan thd klp remaja masa pra
perkawinan.
2) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, bersalin,
nifas, menyusui dan masa interval dalam keluarga.
3) Pertolongan persalinan di rumah.
4) Tindakan pertolongan pertama pada kasus
kebidanan dengan resiko tinggi di keluarga.
5) Pengobatan keluarga sesuai kewenangan.
6) Pemeliharaan kesehatan kelompok wanita
dengan gangguan reproduksi.
7) Pemeliharaan kesehatan anak balita.
SBG PENGELOLA
Sesuai dengan kewenangannya bidan dapat
melaksanakan kegiatan praktek mandiri. Bidan
dapat mengelola sendiri pelayanan yang
dilakukannya. Peran bidan di sini adalah sebagai
pengelola kegiatan kebidanan di unit puskesmas,
polindes, posyandu dan praktek bidan. Sebagai
pengelola bidan memimpin dan
mendayagunakan bidan lain atau tenaga
kesehatan yang pendidikannya lebih rendah.
Contoh : praktek mandiri/ BPS
SBG PENELITI
Bidan perlu mengkaji perkembangan
kesehatan pasien yang dilayaninya,
perkembangan keluarga dan
masyarakat. Secara sederhana bidan
dapat memberikan kesimpulan atau
hipotersis dan hasil analisanya. Sehingga
bila peran ini dilakukan oleh bidan, maka
ia dapat mengetahui secara cepat
tentang permasalahan komuniti yang
dilayaninya dan dapat pula dengan
segera melaksanakan tindakan.
SBG PEMBERDAYA
Bidan perlu melibatkan individu, keluarga dan
masyarakat dalam memecahkan permasalahan
yang terjadi. Bidan perlu menggerakkan individu,
keluarga dan masyarakat untuk ikut berperan
serta dalam upaya pemeliharaan kesehatan diri
sendiri, keluarga maupun masyarakat.
SBG PEMBELA KLIEN(ADVOKAT)
Peran bidan sebagai penasehat
didefinisikan sebagai kegiatan memberi
informasi dan sokongan kepada
seseorang sehingga mampu membuat
keputusan yang terbaik dan
memungkinkan bagi dirinya.
SBG KOLABORATOR
Kolaborasi dengan disiplin ilmu lain baik
lintas program maupun sektoral.
SBG PERENCANA
Melakukan bentuk perencanaan
pelayanan kebidanan individu dan
keluarga serta berpartisipasi dalam
perencanaan program di masyarakat
luas untuk suatu kebutuhan tertentu yang
ada kaitannya dengan kesehatan.
JARINGAN KERJA
KEBIDANAN KOMUNITAS
Beberapa jaringan kerja bidan di komunitas yaitu
Puskesmas/ Puskesmas Pembantu, Polindes,
Posyandu, BPS, Rumah pasien, Dasa Wisma, PKK
Di puskesmas bidan sebagai anggota tim bidan
diharapkan dapat mengenali kegiatan yang akan
dilakukan, mengenali dan menguasai fungsi dan
tugas masing – masing, selalu berkomunikasi
dengan pimpinan dan anggota lainnya, memberi
dan menerima saran serta turut bertanggung
jawab atas keseluruhan kegiatan tim dan hasilnya.
Di Polindes, Posyandu, BPS dan rumah pasien,
bidan merupakan pimpinan tim/ leader di mana
bidan diharapkan mampu berperan sebagai
pengelola sekaligus pelaksana kegiatan
kebidanan di komunitas
Dalam jaringan kerja bidan di komunitas diperlukan
kerjasama lintas program dan lintas sektor.
Kerjasama lintas program merupakan bentuk
kerjasama yang dilaksanakan di dalam satu
instansi terkait, misalnya : imunisasi, pemberian
tablet FE, Vitamin A, PMT dan sebagainya.
Sedangkan kerjasama lintas sektor merupakan
kerjasama yang melibatkan institusi/ departemen
lain, misalnya : Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS),
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dsb.